BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian survei dengan metode deskriptif yang mempunyai tujuan membuat gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti (Kountur, 2004). Pada penelitian ini fenomena disajikan secara apa adanya tanpa adanya manipulasi dan peneliti tidak mencoba menganalisis bagaimana dan mengapa fenomena tersebut bisa terjadi, oleh karena itu penelitian jenis ini tidak perlu adanya suatu hipotesis (Hidayat A., 2003). Penelitian tersebut dilakukan di Puskesmas Wanasari Kabupaten Brebes. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah penderita DM tipe II yang berkunjung di Puskesmas Wanasari Kecamatan Kabupaten Brebes. Berdasarkan data dari CM di Puskesmas tersebut terdapat 35 orang menderita DM tipe II. Dalam populasi tersebut terdapat 35 orang menderita DM tipe II yang memenuhi kriteria inklusi. Yang terdiri dari 11 orang di desa Keboledan, 9 orang di desa Kupu, 6 orang di desa Klampok, dan 9 orang di desa Pesantunan.
23
2. Sampel Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah “total sampling” karena jumlah populasi tidak terlalu besar, maka seluruh populasi di jadikan sampel penelitian sejumlah 35 orang. Sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi meliputi: 1. Penderita DM tipe II yang berobat ke Puskesmas Wanasari yang berusia ≥ 30 tahun 2. lama menderita ≤ 3 tahun. 3. Subyek penelitian penderita DM tipe II yang terdaftar di Puskesmas Wanasari 4. Bersedia menjadi responden C. Definisi Istilah, Variabel Penelitian, dan Skala Pengukuran No
Variabel 1. Penderita DM tipe II
Definisi istilah Responden yang telah memeriksakan diri ke Puskesmas, terdaftar pada rekam medis, dan di diagnosa menderita penyakit DM tipe II
Alat & cara ukur Alat yang digunakan yaitu Melihat Catatan Medis di Puskesmas Wanasari yang menderita penyakit DM tipe II
Skala -
24
2. Usia
Umur pada waktu ulang tahun terakhir atau melihat KTP atau surat keterangan lain yang didalamnya menerangkan jumlah umur.
Alat yang digunakan yaitu melalui jawaban responden dan melihat data, dengan hasil ukur > 30 tahun
Interval
3. Jenis kelamin
Suatu identitas gender yang membedakan laki-laki dengan perempuan
Alat ukur yang digunakan yaitu melalui jawaban responden dan melihat data. Dengan hasil : laki-laki dan perempuan
Nominal
4. Tingkat pendidikan
Pendidikan formal yang telah diselesaikan oleh responden ditetapkan berdasarkan ijasah terakhir yang telah diperoleh.
Alat ukur yang digunakan yaitu melalui jawaban responden dan melihat data. Dengan hasil : SD, SLTP, SMA, PT
Ordinal
5.
Cara dan upaya yang dilakukan penderita dalam menghadapi penyakit DM tipe II
Alat yang digunakan yaitu kuesioner dengan alat ukur Jalowiec Coping Scale (JCS) dengan hasil 1. Skor 40-120 = koping maladaptif 2. Skor 121-200= koping adaptif
Interval
Strategi koping
25
D. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada responden, yaitu orang yang periksa di Puskesmas Wanasari. Peneliti melakukan penelitian setelah mendapat ijin dari Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan, ditujukan kepada Kesbanglinmas, Bappeda, DinKes, dan Puskesmas Wanasari, kemudian peneliti menentukan calon responden yang termasuk dalam kriteria inklusi yaitu menderita penyakit DM tipe II, berusia ≥ 30 tahun, lama menderita ≤ 3 tahun, dan bersedia menjadi responden dengan melihat data yang didapat dari puskesmas Wanasari, setelah mendapatkan data tersebut peneliti melakukan pendekatan sesuai etika dalam penelitian kepada calon responden yaitu memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden agar mengerti maksud dan tujuan lembar pengumpulan data berupa urutan responden beserta wilayah penelitian, dan merahasiakan informasi maupun masalah – masalah lain yang berasal dari responden. Apabila bersedia menjadi responden, kemudian di bagikan kuesioner yang telah diuji kevalidannya. Pengujian validitas menggunakan Validitas Konstruksi (Contruct Validity). Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari para ahli (Judgment expert). Kuesioner penelitian ini telah melewati proses uji validitas yang dilakukan dua ahli di bidang keperawatan jiwa. Para ahli tersebut bernama Ns. Muhammad Fathul Mubin, S.Kep, M.Kep, Sp.Jiwa dan Ns. Siti Aisah, S.Kep, M.Kep, Sp.Kom dari kedua pendapat
