44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam riset ini adalah penelitian Expostfacto artinya data yang dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung. Peneliti dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia.62 Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif artinya penelitian yang dilakukan untuk menentukan ada tidaknya hubungan yang menyangkut hubungan antara aspek-aspek yang diteliti dengan menggunakan koefisien korelasi statistik, untuk membandingkan hasil pengukuran dua atau lebih variable yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara vareabel-vareabel yang menjadi aspek penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat bahwa : Koefesien korelasi adalah suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua vareabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabelnya. 63 B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Adapun penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan terhitung mulai tanggal 01 oktober sampai dengan selesai. Penelitian yang berjangka waktu
62 63
Moh. Nazir ph. D metodologi penelitian graha indonesia 2005 h. 59. Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h. 95-96.
44
45
dua bulan tersebut peneliti pergunakan seoptimal mungkin untuk menggali informasi dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. 2. Tempat penelitian Sesuai dengan judul skripsi yang diteliti oleh penulis maka penelitian ini bertempat di Bank syariah mandiri cabang Palangka Raya yang beralamat di jalan A. Yani No. 46 Palangka Raya propinsi Kalimantan tengah.
C. Definisi operasional variable penelitian Definisi operasional adalah definisi yang bersifat memberikan arti kepada suatu variabel dengan menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel tersebut. Devinisi operasional ini akan memberikan batasan atau ciri-ciri suatu variabel dengan merinci hal-hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut. Jadi dalam devinisi operasional ini harus dirinci ciri-ciri yang akan diteliti dan bagaimana mengamatinya. Berikut ini penjelasan devinisi operasional dari penelitian ini: 1. Promosi Promosi adalah suatu alat strategi pemasaran yang fungsinya untuk mempublikasikan atau mengenalkan kepada masyarakat tentang keberadaan perusahaan tersebut dalam hal ini yaitu Bank Syariah Mandiri cabang palangka Raya, yaitu dengan periklanan, penjualan pribadi, , publisitas.
46
2. Jenis produk Yang dimaksud dengan jenis produk disisni ialah produk jasa baik berupa tabungan, pembiayaan dan lainya, yang ditawarkan oleh pihak Bank yang bertujuan agar masyarakat tertarik dan mau bergabung. 3. Peningkatan jumlah transaksi Yang dimaksud dengan peningkatan jumlah transaksi adalah nasabah yang melakukan transaksinya dalam jangka waktu tertentu. yaitu, berapa kali nasabah melakukan transaksinya dalam jangka waktu satu minggu, satu bulan,dan satu tahun.
D. Populasi dan sampel penelitian 1. Populasi penelitian Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah Bank Syari’ah Mandiri Cabang Palangka Raya. 2. Sampel penelitian Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi dasar sumber data dalam penelitian. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan tehnik (Proporsional Cluster Random Sampling). Teknik ini digunakan jika peneliti memiliki keterbatasan karena ketiadaan kerangka sampel(daftar nama dari seluruh anggota populasi), namun peneliti memiliki data yang lengkap
47
tentang kelompok.64 Penelitian ini dilakukan kepada Nasabah yang menabung di Bank Syariah Mandiri Cabang Palangka Raya yang di kategorikan ke dalam beberapa golongan nasabah yakni dilihat dari jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Adapun jumlah populasi dari nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Palangka Raya yang sangat banyak yaitu berjumlah 3000 nasabah65 maka disini penulis hanya mengambil beberapa saja. Dan untuk menentukan besaran sampel maka penulis menggunakan rumus perhitungan besaran sampel sebagai berikut:66
=
( )²
Keterangan : n
: Jumlah sampel yang dicari
N
: Jumlah populasi
d
: Nilai presisi Ukuran sampel untuk tingkat kepercayaan yang digunakan pada
penelitian ini adalah 90% maka nilai presisi (ά) = 0,1
n= 64
( )²
=
( , )
Bambang prasetyo dan lina miftahul jannah, metodologi penelitian kuantitatif teory dan aplikasi, jakrta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, h.119. 65 Hasil wawancara dengan pihak bank 66 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Prenada Media Group, 2006, h. 105.
