BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode yang digunakan Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto : 2005). Jadi tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai faktafakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Pendapat lain mengatakan bahwa “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain” (Sugiyono, 2006:11). Dalam pengertian ini , penelitian deskriptif sebenarnya tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan atau komparasi, sehingga juga tidak memerlukan hipotesis. Namun demikian, dalam perkembangannya selain menjelaskan tentang situasi atau kejadian yang sudah berlangsung sebuah penelitian deskriptif
juga dirancang untuk membuat komparasi maupun
untuk mengetahui hubungan atas satu variabel kepada variabel lain. Karena itu pula penelitian
komparasi dan
korelasi juga dimasukkan dalam
kelompok penelitian deskriptif (Arikunto : 2005). 82
83
Metode penelitian menggunakan pendekatan survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah individu yaitu para wisatawan
pengunjung
destinasi ekowisata pulau pramuka. Adapun horizon waktu untuk penelitian ini adalah cross-sectional, yaitu penelitian di mana data yang dikumpulkan hanya satu kali, dalam kurun waktu tertentu. Menurut Sekaran (2003:135) “Cross sectional study adalah “Suatu penelitian di mana data yang dikumpulkan hanya sekali, mungkin selama satu periode
per hari, per
minggu, atau per bulan dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian.”. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada Tabel 3.1 dibawah ini:
Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian
Desain Penelitian Jenis Penelitian
Metode
Unit Analisis
Time Horizon
Penelitian T-1
Deskriptif
Survei
Individu - Wisatawan
Cross Sectional
T-2
Deskriptif
Survei
Individu - Wisatawan
Cross Sectional
T-3
Deskriptif
Survei
Individu - Wisatawan
Cross Sectional
T-4
Deskriptif
Survei
Individu - Wisatawan
Cross Sectional
Sumber: Peneliti (2012)
84
Keterangan: Tujuan-1 : Untuk menganalisis atribut transportasi & atraksi yang paling mempengaruhi preferensi wisatawan yang mendukung keputusan dalam melakukan sebuah kunjungan terhadap destinasi ekowisata Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Tujuan-2 : Untuk menganalisis atribut fasilitas wisata yang paling mempengaruhi preferensi wisatawan yang mendukung keputusan dalam melakukan sebuah kunjungan terhadap destinasi ekowisata Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Tujuan-3 : Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan preferensi terhadap karakteristik aksesibilitas & atraksi dilihat berdasarkan motivasi wisatawan terhadap destinasi ekowisata Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Tujuan-4: Untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan preferensi terhadap
karakteristik fasilitas wisata dilihat berdasarkan perbedaan motivasi wisatawan terhadap destinasi ekowisata Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
3.2. Operasionalisasi Variabel 3.2.1. Variabel Penelitian Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel independen (bebas) yang terdiri dari variabel komponen produk wisata, yaitu: atraksi wisata, aksesibilitas dan fasilitas wisata sedangkan variabel
85
dependen adalah preferensi (rating) dari responden. Operasionalisasi dari variabel-variabel yang diteliti dijelaskan pada Tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Instrumen
Variabel
Dimensi
Definisi Operasional
Preferensi adalah suatu sikap yang lebih menyukai sesuatu benda daripada benda lainnya
Preferensi
Indikator
Pengukuran
Pembelian aktual
Kuesioner dengan Skala Likert
Skala
Ordinal
Chaplin (2002)
Atraksi wisata
Atraksi adalah semua yang menjadi daya tarik mengapa wisatawan tertarik datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata Suryadi
• • •
Keanekaragaman kekayaan alam budaya Hasil buatan Kuesioner dengan manusia Skala Likert
Ordinal
(2007:4) Komponen Produk Wisata
Fasilitas Wisata (Amenitas)
Aksesibilitas
Fasilitas pariwisata merupakan pelengkap pada daerah tujuan wisata
Semua yang dapat memberi kemudahan kepada wisatawan untuk datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata Mill (2000)
Sumber: Peneliti (2012)
• • •
Akomodasi Restoran Toko Cinderamata
•
Transportasi
Kuesioner dengan Skala Likert
Ordinal
Kuesioner dengan Skala Likert
Ordinal
86
3.3. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Definisi data kualitatif menurut Soeratno dan Arsyad (2003:73), adalah “Data yang dicatat bukan dengan perumusan statistik atau angka-angka, tetapi
dengan
menggunakan
klasifikasi-klasifikasi
atau
keterangan-
keterangan yang diperoleh dari sumber informasi”. Sumber data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer menurut Soeratno dan Arsyad (2003:76), adalah “Data yang berasal dari sumber yang asli dan dikumpulkan secara khusus untuk menjawab penelitian kita”. Sedangkan “Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sekumpulan sumber lain, baik dari dalam maupun luar perusahaan.” Data primer diperoleh dari kuesioner yang digunakan untuk mengukur bagaimana wisatawan memilih kombinasi atribut ekowisata pulau pramuka.
