BAB III DATA PERUSAHAAN
III.1. Sejarah perusahaan Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1976 di Batavia. VOC dibubarkan bersama dengan Bank Van Leening, kemudian dibentuk Pegadaian yang dikelola swasta. Karena aktivitasnya malah menyusahkan rakyat, Pegadaian kembali diambil alih sebagai monopoli pemerintah untuk membantu kehidupan buruh tani dan nelayan kecil. Lalu, berdasarkan Staatsblad 1901 No.131 tanggal 12 Maret 1901, didirikan Pegadaian milik pemerintah yang pertama di Sukabumi. Dalam perjalanannya, Pegadaian beberapa kali mengalami perubahan bentuk. Dengan Staatsblad 1930 No.266, lembaga ini berubah menjadi Jawatan Pegadaian berstatus lembaga resmi pemerintah. Kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.178 tahun 1961, bentuk lembaga diubah menjadi Perusahaan Negara Pegadaian. Dan diubah lagi menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) Pegadaian. Melalui Peraturan Pemerintah No.7 tanggal 11 Maret 1969. selanjutnya berdasarkan PP No.10 tahun 1990, lembaga ini kembali diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum). Tujuan Perum Pegadaian kembali dipertegas dalam Peraturan Pemerintah RI No. 103 tahun 2000. Yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama golongan menengah kebawah, melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai. Juga menjadi penyedia jasa dibidang keuangan lainnya, berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, serta menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba, dan pinjaman tidak wajar lainnya. 54
Kini, usia Pegadaian telah melebihi seratus tahun. Manfaatnya makin dirasakan oleh masyarakat menengah dan bawah. Meskipun perusahaan membawa misi public service obligation, ternyata masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagian keuntungan kepada pemerintah, disaat mayoritas lembaga keuangan lain berada dalam situasi tidak menguntungkan. Kepribadian perusahaan tercermin pada misi dan budaya perusahaan yang dicanangkan sejak berdirinya, tidak hanya itu Pegadaian juga memiliki visi guna memajukan perusahaan. Misi Pegadaian adalah ikut membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah ke bawah, melalui kegiatan uatam penyaluran kredit gadai dan melakukan uasaha lain yang menguntungkan. Visi dari Pegadaian adalah ingin menjadi perusahaan yang modern, dinamis dan inovatif. Maksud dari modern disini adalah dilihat dari kondisi perusahaan baik fisik, sarana dan prasarana, serta sistem kerja sebagaimana halnya sebuah perkantoran modern. Modern disini juga mengandung arti mampu menghasilkan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern atau mampu memberi solusi bagi masalah ekonomi masyarakat modern atau mampu memberi solusi bagi masalah ekonomi masyarakat yang hidup di zaman modern ini. Dinamis dicerminkan dari sikap dan prilaku seluruh pegawai dalam hal kecepatan pelayanan dan kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan yang bertumpu pada peningkatan ketrampilan, sikap yang lebih komunikatif, efisien, dan integritas tinggi. Dinamis juga berarti harus semakin mampu merespon dengan cepat kebutuhan konsumen baik internal maupun eksternal.
55
Dan visi yang terakhir adalah inovatif yang tercermin dari kemampuan perusahaan dalam menyempurnakan produk yang sudah ada dan menciptakan berbagai produk-produk baru yang menguntungkan. Selain dari itu, sistem dan prosedur harus selalu diperbaiki dan disempurnakan. Oleh karenanya dimasa yang akan datang Perum Pegadaian diharapkan mampu tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang solid.
