LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
3.1
Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah satu bagian dalam manajemen yang secara umum
bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada seperti : pekerja, dana, material, metode pelaksanaan dan perlatan. Pada suatu proyek pembangunan agar bisa dikelola dengan efesien dan efektif sehingga mampu menghasilkan suatu kinerja yang diharapan yang sesuai dengan biaya, mutu dan waktu yang sudah direncanakan. Manajemen proyek mempunyai ruang lingkup yang cukup luas, karena mencakup tahapan kegiatan pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan sampai pada tahap pekerjaan finishing yang berwujud bentuk bangunan konstuksi. Hubungan keseluruhan antara owner (PT. Cipta Pesona Karya), konsultan perencana, manajemen kontruksi, kontraktor dan subkontraktor dimaksudkan agar terdapat suatu keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan kerja antara owner, konsultan, perencana, manajemen kontruksi, kontraktor, dan subkontraktor adalah: a.
Hubungan ikatan kontrak kerja.
b.
Kontraktor melaksanakan pekerjaan proyek, kemudian menyerahkan hasil pekerjaannya kepada owner.
c.
Owner membayar biaya pelaksanaan dan imbalan jasa kontruksi kepada kontraktor.
d.
Konsultan perencana memberikan hasil perencanaannya kepada owner.
e.
Owner memberikan imbalan jasa kepada konsultan perencana.
f.
Manajemen kontruksi memberikan pengendalian teknis pelaksanaan proyek. Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara
umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana, material, metode dan alat) pada suatu proyek pembangunan sedemikian rupa secara efisien dan efektif sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan persyaratan (specification) biaya dan waktu yang direncanakan. III-1
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
Manajemen proyek mempunyai ruang lingkup yang cukup luas, karena mencakup tahapan kegiatan awal
pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan akhir
pelaksanaan yang berupa hasil pembangunan. Adapun definisi lain dari manajemen proyek, yaitu sebagai berikut: a.
Ilmu manajemen proyek termasuk disiplin ilmu manajemen, yaitu pengetahuan untuk mengelola suatu kegiatan tersebut bersifat spesifik, yaitu berbentuk proyek.
b.
Sebagai ilmu manajemen, profesi manajemen proyek berkaitan erat dengan fungsi merencanakan, memimpin, mengorganisir dan mengendalikan berbagai kegiatan proyek yang sering kali sarat dengan kandungan disiplin ilmu arsitektur, engineering, akutansi, dan keuangan.
c.
Konsep manajemen proyek merupakan buah pemikiran tentang manajemen yang ditunjukan untuk mengelola kegiatan yang berbentuk proyek.
d.
Perumusannya disusun sedemikian rupa sehingga dapat menghadapi dan mengakomodir perilaku dan dinamika yang melekat pada kegiatan proyek. Pada umumnya pelaksanaan suatu proyek dibagi dalam 4 bagian tahapan
pekerjaan
yaitu.
Perencanaan
(Planning),
Pengorganisasian
(Organizing),
Pelaksanaan (Actualing), dan Pengawasan (Controling). a.
Perencanaan (Planning) Tahapan pelakasnaan (planning) merupakan tahapan yang meliputi persyaratan teknis dari bangunan, seperti pembuatan gambar perencanaan (soft drawing) dengan lengkap sesuai standar teknis yang ditentukan dan menentukan metode pelaksanaan konstruksi. adapun tahapan perencanaan (planning) mampu di aplikasikan dengan cara menentukan metode pelaksanaan dari suatu pembangunan proyek konstruksi tersebut sehingga semua pekerjaan yang sudah direncanan mampu dijalankan sesuai dengan rencana yang sudah di buat.
b.
Pengorganisasian (Organizing) Tahapan pengorganisasian (organizing) merupan tahapan kegiatan yang berfungsi mengatur dan menyusun struktur organisasi yang akan dibuat untuk melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya pada kegiatan proyek.
III -2
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
konstruksi dan mampu mengatur hubungan kerja diantara unsur-unsur struktur organisasi. Adapun isi dari struktur organisasi terdiri dari : pemberi tugas (Owner), Penyedia jasa (Kontraktor) dll. Yang masing-masing mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan peraturan/ketentuan yang telah di tetapkan. c.
Pelaksanaan (Actualing) Tahapan pelaksanaan merupakan tahapan kegiatan yang dialkukan di lapangan yaitu proses pelaksanaan proyek konstruksi, dalam tahapan pekerjaan ini semua bagian pekerjaan harus di kelola dengan baik agar tidak terjadi miss comunication atau penyimpangan pekerjaan dari rencana pekerjaan yang sudah ditentukan karena apabila terjadi suatu kesalahan pekerjaan pada tahap pelaksanaan ini akan berdampak buruk terhadap proses tahapan pekerjaan selanjutnya. Maka pada tahap pekerjaan ini harus termanage dengan baik dan teliti agar tidak terjadi hal-hal yang akan menyebabkan keterlambatan pekerjaan.
d.
Pengendalian (Controling) Tahapan pengendalian merupakan tahapan pekerjaan yang berfungsi sebagai pengendali suatu proses proyek konstruksi agar tidak menyimpang dari standar teknis yang sudah di tentukan. Pada proses proyek konstruksi fungsi dari pekerjaan pengendalian adalah mengarahkan dan membimbing suatu proses pelaksnaan proyek konstruksi. Dan kinerja dari tahapan pekerjaan pengendalian ini pada proyek konstruksi mulai dari proses pengadaan, persiapan sampai selesainya proses konstruksi tersebut. Pada tahapan ini untuk memonitor suatu progress atau pekerjaan biasanya dengan mengacu pada curva s yang merupakan suatu laporan yang berisikan tentang durasi (time) dan progres (%) yang memberikan informasi lama waktu pelaksanaan dan presentasi pelaksanaan pekerjaan. Dalam pelaksanaanya PT. Pulau Intan mengaplikasikan ke empat tahapan
pekerjaan tersebut dalam proses proyek konstruksi agar mampu memberikan jaminan terhadap, biaya, mutu dan waktu. Pada proyek konstruksi tersebut.