26
para ahli kuesioner mengalami perbaikan, setalah melakukan perbaikan sesuai pendapat kedua ahli. Peneliti melakukan penelitian untuk dilanjutkan uji validitas kuesioner terhadap responden di puskesmas lain. Uji validasi isi terhadap kuesioner koping dilakukan di Puskesmas lain yaitu di Puskesmas Bulakamba kabupaten Brebes dengan jumlah responden 10 orang yang memiliki karakteristik responden sama dengan responden di Puskesmas Wanasari. Diperoleh nilai r terhadap item yang berorientasi pada masalah = 0,634 – 0,840 dan berorientasi pada sikap = 0,643 – 0,880. Dalam Arikunto (2002) untuk uji validitas dengan jumlah 10 responden didapatkan r tabel 0,632. Dari uji coba tersebut semua pernyataan dinyatakan valid. Koping diukur dengan menggunakan kuesioner Jalowiec Coping Scale yang telah teruji kevalidannya. Isi kuesioner terdiri dari 15 item strategi pengendalian berorientasi masalah (Problem Oriented= P) dan 25 item pengendalian berorientasi sikap (Affective oriented= A) masingmasing pertanyaan dijabarkan lima kategori (rating scale) : angka 1 jika pertanyaan tidak pernah, 2 pertanyaan kadang-kadang, 3 pertanyaan hampir sering, 4 pertanyaan sering, 5 pertanyaan hampir selalu. Dari 25 item affective oriented terdapat 15 pertanyaan negatif, yaitu pada nomor 1,2,5,7,8,9,12,15,16,23,24,27,28,29,34. Untuk pertanyaan negatif ini skornya dibalik secara berurutan yaitu nilai skor 1,2,3,4,5 diskor dengan 5,4,3,2,1. Nilai koping total memiliki kisaran antara 40 sampai 200, dimana skor 40 - 120 = koping maladaptif, skor 121- 200 = koping adaptif.
27
Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah reliabel (Notoatmodjo, 2002). Dalam aplikasinya reliabilitas dinyatakan oleh koefisien cronbach alpha yang angkanya berada pada rentang 0 – 1, semakin mendekati angka 1 reliabilitasnya semakin tinggi, sebaliknya jika mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya dengan db = N dan α = 0,05. Hasil uji reliabilitas pada kuesioner koping digunakan untuk mengukur strategi koping yang digunakan penderita DM dalam menghadapi penyakit DM tipe II dengan menggunakan rumus alpha memberikan r hasil = 0,949 untuk Problem Oriented coping, dan 0,966 untuk Affective Oriented coping dimana nilai alpha mendekati 1 sehingga dinyatakan reliabel. Pengisian kuesioner dilakukan secara lengkap, dan responden diminta untuk mengembalikan kuesioner kepada peneliti untuk dilakukan tahap selanjutnya yaitu pengolahan data dan analisa data. E. Metode Pengolahan dan Analisis Data Untuk mendapatkan hasil yang baik dan benar, peneliti menggunakan teknik pengolahan data dan analisa data secara tepat. Kuesioner yang dikembalikan kepada peneliti dan telah diisi oleh responden akan dilakukan pengecekan ( Editing ) kelengkapan data diantaranya kelengkapan identitas pengisi, kelengkapan lembar kuesioner dan kelengkapan isian. Editing dilakukan
ditempat
pengumpulan
data
sehingga
apabila
terdapat
ketidaksesuaian dapat dilengkapi dengan segera.
28
Setelah melakukan pengecekan lalu dilanjutkan pengkodean untuk memudahkan pengolahan dan memberi skor terhadap item - item yang perlu diberi skor. Selanjutnya dilakukan pengelompokkan data ke dalam tabel – tabel sesuai dengan kriteria. Tahap terakhir yaitu memasukkan data ( Entry data ) yang telah ditabulasi ke komputer dengan menggunakan aplikasi program SPSS 15.00. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisa univariat yang menganalisis variabel – variabel yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi yang dilakukan pada tiap - tiap variabel penelitian. Dalam penelitian ini analisis digunakan untuk mengetahui strategi koping penderita DM tipe II di Puskesmas Wanasari, Kabupaten Brebes.
29