produk
Sedangkan data sekunder berupa wawancara
yang dilakukan dengan balai Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKps) serta data referensi dari jurnal, internet, buku dan lain-lain. Jenis, dan sumber data untuk penelitian ini dijelaskan pada seperti dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini.
87
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Data
Jenis Data
Data pengelolaan dan perencanaan pemasaran pada destinasi wisata pulau pramuka
Kualitatif
Penilaian atas kepentingan atribut produk wisata
Kualitatif
Preferensi terhadap produk wisata
atribut Kualitatif
Sumber Data Data sekunder dari wawancara dengan pihak Balai. Data primer dari kuesioner yang disebarkan ke member komunitas wisata / tour travel. Data primer dari kuesioner yang disebarkan ke wisatawan pulau pramuka
Sumber: Peneliti (2012)
3.4. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan oleh peneliti guna memperoleh informasi berkaitan dengan variabel-variabel yang dibahas di dalam penelitian ini, di mana studi pustaka diperoleh melalui beragam sumber, yaitu buku, artikel, dan jurnal. 2. Wawancara Menurut Sekaran (2006: 67), wawancara bisa terstruktur atau tidak terstruktur, dan dilakukan secara tatap muka, melalui telepon, atau online. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan secara tidak terstruktur dan melalui tatap muka dengan pihak balai Taman Nasional
88
Kepulauan Seribu (TNKps) berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan dan pemasaran destinasi ekowisata pulau pramuka. 3. Kuesioner Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran, 2006: 82). Dalam penelitian ini, kuesioner
dibagi menjadi dua tahap.
Pada Tahap 1 kuesioner
disebarkan secara acak kepada member komunitas wisata atau tour travel yang melayani wisata ke kepulauan seribu pada jejaring sosial facebook yang diketahui telah pernah berkunjung ke pulau pramuka. Dari survey tahap 1 ini didapatkan 20 orang sebagai responden yang berkontribusi dalam menentukan atribut yang akan digunakan pada kuesioner tahap kedua, Adapun kuesioner tahap 1 terdapat pada lampiran. Sedangkan kuesioner pada tahap 2 yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: Bagian I : Profil Responden Bagian II : Kunjungan Responden Bagian III : Kombinasi atribut produk wisata Responden pada penelitian ini merupakan wisatawan yang sedang berkunjung ke destinasi ekowisata pulau pramuka. Responden disaring dengan kriteria berikut:
89
1. Seorang wisatawan 2. Usia responden diatas > 17 tahun Dalam pengisian kuesioner, peneliti memberikan panduan dengan memberikan penjelasan seperlunya tentang maksud dan tujuan pengisian serta cara pengisian, sehingga kuesioner yang dikembalikan
dapat
memenuhi persyaratan kelengkapan dan ketepatan jawaban. Kuesioner disebar selama periode desember 2011 sampai januari 2012.
3.5. Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen-elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti (Ferdinand, 2006 : 189). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah wisatawan destinasi ekowisata kepulauan seribu, khususnya pulau pramuka. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Menurut Arifin (2008: 6) “Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih melalui cara tertentu yang mewakili karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap mewakili populasi”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non probability sampling yaitu purposive sampling dan convenience sampling. Menurut Sugiyono (2006: 77) “Non probability sampling dalah teknik sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
90
populasi untuk dipilih menjadi sampel”. Dimana purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2006: 78) sedangkan
convenience
sampling
adalah
metode
pemilihan
sampel
berdasarkan kemudahan, pada metode ini anggota sampelnya dipilih berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang diperlukan oleh peneliti. Adapun ukuran sampel ditentukan menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2004: 108) sebagai berikut:
Dimana: n = Ukuran sampel N = Ukuran Populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian
karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir. Berdasarkan data BPS kepulauan seribu (2005-2011, yang tersedia) , jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan kepulauan seribu rata-rata sebanyak 102.069 per tahun atau 2126,44 orang per minggu. Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10%, maka dengan menggunakan rumus di atas diperokeh sampel sebesar: n=
2126,44
= 95,5
1+ 2126,44 (0,1)2 n = 95,5 ≈ 96 Dari hasil perhitungan rumus di atas dapat diperoleh jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebesar 96 responden.