III -3
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
3.2
Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah suatu sistem hubungan kerjasama dari berbagai
pihak yang terlibat pada suatu pembangunan proyek konstruksi yang berfungsi mengatur proses pelaksanaan pekerjaan agar mencapai hasil efektif dan efesien sesuai standar teknis yang ditetapkan. Dengan adanya organisasi proyek maka kegiatan masing-masing pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi mampu terkontrol agar tidak saling berbenturan dengan proses pelaksanaan pekerjaan lainnya. Ada tugas dan wewenang dari jabatan atau kedudukan masing-masing yang harus dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak terkait, dalam hal ini seseorang yang memiliki kedudukan dalam dalam struktur organisasi.
3.3
Struktur Organisasi Proyek Struktur organisasi proyek merupakam perwujudan dari suatu sistem
organisasi proyek konstruksi yang merupakan penjabaran dari seluruh tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak yang terkait sehingga jelas batasan wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing pihak. Struktur organisasi terdiri dari beberapa unsur yang saling terkait dan berinteraksi satu dengan yang lainnya tanpa bisa terpisahkan rantai hubungan kegiatannya. Dengan adanya sistem organisasi yang baik dan struktur organisasi yang jelas, maka suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan tujuan dari pelaksanaan dari proyek konstruksi dapat dapat dicapai sesuai dengan biaya, mutu dan waktu yang sudah di tetapkan. Pada proyek SOHO @Pancoran menjadikan sistem organisasi dan struktur organisasi sebagai salah satu aspek pendukung dalam pencapaian tujuan kerja yang diharapkan. Hal ini dikarenakan didalam pelaksanaan proyek konstruksi banyak melibatkan instansi/badan hukum/individu yang memiliki tugas dan tanggung jawab serta wewenang yang berbeda-beda. Dengan adanya organisasi dan struktur organisasi yang baik diharapkan mampu mengakomodasikan seluruh tugas, tanggung jawab serta wewenang masing-masing pihak yang terlibat pada pelaksanaan proyek konstruksi dan mampu memberikan hasil sesuai dengan perencanaan yang telah di tetapkan. III -4
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
Adapun Bagan Struktur Organisasi pada Proyek SOHO @Pancoran dapat dilihat pada Gambar 3.1 & 3.2
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Proyek SOHO @Pancoran
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek SOHO @Pancoran
III-5
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
Adapun defenisi dan tugas-tugas dari pihak-pihak yang terkait dalam struktur organisasi proyek SOHO @Pancoran : 1.
Pemberi Tugas Pemberi tugas adalah pihak yang memberikan tugas kepada kontraktor. Yang memberikan tugas proyek pembangunan Apartemen SOHO@Pancoran adalah PT. CIPTA PESONA KARYA. Adapun tugas dan wewenang pemberi proyek antara lain: a.
Memberikan informasi, bantuan dan kerjasama yang diperlukan kontraktor sepanjang batas kewenangan dan kewajiban pemilik.
b.
Memberikan semua instruksi kepada kontraktor melalui konsultan pengawas.
c.
Dapat memberhentikan sebagian atau seluruh pekerjaan apabila kontraktor tidak memberikan hasil pekerjaan yang sempurna dan melanggar ketentuan.
d.
Menentukan keputusan akhir yang mengikat mengenai proyek.
e.
Menandatangani Surat Perintah Kerja (SPK) dan surat perjanjian dengan kontraktor.
f.
2.
Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada pihak kontraktor.
Konsultan Perencana Konsultan Perencana selaku perencana pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, interior dan landscape dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif. Adapun beberapa pihak Konsultan yang berkepentingan antara lain:
Konsultan Pengawas yaitu PT. NUSAPRATAMA DWIKHARISMA
Konsultan Arsitek yaitu PT. ANGGARA ARCHITEAM
Konsultan Struktur yaitu PT. ANUGRAH MULTI CIPTA KARYA
Konsultan Mekanikal & Elektrikal
yaitu PT. SIGMATECH
TATAKARSA
Konsultan Quantity Surveyor yaitu PT. REKA GRIYA MITRA BUANA
Konsultan
Perencana
berfungsi
melaksanakan
pengadaan
dokumen
perencanaan, dokumen lelang, dokumen untuk pelaksanaan konstruksi, III-6
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
memberikan
penjelasan
pekerjaan
pada
waktu
pelelangan,
dan
memberikan penjelasan serta saran penyelesaian terhadap persoalan perencanaan yang timbul selama tahap konstruksi. Konsultan Perencana mulai bertugas sejak tahap perencanaan sampai dengan waktu serah terima pekerjaan oleh Kontraktor. Adapun tugas dan tanggung jawab konsultan perencana antara lain: a.
Melakukan perencanaan struktural atas permintaan pemilik proyek secara keseluruhan sesuai dengan ide, batas-batas teknis dan administrasi.
b.
Menentukan standar dan peraturan struktur yang sesuai dengan perencanaan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan serta menentukan spesifikasi teknis (persyaratan material dan peralatan, serta metode kerja yang digunakan).
c.
Memberikan penjelasan secara detail, baik kepada pemilik proyek maupun kepada kontraktor atas segala sesuatu yang dianggap kurang jelas, meragukan atau yang dapat menimbulkan masalah tertentu, khususnya yang menyangkut perencanaan demi kelancaran dan kelangsungan proyek.
d.
Bertanggung jawab atas seluruh perencanaan struktural yang dibuat, perhitungan konstruksi maupun Rencana Anggaran Biaya (RAB).
3.
