BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
III.1. Analisis Masalah Analisa masalah untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap mengklasifikasi kendala dan kerusakan mesin EDC (Electronic Data Capture) menggunakan metode teorema bayes, analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan mengklasifikasi kendala kerusakan mesin EDC (Electronic Data Capture) dalam menentukan nilai dari setiap kendala agar mudah dalam menentukan kerusakan yang ada pada mesin EDC (Electronic Data Capture). Adapun analisis sistem ini meliputi input, proses dan output yang dijabarkan sebagai berikut : III.1.1. Analisis Input Analisis sistem input yang sedang berjalan pada mesin EDC (Electronic Data Capture) yang telah ada sebelumnya adalah dengan melihat kendala umum yang ditujukan pada mesin EDC (Electronic Data Capture) dan mengambil kesimpulan dari kendala tersebut. III.1.2.Analisis Process Proses penentuan jenis kerusakan pada mesin EDC (Electronic Data Capture) melalui proses manual, data kendala kerusakan dicatat kemudian disimpulkan jenis kerusakan dengan melihat kembali jenis kendala yang tunjukkan oleh mesin EDC (Electronic Data Capture).
22
23
III.1.3.Analisis Output Analisa Output yang dihasilkan dari sistem yang sedang berjalan adalah adalah informasi-informasi mengenai data kerusakan kerusakan Mesin EDC (Electronic Data Capture) dan keterangan kerusakan, penanganan dan pencegahan kerusakan, informasi mengenai gejala kerusakan Mesin EDC (Electronic Data Capture), informasi konsultasi yang dilakukan oleh mesin EDC (Electronic Data Capture) dan data mesin EDC (Electronic Data Capture).
III.2. Metode Teorema Bayes Probabilitas Bayes merupakan salah satu cara untuk mengatasi ketidakpastian data menjadi data yang pasti dengan cara menggunakan formula bayes dengan rumus sebagai berikut (Ririn Marlisa ; 2014 : 27). Rumus Teorema Bayes
𝑃 𝐻 𝐸) =
𝑃 𝐸 𝐻)∗𝑃(𝐻) 𝑃(𝐸)
………………………….. (1)
Dimana : P(H | E) = probabilitas hipotesis H jika diberikan evidence E. P(E | H) = probailitas munculnya evidence E jika diketahui hipotesis H. P(H) = probabilitas H tanpa mengandung evidence apapun. P(E) = probabilitas evidence E
24
Proses kerja metode Teorema Bayes ini dapat digambarkan seperti flowchart pada gambar III.1 Mulai
Data Gejala
Data Kerusakan
Rule Base
Membuat Pohon Keputusan
Mencari Nilai Probabilitas Hipotesis Jika Diberikan Evidence / P(E|H) Mencari Nilai Probabilitas Hipotesis Tanpa Mengandung evidence / P(H)
Mencari Nilai probabilitas evidence / P(E)
Mencari Total Keseluruhan Nilai Probabilitas Bayes / P(H|E)
Nilai Hasil Diagnosa
Selesai
Gambar III.1. Flowchart Metode Teorema Bayes
25
III.2.1.
Tabel Data Gejala Berikut ini merupakan tabel gejala pada penerapan metode Teorema
Bayes untuk mendiagnosa kerusakan perangkat EDC. Berikut adalah keterangan dari tabel data gejala : Tabel III.1 Tabel Gejala Kode Gejala
Gejala
GJ-001
Tampilan EDC Error Keterangan Invalid Terminal Key
GJ-002
Tampilan EDC Error Keterangan Security Error Code:1
GJ-003
Tampilan EDC Error Keterangan Allert Iruption
GJ-004
Software EDC Corrept
GJ-005
Tampilan Menu EDC Tidak Normal
GJ-006
Tampilan EDC Hidup Mati Secara Terus Menerus
GJ-007
EDC Tidak Mendapatkan Daya Listrik
GJ-008
Adaptor EDC Rusak
GJ-009
Adaptor EDC Tidak Sesuai
GJ-010
EDC Rusak Disebabkan Terendam Air / Jatuh
GJ-011
Karet Penghubung Tombol Tidak Terhubung Dengan PCB
GJ-012
Karet penghubung tombol EDC rusak Faktur EDC Habis / Faktur Tidak Terpasang Hardware Printer EDC Rusak Salah Memasukkan Pin kartu Debit / Kredit Salah Memasukkan Printah Function Batre Lemah / EDC Terkena Benturan Magnetic Swipe Error Insert Stripe Error Line Telp Tidak Tersambung / Salah Penempatan Port Line Telp Putus / Lepas Dari Roset Paralel Lain Line telephone Yang Diparalelkan Sedang Digunakanain Biaya Telkom Belum Dibayar Lakukan Setingan PABX EDC
GJ-013 GJ-014 GJ-015 GJ-016 GJ-017 GJ-018 GJ-019 GJ-020 GJ-021 GJ-022 GJ-023 GJ-024
Nilai Gejala 0,090909 0,090909 0,181818 0,090909 0,181818 0,090909 0,090909 0,090909 0,181818 0,090909 0,090909 0,090909 0,090909 0,090909 0,090909 0,090909 0,090909 0,090909 0,090909 0,090909 0,090909 0,090909 0,090909 0,090909
26
Kode Gejala GJ-025
Nilai
Gejala
0,090909
GJ-026
Provider EDC Diblokir / Biaya Telephone Belum Dibayar Problem Lebih Disebabkan Komunikasi Telp dan Provider
GJ-027
Problem Terjadi di Sisi Line Apabila Sebelum Prosesing
GJ-028
Settingan Jenis Line Telephone Berbeda
GJ-029
EDC Terblokir Inactive
GJ-030
Pengaturan Provider Tidak Sesuai
III.2.2.
0,090909 0,090909 0,181818 0,090909 0,090909
Tabel Data Kerusakan Berikut ini merupakan tabel data kerusakan pada penerapan metode
Teorema Bayes untuk mendiagnosa kerusakan pada EDC. Berikut adalah keterangan dari tabel data Kerusakan : Tabel III.2 Tabel Kerusakan Kode Nama Keterangan Kerusakan Kerusakan
Solusi 1.Restart EDC
KR-001
KR-002
KR-003
Program Error
Software EDC Mengalami kerusakan/tidak sesuai.
Display Error
Perangkat layar pada EDC mengalami gangguan seperti tidak tampilan menu,tidak normal maupun tidak menyala.
EDC Mati Total
Perangkat EDC sama sekali tidak dapat dinyalakan lagi, baik tersedia daya yang memadai maupun tidak memadai.
2.Upgrade Software 2.Penggantian Mesin EDC 1.Restart EDC 2.Penggantian Mesin 1.Lakukan Pengecekan Stop Kontak listrik 2.Cek adaptor dan pastikan mendapatkan daya listrik 3.Penggantian Mesin EDC
27
Kode Nama Keterangan Kerusakan Kerusakan Kerusakan Tombol
Tombol pada perangkat EDC tidak berfungsi atau mengalami kerusakan.
KR-005
Printer Error
Printer EDC bermasalah atau kerusakan pada hardware EDC.
KR-006
Ecyription error
Pin dan printah tombol function yang diinput tidak sesuai.
KR-004
KR-007
Card Fail/Error
Kerusakan yang disebabkan Magnetic dan Insert card EDC.
