BAB III LATAR BELAKANG PERUSAHAAN
Pada saat krisis ekonomi, Bank Mega mencuat sebagai salah satu bank yang tidak terpengaruh oleh krisis dan tumbuh terus tanpa bantuan pemerintah bersama-sama dengan Citibank, Deutche Bank dan HSBC.
PT. Bank Mega Tbk. dengan semboyan “Mega Tujuan Anda” tumbuh dengan pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan ternama yang mampu disejajarkan dengan bank-bank terkemuka di Asia Pasifik dan telah mendapatkan berbagai penghargaan dan prestasi baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Mega Tbk. berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian dengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini. Hingga tahun 2007 PT. Bank Mega Tbk. memiliki 152 jaringan kerja yang terdiri kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas yang tersebar hampir di seluruh kota besar di Indonesia, serta Priority Banking.
Pasca krisis ekonomi tahun 1997-1998 yang bertepatan dengan satu tahun diambil alihnya management Bank Mega oleh PARA GROUP merupakan tonggak sejarah yang menentukan bagi lahirnya sebuah Bank besar yang dikelola oleh putra bangsa.
Berfokus pada Retail Banking dan Corporate Banking, Bank Mega bertumbuh dengan pesat namun terkendali sehingga dalam waktu relatif singkat telah disejajarkan dengan bank-bank swasta nasional yang masuk dalam 15 besar di antara sekitar 130 bank di Indonesia.
Pertumbuhan asset yang spektakuler yaitu dari hanya 300 Milyar tahun 1996 menjadi 33 triliun pada tahun 2007 dengan jaringan 152 kantor di seluruh Indonesia membuktikan bahwa bisnis model yang selama ini dianut telah terbukti efektif dan membuahkan predikat Bank Sistemik dari Bank Indonesia serta sebutan lainnya dari kalangan bisnis maupun masyarakat. Demikian pula dari sisi operasional Bank Mega telah mengantongi sertifikasi ISO sejak tahun 1999 yang merupakan pengakuan atas pengelolaan operasional perbankan yang sesuai standar internasional.
Investasi pada infrastruktur yang mencakup IT, operasional dan kantor cabang telah disesuaikan dengan perkembangan kaidah-kaidah perbankan modern. Selain itu Bank Mega percaya bahwa dibalik kesuksesan organisasi, salah satu pilar pentingnya adalah Sumber Daya Manusia yang kompeten dan berkarakter. Bank Mega merupakan melting-pot dari banker-bankir nasional yang telah berpengalaman dan mempunyai reputasi di kalangan perbankan dan telah mencetak
beberapa
angkatan
banker-banker
muda
melalui
program
pengembangan SDM yang direkrut dari perguruan tinggi ternama di negeri ini.
Bank Mega meletakkan nasabah sebagai pusat misi kehidupan organisasi Bank Mega dengan menyediakan produk serta pelayanan perbankan mutakhir
yang dibutuhkan oleh masyarakat seiring dengan tuntutan akan pelayanan transaksi perbankan yang semakin hari semakin kompleks. Seluruh layanan dan produk Bank Mega di disain khusus untuk memberikan pengalaman yang berbeda kepada para nasabah.
Komitmen untuk menjadi Bank Kebanggaan Bangsa, Bank Mega telah mencanangkan Vision 1000 yang akan memacu seluruh jajaran Bank Mega untuk mewujudkan jumlah kantor cabang menjadi 1000 cabang di tahun 2018 dengan asset mencapai 1000 triliun rupiah.
Latar Belakang Perusahaan
PT Bank Mega Tbk berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya.
ERA BANK KARMAN 15/04/1969 – 17/05/1992 •
Operasional bank dijalankan sesuai kondisi saat itu yaitu tradisional dan kekeluargaan.
•
Pergantian pengurus bank dilakukan berulang kali tetapi masih di lingkungan keluarga sehingga perkembangan BANK KARMAN tidak seperti yang diharapkan dan cenderung jalan di tempat.
•
Segmen pasar yang digarap adalah sektor ritel teristimewa perdagangan palawija dan emas sesuai bisnis yang ditekuni keluarga pemilik bank dan lokasi kantor yang merupakan kawasan perdagangan (daerah Pecinan).
