BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian ini yang menjadi variable tersebut adalah: 1. Independen Variable (IV): Body Image (Citra Tubuh) 2. Dependen Variable (DV): Kepercayaan Diri
3.2. Definisi Operasional Penelitian Pengertian definisi operasional adalah definisi yang memberikan batasan atau arti suatu variabel yang merinci hal yang harus dikerjakan oleh penelitian untuk mengukur variable tersebut (Kelinger, 2003) Definisi operasional penelitian ini adalah sabagai berikut: a) Body Image Body image (citra tubuh) merupakan gabungan beberapa hal yakni gambaran mental, fantasi, sikap, pikiran, perasaan, pemaknaan, dan persepsi serta evaluasi seseorang mengenai tubuhnya yang meliputi bentuk, ukuran, berat, karakteristik tubuh seseorang serta dapat memiliki penilaian positif maupun negatif terhadap body image (citra tubuh). Indikator yang dipakai sebagai kerangka berpikir diambil dari teori Cash dan Pruzinsky (2000) yang mengemukakan adanya lima komponen citra
28
tubuh pada remaja, yaitu evaluation (evaluasi penampilan), appearance orientation (orientasi penampilan) body areas satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh), overweight preocupation (kecemasan menjadi gemuk), self-clasified weight (persepsi terhadap ukuran tubuh).
b) Kepercayaan Diri Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan terhadap dirinya sendiri dalam menentukan arah tujuan yang ingin dicapai serta berani mengemukakan pendapat, memiliki inisiatif, mampu menyelesaikan permasalahan secara tenang serta meraih kesuksesan di dalam tindakan. Selalu berpikir positif atas segala hal yang terjadi dan mampu bertanggung jawab atas segala hal yang telah dilakukan dan mampu mengenal kekurangan dan kelibihan yang dimiliki serta dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Menurut Guilford (dalam Apollo, 2005) ciri-ciri orang yang percaya diri dapat dinilai melalui 3 aspek yaitu: Individu merasa adekuat (keyakinan terhadap kemampuan diri), Individu merasa dapat diterima oleh kelompok , serta memiliki ketenangan sikap.
3.3. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 3.3.1 Populasi Menurut Nawawi (2005), “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejalagejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki
29
karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.” Sedangkan menurut Sugiyono (2006), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan dua kutipan di atas, maka dapat peneliti simpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan objek yang menjadi pengamatan dalam penelitian ini. Berkenaan dengan hal tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah 237 orang siswa kelas 2 SMK Telkom Sandy Putra Jakarta
3.3.2 Sampel Menurut Ruslan (2006), demi alasan praktis, pihak peneliti akan meneliti hanya sebagian tertentu dari elemen-elemen populasi yang dianggap „Sampel‟, dan anggota sampel dalam penelitian tersebut adalah benar-benar representatif atau mewakili populasi yang akan diteliti. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang disesuaikan dengan karakteristik penelitian yang dilakukan maka teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cara probability sampling melalui teknik simple random sampling, yaitu: “...cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi itu. (Sugiyono, 2006). Aktivitas pengambilan sampel dilakukan dangan cara mengumpulkan seluruh nama siswa remaja putri yang berada pada di sekolah, kemudian dilakukan teknik random (acak) dengan sitem kocok arisan. Dari keseluruhan jumlah populasi siswi sebanyak 237, penulis hanya akan mengambil 100 orang dari hasil acak sederhana tersebut.
30
3.4. Alat Ukur Penelitian Alat ukur penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala ini tergolong skala yang pada rancamgan dasarnya disusun untuk mengukur sikap (dalam Arikunto, 1998). Metode skala ini memuat empat kategori jawaban, yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Itemitem yang berada pada skala tersebut dibagi dua macam kategori favorable dan unfavorable. Favorable adalah suatu pernyataan yang mendukung atau yang memihak pada obyek sikap. Sedangkan unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung atau memihak pada objek sikap (dalam Arikunto, 1998). Untuk sistem favorable, pembobotan skor dari angka 1 unuk STS dampai dengan skor 4 untuk SS. Sedangkan untuk sistem unfavorable, pembobotan skor dari angka 4 untuk STS sampai dengan skor 1 untuk SS. Tabel 3.1 Alat Ukur Jumlah Item No.
Variable
Alat Ukur Pernyataan Adaptasi dari Cash dan
1.