Solusi 1.Tekan tombol EDC secara berurutan 2.Penggantian Mesin EDC 1.Lakukan penggantian Adaptor EDC 2.Lakukan penggantian Hardware Printer EDC 3.Pastikan faktur terpasang dengan benar 4.lakukan test printer(function 82 enter) 3. PenggantianMesin EDC 1.Masukkan PIN dengan benar 2.Restart EDC (function 3 enter) 3.Penggantian Mesin EDC 1.Melakukan Swipe / Insert kartu dengan sempurna 2.Swipe kartu jangan terlalu cepat dan posisi kartu lurus keatas 3.Coba transaksi kembali,apabila masih tidak bisa silahkan coba dengan kartu yang lain. 4.Penggantian EDC
28
Kode Nama Keterangan Kerusakan Kerusakan
KR-008
Waiting For Line
EDC tidak bisa digunakan disebabkan kendala dan kerusakan pada line telephone
KR-009
Line Iddle
Gangguan pada jaringan line/GPRS yang digunakan di EDC
KR-010
Please try again-TO
Terjadi kesalahan pada settingan komunikasi EDC
Solusi 1.Lakukan pengecekan line Telp yang terpasang di EDC dengan pesawat Telphone dan pastikan kabel line terpasang di Port line 2.lakukan pengecekan di roset telephone atau tempat parallel lain 3.tunggu sampai EDC / peralatan lain selesai digunakan 4.Modem pada EDC bermasalah 5.Bila benar putus dari Telkom, hubungi Telkom untuk perbaikan pada line 1.Restart EDC dan coba transak sikembali 2.Lakukan test transaksi dengan menekan tombol function 0 kemudian enter 3.Pastikan indicator signal di EDC menerima signal 4.Pastikan EDC terjangkau signal provider 5.Rubah komunikasi EDC ke mode Dial (Funtion 96 PilihDial atauGPRS) 1.Restart EDC (Function 3 enter)dan coba transaksi kembali 2.Ikuti penanganan problem Waiting For Line dan pastikan
29
KR-011
III.2.3.
Kendala hampir sama seperti Please Try Again-TO dan permasalahan ini disebabkan jaringan komunikasi merchant
Please Try Again-CE
tidak melakukan perubahan sistem jaringan untuk edc sebelumnya 3.Penggantian Mesin EDC 1.Restart EDC (Function 3 enter)dan coba transaksi kembali 2.Ikuti penanganan problem Waiting For Line dan pastikan tidak melakukan perubahan sistem jaringan untuk edc sebelumnya 3.Penggantian Mesin EDC
Tabel Keputusan Berikut ini merupakan tabel keputusan pada penerapan metode
Teorema Bayes untuk mendiagnosa kerusakan EDC. Tabel III.3 Tabel Keputusan Kode
Kode Kerusakan
Gejala KR- KR- KR- KR- KR- KR- KR- KR- KR- KR- KR001 GJ-001
GJ-002
GJ-003
GJ-004
002
004
GJ-005
GJ-006
GJ-007
003
005
006
007
008
009
010
011
30
GJ-008
GJ-009
GJ-010
GJ-011
GJ-012
GJ-013
GJ-014
GJ-015
GJ-016
GJ-017
GJ-018
GJ-019
GJ-020
GJ-021
GJ-022
GJ-023
GJ-024
GJ-025
GJ-026
GJ-027
GJ-028
GJ-029
GJ-030
Tabel III.2.4. Tabel Rule Rule dibuat berdasarkan tabel keputusan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan rule dapat dengan mudah mengetahui hasil akhir nanti berdasarkan rulerule yang ada. Berikut adalah keterangan dari tabel pembentukan rule :
31
Tabel III.4 Tabel Rule Kode Nama Kerusakan Kerusakan
RUL001
Program Error
RUL002
Display Error
RUL003
EDC Mati Total
RUL004
Kerusakan Tombol
RUL005
Printer Error
RUL006
Ecyription error
RUL007
Card Fail/Error
Gejala Software EDC Corrept Tampilan EDC Error Keterangan Allert Iruption Tampilan EDC Error Keterangan Invalid Terminal Key Tampilan EDC Error Keterangan Security Error Code:1 Tampilan EDC Error Keterangan Allert Iruption Tampilan EDC Hidup Mati Secara Terus Menerus Tampilan Menu EDC Tidak Normal Adaptor EDC Rusak & Kabel Adaptor Putus Adaptor EDC tidak sesuai EDC rusak total yang disebabkan Terendam air,Jatuh,dll
EDC tidak mendapatkan daya listrik Karet penghubung tombol EDC rusak Karet penghubung tombol tidak terhubung dengan PCB di EDC Tampilan Menu EDC Tidak Normal Adaptor EDC tidak sesuai Hardware Printer EDC Rusak Kertas faktur EDC habis / tidak terpasang dengan benar Batre EDC lemah / EDC terkena benturan Salah memasukkan pin pada kartu Debit/Kredit Salah memasukkan tombol function pada printah EDC Insert Stripe EDC error Magnetic Swipe EDC error
Nilai Kerusakan
0,998499624 906227
0,968
0,998499624 906227
0,983739837 398374
0,983739837 398374
0,991803278 688524 0,916666666 666667
32
Kode Nama Kerusakan Kerusakan
RUL008
Biaya Telkom belum dibayar Line telephone yang diparalelkan sedang digunakan
Waiting For Line
0,999249249 249249
Line Telp putus / lepas dari roset ataupun paralel lain Line Telp tidak tersambung ke EDC/salah port
RUL009
Line Iddle
RUL010
Please try again-TO
RUL011
Nilai
Gejala
Please Try Again-CE
Lakukan Setingan PABX EDC Problem lebih disebabkan komunikasi Telp dan provider Provider EDC diblokir atau biaya telephone belum dibayar EDC terblokir Inactive Problem terjadi di sisi line apabila sebelum Prosesing Settingan jenis line telephone berbeda dengan yang digunakan Pengaturan Provider tidak sesuai Settingan jenis line telephone berbeda dengan yang digunakan
0,991803278 688524
0,983739837 398374
0,846153846 153846
III.2.5. Pohon Keputusan Pohon keputusan adalah salah satu metode klasifikasi yang paling populer karena mudah untuk diinterpretasi oleh manusia. Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki. Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah data menjadi pohon keputusan dan aturan-aturan keputusan.
Manfaat
utama
dari
penggunaan
pohon
keputusan
adalah
kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih menginterpretasikan solusi dari permasalahan.
