BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di wiayah pemerintah daerah Kota Tangerang pada unit Dinas Pengeloaan Keuangan Daerah (DPKD) Kota Tangerang. Kegiatan ini dilakukan pada tahun 2014 yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Pajak Reklame, Pajak Hotel, Pajak Hiburan, dan Retribusi Daearah dari tahun 2011 sampai 2013.
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kausal, yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variable (independent variable) tehadap variabel terikat (dependent variable). Adapun variabel independen adalah Pajak Reklame, Pajak Hotel, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah dan dipengaruhi variabel dependen adalah Pendapatan Asli Daerah. Penelitian ini memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik.
45
C. Definisi Operasional Variabel Variabel merupakan sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai dimana fungsi adanya variabel adalah untuk menjelaskan hubungan sebabakibat, variabel dibedakan menjadi variabel bebas (Independent Variabel) dan variabel terikat (Dependent Variabel). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas dan variabel terikat adalah : 1. Pengaruh
Pajak
Reklame
terhadap
Pendapatan
Asli
Daerah
(Independent Variabel) yang dilambangkan dengan X1 1.
Pengaruh Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah (Independent Variabel) yang dilambangkan dengan X2
2.
Pengaruh
Pajak
Hiburan
terhadap
Pendapatan
Asli
Daerah
(Independent Variabel) yang dilambangkan dengan X3 3. Pengaruh Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (Independent Variabel) yang dilambangkan dengan X4 4. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah sebagai variabel bebas (Dependent Variabel) yang dilambangkan dengan Y
46
D. Variabel dan Skala Pengukurannya Jumlah realisasi penerimaan Pajak Reklame, Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Retribusi Daerah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setiap bulan dari tahun 2011 sampai dengan 2013. Skala Variabel
Indikator Pengukuran
VD : Pendapatan Asli Jumlah Daerah (PAD)
realisasi
penerimaan Pendapatan
Asli
Daerah (PAD) setiap bulan. VI : 1. Pajak Reklame
Jumlah penerimaan
Rasio realisasi Pajak
Reklame setiap bulan. Jumlah 2. Pajak Hotel
penerimaan
realisasi Pajak
Hotel setiap bulan. Jumlah 3. Pajak Hiburan
penerimaan
4. Retribusi Daerah
penerimaan
Rasio
relisasi Pajak
Hiburan setiap bulan. Jumlah
Rasio
Rasio
realisasi Retribusi
Daerah setiap bulan.
Rasio
47
E. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara mendasar dan benar. Metode skripsi yang digunakan penulis adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder (Nu Indriantoro), Bambang Soepomo, 2002 : 150 ) untuk mencari data sekunder eksternal yang diperlukan peneliti dapat menggunakan daftar referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini secara langsung penulis memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti berasal buku-buku, majalahmajalah, jurnal dan perangkat lainnya yang berkaitan dengan tema skripsi. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Selain menggunakan tinjauan pustaka, penulis juga secara langsung meneliti sumber-sumber yang dapat dijadikan sebagai data. Penelitian yang penulis lakukan dengan menggunkan study times series dimana data yang dikumpulkan penulis berupa data rentetan waktu yaitu selama periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. (Nur Indriantora, Bambang Soepomo, 2002 : 96). Data yang penulis maksud dapat diperoleh dari Dinas Pengelolaan dan Daerah (DPKD) Kota Tangerang. Data yang berasal adalah hasil
48
akhir berupa penerimaan pajak reklame, pajak hotel, pajak hiburan dan retribusi daerah pertahun, dalam tiga tahunan terakhir mulai tahun 20011-2013.
F. Populasi dan Sampel Penelitian dilakukan terhadap keuangan daerah Kota Tangerang. Adapun sampel penelitian adalah realisasi penerimaan daerah pada Pajak Reklame, Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Retribusi daerah, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) periode tahun 2011 sampai dengan 2013 setiap bulan.
G. Metode Analisis Data Analisis data dilakukan setelah data terkumpul. Proses analisis data untuk memperoleh permasalahan penelitian. Analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian adalah: 1. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan
variabel-variabel
yang
didiguunakan
dalam
penelitian ini. Stastik yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain nilai minimum, maksimum, nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), simpangan baku (standar devition), dan range. (duwi priyatno, 2010:12)
49
2. Uji Asumsi Klasik Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Dalam persamaan reegresi linear berganda harus bersifat BLUE (best linear unbiased estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji regresi ini tidak bias (sesuai dengan tujuan). Untuk mengambil keputusan BLUE, maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi klasik yang tidak boleh ada autg tidak boleh ada autokorelasi, multokorelasi, multikolinearitas, dan hesteroskedasitas (Duwi Priyatno, 2010:71). a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah ditribusi sebuah data yang didapatkan mengikuti atau mendekati hokum seberan normal baku dari variabel dependent atau keduanya memiliki ditribusi normal atau tidak. Model statistic non parametrik merupakan metode yang tidak harus memakai suatu parameter tertentu, seperti keharusan adanya mean, standar deviasi, varians dan lainnya. (Muhammad Nisfiannoor, 2009:91) Penggunaan metode parametik atau non parametik tergantung dari situasi yang ada dan keduanya bersifat saling melengkapi dalam melakukan
berbagai
pengambilan
keputusan.
