BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai metodologi perancangan sistem yang akan digunakan. Pada tahap awal yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan data-data yang dibutuhkan dalam perancangan sistem. Data-data yang dibutuhkan meliputi informasi tentang antrian nasabah saat melakukan transaksi pada Bank Ekonomi Cabang Kelapa Gading. Adapun data-datanya adalah meliputi banyaknya antrian nasabah pada saat melakukan transaksi pada jam-jam tertentu dan tanggal-tanggal tertentu. Data-data yang sudah terkumpul kemudian diolah untuk dapat memenuhi kebutuhan sistem yang tepat. Setelah pengolahan data lalu semua proses tersebut digambarkan dalam diagram-diagram UML. Diagramdiagram yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.
3.1 Identifikasi Masalah Tingkat kepuasan nasabah dalam menggunakan layanan perbankan dapat diukur melalui pelayanan yang baik pula dari pihak bank. Salah satu bentuk pelayanan adalah dengan membuat sistem antrian. Dengan adanya aplikasi sistem antrian nasabah dapat terlayani dengan baik. Nasabah tidak merasa jenuh atau lelah saat menunggu antrian pada jam-jam padat transaksi yaitu jam 10.00 – 14.00 dimana pada jam tersebut transaksi kliring, setoran pajak, transfer rupiah ataupun valas tutup, dan pada awal bulan dimana nasabah banyak melakukan transaksi
29
30
pembayaran pajak, transfer, setoran dan pengambilan uang tunai. Dimana hal ini dapat mengurangi kepuasan pelayanan terhadap nasabah. Dengan adanya sistem antrian ini pihak bank juga dapat berkinerja secara maksimal, fokus pada pelayanan nasabah dan mengurangi resiko tingkat kesalahan.
3.2 Analisis Kebutuhan Dalam merancang aplikasi ini penulis menganalisa kebutuhan dasar sistem, antara lain : -
Pihak Bank dapat memonitor keadaan antrian nasabah
-
Pihak Bank dapat memberikan pelayanan secara maksimal
-
Nasabah dapat terlayani dengan baik
3.3 Perancangan Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang perancangan program dengan menggunakan diagram-diagram UML meliputi Use Case Diagram, Acivity Diagram dan Sequence Diagram.
3.3.1 Use Case Diagram Sebelum memulai penyusunan program, hal pertama yang dilakukan adalah pemodelan terhadap sistem dan pengguna terlebih dahulu, hal ini untuk dapat melihat interaksi yan dilakkan antara penggna dengan sistem. Pada proses permodelan Use case diagram menggambarkan tentang spesifikasi fungsi-fungsi yang ditawarkan oleh sistem yang dibuat dari pandangan user.
31
Note: CS = Customer Service Gambar 3.1 Use case sistem antrian Setelah melihat use case diagram diatas, maka untuk tahap selanjutnya adalah penjabaran tentang skenario use case diatas, yang akan dijabarkan pada tabel berikut dibawah ini:
Tabel 3.1 Skenario Use Case No.
Kebutuhan
1
Nasabah mengambil nomor antrian.
2
Teller/Customer Service menekan tombol panggil antrian nasabah.
3
Supervisor mereset sistem antrian di akhir hari.
Aktor Nasabah
Use case Mengambil nomor antrian
Teller/Customer Menekan tombol Service panggil nasabah Supervisor
Mereset sistem antrian
32
3.3.2 Activity Diagram Pemodelan UML berikut adalah dengan mengunakan activity diagram. Pada diagram ini menggambarkan bagaimana teknik menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Pada activity diagram, simbol-simbol disebut dengan action bukan activity. Activity menunjuk ke urutan action, sehingga diagram tersebut menunjuk activity yang membangun action. Berikut ini adalah activity diagram yang menggambarkan sistem antrian yang dirancang:
Gambar 3.2 Activity diagram sistem antrian
33
Dari gambar di atas digambarkan activity dimana nasabah melakukan proses pengambilan nomor antrian. Dimana proses tersebut diawali dengan menekan tombol ambil nomor antrian. Activity diagram diatas juga menggambarkan tentang action dimana teller ataupn CS menekan tombol antrian untuk memanggil nasabah. Kemudian teller ataupun CS mencocokkan struk antrian nasabah dengan nomor antrian yang dipanggil. Apabila cocok maka nasabah dapat lanjut untuk melakukan transaksi.