33
GJ001
Y GJ002
T
Y GJ003
Y
Y
Y GJ004
GJ005
Y GJ009
GJ011
T
GJ006
GJ008
Y
Y KR001
GJ007
Y
Y
Y
KR002
GJ012
GJ015
Y
GJ010
T
GJ013
GJ016
Y
KR004
GJ020
T
Y
KR003
Y
GJ014
GJ018
GJ017
GJ021
Y
KR005
T
Y
GJ019
GJ024
GJ022
KR006
Y
T
Y
KR007
GJ025
GJ023
GJ027
Y
Y
GJ026
KR008
GJ028
III.2.6. Studi Kasus Pengguna memilih gejala-gejala yang dialami pada kerusakan EDC:
1. Adaptor EDC Rusak ( AER ) 2. Adaptor EDC Tidak Sesuai ( AETS ) 3. Batre Lemah / EDC Terkena Benturan ( BL/ETB )
GJ030
GJ029
KR010
Gambar III.2. Pohon Keputusan EDC
Y
Y
KR009
KR011
34
4. Biaya Telkom Belum ( BTBD ) 5. EDC Rusak Disebabkan Terendam Air / Jatuh ( ERDTA/J ) 6. EDC Terblokir Inactive ( ETI ) 7. EDC Tidak Mendapatkan Daya Listrik ( ETMDL ) 8. Faktur EDC Habis / Faktur Tidak Terpasang ( FEH/FTT ) 9. Hardware Printer EDC Rusak ( HPER ) 10. Insert Stripe Error ( ISE ) 11. Karet Penghubung Tombol EDC Rusak ( KPTER ) 12. Karet Penghubung Tombol Tidak Terhubung Dengan PCB ( KPTTTDP ) 13. Lakukan Setingan PABX EDC ( LSPE ) 14. Line telephone Yang Diparalelkan Sedang Digunakanain ( LTYDSD ) 15. Line Telp Putus / Lepas Dari Roset Paralel Lain ( LTP/LDRPL ) 16. Line Telp Tidak Tersambung / Salah Penempatan Port ( LTTT/SPP ) 17. Magnetic Swipe Error ( MSE ) 18. Pengaturan Provider Tidak Sesuai ( PPTS ) 19. Problem Lebih Disebabkan Komunikasi Telp dan Provider ( PLDKTDP ) 20. Problem Terjadi di Sisi Line Apabila Sebelum Prosesing ( PTDSLASP ) 21. Provider EDC Diblokir / Biaya Telephone Belum Dibayar (PED/BTBD ) 22. Salah Memasukkan Pin kartu Debit / Kredit ( SMPKD/K ) 23. Salah Memasukkan Printah Function ( SMPF ) 24. Settingan Jenis Line Telephone Berbeda ( SJLTB ) 25. Software EDC Corrept ( SEC ) 26. Tampilan EDC Error Keterangan Allert Iruption ( TEEKAI ) 27. Tampilan EDC Error Keterangan Invalid Terminal Key ( TEEKITK ) 28. Tampilan EDC Error Keterangan Security Error Code:1 ( TEEKSEC ) 29. Tampilan EDC Hidup Mati Secara Terus Menerus ( TEHMSTM ) 30. Tampilan Menu EDC Tidak Normal ( TMETN )
35
Contoh Kasus 1 Menghitung Probabilitas Hipotesis [PEE] dengan Evidence [TEEKITK, TEEKSEC, TEEKAI, SEC]. Berikut ini data yang telah teramati: 1. Kejadian hipotesis PEE (Program EDC Error) sebanyak 1 kali dari 11 [rule]/Kejadian 2. Kejadian evidence TEEKITK pada hipotesis PEE sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis PEE 3. Kejadian evidence TEEKITK tanpa memperhatikan hipotesis PEE sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 4. Kejadian evidence TEEKSEC pada hipotesis PEE sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis PEE 5. Kejadian evidence TEEKSEC tanpa memperhatikan hipotesis PEE sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 6. Kejadian evidence TEEKAI pada hipotesis PEE sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis PEE 7. Kejadian evidence TEEKAI tanpa memperhatikan hipotesis PEE sebanyak 2 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 8. Kejadian evidence SEC pada hipotesis PEE sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis PEE 9. Kejadian evidence SEC tanpa memperhatikan hipotesis PEE sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan [P(TEEKITK|PEE) × P(TEEKSEC|PEE) × P(TEEKAI|PEE) × P(SEC|PEE)] × P(PEE)
P(PEE|TEEKITK, TEEKSEC, = TEEKAI, SEC) [P(TEEKITK) × P(TEEKSEC) × P(TEEKAI) × P(SEC)] + P(PEE) P(PEE|TEEKITK, TEEKSEC, TEEKAI, SEC)
[1/1 × 1/1 × 0,090909090909090 0,9984996249062 1/1 × 1/1] × = 9 = = 27 1/11 [1/11 × 1/11 × 0,091045693600163
36
2/11 × 1/11] + 1/11
9
Contoh Kasus 2 Menghitung Probabilitas Hipotesis [DE] dengan Evidence [TEEKAI, TMETN, TEHMSTM]. Berikut ini data yang telah teramati: 1. Kejadian hipotesis DE (Display Error) sebanyak 1 kali dari 11 [rule]/Kejadian 2. Kejadian evidence TEEKAI pada hipotesis DE sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis DE 3. Kejadian evidence TEEKAI tanpa memperhatikan hipotesis DE sebanyak 2 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 4. Kejadian evidence TMETN pada hipotesis DE sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis DE 5. Kejadian evidence TMETN tanpa memperhatikan hipotesis DE sebanyak 2 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 6. Kejadian evidence TEHMSTM pada hipotesis DE sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis DE 7. Kejadian evidence TEHMSTM tanpa memperhatikan hipotesis DE sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan
P(DE|TEEKAI, TMETN, = TEHMSTM)
[P(TEEKAI|DE) × P(TMETN|DE) × P(TEHMSTM|DE)] × P(DE) [P(TEEKAI) × P(TMETN) × P(TEHMSTM)] + P(DE)
[1/1 × 1/1 × 1/1] × 1/11 0,0909090909090909 P(DE|TEEKAI, TMETN, = [2/11 × 2/11 × 1/11] + = = 0,968 TEHMSTM) 0,0939143501126972 1/11
37
Contoh Kasus 3 Menghitung Probabilitas Hipotesis [EMT] dengan Evidence [ETMDL, AER, AETS, ERDTA/J]. Berikut ini data yang telah teramati: 1. Kejadian hipotesis EMT (EDC Mati Total) sebanyak 1 kali dari 11 [rule]/Kejadian 2. Kejadian evidence ETMDL pada hipotesis EMT sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis EMT 3. Kejadian evidence ETMDL tanpa memperhatikan hipotesis EMT sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 4. Kejadian evidence AER pada hipotesis EMT sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis EMT 5. Kejadian evidence AER tanpa memperhatikan hipotesis EMT sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 6. Kejadian evidence AETS pada hipotesis EMT sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis EMT 7. Kejadian evidence AETS tanpa memperhatikan hipotesis EMT sebanyak 2 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 8. Kejadian evidence ERDTA/J pada hipotesis EMT sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis EMT 9. Kejadian evidence ERDTA/J tanpa memperhatikan hipotesis EMT sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan [P(ETMDL|EMT) × P(AER|EMT) × P(AETS|EMT) × P(ERDTA/J|EMT)] × P(EMT)
P(EMT|ETMDL, AER, = AETS, ERDTA/J) [P(ETMDL) × P(AER) × P(AETS) × P(ERDTA/J)] + P(EMT)
P(EMT|ETMDL, = [1/1 × 1/1 × 1/1 × 1/1] × = 0,0909090909090909 = 0,998499624906227 1/11 AER, AETS,
38
ERDTA/J)
[1/11 × 1/11 × 2/11 × 1/11] + 1/11
0,0910456936001639
Contoh Kasus 4 Menghitung Probabilitas Hipotesis [KT] dengan Evidence [TMETN, KPTTTDP, KPTER]. Berikut ini data yang telah teramati: 1. Kejadian hipotesis KT (Kerusakan Tombol) sebanyak 1 kali dari 11 [rule]/Kejadian 2. Kejadian evidence TMETN pada hipotesis KT sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis KT 3. Kejadian evidence TMETN tanpa memperhatikan hipotesis KT sebanyak 2 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 4. Kejadian evidence KPTTTDP pada hipotesis KT sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis KT 5. Kejadian evidence KPTTTDP tanpa memperhatikan hipotesis KT sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 6. Kejadian evidence KPTER pada hipotesis KT sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis KT 7. Kejadian evidence KPTER tanpa memperhatikan hipotesis KT sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan
P(KT|TMETN, KPTTTDP, = KPTER)
[P(TMETN|KT) × P(KPTTTDP|KT) × P(KPTER|KT)] × P(KT) [P(TMETN) × P(KPTTTDP) × P(KPTER)] + P(KT)
[1/1 × 1/1 × 1/1] × 1/11 0,0909090909090909 P(KT|TMETN, = [2/11 × 1/11 × 1/11] + = = 0,983739837398374 KPTTTDP, KPTER) 0,0924117205108941 1/11
39
Contoh Kasus 5 Menghitung Probabilitas Hipotesis [PE] dengan Evidence [AETS, FEH/FTT, HPER]. Berikut ini data yang telah teramati: 1. Kejadian hipotesis PE (Printer Error) sebanyak 1 kali dari 11 [rule]/Kejadian 2. Kejadian evidence AETS pada hipotesis PE sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis PE 3. Kejadian evidence AETS tanpa memperhatikan hipotesis PE sebanyak 2 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 4. Kejadian evidence FEH/FTT pada hipotesis PE sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis PE 5. Kejadian evidence FEH/FTT tanpa memperhatikan hipotesis PE sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 6. Kejadian evidence HPER pada hipotesis PE sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis PE 7. Kejadian evidence HPER tanpa memperhatikan hipotesis PE sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan
P(PE|AETS, FEH/FTT, = HPER)
[P(AETS|PE) × P(FEH/FTT|PE) × P(HPER|PE)] × P(PE) [P(AETS) × P(FEH/FTT) × P(HPER)] + P(PE)
P(PE|AETS, [1/1 × 1/1 × 1/1] × 1/11 0,0909090909090909 FEH/FTT, = = = 0,983739837398374 [2/11 × 1/11 × 1/11] + 1/11 0,0924117205108941 HPER)
40
Contoh Kasus 6 Menghitung Probabilitas Hipotesis [EE] dengan Evidence [SMPKD/K, SMPF, BL/ETB]. Berikut ini data yang telah teramati: 1. Kejadian hipotesis EE (Ecyription error) sebanyak 1 kali dari 11 [rule]/Kejadian 2. Kejadian evidence SMPKD/K pada hipotesis EE sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis EE 3. Kejadian evidence SMPKD/K tanpa memperhatikan hipotesis EE sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 4. Kejadian evidence SMPF pada hipotesis EE sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis EE 5. Kejadian evidence SMPF tanpa memperhatikan hipotesis EE sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 6. Kejadian evidence BL/ETB pada hipotesis EE sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis EE 7. Kejadian evidence BL/ETB tanpa memperhatikan hipotesis EE sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan
P(EE|SMPKD/K, SMPF, = BL/ETB)
[p(SMPKD/K|EE) × p(SMPF|EE) × p(BL/ETB|EE)] × p(EE) [p(SMPKD/K) × p(SMPF) × p(BL/ETB)] + p(EE)
[1/1 × 1/1 × 1/1] × 1/11
0,0909090909090909
P(EE|SMPKD/K, = = = 0,991803278688524 SMPF, BL/ETB) [1/11 × 1/11 × 1/11] 0,0916604057099925 + 1/11
41
Contoh Kasus 7 Menghitung Probabilitas Hipotesis [CF] dengan Evidence [MSE, ISE]. Berikut ini data yang telah teramati: 1. Kejadian hipotesis CF (Card Fail/Error) sebanyak 1 kali dari 11 [rule]/Kejadian 2. Kejadian evidence MSE pada hipotesis CF sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis CF 3. Kejadian evidence MSE tanpa memperhatikan hipotesis CF sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 4. Kejadian evidence ISE pada hipotesis CF sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis CF 5. Kejadian evidence ISE tanpa memperhatikan hipotesis CF sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan [P(MSE|CF) × P(ISE|CF)] × P(CF) P(CF|MSE, ISE) = [P(MSE) × P(ISE)] + P(CF) [1/1 × 1/1] × 1/11 0,0909090909090909 P(CF|MSE, = = = 0,916666666666667 ISE) [1/11 × 1/11] + 1/11 0,0991735537190083
Contoh Kasus 8 Menghitung Probabilitas Hipotesis [WFL] dengan Evidence [LTTT/SPP, LTP/LDRPL, LTYDSD, BTBD]. Berikut ini data yang telah teramati: 1. Kejadian hipotesis WFL (Waiting For Line) sebanyak 1 kali dari 11 [rule]/Kejadian
42
2. Kejadian evidence LTTT/SPP pada hipotesis WFL sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis WFL 3. Kejadian evidence LTTT/SPP tanpa memperhatikan hipotesis WFL sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 4. Kejadian evidence LTP/LDRPL pada hipotesis WFL sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis WFL 5. Kejadian evidence LTP/LDRPL tanpa memperhatikan hipotesis WFL sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 6. Kejadian evidence LTYDSD pada hipotesis WFL sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis WFL 7. Kejadian evidence LTYDSD tanpa memperhatikan hipotesis WFL sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 8. Kejadian evidence BTBD pada hipotesis WFL sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis WFL 9. Kejadian evidence BTBD tanpa memperhatikan hipotesis WFL sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan [P(LTTT/SPP|WFL) × P(LTP/LDRPL|WFL) × P(WFL|LTTT/SPP, P(LTYDSD|WFL) × P(BTBD|WFL)] × P(WFL) LTP/LDRPL, LTYDSD, = [P(LTTT/SPP) × P(LTP/LDRPL) × P(LTYDSD) × BTBD) P(BTBD)] + P(WFL) [1/1 × 1/1 × 1/1 × 1/1] 0,0909090909090909 P(WFL|LTTT/SPP, × 1/11 LTP/LDRPL, = = = 0,999249249249249 [1/11 × 1/11 × 1/11 × LTYDSD, BTBD) 0,0909773922546274 1/11] + 1/11
Contoh Kasus 9 Menghitung Probabilitas Hipotesis [LI] dengan Evidence [LSPE, PED/BTBD, PLDKTDP]. Berikut ini data yang telah teramati:
43
1. Kejadian hipotesis LI (Line Iddle) sebanyak 1 kali dari 11 [rule]/Kejadian 2. Kejadian evidence LSPE pada hipotesis LI sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis LI 3. Kejadian evidence LSPE tanpa memperhatikan hipotesis LI sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 4. Kejadian evidence PED/BTBD pada hipotesis LI sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis LI 5. Kejadian evidence PED/BTBD tanpa memperhatikan hipotesis LI sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 6. Kejadian evidence PLDKTDP pada hipotesis LI sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis LI 7. Kejadian evidence PLDKTDP tanpa memperhatikan hipotesis LI sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan
P(LI|LSPE, PED/BTBD, = PLDKTDP)
[P(LSPE|LI) × P(PED/BTBD|LI) × P(PLDKTDP|LI)] × P(LI) [P(LSPE) × P(PED/BTBD) × P(PLDKTDP)] + P(LI)
[1/1 × 1/1 × 1/1] × 0,0909090909090909 P(LI|LSPE, 1/11 PED/BTBD, = = = 0,991803278688524 [1/11 × 1/11 × 1/11] PLDKTDP) 0,0916604057099925 + 1/11 Contoh Kasus 10 Menghitung Probabilitas Hipotesis [PTA] dengan Evidence [PTDSLASP, SJLTB, ETI]. Berikut ini data yang telah teramati: 1. Kejadian hipotesis PTA (Please try again-TO) sebanyak 1 kali dari 11 [rule]/Kejadian 2. Kejadian evidence PTDSLASP pada hipotesis PTA sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis PTA 3. Kejadian evidence PTDSLASP tanpa memperhatikan hipotesis PTA
