BAB III DESKRIPTIF OBJEK PENELITIAN
A.
Sejarah Perusahaan Diawali dari perusahaan induk yang merupakan perusahaan keluarga yang hanya
bergerak dibidang iklan media luar ruang dan media dalam ruang di tahun 1975, dan terus berkembang memberikan pelayanan yang terbaik sehingga dipercaya oleh perusahaan-perusahaan besar untuk memberikan solusi tentang periklanan guna meningkatkan penjualan, awareness dan image perusahaan – perusahaan besar nasional di Indonesia. Perusahaan induk terus berkembang dan menjadi pelopor menggunakan teknologi terkini dengan menggunakan produk-produk periklanan yang canggih seperti trivision (3D), giant rolling banner (5D vision), LED (megatron). Melihat adanya potensi media online juga berkembang meluncurkan produk media online dengan nama Nearby yang tersedia di platform iOS, Android, Windows Phone, dan Blackberry. Nearby berguna untuk media online yang dapat diakses di smartphone dan tablet yang bertujuan sebagai penunjuk kota dan membantu iklan jual beli. Banyaknya permintaan pemasangan iklan menjadi awal berdirinya PT. PXM untuk mengantisipasi kebosanan klien dengan pelayanan yang diberikan perusahaan
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
induk. PT. PXM beroperasi sejak tahun 2006 dengan pembagian saham yang dimiliki oleh dua orang pemegang saham yang merupakan kakak beradik dan merupakan anak daripendiri perusahaan induk. Awal pembentukan PT. PXM, modal yang disetor adalah sejumlah Rp 1.000.000.000 dengan pembagian masing-masing pemegang saham sebesar 50%. Tahun 2007 perusahaan ini mulai didaftarkan di Notaris daerah Jakarta Barat dan mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman dan HAM pada Mei 2007 dengan nomor W7-05069.HT.01.01-TH.2007. Pada Juli 2008, akta perusahaan PT. PXM telah
mengalami perubahan dan didaftarkan kembali oleh Notaris yang sama di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Awal pembentukan PT. PXM, karyawan yang dimiliki merupakan karyawan dari perusahaan induk yang bercabang di Jakarta yang hanya ditempatkan di bagian Akunting dan Keuangan. Karyawan lain untuk pegerjaan gudang dan pembuatan materi iklan masih menggunakan karyawan dari perusahaan induk. Selama kurang lebih Sampai pada Tahun 2013, akhirnya PT. PXM merekrut karyawan sendiri untuk bagian Keuangan dan Akunting. B.
Produk yang Dihasilkan PT. PXM merupakan perusahaan jasa yang bergerak dibidang periklanan dan
menghasilkan produk berupa jasa periklanan, baik jasa iklan media ruang maupun jasa iklan media luar ruang. Produk yang dihasilkan antara lain adalah jasa pembuatan iklan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
seperti iklan di halte bus, iklan di samping jalan tol atau iklan di jembatan penyeberangan. C.
Tenaga Kerja dan Fasilitas Awal pembentukannya, karyawan yang dimiliki merupakan karyawan dari
perusahaan induk yang bercabang di Jakarta yang hanya ditempatkan di bagian Akunting dan Keuangan. Sampai pada Tahun 2013, akhirnya PT. PXM merekrut karyawan sendiri untuk bagian Keuangan dan Akunting. Namun begitu, sistem penggajian masih dilakukan oleh perusahaan induk di Surabaya. Sampai saat ini, jumlah karyawan yang dimiliki oleh PT. PXM sebanyak ± 30 orang yang merupakan karyawan gudang dan 1 (satu) orang karyawan bagian Keuangan dan Akunting. Gaji yang diperoleh oleh karyawan dipotong PPh 21 sesuai dengan besaran gaji yang diterima. Selain itu, gaji karyawan juga dipotong untuk Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Kesehatan. Fasilitas lain yang diberikan perusahaan adalah pemberian upah pada jam diluar jam kerja dengan ketentuan setiap pekerjaan yang dilakukan diluar jam kerja akan diberikan upah sebesar Rp 25.000 (dua puluh lima ribu rupiah) untuk satu kali lembur tanpa batasan waktu. D.