91
3.6. Metode Analisis Untuk menganalisa data pada penelitian ini digunakan analisis statistik dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0. Selanjutnya akan dijelaskan tahapan analisis data yang akan dilakukan dalam tiga bagian yang meliputi: 1. Analisis Deskriptif untuk memperoleh gambaran mengenai profil responden. 2. Analisis Cochran untuk mengevaluasi atribut yang menjadi pertimbangan responden. 3. Analisis Conjoint untuk mengetahui preferensi konsumen secara keseluruhan maupun segmen.
3.6.1 Statistik Deskriptif Analisis
deskriptif
yaitu
analisis
yang
ditunjukkan
pada
perkembangan dan pertumbuhan dari suatu keadaan dan hanya memberikan gambaran tentang keadaan tertentu dengan cara menguraikan tentang sifatsifat dari obyek penelitian tersebut (Umar : 2001). Dalam hal ini penulisan dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif, yaitu dengan membaca tabel-tabel, angka-angka yang tersedia kemudian dilakukan uraian dan penafsiran.
3.6.2 Analisis Cochran Sebelum melakukan analisis conjoint, akan dilakukan analisis Cochran pada hasil kuesioner tahap 1 . Dimana pada penelitian ini terdapat
92
18 atribut yang nantinya akan diuji. Pengujian atribut dengan Cochran Q test berguna untuk mengetahui dan menyaring atribut – atribut apa saja yang menjadi pertimbangan wisatawan dalam membeli produk wisata. Seperti yang dikatakan oleh Simamora (2004) bahwa untuk menentukan atribut produk yang valid dapat melalui uji Cochran Q. Atribut yang valid merupakan
atribut yang berpengaruh dan dipertimbangkan konsumen
dalam membeli suatu produk. Melalui metode ini, maka atribut – atribut yang dinilai tidak sah berdasar kriteria – kriteria statistik yang dipakai akan dikeluarkan. Cara ini dilakukan untuk mengurangi unsur subjektifitas peneliti dalam menentukan karakteristik produk wisata yang akan digunakan pada penelitian ini. Nantinya atribut yang dianggap sah dengan metode ini akan menjadi atribut penelitian selajutnya, yaitu analisis conjoint. . Langkah pertama pada analisis Cochran Q test adalah menyusun daftar atribut dengan pilihan YA dan TIDAK. Kemudian dalam menentukan atribut yang valid didasarkan pada metode Cochran Q Test yaitu dengan membandingkan antara Q hitung dan Q tabel. Penentuan Q tabel diperoleh dari tabel Chi Square dengan derajat bebas atribut (db) = k-1 dengan tingkat kesalahan (α) 5%. Sedangkan Q hitung diperoleh dari rumus :
Dimana : k = banyak perlakuan
93
Ri = jumlah angka dalam baris ke-i Cj = jumlah angka dalam kolom ke-j N = jumlah sampel yang diuji
Prosedur pada uji Cochran adalah sebagai berikut (Simamora, 2002: 82) :
1. Hipotesis : Ho : Semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban YA yang sama Ha : Semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban YA yang berbeda
2. Dasar Pengambilan Keputusan: jika Q hitung > Q tabel Æ Tolak Ho dan terima Ha jika Q hitung < Q tabel Æ Terima Ho dan tolak Ha jika Sig > α Æ Terima Ho dan tolak Ha jika Sig < α Æ Tolak Ho dan terima Ha
3. Kesimpulan: •
Jika tolak Ho berarti proporsi jawaban YA berbeda pada semua atribut, artinya belum ada kesepakatan diantara para responden tentang atribut.
•
Jika terima Ho berarti proporsi jawaban YA pada semua atribut dianggap sama, dengan demikian semua responden dianggap sepakat mengenai atribut sebagai faktor yang dipertimbangkan.