•
Jumlah kantor sampai tahun 1984 masih satu yaitu di Jl. Kembang Jepun 180-184 Surabaya sekaligus sebagai kantor pusat. Baru tahun 1985 menambah 2 kantor yaitu Kantor Cabang Surabaya Sungkono dan Kantor Cabang Jombang.
BANK KARMAN 1991 – 1992 •
Setelah memanfaatkan kemudahan pembukaan cabang sesuai ketentuan Pakto 88 Tjahjono Goenadi, selaku pemilik bank mengundang pihak luar untuk menanamkan modalnya di BANK KARMAN
•
Pihak luar menanamkan modal ke BANK KARMAN dan komposisi kepemilikan per 11 Maret 1991 menjadi:
•
-
Yayasan Jaminan Sosial Karyawan Bapindo -> 20 %
-
PT Continental Zebra Abadi -> 30 %
-
Ade Daud Iswandi Nasution -> 20 %
-
Tjahjono Goenadi -> 30 %
Dalam waktu relatif singkat yaitu 3 bulan terjadi perubahan komposisi kepemilikan yang sekaligus berubahnya susunan pengurus per 1 Juni 1991 menjadi : -
Yayasan Jaminan Sosial Karyawan Bapindo -> 24,28 %
-
PT Continental Zebra Abadi -> 36,43 %
•
-
Ade Daud Iswandi Nasution -> 24,28 %
-
Tjahjono Goenadi -> 15 %
Langkah besar yang dilakukan pengurus baru Bank Karman di tahun 1992: -
Pemindahan kantor pusat
-
Pergantian nama perusahaan
-
Logo Bank Karman
Logo Mega Bank
Selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi Kantor Pusat ke Jakarta beralamat di Komplek Segitiga Senen Blok C-8 Jl. Senen Raya 135 Jakarta. Perpindahan kantor pusat ini dilakukan agar Mega Bank dapat lebih berkembang, karena sekitar 85 % jumlah uang beredar di Jakarta.
MEGA BANK 1993– 1996 •
Relokasi kantor Singaraja ke Jakarta dan Kantor Gresik ke Surabaya.
•
Pemindahan Kantor Pusat dari : Komplek Segitiga Senen Blok C-8 Jl. Senen Raya 135 Jakarta ke : Jl. Kebon Sirih 4 Jakarta
•
Perubahan pengurus baru Serangkaian langkah tersebut ternyata tidak meningkatkan kinerja bank ditandai dengan tidak terbitnya neraca publikasi beberapa periode sampai akhirnya PARA GROUP mengambil alih seluruh saham PT MEGA BANK pada tgl 28 Maret 1996.
Untuk lebih meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada bulan Juni 1997 melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan kepercayaan masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui logo perusahaan yang baru tersebut. Dan pada tahun 2000 dilakukan perubahan nama dari PT. Mega Bank menjadi PT. Bank Mega. Dalam rangka memperkuat struktur permodalan maka pada tahun yang sama PT. Bank Mega melaksanakan Initial Public Offering dan listed di BEJ maupun BES. Dengan demikian sebagian saham PT. Bank Mega dimiliki oleh publik dan berubah namanya menjadi PT. Bank Mega Tbk.
Kepemilikan saham di BANK MEGA 1.
Para Global Investindo (PGI) - 79.99%
2.
PT.Mandiri Securities - 19.35%
3.
Publik - 16.13%
BANK MEGA 28/3/1996 - 5/2/1997
Langkah yang dilakukan : • Penyempurnaan sistem dan prosedur operasi • Penyempurnaan struktur dan manajemen organisasi(termasuk penataan kembali sumber daya manusia dan legalitas perusahaan) • Penanganan kredit bermasalah lebih intensif • Memindahkan Kantor Pusat ke Graha Aktiva – Jl. HR Rasuna Said blok X – 1 kav. 3 Jakarta Selatan • Ditangani oleh sebuah Tim yang diketuai Bpk. Beny Witjaksono
BANK MEGA 18 Juni 1997 • Launching” era BANK MEGA baru • Misi dan Visi BANK MEGA • Target baru dari 303 milyar menjadi 1 trilyun • Logo dan slogan BANK MEGA
Logo lama
Logo Baru
MAKNA DAN LOGO BANK MEGA
Unsur Lingkaran bentuk bumi sebagai perwujudan wahana aktifitas, lingkungan hidup & menggambarkan elemen kedinamisan, aktifitas, persatuan & kesatuan Bank Mega yang bergerak terus memberikan pelayanan dengan tujuan untuk menyejahterakan & meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Unsur Biru. keunggulan, ketenangan, wawasan yang luas dan pandangan jauh ke depan Unsur Kuning . kehangatan,
kegembiraan,
keceriaan,
kemeriahan,
semangat,
&
pencerahan usaha Bank Mega dalam mengemban misi perusahaan. Huruf M kekuatan manajemen Bank Mega. Dua warna yang ada pada huruf M mencerminkan kesatuan, keeratan, & keharmonisan yang kuat antara nasabah & Bank Mega. Warna biru & kuning saling melengkapi, menjalin keseimbangan dan keharmonisan seperti perpaduan Yin & Yang.
