BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode yang digunakan
Dalam penelitian
ini, jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto : 2005). Jadi tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Metode penelitian
menggunakan pendekatan survei yaitu penelitian yang
mengambil sampel dari khusus dan wawancara . Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah individu yaitu stakeholder dan expert di bidang pariwisata. Adapun horizon waktu untuk penelitian ini adalah cross-sectional, yaitu penelitian di mana data yang dikumpulkan hanya satu kali, dalam kurun waktu tertentu. Menurut Sekaran (2003:135) “Cross sectional study adalah “Suatu penelitian di mana data yang dikumpulkan hanya sekali, mungkin selama satu periode per hari, per minggu, atau per bulan dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian.”. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan
penelitian
secara
ringkas
dijelaskan
40
pada
Tabel
3.1
dibawah
ini:
37
Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian
Desain Penelitian Jenis Penelitian
Metode Penelitian
Unit Analisis
Time Horizon
T-1
Deskriptif
Survei dan wawancara
Expert/Stakeholder
Cross Sectional
T-2
Deskriptif
Survei dan wawancara
Expert/Stakeholder
Cross Sectional
T-3
Deskriptif
Survei dan wawancara
Expert/Stakeholder
Cross Sectional
T-4
Deskriptif
Survei dan wawancara
Expert/Stakeholder
Cross Sectional
Sumber: Peneliti (2013) 3.2 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Definisi data kualitatif menurut Soeratno dan Arsyad (2003:73), adalah “Data yang dicatat bukan dengan perumusan statistik atau angka-angka, tetapi dengan menggunakan klasifikasiklasifikasi atau keterangan-keterangan yang diperoleh dari sumber informasi”. Sumber data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder.
Data primer menurut Soeratno dan Arsyad (2003:76), adalah “Data yang berasal dari sumber yang asli dan dikumpulkan secara khusus untuk menjawab penelitian kita”. Sedangkan “Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sekumpulan sumber lain, baik dari dalam maupun luar perusahaan.” Data primer diperoleh dari kuesioner yang
38
digunakan untuk mengukur aspek mana yang lebih penting untuk pengembangan pariwisata pulau pramuka. Sedangkan data sekunder berupa wawancara yang dilakukan dengan Pejabat seksi Pariwisata dari Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Administrasi Kabupaten Kepulauan Seribu dan Staff Daerah di Pulau Pramuka serta data referensi dari jurnal, internet, buku dan lain-lain. Jenis, dan sumber data untuk penelitian.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan oleh peneliti guna memperoleh informasi berkaitan dengan penelitian ini, di mana studi pustaka diperoleh melalui beragam sumber, yaitu buku, artikel, dan jurnal.
2. Wawancara dan kuesioner Menurut Sekaran (2006: 67), wawancara bisa terstruktur atau tidak terstruktur, dan dilakukan secara tatap muka, melalui telepon, atau online. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan secara tidak terstruktur dan melalui tatap muka dan online dengan pihak Suku Dinas Pariwisata yang berada di Jakarta dan perwakilan Suku Dinas di Pulau Pramuka berkaitan dengan Kebijakan yang dapat diambil untuk Pengembangan Pariwisata Pulau Pramuka dan juga aspek-aspek yang menyangkut tentang Pulau Pramuka secara menyeluruh. Sedangkan kuesioner adalah daftar
39
pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
3.
Bagian I
: Profil Responden
Bagian II
: Petunjuk Pengisian
Bagian III
: Pertanyaan untuk Responden
Survey Yaitu peneliti melakukan survey langsung (direct) ke pulau pramuka
untuk
melihat keadaan pariwisatanya.
3.4 Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen-elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti Ferdinand (2006 : 189). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah Stakeholders bidang Pariwisata.
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Menurut Arifin (2008: 6) “Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih melalui cara tertentu yang mewakili karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap mewakili populasi”.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non probability sampling yaitu purposive sampling dan convenience sampling. Menurut Sugiyono (2006: 77) “Non
40
probability sampling dalah teknik sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”. Dimana purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2006: 78) sedangkan convenience sampling adalah metode pemilihan sampel berdasarkan kemudahan, pada metode ini anggota sampelnya dipilih berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang diperlukan oleh peneliti
3.5 Pengolahan data AHP Analisa dilakukan terhadap data-data AHP yang telah dikumpulkan lalu data-data tersebut disaring dan diambil data-data pokok yang berguna dalam penyelesaian skripsi ini, kemudian data-data tersbut diolah dan dianalisa sehingga tercipta suatu solusi yang berguna untuk menyelesaikan masalah. Adapun analisa data ini terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut : 1.
Menentukan Kriteria serta alternatif dengan membuat hierarki Mengidentifikasikan kriteria dan alternatif apa saja yang diperlukan untuk untuk pengembangan Pariwisata.
2.
Menetapkan
prioritas
kriteria
dan
alternatif
dengan
membuat
matriks
pairways comparison Untuk mengisi pairways comparison matriks, digunakan nilai dalam skala 1-9 yang ditetapkan bagi pertimbangan dalam membandingkan masing elemen yang sejenis dalam sebuah
matriks.
masing-
41
3.
Matriks dinormalisasi Setelah matriks terisi, matriks tersebut dinormalisasi dengan cara menjumlahkan nilai-nilai dalam setiap kolom lalu membagi setiap entry dalam setiap kolom dengan jumlah pada kolom tersebut.
4.
Hitung Lamda maksimum Digunakan untuk memeriksa konsistensi, hitung dengan prinsip eigen value. Jika λ max dekat dengan n (n adalah
menggunakan
jumlah elemen yang
dibandingkan satu sama lain), hal ini berarti matriks konsisten. Apabila
λ max tidak dekat dengan nilai n maka matriks tidak konsisten. 5.
Cari nilai Consistensy Index (CI) dan Consistensi Ratio (CR) Perhitungan CI digunakan untuk mengukur berapa banyak konsistensi
matriks yang dibandingkan berbeda dengan konsistensi yang Setelah mencari CI lakukan perhitungan CR dengan cara
sempurna.
mengkalikan
CI
dengan RI (Random Index) 6.
Membandingkan nilai CR, jika CR < 10% Apabila nilai CR kurang dari 0,1 atau sama dengan 0,1 hasil dapat diterima, apabila lebih maka proses penilaian harus diulangi.
7.
Menyusun Matriks perkalian antara weight matriks alternatif dengan weight
matriks criteria
42
Kalikan tiap vector priority pada pada level yang paling bawah dengan kriteria pada level yang lebih tinggi dan begitu seterusnya, kemudian tambahkan hasilnya untuk mendapatkan overall priority. 8.
Pilih alternatif dengan weight yang terbesar Pada tahap ini dilakukan pemilihan overall priority yang memiliki nilai yang paling tinggi.