BAB III DATA PERANCANGAN DAN ANALISIS
A. ILUSTRASI
Gambar 3.1 Ilustrasi seorang pedagang arab pada zaman kolonial .
(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Arab-Indonesia)
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan (cerita) dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna. 1 Fungsi khusus ilustrasi antara lain: Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita 1
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilustrasi
12
Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah Memberikan bayangan langkah kerja Mengkomunikasikan cerita. Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia. Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan. Dapat menerangkan konsep Dengan demikian untuk buku yang dapat mengillustrasikan topografi
Kampung
pembacanya
dapat
Pekojan
haruslah
membayangkan
dapat
membuat
keadaan
Kampung
Pekojan pada awal terbentuknya kampung ini. kampung Pekojan yang multi etnis akan memberi pengaruh kepada visualisasi buku ini. jadi, dari pembahasan diatas membantu dalam menentukan penggayaan visual. Warna yang digunakan pada illustrasi gambar seorang pedagang arab pada zaman colonial tersebut menggunakan warna-warna flat yang tidak mencolok. Tekstur yang digunakan agak kasar, suasana penggambaran seperti asli dan jelas terlihat detil. Menggambarkan pedagang arab pada masa kolonial dengan pakaian gamis, kopyah, dan sarung serta membawa barang dagangan yang dipikulnya serta yang digenggam pada salah satu tangannya. Pada bagian belakang tokoh utama terdapat beberapa pedagang lainnya terlihat dengan aktifitas yang dilakukannya seperti memikul dan menggotong suatu barang. Dalam
sebuah
illustrasi
juga
perlu
dihadirkan
elemen
pendukung seperti pakaian dan aksessoris. Di Pekojan, elemen yang digunakan dalam berpakaian dengan aksessoris yang
13
digunakan adalah perpaduan antara gaya Arab dan India dapat dilihat melalui kopyah sebagai penutup kepala yang digunakan oleh kaum pria muslim.
Gambar 3.1.1 Tutup kepala pria india tradisional (Sumber: pakaian-tradisional-terpopuler.html)
Gambar 3.1.2 (Sumber: httpsydhsnlts.blogspot.com2012_02_20_archive.html)
14
Dari gambar diatas terlihat elemen aksesoris yang digunakan Arab dan India. Elemen aksesoris itu adalah penutup kepala yang disebut kopyah pada aksesoris penutup kepala pria arab dan india. Kopyah yang dipakai oleh Arab dan India sebagai penutup kepala dengan perbedaan rupa guna membantu dalam menentukan aksessoris yang dipakai dalam memvisualiasikan perancangan. Karena illustrasi pada pembahasan diatas merupakan Arab dan India maka ada elemen aksesoris yang semula berbeda lalu dipadukan oleh masyarakat pekojan yang juga berasal dari bangsa keduanya tersebut, dimana perpaduan ini terjadi pada masa
lampau
di
pekojan.
Hal
tersebut
terjadi
karena
masyarakat pekojan dahulu diantaranya adalah orang Arab dan India yang dahulunya datang ke Indonesia dengan tujuan berdagang dan
berdakwah mensyiarkan agama Islam di
Indonesia melalui pantai utara jawa sampai ke Jakarta. Berikut yang dapat membedakan antara fashion pakaian pria Muslim Arab dan India, yakni:
Gambar 3.1.3 Gamis Arab Sumber: httpabdullah-costum.blogspot.com2010_06_01_archive.html
15
Gambar 3.1.4 (Sumber: httpabdullah-costum.blogspot.com2010_06_01_archive.html)
Dari gambar diatas terlihat jelas antara perbedaan gamis India dengan Arab yang dikelompokan menjadi studi fashion pada kedua etnis tersebut. Perbedaan fashion ini yang akan dicoba untuk berkolaborasi dalam penggayaan visual perancangan. Illustrasi saat ini seiring dengan perkembanagn zaman dan kemajuan teknologi juga masuknya dunia internasional ke Indonesia, maka karakter yang kini ramai di pasaran adalah illustrasi visual dengan penggayaan manga (jepang) dan DC comik
(amerika)
namun
demikian
penggayaan
dalam
memvisualisasi cerita berserta karakter disesuaikan zaman seperti film cartoon animasi yang menceritakan visual karakter india berikut.
Gambar 3.1.5 (Sumber: film kartun india)
16
Secara garis besar, acara kartun yang beredar di Indonesia terbagi menjadi 2, yaitu - kartun Amerika (didominasi oleh Nickelodeon dan Cartoon Network) dan - kartun Jepang (didominasi oleh Tv Tokyo Anime), dimana keduanya masing-masing mempunyai ciri dan khas yang berbeda antara satu dengan yang lain. Walaupun kedunya sama-sama menampilkan kartun yang berkualitas, tapi tetap saja keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar dan mencolok. Berikut adalah beberapa perbedaan antara kartun Jepang dan Kartun Amerika: a.
