BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 3.1 KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Furniture merupakan sarana atau fasilitas bagi berbagai kegiatan manusia. Desain furniture lahir karena adanya kebutuhan terhadap fungsi. Furniture hadir setelah mengetahui kegunaannya, siapa yang menggunakannya, kapan dan dimana digunakannya. Mebel atau furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak. (Jaga karya. 2014) Perancang juga akan mempertimbangkan bahan-bahan yang akan dipakai, bagaimana merakitnya dan memproduksinya. Untuk mendapatkan rancangan yang memenuhi aspek fungsi maka perancang melakukan observasi yaitu dengan menganalisa meja belajar yang yang digunakan oleh pelajar tingkat SMP, SMA dan Perguruan Tinggi baik dari segi fungsi, kelebihan maupun kekurangaannya. 3.1.1 Data observasi meja belajar Tabel 3.1. Data analisa fungsi, kekurangan dan kelebihan meja belajar yang sudah ada
Foto
Fungsi
- Sarana pendukung untuk melakukan kegiatan belajar membaca dan menulis (manual & digital) -Terdapat sarana/wadah yang cukup untuk penyimpanan peralatan belajar.
Hasil analisa
Kelebihan : -Lebar meja memiliki lebar yang cukup bila merentangkan tangan -Tinggi meja memiliki ketinggian yang cukup untuk kegiatan belajar
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
- Selain sebagai meja belajar dapat berfungsi pula sebagai lemari penyimpanan buku.
Kekurangan : - Tidak terdapat rumah listrik yang mampu memfasilitasi kebutuhan teknologi
3.1.2 Data observasi kegiatan belajar di rumah Tabel 3.2. Data observasi kegiatan belajar dirumah
Foto
Kegiatan
Membaca
Hasil analisa
Salah satu kegiatan belajar yang sering dilakukan adalah kegiatan membaca, berdasarkan observasi posisi anak saat membaca biasanya posisi punggung dan leher sedikit membungkuk, dengan tangan yang di tekuk dan berada diatas permukaan meja. Posisi yang nyaman saat membaca sangat perlu diperhatikan
agar dalam kegiatan
membaca
aktivitas otot minimal dan hemat energi. Untuk itu kepala, punggung dan tangan, serta kaki harus diposisikan dengan tepat agar tercapai posisi tubuh yang netral.
Posisi
tubuh
ketika
melakukan
kegiatan
menulis sama dengan posisi saat membaca, dalam Menulis
kegiatan menulis agar tubuh merasa nyaman maka permukaan meja belajar haruslah rata, dan ketinggian meja harus pas tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Posisi kakipun harus ditopang
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dengan ukuran yang dsesuaikan dengan mata kaki agar tubuh merasa nyaman ketika belajar.
Posisi
tubuh
saat
menggunakan
leptop
berbeda dengan ketika membaca dan menuli, posisi Mengguna kan leptop
tubuh dapat dikatakn tegap, agar tubuh merasa nyaman maka permukaan meja belajar haruslah rata, dan ketinggian meja harus pas tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Posisi kakipun harus ditopang dengan ukuran yang dsesuaikan dengan mata kaki agar tubuh merasa nyaman ketika belajar.
Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa dalam merancang sebuah meja belajar perancang harus memikirkan bagaimana membuat desain yang membuat penggunanya nyaman atau ergonomic, membuat desain yang memperhatikan aktivitas yang sering dilakukan oleh pengguna produk, dan membuat meja belajar yang disesuaikan dengan melihat apa saja yang mereka pelajari. Dimana nantinya pada saat pemanfaatan meja belajar. Observasi ini membuat perancang merasakan pengalaman seacara langsung sehingga dapat membantu menghasilkan sebuah desain meja belajar yang optimal yang dapat memenuhi aspek nyaman dan aman.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2 KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA PRODUK RANCANGAN Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan. Estetika merupakan ilmu membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan bagaimana supaya dapat merasakannya. Dalam merancang sebuah produk seorang perancang harus memperhatikan nilai – nilai estetika dalam produk rancangannya, sehingga produk yang dihasilkan bukan hanya sekedar memiliki nilai praktis namun nilai estetis sebagai nilai tambahan dalam sebuah produk. Hal ini yang dijelaskan dalam jurnalnya Widagdo, jurnal ITB, (2008) “tanpa estetika desain hanyalah sebatas informasi yang dapat dilihat, namun tidak memiliki kesan” Sesuai dengan aspek fungsi yang bertambah, estetika dan produk rancangan menjadi hal yang amat penting. Dalam hal tersebut penulis memberi bentuk yang tidak kaku dan dengan ditambah dengan warna yang memberikan kesan elegant, serta memiliki ragam fungsi yang menjadikan produk rancangan mencjadi multifungsi. 3.3 KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN Pada saat ini nilai ekonomi furniture masih sangat tinggi, Furniture merupakan fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan manusia sehingga permintaan akan furniture bagi kebutuhan rumah tangga ataupun kebutuhan lainnya masih tinggi.
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 3.3 Data analisis ekonomi produk meja belajar
Foto
Ekonomi Produk
Hasil analisa
Harga yang ditawarkan Dalam pemasaranya produk ini dijual dengan harga berkisar Rp. 5.000.000 sampai 6.000.000
diperuntukan untuk segmentasi konsumen kelas menengah atas. Dari segi desain dan fungsi serta material yang digunakan harga sudah sesuai dengan produk.