48
=
( ,
)
= = = 96,774 Hasil yang telah diperoleh tersebut dibulatkan dan digenapkan menjadi 100 (seratus), jadi dari hasil tersebut diatas maka peneliti menetapkan jumlah sampel yang akan di ambil adalah 100 responden. E. Instrumen Penelitian dan Skala Pengukuran Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena social maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalu dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dinyatakan sebagai bentuk penelitian. Karena meneliti adalah melakukan pengukuran maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi yang dimaksud instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variable penelitian. Instrumen – instrumen penelitian dalam bidang sosial umumnya dan bidang bisnis khususnya yang sudah baku sulit
49
ditemukan untuk itu peneliti harus mampu membuat instrumen penelitian yang akan digunakan untuk penelitian. 67 Hal ini penulis akan meneliti tentang “ Pengaruh Promosi dan Jenis Produk Terhadap Peningkatan Jumlah Transaksi Nasabah” maka ada tiga Instrumen yang perlu dibuat yaitu: 1. Instrumen untuk mengukur promosi 2. Instrumen untuk mengukur jenis produk 3. Instrumen untuk mengukur peningkatan jumlah transaksi nasabah Dari ketiga instrumen diatas maka dapat di ukur menggunakan metode skala likert sebagai berikut: Tabel 3.1 INSTRUMEN DAN SKALA PENGUKURAN
Instrumen Penelitian
Skala Likert
Nilai Skor
Promosi dan Jenis Produk Variable (X1) dan (X2)
Sangat Tidak Baik
1
Tidak Baik
2
Cukup Baik
3
Baik
4
Sangat Baik
5
Tidak Pernah
1
Hampir Tidak Pernah
2
Peningkatan Jumlah Transaksi Nasabah Variable (Y)
67
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 146.
50
Kadang-Kadang
3
Sering
4
Selalu
5
F. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka dipersiapkan berbagai tehnik atau cara yang digunakan sebagai berikut: 1. Observasi Tehnik ini digunakan sebagai alat bantu untuk memperoleh data tentang: a. Situasi Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. b. Alat promosi Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. c. Jenis produk Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. 2. Angket Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.68 Dan pertanyaan itu telah dipersiapkan sebelumnya secara sistematis. Berdasarkan instrumen dan skala pengukuran diatas maka terbentuklah kisi-kisi pertanyaan angket sebagai berikut:
68
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, h. 135.
51
Tabel 3.2 KISI-KISI PERTANYAAN
Variabel Promosi (X1)
Kisi-Kisi Periklanan
Personal Saling
Publisitas
Jenis Produk
Pembiayaan
(X2)
Pendanaan
Pertanyaan 1. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap Iklan BSM di televisi 2. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap Iklan BSM di Radio 3. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap Iklan BSM di koran 1. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap karyawan yang ditugaskan oleh BSM untuk bertatap muka dengan nasabah 2. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap karyawan yang ditugaskan oleh BSM untuk mendatangi kerumah nasabah 3. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap pimpinan BSM yang berkunjung kepada nasabah 1. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap informasi dari keluarga 2. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap informasi teman 3. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap orang lain/sekitar 1. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap produk Griya BSM 2. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap produk Pensiunan 3. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap produk Umrah/Talangan haji 4. Jika Bapak/Ibu/Saudara mengetahui produk lain bagaimana tanggapan anda. 1. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap produk Tabungan BSM 2. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara
52
3.
4.
Jasa
1.
2.
3. 4.
Peningkatan jumlah transaksi (Y)
Jumlah Transaksi 1. Nasabah dalam kurun Waktu 2. 3.