Dengan
menggunakan coefidence level 95% atau signifikan level 5% maka jika Asymp. Sig (2-tailed) test nilainya lebih kecil dari 5% Ha
50
diterima dan Ho ditolak. Data yang berdistribusi normal adalah data yang signifikan diatas 0,05. b. Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar variabel independen pada model regresi korelasi antar variabel dependen. (Muhammad Nisfiannoor, 2009:91) Alat uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikoliniaritas dalam penelitian ini dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor (VIF). Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas. c. Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menentukan apakah dalam suatu model regresi linier dimana nilai variabel dependen tidak berkorelasi degan nilai variabel dependen itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi kita menggunakan uji DurbinWatson (DW). Uji ini menghasilkan nilai DW hitung (d) dan nilai Dw tabel (dL & dV). (Purbayu Budi Santosa & Ashari, 2005:240) Aturan pengujiannya adalah :
51
Tabel 3.1 Keputusan Autokorelasi Hipotesa Nol (Ho)
Keputusan
Kriteria
Ada autokorelasi positif
Ho ditolak
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada keputusan
Ada autokorelasi negative
Ho ditolak
4-dL < dw < 4
Tidak ada autokorelasi negative
Tidak ada keputusan
4-du < dw < 4-dL
Ho ditolak
du < dw < 4-du
Tidak ada autukorelasi (positif atau negative)
0 < dw < d1 d1 < dw < du
Sumber : Imam Ghozali (2005 : 96) d. Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Purbayu Budi Santosa & Ashari, 2005:242) Alat uji yang digunakan untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu persamaan regresi dapat dilakukan dengan uji korelasi Rank Sperman. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig (2-tailed) > 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas (Santoso, 2001 : 301)
52
3. Uji Kesesuain Model a. Uji Koefesien Determinasi Nilai R2 menunjukan besarnya variasi variabel-variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen. Nilai R2 berarti semakin besar variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel-variabel independen. Sedangkan semakin kecil nilai R2 berati semakin kecil variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel-variabel independen. Informasi yang dapat diperoleh dari koefisien determinasi R2 adalah untuk mengetahui seberapa besar variabel independen
dalam
menjelaskan
variabel-variabel
dependen.
Analisa yang digunakan untuk mengetahui pola hubungan dua atau lebih variabel bebas, rumusnya adalah : R2 merupakan besarnya non negative. Batasanya adalah 0 < R2 < 1. Suatu R2 sebesar 1 berarti suatu kecocokan sempurna, sedangkan R2 yang bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara variabel tak bebas dengan variabel yang menjelaskan. b. Uji F (Uji Simultan/Menyeluruh) Uji dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara keseluruhan signifikan secara statistik dalam mempengaruhi
variabel
dependen.
Maka
variabel-variabel
independen secara keseluruhan atau secara bersama-sama variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen.
53
Dasar pengambilan keputusan adalah : 1) Jika f hitung < f tabel, maka Ho diterima 2) Jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak Berdasarkan signifikansi dasar pengambilan keputusan adalah : 1) Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima 2) Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak 4. Uji Hipotesis a. Uji t (Uji Parsial) Dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel tidak bebas. Dengan menganggap variabel bebas (independen) lainnya konstan. Setelah dihitung dapat diperoleh hasil yang dapat dikategorikan sebagai berikut : 1) t hitung > t tabel dengan taraf signifikan sebesar
= 5% maka
hipotesa Ho ditolak dan Ha diterima. 2) t hitung < t tabel dengan taraf signifikan sebesar
= 5% maka
hipotesa Ho diterima dan Ho ditolak. Sedangkan untuk mendapatkan nilai t tabel dapat dilihat dalam Tabel Distribusi t dengan menentukan Degre of freedom (df) : n-k1 dan nilai α (jika uji satu arah digunakan digunakan 1/2
dan jika uji dua arah
)
54
b. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini bertujuan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negative. (Duwi Priyatno, 2010:61) Analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara variabel dependen dan independen berkaitan erat dengan hubungan yang bersifat statistic, bukan hubungan yang pasti. Didalam statistik hubungan yang tidak pasti ini disebut hubungan yang acak (random atau stokastik). Suatu model regresi berganda dengan hanya empat variabel independen dari suatu populasi dimana terdapat satu variabel yang dependen dapat dinyatakan sebagai berikut:
55
Y=
+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Dimana : Y
= Pendapatan Asli Daerah = Konstanta
β1 β2 β3 dan β4
= Koefesien Regresi
X1
= Pajak Reklame
X2
= Pajak Hotel
X3
= Pajak Hiburan
X4
= Retribusi Daerah
e
= Error
56