BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi atau LQ 45. Data ini telah dilisting di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008 sampai dengan 2013. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan September 2014 sampai dengan Desember 2014, data tersebut diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id
B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian kausal. Penelitian kausal adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh pengaruh satu atau lebih variabel (independen variabel) terhadap variabel tertentu (dependen variabel) dan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan klien, ukuran KAP, pertumbuhan perusahaan, dan pergantian manajemen terhadap auditor switching. Penelitian ini memerlukan hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu datadata laporan keuangan dan laporan tahunan (annual report) perusahaan yang tergabung dalam LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008
27
28
sampai dengan 2013 melalui website resmi www.idx.co.id. Jenis data yang akan diteliti adalah data laporan keuangan yang tersimpan dalam Bursa Efek Indonesia dalam beberapa tahun yang disebut juga data time series (data deret waktu).
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk menjelaskan pengertian dari variabel-variabel yang penting dan mendukung penelitian ini. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel Independen (X) a. Ukuran Perusahaan (X1) Ukuran perushaan klien adalah besarnya sebuah ukuran sebuah perusahaan yang diukur berdasarkan nilai total aset. Semakin besar nilai total aset maka dapat diindikasikan bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan besar, sebaliknya jika total asetnya kecil maka diindikasikan perusahaan tersebut kecil. Variabel ukuran perusahaan klien ini dihitung dengan menggunakan Logaritma natural (Ln) atas total aset perusahaan (Nasser et al., 2006) dalam (Widowati dan Mukodim, 2012).
b. Ukuran KAP (X2) Ukuran KAP meruapakan besar kecilnya KAP yang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu KAP big four atau non big four. Variabel ukuran KAP menggunakan variabel dummy. Jika yang mengaudit adalah KAP
29
yang big four diberi kode 1, sedangkan jika diaudit oleh non big four diberi kode 0 (Trisnawati dan Wijaya, 2009).
c. Pertumbuhan Perusahaan (X3) Pertumbuhan perusahaan klien dalam penelitian diukur mengunakan rasio pertumbuhan penjualan. Perhitungan rasio ini yaitu penjualan bersih tahun tertentu dikurangi dengan penjualan bersih tahun sebelumnya kemudian dibagi penjualan bersih tahun tertentu dan dikalikan dengan 100% (Widowati dan Mukodim, 2012). Adapun cara menghitungnya sebagai berikut: Pertumbuhan Penjualan =
Pt – Pt-1 Pt-1
X
100%
Keterangan : Pt = Penjualan tahun tertentu Pt-1 = Penjualan tahun sebelumnya
d. Pergantian Manajemen (X4) Pergantian CEO (Chief Executive Officer) disebabkan karena keputusan para pemegang saham, atau pihak manajemen berhenti karena kemauan sendiri, sehingga pemegang saham harus mengganti manajemen yang baru. Adanya CEO baru bisa saja akan merubah kebijakan dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP (Damayanti dan Sudarma, 2010). Variabel ini menggunakan variabel
30
dummy, jika terdapat pergantian CEO atau direksi dari tahun sebelumnya ke tahun yang bersangkutan maka di beri nilai 1, sedangkan jika tidak ada pergantian maka di beri nilai 0.
2. Variabel Dependen (Y) a. Auditor Switching (Y) Auditor Switching yaitu pergantian auditor atau KAP yang dilakukan oleh klien (perusahaan). Pergantian auditor atau KAP ini dapat dibedakan menjadi pergantian auditor secara mandatory (wajib) dan pergantian auditor secara voluntary (sukarela). Variabel auditor switching menggunakan variabel dummy, nilainya yaitu 1 atau 0. Jika perusahaan melakukan auditor switching maka di beri nilai 1 dan di beri nilai 0 jika perusahaan tidak melakukan auditor switching.