44
sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 4. Kejadian evidence SJLTB pada hipotesis PTA sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis PTA 5. Kejadian evidence SJLTB tanpa memperhatikan hipotesis PTA sebanyak 2 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan € 6. Kejadian evidence ETI pada hipotesis PTA sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis PTA 7. Kejadian evidence ETI tanpa memperhatikan hipotesis PTA sebanyak 1 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan
P(PTA|PTDSLASP, = SJLTB, ETI)
[P(PTDSLASP|PTA) × P(SJLTB|PTA) × P(ETI|PTA)] × P(PTA) [P(PTDSLASP) × P(SJLTB) × P(ETI)] + P(PTA) [1/1 × 1/1 × 1/1] × 1/11
0,0909090909090909 P(PTA|PTDSLASP, = = = 0,983739837398374 SJLTB, ETI) [1/11 × 2/11 × 1/11] 0,0924117205108941 + 1/11 Contoh Kasus 11 Menghitung Probabilitas Hipotesis [PTA] dengan Evidence [SJLTB, PPTS]. Berikut ini data yang telah teramati: 1. Kejadian hipotesis PTA (Please Try Again-CE) sebanyak 1 kali dari 11 [rule]/Kejadian 2. Kejadian evidence SJLTB pada hipotesis PTA sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis PTA 3. Kejadian evidence SJLTB tanpa memperhatikan hipotesis PTA sebanyak 2 kali dari 11 kali kejadian keseluruhan 4. Kejadian evidence PPTS pada hipotesis PTA sebanyak 1 kali dari 1 kali kejadian hipotesis PTA 5. Kejadian evidence PPTS tanpa memperhatikan hipotesis PTA sebanyak 1
45
kali dari 11 kali kejadian keseluruhan
[P(SJLTB|PTA) × P(PPTS|PTA)] × P(PTA) P(PTA|SJLTB, PPTS) = [P(SJLTB) × P(PPTS)] + P(PTA) [1/1 × 1/1] × 1/11 P(PTA|SJLTB, PPTS)
=
[2/11 × 1/11] + 1/11
0,0909090909090909 =
= 0,846153846153846 0,107438016528926
III.3. Desain Sistem Desain sistem pada penelitian ini dibagi menjadi dua desain, yaitu desain sistem secara global untuk penggambaran model sistem secara garis besar dan desain sistem secara detail untuk membantu dalam pembuatan sistem. III.3.1. Desain Sistem Secara Global Perancangan desain sistem yang akan dibangun menggunakan pemodelan UML (Unified Modelling System). Diagram-diagram yang digunakan use case diagram, class diagram,activity diagram dan sequence diagram. III.3.1.1.Usecase Diagram Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Dapat dikatakan use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Maka digambarlah suatu bentuk diagram Use Case yang dapat dilihat pada gambar III.3 berikut ini :
46
Registrasi Pengguna
Login Mengelola Data Gejala Mengelola Data Kerusakan
Admin
Konsultasi Kerusakan Include
Mengelola Rule Base Proses Perhitungan Konsultasi Mengelola Data Pengguna Mengelola Data Pakar
Pengguna
Extend
Hasil Konsultasi
Include Ganti Password
Exit
Gambar III.3. Use Case Diagram Klasifikasi Kendala Dan Kerusakan Perangkat EDC (Electronic Data Capture)
III.3.1.2. Class Diagram Rancangan kelas-kelas yang akan digunakan pada sistem yang akan dirancang dapat dilihat pada gambar III.4:
gejala
Diagnosa
pakar
-kode_gejala -nama_gejala -pertanyaan +tambah() +edit() +hapus()
1..* 1
-kode_pakar -nama_pakar -username -password +tambah() +edit() +hapus()
0..*
1 1
rule
1..*
-Kode_Rule -Kode_Kerusakan -Kode_Gejala +Baru() +Refresh()
rule_detail
1..
-Kode_Rule -Kode_gejala +Update()
1
-Kode_Diagnosa -Kode_Pengguna -Kode_Kerusakan -Tanggal -Probabilitas -Rincian +Baru() +Proses() 1..* 1..*
0..* Pengguna -Kode_Pengguna -Nama_Pengguna -Username -Password 1.. +Tambah() +Edit() +Hapus()
Kerusakan -Kode_Pengguna -Nama_Pengguna -Keterangan -Solusi +Tambah() +Edit() +Hapus() 1..*
1
Gambar III.4. Class Diagram Sistem
47
III.3.1.3. Activity Diagram Bisnis proses yang telah digambarkan pada usecase diagram diatas dijabarkan dengan activity diagram : 1.
Activity Diagram Login Pakar Aktivitas login yang dilakukan oleh admin dapat diterangkan
langkah-langkah state berikut :
Login Pakar Admin
Sistem
Buka Aplikasi
Login
Isi Username Gagal Isi Password
Click Login Berhasil
Phase
Menu Utama
Gambar III.5. Activity Diagram Login Pakar
dengan
48
Keterangan : a. Admin masuk ke form login pakar. b. Kemudian admin memasukkan username dan password untuk masuk ke sistem. c. Data yang diinputkan akan disesuaikan dengan database oleh sistem, bila data valid maka admin akan masuk ke form admin bila invalid maka admin akan menerima pesan error sistem dan kembali pada form login. 2. Activity Diagram Data Kerusakan Aktivitas yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data kerusakan dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut yang ditunjukkan pada gambar III.6 berikut : Data Penyakit Admin
Sistem
Memilih aksi pada form Menu
Click Form Form Kerusakan
Form Kerusakan
Mengisi Data
tidak
Data Baru
Menekan tombol simpan
Menyimpan data
Memilih Data
Edit Data
Mengubah Data
Menyimpan Data
Hapus Data
Konfimrasi Penghapusan
Memilih data
Menghapus Data
Phase
Ya
Gambar III.6. Activity Diagram Data Kerusakan
49
Keterangan : a. Admin masuk ke form kerusakan. b. Pada form kerusakan, admin dapat melakukan pengolahan data kerusakan yaitu membuat data kerusakan baru, mengedit data, mencari data dan menghapus data kerusakan sesuai dengan kebutuhan.
3.
Activity Diagram Data Gejala Aktivitas yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data gejala dapat
diterangkan dengan langkah-langkah state berikut yang ditunjukkan pada gambar III.7 berikut : Data Gejala Admin
Sistem
Memilih aksi pada form Menu
Click Form Gejala
Form Gejala
Mengisi Data
Data Baru
Menekan tombol simpan
Menyimpan data
Memilih Data
Edit Data
Mengubah Data
Menyimpan Data
tidak
Hapus Data
Konfimrasi Penghapusan
Memilih data
Menghapus Data
Phase
Ya
Gambar III.7. Activity Diagram Data Gejala
50
Keterangan : a. Admin masuk ke form gejala. b. Pada form gejala, admin dapat melakukan pengolahan data gejala yaitu membuat data gejala baru, mengedit data, mencari data dan menghapus data gejala sesuai dengan kebutuhan.
4.
Activity Diagram Rule Base Aktivitas yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data rule base dapat
diterangkan dengan langkah-langkah state berikut yang ditunjukkan pada gambar III.8 berikut : Data Rule Base Admin
Sistem
Memilih aksi pada form menu
Click form Rule Base
Tentukan Gejala dan Kerusakan
Menganalisa data
Menekan tombol simpan
Menyimpan data
Phase
Click Refresh
Gambar III.8. Activity Diagram Rule Base
51
Keterangan : a. Admin masuk ke form Rule Base. b. Pada form rule base, admin dapat melakukan pengolahan data rule yaitu membuat data basis aturan baru, mengedit data dan menghapus data basis aturan sesuai dengan kebutuhan.