Kontraktor Pelaksana Kontraktor Pelaksana adalah pihak yang ditunjuk oleh PT. CIPTA PESONA KARYA berdasarkan pelelangan untuk melakukan pembangunan proyek sesuai rencana, perhitungan dan persyaratan yang telah dibuat oleh konsultan perencana. Kontraktor Pelaksana melaksanakan semua pekerjaan yang telah diberikan kepadanya sesuai dengan kesepakatan dengan pemilik proyek. Adapun beberapa pihak Kontraktor yang berkepentingan antara lain:
Kontraktor
SAP
yaitu
PT.PULAU
INTAN
dan
yaitu
BAJAPERKASA
KONSTRUKSI
Kontraktor
Alumunium
Kaca
PT.MULTIGRAHA
ALUMINDO III -7
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
Kontraktor Bored Pile yaitu PT.TROCON INDAH PERKASA
Kontraktor Capping Beam yaitu CV.INDAH JAYA SEMPURNA
Kontraktor Galian Tanah yaitu PT.ADI TRANS
Kontraktor Dewatering yaitu PT.PUTRA MATARAM
Kontraktor Direksi Keet yaitu PT.KUAT ANDAL NAN GEMILANG
Kontraktor Pintu Besi yaitu PT.LION METAL WORKS TBK
Kontraktor
Ironmongeries
Pintu
Kayu
yaitu
PT.BIRU
INTERNASIONAL
Kontraktor Kolam Renang yaitu PT. ASIAPOOLS KALISTA
Kontraktor MVAC dan FF yaitu PT.HARDI AGUNG PERKASA
Kontraktor Elektrikal dan Elektronik yaitu PT.JAYA KENCANA
Kontraktor Lift dan Escalator yaitu PT.MITSUBISHI JAYA ELEVATOR dan ESCALATOR
Kontraktor
Pemasangan
Genset
yaitu
PT.MARIBAYA
ELECTRINDO JAYA
4.
Kontraktor STP dan WRS yaitu PT.MEGA TIRTA PERKASA
Kontraktor Gas LPG yaitu PT.ARTHA KENCANA
Kontraktor Deep Well yaitu PT.PARINDO TEKNIK MANDIRI
Supplier Supplier adalah pihak yang mendistribusikan material-material konstruksi yang diperoleh yang akan digunakan oleh pengguna dalam pelaksaan konstruksi. Adapun beberapa pihak Kontraktor yang berkepentingan antara lain:
Supply Sanitary dan Fitting yaitu PT.SURYA PERTIWI
Supply Besi Beton yaitu PT.CAKRA TUNGGAL STEEL
Supply Beton yaitu PT.PIONIR BETON INDUSTRI
Supply Bata Ringan yaitu PT.SUPER LITEBLOK INDUSTRY
Supply Pengadaan Genset yaitu PT.TRAKTOR NUSANTARA
Supply Chiller dan AHU yaitu PT.JAYA TEKNIK INDOSESIA
Supply Kontraktor AC/Split yaitu PT.HARDI AGUNG PERKASA
III -8
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Proyek SOHO @PancoraN III-9
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
Unsur-unsur yang terlibat dalam organisasi pihak kontraktor adalah sebagai berikut: a.
Operation Director Operation Director seseorang yang memimpin dan mengarahkan seluruh project manager/project officer dalam kegiatan operasional proyek untuk mencapai biaya, mutu dan waktu yang telah disepakati.
Tugas dan tanggung jawab Operation Director adalah :
Bertanggung jawab pada President Director.
Menerapkan manajemen mutu dalam unit kerja.
Memastikan pembiayaan proyek yang ditanganinya sesuai dengan rancangan Anggaran Biaya Proyek yang sudah ditetapkan.
Membantu jalannya pelaksanaan proyek agar sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
b.
Memberikan laporan bulanan kemajuan proyek pada rapat direksi.
Project Manager (PM) Project Manager adalah seseorang yang memiliki kekuasaan untuk memimpin semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek dan bertanggung jawab penuh terhadap tercapainya pelaksanaan proyek sesuai kontrak. Project Manager berfungsi mengelola proyek sedemikian rupa, sehingga tercapai tujuan proyek yaitu penyelesaian proyek pada waktunya dengan kualitas atau mutu yang memenuhi persyaratan dan memberikan keuntungan yang baik bagi perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab project manager adalah :
Menjadi pusat informasi dan komunikasi baik kedalam (organisasi fungsional dan organisasi proyek) maupun keluar (pemilik proyek, pemerintah dan konsultan).
Bertugas memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan memperdayagunakan sumber daya perusahaan secara optimal dan III-10
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
memenuhi persyaratan mutu, waktu, biaya yang sesuai dengan rencana pelaksanaan proyek.
Bertanggung jawab atas terlaksananya kebijakan mutu dan sasaran mutu perusahaan yang tertuang dalam manual mutu dan sasaran mutu spesifikasi proyek yang tertuang dalam RMP (rencana mutu proyek).
Membuat penyesuaian program dari hasil-hasil evaluasi untuk mencegah keterlambatan waktu maupun memperkecil penggunaan biaya.
Bertugas dan bertanggung jawab membina dan mendidik bawahan nya melalui pelatihan yang intensif di proyek.
Memimpin dalam pengendalian ketidaksesuaian produk dan bertugas melakukan tindakan pencegahan dengan membuat perencanaan yang efektif.
Wewenang Project Manager adalah :
Bertindak tanpa melapor, melakukan value engineering seperti mengubah
metode pelaksanaan dengan tujuan untuk peningkatan
efektifitas kerja dan efisiensi biaya.
Bertindak tanpa melapor untuk menerima atau menolak claim SPK sub kontraktor atau, opname mandor.
Bertindak
kemudian
menentukan
melapor
(dalam
situasi
tertentu)
untuk
supplier material di luar daftar rekanan supplier yang
telah ditentukan.