3.3.3 Sequence Diagram Pada pemodelan UML memiliki beberapa bentuk interaction diagram dan yang paling umum digunakan adalah sequence diagram. Pada sequence diagram menunjukkan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek-objek ini di dalam use case.
Gambar 3.3 Sequence diagram nasabah pada sistem antrian
34
Pada gambar 3.5 adalah seqence diagram nasabah yang menggambarkan objek-objek yang terkait dengan nasabah pada sistem antrian. Adapun sequence diagram yang digambarkan pada laporan tugas akhir ini melipti sequence diagram nasabah, teller/cs dan juga supervisor. Untuk lebih jelasnya berikut adalah gambar sequence diagram teller atau cs pada sistem antrian.
Gambar 3.4 Sequence diagram Teller/CS pada sistem antrian Pada subbab sequence diagram ini, gambar terakhir adalah sequence diagram supervisor pada sistem antrian.
Gambar 3.5 Sequence diagram supervisor pada sistem antrian
35
3.4 Perancangan Tampilan Setelah tahap perancangan kebutuhan sistem dilakukan maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan hasil rancangan tersebut kedalam sistem yang akan dibuat. Agar hasil aplikasi dapat sesuai dengan kebutuhan maka terlebih dahulu dilakukan perancangan tampilan yang akan dibahas lebih lanjut pada sub-bab ini. 1. Rancangan tampilan display Form ini adalah tempat dimana teller, customer service dan nasabah berkomunikasi. Lewat tampilan pada form ini teller dapat memanggil nasabah sesuai dengan nomor urut yang telah diambil, sebaliknya nasabah menunggu nomor antriannya dipanggil juga melalui form ini.
Gambar 3.6 Perancangan tampilan form utama Pada tampilan form diatas juga dapat dilihat pada counter dan counter customer service sedang melayani nasabah dengan nomor urut
36
antrian berapa. Dengan begitu nasabah dapat memprediksi berapa lama waktu nasabah menunggu giliran nomor antriannya dapat dilayani. 2. Rancangan Tampilan Login Pada perancangan tampilan login dirancang untuk membatasi akses pengguna, tidak semua pengguna dapat masuk ke dalam menu ini. Adapun pengguna yang di set untuk mendapat akses kedalam sistem ini hanya supervisor saja. Maka otomatis hanya supervior saja yang dapat mereset sistem antrian ini pada akhir hari di setiap harinya.
Gambar 3.7 Perancangan tampilan login Pembatasan akses untuk masuk ke dalam menu reset sistem antrian ini berguna untuk membatasi teller ataupun customer service agar tidak dapat mereset sistem. 3. Rancangan Tampilan Lihat Data Rancangan tampilan lihat data ini dirancang untuk pengguna dapat melihat record history banyaknya antrian nasabah pada setiap harinya.
37
Gambar 3.8 Perancangan tampilan lihat data Pada gambar 3.10 dapat dilihat record history berdasarkan waktu, yaitu pada kolom tanggal, bulan dan tahun. Dan berdasarkan counter, yaitu antrian counter teller atau antrian pada counter customer service. Dengan mengetahui banyaknya antrian nasabah disetiap harinya pihak bank dapat meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap nasabah. Dengan sistem ini pihak bank dapat mengetahui dengan jumlah staf yang melayani baik pada bagian teller ataupun customer service sudah mencukupi untuk melayani nasabah.
3.5. Rancangan Basis Data Setelah memahami sistem, tahap selanjutnya adalah mendesain sistem yang diharapkan dapat berjalan lebih baik dan dapat mengatasi masalah yang ada serta sedapat mungkin mengatasi kemungkinan-kemungkinan di masa yang akan datang.
38
Berikut adalah pendefinisian tabel basis data pada program sistem antrian yang dibuat yang dapat dilihat melalui tabel 3.2 tblSA. Pada sistem aplikasi tabel basis data yang diperlukan hanyalah tabel untuk mengetahui record history banyaknya antrian nasabah pada setiap harinya. Tabel 3.2 Tabel tblSA Field Tanggal Bulan Tahun AntriCS AntriTeller
Tipe Text Text Text Text Text
Panjang 2 2 4 3 3
Keterangan Tanggal Bulan Tahun Menyimpan jumlah antrian di counter CS Menyimpan jumlah antrian di counter Teller