III.2. Struktur Organisasi Struktur
organisasi
dalam
Perum
Pegadaian
berbeda-beda,
tergantung
tingkatannya. Bentuk organisasi perusahaan harus dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Perusahaan. Dalam struktur organisasi Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru, tingkat kedudukan tertinggi dipegang oleh Manajer Cabang Utama. Dan struktur organisasi dalam Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru disusun agar dapat mempermudah dan memperlancar segala bentuk pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat berjalan dengan lancar dan teratur. Berikut merupakan bagan dari struktur organisasi Perum Pegadaian cabang Kebayoran baru :
56
III.3. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Dalam cabang Pegadaian dipimpin oleh seorang Manajer Cabang dan bertanggung jawab kepada Pemimpin Wilayah. Manajer Cabang mempunyai fungsi merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan kegiatan operasional, administrasi dan keuangan Kantor Cabang. Untuk menyelenggarakan fungsinya tersebut, Manajer Cabang mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kerja dan anggaran Kantor C abang berdasarkan acuan yang telah ditetapkan, b. Merencanakan,
mengorganisasikan,
menyelenggarakan,
dan
mengendalikan
menyelenggarakan,
dan
mengendalikan
menyelenggarakan,
dan
mengendalikan
dan
mengendalikan
menyelenggarakan,
dan
mengendalikan
menyelenggarakan,
dan
mengendalikan
operasional usaha inti, c. Merencanakan,
mengorganisasikan,
operasional usaha lain, d. Merencanakan,
mengorganisasikan,
penatausahaan barang jaminan bermasalah, e. Merencanakan,
mengorganisasikan,
menyelenggarakan,
kebutuhan dan penggunaan sarana prasana Kantor Cabang, f. Merencanakan,
mengorganisasikan,
pengelolaan modal kerja, g. Merencanakan,
mengorganisasikan,
pemasaran dan pelayanan konsumen, h. Mewakili kepentingan perusahaan baik kedalam maupun keluar berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh atasan. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, Manajer Cabang dibantu oleh 2 Asisten Manajer yaitu Asisten Manajer Operasional dan Asisten Manajer Administrasi dan Keuangan. 58
Asisten
Manajer
Operasional
mempunyai
fungsi
merencanakan,
mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi penetapan taksiran serta penetapan besaran uang pinjaman sesuai dengan kewenangannya. Untuk melaksanakan fungsinya tersebut, Asisten Manajer Operasional mempunyai tugas : a. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan operasional usaha inti, b. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan operasional usaha lain, c. Menangani barang jaminan bermasalah (taksiran tinggi, rusak, palsu, dan barang polisi), d. Melaksanakan pengawasan secara uji petik dan terprogam terhadap barang jaminan yang masuk. Asisten Manajer Operasional dibantu oleh : •
Petugas
Usaha
Lain,
berfungsi
merencanakan,
mengkoordinasi,
dan
menyelenggarakan kegiatan operasional usaha lain yang berada di Kantor Cabang. Dan tugasnya antara lain : 1. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran usaha lain yang ada di Kantor Cabang, 2. Menyelenggarakan kegiatan operasional usaha lain yang ada di Kantor Cabang, 3. Mengumpulkan dan mengelola data kegiatan operasional uasaha lain yang ada di Kantor Cabang, 4. Menyusun dan mnyajikan data statistik usaha lain dalam bentuk laporan.
