47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan, Jakarta Barat. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama bulan Oktober 2016 sampai Juni 2017. Dengan objek penelitian ini adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kausal. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui apakah disiplin kerja dan lingkungan kerja sebagai variabel independen mempengaruhi kinerja karyawan sebagai variabel dependen. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Menurut Sugiyono (2010) variabel adalah atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek lain. Sehingga varibel adalah sesuatu yang telah
47 http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
ditetapkan oleh peneliti untuk dapat dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian dapat pula ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini penulis melakukan pengamatan terhadap dua macam variabel, yaitu variable independen dan variabel dependen. Variabel independen atau yang biasa disebut variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel dependen atau biasa sering disebut dengan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dengan adanya variabel bebas, dalam Sugiyono (2013). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah disiplin kerja dan lingkungan kerja, sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah kinerja karyawan. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Disiplin Kerja Menurut Soediono dalam Sutrisno (2009) mengartikan disiplin sebagai suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh karyawan dan menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada keputusan, peraturan dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan perilaku. b. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja menurut Rivai (2009) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia adalah keseleruhan sarana dan prasarana yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan itu sendiri,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
yang terdiri dari tempat kerja, fasilitas dan alat bantu kerja, kebersihan, pencahayaan dan ketenangan. c. Kinerja Karyawan Menurut Mangkunegara (2007) bahwa βKinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanyaβ. 2. Operasionalisasi Variabel TABEL 3.1 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL DISIPLIN KERJA
Variabel
Disiplin Kerja
Dimensi
Indikator
1. Ketepatan Waktu
1. Kehadiran tepat waktu. 2. Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan
2. Peraturan Perusahaan.
1. Menaati peraturan kantor. 2. Menjalankan prosedur kerja 3. Menggunakan peralatan kantor dengan baik
Sumber: Hasibuan (2010)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Pengukuran
Ordinal
50
TABEL 3.2 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL LINGKUNGAN KERJA
Variabel
Dimensi
Indikator
1. Lingkungan Kerja Fisik Lingkungan Kerja 2. Lingkungan Kerja Non Fisik
Skala Pengukuran
1. Penerangan /cahaya. 2. Kebisingan 3. Dekorasi/tata ruang 4. Keamanan
Ordinal
1. Hubungan antara pimpinan dan bawahan.
Sumber: Sedarmayanti dalam Mangkunegara (2009) TABEL 3.3 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL KINERJA KARYAWAN
Variabel
Kinerja Karyawan
Dimensi
Indikator
1. Kerja Kualitas Karyawan
1. Penggunaan waktu dalam kerja.
2. Kerja Kuantitas Karyawan.
1. Kerja sama dengan orang lain dalam bekerja.
Sumber: Sudarmanto (2009)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Pengukuran
Ordinal
51
D. Skala Pengukuran Variabel Dalam mengukur variabel disiplin kerja, lingkungan kerja, dan kinerja karyawan digunakan skala. Menurut Masβud (2009), di dalam menentukan skor digunakan skala, dimana cara pengukurannya dengan menghadapkan seorang responden pada pernyataan dan diminta untuk memberikan jawaban yang dipilih dalam kuesioner dan jawaban tersebut diberi nilai dengan beberapa angka agar dapat memperoleh data kuantitatif yang dibutuhkan dalam perhitungan statistik. Adapun daftar pertanyaan tersebut adalah 5 (lima) kemungkinan yang tersedia. Setiap pilihan jawaban responden diberi skor nilai atau bobot yang disusun secara bertingkat berdasarkan Skala Likert Score, dalam Sugiono (2010). TABEL 3.4 SKALA LIKERT
No 1 2 3 4 5
Bobot Jawaban Nilai Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2 Netral 3 Setuju 4 Sangat Setuju 5 Sumber: Sugiyono (2010)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2010) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan dari PT. Aditama Graha Lestari yang seluruhnya berjumlah 31 karyawan. 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2010) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling design dengan menggunakan sampel jenuh, yaitu teknik pengumpulan sampel dengan cara mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel. Sampel penelitian ini adalah Seluruh Karyawan PT. Aditama Graha Lestari yang berjumlah 31 karyawan. F. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner. Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan atau daftar isian terhadap objek yang diteliti populasi sampel Hasan (2006). Dalam kuesioner tersebut nantinya akan digunakan model pertanyaan tertutup, dengan pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawaban, sehingga para responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Adapun
tujuan
diadakannya
kuesioner
ini
adalah
untuk