5.
Activity Diagram Pengguna Aktivitas yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data pengguna dapat
diterangkan dengan langkah-langkah state berikut yang ditunjukkan pada gambar III.9 berikut : Data Pasien Admin
Sistem
Memilih aksi pada form Menu
Click Form Pengguna
FormPengguna
Mengisi Data
Data Baru
Menekan tombol simpan
Menyimpan data
Memilih Data
Edit Data
Mengubah Data
Menyimpan Data
tidak
Hapus Data
Konfimrasi Penghapusan
Memilih data
Menghapus Data
Phase
Ya
Gambar III.9. Activity Diagram Data Pengguna
52
Keterangan : a. Admin masuk ke form pengguna. b. Pada form pengguna, admin dapat melakukan pengolahan data pengguna yaitu mencari, menghapus, mengedit, dan menambahkan data pengguna.
6.
Activity Diagram Pakar Aktivitas yang dilakukan oleh admin pada pengolahan akun pakar dapat
diterangkan dengan langkah-langkah state berikut yang ditunjukkan pada gambar III.10 berikut : Data Pakar Admin
Sistem
Memilih aksi pada form Menu
Click Form Pakar
Form Pakar
Mengisi Data
Data Baru
Menekan tombol simpan
Menyimpan data
Memilih Data
Edit Data
Mengubah Data
Menyimpan Data
tidak
Hapus Data
Konfimrasi Penghapusan
Memilih data
Menghapus Data
Phase
Ya
Gambar III.10. Activity Diagram Pakar Keterangan :
53
a. Admin masuk ke form pakar. b. Pada form pakar, admin dapat melakukan pengolahan data pakar yaitu mencari, menghapus, mengedit, dan menambahkan data pakar.
7.
Activity Diagram Login Pengguna Aktivitas login yang dilakukan oleh pengguna dapat diterangkan dengan
langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.11 berikut :
Login Pengguna Admin
Sistem
Buka Aplikasi
Login
Isi Username Gagal Isi Password
Click Login Berhasil
Phase
Menu Utama
Gambar III.11. Activity Diagram Login Pengguna
54
Keterangan : a. Pengguna masuk ke form login pengguna. b. Kemudian pengguna memasukkan username dan password untuk masuk ke sistem. c. Data yang diinputkan akan disesuaikan dengan database oleh sistem, bila data valid maka admin akan masuk ke form pengguna bila invalid maka pengguna akan menerima pesan error sistem dan kembali pada form login.
8. Activity Diagram Konsultasi Kerusakan Aktivitas yang dilakukan dalam melakukan konsultasi kerusakan terhadap sistem yang dapat diterangkan pada gambar III.12 : Konsultasi Kerusakan Pengguna
Sistem
Memilih aksi pada form menu
Click form Konsultasi Kerusakan
Melakukan Konsultasi Kerusakan
Memproses Probabiltas
Menekan tombol Data Perhitungan
Hasil Perhitungan
Phase
Click Proses
Gambar III.12. Activity Diagram Konsultasi
55
Keterangan : a. User masuk ke form konsultasi kerusakan. b. Pada form konsultasi, Pengguna melakukan konsultasi dengan memilih beberapa gejala yang disediakan sistem, kemudian sistem akan memproses probabilitas kerusakan dan dan pengguna dapat melihat hasil konsultasi perhitungan dengan menekan tombol data perhitungan.
9.
Activity Diagram Melihat Hasil Konsultasi Aktivitas yang dilakukan dalam melihat hasil konsultasi pengguna dapat
diterangkan pada gambar III.13: Konsultasi Kerusakan Pengguna
Sistem
Memilih aksi pada form menu
Click form Hasil Konsultasi
Klik Refresh
Menampilkan Laporan Hasil Konsultasi
Memilih Kode Diagnosis
Cetak Laporan Hasil Konsultasi
Phase
Menekan Tombol Print
Gambar III.13. Activity Diagram Melihat Hasil Konsultasi
56
Keterangan : a. Pengguna masuk ke form hasil Konsultasi. b. Pada form hasil konsultasi, pengguna dapat melihat laporan data kerusakan dengan memilih kode diagnosis dan mengklik button print, kemudian pengguna dapat melihat informasi yang disajikan oleh sistem berdasarkan database yang ada. 10. Activity Diagram Ganti Password Aktivitas yang dilakukan oleh pengguna pada form ganti password dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.14 berikut : Hasil Diagnosis Pengguna
Sistem
Pilih form ganti password
Mengganti Password
Proses Ganti Password
Phase
Click Ganti
Gambar III.14. Activity Ganti Password
Keterangan : a. Pengguna memilih form ganti password. b. Pada form ganti password, pengguna dapat mengganti passwordnya.
57
III.3.1.4. Sequence Diagram Rangkaian kegiatan pada setiap terjadi event sistem digambarkan pada sequence diagram berikut: 1. Sequence Diagram Login Pakar Serangkaian kinerja sistem login yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state, dimulai dari memasukkan username, memasukkan password, jika Akun valid maka sistem akan mengaktifkan menu administrator, sedangkan jika tidak valid, maka tampilkan pesan kesalahan yang ditunjukkan pada gambar III.15 berikut :
Pakar
Form Login
Proses Login
Tabel Pakar
Form login
Validasi nama dan password () Click login ()
Invalid () Login sukses ()
Click reset ()
Gambar III.15. Sequence Diagram Login Pakar
Halaman Pakar
58
2. Sequence Diagram Data Kerusakan Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data kerusakan dapat diterangkan
dengan langkah-langkah state berikut, pertama
admin mengisi nama kerusakan, keterangan, penanganan dan pencegahan kerusakan mesin EDC kemudian mengklik simpan untuk menyimpan data, admin dapat mengolah data kerusakan yang telah tersimpan. Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam mengelolah data kerusakan yang ditunjukkan pada gambar III.16 berikut :
Admin
Form Utama
Form Kerusakan
Tabel Kerusakan
Proses
Tampilkan Fom ()
Menu () click form Kerusakan () Click baru ()
Click simpan () Koneksi database ()
Click Edit () Koneksi database () Click Hapus () Koneksi database () Click batal ()
Click reset ()
Click print () Koneksi database ()
Close form ()
Gambar III.16. Sequence Diagram Data Kerusakan
59
3.
Sequence Diagram Data Gejala Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data
gejala dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, pertama admin mengisi nama gejala, pertanyaan dan bobot gejala kemudian mengklik simpan untuk menyimpan data, admin dapat mengolah data gejala yang telah tersimpan. Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam mengelolah data gejala yang ditunjukkan pada gambar III.17 berikut :
Admin
Form Utama
Tabel Gejala
Proses
Form Gejala
Tampilkan Fom ()
Menu () click form gejala () Click baru ()
Click simpan () Koneksi database ()
Click Edit () Koneksi database () Click Hapus () Koneksi database () Click batal ()
Click reset ()
Click print () Koneksi database ()
Close form ()
Gambar III.17. Sequence Diagram Data Gejala
60
4.
Sequence Diagram Rule Base Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data
pola gejala dapat diterangkan
dengan langkah-langkah state berikut, admin
mengisi level, gejala dan jawaban dari pertanyaan gejala kemudian mengklik simpan untuk menyimpan data, admin dapat mengolah data basis rule yang telah tersimpan. Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam mengelolah data pola gejala yang ditunjukkan pada gambar III.18 berikut :
Admin
Form Utama
Form Rule Base
Proses
Tabel Rule
Tabel Kerusakan Tabel Gejala
Tampilkan Fom ()
Menu () click form Rule Base () Click Rule baru ()
Koneksi database ()
Koneksi database ()
Koneksi database () Kli Muat/ Refresh
Klick Simpan
Close form ()
Gambar III.18. Sequence Diagram Data Rule Base
61
5.