59
•
Penaksir, yang memiliki fungsi melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan untuk menentukan mutu dan nilai barang dalam rangka mewujudkan penetapan uang pinjaman yang wajar. Penaksir juga memiliki tugas sebagai berikut : 1. Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan untuk mengetahui mutu dan nilai barang, dalam menentukan dan menetapkan uang kredit gadai, 2. Melaksanakan Penaksiran terhadap barang jaminan yang akan dilelang, untuk mengetahui mutu dan nilai, dalam menentukan harga dasar barang yang akan dilelang, 3. Merencanakan dan menyiapkan barang jaminan yang akan disimpan agar terjamin keamanannya,
•
Petugas Layanan Konsumen, yang berfunsi memberikan informasi dan saran kepada nasabah yang merasa tidak puas terhadap segala kegiatan Operasional Kantor Cabang. Petugas Pelayanan Konsumen memiliki tugas : 1. Memberikan penjelasan yang sedetail/sejelas mungkin kepada nasabah dan memberikan informasi lain yang dibutuhkan, 2. Memberikan pelayanan kepada nasabah yang mengalami ketidakpuasan baik dalam pelaksanaan pelayanan meupun permasalahan lain yang terjadi di Kantor Cabang, 3. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pemimpin atau atasan. Asisten Manajer Administrasi dan keuangan mempunyai fungsi merencanakan,
mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi administrasi, keuangan, keamanan, ketertiban dan kebersihan sertya pembuatan laporan kegiatan operasional Kantor
60
Cabang. Untuk menyelenggarakan fungsinya tersebut, Asisten Manajer Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas : a. Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi penerimaan dan pembayaran serta pengelolaan modal kerja, b. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kebutuhan dan penggunaan sarana dan prasarana Kantor Cabang, c. Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi administrasi barang jaminan, barang jaminan yang lewat jatuh tempo dan barang jaminan bermasalah, d. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kebersihan, ketertiban dan keamanan Kantor Cabang, e. Mengurus pembayaran gaji dan tunjangan, pajak dan pengeluaran lainnya. Asisten Manajer Administrasi dan Keuangan dibantu oleh : •
Petugas Keamanan, berfungsi untuk melaksanakan dan mengendalikan ketertiban dan keamanan di dalam lingkungan Kantor Cabang. Petugas Keamanan memiliki tugas : 1. Melaksanakan ketertiban dan keamanan di lingkungan Kantor Cabang, 2. Memberikan informasi kepada nasabah sesuai kebutuhan, 3. Mengatur dan mengawasi keluar masuknya kendaraan dinas/non dinas dari dan ke dalam lingkungan Kantor Cabang, 4. Mengantar Manajer Cabang dan atau pegawai untuk keperluan dinas terutama mengambil atau menyetor uang ke bank.
•
Kasir, berfungsi mengurus penerimaan dan pembayaran semua transaksi yang terjadi di Kantor Cabang. Kasir mempunyai tugas :
61
1. Melaksanakan penerimaan pelunasan uang pinjaman dari nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, 2. Menerima uang dari hasil penjualan barang jaminan yang dilelang, 3. Membayarkan uang pinjaman kredit kepada nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, 4. Melakukan pembayaran segala pengeluaran yang terjadi di Kantor Cabang. •
Penyimpan, memiliki fungsi mengurus gudang barang jaminan emas dengan cara menerima, menyimpan, merawat dan mengeluarkan serta mengadministrasikan barang jaminan. Dan Penyimpan juga memiliki tugas, antara lain : 1. Secara berkala melakukan pemeriksaan keadaan gudang penyimpanan barang jaminan emas, agar tercipta keamanan dan keutuhan barang jaminan untuk serah terima. 2. Menerima barang jaminan emas dan perhiasan dari Asisten Manajer Administrasi dan Keuangan atau Wakil Manajer Cabang Utama, 3. Mengeluarkan barang jaminan emas dan perhiasan untuk keperluan pelunasan, pemeriksaan atasaan dan pihak lain, 4. Merawat barang jaminan dan gudang penyimpanan, agar barang jaminan dalam keadaan baik dan aman, 5. Melakukan pencatatan mutasi penerimaan atau pengeluaran barang jaminan yang menjadi tanggung jawabnya, 6. Melakukan perhitungan barang jaminan yang menjadi tanggung jawabnya secara terprogram sehingga keakuratan saldo buku gudang dapat dipertanggung jawabkan.