Body Image (Citra Tubuh)
70 Pruzinsky (2000) Adapatasi dari Guilford
2.
Kepercayaan Diri
60 (dalam Apollo, 2005)
3.4.1 Skala Body Image Jumlah item total untuk skala ini adalah 70 item yang terdiri dari 35 item yang mendukung dan 35 item yang tidak mendukung. Item-item yang
31
terdapat pada skala ini mengungkap 5 (lima) dimensi dari MBSRQ-AS (Multidimensional Body Self Relation Questionnaire-Appearance Scales) oleh Cash (2000), yang memiliki dimensi yakni: evaluasi penampilan, orientasi penampilan, kepuasan area tubuh, kecemasan menjadi gemuk, dan pengkategorian ukuran tubuh.
Tabel 3.2. Cetak Biru Skala Body Image Dimensi Body No.
Item Tidak Item Mendukung
Image 1 2 3 4 5
Jumlah Mendukung
Evaluasi Penampilan Orientasi Penampilan Kepuasan Area Tubuh Kecemasan Menjadi Gemuk Persepsi terhadap Ukuran Tubuh Jumlah
3,7,10,11,18,66,67
4,48,50,51,52,60,65
14
30,36,37,39,56,69,70
1,5,13,16,25,32,58
14
40,41,42,45,55,63,68 12,19,22,31,35,33,61 6,8,9,17,20,27,54
14
2,15,34,44,46,62,64
14
14,43,47,49,53,57,59 21,23,24,26,28,29,38
14
35
35
70
3.4.2 Skala Kepercayaan diri Jumlah item total untuk skala ini adalah 60 item yang terdiri dari 18 item yang mendukung dan 17
item yang tidak mendukung. Item-item yang
terdapat pada skala ini mengungkap 3 (tiga) dimensi kepercayaan diri yang dikemukakan oleh Guilford (dalam Apollo, 2005), yaitu keyakinan terhadap kemampuan diri, kemampuan bersosialisasi, dan ketenangan sikap. Tabel 3.3 Cetak Biru Skala Kepercayaan Diri
32
No Aspek Favorabel Unfavorabel Jumlah Keyakinan terhadap 2, 3, 6, 10, 11, 14, 1, 5, 7, 12, 22, 23, 1 kemampuan diri 19, 20, 24, 51, 52, 53, 55, 56, 57 25 54, 58, 59, 60, Kemampuan 4, 9, 13, 18, 21, 26, 8, 15, 16, 17, 25, bersosialisasi 30, 31, 41 27, 28, 29, 35, 37, 2 20 45 3
Ketenangan sikap JUMLAH TOTAL
33,36, 42, 43, 47, 32, 34, 38, 39, 40, 49 44, 46, 48, 50 30 30
15 60
3.5.Uji Kualitas Instrument 3.5.1.Validitas Menurut Arikunto (1998), Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesalahan suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat peneliti simpulkan bahwa uji validitas ini berguna untuk mengetahui apakah suatu indikator yang berupa pertanyaan berada pada variabel yang tepat. Suatu penelitian dianggap mempunyai validitas yang tinggi jika instrumen pengukurannya benar-benar mengukur konsep penelitian yang dimaksud atau dikehendaki, dan konsep diukur secara akurat. Angka validitas yang tinggi menrespondenkan tingkat kesalahan pada instrumen yang kecil. Sedangkan angka validitas yang rendah menrespondenkan kesalahan pada instrumen kemungkinan besar akan muncul. Untuk menghitung validitas hasil penyebaran kuesioner pada 70 responden, analisa akan dilakukan dengan membandingkan jumlah keseluruhan pertanyaan dengan rtabel. Menurut
33
Arikunto (1998) “...jika nilai ritung > dari nilai rtabel maka keseluruhan data dapat dikatakan valid.” Berdasarkan hal tersebut maka peneliti melakukan beberapa langkah dalam menguji validitas, yaitu:
Menentukan nilai rtabel Nilai r di sini menunjukkan koefisien korelasi antara butir-butir pertanyaan dengan total jawaban responden. Dalam penelitian ini, untuk nilai rtabel disesuaikan dengan jumlah responden (n = 100) dengan tingkat signifikansi 5%, maka didapat nilai rtabel yakni 0,195 (Data Terlampir).
Mencari rhitung Di sini nilai rhitung untuk tiap item (variabel) dapat dilihat pada kolom Corrected Item – Total Correlation. Di mana, semua item memiliki rhitung harus lebih besar dari rtabel.
Mengambil keputusan Jika rhitung positif, serta rhitung > rtabel, maka butir tersebut valid. Sedangkan jika rhitung negatif, serta rhitung < rtabel, maka butir tersebut tidak valid.
3.5.2. Reliabilitas Reliabilitas (Rakhmat, 2006) adalah, keterandalan indikator. Maksud dari keterrespondenlan tersebut yaitu ketika indikator atau pengukuran yang digunakan reliable atau reliabilitasnya tinggi, berarti indikator ini apabila diulang kembali penelitiannya akan memberi hasil akhir yang sama. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat peneliti simpulkan bahwa reliabilitas merupakan bentuk penilaian
34
kehrespondenlan sebuah nilai dari indikator yang diteliti. Bailey (1994), menyatakan bahwa : Reliabilitas merupakan tingkatan sejauh mana pengukuran yang dilakukan memperoleh hasil yang konsisten (antar waktu, antar pengamat, antar indikator, dsb), sehingga dengan kata lain reliabilitas merupakan the consistency of a measure. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat peneliti simpulkan bahwa reliabilitas sebuah pertanyaan yang reliable, mungkin saja tidak valid, namun jika sebuah pertanyaan tidak reliable maka pastilah tidak valid. Hal ini berarti reliabilitas merupakan kondisi penting bagi validitas. Bailey (2004), juga menyatakan bahwa uji reliabilitas dilakukan dengan perhitungan Alpha Cronbach karena skala yang digunakan berupa interval, menunjukkan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur konsep dalam penelitian ini reliable. Nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable adalah 0,5. Hal tersebut menrespondenkan bahwa pertanyaan berstruktur sebagai indikator penelitian memiliki konsistensi internal yang baik.
3.6. Pengolahan Hasil Setelah kuisioner disebarkan dan didapatkan hasilnya, maka kemudian dilakukan pengolahan data. Metode statistik yang digunakan untuk melihat Body Image dan Kepercayaan Diri menggunakan SPSS ver. 19.0
for Windows.
Melakukan uji korelasional menggunakan korelasi produk momen (Pearson product moment) yang dilakukan dengan perangkat SPSS tersebut. Peneliti menggunakan Pearson product moment sebab rumus koefisien korelasi ini dapat dipakai untuk mengukur kekuatan hubungan body image dan kepercayaan diri.
3.6.1 Uji Instrumen Penelitian
35
1) Uji Validitas dan Reliabilitas Body Image Skala Body Image yang disusun oleh peneliti dengan melihat karakteristik Body Image yang dikemukakan oleh oleh Cash (2000) dengan mengungkap 5 (lima) dimensi dari MBSRQ-AS (Multidimensional Body Self Relation Questionnaire-Appearance Scales), yakni: evaluasi penampilan, orientasi penampilan, kepuasan area tubuh, kecemasan menjadi gemuk, dan pengkategorian ukuran tubuh.
Tabel 3.4 Tabel Hasil Uji Validitas Item Skala Body Image No 1 2 3
4
5
Dimensi Body Image Evaluasi Penampilan Orientasi Penampilan Kepuasan Area Tubuh Kecemasan Menjadi Gemuk Persepsi terhadap Ukuran Tubuh Jumlah
Item Mendukung 3,7,10*,11*,18,66,67 30*,36,37,39,56,69,7 0
Item Tidak Mendukung
Jumlah
4*,48,50,51,52,60,65
14 14
40,41,42,45,55,63,68
1,5,13,16,25*,32,58* 12*,19*,22*,31,35,33,6 1*
6,8*,9,17*,20,27,54
2,15,34,44,46*,62,64
14
14*,43,47,49,53,57*, 59 35
21,23,24*,26,28*,29,38 * 35
14 70
14
Keterangan : * Item yang gugur Sumber : Hasil Pengolahan Data Dimensi Evaluasi Penampilan terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,218 – 0,636. Pada dimensi Evaluasi Penampilan, terdapat item
36
pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 3 item peryataan gugur (4,10,11). Dimensi Orientasi Penampilan terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,337 – 0,767. Pada dimensi Orientasi Penampilan, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (25,30,58). Dimensi Kepuasan Area Tubuh terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,234 – 0,697. Pada dimensi Kepuasan Area Tubuh, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (12,19,22,61). Dimensi Kecemasan Menjadi Gemuk terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,251 – 0,540. Pada dimensi Kecemasan Menjadi Gemuk, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (8,17,46) Dimensi Persepsi terhadap Ukuran Tubuh terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,451 – 0,688. Pada dimensi Persepsi terhadap Ukuran Tubuh, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (14,24,28,38,57).
37
Tabel 3.5 Tabel Hasil Uji Validitas Item Skala Kepercayaan Diri No Aspek Favorabel Keyakinan terhadap 2, 3, 6*, 10*, 11, 1 kemampuan diri 14, 19, 20, 24, 51, 52, 54, 58, 59, 60, Kemampuan 4*, 9, 13, 18, 21, bersosialisasi 26, 30, 31, 41 2
Unfavorabel Jumlah 1, 5, 7, 12, 22, 23, 53, 55, 56, 57 25 8*, 15, 16, 17, 25, 27, 28, 29, 35, 37, 45
33,36, 42, 43, 47, 32, 34, 38* 39, 40, 49 44, 46, 48*, 50 JUMLAH TOTAL 30 30 Keterangan : * Item yang gugur Sumber : Hasil Pengolahan Data 3
Ketenangan sikap
20
15 60
Dimensi Keyakinan terhadap kemampuan diri terdiri dari 25 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,247 – 0,885. Pada dimensi Keyakinan terhadap kemampuan diri, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (6,10). Dimensi Kemampuan bersosialisasi terdiri dari 20 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,287 – 0,693. Pada dimensi Kemampuan bersosialisasi, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (4, 8). Dimensi Ketenangan sikap terdiri dari 15 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,285 – 0,822. Pada dimensi Ketenangan sikap, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (38,48).
38
3.6.2. Korelasi Antar Faktor Korelasi antar faktor dimaksudkan untuk melihat sejauh mana faktorfaktor yang ada didalam skala tersebut memiliki diskriminasi dan untuk mengetahui bahwa faktor-faktor tersebut merupakan dari skala pengukuran. Tabel 3.6 Tabel Korelasi Antar Faktor Skala Body Image Correlations
Korelasi Evaluasi Penampilan
Evaluasi Penampilan
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N
Orientasi Penampilan
Kepuasan Area Tubuh
Kecemasan Menjadi Gemuk
Kecemasan Orientasi Kepuasan Menjadi Penampilan Area Tubuh Gemuk
100
.130
100
100
100
1
**
**
.183
.000
.000
.069
100
100
100
1
**
100
100
**
**
.716
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
100
100
**
**
.672
.716
.672
.641
100
100
100
**
1
.641
.000
.000
N
100
.383
**
.000
100
100
100
100
**
.183
**
**
1
.000
.069
.000
.000
100
100
100
100
.888
.540
.383
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa korelasi antar faktor yang terbesar pada skala Body Image adalah antara Evaluasi Penampilan (X1) dengan Persepsi terhadap Ukuran Tubuh (X5), sebesar 0,888. Sedangkan korelasi antar faktor yang terkecil adalah antara Evaluasi Penampilan (X1) dengan Orientasi
39
**
.000
.001
Penampilan (X2), sebesar 0,130.