31
D. Pengukuran Variabel Berikut ini merupakan ringkasan operasional dari masing-masing variabel yang akan di teliti:
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel
Indikator
Skala
Ukuran Perusahaan (X1)
Logaritma natural (Ln) atas total aset perusahaan
Ukuran KAP (X2)
Variabel ukuran KAP menggunakan variabel dummy. Jika yang mengaudit adalah KAP yang big four diberi Nominal kode 1, sedangkan jika diaudit oleh non big four diberi kode 0
Pertumbuhan Perusahaan (X3)
Pertumbuhan Penjualan =
Pergantian Manajemen (X4)
Variabel ini menggunakan variabel dummy, jika terdapat pergantian CEO atau direksi dari tahun sebelumnya ke tahun yang bersangkutan maka di beri nilai 1, sedangkan jika tidak ada pergantian maka di beri nilai 0
Auditor Switching (Y)
Menggunakan variabel dummy, nilainya yaitu 1 atau 0. Jika perusahaan melakukan auditor switching maka di Nominal beri nilai 1 dan di beri nilai 0 jika perusahaan tidak melakukan auditor switching
Pt – Pt-1 Pt-1
X
Rasio
100% Rasio
Nominal
Sumber : Penulis
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi
32
dalam penelitian ini adalah 45 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam LQ 45 pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2013.
2. Sampel Sampel adalah objek yang diobservasi yang merupakan bagian dari populasi atau objek penelitian, dengan tujuan memperoleh gambaran mengenai seluruh objek. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu: pengambilan sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, kriteria yang ditetapkan adalah: Perusahaan-perusahaan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia Januari 2008, dan selama penelitian tersebut tidak keluar dari Bursa Efek Indonesia atau mengalami delisting. Alasan penggunaan data mulai tahun 2008 sampai dengan 2013, karena tahun 2008 sampai 2013 merupakan data perusahaan yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan-perusahaan LQ 45 yang berkaitan dengan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 423/KMK 06/2002 tentang jasa akuntan publik yang diperbaharui dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK 01/2008 pasal 3 tentang jasa akuntan publik.
33
Proses Purposive Sampling dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Proses Purposive Sampling Penelitian
Purposive Sampling
Jumlah
Jumlah perusahaan yang listing di BEI tahun 2008-2013
45
Perusahaan yang delistingdari BEI tahun 2008-2013
-22
Perusahaan yang tidak melakukan perpindahan KAP
-15
Jumlah Perusahaan Sampel
8
Tahun Pengamatan (tahun)
6
Jumlah sampel total selama periode penelitian
48
Sumber : Penulis
Jumlah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2008-2013 berjumlah 45 perusahaan. Dari 45 perusahaan tersebut terdapat 22 perusahaan yang mengalami delisting atau keluar dari BEI sejak tahun 2008 sampai tahun 2013 dan 15 perusahaan yang tidak melakukan pergantian manajemen. Sehingga perusahaan LQ 45 yang dijadikan sampel adalah sebanyak 8 perusahaan. Dan total pengamatan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah sebanyak 48 pengamatan.
34
Berdasarkan data kualifikasi diatas maka ada 23 perusahaan yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini seperti di tampilkan pada Tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Perusahaan Bank Central Asia Tbk. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bank Danamon Tbk. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bumi Resources Tbk. Jasa Marga (Persero) Tbk. Surya Semesta Internusa Tbk. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Kode BBCA BBNI BDMN BMRI BUMI JSMR SSIA TLKM
Sumber : Penulis
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan data sekunder dengan perpustakaan (library research). Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dari perpustakaan yang berhubungan dengan objek pembahasan. Sumber-sumber informasi didapatkan dari laporan penelitian terdahulu, buku-buku, internet dan lain-lain. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder yang digunakan sebagai pedoman dan landasan teori dalam pembahasan masalah yang dihadapi.