62
•
Pemegang Gudang, memiliki fungsi melakukan pemeriksaan, penyimpanan dan pengeluaran barang jaminan selain barang kantong dalam rangka ketertiban dan keamanan serta keutuhan barang jaminan. Dan Pemegang Gudang memiliki tugas : 1. Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap keadaan gudang penyimpanan barang jaminan selain barang kantong, 2. Menerima barang jaminan selain barang kantong dari Asisten Manajer Administrasi dan Keuangan atau Wakil Manajer Cabang Utama atau Manajer Cabang, 3. Melakukan pengelompokan barang jaminan sesuai dengan rubrik dan bulan kreditnya, serta menyusunnya sesuai dengan nomor SBK, dan mengatur penyimpanannya, 4. Merawat barang jaminan dan gudang penyimpanan agar barang jaminan dalam keadaan baik dan aman, 5. Mengeluarkan barang jaminan dari gudang penyimpanan untuk keperluan penebusan, pemeriksaan oleh atasan atau keperluan lain, 6. Melakukan pencatatan dan pengadministrasian mutasi (penambahan atau pengurangan) barang jaminan yang menjadi tanggung jawabnya, 7. Melakukan penghitungan barang jaminan yang menjadi tanggung jawabnya secara terprogram sehingga keakuratan saldo buku gudang dapat dipertanggung jawabkan.
III.3. Kebijakan Perpajakan yang Diterapkan oleh Perusahaan Pajak Penghasilan atas perorangan (PPh pasal 21), yaitu pajak yang dikenakan terhadap penghasilan karyawan dan penghasilan para pemberi jasa kepada perusahaan 63
yang bersifat perorangan (bukan badan). Pada saat pemotongan PPh pasal 21 atas penghasilan perusahaan diakui dan dicatat sebagai biaya perusahaan dan pada saat pemotongan oleh pihak ketiga diakui dan dicatat sebagai hutang pajak, dalam hal perusahaan tidak memotong PPh pasal 21 tersebut dari pihak ketiga, maka pajak yang disetor dari perusahaan oleh negara atas jumlah tersebut diakui dan dicatat sebagai biaya perusahaan. Kekurangan perhitungan pajak penghasilan terhadap bulan berjalan diakui dan dicatat sebagai hutang pajak. Koreksi pajak penghasilan yang dilakukan atas Pajak Penghasilan periode sebelumnya, diakui dan dicatat sebagai biaya perusahaan tahun berjalan. Dan jumlah PPh pasal 21 yang merupakan biaya perusahaan, dinyatakan dalam laporan laba rugi perusahaan sebagai biaya pegawai. Dan PPh pasal 21 pada Perum Pegadaian atas penghasilan pegawainya adalah ditanggung perusahaan atau pemberi kerja sesuai dengan Undang-undang No.17 tahun 2000. Dalam selama ini Perum Pegadaian selalu melakukan pemotongan, penyetoran dan Pelaporan pajak penghasilan pasal 21 tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Perum Pegadaian wajib melaksanakan perhitungan, pemotongan dan penyetorkan PPh pasal 21 terutang untuk setiap bulan takwim dan melakukan penyetoran selambat-lambatnya tanggal 10 bulan takwim berikutnya serta melaporkan penyetoran PPh pasal 21 terutang dengan menggunakan SPT masa kekantor pelayanan pajak selambat-lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya.
III.4. Proses Pengumpulan Data Dalam proses pengumpulan data, penulis melakukan pengamatan dan wawancara untuk membantu proses penelitian yang dilakukan. Pengamatan dan wawancara dilaksanakan pada hari senin tanggal 24 April 2006. Pertanyaan yang diajukan penulis 64
adalah tentang aspek perpajakan dan perencanaan pajak yang telah diterapkan. Dalam menganalisis data-data yang telah dikumpulkan, penulis melakukan metode-metode sebagai berikut : 1. Observasi Yaitu, Penulis memperoleh informasi melalui proses observasi. Penulis melakukan pengamatan dan wawancara langsung kepada Asisten Manajer Perbendaharaan Kantor Wilayah Utama Perum Pegadaian dan Manajer Cabang Utama Perum Pegadaian Kebayoran Baru untuk mendapatkan informasi mengenai perpajakan khususnya PPh pasal 21 dan perencanaan pajaknya. 2. Dokumentasi Penulis mendapatkan data-data yang harus diteliti antara lain laporan keuangan Perum pegadaian cabang Kebayoran Baru tahun 2005 yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi dan surat pemberitahuan (SPT) PPh pasal 21, daftar rincian gaji karyawan, slip gaji, kartu keluarga dan KTP (Kartu Tanda Penduduk) karyawan Perum Pegadaian cabang Kebayoran Baru.
