BAB III IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A. Gambaran Umum SMP Negeri 4 Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 4 Pekalongan SMP Negeri 4 pekalongan pada tahun 1951 saat itu belum punya gedung, untuk sementara menempati di gedung pertemuan umum (GPU) bersamaan dengan kursus dagang. Pada tahun 1953 menempati gedung yang dibangun oleh Departemen P dan K di jalan Jetayu No. 5 dan masih dalam keadaan darurat. Kemudian pada tahun 1970 mendapatkan proyek lokal dari kantor wilayah, sehingga dibangun dengan tembok. Sehubungan dengan berjalanya waktu, SMP Negeri 4 pekalongan dalampenerimaan murid baru berkembang tiap tahunnya, maka ketua BP3 Bapak Wasjanto mengajukan permohonan tanah ke walikota. Mengingat pada tahun 1978 SMP Negeri 4 pekalongan tidak bisa menambah bangunan karena sempitnya lahan yakni kurang lebih 575 m². Oleh walikota diberikan tanah bekas bengkok kelurahan Bendan seluas kurang lebih 1,5 ha. Oleh panitia tim kodya dilakukan pembebasan tanah ke Gubernur Jateng dan sekaligus diajukan permohonan sertifikat. Sertifikat turun kemudian sekolah mengajukan bangunan ke kanwil memperoleh 3 lokal bekas, 1 lokal ruang guru, 1 lokal ruang BP3 dan gudang.
51
52
Sehubungan di Jalan Sriwijaya baru ada 3 lokal khusus kelas 3 maka siswa kelas 3 di Jalan Jetayu menempati gedung baru di SMP Negeri 4 Pekalongan di Jalan Sriwijaya. Pada tahun ajaran 1992/1993 SMPN Jalan Jetayu pindah total ke SMP Negeri4 Pekalongan di Jalan Sriwijaya. Adapun perkembangan bangunan SMP Negeri 4 Pekalongan sebagai berikut: a. Tahun 1984 sampai 1995 mendapat 26 lokal. b. Tahun 1996 sampai 1997 mendapat 4 lokal. c. Tahun 1999 mendapat 2 lokal. d. Tahun 2001 mendapat 2 lokal. 2. Letak SMP Negeri 4 Pekalongan Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 (SMPN 4) Pekalongan merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang berada di Pekalongan Barat. SMP Negeri 4 Pekalongan secara geografis terletak di Jalan Sriwijaya No. 5 kelurahan Bendan Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. Adapun batasan-batasan letak geografis wilayah SMP Negeri 4 Pekalongan adalah sebagai berikut: a. Sebelah selatan adalah SMA Dwija Praja dan Rumah Sakit Bendan. b. sebelah utara Universitas Pekalongan dan SMK Medika. c. Sebelah barat lapangan Mataram. d. Sebelah timur adalah Jalan raya Sriwijaya.
53
Lokasi SMP Negeri 4 Pekalongan sangat strategis karena berada di jalan raya yang cukup ramai dan mudah dijangkau dengan alat transportasi baik angkutan kota maupun angkutan lain.1 3. Profil SMP Negeri 4 Pekalongan 1) Nama Sekolah
: SMP Negeri 4 Pekalongan
2) Alamat Sekolah
: Jalan Sriwijaya No. 5Pekalongan.
3) No. Telp.
: (0285) 426187
4) Nama Kepala Sekolah
: Slamet Suroso, S.Pd.
5) No. Telp./HP
: (0285) 7991712
6) Kategori Sekolah
: Rintisan SSN
7) NSS / NSM / NDS
: 201036401004
8) Tahun didirikan/Thn Beroperasi:1979/1979 9) Kepemilikan Tanah/Bangunan : Milik Pemerintah 10) Luas Tanah
: 15.000 m2
11) Luas Bangunan
: 2.415 m2
12) Data Guru dan Tata Usaha SMP Negeri 4 Kota Pekalongan
1
No.
Status Guru/Staff
Jumlah
1.
Guru Tetap (PNS)
29 orang
2.
Guru Bantu (Kontrak)
-
3.
Guru Honor Sekolah
4 orang
Observasi di area SMP Negeri 4 Pekalongan, tanggal 2 April 2016.
54
4.
Staff Tata Usaha (PNS)
5 orang
5.
Staff Tata Usaha Tidak Tetap
10 orang
4. Visi, Misi dan Tujuan SMP Negeri 4 Pekalongan a. Visi SMP Negeri 4 Pekalongan : ”Disiplin dalam meraih prestasi, Santun dalam Perilaku, Berwawasan Lingkungan yang Berlandaskan Iman dan Taqwa” b. Misi SMP Negeri 4 Pekalongan: 1) Membudayakan disiplin bagi warga sekolah. 2) Mengefektifkan proses belajar mengajar dan bimbingan untuk meningkatkan prestasi akademis. 3) Meningkatkan pembinaan olahraga dan seni budaya. 4) Menumbuhkan dan melaksanakan perilaku santun dalam ucapan dan tindakan. 5) Mengembangkan
budaya
kompetitif
bagis
siswa
dalam
penguasaan teknologi tepat guna. 6) Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan kondusif. 7) Mengefektifkan kegiatan keagamaan. c. Tujuan SMP Negeri 4 Pekalongan Tujuan yang akan dicapai SMP Negeri 4 Pekalongan selama 5 tahun mendatang (pada akhir tahun pelajaran 2016/2017) adalah : 1) Peningkatan skor (GSA) rata-rata mata pelajaran dari +0,1 menjadi +0,5.
55
2) Berprestasi dalam lomba keteladanan siswa tingkat kota. 3) Berprestasi dalam lomba mata pelajaran tingkat kota. 4) Berprestasi dalam lomba KIR tingkat kota. 5) Berprestasi dalam lomba-lomba dalam rangka kegiatan rutin Bulan Bahasa. 6) Berprestasi dalam lomba sinopsis tingkat kota. 7) Berprestasi dalam kegiatan POPDA dan Pekan Seni. 8) Minimal 95 % lingkungan sekolah nyaman dan kondusif. 9) Minimal 95 % pemerintah dan masyarakat percaya atas bentukbentuk pelayanan sekolah. 10) Memiliki laboratorium IPA, Bahasa, Komputer, Multimedia dan Keterampilan yang representatif dan dimanfaatkan secara optimal. 11) Memiliki perpustakaan yang representatif dan pelayanan optimal. 12) Memilikiruangketerampilan yang memadai dan representatif. 13) Memilikiruangpertemuan yang memadai dan representatif. 14) Memilikiperalatanmusik yang memadai dan representatif. 15) Memilikitempatibadahsesuaiagama yang dianut. 16) Minimal 95 % siswa memiliki sikap perilaku yang baik. 17) Minimal 95 % siswa menguasai keterampilan komputer Program Ms. Word dan Ms. Excel.2
2
Dokumentasi dari Kantor Tata Usaha SMP Negeri 4 Pekalongan, tanggal 2 April 2016.
56
5. Struktur OrganisasiSMP Negeri 4 Pekalongan SMP Negeri 4 Pekalongan merupakan instansi pendidikan, dimana sebuah instansi harus ada pembagian tugas yang jelas sehingga tidak terjadi just description. Adapun struktur organisasi yang ada di SMP Negeri 4 Pekalongan adalah sebagai berikut: Tabel 1 STRUKTUR ORGANISASI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN
Kepala Sekolah
Komite Sekolah
Wakasek
Unit Laboratorium Unit Perpustakaan
Guru Wali Kelas
Tata Usaha Sekolah
Peserta Didik
6. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa SMP Negeri 4 Pekalongan Keadaan guru, karyawan dan siswa dalam satu sekolah sangatlah penting
guna
mencapai
kelancaran
PBM
yang
masing-masing
mempunyai peran tugas sesuai dengan jabatan atau bidang yang
57
dibawahinya. Mengenai ketenagaan yang meliputi kepala sekolah, guru dan lainnya beserta jabatannya, golongan dan jenis kelamin di SMP Negeri 04 Pekalongan adalah sebagai berikut:3 a.
Keadaan Guru dan Tata Usaha Tabel 1 Daftar Guru dan Staf Tata Usaha Status L/
No
(PNS/Non
Nama Guru
NIP
NUPTK
P
PNS/GTT/ GTY)
1
SLAMET SUROSO, S.Pd MARIA
2
VERONIKA
RAHAYU, S.Pd Dra.
L
SRI
P
LUCIANA
P
Hj. NURDJANAH, S.Pd. 4
5
6
7
Bio
Drs. ACHMAT ZAENURI
Hj. KHAEFIYAH, S.Pd
Dra. TUTIK SRI REJEKI
3
05447426462000
013
73
19590610 197903 2
39427376383000
002
12
19620209 198803 2
75417406413000
005
12
19570901 197711 2
22337356363000
001
23
19650420 199003 1
67527436462000
008
42
19630328 198501 2
36607416423000
002
22
19660504 199203 2
48367446443000
014
02
PNS
PNS
ENDAH
WIDYANINGSIH 3
19641212 198803 1
P
L
P
P
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
Dokumentasi dari Kantor Tata Usaha SMP Negeri 4 Pekalongan, tanggal 2 April 2016.
58
8
WAHYUDI, S.Pd NINIK
9
11
12
13
S,
S.Pd. Bio ROSSY
10
SUPRIHYATI
L
P FEBRIYANTO,
S.Pd
IBRAHIM, S.Pd
WASIRIN, S.Pd
H. HERI AGUSDIN, S.Pd
L
L
L
L
PRETTY PRABAWANI, 14
15
16
17
18
19
S.Pd
SUPARTI, S.Pd
DARSONO, S.Pd
FASIRUM, S.Pd. Bio
YUNI RATNAWATI, S.Pd
TATIK HARYANI, S.Pd
P
P
L
P
P
P
19680615 199103 1
09477466482000
012
22
19600626 198203 2
59587386423000
007
02
19660216 199003 1
45487446442000
007
02
19600424 198301 1
07567386402000
005
32
19581215 198403 1
85477366402000
014
03
19620818 198803 1
91507406432000
013
13
19650728 199003 2
60607416443000
001
03
19571203 198703 2
95357356373000
001
03
19680404 199103 1
47367466472000
008
02
19620728 198601 2
20607406423000
002
13
19620410 198603 2
57427406423000
012
62
19650913 199103 2
82457436443000
004
13
19641111 199702 1
84437426442000
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
20
Drs. YAROKHMAN
L
001
03
PNS
21
TRIYONO, S.Pd
L
19690302 199903 1
56347476492000
PNS
59
22
23
24
Dra. ESTHI UTAMI
MUJIONO, S.Pd
SADONO, S.Pd
P
L
L
FRENTI KURNIYANTI, 25
26
S.Pd
Dra. ZIDNI ROHMAH
P
P
DINAR ADITOPO 27
KEKASIH, S.Pd
L
MIRA ASRI WIDOWATI, 28
S.Pd
P
NURLAELY HERAWATI, 29
30
S.Ag
Dra. SRI HARTATI
P
P
006
22
19680929 199903 2
12617466473000
005
13
19640915 200212 1
62477426462000
002
03
19731227 200604 1
45597516542000
009
03
19760217 200701 2
75497546563000
009
02
19640928 200701 2
62607426433000
007
13
19800803 200501 1
61357586592000
010
03
19800816 200801 2
01487586593000
007
23
19760202 201001 2
45347546553000
004
22
19631213 198703 2
15457416423000
007
13
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
74377576593000 31
MUSTAQIMAH, S.Pd
P
-
13
GTT
32
M. SULTHON, S.Pd.I
L
-
-
GTT
33
APRIYATI, S.Pd
P
-
-
GTT
P
-
-
GTT
19580912 198503 2
02447366393000
012
13
HAYYU TIRAVITANI, 34
35
S.Pd
RUSTINAH
P
PNS
60
36
ROCHANAN
L
ENDANG 37
38
SUSWAHYUNINGSIH
SUMANTO
P
L
19600730 198203 1
10627386432000
009
03
19610330 199103 1
26627396432000
003
02
19611104 198603 2
94367396413000
007
03
PNS
PNS
PNS
33557416472000 39
MUNAWIR
L
-
03
PTT
83407386392000 40
SLAMET KABUL
L
-
33
PTT
75417446482000 41
BUDI SANTOSO
L
-
02
PTT
82417466473000 42
HANDRI SUPRIHATIN
P
-
03
PTT
39477456493000 43
HANIFAH
P
-
12
PTT
74357616613000 44
LUKY DIAN INDRAWATI
P
-
02
PTT
23527576592000 45
DARYANTO
L
-
13
PTT
04417596602000 46
VATCHUROVI
L
-
12
PTT
64437596612000 47
ARIF WIDIYANTO
L
-
13
PTT
91597646652000 48
NANANG PRIANTO
L
-
13
PTT
61
b. Keadaan Siswa
Tabel 2 Daftar Siswa SMP Negeri 4 Pekalongan Tahun Ajaran 2015/2016 JUMLAH SISWA
TAHUN KELAS AJARAN
L
P
JUMLAH
VIIA
20
14
34
VIIB
19
15
34
VIIC
18
16
34
VIID
21
13
34
VIIE
17
17
34
VII F
21
13
34
VIII A
19
15
34
VIII B
18
15
33
VIII C
21
13
34
VIII D
19
15
34
VIII E
19
15
34
VIII F
22
12
34
IX A
17
15
32
IX B
17
14
31
IX C
16
15
31
IX D
16
15
31
2015/2016
62
IX E
15
14
29
IX F
15
16
31
330
262
591
JUMLAH
7. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 4 Pekalongan Untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di SMP Negeri 4 Kota Pekalongan, menyediakan gedung pembelajaran milik negara. Bangunan tersebut adalah sebagai berikut:4 Tabel 3 Sarana dan Prasarana SMP Negeri 4 Pekalongan No.
4
Jenis Ruangan
Jumlah
Keterangan
1.
RuangKepala Sekolah
1 ruang
Baik
2.
Ruang Guru
1 ruang
Baik
3.
Ruang TU
1 ruang
Baik
4.
Ruang Kelas
19 ruang
Baik
5.
Ruang Laboratorium
1 ruang
Baik
6.
Ruang Keterampilan
1 ruang
Baik
7.
Ruang Perpustakaan
1 ruang
Baik
8.
Ruang BP
1 ruang
Baik
9.
Ruang UKS/OSIS
1 ruang
Baik
10.
Musholla
1 ruang
Baik
11.
Gudang
1 ruang
Baik
Dokumentasi dari Kantor Tata Usaha SMP Negeri 4 Pekalongan, tanggal 2 April 2016.
63
12.
KM/WC Siswa
4 ruang
Baik
13.
Kantin
1 ruang
Baik
14.
KM/WC Guru
2 ruang
Baik
15.
Ruang Komputer
1 ruang
Baik
Dan untuk melengkapi kegiatan ekstra kurikuler, khususnya olaharaga, sekolah menyediakan satu buah lapangan basket dan lapangan bola volley.5
B. Implementasi
Pendidikan
Karakter
Siswa
dalam
Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi peneliti di SMP Negeri 4 Pekalongan bahwa implementasi pendidikan karakter siswa di SMP Negeri 4 Pekalongan sebagai berikut: Pendidikan karakter siswa memegang peranan penting dalam proses pendidikan di SMP Negeri 4 Pekalongan. Banyak sekali nilai-nilai yang harus ditanamkan kepada siswa di sekolah. Nilai-nilai inilah yang nantinya membentuk kepribadian siswa yang berkarakter baik (berakhlakul karimah) sesuai visi SMP Negeri 4 Pekalongan yaitu Disiplin dalam meraih prestasi, Santun dalam perilaku, Berwawasan lingkungan yang berdasarkan Iman dan Taqwa.
5
Observasi di area SMP Negeri 4 Pekalongan, tanggal 2 April 2016, Pukul11.15 WIB.
64
Menurut Ibu Nurlaely Herawati: “pendidikan karakter adalah penananaman sikap peserta didik dalam perilaku berakhlakul karimah. Contohnya membiasakan peserta didik mentaati dan patuh tata tertib sekolah, sopan dan santun terhadap sesama peserta didik, guru dan orang tua.”6 Implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 4 Pekalongan menekankan pada nilai karakter religius, jujur, dan disiplin. Dikarenakan
sebagian besar peserta didik di SMP Negeri 4
Pekalongan dari kalangan keluarga menengah kebawah dan dari wilayah pesisir sehingga karater religius, jujur, dan disiplin harus di tekankan. Sebagaimana yang dikatakan Ibu Nurlaely Herawati: Implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran PAI menekankan karakter religius, kejujuran, disiplin. Karena kebanyakan siswa dari kalangan keluarga tidak mampu, dan dari wilayah pesisir (nelayan), sehingga karakter religi, jujur dan disiplin belum maksimal tertanam, dan khususnya untuk kelas VIII harus ditanamkan supaya bisa menjadi siswa yang berkarakter religus, jujur, disiplin sehingga menjadi anak yang berakhlakul karimah.7 Penekanan nilai karakter tersebut diatas yakni karakter religius, jujur, dan disiplin dengan cara pengalaman pembelajaran, penanamkan nilai-nilai karakter siswadan pembiasaan agar siswa berkarakter baik (berakhlakul karimah). Akhlakul karimah sebagai pencerminan yang memasukan pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Sebagaimana yang dikatakan Ibu Nurlaely Herawati: Melalui pengalaman pembelajaran, penanaman nilai-nilai karakter siswa, dan pembiasaan. Contohnya siswa diberi tugas untuk 6
Nurlaely Herawati, Guru PAI Kelas VIII & IX SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 April 2016. 7 Nurlaely Herawati, Guru PAI Kelas VIII & IX SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 April 2016.
65
mengerjakannya, baik tugas dikelas atau pekerjaan rumah (PR), saya melakukan apersepsi sebelum pembelajaran,dibiasakan sebelum KBM dimulai siswa membaca tadarus Al-Qur’an,berdo’a sebelum memulai pelajaran,berdo’a sebelum pulangdan dibiasakan sholat dhuhur berjamaah.8 Implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran PAI dengan cara pengalaman pembelajaran yaitu dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam pelaksanaanya guru melakukan apersepsi sebelum KBM terhadap perilaku yang salah dari kelas VIII A yaitu tidak jujur dan kurang disiplin. Terbukti dari tugas yang belum dikumpulkan, dan toleransi waktu yang tidak ditepati.9 Dari apersepsi tersebut diharapkan peserta didik menyadari kesalahan dan tidak akan mengulanginya lagi. Dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, metode pengajaran yang sering digunakan oleh Ibu Nurlaely adalah tanya jawab dan diskusi. Metode tanya jawab dan diskusi diberikan agar ada interaksi antara guru dengan peserta didik, dan interaksi antara peserta didik dengan peserta didik yang lainya.10 Dengan metode tersebut diharapkan peserta didik mampu mencari arti dalam pengalaman pembelajaran dan menemukan makna yang membangkitkan
kecintaan
dan
keinginan
untuk
melakukan
serta
membiasakanya dalam kehidupan sehari-harinya.
8
Nurlaely Herawati, Guru PAI Kelas VIII & IX SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 April 2016. 9 Observasi di kelas VIII A SMP Negeri 4 Pekalongan, tanggal 12 April 2016,Pukul 07.00 WIB. 10 Observasi di kelas VIII A SMP Negeri 4 Pekalongan, tanggal 12 April 2016,Pukul 07.45 WIB.
66
Implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran PAI dengan cara penanaman nilai-nilai karakter siswa yakni karakter religius, jujur, dan disiplin yaitu sebagai berikut: Ibu Nurlaely Herawati menekankan aspek afektif/sikap penghayatan terhadap nilai-nilai karakter. Diterangkan bahwa karakter religius sangat penting ditanamkan pada peserta didik. Dalam penjelasanya, Ibu Nurlaely Herawati memberikan pengertian bahwa: “Religius adalah nilai karakter yang hubunganya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Diharapakan peserta didik mempunyai krakter religius supaya ia selalu menunjukan pikiran, perkataan, dan tindakan yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan/ ajaran agamanya.”11 Diterangkan bahwa karakter jujur tidak kalah pentingnya dari karakter religius. Dengan menanamkan karakter jujur kepada siswa agar selalu menepati janji dan dapat dipercaya apabila diberi amanat. Ibu Nurlaely Herawati memberikan pengertian bahwa: “Jujur adalah perilaku yang didasarkan untuk menjadikan dirinya selalu dapat dipercaya, baik dalam perkataan, dan tindakan terhadap diri sendiri atau orang lain.”12 Diterangkan bahwa disiplin harus ditanamkan dan dilatih terusmenerus, walaupun sebentar, akan berpengaruh dari pada berlatih berjamjam, tapi besok dan lusanya tidak dilatih. Ibu Nurlaely Herawati memberikan
11
Nurlaely Herawati, Guru PAI Kelas VIII & IX SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 April 2016. 12 Nurlaely Herawati, Guru PAI Kelas VIII & IX SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 April 2016.
67
pengertian bahwa: “Disiplin adalah perilaku yang menunjukan ketertiban dan kepatuhan dalam berbagai ketentuan dan peraturan.”13 Dalam pelaksanaanya, ketika guru masuk kelas dan sebelum memulai pelajaran, dengan serentak peserta didik mengucapkan salam yang dipimpin oleh ketua kelas dan guru menjawab salam kepada peserta didik, keadaan pagi yang indah disertai dengan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) antara guru dan peseta didik menjadikan kelas menjadi nyaman.14 Sikap siswa yang santun dan menghormati guru merupakan akibat dari implementasi pendidikan karakter siswa. Hal tersebut merupakan cerminan dari penanaman nilai karakter religius. Sebagaimana Ibu Nurlaely Herawati katakan: “Di dalam dan di luar kelas saya mengajarkan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun), agar ada rasa timbal balik kasih sayang antara guru dengan peserta didik.”15 Dalam hal ini, diharapkan dengan mengajarkan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) antara guru dan peserta didik dapat menanamkan nilai karakter religius. Pada jam pelajaran PAI materi Akidah Akhlak dalam pelaksanaanya sebelum guru memulai KBM, guru menanyakan tugas PR minggu yang lalu untuk dikumpulkan, ada siswa yang tidak jujur atas kesalahanya, yakni tidak mengerjakan PR, namun ketika guru menemui siswa yang tidak mengerjakan PR tersebut. Siswa disuruh untuk mengakui kesalahanya dan dihukum berdiri
13
Nurlaely Herawati, Guru PAI Kelas VIII & IX SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 April 2016. 14 Observasi di kelas VIII A SMP Negeri 4 Pekalongan, tanggal 12 April 2016, Pukul 07.05 WIB. 15 Nurlaely Herawati, Guru PAI Kelas VIII & IX SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 April 2016.
68
dan membaca pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi.16 Mengenai hal tersebut, guru sangat menekankan kejujuran guna menanamkan nilai karakter jujur siswa. Kondisi kegiatan belajar mengajar didalam kelas yang tadinya terlihat tenang dan peserta didik mendengarkan penjelasan guru. Namun, ketika akan selesai jam pelajaran, ada peserta didik yang mulai merasa tidak nyaman dan berbicara dengan temanya serta bercanda tanpa menghiraukan penjelasan dari guru. Tetapi guru dengan sabar mengahadapi peserta didik yang tidak mendengarkan penjelasanya. Satu persatu peserta didik yang tidak memperhatikan penjelasanya dipanggil namanya dan disuruh untuk diam. Sehigga peserta didik mau memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru. Proses belajar mengajar menjadi lancar kembali.17 Mengenai hal tersebut, guru menekankan kedisiplinan guna menanamkan nilai karakter disiplin siswa tentang tata terib dikelas ketika berlangsungnya KBM. Pada jam pelajaran PAI materi Al-Quran dan Hadits dalam pelaksanaanya guru menekankan nilai religius, pada awal pembelajaran, guru menunjuk salah satu peserta didik untuk membaca ayat Al-Quran dan peserta didik lain untuk mendengarkan dan menyimak. Masih ada peserta didik yang belum lancar melafadzkan ayat Al-Quran tersebut. Sehingga guru membimbing dan mengajari pesera didik dengan cara membacakan ayat Al-
16
Observasi di kelas VIII A SMP Negeri 4 Pekalongan, tanggal 12 April 2016, Pukul 07.10 WIB. 17 Observasi di kelas VIII A SMP Negeri 4 Pekalongan, tanggal 12 April 2016, Pukul 08.05 WIB
69
Quran tersebut dan peserta didik mendengarkanya dan mencoba membaca bersama-sama dipimpin oleh guru.18 Penekanan pada nilai karakter religius mempunyai tujuan agar hati dan pikiran peserta didik bersih dan sehat, sehingga mudah menerima pengajaran dan sukar untuk melupakanya. Sebagaimana Ibu Nurlaely Herawati katakan: Untuk memudahkan peserta didik memperoleh ilmu dalam pembelajaran PAI yakni harus bisa menanamkan nilai religius supaya hati dan pikirannya bersih yakni beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Apabila jiwa dan raga bersih maka dengan mudah peserta didik menerima pengajaran, dan sukar untuk melupakan serta mampu mengamalkan ilmu itu baik untuk dirinya, keluarga dan lingkungan.19 Dengan menanamkan nilai religius sebagaimana diatas pada peserta didik, diharapkan mampu menjadi manusia yang suci atau bersih, baik jiwa maupun raganya. Implementasi
pendidikan
karakter
siswa
dalam
pembelajaran
pendidikan agam Islam dengan cara membiasakan peserta didik berkarakter religius, disiplin, dan jujur yaitu sebagai berikut: Pembiasaan melalui peneladanan yakni perilaku yang dicontohkan guru PAI di SMP Negeri 4 Pekalongan kepada peserta didik terhadap implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran PAI tercermin dari kedisiplinan dan kecintaan guru PAI. Terlihat setiap guru PAI datang kesekolah tepat waktu dan setiap bertemu dengan peserta didik membiasakan
18
Observasi di kelas VIII E SMP Negeri 4 Pekalongan, tanggal 15April 2016, Pukul
07.15 WIB 19
Nurlaely Herawati, Guru PAI Kelas VIII & IX SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 April 2016.