35
G. Metode Analisis Data Untuk mencapai tujuan penelitian, maka penulisan menggunakan analisis kuantitatif, dengan bantuan Statistical Product and Service Solution 20 (SPSS 20) for windows. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik (logistic regression), karena variabel dependen bersifat dikotomi (melakukan auditor switching dan tidak melakukan auditor switching). Analisis ini ingin menguji apakah terjadinya variabel terikat (dependen) dapat diprediksi dengan variabel bebasnya (independen). Asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebasnya merupakan campuran antara kontinyu (metrik) dan kategorikal (non-metrik). Menurut Ghozali (2011: 333) penggunaan metode regresi tidak memerlukan asumsi normalitas pada variabel bebasnya. Artinya, variabel penjelasnya tidak harus memiliki distribusi normal, linear, maupun memiliki varian yang sama dalam setiap kelompok. Adapun analisis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Deskriptif Penelitian
deskriptif
digunakan
untuk
menggambarkan
dan
mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian. Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses tranformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan di interpretasikan.
36
Penelitian statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varians, dan maksimum-minimum (Ghozali, 2011:19).
2. Uji Keseluruhan Model (Model fit) Menurut Ghozali (2011: 340), langkah pertama adalah menilai overall model fit terhadap data. Beberapa test statistik diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk menilai model fit adalah: H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Penurunan likelihood (-2LL) menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.
3. Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke’s R Square) Menurut Ghozali (2011: 341), Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit diinterpretasikan. Nagelkerke’s R Square
37
merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s R2 dengan nilai maksimumnya. Nilai nagelkerke’s R2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
4. Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of fit test) Kelayakan model regresi ditentukan berdasarkan nilai dari Hosmer and Lemeshows Goodness of Fit Test. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshows Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak yang berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya. Dasar pengambilan keputusan : H0 diterima : Jika probabilitas > 0,05 H1diterima : Jika probabilitas < 0,05
38
5. Matriks Klasifikasi Matriks Klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan melakukan pergantian KAP (auditor switching).
6. Uji Parsial (Uji Wald) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan menggunakan wald statistik dan nilai probabilitas. Wald statistik memberikan tingkat signifikansi secara statistik untuk masing-masing koefisien. Nilai wald statistik dibandingkan dengan tabel X2, sedangkan nilai probabilitas dibandingkan dengan α (5%). Penentuan penerimaan atau penolakan H0 didasarkan pada tingkat signifikansi α (5%) dengan kriteria sebagai berikut : 1) H0 tidak dapat ditolak apabila statistik wald hitung < chi square tabel dan nilai probabilitas (sig) > tingkat signifikansi α (5%). Hal ini berarti HA ditolak atau hipotesis yang menyatakan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen ditolak.
2) H0 ditolak apabila statistik wald hitung > chi square tabel, dengan nilai probabilitas (sig) < tingkat signifikansi α (5%). Hal ini berarti HA diterima atau hipotesis yang menyatakan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen diterima.
39
7. Uji Simultan (Omnibus Test of Model Coefficients) Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen. H0 : tidak ada variabel independen yang signifikan mempengaruhi variabel dependennya. H1 : minimal ada satu variabel yang signifikan mempengaruhi variabel dependennya. H0 diterima : Jika probabilitas < 0,05 H1 diterima : Jika probabilitas > 0,05
8. Regresi Logistik Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara odds dan variabel bebas. Estimasi maksimum likelihood parameter dari model dapat dilihat dari tampilan output variabel in the equation. Untuk melihat odds atau probabilitas perusahaan tersebut melakukan auditor switching, dapat dicari dengan persamaan (Ghozali, 2006 :73): Ln (odds) = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 Apabilan hubungan antara odds dan probabilitas adalah
Odds =
P 1-p
maka:
40
Model analisis logistik dalam metode maximum likelihood, dapat dinyakatakan dengan persamaan : AS 1-AS
Ln
=
α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4
Dimana : Ln
α
AS 1-AS
= Probabilitas variabel dummy praktik auditor switching
= Konstanta
β1- β4 = Koefisien Regresi X1
= Ukuran Perusahaan
X2
= Ukuran KAP
X3
= Pertumbuhan Perusahaan
X4
= Pergantian Man
Dasar pengambilan keputusan : Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka: 1) Jika probabilitas > 0.05 maka Ha ditolak, Ho diterima sehingga hasil tidak berpengaruh signifikan. 2) Jika probabilitas < 0.05 maka Ha diterima, Ho ditolak sehingga hasil berpengaruh signifikan.