BAB III ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM
3.1
Kebutuhan Software
Augmented Reality Volcano selanjutnya disingkat ARVolcano adalah aplikasi berbasis AR. ARVolcano hadir sebagai alternatif untuk membangun alat peraga di museum geologi Bandung. Karena ARVolcano adalah produk berbasis AR yang menggunakan fiducial marker sebagai pola pelacakan atau tracking pattern maka dibutuhkan komputer dan perangkat lunak sebagai mesin sebagai pengolah citra dan beberapa set marker. Berikut ini adalah perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan pada sistem ARVolcano. 3.1.1
Tracker Library (ARToolKitPlus)
Untuk membuat aplikasi berbasis Augmented Reality, maka dibutuhkan library Augmented Reality yang dapat “menghadirkan” model virtual kedalam dunia nyata. Dalam pembangunan sistem aplikasi ARVolcanno ini digunakan library augmented reality yaitu ARToolKitPlus. 3.1.2
Rendering Engine (OpenGL)
Dalam memvisualisasikan model-model yang diinginkan, maka ARVolcano menggunakan rendering engine library. Yang dimaksud dengan rendering adalah proses menghasilkan citra dari model. Salah satu rendering engine yang terkenal dan bersifat cross-platform adalah OpenGL. 3.1.3
Software Development (Microsoft Visual C++ .NET 2003)
Adalah perangkat lunak yang diperlukan untuk membangun aplikasi atau program. Banyak sekali perangkat lunak yang mampu untuk membangun aplikasi berbasis AR. Aplikasi ini direncanakan akan dibangun dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual C++ .NET 2003.
25
3.1.4
Data Digital (dem)
Data hasil pencitraan satelit bentuk muka bumi, khususnya gunung merapi dan gunung sumbing. Hal ini dalam rangka untuk membuat visualisasi gunungapi yang menyerupai dengan keadaan sebenarnya. Baik dari tekstur, kontur/relief maupun ketinggian setiap titik. Data tersebut berupa file dem (Digital Elevation Model) 3.1.5
3D Visual Model Creator ( 3ds MAX 2008 dan 3dem)
Untuk membuat model-model animasi 3Dimensi yang lebih nyata, maka digunakan software Autodesk 3ds Max 2008. Disamping itu untuk membuat model gunungapi yang sesuai dengan aslinya maka dibutuhkan data digital. Untuk pengolahan data digital sehingga menjadi bentuk 3Dimensi maka diperlukan software visualisasi yaitu 3dem yang bersifat openware. 3.1.6
Tekstur (googleearth)
Model visual 3Dimensi Gunungapi yang telah dibangun, harus “dibungkus” oleh tekstur gunungapi. Dengan demikian model gunung yang terbentuk menyerupai dengan aslinya. Untuk itu perlu perangkat lunak Googlearth untuk meng”capture” tekstur gunung merapi dan gunung sumbing. 3.1.7
Engine SPH (Smooth Particles Hydrodynamic)
Untuk membuat pemodelan lava yang mengalir dari kepundan gunungapi mengikuti kontur relief , maka diperlukan metode khusus yaitu SPH. Lebih jelasnya ada pembahasan khusus pada buku tesis milik khairul hamdi.
3.2 3.2.1
Kebutuhan Hardware Komputer
ARVolcano adalah program yang membutuhkan grafis video dengan kemampuan relatif tinggi. Hal ini karena model-model yang ditampilkan menggunakan teknik rendering. Berdasarkan studi literatur terhadap proyek-proyek yang mengembangkan teknologi AR, misalnya proyek Dynamic Multimedia Augmented Reality Interface for E26
learning (MARIE), maka diperoleh spesifikasi minimum hardware untuk teknologi AR yaitu: 1. Processor Pentium 4 > 1 GHz atau setara. 2. RAM minimal 512 MB. 3. HardDisk space minimal 10 GB. 4. Motherboard dengan chipset yang kompatibel dengan VGA card yang dipakai. 5. Memiliki opsi konektifitas USB 2.0 dan nirkabel. 6. Optimum menggunakan VGA card dengan kemampuan me-render grafis 3D, seperti GeForce 6xxx series atau Ati 9xxx series. 3.2.2
Webcam
Webcam dipakai untuk menangkap citra dan yang kemudian diproses oleh tracker library. Hasil dari proses ini akan menghasilkan matriks transformasi marker relatif terhadap webcam. 3.2.3
Fiducial Marker
Marker / penanda berbentuk persegi dengan simbol tertentu. Marker dibutuhkan oleh tracking library untuk menempatkan model virtual pada dunia nyata dengan cara menentukan koordinat marker relatif terhadap kamera. Marker yang digunakan adalah multimarker simple thin dengan cfg (konfigurasi) 450-499.