Laporan Keuangan PT. PXM bergerak di bidang periklanan meliputi pemasangan iklan di tol, halte,
dan bando jalan. Dalam pelaksanaan bisnisnya, PT. PXM bukanlah perusahaan yang aktif berkembang. Pada perioide satu tahun, penanganan bisnis hanya dapat dihitung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
jari, hal ini karena PT. PXM hanya diperuntukkan sebagai perusahaan “cadangan” dari induk perusahaan yang merupakan perusahaan penguasa periklanan di era tahun ’90an. Tahun 2009-2012, pada pelaporan keuangan fiskalnya, PT. PXM dicatat sebagai perusahaan yang rugi. Hal ini dikarenakan tidak adanya operasi perusahaan yang dapat dijalankan. Dalam periode tahun tersebut, perusahaan hanya mendapatkan pembelian sebanyak 1 (satu) atau 2 (dua) kali saja. Sedangkan pembiayaan masih terus berjalan untuk pembelian keperluan operasional. Namun pada tahun 2013 sampai 2014, perusahaan sudah menunjukkan laba. Hal ini dikarenakan perusahaan sudah cukup gesit untuk bersaing dalam bisnis periklanan yang ada. Laporan Keuangan pada Tahun 2013 menunjukkan bahwa penjualan selama satu tahun berjalan hanya dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dan masing-masing dengan jumlah yang relatif tidak tinggi. Dari penjualan tersebut, biaya yang dikeluarkan pada setiap bulannya hanya dikeluarkan untuk pembiayaan pembuatan iklan tanpa mengurangi biaya gaji karyawan. Masih dengan laporan keuangan yang sama, tidak ada pembiayaan gaji dan pembayaran pajak yang dilakukan selama tahun berjalan. Semua biaya gaji yang dikeluarkan untuk karyawan dilakukan oleh perusahaan induk dan PT. PXM hanya melakukan pembayaran jaminan kesehatan bagi karyawan gudang. Pendapatan usaha
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
diperoleh dari penjualan yang dilakukan selama tahun berjalan, namun harga pokok penjualan diperoleh dari harga sewa tempat dan biaya pembuatan iklan tersebut. E.
Perlakuan Perpajakan PT. PXM merupakan Wajib Pajak yang melakukan perpajakan untuk pajak pusat
dan daerah. Pajak Pusat yang dilakukan adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh 23), Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 (PPh 4 ayat 2), dan Pajak Daerahnya yaitu pajak reklame. Pada tahun 2013, PT. PXM menyatakan dirinya sebgai perusahaan dengan penghasilan bruto tertentu sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 karena sedikitnya penjualan dan omzet yang tidak lebih dari 4,8 Milyar selama 1 (satu) tahun. Karena itu, dari setiap penjualan yang dilakukan, PT. PXM harus melaporkan penghasilan brutonya sebesar 1% (satu persen). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 Pasal 3 Ayat 1, yaitu “Besarnya tarif Pajak Penghasilan yang bersifat final sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah 1% (satu persen).” Perlakuan perpajakan lain yang juga dilakukan PT. PXM, selain dikenakan PP no. 46, atas penjualan dan pembelian juga dikenakan Pajak Pertambahan Nilai. PT. PXM mengenakan PPN karena PT. PXM telah mendaftarkan dirinya sebagai Pengusaha kena Pajak (PKP) sejak didirikan. Untuk pengenaan PPh Pasal 4 Ayat 2 dikenakan untuk penyewaan lokasi periklanan. PPh Pasal 4 Ayat 2 yang dihitung dari Dasar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Pengenaan Pajak (DPP) sebesar 10% (sepuluh persen) sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-227/PJ/2002 tentang Tata Cara Pemotongan dan Pembayaran, Serta Pelaporan Pajak Penghasilan dari Persewaan Tanah dan atau Bangunan. Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh 23) dikenakan atas jasa teknik pemasangan iklan. PPh 23 dikenakan dari Dasar Pengenaan Pajak sebesar 2% (dua persen) sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan Pasal 23.
http://digilib.mercubuana.ac.id/