mendapatkan data-data yang akan digunakan sebagai sampel penelitian agar dapat mengetahui pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. G. Metode Analisis Data Analisis data adalah alat yang digunakan dalam menganalisis dan menguji hipotesis yang dikemukakan. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, Sugiyono (2013). Metode analisis data yang akan digunakan penulis dalam menganalisa data adalah analisis regresi linear berganda pada program SPSS versi 21 dengan tahapan sebagai berikut: 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi, Sugiyono (2009).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut, Ghozali (2013). Maka penyelesaiannya dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda pada program SPSS 21. Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali (2009). Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingkan antara nilai r hitung dengan r tabel, apabila nilai: Jika r-hitung > r-tabel, maka hasilnya valid Jika r-hitung < r-tabel, maka hasilnya tidak valid Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasikan setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. Untuk menguji validitas instrumen penelitian ini digunakan pearson correlation product moment seperti pada Sugiyono (2013) yaitu:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
π=
π β π₯π¦ β (β π₯)(β π¦) β{π β π₯Β² β (β π₯)Β²}{π β π¦Β² β (β π¦)Β²}
Dimana: π = koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat π₯ = skor butir π¦ = skor total butir π = jumlah sampel (responden) b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang Ghozali (2009). Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur konsistensi kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap penyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, Ghozali (2013). Pengukuran reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda pada program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 21, yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 Ghozali (2009). Pengujian secara reliabilitas instrumen dilakukan dengan menguji skor antar item dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
menggunakan teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha 0,6 atau lebih. Rumusnya: β ππ 2 π πββ = ( ) (1 β ) πβ1 ππ 2
Dimana:
π=
β π₯2 β π
β π₯2 π
πββ
= reliabilitas instrumen
π
= banyaknya butir pertanyaan
ππΒ²
= jumlah varians butir
ππ‘Β²
= jumlah varians total
3. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa regresi. Uji asumsi klasik terdiri dari: a. Uji Normalitas Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data Santoso dan Ashari (2007). Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui sebuah data berdsitribusi normal atau tidak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
Dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-smirnov dengan pedoman sebagai berikut: 1.
H0 diterima jika nilai p-value pada kolom Asym. Sig. (2-tailed) > level of significant (a=0,05), sebaliknya Ha ditolak.
2.
H0 ditolak jika nilai p-value pada kolom Asym. Sig. (2-tailed) < level of significant (a=0,05), sebaliknya Ha diterima.
b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara variabel bebas (independen). Model yang baik seharusnya tidak terjadi adanya korelasi diantara variabel bebas. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinearitas, yaitu dengan menganalisis nilai tolerance serta Variance Inflation Faktor (VIF) >10 dan nilai tolerance <0,10 Ghozali (2009). c. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali (2009). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu X adalah data X yang telah diprediksi, dan sumbu Y adalah residual (Y prediksi β Y sesungguhnya) yang telah di-studentdized. Dasar analisisnya adalah sebagai berikut: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menentukan pengaruh yang ditimbulkan oleh indikator variabel bebas terhadap variabel terikat dengan formulasi sebagai berikut, Sugiyono (2013): Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana: Y
= Variabel dependen, yaitu kepuasan kerja
X1
= Variabel independen, yaitu pemberdayaan
X2
= Variabel independen, yaitu pengembangan karir
a
= Konstanta
b1,b2 = Koefisien regresi masing-masing variabel e
= Standar error
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
5. Uji Hipotesis Untuk mengetahui hipotesis yang diajukan bermakna atau tidak bermakna digunakan uji statistik. Tahapan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada table Model Summary dan tertulis Adjusted R Square. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009). Koefisien determinasi ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Kd = rs2 x 100% Dimana: Kd
= Koefisien determinasi
rs
= koefisien korelasi Rank Spearman
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
b. Uji Simultan (Uji Statistik F) Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap dependen. Hipotesis: H0
: Secara simultan Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja tidak
berpengaruh terhadap Kinerja karyawan. Ha
: Secara simultan Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja berpengaruh
terhadap Kinerja karyawan. Model dikatakan signifikan jika: F hitung > F tabel maka H0 ditolak sehingga Ha diterima (berpengaruh) F hitung < F tabel maka H0 diterima sehingga Ha ditolak (tidak berpengaruh) Atau: Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak sehingga Ha diterima (berpengaruh) Jika sig > 0,05 maka H0 diterima sehingga Ha ditolak (tidak berpengaruh) Rumus yang digunakan oleh Sugiyono (2007) adalah sebagai berikut: F=
Keterangan: F
= F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel
R
= Koefisien korelasi ganda
k
= Jumlah variable bebas
n
= Jumlah sampel.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
c. Uji Parsial (Uji Statistik t) Uji statistik t yaitu suatu uji untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen, Ghozali (2013). Apakah variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak. Menurut Ghozali (2013) dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat probabilitas signifikansinya, yaitu: 1. Jika probabilitas signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. 2. Jika probabilitas signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Atau dengan cara: 1. Apabila t tabel > t hitung, maka H0 diterima dan Ha ditolak. 2. Apabila t tabel < t hitung, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/