3.3 3.3.1
Spesifikasi Syarat Kebutuhan Desain Karakteristik User/ Identify User Characteristics
User di museum adalah para pengunjung museum dari berbagai kalangan maupun tingkat pendidikan yang bervariatif. Secara garis besar pengunjung museum dapat diklasifikasikan menjadi 2 golongan besar yaitu pelajar dan masyarakat umum. Berdasarkan data pengunjung museum, jumlah pengunjung museum geologi dari tahun ke tahun semakin meningkat pesat, kenaikan tajam pengunjung terlihat sejak
27
tahun 2005 sampai dengan 2007. Berikut grafik jumlah pengunjung dari tahun 1969 sampai dengan 2007. Seperti grafik yang tampak di gambar 3.2 :
Gambar 3.1 Grafik pengunjung musuem dari tahun 1969 – 2007 (Profil Museum Geologi Bandung)
Dari grafik di atas dapat di tarik kesimpulan, animo masyarakat terhadap Museum Geologi Bandung semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sebab konsep museum beralih dari hanya sekedar tempat menyimpan benda-benda kuno/bersejarah juga menjadi tempat pembelajaran dan geowisata. Alat peraga ini ditujukan untuk seluruh pengunjung museum dari berbagai kelompok umur, khususnya pelajar (SD, SMP, SMA). Hal ini berdasarkan data pengunjung museum pada tahun 2007, yang memperlihatkan bahwa 83,58% pengunjung museum adalah pelajar. Berikut adalah tabel data pengunjung pada tahun 2007.
28
Bulan
TK
SD
SLTP
SMU/SMK
PT
UMUM
ASING
JUMLAH
Januari
940
3,452
13,621
7,093
789
4,316
232
30,443
Februari
883
3,645
12,618
8,703
768
1,482
107
28,206
Maret
1,169
8,861
21,992
10,152
968
2,889
106
46,137
April
562
7,021
14,504
4,918
575
3,204
266
31,050
Mei
860
4,196
8,557
6,019
763
3,107
154
23,656
Juni
446
11,848
19,826
11,268
698
3,928
106
48,120
Juli
222
1,125
3,995
2,443
707
12,031
208
20,731
Agustus
169
578
1,177
823
1,080
2,453
527
6,807
September
190
1,748
2,211
1,129
539
2,280
202
8,299
Oktober
190
263
1,445
663
807
1,176
294
4,838
Nopember
1,180
2,618
-
5,235
3,587
666
2,085
15,600
Desember
1,479
5,164
11,303
3,424
799
5,459
415
28,043
Jumlah
8,290
50,519
111,249
61,870
12,080
42,991
4,702
291,930
KATEGORI PELAJAR
244,008
PROSENTASE
83.58 %
KATEGORI UMUM / WISATAWAN
47,693
PROSENTASE
16.42 %
Tabel 3.1. Data Pengunjung Museum tahun 2007
PELAJAR
244,008
SMA/SMK
61,870
25.36%
SMP
111,249
45.59%
SD
50,519
20.70%
TK
8,290
3.40%
Tabel 3.2 Pengunjung museum geologi kalangan pelajar tahun 2007
29
Alat peraga yang di tampilkan di museum harus dapat dinikmati oleh seluruh pengunjung museum yang terdiri dari berbagai kalangan baik masyarakat umum maupun pelajar, namun berdasarkan data pengunjung di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengunjung didominasi oleh kalangan pelajar yang mencapai angka 244,008 sekitar 83.58 %. Dari jumlah pengunjung museum kategori pelajar, sebesar
111.249 orang adalah siswa SMP atau sekitar 45,59 % dari seluruh
pengunjung kategori pelajar. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa desain alat peraga yang ideal adalah desain yang menitikberatkan pada pengunjung kalangan pelajar khususnya tingkat SMP didalamnya memuat media pembelajaran. Kelompok usia sekolah menengah memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Timbulnya keinginan untuk mempelajari dan menggunakan bahasa asing. b. Rasa keingintahuan daan penasaran yang tinggi. c. Reaksi dan ekspresi emosi masih labil. 3.3.2
Alat Peraga Museum
Isi dari museum geologi yang langsung dinikmati oleh pengunjung museum adalah alat-alat peraga yang memberikan informasi kepada pengunjung tentang topik bidang geologi. Beberapa alat peraga yang sudah ada di museum adalah sebagai berikut : 3.3.2.1 Lukisan / foto Lukisan dalam bentuk 2 dimensi yang terpasang di dinding, dan pengunjung hanya dapat menikmatinya dengan membaca/ melihat lukisan/ foto tersebut. Kelebihan