Bertindak kemudian melapor untuk menentukan upah tenaga kerja harian, upah lembur, upah borongan tenaga mandor serta menentukan harga satuan upah untuk item pekerjaan baru.
Memberikan
persetujuan
mengenai
progress
pekerjaan
dan
pembayaran untuk mandor dan subkontraktor.
c.
Site Engineer Manager ( SEM ) Fungsi sebagai penanggung jawab bidang perencanaan teknis dan pengendalian operasional. III -11
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
Tugas :
Membuat perencanaan operasional yang meliputi : 1)
Quality plan
2)
Site Installation
3)
Metode Pelaksanaan
4)
Shop drawing
5)
Perhitungan konstruksi yang diperlukan
6)
RAPK, cash flow
7)
Safety plan
8)
Scheduling
Mempelajari dan mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dalam kontrak kerja dengan pihak I (Owner) dan pihak ke III (Sub Kontraktor).
Membuat laporan-laporan proyek (mingguan,bulanan, dsb).
Melakukan seleksi dan negosiasi dengan sub kontraktor dan supplier sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Mengadakan komunikasi dengan klien/perencana atau pengawas dalam bidang-bidang teknis operasional.
Mengadakan value engineering terhadap perencanaan proyek.
Melaksanakan pengawasan :
1)
Terhadap mutu produk melalui jadwal inspeksi
2)
Terhadap biaya (membuat EBPP)
3)
Terhadap cash in dan cash out
4)
Terhadap pelaksanaan safety patrol dan safety meeting
5)
Terhadap progress fisik
6)
Terhadap pendatangan material
7)
Terhadap jadwal pendatangan dan maintenance peralatan
8)
Dalam mendayagunakan kesempatan untuk melakukan klaim
Menyiapkan job list sesuai dengan tahap pekerjaan untuk keperluan Project Manager.
Mengadministrasikan pekerjaan tambah/kurang dan menyusunnya dalam adendum III -12
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
d.
Site Operational Manager ( SOM ) Fungsi sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan operasi fisik pelaksanaan proyek. Tugas :
Mengadakan pengecekan transaksi-transaksi pelaksanaan proyek, mengkompilasikan dan membandingkan dengan rencana semula.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan mutu yang direncanakan.
Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
Mengkoordinir General Supertendent untuk melakukan pengecekan terhadap pengukuran-pengukuran prestasi mandor, sub-kontraktor tenaga kerja harian dan lain-lain.
Mengkoordinir General Supertendent membuat SPP, BPB, Bon penerimaan dari mandor.
Meneliti dan menyetujui tagihan-tagihan mandor dan sub-kontraktor yang berhubungan dengan volume fisik lapangan dan harga satuan
Melaksanakan Pelaksanaan
kompilasi pekerjaan
dan dan
klasifikasi
terhadap
transaksi-transaksi
realisasi.
tersebut
tidak
melebihi/bertentangan dengan rencana semula baik volume maupun biayanya.
Membina dan melatih keterampilan para tukang dan mandor dan menilai kemampuannya sesuai standart atau tidak.
Melaksanakan pengujian-pengujian laboratori yang diperlukan guna meyakinkan bahwa pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai standar mutu yang dikehendaki.
Membina GSP guna peningkatan kinerjanya dalam mendukung visi perusahaan.
Pertanggung jawaban : Bertanggung jawab langsung kepada Project Manager atas terlaksananya dengan baik tugas yang diberikan.
III -13
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
e.
Site Administration Manager ( SAM ) Fungsi
sebagai
penanggung
jawab
dalam
pengelolaan
keuangan,akutansi/pembukuan dan unsur-unsur umum dan SDM proyek. Tugas :
Melakukan pencatatan berkas-berkas transaksi ke dalam media pembukuan (jurnal, dll) secara benar dan tepat waktu.
Melakukan penelitian kembali untuk meyakinkan kebenaran/ketepatan yang telah dilakukan. Secara
periodik
membuat
laporan-laporan
yang
telah
ditetapkan, dimintakan pengesahannya pada pejabat yang berwenang dan mengirimkannya kepada pihak-pihak yang memerlukan sesuai prosedur yang berlaku. Sebagai anggota tim yang melaksanakan opname kas dan persediaan secara periodik. Mencocokkan buku bank dan rekening koran yang diterima dari bank. Melakukan verifikasi seluruh dokumen transaksi pembayaran. Mengurus masalah-masalah perpajakan dan asuransi. Melaksanakan penutupan proyek secara administratif Mengendalikan kas bon / uang muka / kas kecil Menyiapkan, mengupdate
mengevaluasi,
mengikuti
realisasi
dan
rencana penerimaan dan pengeluaran proyek
Menerima berkas-berkas tagihan dari pihak luar, memeriksa kelengkapan dokumen tagihan dan tanda terima Merencanakan penagihan kepada pihak luar atau pemberi tugas atas prestasi proyek yang telah dicapai
Melaksanakan pengadministrasian keuangan dan melaksanakan pencatatan mutasi keuangan secara khusus.
Melaksanakan pencatatan uang muka, pengurusan jaminan bank dan utang piutang lain, mengurus bank garansi sesuai kewenangannya.
Mengelola cek,uang tunai serta surat-surat berharga yang dimiliki proyek. III -14
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
Mengurus masalah-masalah kepegawaian seperti kebutuhan tenaga kerja proyek, asuransi-asuransi lain yang dipersyaratkan dalam proyek dan lain-lain.
Mengurus kebutuhan alat-alat kantor, akomodasi dan perjalanan dinas bagi personal proyek.
Membuat laporan-laporan secara periodik antara lain laporan personalia proyek, laporan inventarisasi dan peralatan proyek, serta laporan kegiatan keamanan proyek.
