13
BAB III
MATERI DAN METODE
3.1.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh larutan dipping menggunakan desinfektan yang berbeda konsentrasi terhadap total koloni bakteri dan pH susu segar kambing perah Saanen dilaksanakan pada Oktober 2015 di Balai Besar Pelatihan Peternakan Desa Songgoriti, Batu, Jawa Timur.
3.2.
Materi Penelitian Materi yang digunakan adalah susu segar dari 18 ekor kambing perah
Saanen laktasi.
3.2.2. Alat Peralatan yang digunakan antara lain botol kaca sebagai tempat menyimpan susu setelah diperah, ice box sebagai tempat penyimpanan sampel susu yang sudah diujikan, gelas plastik ukuran 50 ml sebagai cup dipping, pH meter untuk mengukur derajat keasaman susu, rak tabung beserta tabung reaksi untuk tempat pengenceran, spuit untuk menuangkan akuades ke dalam tabung reaksi, Petri Film sebagai media untuk menghitung total koloni bakteri pada sampel, spreader khusus sebagai alat penekan untuk membantu meratakan sampel yang berada dalam Petri Film, kertas label untuk memberi tanda pada Petri Film, dan inkubator hasil modifikasi dari mesin tetas sederhana dengan lampu daya
14
sebesar 30 watt untuk menginkubasi Petri Film yang telah berisi sampel susu yang diujikan.
3.2.3. Bahan
Bahan desinfektan yang digunakan adalah larutan iodosfor yang tersusun atas Iodin 0,4% dan 0,8 %, Sorbitol 4%, akuades untuk bahan pengenceran dan alkohol 70% untuk sterilisasi peralatan.
3.3.
Metode Penelitian Metode penelitian dilakukan sebanyak 4 tahapan yang meliputi tahap pra
penelitian, tahap perlakuan (percobaan), tahap pengambilan data dan tahap yang terakhir adalah tahap analisis data. 3.3.1. Pra penelitian Kegiatan pra penelitian dilaksanakan selama 2 minggu. Kegiatan tersebut meliputi pemilihan susu dari 18 ekor kambing perah Saanen yang akan digunakan sebagai ternak perlakuan dipping dan melakukan penandaan kambing perah sesuai dengan perlakuan. Selanjutnya menyiapkan larutan dipping.
3.3.2. Tahap perlakuan
Tahap perlakuan dilaksanakan selama 4 hari. Kegiatan pada tahap ini adalah melakukan sanitasi kandang, membersihkan dan membasuh ambing dengan alkohol 70% menggunakan kain handuk dan melakukan sentuhan terhadap ambing sambil menunggu air dari sisa pembersihan ambing menetes
15
habis. Dipping dilakukan sesaat setelah proses pemerahan selesai selama + 10 detik. Pengambilan sampel dilakukan sebelum pemerahan pada pagi dan sore hari. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 18 sampel susu. Berikut ini adalah bagan dari alur tahapan perlakuan yang dapat dilihat pada Ilustrasi 3.
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
Pemerahan Pagi Sore
Pemerahan Pagi Sore
Pemerahan Pagi Sore
Pemerahan Pagi Sore
BA*
BA*
BA*
A
BA*
BA*
BA*
Selesai
Ilustrasi 3. Tahapan Perlakuan dan Pengambilan Data Keterangan: A B *
: Perlakuan dipping puting susu kambing perah : Pengambilan sampel susu : Analisis sampel susu
3.3.3. Tahap pengenceran sampel dan penghitungan total koloni bakteri Kegiatan pengambilan data untuk mengetahui total koloni bakteri pada sampel dilakukan dengan menyiapkan 5 tabung reaksi dimana tiap-tiap tabung reaksi telah diisi dengan larutan akuades sebagai larutan pengencer masingmasing sebanyak 9 ml. Menyiapkan seluruh sampel susu percobaan. Mengambil sampel susu perlakuan sebanyak 1 ml dan memasukkannya ke dalam tabung reaksi nomor 1, melakukan penggojokan agar campuran antara susu dengan akuades menjadi homogen. Mengambil 1 ml larutan campuran dari tabung nomor 1 dan memasukkannya ke dalam tabung nomor 2, begitu selanjutnya sampai tabung nomor 5. Mengambil sampel campuran antara susu dengan akuades pada
16
tabung reaksi nomor 5 sebanyak 1 ml dan menuangkannya ke dalam Petri Film secara hati-hati, menutup lapisan Petri Film dan menekannya menggunakan spreader khusus Petri Film, kemudian Petri Film diinkubasi selama 2 hari (48 jam) di dalam inkubator pada suhu 37
o
C. Berikut ini adalah prosedur
pengenceran sampel susu yang dapat dilihat pada Ilustrasi 4.