70
5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun). Karakter disiplin dan sikap saling mencintai selalu dibiasakan. Pembiasaan dalam menanamkan nilai-nilai karakter siswa terkait nilai religius, jujur, dan disiplin pelaksanaanya bukan hanya di dalam kelas saja melainkan di luar kelas. Sebagaimana yang dikatakan Ibu Nurlaely Herawati: Pembiasaan yang saya ajarkan kepada siswa-siswi itu bukan hanya di dalam kelas, di luar kelaspun dibiasakan, contohnya membiasakan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun), dan sholat dhuhur berjamaah. Sedangkan di dalam kelas saya membiasakan siswa untuk berdo’a sebelum pembelajaran saya melakukan apersepsi tentang pelajaran minggu lalu atau memberi nasehat , membaca do’a sebelum pulang sekolah, tadarus Al-Qur’an yang dilakukan siswa secara mandiridan di pimpin oleh ketua kelas.20 Mengenai hal tersebut, diharapkan peserta didik terbiasa melakukan nilai karakter disiplin, jujur dan religius baik di dalam kelas atau di luar kelas. Sebelum KBM (kegiatan belajar mengajar), kegiatan tadarus AlQuran setiap hari dilakukan dengan mandiri, yaitu setiap kelas dikoordinir oleh ketua kelas masing-masing. Merupakan salah satu pembiasaan yang baik dalam menanamkan karakter religius, jujur, dan disiplin. Kegiatan tadarus AlQuran bertujuan agar siswa dapat lancar membaca Al-Quran, menanamkan kecintaan terhadap Al-Quran, dan meningkatkan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar dan membaca Al-Quran. Dalam pelaksanaan tadarus Al-Quran, dilakukan tiap pagi sebelum dimulai jam pelajaran pertama, siswa wajib membawa AL-Quran jika tidak membawa Al-Quran maka di kenai sanksi yaitu menulis surat yang pada hari
20
Nurlaely Herawati, Guru PAI Kelas VIII & IX SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 April 2016.
71
itu dibaca untuk dikumpulkan ke guru PAI langsung. Sebagaimana yang dikatakan Ibu Nurlaely Herawati bahwa: Kegiatan tadarus Al-Quran dilakukan siswa secara mandiri sebelum jam pelajaran pertama dimulai, pelaksanaanya tanpa adanya bimbingan dari guru yang mengajar jam pertama tersebut. Siswa sudah menjalankan tadarus Al-Quran secara mandiri yang dipimpin oleh ketua kelas. Dan bagi siswa yang telat masuk kelas atau tidak membawa Al-Quran dicatat oleh ketua kelas masing-masing.21
Kegiatan tadarus Al-Quran juga diharapkan agar siswa gemar membaca
Al-Quran
tidak
hanya
di
sekolah
tetapi
juga
terbiasa
mempraktekannya di rumah, agar siswa siswi kelak setelah dewasa dapat menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidupnya. Shalat dhuhur berjamaah di SMP Negeri 4 Pekalongan dilaksanakan secara terjadwal dan bergantian. Shalat dhuhur berjamaah yang dilakukan secara bergiliran mengingat mushola yang kecil tidak muat untuk menampung semua siswa. Dan yang menjadi imam jamaah dhuhur tidak hanya guru PAI saja tapi guru mapel lain ikut berpartisipasi. Namun, dalam pelaksanaanya sulit untuk mengikuti jadwal dikarenakan shalat dhuhur berjamaah dilakukan pada saat jam pelajaran berlangsung, sebagaimana menurut Ibu Nurlaely Herawati: Pada pelaksaan holat dhuhur berjamaah tadinya terjadwal, namun setelah jadwal tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga sholat dhuhur berjamaah dilakukan dengan kesadaran pribadi dintara guru dan peserta didik. Akan tetap walaupun demikian adanya, 21
Nurlaely Herawati, Guru PAI Kelas VIII & IX SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 April 2016.