Menyusun masalah-masalah dibidang umum lain.
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya Sistem Management Quality Assurance ISO – 9000 DAN K-3 di unitnya.
Membina staf di lingkungan unitnya guna peningkatan kinerja dalam visi perusahaan.
Pertanggung jawaban : Bertanggung jawab langsung kepada Project Manager atas terlaksananya dengan baik tugas yang diberikan
f.
Cost control (CC) Tanggung jawab CC adalah :
Mengendalikan biaya proyek agar bisa digunakan seefisien mungkin.
Melakukan negosiasi dengan supplier tentang bahan yang akan digunakan dalam proyek dengan prinsip menggunakan bahan seefisien mungkin dengan tetap menjaga mutu bahan yang akan dipakai. Bekerjasama dengan site engineer dalam memilih metoda yang lebih efisien.
g.
Qualty Control Tugas dari Quality Control adalah :
Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang telah selesai.
Memberikan saran kepada pelaksana agar hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan dokumen. III -15
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
Memeriksa kualitas material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
h.
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Dalam mencapai visi menjadi perusahaan konstruksi yang handal dan terkemuka, seluruh direksi dan manajemen PT.Pulau Intan Bajaperkasa Konstruksi berkomitmen untuk memenuhi kepuasan pelanggan dengan menetapkan hal-hal sebagai berikut:
Mematuhi dan memenuhi semua ketentuan peraturan perundangan danpersyaratan lain yang relevan, terkait dengan kegiatan perusahaan untuk tercapainya kepuasan pelanggan.
Mencegah terjadinya bahaya yang dapat mengakibatkan cidera, sakit akibat pekerjaan, pencemaran dan mengendalikan penggunaan sumber daya alam serta aspek lainnya yang berdampak negatif terhadap lingkungan.
Menjamin seluruh karyawan dan partner bisnis lainnya kompeten dengan cara memberikan pelatihan yang memadai sesuai tugastugasnya dan memastikan lingkungan kerja bebas dari minuman keras, narkoba dan segala jenis senjata ilegal.
Konsisten melaksanakan peningkatan secara berkesinambungan terhadap penerapan sistem manajemen dan menjadikan kebijakan ini sebagai kerangka acuan dalam penetapan tujuan dan sasaran perusahaan.
i.
Site engineering struktur SE stuktur bertugas menghitung ulang gambar kontrak yang dibuat oleh konsultan perencana apakah aman untuk dilaksanakan di lapangan, dan juga bertugas untuk melakukan efisiensi jika memang masih aman untuk dilakukan. Ia juga membantu pengawas lapangan dalam mengawasi pekerjaan.
j.
Site engineering mekanikal, elektrikal dan plumbing (MEP)
III -16
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
SE mekanikal, elektrikal dan plumbing bertugas mengawasi pelaksanaan instalasi mekanikal, elektrikal dan plumbing proyek seperti instalasi listrikgenerator, plumbing, instalasi AC, instalasi telepon dan lain-lain. Tugas dan tanggung jawab adalah (Dipohusodo, 1996):
Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor M & E.
Berhak mengetahui laporan atau progress bulanan dari kontraktor M & E.
k.
Drafter Drafter adalah orang yang membantu site engineer untuk membuat gambar pelaksanaan yang mengacu pada gambar yang dibuat oleh konsultan perencana, dimana tugas dan tanggung jawabnya adalah:
Menyiapkan shop drawing (gambar kerja)
Menyiapkan As Built Drawing
Menyusun construction methode
Redesign jika diperlukan.
Wewenangnya adalah:
Memberikan masukan kepada site engineer untuk penyajian gambar yang baik dan informatif.
Menentukan penyajian gambar, dan notasi yang digunakan dengan pesetujuan construction manager.
l.
Logistik Logistik adalah orang yang bertugas untuk membantu manager proyek dalam mengatur mobilisasi alat dan material yang akan dipakai dalam proyek. Tugas dan tanggung jawab logistik adalah:
Melaksanakan schedule material yang dibuat oleh manager proyek dan
mengawasinya
agar
tidak
terjadi
penumpukan
material
dilapangan.
Mengawasi material yang akan masuk kelapangan agar sesuai dengan jumlah dan spesifikasi yang diminta.
III -17
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
m.
Supervisor Supervisor adalah orang yang membantu manajer konstruksi dalam pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi
di
lapangan,
dimana
tugas
dan
tanggungjawabnya adalah:
Membantu manajer konstruksi mengatur kelancaran jalannya proyek.
Mengatur mandor atau pekerja agar bekerja sesuai schedule yang ada.
Mengatur pemakaian material seefisien mungkin tanpa mengurangi mutu yang telah ditetapkan.
Melaksanakan semua pekerjaan lapangan sesuai dengan gambar kerja yang ada.
Melaksanakan semua pekerjaan lapangan sesuai construction methode yang telah disetujui.
Melaporkan pada manajer konstruksi apabila ada permasalahan design di lapangan.
Bertanggung jawab terhadap permintaan material pada gudang dari lapangan melalui bon permintaan material.
Bertanggung jawab terhadap peminjaman alat pada gudang melalui bon peminjaman alat.
Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja para pekerja.
Menyediakan alat-alat temporary yang diperlukan di lapangan.
Wewenangnya adalah:
Bertindak tanpa melapor dalam pengaturan tenaga kerja, urutan pekerjaan, pengaturan alat bantu dan material, termasuk menegur mandor/coordinator
subkon
apabila
terjadi
ketidaksesuaian
pelaksanaan.
Bertindak
kemudian
melapor
dalam
penghentian
sementara
pekerjaan lapangan dikarenakan faktor yang berpotensi menurunkan mutu proyek (misal: hujan, gangguan alat dan lain-lain).
III -18
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
n.