Sequence Diagram Pengguna Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data
pengguna dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, ditunjukkan pada gambar III.19 berikut :
Pakar
Form Utama
Form Pengguna
Tabel Pengguna
Proses
Tampilkan Fom ()
Menu () click form Pengguna() Click Baru ()
Click Simpan () Koneksi database () Click Edit () Koneksi database () Click Hapus () Koneksi database () Close form ()
Gambar III.19. Sequence Diagram Pengguna
62
6.
Sequence Diagram Pakar Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh Pakar pada pengolahan data
Pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, ditunjukkan pada gambar III.18 berikut :
Pakar
Form Utama
Form Pengguna
Tabel Pakar
Proses
Tampilkan Fom ()
Menu () click form Pakar() Click Baru ()
Click Simpan () Koneksi database () Click Edit () Koneksi database () Click Hapus () Koneksi database () Close form ()
Gambar III.20. Sequence Diagram Data Pakar
63
7.
Sequence Diagram Login Pengguna Serangkaian kinerja sistem login yang dilakukan oleh admin dapat
diterangkan dengan langkah-langkah state, dimulai dari memasukkan email dan memasukkan password, jika Akun valid maka sistem akan mengaktifkan menu user, sedangkan jika tidak valid, maka tampilkan pesan kesalahan yang ditunjukkan pada gambar III.21 berikut :
Pengguna
Form Login
Proses Login
Tabel Pengguna
Halaman PenggunaPakar
Form login
Validasi nama dan password () Click login ()
Invalid () Login sukses ()
Click reset ()
Gambar III.21. Sequence Diagram Login Pengguna 8. Sequence Diagram Konsultasi Kerusakan Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam melakukan diagnosis terhadap sistem yang dapat diterangkan pada gambar III.22 :
64
Pengguna
Proses
Form Konsultasi
Tabel Konsultasi
Tampilkan Fom ()
Mulai kosultasi () Memberi jawaban () Koneksi database ()
Close form ()
Gambar III.22. Sequence Diagram Konsultasi Kerusakan
9.
Sequence Diagram Melihat Laporan Konsultasi Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam melihat informasi
mengenai laporan diagnosa dapat diterangkan pada gambar III.23 :
Pengguna
Form Utama
Print
Proses
Tabel Kerusakan
Tampilkan Fom ()
Menu () click Print () Informasi data ()
Koneksi database () Close form ()
Gambar III.23. Sequence Diagram Melihat Laporan Konsultasi
65
III.3.2. Desain Sistem Secara Detail Tahap perancangan berikutnya yaitu desain sistem secara detail yang meliputi desain output sistem, desain input sistem, dan desain database. III.3.2.1. Desain Output Berikut ini adalah rancangan tampilan desain output yang akan dihasilkan oleh sistem: Desain Form Melihat Laporan Diagnosa Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses oleh dalam melihat informasi mengenai hasil diagnosa dapat diterangkan pada gambar III.24 : SISTEM PAKAR KERUSAKAN MESIN EDC Metode Teorema Bayes Print Preview Perhitungan
Gambar III.24. Desain Form Melihat Laporan Diagnosa
66
III.3.2.2. Desain Input Berikut ini adalah rancangan atau desain input sebagai antarmuka pengguna: 1. Desain Form Login admin Desain form yang telah dirancang pada sistem login yang dapat diakses oleh admin dapat diterangkan
dengan langkah-langkah state, dimulai dari
memasukkan username, memasukkan password, jika Akun valid maka sistem akan mengaktifkan menu administrator, sedangkan jika tidak valid, maka tampilkan pesan kesalahan yang ditunjukkan pada gambar III.25 berikut :
Login Pakar
Form Login Pakar Form untuk masuk ke sistem sebagai Pakar
Username Gambar
Password Login
Reset
Gambar III.25. Desain Form Login Pakar
2. Desain Form Data Kerusakan Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses oleh admin pada pengolahan data kerusakan dapat diterangkan
dengan langkah-langkah state
berikut, pertama admin mengisi nama kerusakan, keterangan, penanganan dan
67
pencegahan kerusakan mesin EDC kemudian mengklik simpan untuk menyimpan data, admin dapat mengolah data kerusakan yang telah tersimpan. Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses oleh dalam mengelolah data kerusakan yang ditunjukkan pada gambar III.26 berikut :
Kerusakan
Form Kerusakan Form untuk pengolahan data Kerusakan Cari Data Kode_Kerusakan
NamaKerusakan
Keterangan
Solusi
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
Nama Kerusakan Keterangan Solusi
Baru
Simpan
Edit
Hapus
Batal
Gambar III.26. Desain Form Data Kerusakan
3. Desain Form Data Gejala Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses oleh admin pada pengolahan data gejala dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut,
68
pertama admin mengisi nama gejala, pertanyaan dan bobot gejala kemudian mengklik simpan untuk menyimpan data, admin dapat mengolah data gejala yang telah tersimpan. Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses oleh dalam mengelolah data gejala yang ditunjukkan pada gambar III.27 berikut :
Gejala
Form Gejala Form untuk pengolahan data gejala
Cari Data
Kode_Gejala
Nama_Gejala
Singkatan
xxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
Nama Gejala
Singkatan Baru
Simpan
Edit
Hapus
Batal
Gambar III.27. Desain Form Data Gejala
4. Desain Form Data Rule Base Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses oleh admin pada pengolahan data basis aturan dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, admin mengisi level, gejala dan jawaban dari pertanyaan gejala kemudian
69
mengklik simpan untuk menyimpan data, admin dapat mengolah data basis aturan yang telah tersimpan. Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses oleh dalam mengelolah data basis aturan yang ditunjukkan pada gambar III.28 berikut :
Rule Base
Form Rule Base Form untuk pengolahan data rule base Rule Baru Nama Kerukan Data Rule Kode Rule xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx
Semua Gejala Kode Rule
Gejala Dalam Rule Nama Gejala
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx
xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
Baru
xxxxxxx
xxxxxxx
Refresh
xxxxxxx
xxxxxxx
Save
Tambahkan Gejala Terpilih
>> <<
Kode Rule Nama Gejala Probilitas xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx Hapus Gejala Terpilih
Gambar III.28. Desain Form Data Rule Base
5. Desain Form pengguna Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses oleh pakar pada pengolahan pengaturan akun pengguna dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, admin mengisi nama pengguna, password lama dan password baru
70
kemudian admin mengklik tombol ubah untuk menyimpan data yang telah diubah. Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses oleh dalam mengolah data pengaturan akun pakar ditunjukkan pada gambar III.29 berikut :
Pengguna
Form Pengguna Form untuk pengolahan data Pengguna
Cari Data Nama Pengguna
Username
Pasword
xxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
Nama Pengguna Username Pasword Baru
Simpan
Edit
Hapus
Batal
Gambar III.29. Desain Form Data Pengguna