65
Table 3.1
PERUM PEGADAIAN NERACA PER 31 DESEMBER 2005
Kantor Cabang Kebayoran Baru PERKIRAAN AKTIVA LANCAR - KAS - BANK - PIUTANG USAHA - PIUTANG NON USAHA - PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR AKTIVA TETAP - TANAH - BANGUNAN - INVENTARIS - KENDARAAN - AKUMULASI PENYUSUTAN BANGUNAN - AKUMULASI PENYUSUTAN INVENTARIS - AKUMULASI PENYUSUTAN KENDARAAN AKTIVA LAIN-LAIN - PERSEDIAAN BARANG - PERSEDIAAN EMAS - BARANG LELENG MILIK PERUSAHAAN JUMLAH AKTIVA HUTANG LANCAR - HUTANG USAHA - HUTANG BEA LANCAR - HUTANG KEPADA NASABAH - HUTANG PAJAK - HUTANG MODAL KERJA JANGKA PENDEK - BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR REKENING ANTAR KANTOR - RAK DALAM KANTOR WILAYAH - RAK ANTAR KANTOR WILAYAH DAN PUSAT - RAK ANTAR KANTOR WILAYAH MODAL - SALDO LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN JUMLAH PASIVA
RUPIAH 33,374,370,044 233,498,000 120,233,300 31,058,982,673 1,998,856 1,959,657,215 746.181,503 449,078,732 498,396,900 236,314,610 118,193,000 (297,851,345) (206,240,956) (51,709,438) 22,874,140 2,122,790 2,663,850 18,087,500 34,143,425,687 1,073,618,864 7,760,340 12,751,770 207,432,121 226,148 839,915,000 5,533,485 27,024,235,027 (20,169,976,524) 47,189,226,051 4,985,500 6,045,571,796 6,045,571,796 34,143,425,687
66
Table 3.2
PERUM PEGADAIAN LAPORAN PERHITUNGAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2005
Kantor Cabang Kebayoran Baru PERKIRAAN PENDAPATAN USAHA - PENDAPATAN SEWA MODAL - PEND. BEA ADMINISTRASI BEBAN USAHA - BEBAN BUNGA DAN PROVISI - BEBAN PEGAWAI - BEBAN ADMINISTRASI & PEMASARAN - BEBAN UMUM - BEBAN PENYUSUTAN BANGUNAN - BEBAN PENYUSUTAN INVENTARIS - BEBAN PENYUSUTAN KENDARAAN PENDAPATAN LAIN-LAIN - UANG KELEBIHAN NASABAH YG KADALUARSA - PENDAPATAN JASA GIRO - SELISIH PERHITUNGAN - PENDAPATAN SBK/KARTU NASABAH HILANG - PENDAPATAN LAINNYA - LABA PENJUALAN AKTIVA LAIN-LAIN BEBAN LAINNYA - RUGI PENJUALAN AKTIVA LAIN-LAIN
RUPIAH 10,066,101,580 9,155,186,481 910,915,099 4,367,362,929 3,151,811,215 967,627,948 30,715,235 142,309,969 24,919,846 27,817,528 22,161,188 348,335,073 226,194,433 1,598,676 786,437 1,399,500 1,506,300 116,849,727 1,501,928 1,501,928
LABA BERSIH SEBELUM PPh Pasal 25 - LABA BERSIH SEBELUM PPh PASAL 25
6,045,571,796 6,045,571,796
LABA BERSIH SESUDAH PPh 25 - LABA BERSIH SESUDAH PPh 25
6,045,571,796 6,045,571,796
67