Surveyor Surveyor adalah tim yang bertugas dalam pengerjaan pengukuran (marking) elevasi, dimensi, sudut-sudut dan lain-lain mulai dari pengerjaan persiapa sampai pada pengerjaan finishing. Tugas-tugas dan tanggung jawab surveyoradalah (Dipohusodo,1996) :
Mempelajari
site
plan
dan
denah-denah
lainnya
kemudian
merencanakan metode pelaksanaan pengukuran dimulai dari Bench Mark (BM) dan garis sepadan jalan (GSJ) dan garis sejalan bangunan (GSB) untuk mendapatkan posisi bangunan yang sebenarnya.
Setelah memperoleh data-data dan letak bangunan (azimuth, elevasi lainnya) maka surveyor mulai melakukan marking untuk meletakkan letak patok yang menjadi pedoman untuk pemancangan pondasi.
Memberi elevasi pinjaman 1 (satu meter) dari as kolom atau as terluar dari bangunan untuk mempermudah pengukuran.
Melakukan pengukuran secara kontiniu untuk melakukan hal-hal sebagai berikut : 1) Menentukan titik berat kolom, garis as tie beam, balok dan lain-lain. 2) Memberi tanda yang menunjukan elevasi bangunan yang menjadi pedoman bagi pekerja lain dalam melaksanakan pekerjaannya. 3) Memeriksa bekisting kolom agar tetap tegak lurus dan tidak miring. 4)
Mengukur
elevasi
pelat
lantai
sebelum
dan
sesudah
pengecoran. 5)
Memberi tanda berupa titik dan garis sebagai pedoman untuk pemasangan bekisting.
Wewenangnya adalah:
Bertindak
tanpa
melapor
dalam
metode
penentuan
titik
panduan/ukuran/acuan di lapangan maupun alokasi tim kerja surveying. III -19
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
Bertindak kemudian melapor untuk menghentikan sementara proses pelaksanaan dilapangan yang berpotensi atau telah menyimpang dari ketentuan.
Melakukan klarifikasi dengan atasan langsung apabila terjadi ketidak sesuain gambar.
o.
Mekanik Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah:
Melakukan pemeriksaan rutin alat setiap hari selama alat tersebut dipakai.
Melakukan identifikasi potensi ganggguan alat dan kemampuan melakukan corrective dan preventife action.
Bertanggung jawab terhadap seluruh supporting equipment/peralatan di proyek dalam hal kelancaran fungsi mekanikal dan elektrikal.
Melaporkan
kepada
atasan
secara
rutin
kondisi
peralatan,
kerusakan/gangguan termasuk usulan penanganan.
Memastikan tersedianya sumber tenaga listrik dan air kerja untuk kegiatan proyek.
Membuat laporan alat bulanan proyek.
Wewenangnya adalah:
Bertindak kemudian melapor apabila mengambil corrective dan preventive action dilapangan untuk peralatan mekanikal maupun elektrikal yang berpotensi menimbulkan bahaya dilapangan.
p.
Gudang Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah (Dipohusodo, 1996):
Memilih lokasi dan mengatur penyimpanan material / bahan-bahan, sehingga mutunya tetap terjaga.
Bertangung jawab penuh atas jumlah barang yang diterima sesuai surat pesanan. III -20
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
Bertanggung jawab mengendalikan pengeluaran dan pemasukan barang atau material serta mengikuti prosedur.
Wewenangnya adalah:
Bertindak kemudian melapor melakukan klarifikasi kepada pemasok untuk kemudian menerima atau menolak pasokan material yang tidak memenuhi persyaratan kualitas maupun kuantitas.
Bertindak kemudian melapor berdasarkan pemeriksaan berkala, melarang penggunaan material berkategori rusak atau mutu turun dan melakukan pemisahan lokasi.
q.
Security Security adalah orang yang bertanggung jawab untuk keamanan proyek, dimana tugas dan tanggung jawabnya adalah:
Bertanggung jawab untuk keamanan pelaksanaan pekerjaan.
Mengkoordinasikan kegiatan safety dengan site manager.
Wewenangnya adalah:
Bertindak tanapa melapor corrective dan preventive action semua yang berpotensi menimbulkan bahaya dari individu dalam lingkungan proyek.
Bertindak kemudian melapor dalam pertolongan pertama pada korban kecelakaan kerja dalam lingkungan proyek.
3.4
Manajemen Pelaksanaan Proyek Pada suatu proyek pembangunan rapat merupakan hal yang paling penting.
Rapat,berfungsi sebagai sarana untuk berdiskusi antara pihak owner, konsultan maupun kontraktor. Hasil dari suatu rapat disebut laporan. Laporan proyek dibagi menjadi 3 bagian yaitu laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan. Pada proyek SOHO@PANCORAN laporan harian, mingguan dan bulanan dibuat oleh kontraktor kemudian dilaporkan kepengawas dan disesuaikan dengan laporan pengawas. III -21
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
1.
Laporan Harian Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu hasil kerja atau jalannya suatu pembangunan secara fisik yang telah dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa berita lisan dan tertulis pada tiap harinya pada suatu proyek konstruksi. Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut:
2.
a.
Pengadaan bahan dan material yang telah dilaksanakan.
b.
Peralatan yang tersedia dilapangan.
c.
Pekerjaan yang telah diselesaikan.
d.
Keadaan cuaca.
e.
Waktu atau jam kerja, jumlah tenaga kerja
Laporan Mingguan Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu hasil kerja atau jalannya suatu pembangunan secara fisik yang telah dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa berita lisan dan tertulis pada tiap harinya pada suatu proyek konstruksi. Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut: a.
Laporan Progress dan Koordinasi Konstruksi. 1)
Kondisi site safety.
2)
Membandingkan
progress
dengan
program
(rencana
vs
realisasi).
b.
3)
Antisipasi keterlambatan.