Harga dari desain produk yang dirancang haruslah sebanding dengan fungsi dari desain yang dirancang, selain itu material yang digunakan akan mempengaruhi harga ketika produk itu dipasarkan. Apabila fungsi serta material pada produk terlalu mahal dan tidak sebanding dengan harganya maka pengguna lebih memilih untuk membeli produk yang lebih murah dan mempunyai fungsi yang sama.
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.4 Ergonomi dan antropometri Sebuah rancangan selain mempunyai dampak terhadap tataran lingkungan juga ada keterhubungannya dengan tataran komunitas, yaitu siapa yang akan menggunakan produk yang nantinya telah diproduksi. Menentukan komunitas atau pengguna yang akan memakai produk yang dirancang akan mempengaruhi hasil final dalam sebuah desain. Dalam pemilihan segmentasi, perancang memilih segmentasi pelajar tingkat SMP, SMA dan Perguruan tinggi, untuk itu produk harus dibuat nyaman dan tentunya aman hal tersebut membuat perancang harus membuat rancangan yang memperhatikan aspek ergonomi. Setiap desain produk, baik produk yang sederhana maupun produk yang sangat komplek, harus berpedoman kepada antropometri pemakainya. Menurut Pheasant (1988) bahwa antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai orang. Menurut Sutalaksana dkk (1979), antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perancangan desain produk maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia. Kegunaan dari penerapan ergonomi adalah untuk memperbaiki performasi kerja (menambah kecepatan kerja, keakuratan, keselamatan kerja dan mengurangi energi kerja yang berlebihan serta mengurangi kelelahan), Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan “human error”, dan Memperbaiki kenyamanan manusia dalam kerja.
3.1 pengukuran antropometri
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2 Skala Antropometri
Anthropometri merupakan studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia yang secara luas dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk merancang produk ataupun tempat kerja yang melibatkan manusia. Perancangan produk harus mampu mengakomodasikan populasi terbesar yang akan menggunakan produk hasil rancangan tersebut. Sekurang-kurangnya 90% - 95% dari populasi dalam kelompok pemakai harus dapat menggunakannya dan didekati dengan distribusi normal. Ketidak sesuaian antara siswa dan furniture disekolah cenderung menghasilkan sejumlah efek negatif, seperti postur tidak nyaman tubuh, nyeri, dan akhirnya, hal itu juga dapat mempengaruhi proses belajar. ( H.I Castelluccia, 2014) Untuk membuat rancangan meja belajar yang nyaman ketika digunakan data antropometri ukuran tubuh pelajar tingkat SMP, SMA dan Perguruan Tinggi sebagai acuan dalam perancangan meja belajar.
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 3.4 Data Antropometri untuk Perancangan Meja Belajar
Produk
Data Antropometri
Tujuan
Data ukuran
Posisi duduk tegak
Untuk menentukan tinggi meja
60 cm
Panjang lengan
Untuk menentukan panjang dan lebar meja
40 cm
Panjang telapak tangan
Untuk menentukan panjang dan lebar meja
15 cm
Tinggi mata kaki
Untuk menentukan tinggi pijakan kaki
7 cm
Rentang pinggul
Untuk menentukan panjang alas duduk
35 cm
Untuk menentukan lebar alas duduk
40 cm
Untuk menentukan tinggi kursi
55 cm
Meja
Kursi Jarak pantatdalam lutut
lipatan
Tinggi lipatan dalam lutut
Sistem yang diterapkan pada perancangan meja belajar ini dapat dikatakakan sederhana. Dikatakan sederhana karena pada meja belajar ini menerapkan sistem gantung seperti rak buku bergaya modern dan minimalis. Dengan memiliki sistem gantung membuat meja belajar jauh lebih terlihat elegan dengan gaya modern dan minimalis. Selain itu terdapat sistem plut in (menyelipkan) pada bagian meja ke-2. Hal ini berdampak adanya penghematan dimensi dari perancangan dimensi meja belajar secara menyeluruh. Dengan adanya efisiensi pada dimensi secara keseluruhan rancangan meja belajar, maka ini juga berpengaruh pada efisiensi dimensi ruang yang digunakan pada meja belajar. Pada bagian lainnya, terdapat dua laci penyimpanan yang terletak pada bagian kiri meja belajar. Secara sistematis laci penyimpanan tersebut berbeda dengan laci penyimpanan pada umumnya. Desain laci penyimpanan tanpa handle ini dilengkapi dengan rel laci yang memiliki fungsi tambahan, yaitu rel yang
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
memiliki fungsi double push, yang artinya jika laci ditekan sebanyak dua kali, maka laci akan terbuka, begitu juga saat laci akan ditutup kembali, laci perlu ditekan dua kali agar tertutup secara rapat. Hal tersebut membuat laci tampak elegan dengan gaya minimalis dan modern. Selain laci penyimpanan meja belajar ini dilengkapi dengan rak penyimpanan yang sistem pemasangannya sama dengan meja belajar utama, yaitu digantung atau ditempel pada bagian dinding. Hal tersebut membuat meja belajar semakin terlihat elegan. Meja belajar ini juga dilengkapi terminal listrik yang berfungsi sebagai penunjang aktivitas berlajar yang menggunakan tekhnologi seperti leptop, komputer, dan gadged lainnya. Hal ini tentu saja membuat meja belajar semakin praktis dalam aspek fungsi.
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/