Ilustrasi 4. Prosedur Pegenceran Sampel Susu (Fardiaz, 1993) Keterangan : BPW PF
: Buffered Pepton Water (larutan pengencer yang digunakan untuk mengencerkan sampel susu) : Petri Film (media untuk menghitung total koloni bakteri) Berikut ini adalah prosedur penghitungan total koloni bakteri yang dapat
dilihat pada Ilustrasi 5.
17
1
2
3
4
5
6
Ilustrasi 5. Prosedur Penghitungan Total Koloni Bakteri (Fardiaz, 1993) Keterangan : 1 2 3 4 5 6
: Membuka Petri Film : Memasukkan sampel susu sebanyak 1 ml ke dalam Petri Film : Menutup Petri Film : Meratakan dan menekan sampel susu menggunakan spreader : Memasukkan Petri Film dalam inkubator selama 2 x 24 jam : Menghitung total koloni bakteri Pengambilan data untuk mengetahui nilai pH pada sampel dilakukan
dengan menyiapkan botol sebagai tempat sampel, menyiapkan dan menyalakan pH meter, mencelupkan pH meter ke dalam botol, menunggu angka pada pH meter hingga stabil dan konstan, kemudian mencatat nilai pH susu yang tertera pada pH meter.
3.3.4. Tahap analisis data Analisis data menggunakan rancangan percobaan lapangan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan masing-masing perlakuan dengan 6 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah:
18
T0
= pemberian dipping tanpa iodosfor (akuades 100%)
T1
= pemberian dipping iodosfor (Iodin 0,4% dan Sorbitol 4%)
T2
= pemberian dipping iodosfor (Iodin 0,8% dan Sorbitol 4%)
Model linier aditif yang digunakan (Sastrosupadi, 2000): Yij
= µ + τi + εij
; i = (1, 2, 3) j = (1, 2, 3, 4, 5, 6)
Keterangan : Yij
: Total koloni bakteri atau pH susu segar kambing perah Saanen ke-j yang memperoleh perlakuan dipping puting menggunakan desinfektan ke-i.
µ
: Nilai tengah umum total koloni bakteri atau pH susu segar kambing perah Saanen.
τi
: Pengaruh aditif perlakuan dipping puting menggunakan desinfektan ke-i.
εij
: Pengaruh galat percobaan pada total koloni bakteri atau pH susu segar kambing perah Saanen ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i.
Susunan perlakuan yang terjadi sebagai berikut:
Perlakuan (T) T0
T1
T2
U1 U2 U3 U4 U5 U6
U1 U2 U3 U4 U5 U6
U1 U2 U3 U4 U5 U6
Denah percobaan RAL disusun secara acak sebagai berikut:
19
T0U1
T2U1
T1U2
T1U6
T0U4
T2U5
T2U2
T1U5
T1U1
T0U3
T0U2
T0U5
T2U4
T2U6
T2U3
T1U3
T0U6
T1U4
Keterangan : T0 T1 T2 Ui
: Dipping puting susu kambing perah dengan akuades 100% (tanpa iodosfor) : Dipping puting susu kambing perah dengan iodosfor yang mengandung Iodin 0,4% dan Sorbiol 4% : Dipping puting susu kambing perah dengan iodosfor yang mengandung Iodin 0,8% dan Sorbitol 4% : Ulangan (sampel susu kambing perah ke ... ) ; 1, 2, ... 6
Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah sebagai berikut: H0
: t1 = t2 = t3 = 0 ; tidak ada pengaruh pengaruh pemberian iodosfor dengan konsentrasi yang berbeda terhadap total koloni bakteri dan pH susu segar kambing perah Saanen.
H1
: ti ≠ 0 ; minimal ada satu pengaruh pengaruh pemberian iodosfor dengan konsentrasi yang berbeda terhadap total koloni bakteri dan pH susu segar kambing perah Saanen. Data yang diperoleh dari penelitian diuji statistik dengan uji F, jika terjadi
perbedaan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT).