47
BAB III CAMPUR KODE DALAM NOVEL AYAT- AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY
A. Biografi Penulis Habiburrahman El Shirazy, lahir di Semarang pada hari kamis, 30 september 1976. Memulai pendidikan menengah di MTs Futuhiyyah Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen Demak di bawah Asuhan KH. Abdul Bashir Hamzah. Pada tahun 1992 Ia merantau ke kota budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995. Setelah itu melanjutkan pengembaraan intelektualnya ke Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadist, Universitas Al- Azhar, Cairo dan selesai pada tahun 1999. Telah merampungkan Postgraduate Diploma (Pg.D) S2 di The Institute for Islamic Studies in Cairo yang didirikan oleh Imam Al- Baiquri. Profil diri dan Karyanya pernah menghiasi beberapa Koran dan majalah baik lokal maupun nasional, seperti Solo Pos, Republika, Anninda, Saksi, sabili, Muslimah dan lain- lain. Kang abik- demikian novelis muda ini biasa dipanggil adik- adiknya semasa di SLTA pernah menulis naskah teatrikal puisi berjudul “Dzikir Dajjal” Sekaligus menyutradarai pementasanya dengan Teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sriwadari Surakarta (1994). Pernah meraih juara II lomba menulis Artikel se- MAN 1 Surakarta (1994). Pernah menjadi Pemenang I dalam lomba baca puisi relijius tingkat SLTA se Jateng
47
48
(diadakan oleh Panitia Book Fair ‟94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang 1994). Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Karisidenan Surakarta, 1994). Kang Abik juga pernah menjadi juara I lomba pidato bahasa Arab seJateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994). Ia juga pernah juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta (1994). Pernah mengudara di Radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995) mengisi acara syarhil Qur‟an setiap jumat pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul tulisan, Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja. Ketika menempuh studi di Cairo, Mesir, Kang Abik penah memimpin kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Studi Yurispudens dan Kajian Pengentahuan Islam) di Cairo (1996-1997). Pernah terpilih menjadi duta Indonesia untuk mengikuti “Perkemahan Pemuda Islam Internasional kedua” yang diadakan oleh WAMY (The World Assembly of Moslem Youth) selama sepuluh hari di kota Ismalia, Mesir (Juli 1996). Dalam kesempatan itu ia berkesempatan memberikan orasi berjudul “Tahqiqul Amni Wassalam Fil „Alam Bil Islam” (Realisasi Keamanan dan Perdamaian di Dunia dengan Islam). Orasi tersebut terpilih menjadi orasi terbaik kedua dari semua orasi yang disampaikan peserta perkemahan berskala Internasional tersebut Pernah aktif di Majelis Sinergi Kalam (Masika) ICMI Orsat Cairo (1998-2000). Dan pernah menjadi koordinator sastra Islam ICMI orsat Cairo selama dua periode (1998-2000 dan 2000-2002). Sastrawan muda ini juga pernah dipercaya untuk
49
duduk di Dewan Asaatidz Pesanten Virtual Nahdhatul Ulama yang berpusat di Cairo. Dan sempat memprakarsai berdirinya Forum Lingkar Pena (FLP) dan Komunitas Sastra Indonsia (KSI) di Cairo. Selain itu , Kang Abik, telah menghasilkan beberapa naskah drama dan menyutradarai pementasaya di Cairo, diantaranya Wa Islama (1999), Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr. Yusuf Qardhawi yang berjudul „Alim wa Thaghiyyah, 2000), Darah Syuhada (2000). Tulisanya berjudul Membaca Insaniyyah al Islam terkodifikasi dalam buku wacana Islam Universal (diterbitkan oleh kajian kelompok MISKYATI Cairo, 1998). Berkesempatan menjadi ketua Tim Kodifikasi dan Editor Antologi Puisi Negri Seribu Menara“ NAFAS PERADABAN” (diterbitkan oleh ICMI Orsat Cairo, 2000). Kang Abik, telah menghasilkan beberapa karya terjemahan, seperti Arrasul (GIP, 2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002), Menyucikan Jiwa (GIP, 2005), Rihlah Ilallah (Era Intermedia, 2004), dll. Cerpen- cerpenya termuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenim (FBA, 2002), Ketika Cinta Menemukamu (GIP, 2004) dan lain- lain. Beberapa tulisanya pernah menghiasi Republika, Anninda, Jurnal Sastra, dan Budaya Kinanah, Jurnal Justita, dll. Sebelum pulang ke Indonesia , di tahun 2002, Kang Abik diundang oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia selama lima hari (1-5 Oktober) untuk menbacakan puisi- puisinya berkeliling Malaysia dalam momen Kuala Lumpur World Poetry Reading Ke-9, bersama penyair- penyair dunia lainya. Puisinya
50
juga termuat dalam Antologi Puisi Dunia PPDKL (2002) dan majalah Dewan Sastra (2002) yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia dalam dua bahasa, inggris dan melayu. Bersama penyair dunia yang lain, puisi Kang Abik juga dimuat kembali dalam Imbauan PPDKL (1996-2002)
yang
diterbitkan oleh Dewan Bahasa Dan Pustaka Malaysia (2004). Pada medio pertengahan oktober 2002, Kang Abik tiba di Tanah Air, saat itu juga dan ia langsung diminta oleh Pusat Pengembangan Mutu Pendidikan (P2MP) untuk ikut mentashih Kamus Populer Bahasa Arab- Indonesia yang disusun oleh KMNU Mesir dan diterbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta, (Juni 2003). Ia juga diminta menjadi contributor penyusunan Ensiklopedi Intelektualisme Pesantren; Potret Tokoh dan Pemikiranya, (terdiri atas tiga jilid dan ditertibkan oleh Diva Pustaka Jakarta,2003). Mengikuti panggilan jiwa, antara tahun 2003 hingga 2004, Kang Abik memilih mendedikasikan ilmunya di MAN 1 Jogjakarta. Selanjutnya sejak tahun 2004 hingga tahun 2006, Kang Abik tercatat sebagai dosen di Lembaga Pengajara Bahasa Arab dan Islam Abu Bakar Ash Shiddiq UMS Surakarta. Selain menjadi dosen di UMSKang Abik sepenuhnya mendedikasikan dirinya dirinya di dunia dakwah dan pendidikan lewat karya- karyanya dan mendirikan Pesantren Karya dan Wirausaha BASMALA INDONESIA yang
51
dirintis bersama adiknya , Anis Sirsaeba dan Budayawan Kondang Prie GS di Semarang, dan lewat wajihah dakwah lainya.1
B. Gambaran umum Novel Ayat- Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy 1. Tema Tema dalam novel Ayat- Ayat Cinta adalah percintaan. Percintaan adalah naluri konflik batin yang luar biasa yang pasti dialami oleh setiap mahluk. Cinta tidak mengenal usia, budaya, ras, maupun keyakinan yang terkadang dikorbankan demi cinta. Dalam novel Ayat- Ayat Cinta ini digambarkan konflik batin yang dialami Maria yang beragama Kristen Koptik dan berkebangsaan Mesir yang jatuh cinta kepada Fahri Abdullah pemuda asal Indonesia yang beragama Islam. Sementara Aisha wanita muslim asal Jerman yang ternyata memiliki rasa dengan Fahri. Persoalan menjadi melebar sejak kehadiran wanita yang bernama Nurul yang dari awal memendam rasa kepada Fahri Abdullah. Namun setiap percintaan tak selalu berakhir dengan apa yang di harapkan setiap insan. Fahri Abdullah menikah dengan yang berkebangsaan Jerman dan juga Fahri Abdullah
bisa menikahi Maria yang berkebangsaan mesir dan
sementara dia berkebangsaan Indonesia, percintaan mereka terbangun atas nilai nilai keislaman tanpa mengedepankan ras dan budaya sehingga bisa 1
Habiburrahman El Shirazy, Ayat- Ayat Cinta,(Jakarta: Republika, 2008), cetakan ke XXIV, hlm. 407- 410
52
ditarik benang merah tentang tema novel tersebut yang menggambarkan poligami secara islam. Tema novel Ayat- Ayat Cinta adalah poligami yang terbangun dalam bingkai ukhuwah Islamiyah. Dan dalam cerita ini terlihat, dilakukan oleh orang Indonesia yang menikahi wanita berkebangsaan Mesir dan Jerman. Yang terbukti surat-surat yang diperuntukkan Fahri Abdullah. 2. Tokoh dan Penokohan Tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam novel Ayat-Ayat Cinta ini adalah sebagai berikut: a) Fahri Abdullah Fahri Abdullah adalah tokoh utama dalam novel Ayat-Ayat Cinta. Fahri adalah sebagai tokoh sentral yang didasaran pada intensitas kemunculanya serta keterlibatan tokoh dalam suatu peristiwa yang terjadi. Selain itu sosok Fahri selalu menjadi pemegang peran dan sebagai sosok sorotan dalam cerita. Selain iry Fahri mendominasi cerita dan banyak berhubungan dengan tokoh lain. Fahri pemuda yang lugu hatinya lembut serta memiliki kemampuan kognitif yang mumpuni. Dia berparas tampan selalu rapi dalam setiap berpernampilan sehingga tidak jarang banyak wanita yang menyukainya. Fahri adalah sosok pemuda yang terlahir dari keluarga petani yang sangat sederhana di Pati Jawa Tengah. b) Aisha
53
Aisha adalah seorang gadis muslimah yang bercadar keturunan Jerman dan palestina. Aisha adalah mahasiswi Psikologi salah satu perguruan tinggi di Jerman. Aisha datang ke Cairo untuk belajar bahasa Arab. Aisha adalah seorang peneliti sekaligus seorang Novelis best seller dia seorang yang tertarik menulis biografi ibunya. c) Maria Maria adalah anak pertama dari dua bersaudara, adiknya bernama Yuosef pasangan Tuan Boutros Girgis dan Madame Nahed. Mariam beragama Kristen Koptik namun gemar membaca Al- Qur‟an dan hafal surat Mariam, dia sangat cerdas bahkan menyandang cumlaude di Fakultas Komunikasi, Mariam menjadi peneliti bebas di media Mesir. d) Nurul Nurul adalah Putri Tunggal pemilik pesantren di jawa timur. Ia datangke Cairo untuk belajar ilmu agama di Cairo University. Dia juga seorang wanita yang sangat disukai para kyai kolega, Ayahnya ingin Nurul segera Menikah. Nurul sudah lama menyukai Fahri , sejak kali pertama bertemu. Dia adalah ketua umum Organisasi Mahasiswa d Mesir. e) Noura Noura adalah putrid ketiga pasangan tuan Bahadur dan Madame Saima. Noura remaja yang duduk di tingkat akhir Ma‟had Al-Azhar, berbeda dengan kakanya Mona dan Suzana yang hitam dan kasar, sosok
54
Noura adalah seoran gadis yang santun, namun berubah jahat ketika nasib buruk menimpanya yang hamil diluar nikah tanpa kehendaknya. f) Bahadur Adalah seorang yang jahat yang tega menjual 3 anak anaknya diantaranya Suzan dan Mona yang sudah menjadi pelacur, ketika Noura yang tersisa ingin dijual sebagai pelacur seorang Bahadur sebagai ayah Noura tega memperkosa terlebih dahulu sebelum menggelandang keluar rumah. g) Saiful, Hamdi, dan Misbah adalah teman-teman setia Fahri yang tinggal satu atap, mereka sangat baik dan penuh suasana kekeluargaan. h) Tuan Boutrous Tuan Boutrous adalah suami Madame Nahed, Ayah dari Kakak Beradik Maria dan Yousef. Seorang penganut Kristen Koptik namun sangat menghormati Fahri dan teman-temanya. i) Madame Nahed Madame Nahed adalah istri tuan Broutous , Ia seorang dokter yang sangat baik yang sangat perhatian terhadap fahri. j) Yousef Yousef adalah adik laki-laki Maria yang bersimpati dan berteman dengan Fahri.
55
k) Syaikh Ahmad Taqiyyudin Syaikh Ahmad Taqiyyudin adalah seorang imam muda masjid AlFath Al Islami, beliau adalah seseorang yang bijak dan baik hati ketika diminta membantu Noura atas permintaan Fahri.
C. Sinopsis Novel Ayat- Ayat Cinta karya Hbiburrahman El Shirazy Fahri adalah seorang pemuda Indonesia yang menuntut ilmu di di Universitas Al-Azhar, Mesir. Syarat menjadi pelajar di Universitas Al-Azhar adalah harus dapat menghapal Al-Quran. Fahri yang merupakan pribadi yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan dalam agama Islam tentu saja hapal Al-Quran. Nilai-nilai keimanan itulah yang dia dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun ia tinggal di sebuah rumah susun tanpa sanak keluarga dari Indonesia, namun dia tetap beruntung karena mengenal sebuah keluarga yang begitu baik terhadapnya, keluarga Maria. Pertemuan Fahri dan Maria berawal ketika Fahri pindah ke sebuah rumah satu lantai di bawah rumah Maria. Sejak itu mereka saling mengenal walaupun mereka belum begitu akrab. Fahri yang sedang menempuh kuliahnya di Al-Azhar, suatu Ketika akan melakukan perjalanan menuju Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq yang terletak di Shubra El-Kaima ujung utara kota Cairo, Maria memanggil Fahri dan titip untuk dibelikan disket. Maria adalah puteri sulung Tuan Boutros Rafael Girgis. Berasal dari keluarga besar Girgis. Sebuah keluarga Kristen Koptik yang sangat taat. Meskipun begitu maria yang seorang gadis kristen mampu
56
menghafal surat maryam dan al-maidah di luar kepala. Bahkan fahri pernah menyimak bacaannya. Di dalam metro Fahri tidak mendapatkan tempat duduk. Ia berkenalan dengan seorang pemuda mesir bernama Ashraf yang juga seorang Muslim. Mereka bercerita tentang banyak hal. Tak lama kemudian, ada tiga orang bule yang berkewarganegaraan Amerika (dua perempuan dan satu laki-laki) naik ke dalam metro. Satu diantara dua perempuan itu adalah seorang nenek yang kelihatannya sudah sangat lelah yang membutuhkan tempat duduk. Tapi tak ada satupun orang di dalam metro yang mau mempersilahkan orang tua itu duduk karena mereka benci kepada orang-orang amerika yang menurut mereka tidak tahu adab itu , tak lama kemudian Aisha yang merasa kasihan akhirnya memberikan tempat duduknya kepada nenek tersebut. Disinilah awal perdebatan itu terjadi. Mereka mengeluarkan berbagai makian yang sangat pedas kepada Aisha dan ia pun hanya bisa menangis. Kemudian Fahri berusaha untuk meredakan perdebatan itu. Walau sempat menimbulkan perdebatan, akhirnya Fahri bisa meluluhkan hati mereka dengan mengatakan bahwa islam itu saling menyayangi kepada sesama. Sejak kejadian itu Alicia yang seorang non muslim yang dibelanya dalam metro lalu ingin bertemu dengan Fahri dan menannyakan beberapa perkara tentang islam kepada Fahri. Mereka menyusun pertemuan yang didampingi dengan Aisha, karena kesibukan yang padat Fahri meminta Alicia menuliskan saja apa yang ingin ditanyakannya. Fahri menjawab pertanyaan Alicia dengan sebaik-baiknya,
bahkan
ia
sampai
meminta
bantuan
maria
untuk
57
menerjemahkan buku ke dalam bahasa Inggris untuk Alicia, dan Alicia puas dengan jawaban Fahri. Di Mesir Fahri tinggal bersama dengan keempat orang temannya yang juga berasal dari Indonesia, yaitu Saiful, Rudi, Hamdi, dan Misbah. Fahri juga mempunyai tetangga yang bernama Bahadur. Ia bersikap kasar kepada siapa saja bahkan dengan istrinya madame Syaima dan putri bungsunya Noura. Bahadur dan istrinya mempunyai tiga orang putri, Mona, Suzanna, dan Noura. Mona dan Suzanna berkulit hitam namun tidak halnya dengan Noura, dia berkulit putih dan berambut pirang. Suatu malam Bahadur menyeret Noura ke jalanan dan punggungnya penuh dengan luka cambukan. Fahri meminta bantuan Maria. Malam itu Noura menginap di rumah keluarga Boutros. Besoknya Fahri membawa Noura untuk menginap di rumah Nurul. Fahri dan Maria berusaha mencari tahu siapa keluarga Noura sebenarnya. Mereka yakin Noura bukanlah anak Bahadur dan Madame Syaima. Akhirnya benar, Noura bukanlah anak mereka. Noura yang malang
itu
akhirnya
bisa
berkumpul
bersama
orang-orang
yang
menyayanginya. Karena kebaikan Fahri noura menjadi jatuh cinta kepadanya, tetapi Fahri tidak menanggapi surat yang diberi Naoura, ia menganggap bahwa surat itu bukan surat cinta, hanya surat ungkapan terimakasih saja, dan ia tidak mau menyimpannya. Sekarang Fahri terfokus pada ujian yang sangat menentukan. Jika proposalnya ditolak maka ia harus menunggu setengah tahun lagi untuk mengajukan proposal baru.
58
Beberapa kali bertemu dengan Fahri, Aisha mulai jatuh cinta pada Fahri. Ia meminta pamannya Eqbal untuk menjodohkannya dengan Fahri. Fahri yang pada saat itu sudah menuliskan target untuk menikah memang sudah mulai gelisah siapa yang mau menjadi pendamping hidupnya merasa senang karena Ustadz Usman menawarkannya gadis yang sholeha, setelah melakukan sholat istighoroh dan meminta restu ibunya, ia memantapkan untuk meminang gadis yang belum ia ketahui nama dan wajahnya itu. Namun betapa terkejutnya ia ketika pertemuan keluarga yag datang adalah paman eqbal dan keluarganya, segeralah ia mengetahui bahwa gadis itu adalam Aisha yang tak lain adalah keponakan paman Eqbal. Aisha telah mengenal Fahri dan Fahri juga telah mengenalnya. Eqbal banyak cerita tentang keluarganya. Fahri pun telah cerita banyak pada Eqbal. Tentang keluarganya yang miskin. Tentang bagaimana Fahri datang ke Mesir dengan menjual sawah warisan kakek. Harta satusatunya yang dimiliki keluarga. Tentang awal-awal di Mesir yang penuh derita. Tak ada beasiswa. Tak ada pemasukan. Melalui bantuan Syaik Utsman, Fahri pun bersedia untuk menikah dengan Aisha, dan Aisha pun siap menerima Fahri apa adanya. Dan hari pernikahan itu telah ditentukan, rencananya mereka akan menikah pada hari jumat setelah ashar, namun cobaan datang kepada Fahri. Ustadz Jamal dan istrinya datang menemui Fahri pada siang hari dengan maksud meminangnya untuk nurul karena Nurul sangat mencintainya dan meminta Fahri untuk mau menikahinya, Fahri sangat terpukul karena dulu setiap mendengar nama nurul hatinya selalu bergetar, tapi sekarang cintanya
59
sudah milik Aisha, dan hanya hitungan jam saja mereka akan menikah, ia menceritakan perihal pernikannya dengan aisha yang sebentar lagi akan terlaksana dan tak mungkin ia batalkan dan menyesalkan perbuatan UstadzJamal yang menunda-nunda permintaan Nurul untuk segera menemui Fahri. Cobaan itu membuatnya sedih karena harus menyakiti Nurul. Kira-kira setengah jam sebelum azan ashar berkumandang, Sarah Ali Faroughi, memberi tahu semuanya telah siap. Fahri minta tolong pada Eqbal agar bisa melihat wajah Aisha sebelum berangkat karena ia ingin menguatkan hatinya. Tepat saat adzan ashar berkumandang mereka sampai di masjid tempat akad nikah akan dilangsungkan. Sudah banyak teman-teman mahasiswa Indonesia dan mahasiswa Turki yang sampai di sana. Aisha dan dua bibinya langsung menuju lantai dua tempat jamaah wanita. Acara dilangsungkan di depan mihrab masjid. Syaikh Ustman, Syaikh Prof.Dr. Abdul Ghafur Ja‟far, Bapak Atdikbud, Eqbal Hakan Erbakan, Akbar Ali dan beberapa syaikh Mesir yang diundang Syaikh Ustman duduk dengan khidmat tepat di depan mihrab menghadap ke arah jamaah dan hadirin yang memenuhi masjid. Rupanya saat shalat Jum‟at tadi telah diumumkan akan ada acara akad nikah antara mahasiswa Indonesia dan muslimah Turki, sehingga orang Mesir yang ada di sekitar masjid penasaran dan masjidpun penuh. Fahri duduk di sebelah kanan Akbar Ali. Setelah akad nikah mereka tidak langsung tinggal bersama, 2 hari setelah akad nikah, pesta pun di gelar. Barulah mereka pergi ke sebuah flat di lantai nmor 21 di tepi sungai nil. Mereka berbulan madu disana, dan di akhir minggu
60
Aisha memberi kejutan ke Fahri bahwa flat ini miliknya, dan ia dan Fahri akan menempati flat ini, akhirnmya dengan bebrapa pertimbangan Fahri menerima keputusan bersama mereka tersebut. Fahri mendapat kejutan dari Maria dan Yousef. Maria dan adiknya itu datang ke rumah Fahri untuk memberikan sebuah kado pernikahan. Namun Maria tampak lebih kurus dan murung. Memang saat Fahri dan Aisha menikah, keluarga Boutros sedang pergi berlibur. Begitu mendengar Fahri telah menjadi milik wanita lain dan tidak lagi tinggal di flat, Maria sangan terpukul. Kebahagiaan Fahri dan Aisha tidak bertahan lama, karena Fahri harus menjalani hukuman di penjara atas tuduhan pemerkosaan terhadap Noura. Fahri dibawa ke markas polisi Abbasca. Fahri diinterogasi dan dimaki dengan kata-kata kotor. Fahri dituduh memperkosa Noura hingga hamil hampir tiga bulan. Noura teramat luka hatinya saat Fahri memutuskan untuk menikah dengan Aisha. Di persidangan, Noura yang tengah hamil itu memberikan kesaksian bahwa janin yang dikandungannya adalah anak Fahri. Pengacara Fahri tidak dapat berbuat apa-apa, karena ia belum memiliki bukti yang kuat untuk membebaskan kliennya dari segala tuduhan. Fahri pun harus mendekam di penjara selama beberapa minggu dan melewati ramadhan pertamanya di sel bawah tanah. Satu-satunya saksi kunci yang dapat meloloskan Fahri dari fitnah kejam Noura adalah Maria. Marialah yang bersama Noura malam itu yaitu malam yang Noura sebut dalam persidangan sebagai malam di mana Fahri memperkosanya. Maria sedang terkulai lemah tak berdaya. Luka hati karena
61
cinta yang bertepuk sebelah tangan membuatnya jatuh sakit. Dan ia terus mengigau menyebut nama Fahri. Dokter mengatakan sentuhan dan suara Fahri adalah rangsangan supaya maria cepat sadar, namun Fahri tidak mau melakukannya karena Maria bukanlah istrinya.Atas desakan Aisha, Fahri pun menikahi Maria. Pernikahan itu berlangsung di rumah sakit. Aisha berharap dengan mendengar suara dan merasakan sentuhan tangan Fahri, Maria tersadar dari koma panjangnya dan dapat memberi kesaksian di pengadilan tentang sebenarnya yang terjadi. Akhirnya Maria dapat membuka matanya, Aisha menceritakan semuanya kepada Maria, dan akhirnya Maria bersedia untuk memberikan kesaksian di persidangan. Ketika di pengadilan Maria membawa bukti bahwa malam itu Maria sampai pagi berada dikamarnya dan sama sekali tidak meninggalkan kamarnya apalagi masuk ke kamar Fahri, namun naas karena terlalu emosi Maria yang saat itu masih dalam keadaan sakit langsung jatuh pingsan setelah memberi kesaksian, dan segera dilarikan ke rumah sakit. Fahri pun memenangkan pengadilan itu karena Noura mengakui kesalahannya karena telah memfitnah Fahri dan menyesengsarakan orang yang ia cintai. Takbir bergemuruh di ruang pengadilan itu dilantunkan oleh semua orang yang membela dan simpati pada Fahri. Seketika Fahri sujud syukur kepada Allah Swt. Aisha memeluk Fahri dengan tangis bahagia tiada terkira. Paman Eqbal dan Bibi Sarah tidak mampu membendung airmatanya. Syaikh Ahmad dan Ummu Aiman juga sama. Satu persatu orang Indonesia yang ada di dalam ruangan itu memberi selamat dengan wajah baru.
62
Noura menyesal atas perbuatan yang dilakukannya. Dengan jiwa besar Fahri memaafkan Noura. Terungkaplah bahwa ayah dari bayi dalam kandungan Noura adalah Bahadur. Fahri, Aisha, dan Maria mampu menjalani rumah tangga mereka dengan baik. Aisha menganggap Maria sebagai adiknya, demikian pula Maria yang menghormati Aisha selayaknya seorang kakak. Maria terus mengigau dalam komanya, membaca ayat-ayat surat maryam dan dilanjutkan dengan surat thoha dan air matanya terus mengalir, akhirnya setelah ayat terakhir surat thoha yang keluar dari mulutnya Maria tersadar dan menceritakan semuanya kepada Fahri. Maria mengatakan bahwa ia mencium bau surga dan melihat kedalam rombongan yang masuk kedalamnya, ketika ia mau masuk beberapa kali malaikat penjaga surga itu tidak mengizinkannya dengan alasan ia bukan termasuk golongan Nabi Muhammad, ia menangis menyebut nama ALLAH dan akhirnya dari salah satu pintu surga keluarlah maryam, ia mengatakan bahwa jika ingin masuk surga, ia harus termasuk dalam rombongan Nabi Muhammad saw. Fahri mengerti bahwa Maria adalah wanita yang muslim hatinya tapi maria belum mengucapkan syhadat sebagai tanda masuknya ia kedalam agama islam, Akhirnya Fahri membantu Maria dengan cara mengambilkan air untuk berwudhu. Dengan sekuat tenaga Fahri membopong Maria yang kurus kering itu menuju kamar mandi. Aisha juga membantu membawakan tiang infus. Dengan tetap dibopong oleh Fahri, Maria diwudhui oleh Aisha. Setelah selesai, Maria kembali dibaringkan di atas kasur seperti semula. Lalu dengan suara lirih yang keluar dari relung jiwa ia
63
mengucapkan syahadat. Ia tetap tersenyum. Perlahan pandangan matanya redup. Tak lama kemudian kedua matanya yang bening itu tertutup rapat. Fahri memegang tangannya dan denyut nadinya telah berhenti. Tidak ada yang menduga jika maut akhirnya merenggut Maria. Maria menghadap Tuhan dengan menyungging senyum di bibir. Wajahnya bersih seakan diselimuti cahaya. Kata-kata yang tadi diucapkannya denagn bibir bergetar itu kembali terngiang ditelinga Fahri. Namun Maria sangat beruntung karena sebelum ajal menjemputnya, ia telah menjadi seorang mu‟alaf dengan bantuan Fahri dan Aisha.
D. Bentuk
Campur
kode
pada
Novel
Ayat-Ayat
Cinta
Karya
Habiburrahman El Shirazy Dari data yang peneliti analisa terdapat berupa penyisipan kata- kata asing yang tidak lagi menjadi bahasa pinjaman yang tertera dalam kamus. Kata atau istilah asing tersebut yang menyisip dalam novel diantaranya berbahasa jawa, Arab, Mesir, Prancis dan Inggris di dalam bentuk deskripsi maupun dialog pada struktur kalimat bahasa Indonesia yang digunakan penulis dalam novel Ayat- Ayat Cinta sebagai berikut: 1. Bentuk Campur Kode Kata Tabel 1 Bentuk Campur Kode Kata No 1
Kata Talaqqi
Arti (Bahasa Indonesia) Belajar langsung tatap muka dengan ulama atau syaikh
64
2
Mas
Kakak
3
kofta
Daging yang dicincang halus dengan mesin
4
Intern
Kalangan sendiri
5
Syukran
Terima kasih
6
Afwan
Maaf
7
Ma‟had
Sekolah
8
Stupid
Bodoh
9
Akh (Akhi)
Saudara laki- laki
10
Busyit
Omong kosong
11
Fusha
Bahasa resmi
12
Amiyah
Bahasa kampung
13
syarmuthah
Pelacur
14
Tashdiq
Surat resmi bukti mahasiswa dari Universitas
15
Kumsari
Kondektur
16
Murattal
Kaset yang merekam Al-Qur‟an secara tartil
17
Shuthuh
Loteng
18
Okey
Baik/ ya
19
Tahajjud
Shalat sunnah malam setelah bangun tidur
20