6. Desain Form Pakar Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses oleh pakar pada pengolahan pengaturan akun mesin EDC dapat diterangkan dengan langkahlangkah state berikut, admin mengisi nama pakar, password lama dan password baru kemudian admin mengklik tombol ubah untuk menyimpan data yang telah
71
diubah. Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses oleh dalam mengolah data pengaturan akun pakar ditunjukkan pada gambar III.30 berikut :
Pakar
Form Pakar Form untuk pengolahan data Kerusakan
Cari Data Nama Pakar
Username
Pasword
xxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
Nama Pakar Username Pasword Baru
Simpan
Edit
Hapus
Batal
Gambar III.30. Desain Form Data Pakar
7. Desain Form Login Pengguna Desain form yang telah dirancang pada sistem login yang diakses oleh admin dapat diterangkan dengan langkah-langkah state, dimulai dari memasukkan email dan memasukkan password, jika Akun valid maka sistem akan mengaktifkan
72
menu user, sedangkan jika tidak valid, maka tampilkan pesan kesalahan yang ditunjukkan pada gambar III.31 berikut : Login Pengguna
Form Login Pengguna Form untuk masuk ke sistem sebagai Pengguna
Username Gambar
Password Login
Reset
Gambar III.31. Desain Form Login Pengguna
8. Desain Form Konsultasi Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses oleh dalam melakukan konsultasi terhadap sistem yang dapat diterangkan pada gambar III.32:
Konsultasi
Form Konsultasi Form untuk pengolahan data Kerusakan Gejala
Pertanyaan
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
Pertanyaan
Data Perhitungan
Nama Pasien :
xxxxxx
Tanggal :
xxxxxx
Nama Penyakit :
xxxxxx
Probalitas
xxxxxx
Batal
Proses
Gambar III.32. Desain Form Konsultasi
73
9. Desain Form Hasil Diagnosa Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses oleh dalam melihat konsultasi terhadap sistem yang dapat diterangkan pada gambar III.33:
Hasil Konsultasi
Hasil Konsultasi Form untuk pengolahan data Diagnosis Kode Diagnosa xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx
Nama Pengguna :
xxxxxx
Tanggal :
xxxxxx
Nama Kerusakan :
xxxxxx
Probalitas :
xxxxxx
xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx
Refres
Hapus
Gambar III.33. Desain Form Hasil Diagnosa
10. Desain Form Ganti Password Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses oleh mesin EDC pada pengolahan pengaturan ganti pasword dapat diterangkan dengan langkahlangkah state berikut, mesin EDC mengisi nama mesin EDC, username dan password kemudian admin mengklik tombol ganti untuk mengganti data yang telah diubah. Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses oleh dalam mengolah data pengaturan akun pakar ditunjukkan pada gambar III.34 berikut :
74
Ganti Password
Form Ganti Password Form untuk ganti Pasword pasien Nama Username Password Ganti
Gambar III.34. Desain Form Ganti Password
III.3.2.3.Desain Basis Data Desain basis data terdiri dari tahap melakukan normalisasi tabel, merancang struktur tabel, dan membangun Entity Relationship Diagram (ERD). III.3.2.3.1. Desain Tabel Maka tahap selanjutnya yang dikerjakan yaitu merancang struktur tabel pada basis data sistem yang akan dibuat, berikut ini merupakan rancangan struktur tabel tersebut : 1. Struktur Tabel Diagnosis Tabel diagnosis digunakan untuk menyimpan data Kode_Diagnosis, Kode_Mesin
EDC,
Kode_Kerusakan,
Tanggal,
Probabilitas,
Rincian,
selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.5 di bawah ini: Tabel III.5 Rancangan Tabel Diagnosis Nama Database Nama Tabel
rozi_edc Diagnosis
75
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Field Kode_Diagnosis Kode_Mesin EDC Kode_Kerusakan Tanggal Probabilitas Rincian
Tipe Data int(5) int(5) int(5) Date Double mediumtext
Boleh Kosong Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Kunci Primary Key Foreign Key Foreign Key -
2. Struktur Tabel Gejala Tabel gejala digunakan untuk menyimpan data Kode_Gejala, Nama_Gejala, Pertanyaan, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.6 di bawah ini: Tabel III.6 Rancangan Tabel Gejala Nama Database Nama Tabel No Nama Field 1. Kode_Gejala 2. Nama_Gejala 3. Pertanyaan
rozi_edc Gejala Tipe Data int(5) varchar(25) Text
Boleh Kosong Tidak Tidak Tidak
Kunci Primary Key -
3. Struktur Tabel Pakar Tabel pakar digunakan untuk menyimpan data Kode_Pakar, Nama_Pakar, Username, Password, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.7 di bawah ini: Tabel III.7 Rancangan Tabel Pakar Nama Database Nama Tabel No Nama Field 1. Kode_Pakar 2. Nama_Pakar 3. Username 4. Password
rozi_edc Pakar Tipe Data int(5) varchar(25) varchar(10) varchar(10)
Boleh Kosong Tidak Tidak Tidak Tidak
Kunci Primary Key -
76
4. Struktur Tabel Mesin EDC Tabel mesin EDC digunakan untuk menyimpan data Kode_Mesin EDC, Nama_Mesin EDC, Username, Password, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.8 di bawah ini: Tabel III.8 Rancangan Tabel Pengguna Nama Database Nama Tabel No Nama Field 1. Kode_Mesin EDC 2. Nama_Mesin EDC 3. Username 4. Password
rozi_edc Pengguna Tipe Data int(5) varchar(25) varchar(10) varchar(10)
Boleh Kosong Tidak Tidak Tidak Tidak
Kunci Primary Key -
5. Struktur Tabel Kerusakan Tabel kerusakan digunakan untuk menyimpan data Kode_Kerusakan, Nama_Kerusakan, Keterangan, Solusi, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.9 di bawah ini: Tabel III.9 Rancangan Tabel Kerusakan Nama Database Nama Tabel No Nama Field 1. Kode_Kerusakan 2. Nama_Kerusakan 3. Keterangan 4. Solusi
rozi_edc Kerusakan Tipe Data int(5) varchar(25) Text Text
Boleh Kosong Tidak Tidak Tidak Tidak
Kunci Primary Key Unique -
6. Struktur Tabel Rule Tabel rule digunakan untuk menyimpan data Kode_Rule, Kode_Kerusakan, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.10 di bawah ini:
77
Tabel III.10 Rancangan Tabel Rule Nama Database Nama Tabel No Nama Field 1. Kode_Rule 2. Kode_Kerusakan
rozi_edc Rule Tipe Data varchar(6) int(5)
Boleh Kosong Tidak Tidak
Kunci Primary Key Foreign Key
7. Struktur Tabel Rule_Detail Tabel rule_detail digunakan untuk menyimpan data Kode_Rule, Kode_Gejala, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.11 di bawah ini: Tabel III.11 Rancangan Tabel Rule_detail Nama Database Nama Tabel No Nama Field 1. Kode_Rule 2. Kode_Gejala
rozi_edc rule_detail Tipe Data varchar(6) int(5)
Boleh Kosong Tidak Tidak
Kunci Foreign Key Foreign Key
III.3.2.3.2. ERD (Entity Relationship Diagram) Tahap selanjutnya pada penelitian ini yaitu merancang ERD untuk mengetahui hubungan antar tabel yang telah didesain sebelumnya, ERD tersebut dapat dilihat pada gambar III.35 :
78
Kode_Pengguna Kode_Diagnosis Nama_Pengguna
Pengguna
1
Diagnosis
1
melakukan
Kode_Pengguna Kode_Kerusakan
Username 1
Password
Tanggal Probabilitas Kode_Kerusakan
Kode_Pakar 1
Terhadap
Kerusakan
1
Nama_Pakar
Nama_Kerusakan Keterangan
pakar Username
Solusi
1
Kode_Rule
Password memiliki
m
Rule_detail
m
Kode_Gejala
gejala
Nama_Gejala Pertanyaan
Gambar III.35. Diagram ERD (Entity Relationship Diagram)
Kode_Gejala