Kekurangan
1. Tidak mengambil ruang yang besar.
1.Display 2 Dimensi / statis
2. Pemasangannya Praktis.
2. Tidak memberikan pengalaman lebih 3. Tidak ada interaksi dengan pengunjung
Tabel 3.3 Kelebihan dan kekurangan lukisan/foto
30
Gambar 3.2 Alat peraga museum berupa Lukisan dan foto (Museum Geologi Bandung: 2008) 3.3.2.2 Benda-Benda Fosil / Batuan Kegunungapian Benda – benda ini koleksi dari museum yang di kumpulkan langsung dari sisa – sisa letusan gunungapi, berupa macam macam batuan. Batuan marmer, batuan topaz, dll.
Gambar 3.3 Alat peraga museum, fosil dan batuan kegunungapian (Museum Geologi Bandung: 2008) Kelebihan
Kekurangan
1. Menyajikan benda peninggalan sejarah dan 1. peristiwa fenomena alam.
Hanya didapat
dari penggalian
purbakala/ bekas letusan gunungapi.
2. Bentuk 3Dimensi dan unik/ menarik.
Tabel 3.4 Kelebihan dan kekurangan fosil/ batuan kegunungapian
31
3.3.2.3 Maket Alat peraga ini berupa maket 3Dimensi yang disajikan ditengah – tengah ruangan. Maket yang terdapat di museum geologi diantaranya barisan gunungapi di jawa tengah berukuran 5 x 3 m, seperti yang terlihat di gambar 3.4.
Gambar 3.4 Maket 3D Gunungapi. Kelebihan
Kekurangan
1. Bentuk 3Dimensi.
1.Mengambil ruang yang besar.
2. Menampilkan bentuk menyerupai aslinya.
2. Statis/ diam.
3. Dapat dilihat oleh banyak orang (massal).
3. Relatif mahal. 4. Sulit untuk dipindahruangkan.
Tabel 3.5 Kelebihan dan kekurangan maket. 3.3.2.4 Film dokumenter Di dalam museum terdapat ruangan khusus untuk pemutaran film dokumenter tentang kegunungapian. Layaknya bioskop, sehingga pengunjung dapat menikmati tayangan film dokumenter di dalam studio. Kelebihan
Kekurangan
1. Dikemas dalam bentuk film yang menarik
1.Perlu ruangan khusus/ studio.
2. Informasi yang disajikan lebih banyak 3. Memberikan aspek hiburan. 4. Tempat/ Studio yang nyaman untuk pengunjung
Tabel 3.6 Kelebihan dan kekurangan film dokumenter 32
Dari uraian di atas tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing alat peraga, maka aplikasi berupa alat peraga yang dibuat dapat mengakomodasi kekurangan dari alat peraga yang sudah ada: 1. Ukuran alat tidak ”memakan” ruang terlalu luas. 2. Dinamis/ gambar beranimasi. 3. Visualisasi dalam bentuk 3Dimensi. 4. Ada interaksi dengan pengunjung. 5. Memberikan pengalaman lebih. dalam mendesain alat peraga untuk museum, telah ditentukan prasyarat desain yang ditentukan oleh pihak museum, diantaranya adalah: 1. informatif
dan
mendidik,
mengedepankan
aspek
visual
dan
tidak
mengutamakan detail. 2. Interaktif dan menarik, selain informatif juga mengandung aspek hiburan. 3. Ukurannya proporsional dengan ruangan. 4. Berisi informasi pembelajaran sebagai pengetahuan khususnya pelajar SMP. 5. Massal, dapat diakses oleh banyak orang sekaligus dan berisi materi kegunungapian.
33