BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian observational analitik menggunkan desain penelitian cross sectional. Menurut Riyanto (2011) desain penelitian cross sectional adalah suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara faktor risiko (independen) dengan faktor efek (dependen), dimana dilakukan observasi atau pengukuran variabel satu kali dan sekaligus pada waktu yang sama (semua responden hanya di observasi satu kali saja dan pengukuran variabel responden dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut), kemudian peneliti tidak melakukan tindak lanjut.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di swalayan se-karesidenan Surakarta pada bulan September - Desember 2015.
C. Populasi Penelitan Populasi penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja di swalayan sekaresidenan Surakarta yang berjumlah 250 tenaga kerja.
24
25
D. Teknik Sampling Sampel diambil dengan menggunakan cluster random sampling. Menurut Riyanto (2011) cluster random sampling adalah teknik pengampilan sampel secara kelompok atau gugus, kelompok yang akan di ambil terdiri dari unit geografis. Unit geografis yang di maksudkan pada penelitian ini, yaitu daerah se-karesidenan Surakarta. Sebelum sampel di ambil, sampel telah memenuhi syarat inklusi dan ekslusi sebagai berikut : 1.
Kriteria Inklusi a.
Swalayan yang bersedia (memberikan izin) untuk dilakukan penelitian mengenai pengaruh berdiri lama dan kebiasaan olah raga terhadap kejadian varises di swalayan se-karesidenan Surakarta.
b.
Bekerja dalam posisi berdiri minimal 4 jam nonstop dalam satu hari selama minimal 1 tahun (Brand, 1988; Ziegler, 1995; Koager, 2004).
c.
Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan fisik varises berupa anamnesis, inspeksi, dan palpasi untuk diagnosis varises oleh co-ass dokter.
d.
Laki-laki dan perempuan
e.
Tidak memiliki riwayat penyakit varises sebelum bekerja dalam posisi berdiri lama ≥ 4 jam.
f.
Tidak sedang hamil.
g.
Tidak memakai sepatu hak tinggi lebih dari 5 cm minimal 1 tahun (Maha dkk, 2013).
26
h.
Tidak memakai stocking atau celana ketat selama bekerja minimal 1 tahun (Irianto, 2014).
2.
i.
Tidak sedang menggunakan alat kontrasepsi hormonal.
j.
Tidak berusia di atas 50 tahun (Khalil dan Raffeto, 2008).
k.
Tidak obesitas (IMT normal).
l.
Bekerja dengan jenis pekerjaan ringan (Kuswana, 2014).
Kriteria Eksklusi a.
Berhalangan hadir pada saat penelitian berlangsung.
b.
Responden sakit saat penelitian berlangsung.
E. Sampel Penelitian Dari populasi sasaran yang berjumlah 250 pekerja, kemudian diambil sejumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Dari populasi sasaran, ditentukan sampel minimal dengan rumus (Riyanto, 2011) : NZ(1-α/2)2P(1-P) Nd2 +Z (1-α/2)2P(1-P)
n =
(250)(1,96)20,5(1-0,5) n =
(250)(0,1)2+(1,96)20,5(1-0,5) 240,1
n =
3,4604
n = 69,38
27
n = 70 Keterangan : n
= besar sampel
N
= besar populasi
Z(1-α/2)2 = tingkat kepercayaan 95% = 1,96 P
= proporsi kejadian 0,5
d
= besar penyimpangan 0,1
Untuk besar sampel minimal dalam penelitian adalah 70 pekerja. Dalam penelitian pengaruh lama berdiri dan kebiasaan olah raga terhadap kejadian varises secara cluster random sampling, di ambil sebanyak 150 tenaga kerja Swalayan Se-Karesidenan Surakarta. Masing-masing cluster di ambil sampel sejumlah 75 sampel.
F. Desain Penelitian Populasi yang telah di inklusi ekslusi diambil untuk dijadikan sampel. Sampel yang telah di ambil dari populasi menggunakan teknik cluster random sampling akan diukur satu kali saja dan pengukuran variabel responden (lama berdiri ≥ 4jam, kebiasaan olah raga 3×40-45 menit/minggu, dan kejadian varises) dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut. Teknik analisis yang digunakan ada 3, yaitu analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat. Analisis bivariat menggunakan uji kolerasi pearson. Selain itu, uji kolerasi pearson harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan uji multivariat, karena untuk melakukan analisis multivariat salah
28
satu syarat wajibnya adalah melakukan uji bivariat dengan interpretasi hasil signifikan (Riyanto, 2012). Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linier ganda untuk mengetahui variabel bebas mana yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel terikat (Riyanto, 2012). Desain dapat dilihat pada gambar 1. Populasi N=250 Cluster Random Sampling
Wilayah A
Wilayah B Inskusi Ekslusi dan Random n = 75
n = 75
Lama Berdiri ≥ 4 jam/hari
Kebiasaan Olahraga 3×40-45 menit/minggu korelasi pearson
korelasi pearson Diagnosa Varises oleh Dokter
Signifikan
Signifikan
Uji Regresi Linier Gambar 1. Desain Penelitian
29
G. Identifikasi Variabel Penelitian 1.
Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lama berdiri dan kebiasaan olahraga.
2.
Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian varises.
3.
Variabel Ketiga a.
Variabel Perancu (Confounding) dalam penelitian ini adalah usia, hormon wanita, kehamilan dan keturunan.
b.
Variabel Perantara (Intervening) dalam penelitian ini adalah obesitas.
c.
Variabel Perantara (Intermediate) dalam penelitian ini adalah istirahat, penggunaan stocking, penggunaan hak tinggi, dan aktivitas fisik.
H. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1.