4)
Quality control
5)
Koordinasi antar kontraktor
6)
Informasi work outstanding
7)
Shop drawing
Laporan Perencanaan 1)
Merencanakan koordinasi dan mengontrol pekerjaan (current and future) yang menjadi tanggung jawab konsultan.
2)
Mempertimbangkan dan membuat rekomendasi terhadap usulan perubahan desain.
III -22
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
3)
Review, pantau dan evaluasi progress design atau produksi dokumen, bila diperlukan menerbitkan instruksi tindakan perbaikan yang diperlukan.
4)
Evaluasi respon konsultan terhadap informasi yang belum clear (ex. RFI, design).
c.
Laporan Safety Meeting 1)
Meyakinkan seluruh aspek healthy safety, environment and security dikelola dengan baik.
2)
Melaksanakan audit safety pada proyek.
3)
Mendiskusikan dan mengantisipasi seluruh kejadian dan kecelakaan yang terjadi dari unsafe activities and condition, nearmisses, serious and minor injuries termasuk kasus first aid.
4)
Menciptakan safety awareness
5)
Meyakinkan bahwa standar safety dan upaya berkelanjutan selalu dilaksanakan seiring dengan upaya-upaya healthy, safety, environment and security (dalam rencana mingguan).
6)
Meningkatkan komnikasi dalam hal safety.
7)
Melaksanakan
analisa
terhadap
informasi
dari
laporan
kecelakaan.
3.
Laporan Bulanan Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu hasil kerja atau jalannya suatu pembangunan secara fisik yang telah dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa berita lisan dan tertulis pada tiap harinya pada suatu proyek konstruksi. Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut: a.
Penjelasan atas upaya yang dilakukan proyek untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian agar realisasi tercapai sesuai yang direncanakan, termasuk penjelasan upaya antisipasi, pencegahan dan perbaikan.
b.
Realisasi pelaksanaan proyek secara fisik terhadap rencana yang telah ditetapkan. III -23
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
c.
Pengaturan pendapatan biaya anggaran proyek dan biaya pengeluaran proyek.
d.
Foto-foto dokumentasi pekerjaan dari beberapa pekerjaan.
Pengendalian suatu proyek merupakan salah satu bagian dari siklus manajemen proyek, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan, pelaksanaan dan pengendalian. Pengendalian proyek dimaksudkan untuk menjaga agar pelaksanaan suatu kegiatan dapat sesuai dengan tujuan proyek tersebut sehingga proyek dapat diselesaikan secara tepat waktu, dengan biaya yang sesuai dan memenuhi persyaratan kualitas yang diharapkan. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengendalian proyek adalah sebagai berikut: 1.
Meningkatkan efisiensi dari pekerjaan sehingga dapat meminimalkan pengeluaran proyek (pengendalian biaya).
2.
Memperoleh kualitas bangunan yang sesuai dengan perencanaan (pengendalian mutu).
3.
Waktu pelaksanaan sesuai dengan time schedule sehingga pihak pemilik proyek maupun pelaksana tidak merasa dirugikan karena adanya keterlambatan (pengendalian waktu).
Maka untuk dapat menciptakan tujuan-tujuan tersebut diperlukan beberapa pertimbangan-pertimbangan agar mendapatkan rencana yang baik, teliti yaitu sebagai berikut: a.
Metode pelaksanaan sesuai dengan tender atau rencana yang telah dibuat.
b.
Dana dan tenaga kerja yang tersedia.
c.
Bahan bangunan atau material dan peralatan yang tersedia.
d.
Waktu yang telah ditentukan.
3.4.1 Pengendalian Biaya Proyek Pengendalian biaya proyek adalah semua upaya yang dilakukan seluruh staff proyek, untuk mencapai biaya pelaksanaan proyek sesuai dengan yang diharapkan. Pengendalian biaya proyek sangat dipengaruhi oleh :
III -24
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
1.
Pengendalian waktu pelaksanaan karena semakin bertambahnya waktu pelaksanaan semakin besar biaya yang dikeluarkan.
2.
Penegndalian mutu dan hasil pelaksanaan proyek karena jika hasil pelaksanaan dan mutu tidak sesuai dengan rencana maka harus menambah biaya pekerjaan ulang, finishing dan pembongkaran.
3.
Pengendalian sistem manajemen operasional proyek yang bersangkutan yang kurang baik atau tidak konsisten dalam pelaksanaanya atau penerapannya dikarenakan in-efektivitas dari cara dan sistem kerja serta efisiensi realitas biaya pekerjaan dari yang seharusnya yang direncanakan.
Pengendalian biaya proyek dilakukan secara rutin selama proyek berlangsung dan hasilnya diwujudkan dalam bentuk laporan yang berisikan rincian pemasukan dan pengeluaran operasional dan non-operasional.
3.4.2 Pengendalian Mutu Bahan Pengendalian mutu bahan dalam proyek dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengawasan pekerjaan dan uji mutu dari setiap pekerjaan yang dilaksanakan. Pengendalian mutu bahan sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang diinginkan sesuai dengan spesifikasi dan mutu yang dapat dipertanggung jawabkan.
3.4.3 Pengendalian Waktu Pelaksanaan Pengendalian waktu proyek mumnya dilakukan dengan sistem penjadwalan dengan pembuatan time schedule yang merupakan sistem pengendalian waktu dengan menetapkan alokasi waktu untuk masing-masing tahap pekerjaan yang disesuaikan dengan urutan logika pekerjaan. Pengendalian waktu dilakukan dengan cara sebagi berikut: 1.
Pengendalian jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan, apabila terjadi sebuah keterlambatan maka diperlukan penambahan tenaga kerja atau mengadakan jam kerja tambahan (kerja lembur).
2.
Pengecekan pengadaan material dan alat yang selalu siap apabila suatu pekerjaan akan berlangsung.
III -25
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
3.