72
alhamdulillah jamaahnya cukup banyak. Dan untuk imam sholat dhuhur yaitu guru yang datang ke musholla dan yang dituakan22 Dalam hal ini, pembiasaan tadarus Al-Quran dan sholat dhuhur berjamaah diharapkan peserta didik terbiasa menerapkan nilai karakter religius, dengan mencerminkan sikap dan tindakan beriman dan bertaqwa kepada Allah, setelah peserta didik bersih hati dan pikiranya, maka akan mudah untuk mencerminkan nilai karakter jujur yakni sidiq dan amanah, setelah peserta didik mampu membiasakan nilai karakter jujur maka akan mudah dalam membiasakan nilai karakter disiplin yakni mentaati dan mematuhi segala peraturan yang berlaku, baik di sekolah, negara, dan agama.
C. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Pendidikan Karakter Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Faktor-faktor pendukung implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 4 Pekalongan. Faktor-faktor yang menjadi pendukung implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 4 Pekalongan yaitu sebagai berikut: a. Tata Tertib Sekolah. Peraturan sekolah atau tata tertib sekolah merupakan salah satu faktor pendukung implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 4
22
Nurlaely Herawati, Guru PAI Kelas VIII & IX SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 April 2016.
73
Pekalongan.
Karena
di
sekolah
ini
sangat
mengutamakan
kedisiplinan dan kereligiusan. Terdapat banyak peraturan yang bersifat kedisiplinan dan kereligiuasan sebagaimana yang dikatakan Bapak Slamet Suroso: Tata tertib di SMP Negeri 4 Pekalongan sangat mendukung untuk mendidik siswa berkarakter disiplin, dan religius, karena tata tertib itu memuat peraturan-peraturan yang bersifat kedisiplinan serta terdapat kegiatan-kegiatan keagamaan di dalamnya, diantaranya adalah datang di SMP Negeri 4 Pekalongan jam 06.30 karena jam 06.45 dilaksanakan tadarus Al-Quran sampai jam 07.00, siswa wajib memakai atribut sekolah lengkap, siswa mengikuti upacara/apel pagi tiap hari senin, tidak boleh merokok di area sekolah, dan sholat dhuhur berjama’ah dan lain sebagainya.23 Dalam hal ini, tata tertib sekolah menjadi faktor pendukung implementasi pendidikan karekter siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 4 Pekalongan. a. Guru dan Karyawan Guru dan karyawan dituntut untuk selalu mengikuti tata tertib dan peraturan di sekolah. Dengan demikian guru dan karyawan ikut bertanggung jawab mendampingi siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan luar sekolah. Termasuk kesediaan guru dan karyawan untuk mendampingi ataupun mengajarkan peserta didik tentang karakter-karakter yang harus ditanamkan dalam diri peserta didik. Semua komponen itu harus saling melengkapi satu sama lainnya. Hal tersebut dapat terbukti dalam pelaksanaan kegiatan seperti adanya shalat berjamaah 23
Slamet Suroso, Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 2 April 2016.
74
yang mana tidak hanya diterapkan dan dilaksanakan oleh komponen siswa yang ada akan tetapi dilaksanakan oleh semua komponen yang ada di sekolah, baik dari kepala sekolah, guru dan karyawan. Inilah salah satu bukti yang telah ada dan didapatkan oleh peneliti.24 b. Peserta Didik Peserta didik SMP Negeri 4 Pekalongan memiliki respon yang baik dalam implementasi pendidikan karakter sehingga memudahkan dalam pendidikankarakter siswa dan membiasakanya agar selalu berkarakter di sekolah baik didalam atau diluar kelas. Hal tersebut dapat terbukti dari respon peserta didik ketika dalam pelaksanaan KBM (kegiatan belajar mengajar), dan pembiasaan pendidikan karakter siswa. c. Orang Tua Siswa Di SMP Negeri 4 Pekalongan ini terjalin hubungan sangat baik antara pihak sekolah dengan pihak orang tua siswa. hal ini sesuai yang disampaikan oleh Bapak Slamet Suroso bahwa: Sekolah selalu mengadakan komunikasi dengan orang tua siswa dengan tujuan sosialisasi perkembangan siswa-siswi kepada orang tua melalui pengambilan hasil ujian tengah semester (UTS), pengambilan hasil ujian akhir semester (UAS), dan pada saat penerimaan peserta didik baru. Jadi sekolah memprioritaskan kehadiran wali murid untuk datang ke sekolah guna mambahas perkembangan putra-putrinya.25
24
Observasi di mushola SMP Negeri 4 Pekalongan, tanggal 15 April 2016, jam 12.05
WIB. 25
Slamet Suroso, Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 2 April 2016.