kibdah
Hati
21
Sugug
Semacam sosis
22
Suudzan
Berburuk sangka
23
Sure
Sumpah
24
Planning
Rencana
25
Outline
Kerangka
26
Nusyuz
27
Print
Tindakan seorang istri yang tidak bersahabat dengan suami Cetak
28
Clear
Beres
29
Bye
Semacam kata Da…Da…
30
Mujawwad
Dengan lagu dan sesuai tajwid
65
31
Pakewuh
Sungkan
32
Ngepres
Terbatas
33
Qahwaji‟
Kedai kopi
34
Neptu
Hari kelahiran
35
Lha
Lha
36
Appoiment
Janji bertemu
37
Fungky
Gaul tidak cupu
38
Madame
Ibu/ nyonya
39
Innocent
Tak bersalah
40
Tadzkirah
Nasihat/peringatan
41
Ahwat
Saudara wanita
42
Ghirah
Gairah
43
Virgin
Perawan / tak pernah terjamah
44
Da‟iyah
Juru dakwah perempuan
45
Khadim
Abdi
46
Batur
Pembantu
47
Surprise
Kejutan
48
Handycam
Kamera video tangan
Zagrudah
Siulan khas wanita Arab sebagai ungkapan
49
kegembiraan
50
Diary
Buku harian
51
Mukhayyam
Perkemahan
52
Backing
Dukungan dari dalam
66
2. Bentuk Campur Kode Frasa Tabel 2 Bentuk Campur Kode Frasa No
Frasa
1
Qira‟ah sab‟ah
2
Ushul Tafsir
3
Arti (Indonesia) Membaca Al-Qu‟an dengan riwayat tujuh imam Ilmu tafsir paling pokok
Bismillahi tawakaltu Dengan menyebut asma Allah aku berserah diri „ala Allah
kepada Allah
4
Insya Allah
Semoga Allah menghendaki
5
Baiti jannati
Rumahku surgaku
6
Alhamdulillah
Segala puji selalu tercurah kepada Allah SWT
7
Masya Allah
Allah telah berkehendak atas hal itu
Yakhrab baitik
10
Ashir Ashab
Bahasa kasar untuk mengumpat seperti dalam bahasa Indonesia bajingan danjok dan sejenisnya Seorang non muslim yang berada di negara kaum muslimin resmi dan membayar jizyah dan menaati peraturan di negara itu Minuman air sari tebu
11
Bath-tub
Bak mandi
12
Wa bil khusus
Dan paling khusus
13
At home
Seperi rumah sendiri
14
Arif billah
Arif billah
15
Ruzz billaban
Bubur dari beras yang dibuat dengan susu
16
Salafus salih
17
Walimatul „ursy
Generasi terdahulu yang baik ta‟at kepada Allah Pesta pernikahan
18
Dhab Mashri
Kadal Mesir
19
Ya Mughrim
Wahai penjahat
20
Amn Daulah
Kemanana Negara
8 Ahlu dzimmah 9
67
21
Tamar hindi
Air buah asem
22
Melek merem
Mengantuk
3. Bentuk Campur Kode Klausa Tabel 3 Bentuk Campur Kode Klausa No 1 2
Klausa
Arti (Indonesia)
Allah yubarik fik
Semoga Allah melimpahkan berkah padamu
Wa iyyakum
Dan semoga Allah melimpahkan berkah-Nya pada kalian semua
3
Rahimahullah
Semoga Allah merahahmati
4
Azza wa jalla
Yang maha perkasa lagi maha bijaksana
Man jadda wajad
Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti
5
6
7
akan dapat Shallallahu‟alaihi
Shalawat serta salam selalu tercurah untuk
wa sallam
beliau
Radiyallahu anhu
Semoga
Allah
melimpahkan
kepadanya
8
Subhanahu wa ta‟ala
Maha suci dan maha tinggi
9
Alfu mambruk
Semoga diberkahi
4. Bentuk Campur Kode Baster Tabel 4 Bentuk Campur Kode Baster No
Baster
Arti (Indonesia)
1
Licence-nya
Lisensinya
2
di-print
Dicetak
3
Fungky-nya
Gaulnya
keridhaan
68
4 5
Dead line-nya
Batas akhirnya
Men-takhrij
Menunjukkan tempat hadist pada sumber aslinya
6
di-pending
Ditunda
7
Guide-nya
Pemandunya
8
Dhab Mashri-nya
Serbuk kadal mesirnya
9
Jubnah-nya
Keju putihnya
10
Se-klowor
Se-cupu
5. Bentuk Campur Kode Pengulangan Kata Tabel 5 Bentuk Campur Kode Pengulangan Kata No
Pengulangan Kata
Arti (Indonesia)
1
Aras- arasen
Malas
2
Nyut- nyut
Pusing
3
Liyer- liyer
Mengantuk
4
Oseng-oseng
Tumis
5
Greges- greges
Demam
6
Senut- senut
Sakit sedikit secara terus menerus