94
3.7 Implementasi Analisis Konjoin 3.7.1 Penentuan Atribut dan Level dari Atribut Berdasarkan dari hasil kuesioner tahap 1, peneliti melakukan studi literature dan diskusi dengan pihak balai dengan tujuan untuk menentukan atribut serta level yang akan diuji.
Tabel 3.4. Atribut dan level dari produk wisata ATRIBUT
LEVEL 1
Perahu
2
Speedboat
1
Kecil
2
Sedang
3
Besar
1
Pemandangan Alam
2
Flora & Fauna
3
Konservasi
Aktivitas Wisata
1 2 3 4
Snorkling Fishing Kano Wisata Perikanan
5.
Jenis Akomodasi
1 2 3
Motel Home stay Cottage
6.
Lokasi Akomodasi
1 2
Dekat laut Jauh dari laut
7.
Fasilitas
1 2
Standar Mewah
8.
Jenis Makanan
1 2
Beragam Seafood
1.
2.
3.
4.
Jenis transportasi
Volume Transportasi
Atraksi wisata
95
9.
View restoran
1 2
Menarik Standar
10.
Jenis Cinderamata
1 2
Kerajinan tangan Makanan Khas
11.
Lokasi Toko Cinderamata
1 2
Disekitar dermaga Dekat dermaga
Sumber: Peneliti (2012)
3.7.2 Penentuan Metode Conjoint Analysis Dalam penelitian ini, untuk memudahkan wisatawan dalam menilai atribut produk wisata dibentuk dua kartu profile yang disebut kartu A dan kartu B seperti yang dilakukan oleh Sri handayani dalam penelitian berjudul “ Analisis Conjoint Dalam Penentuan Preferensi Pemirsa Berita Televise Untuk Pengembangan Program Berita “ Liputan 6”
SCTV “ yang
membentuk 2 kartu, yaitu kartu profile berita televise dan kartu profile topik berita. Pada penelitian ini ,
kartu A berisi kombinasi antara
transportasi dan atraksi wisata yang terdiri dari 4 atribut (jenis transportasi, volume transportasi, atraksi, dan aktivitas wisata) dengan 12 sub atribut /level ( 2 untuk jenis transportasi, 3 untuk volume transportasi, 4 untuk atraksi, dan 4 untuk aktivitas wisata) , sehingga kombinasi level atribut atau stimuli yang dimiliki adalah berjumlah 2 x 3 x 4 x 4 = 96 stimuli untuk Kartu A. Sedangkan kartu B berisi atas kombinasi fasilitas wisata yang terdiri terdiri dari 7 atribut (jenis akomodasi, lokasi akomodasi, fasilitas akomodasi, jenis makanan, view restoran, jenis cinderamata dan lokasi toko cinderamata) dengan 15 sub atribut /level (3 jenis akomodasi, 2 lokasi
96
akomodasi, 2 fasilitas akomodasi, 2 jenis makanan, 2 view restoran, 2 jenis cinderamata dan 2 lokasi toko cinderamata). Sehingga kombinasi level atribut atau stimuli yang dimiliki adalah berjumlah 3x2x2x2x2x2x2 = 192 stimuli untuk Kartu B. Dengan pertimbangan bahwa bila terlalu banyak stimuli akan membingungkan responden dalam
memberikan
penilaian,
maka peneliti mempergunakan bantuan fractional design oleh spss 16.0. Sehingga metodologi conjoint yang digunakan pada penelitian ini adalah traditional conjoint, yang mengukur tingkat preferensi konsumen pada level individu. Setelah didapat hasil utilitas tiap individu, utilitas tersebut akan dihitung secara agregat untuk memperkirakan preferensi terhadap atribut produk keseluruhan responden . Sedangkan untuk pengambilan data digunakan tipe presentasi full-profile, dimana responden diminta untuk mengevaluasi stimuli yang dibangun berdasar level dari setiap atribut yang telah ditentukan.