Lama Berdiri Lama berdiri adalah jumlah jam kerja tenaga kerja dalam posisi berdiri selama 1 hari. Alat ukur
: Lembar Inventori
Skala pengukuran
: Rasio
Satuan
: Jam/hari
30
2.
Kebiasaan Olahraga Kebiasaan olahraga adalah jumlah jam olahraga tenaga kerja dalam 1 minggu.
3.
Alat ukur
: Lembar Inventori
Skala pengukuran
: Rasio
Satuan
: Jam/minggu
Kejadian Varises Kejadian Varises adalah jumlah skor yang diperoleh dari hasil anamnesis dan hasil diagnosis pemeriksaan fisik tenaga kerja. Jumlah skor yang dimaksud adalah hasil skor anamnesis yang telah di ukur oleh dokter ditambah dengan total skor diagnosis pemeriksaan fisik oleh co-ass dokter. Kejadian varises positif apabila total skor > 2 (Adriana, 2012).
I.
Alat ukur
: Lembar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Skala pengukuran
: Rasio
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan peralatan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peralatan yang digunakan untuk pengambilan data beserta pendukungnya adalah: 1.
Dokter Muda (Co-ass) Untuk melakukan pemeriksaan fisik varises berupa inspeksi serta palpasi.
31
2.
Dokter Untuk memeriksa lembar anamnesis dan hasil pemeriksaan fisik yang dijadikan acuan sebagai bahan untuk mendiagnosis kejadian varises pada tenaga kerja.
3.
Alat tulis Untuk mencatat hasil pengukuran di swalayan se-karesidenan Surakarta.
4.
Lembar Anamnesis Digunakan untuk mengetahui keluhan tenaga kerja dan untuk mengetahui mengetahui faktor yang akan mempengaruhi hasil penelitian baik yang berasal dari dalam individu maupun lingkungan individu.
5.
Lembar Inventori Digunakan untuk mengetahui data pribadi tenaga kerja, status pekerjaan tenaga kerja dan pernyataan lain yang berhubungan dengan penelitian.
6.
Senter Khusus Dokter Digunakan
untuk
penyinaran
pada
saat
dilakukannya
inspeksi
pemeriksaan fisik. 7.
Kamera Untuk dokumentasi pada saat pelaksanaan penelitian.
8.
Informed consent Digunakan sebagai lembar persetujuan bahwa tenaga kerja bersedia untuk menjadi responden penelitian.
9.
Ethical Clearance Digunakan untuk pengujian kelayakan etik penelitian.
32
J.
Cara Kerja Penelitian Cara kerja penelitian ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1.
Tahap Persiapan a.
Peneliti membuat surat pengantar untuk melakukan survei awal penelitian.
b.
Peneliti mengajukan surat pengantar ke pengelola swalayan di karesidenan Surakarta.
c.
Peneliti melakukan survei awal, yaitu observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik di swalayan se-karesidenan Surakarta khususnya pada tenaga kerja.
d. 2.
Peneliti menerangkan Inform Concent Penelitian
Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan pengumpulan data dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini: a.
Peneliti mengumpulkan sampel penelitian.
b.
Peneliti membagikan lembar anamnesis dan lembar inventori kepada sampel penelitian.
c.
Sampel penelitian mengisi lembar anamnesis dan lembar inventori.
d.
Peneliti mengarahkan sampel penelitian yang telah mengisi lembar anamnesis dan inventori untuk dilakukan pemeriksaan fisik oleh coass dokter.
e.
Pemeriksaan fisik varises oleh co-ass dokter.
f.
Peneliti mengambil kembali lembar anamnesis dan inventori
33
g.
Peneliti mengecek kelengkapan data pada lembar anamnesis dan inventori.
h.
Peneliti menyerahkan lembar anamnesis, inventori, dan hasil pemeriksaan fisik kepada dokter.
i.
Dokter memeriksa lembar anamnesis, inventori, dan pemeriksaan fisik untuk dijadikan bahan diagnosis kejadian varises.
j. 3.
Dokter memberikan hasil diagnosis kejadian varises.
Tahap Penyelesaian Tahap penyelesaian meliputi : a.
Pengumpulan semua data yang diperoleh
b.
Pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS 17
c.
Penulisan laporan penelitian
K. Teknik Analisis Data Teknik
pengolahan
dan
analisis
data
dalam
penelitian
ini
menggunakan data kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan ada 3, yaitu analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat. Semula analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan uji Korelasi Pearson, namun dikarenakan uji statistik normalitas data tidak terdistribusi normal, maka penelitian dilanjutkan dengan menggunakan uji Korelasi Spearman dengan interpretasi hasil sebagai berikut : 1.
Jika p (value) < 0.05 maka hasil uji signifikan
2.
Jika p (value) > 0.05 maka hasil uji tidak signifikan (Dahlan, 2011)
34
Apabila p (value) dari uji bivariat adalah < 0.25, maka dapat dilanjutkan menggunakan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda (Dahlan, 2011; Riyanto, 2012). Menurut Dahlan, 2011, interpretasi hasil uji korelasi didasarkan pada nilai p, kekuatan korelasi, serta arah korelasinya. Panduan interpretasi hasil uji korelasi berdasarkan nilai p, kekuatan korelasi, serta arah korelasi adalah sebagai berikut: Kekuatan Korelasi
Nilai p
Arah Korelasi
0.0 s/d <0.2
Sangat lemah
0.2 s/d < 0.4
Lemah
0.4 s/d < 0.6
Sedang
0,6 s/d < 0,8
Kuat
0.8 s/d 1
Sangat Kuat
p ≤ 0.05
Signifikan
P > 0.05
Tidak Signifikan
(+) Positif
Searah, semakin besar nilai suatu varibel semakin besar pula nilai variabel lainnya.
(-) Negatif
Berlawanan arah. Semakin besar nilai satu variabel,semakin kecil nilai variabel lainnya