75
Tentang implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran PAI mereka sangat mendukung, karena penerapan pendidikan karakter itu tidak ada ruginya, bahkan karakter anak yang di didik dari sekolah akan terbawa ke rumah, jadi orang tua juga merasa terbantu dalam membimbing anak-anaknya. Artinya bukan berarti orang tua tidak mempunyai tanggung jawab terhadap pedidikan anaknya, melainkan juga mempunyai berkewajiban dan berhak mengontrol anaknya melalui guru atau sekolah. d. Sarana dan Prasarana Sekolah Sarana dan prasarana yang ada memberikan kemudahan dalam implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran PAI. Sebagaimana Bapak Slamet Suroso katakan: “Sarana prasarana yakni seperti kesediaan ruang kelas yang nyaman, sekolah bersih dan jauh dari suara keramaian. Serta sumber air untuk pelaksanaan shalat berjamaah.”26 Fasilitas
yang
memadai
sangat
mendukung
dalam
implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran PAI, dengan sarana dan prasarana yang memadai memudahkan siswa dalam melaksanakan pendidikan karakter, khususnyaimplementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelalajaran PAI di SMP Negeri 4 Pekalongan.
26
Slamet Suroso, Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 2 April 2016.
76
Dari faktor pendukung di atas kiranya dapat menjadi kunci keberhasilan dalam implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 4 Pekalongan ini, karena kunci keberhasilan pendidikan menciptakan kepribadian baik untuk peserta didik dan mempunyai implikasi bahwa individu-individu peserta didik atau mantan peserta didik setelah dewasa tidak akan merugikan orang lain atau masyarakat. 2. Faktor-faktor penghambat implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 4 Pekalongan. Faktor-faktor yang menjadi pendukung implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 4 Pekalongan yaitu sebagai berikut: sebagai berikut: a.
Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga sangat mempunyai pengaruh yang besar terhadap pendidikan anak. Orang tua yang sibuk dalam pekerjaanya menyebabkan kurang perhatian terhadap anak. Orang tua yang mempunyai masalah ekonomi yang menyebabkan anaknya untuk membantu bekerja dan orang tua yang bercerai yang menyebabkan perkembangan mental anak menjadi terganggu. Disamping itu orang tua juga memanjakan atau membiasakan anaknya tidak menjalankan kewajibannya sebagai peserta didik seperti menyuruh anak untuk belajar, mengerjakan tugas di rumah
77
(PR), dan lain sebagainya. Sehingga semua itu mengganggu kelancaran pendidikan khususnya implementasi pedidikan karakter karakter siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Hal ini senada yang disampaikan oleh Ibu Nurlaely Herawati mengenai faktor penghambat implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 4 Pekalongan bahwa: Faktor penghambatnya yaitu dari orang tua siswa seperti orang tua yang sibuk bekerja menyebabkan kurangnya perhatian orang tua kepada anaknya, ada masalah ekonomi yang menyebabkan anaknya untuk membantu bekerja, dan juga keluarga yang bercerai yang menyebabkan perkembangan mental anak terganggu, sehingga semua itu sangat mengganggu dalam kelancaran pendidikan karakter siswa di sekolah.27 b.
Lingkungan Sekolah atau Teman Teman merupakan hal yang paling berpengaruh dalam pergaulan. Terutama para remaja yang masih dalam tahap pertumbuhan yang masih labil tentang pemikirannya. Bahkan di lingkungan sekolah yang pada umumnya jauh dari pantauan orang tua. Hal ini sesuai yang disampaikan oleh Ibu Nurlaely Herawati: Faktor yang menjadi penghambat yaitu dari siswanya, kadang siswa ada yang susah diatur, tidak menurut. Biasanya bergerombol anak anak itu, jadi tergantung pergaulan mereka di sekolah. Dari kurangnya perhatian orang tua di rumah yang ditunjukkan dari sikap anak yang susah diatur di sekolah.28
27
Nurlaely Herawati, Guru PAI Kelas VIII & IX SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 April 2016. 28 Nurlaely Herawati, Guru PAI Kelas VIII & IX SMP Negeri 4 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 April 2016.
78
c.
Lingkungan Masyarakat Kondisi sosial masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadat membutuhkan waktu cukup lama untuk dirubah. Cara hidup tetangga dapat membuat pengaruh yang sangat besar bagi peserta didik. Jika anak berada di lingkungan masyarakat yang baik, maka secara otomatis anak akan berpengaruh baik. Begitu pula sebaliknya. Dari faktor-faktor tersebut, seharusnya semua pihak dari komponen
sekolah, keluarga, dan lingkungan harus bekerja sama, terutama bagi pendidik dan orang tua/wali murid untuk senantiasa memperhatikan bagaimana kekurangan-kekurangan yang ada tersebut dilengkapi, sehingga implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 4 Pekalongan tidak terhambat. Implementasi pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran PAI sangat cocok diterapkan di sekolah-sekolah, agar siswa tidak sekedar menguasai
materi-materi
keagamaan
saja,
melainkan
dapat
mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana seseorang tidak hanya berdakwah dengan menggunakan khutbah, melainkan dengan perbuatan nyata secara kontinue sekaligus mampu mengamalkan kegiatan ibadahnya dengan ikhlas kepada Allah SWT.