MAKNA SLOGAN " Bank Mega Tujuan Anda"
o BANK MEGA selalu berusaha memberikan pelayanan dan perhatian yang optimal kepada masyarakat
o Mencerminkan perwujudan jati diri BANK MEGA yang mandiri, kuat, mantap, dinamis, dipercaya dan professional
Diharapkan BANK MEGA menjadi salah satu tempat terpercaya dan tujuan bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan jasa perbankan
3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan Manajemen Bank Mega pecaya bahwa keberhasilan organisasi sangat bergantung kepada seberapa kuat seluruh jajarannya mempedomani Visi, Misi dan Nilai-nilai ideal yang tumbuh dari dalam organisasinya. Nilai-nilai yang telah terbukti berkali-kali menopang kinerja dan mempersembahkan karya yang dapat dinikmati bersama oleh para stakeholdernya.
1. Visi Menjadi Kebanggaan Bangsa 2. Misi Menciptakan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan dan kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.
3. Nilai Perusahaan •
Kewirausahaan
•
Etika
•
Kerjasama
•
Dinamis
•
Komitmen
4. Strategi •
Tumbuh dengan hasil optimal, resiko minimal dan patuh terhadap ketentuan yang berlaku.
•
Menyelaraskan sumber daya manusia dan organisasi untuk tujuan perusahaan.
•
Kepuasan untuk nasabah dan masyarakat.
3.1.2 Budaya Perusahaan Keberhasilan dan kemajuan sebuah perusahaan tidak terlepas dari budaya yang dimiliki perusahaan tersebut. Budaya yang dikembangkan di dalam tubuh Bank Mega didasari oleh nilai-nilai berikut : •
Kewirausahaan
•
Etika
•
Kerjasama
•
Dinamis
•
Komitmen
3.1.3 Struktur Organisasi
Berikut adalah struktur organisasi dari Bank Mega Kantor Cabang Utama Tendean
3.1.4 Para Group
Seiring dengan perkembangannya PT. Mega Bank pada tahun 1996 diambil alih oleh PARA GROUP (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama).
Bpk. Chairul Tanjung merintis usaha mulai tahun 1984 melalui sebuah usaha percetakan. Sekitar tahun 1987 dibentuklah badan usaha dengan nama PARA INTI HOLDINDO (PARA GROUP) yang bergerak di beberapa bidang usaha (ekspor, perdagangan, & properti). Nama PARA diilhami dari istilah PARA COMMANDO di ketentaraan yang bermakna “Pantang menyerah dalam segala usaha yang dilakukan kapanpun pada situasi apapun dan selalu ingin menjadi yang terdepan” Logo PARA GROUP melambangkan “AKAR berwarna abu-abu yang mengarah keatas dilengkapi dengan BUNGA berwarna merah”. Artinya PARA GROUP memulai dari usaha yang paling bawah dan berkembang menjadi besar dengan hasil yang baik (bunga). Warna merah digunakan sebagai perlambang keberanian yang dimiliki PARA GROUP dalam setiap langkah yang ditempuh.