terhadap produk Tabungan BSM Investa Cendekia Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap produk Tabungan Simpatik BSM Jika Bapak/Ibu/Saudara mengetahui produk lain bagaimana tanggapan anda Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap produk BSM Mobile Banking GPRS (BSM MBG) Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap produk BSM Net Banking Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap produk BSM Card Jika Bapak/Ibu/Saudara mengetahui produk lain bagaimana tanggapan anda Melakukan Transaksi Dalam kurun waktu satu minggu Melakukan Transaksi Dalam kurun waktu satu bulan Melakukan Transaksi Dalam kurun waktu satu tahun
G. Analisis Data 1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Konstrak (Construct Validity) Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat para ahli (judgment experts). Dalam hal ini setelah instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Jumlah tenaga ahli
53
yang digunakan minimal tiga orang dan umumnya mereka yang telah bergelar doktor sesuai dengan lingkup yang diteliti.69 Setelah
pengujian
konstruksi
dari
ahli
dan
berdasarkan
pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil. Jumlah anggota sampel yang digunakan sekitar 30 orang. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu mengkorelasikan antara skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. 70 Dan akan di analisis menggunakan SPSS 17.0. Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid pasti reliabel. Untuk mengetahui tingkat validitas maka angka pada Corrected ItemTotal Correlation yang merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item ( nilai r hitung ) dibandingkan dengan ( nilai r tabel ). Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel atau ( nilai r hitung > niali r tabel, maka item tersebut adalah valid.71 Hasil 24 item pertanyaan dengan 10 responden diolah dengan menggunakan program SPSS 17.0 yang ditunjukkan sebagai berikut :
69
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, h. 177. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 177 71 Riduan & Sunarto, Pengantar statistika untuk penelitian pendidikan, sosial, ekonomi komunikasi, dan bisnis, Bandung: Alfabeta, 2007, h. 348 70
54
Tabel 3.3 ITEM-TOTAL STATISTICS Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Item Deleted
No.1
86.10
91.433
.739
.949
No.2
87.20
92.178
.995
.949
No.3
86.60
88.489
.702
.949
No.4
86.40
93.600
.480
.952
No.5
86.40
87.156
.850
.947
No.6
86.50
87.833
.763
.949
No.7
86.30
92.678
.673
.950
No.8
86.80
96.400
.178
.954
No.9
86.30
92.900
.645
.950
No.10
86.50
87.611
.781
.948
No.11
86.30
99.789
-.195
.957
No.12
86.30
86.233
.995
.946
No.13
86.40
87.156
.850
.947
No.14
86.40
86.711
.887
.947
55
No.15
86.50
94.056
.399
.952
No.16
86.30
99.344
-.143
.956
No.17
86.00
91.111
.636
.950
No.18
85.90
90.100
.651
.950
No.19
86.10
84.989
.841
.947
No.20
86.30
86.900
.734
.949
No.21
86.10
91.433
.739
.949
No.22
86.20
85.956
.864
.947
No.23
86.30
86.233
.783
.948
No.24
86.10
91.433
.739
.949
Sember: Angket Responden (SPSS 17.0) Dari hasil perhitungan analisis di atas maka keputusanya dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel 3.4 HASIL KEPUTUSAN VALIDITAS
ITEM
r hitung
r tabel
keputusan
No. 1
0.739
0.632 Valid
No.2
0.995
0.632 Valid
56
No. 3
0.702
0.632 Valid
No. 4
0.480
0.632 Tidak Valid
No. 5
0.850
0.632 Valid
No. 6
0.763
0.632 Valid
No. 7
0.673
0.632 Valid
No. 8
0.178
0.632 Tidak Valid
No. 9
0.645
0.632 Valid
No. 10
0.781
0.632 Valid
No. 11
-0.195
No. 12
0.995
0.632 Valid
No. 13
0.850
0.632 Valid
No. 14
0.887
0.632 Valid
No. 15
0.399
0.632 Tidak Valid
No. 16
-0.143
0.632 Tidak Valid
No. 17
0.636
0.632 Valid
No. 18
0.651
0.632 Valid
No. 19
0.841
0.632 Valid
No. 20
0.734
0.632 Valid
No. 21
0.739
0.632 Valid
No. 22
0.864
0.632 Valid
No. 23
0.783
0.632 Valid
No. 24
0.739
0.632 Valid
0.632 Tidak Valid
57
Hasil rekapitulasi instrumen uji coba penelitian terhadap 24 butir kuesioner diperoleh 19 yang dapat dipakai dan 5 butir kuesioner yang diperbaiki untuk mencapai 24 butir kuesioner. Jadi, dari 24 butir kuesioner tersebut dipakai semuanya karena kelima butir kuesioner tersebut sangat diperlukan untuk penelitian walaupun pada awalnya 5 butir kuesioner dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipakai, namun dengan adanya perbaikan dari segi bahasa maupun kata-kata dari kelima butir kuesioner yang tidak valid tersebut, maka 24 butir kuesioner yang telah direncanakan diawal dapat dipakai semua.