.540
.000
Sig. (2-tailed)
N
**
100
N
Persepsi Pearson Correlation terhadap Ukuran Sig. (2-tailed) Tubuh
.888
.000
.199
.327
**
.001
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
.327
.000
.130
.436
**
.199
Pearson Correlation
Pearson Correlation
.436
Persepsi terhadap Ukuran Tubuh
100
Tabel 3.7 Tabel Korelasi Antar Faktor Skala Kepercayaan Diri Correlations Keyakinan
Korelasi
Keyakinan terhadap
terhadap
Kemampuan
Ketenangan
kemampuan diri
bersosialisasi
sikap
Pearson Correlation
1
.667
**
.708
**
kemampuan diri Sig. (2-tailed) N Kemampuan bersosialisasi
Ketenangan sikap
Pearson Correlation
.000
.000
100
100
100
**
1
.667
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
Pearson Correlation
.708
**
100
100
**
1
.945
.000
.000
N
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa korelasi antar faktor yang terbesar pada skala Body Image adalah antara Kemampuan bersosialisasi (Y2) dengan Ketenangan sikap (Y3), sebesar 0,945. Sedangkan korelasi antar faktor yang terkecil adalah antara Keyakinan terhadap kemampuan diri (Y1) dengan
40
**
.000
Sig. (2-tailed)
Kemampuan bersosialisasi (Y2), sebesar 0,667
.945
100
3.6.3. Uji Reliabilitas Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Body Image (X) Dimensi
Evaluasi
Total Item
Alpha Sebelum
Item yang dihilangkan
Alpha Sesudah
Total Item
14
0,623
4,10,11
0,707
11
14
0,807
25,30,58
0,837
11
14
0,739
12,19,22,61
0,789
10
14
0,732
8,17,46
0,763
11
14
0,708
14,24,28,38,57
0,831
9
Penampilan Orientasi Penampilan Kepuasan Area Tubuh Kecemasan Menjadi Gemuk Persepsi terhadap Ukuran Tubuh Total
70
18
52
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dimensi Evaluasi Penampilan terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,623. Pada dimensi Evaluasi Penampilan, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur (4,10,11), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,707 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. Dimensi Orientasi Penampilan terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,807. Pada dimensi Orientasi Penampilan, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur
41
(25,30,58), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,837 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. Dimensi Kepuasan Area Tubuh terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,739. Pada dimensi Kepuasan Area Tubuh, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 4 item peryataan gugur (12,19,22,61), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,789 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. Dimensi Kecemasan Menjadi Gemuk terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,732. Pada dimensi Kecemasan Menjadi Gemuk, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur (8,17,46), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,763 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. Dimensi Persepsi terhadap Ukuran Tubuh terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,708. Pada dimensi Persepsi terhadap Ukuran Tubuh, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur (14,24,28,38,57), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,831 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5.
42
Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Kepercayaan Diri (Y) Dimensi
Total
Alpha
Item yang
Alpha
Total
Item
Sebelum
dihilangkan
Sesudah
Item
25
0,933
6,10
0,938
23
20
0,867
4,8
0,881
18
Ketenangan sikap
15
0,857
38,48
0,870
13
Total
70
Keyakinan terhadap kemampuan diri Kemampuan bersosialisasi
18
52
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dimensi Keyakinan terhadap kemampuan diri, terdiri dari 25 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,933. Pada dimensi Keyakinan terhadap kemampuan diri, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 4 item peryataan gugur (6,10), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,938 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. Dimensi Kemampuan bersosialisasi, terdiri dari 20 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,867. Pada dimensi Kemampuan bersosialisasi, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur (4,8), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,881 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5.
43
Dimensi Ketenangan sikap, terdiri dari 15 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,857. Pada dimensi Ketenangan sikap, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur (38,48), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,870 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5.
3.7. Metode Analisa Data Menurut Subagyo (2001), pada dasarnya analisa data adalah kegiatan untuk
memanfaatkan
data
sehingga
dapat
diperoleh
kebenaran
atau
ketidakbenaran dari suatu hipotesa. Teknik analisis data menggunakan bantuan program SPSS versi 17 (Statistical Package For Social Science). Menurut
Sugiyono
(2006)
CorrelationProduct
Moment
Pearson
merupakan: “Rencana analisis yangdigunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan Hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama.” n ( xy) – (xy) “Rumus : rxy =
[nx2 - (x2)] [ny2– (∑Y)2] Dimana ; rxy n X Y (X)2 X2 Y2 (Y)2
: : : : : : : :
Koefisien korelasi Jumlah subyek Skor setiap item Skor total Kuadrat jumlah skor item Jumlah kuadrat skor item Jumlah kuadrat skor total Kuadrat jumlah skor total” (Sugiyono, 2006) 44
Peneliti menggunakan teknik analisa dengan CorrelationProduct Moment Pearson karena disesuaikan dengan tujuan penelitian ini yang ingin mencari keterkaitan dan membuktikan hubungan dua variabel yang diamati yaitu variabel X (Body Image) dengan Y (Kepercayaan Diri) Teknik analisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS juga dilakukan penelitiuntuk menguji hubungan antara variabel bebas (X)dan variabel terikat (Y). Uji Korelasi Pearson menggunakan taraf signifikasi 5%(0,05).
45