Visi PARA GROUP:
Menjadi satu perusahaan yang terpandang secara nasional & internasional
Misi PARA GROUP •
Menciptakan pertumbuhan berkesinambungan pada setiap bisnis yang dijalani
•
Menjadi yang terbaik dalam setiap industri / segmen pasar yang digeluti
•
Memberikan keuntungan yang maksimal kepada “shareholders” sekaligus menyumbangkan kontribusi dalam pembangunan sosial ekonomi di Indonesia
Kepemilikan sahan di PARA GROUP terdiri dari : •
PT. Para Inti Holdindo (99.99%)
•
PT. Para Rekan Investama (0.01%)
PARA GROUP memiliki 3 divisi Business, yaitu : 1. Mega Global Finance (jasa keuangan, misal Bank Mega, Mega Capital) 2. Trans Corpora (media, lifestyle, dan entertainment, misal Trans TV, Trans Coffee) 3. CT Global Resoursce (energi, pertambangan, dan infrastruktur, misal CT Agro).
Prosedur Di era kompetisi perbankan seperti saat ini, dituntut kreatifitas serta diferensiasi layanan yang sangat komprehensif dan terintegrasi. Untuk memenangkan persaingan ini perbankan tidak saja melakukan penetrasi bisnisnya dengan menciptakan produk dan layanan yang kompetitif tetapi juga saat ini sudah mulai memikirkan faktor kenyamanan nasabah ketikan bertransaksi.
Gaya hidup yang semakin modern sangat mempengaruhi ekspektasi dan tuntutan masyarakat dalam menentukan sebuah bank yang akan menjadi mitra dalam mengelola finansialnya. Oleh karena itu Bank Mega menerapkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh petugas frontliner dalam melayani nasabah.
1. Tersenyum Seorang petugas frontliner diharuskan untuk menyambut kedatangan nasabah dengan tersenyum, karena dengan tersenyum, kesan pertama yang diterima nasabah akan positif, walaupun nasabah yang datang bermaksud untuk menyampaikan keluhan atau komplain.
2. Greeting dan berdiri Ketika nasabah datang menghampiri meja customer service maupun counter teller, petugas wajib untuk berdiri dan mengucapkan greeting seperti ”selamat pagi”, ”selamat siang”, tergantung jam kedatangan nasabah. Untuk customer service, wajib mengucapkan salam sambil berjabat tangan dengan nasabah, sedangkan untuk teller tidak di wajibkan karena tinggi counter teller tidak memungkinkan petugas untuk berjabat tangan.
3. Memperkenalkan diri
Setelah itu petugas frontliner juga wajib untuk memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama petugas serta bertanya kepada nasabah bantuan apa yang bisa dilakukan oleh petugas.
4. Sebut nama nasabah minimal tiga kali Hal ini dilakukan agar nasabah merasa lebih dihargai dan merasa lebih dikenal. Ketika nasabah merasa lebih dikenal, nasabah akan merasa lebih nyaman untuk bercerita mengenai permasalahan mereka.
5. Ucapkan kata ”Maaf” bila melakukan iterupsi Ketika sedang melayani nasabah, banyak hal yang bisa menyebabkan petugas memotong pembicaraan nasabah maupun meninggalkan nasabah. Misalnya ketika petugas sedang menjelaskan produk kepada nasabah lalu telepon berdering, sesuai dengan peraturan yang ada sebelum dering ketiga telepon harus diangkat, maka customer service harus memotong pembicaraan tersebut. Atau ketika petugas harus meninggalkan nasabah untuk memfotokopi dokumen.
6. Lakukan crosselling
Tidak bisa dipungkiri bahwa selain memberikan pelayanan, dunia perbankan juga menjual jasa untuk memantain keuangan nasabah. Oleh karena itu baik teller maupun customer service diharapkan dapat juga membantu
untuk
menjual
ataupun
memasarkan
produk-produk
perbankan yang ada, walaupun memang bukan tugas langsung dari petugas frontliner.
7. Konfirmasi bantuan Setelah selesai bertransaksi dengan nasabah, petugas frontliner wajib untuk bertanya kepada nasabah mengenai bantuan lain yang bisa dilakukan. Kata-kata yang biasa diucapkan seperti ”ada lagi yang bisa dibantu”, dapat membuat nasabah merasa Bank Mega perduli dengan kebutuhan dari nasabah tersebut.
8. Ucapkan terimakasih Untuk
setiap
selesai
percakapan,
petugas
wajib
mengucapkan
terimakasih sebelum nasabah mengucapkan terimakasih terlebih dahulu. Dengan begitu, nasabah akan merasa bahwa petugas merasa senang dan tulus dalam melayani nasabah.