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius maengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Sehingga beberapa diulang pun hasilnya akan tetap sama (konsisten).72
72
Ibid., Riduan & Sunarto, Pengantar statistika untuk penelitian pendidikan, sosial, ekonomi komunikasi, dan bisnis, h. 348.
58
Tabel 3.5 RELIABILITY STATISTICS
Cronbach's Alpha .952
N of Items 24
Sumber: Angket Responden (SPSS 17.0)
Pengujian reabilitas dilihat nilai korelasi Cronbach's Alpha = 0.952. korelasi berada pada kategori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan r tabel (0,632) maka r hitung (0.952) lebih besar dari r tabel (0.952>0,632). Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel. 2. Uji Data a. Uji Normalitas Normalitas merupakan pengujian apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini digunakan metode enter. Dengan metode enter dapat diketahui penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik. Dasar dalam pengambilan keputusan adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka regresi ini memenuhi asumsi
59
normalitas dan sebaliknya jika datanya tidak tersebar disekitar garis dan tidak mengikuti garis diagonal maka model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas. (Singgih, 2000: 65). b. Uji Liniaritas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variable mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan tes for linearity dengan pada taraf signifikan 0,05. Dua variable dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (linearity) kurang dari 0,05.73 c. Analisis Regresi Berganda Analisis korelasi dan regresi biasanya dilakukan secara bersamaan, dimana setelah diketahui memang ada hubungan antara hubungan dua varibel atau lebih, maka akan dilakukan analisis regresi untuk melihat hubungan tersebut secara lebih jauh. 74 Pendapat lain menyatakan analisis regresi ganda Adalah analisis yang digunakan untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila
73
http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/uji-linieritas.html?m=1 Muhammad, Metodologi Penilitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, 2008, Jakarta Rajawali Pers, hal 223. 74
60
variabel bebas minimal dua atau lebih.75 Dari data yang diperoleh melalui penyebaran angket kemudian di analisis menggunakan SPSS 17.0. d. Uji t Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu variabel independen mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Adapun langkah-langkah dari uji t adalah sebagai berikut : 1. Hipotesis berdasarkan uji t dirumuskan secara statistik berikut Ha : Pyx1 ≠ 0 Ho : P yx1 = 0 Hipotesis bentuk kalimat Ha : Promosi berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi. Ha : Produk berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi Ho : Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi Ho : Produk tidak berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi
Tingkat signifikasi ( ) = 5% ; t tabel = n - k -1 Kriteria pengujian 75
Riduan & Sunarto, Pengantar statistika untuk penelitian pendidikan, sosial, ekonomi komunikasi, dan bisnis) h. 309.
61
Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung t tabel atau probabilitas nilai t atau signifikan 0,05. Ho ditolak dan Ha diterima apabila t
hitung
t
tabel
atau probabilitas nilai t atau signifikansi 0,05. 2. Hipotesis dengan teknik probabilitas diuji dirumuskan secara statistik
sebagai berikut: Ha : Pyx1 ≠ 0 Ho : P yx1 = 0 Hipotesis bentuk kalimat Ha : Promosi berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi. Ha : Produk berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi Ho : Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi Ho : Produk tidak berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi Kaidah Keputusan:
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 < Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
62
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 > Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 76 e. Uji korelasi persial Menurut Suharsimi arikunto Arikunto dalam bukunya “Manajemen Penelitian, korelasi parsial adalah suatu teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui apakah ada korelasi antara suatu variabel bebas dengan variabel terikat setelah dikontrol dengan variabel bebas lainnya.77 Menurut sugiono korelasi parsial digunakan untuk mengenalisis bila penelitian bermaksus untuk mengetahui pengaruh atau untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, dimana salah satu variabel independennya dibuat tetap atau dikendalikan. Jadi korelasi parsial merupakan angka dua variabel atau lebih, setelah variabel yang diduga dapat mempengaruhi hubungan variabel tersebut tetap atau dikendalikan. 78
76
Ibid., Riduan & Sunarto, Pengantar statistika untuk penelitian pendidikan, sosial, ekonomi komunikasi, dan bisnis, h. 323-325. 77 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT. Renika Cipta, 2003, h. 464 78 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta, 2009, h. 235