Menetapkan tenaga ahli pada tiap pekerjaan sesuai dengan keahlian masingmasing sehingga akan tercipta keselarasan pekerjaan yang bagus dan saling membantu.
3.5
Tinjauan Kontrak Dalam pelaksanaan proyek SOHO@PANCORAN, owner terlebih dahulu
melakukan pemilihan terhadap pihak-pihak yang terlibat dan saling bekerjasama satu dengan lainnya dalam rangka proses pelaksanaan konstruksi. sistem pemilihan tersebut dilakukan dengan cara pelelangan, pada umumnya proses pelelangan dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain : 1.
Pelelangan Umum Pelelangan umum merupakan jenis pelelangan yang sifatnya terbuka untuk seluruh pihak dalam melakukan penawaran sesuai ketentuan yang berlaku. Sistem pelelangan ini biasanya diumumkan melalui media cetak atau media elektronik.
2.
Pelelangan Terbatas Pelelangan terbatas merupan jenis pelelangan yang hanya memberikan kesempatan pada pihak-pihak tertentu yang berkualitas dan bonafit, dalam arti telah terpilih untuk memasukan penawaran.
3.
Penunjukan Langsung Merupakan jenis pelelangan dengan sistem penunjukan oleh rekanan owner. Dimana penunjukan ini hanya berlaku pada satu pihak yang memenuhi klasifikasi dan prestasi pihak yang akan melaksanakan suatu proyek yang ditawarkan.
-
Tahap Kontrak Kontrak adalah perjanjian pekerjaan antar pihak pemberi tugas (Owner) dengan pihak penyedia jasa (Kontraktor) baik kontraktor Pondasi maupun kontraktor struktur. Setelah proses pelelangan dilakukan dan owner sebagai pemberi tugas sudah menetapkan pemenang lelang. Penetepan pemenang lelang dilaksanakan dengan cara pemberian surat perintah kerja (SPK).
III -26
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
Tahap ini merupakan tahap kesepakatan antara owner dan kontraktor. Kesepakatan tersebut dibuat dalam perjanjian yang diatur dalam dokumen kontrak yang bersifat menyeluruh / Lump sump. Perjanjian yang terdapat dalam dokumen kontrak beserta lampiran perjanjian merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan yang lainnya. Adapun dokumen kontrak terdiri dari : a.
Surat Perjanjian (Kontrak)
b.
Surat keputusan penunjuka pemenang lelang
c.
Surat keputusan penetapan pemenang lelang
d.
Surat penawaran
e.
Daftar kuantitas RAB dan harga penawaran yang diajukan
f.
Sfesifikasi teknis dan gambar kerja
g.
Berita acara hasil lelang
h.
Berita acara pembukaan penawaran
i.
Berita acara penjelasan
j.
Syarat-syarat umum kontrak
k.
Syarat-syarat khusus kontrak
l.
Jaminan pelaksanaan dan lain-lain yang dipersyaratkan
Pada saat ini kebutuhan kontrak proyek konstruksi mempunyai beberapa jenis sistem kontrak sebagai berikut : 1.
Kontrak Unit Price Merupakan jenis kontrak konstruksi yang harga satuan pekerjaannya sudah ditentukan. Dan cara pembayarannya berdasarkan kuantitas pekerjaan yang telah dikerjakan.
2.
Kontrak Lump sump Fixed Merupakan jenis kontrak yang semua item pekerjaannya tercantum dalam dokumen kontrak dan dilaksanakan oleh kontraktor
dengan
pemilih/owner
jumlah
yang
imbalan
menyebabkan
tetap.
Tetapi
perubahan
jika maka
dipertimbangkan dalam pekerjaan tambah kurang. 3.
Kontrak Turn Key III -27
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK SOHO @ PANCORAN JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
Merupakan jenis kontrak dimana owner hanya menyampaikan gagasan tentang spesifikasi dan luas lahan. Setelah itu kontraktor merancang dan mengerjakannya. Pada sistem ini perusahaan bertanggung jawab penuh, baik dari tahapan pekerjaan persiapan sampai proses pelaksanaan konstruksi. Dan sistem pembayarannya dilakukan pada saat proyek sudah selesai dan owner hanya tinggal menggunakannya. 4.
Kontrak
Biaya
Tambah
Upah
yang
Dinegosiasikan
(Negotiated Cost Plus and Fee Contract) Kontraktor menyetujui untuk melaksanakan pekerjaan dengan mendapatkan upah yang tetap atau pun bervariasi yang telah mengandung laba dan biaya-biaya umum perkantorannya dengan mendapatkan penggantian terhadap semua biaya lapangan sesuai dengan biaya nyata. 5.
Kontrak Owner Builder Merupakan jenis kontrak yang pemiliknya sekaligus sebagai Kontraktor, sehingga dapat mengerjakan proyeknya dengan kekuatan sendiri atau dengan mensubkan pekerjaan tertentu pada subkontraktor.
6.
Kontrak Design and Build Pada kontrak jenis ini owner hanya menyampaikan gagasan spesifikasi dan luas lahan. Setelah itu kontraktor merancang dan
mengerjakannya.
Pada
sistem
bertanggungjawab penuh baik desain ataupun
ini
perusahaan konstruksinya.
Pembayarannya dilakukan pada saat proyek sudah selesai dan owner hanya tinggal menggunakannya. Pada pelaksanaan proyek SOHO @PANCORAN kontrak kerja yang digunakan adalah jenis Lump Sump Fixed. Yaitu dimana system kontrak diawal sudah diketahui tentang apa-apa saja yang akan dikerjakan sehingga diketahui berapa besar anggaran yang akan digunakan untuk biaya pembangunan proyek tersebut. Bisa saja di tengah-tengah perjalanan proyek terjadi perubahan pekerjaan tetapi harus disetujui antara owner dengan kontraktor tersebut. III -28