3.7.3. Penentuan Metode Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, yaitu dengan meminta responden untuk memberikan rating terhadap stimulistimuli yang diberikan. Pemberian rating dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5, dimana nilai yang tinggi menunjukkan preferensi yang tinggi. Setelah diberi penjelasan mengenai atribut serta level atribut dari produk wisata, selanjutnya responden diberi
penjelasan mengenai cara
97
pemberian nilai terhadap setiap kombinasi yang diberikan, dengan keterangan skala nilai sebagai berikut:
Tabel 3.5. Skala Penilaian Terhadap Stimuli Nilai
Keterangan Level atribut mutlak dimiliki, saya tidak mau
5
SANGAT SUKA
mengkonsumsi/membeli produk wisata yang tidak memiliki atribut ini. Level atribut sangat diinginkan, tetapi saya
4
SUKA
tidak
keberatan
mengkonsumsi/membeli
produk wisata yang tidak memiliki atribut ini. Level atribut dari produk wisata sebaiknya 3
BIASA
dimiliki, tetapi hal itu bukan hal sangat penting
2
1
TIDAK SUKA
SANGAT TIDAK SUKA
Level atribut dari produk wisata tidak terlalu diinginkan, dan saya sedikit keberatan mengkonsumsi produk wisata yang memiliki atribut ini Level atribut dari produk wisata sangat tidak dikehendaki, dan saya tidak mau mengkonsumsi produk wisata yang memiliki atribut ini.
3.7.4.Pembuatan Desain Stimuli Pembuatan desain stimuli pada penelitian ini menggunakan software SPSS 16.0, dengan syntax sebagai berikut:
98
Gambar 3.1. Syntax Desain Stimuli Kartu
Gambar 3.2 Stimuli Kartu A
99
Gambar 3.3. Syntax Desain Stimuli Kartu B
Gambar 3.4 Stimuli Kartu B
100
3.8 Rancangan Uji Hipotesis Setelah hipotesis ditetapkan, yaitu di dalam penelitian ini adalah 4 buah hipotesis seperti yang telah dijelaskan pada bab 2, maka langkah berikutnya untuk
menguji
hipotesis-hipotesis
tersebut
adalah
menetapkan
dasar
pengambilan keputusan. Di mana dasar pengambilan keputusan tersebut adalah dengan membandingkan antara nilai sig dan α (uji goodness of fit). Dengan tingkat kepercayaan yang digunakan pada penelitian ini adalah 95%, sehingga tingkat kesalahan (α) sebesar 5% atau 0.05. Sehingga dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut ini: •
jika sig ≥ 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
•
jika sig < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Selain menguji perbandingan nilai sig dan α untuk goodness of fit ,
yaitu menguji konsistensi responden dalam mengisi kuesioner, peneliti juga akan menilai kekuatan korelasi antara hasil rating prediksi dengan data rating aktual, dengan membandingkan nilai antara korelasi Pearson’s R dengan batas minimum yaitu 0,4. Yang berarti jika R ≥ 0,4 maka hubungan sedang sampai dengan sangat kuat. Sebagai tambahan , peneliti juga akan menilai utilitas dan kepentingan relative secara keseluruhan (agregat) maupun per segmen. untuk menilai utilitas (kegunaan) dari setiap taraf melihat tanda positif atau negative pada masing-masing taraf atau level atribut. Dimana tanda positif berarti level atribut tersebut lebih disukai oleh konsumen dan
taraf
dengan
nilai
101
negative memiliki arti sebaliknya. Sedangkan untuk kepentingan relative melihat pada besarnya important value dari tiap atribut, dimana semakin tinggi nilainya maka semakin penting atribut tersebut dimata konsumen.
3.9
Rancangan Pemecahan Masalah Rancangan
pemecahan
masalah
pada
penelitian
ini
yaitu
menyebarkan terlebih dahulu kuesioner tahap 1 yang selanjutnya hasil dari kuesioner tersebut akan diolah dengan menggunakan metode Cochran Q Test.
Pengolahan kuesioner tahap 1 ini akan menghasilkan informasi
mengenai atribut – atribut apa saja yang menjadi pertimbangan wisatawan dalam memilih produk wisata, selanjutnya atribut - atribut tersebut akan digunakan dalam kuesioner tahap 2 yang akan dianalisis menggunakan metode analisis konjoin (conjoint analysis). Dimana
bertujuan
untuk
mengali informasi mengenai kombinasi produk seperti apa yang disukai oleh konsumen baik secara individu maupun per segmen. Setelah semua data selesai diolah, maka akan diperoleh gambaran tentang atribut produk wisata yang disukai oleh wisatawan secara umum . serrta menggambarkan bagaimana karakteristik produk wisata yang disukai dari masing-masing segmen wisatawan. Dengan adanya gambaran tersebut , diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi dalam mengemas dan merencanakan prroduk wisata pulau seribu.