Kartun Amerika
Gambar 3.1.6 Sumber kartun Amerika
Biasanya menampilkan tentang kemajuan teknologi (hal ini sejalan dengan khas Amerika dalam membuat film, yaitu tentang kemajuan teknologi) dan tentang kelainan genetik. - Pembawaan kartun lebih kasar dan jarang menyerupai makhluk aslinya. - Biasanya kartunnya menggunakan humor yang berat. - Tidak terlalu sering menampilkan drama dalam kartunnya. - Sering menampilkan karakter yang unik dan khayal.
17
- Biasanya lebih menonjolkan unsur kerjasama dalam cerita kartunnya. - Lebih menampilkan pendidikan intelegensi. Contoh kartun Amerika : Sponge bob squarepants, X-men, Scooby doo, Tom and Jerry, Tiny Toon, Ben 10, Dora the Explorer, Avatar, Go Diego Go, dll. b.
Kartun Jepang
Gambar 3.1.6 Sumber kartun Amerika
Lebih menampilkan tentang kesederhanaan. - Dalam pembawaannya, karakter dibuat semirip mungkin dengan tokoh nyata. - Humor yang ditampilkan adalah humor ringan yang cenderung garing. - Sering menampilkan sesuatu yang bernorma. - Biasanya bercerita tentang perjuangan seseorang dalam meraih impiannya (contohnya Naruto dan Captain Tsubasa). 18
- Lebih menampilkan pendidikan emosional. Contoh kartun Jepang : Naruto, Captain Tsubasa, Bleach, Pokemon, Hamtaro, Eyeshield, Love Hina, Doraemon, Go Go Racing, Negima magister, dll. Dan walaupun keduanya memiliki corak warna yang berbeda, tapi keduanya tetaplah menjadi bumbu kartun dunia yang selalu menghiasi tayangan layar kaca di seluruh dunia.
B. PEKOJAN DAN KAMPUNGNYA
Gambar 3.2 Pekojan Pada Masa Lampau (Sumber: Buku 212 Asal-usul Djakarta Tempo Doeloe)
.
Asal nama pekojan diberikan oleh pedagang gujarat pada abad ke- 17 yang berasal dari india dan berasal dari kata “Khoja” yakni mengacu kepada nama tempat yang ada di india dan
19
merupakan nama sebuah gang yang disebut gang koja yakni terdapat orang-orang india yang bermukim dan menetap di pekojan kini berganti nama menjadi Jalan Pengukiran II. Pekojan, terletak di Kelurahan Pekojan, Kecamatan
Tambora, Jakarta Barat. Yang
merupakan salah satu tempat bersejarah di Jakarta. Daerah Pekojan pada era kolonial Belanda dikenal sebagai perkampungan Arab. Meskipun saat ini mayoritas penduduk yang tinggal di sana adalah etnis tionghoa. Pemerintah kolonial Belanda pada abad ke-18 menetapkan wilayah Pekojan sebagai perkampungan Arab. Kala itu, para imigran yang datang dari Hadhramaut (Yaman) diwajibkan untuk tinggal di Pekojan terlebih dahulu. Setelah itu baru mereka dapat pergi ke berbagai kota dan daerah. Di Pekojan, Pemerintah Belanda menerapkan aturan passen stelsel dan wijken stelsel. Bukan saja menempatkan mereka dalam ghetto-ghetto (kampung khusus), tetapi juga mengharuskan mereka memiliki pas atau surat jalan bila akan bepergian keluar daerah. Sistem semacam ini diterapkan juga di kampung Ampel Surabaya dan kampung-kampung Arab lainnya di nusantara. Kampung Pekojan merupakan cikal bakal dari sejumlah perkampungan Arab yang kemudian berkembang di Batavia. Dari tempat inilah mereka kemudian menyebar ke Krukut dan Sawah Besar, Jati Petamburan, Tanahabang dan Kwitang, Jatinegara dan Cawang. Ada berbagai situs sejarah yang terdapat di Pekojan, yakni Jembatan Kambing, Masjid An-Nawier, Masjid Azzawiyah, Masjid Al Anshor, Langgar Tinggi dan Masjid Kampung Baru. Berikut hasil dari observasi wawancara dan dokumentasi sebagai berikut: Wilayah Pekojan Asal nama pekojan diberikan oleh pedagang gujarat pada abad ke- 17 yang berasal dari india dan berasal dari kata “Khoja” yakni mengacu
20
kepada nama tempat yang ada di india dan merupakan nama sebuah gang yang disebut gang koja yakni terdapat orang-orang india yang bermukim dan menetap di pekojan kini berganti nama menjadi Jalan Pengukiran II. Pekojan, terletak di Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora,
Jakarta
Barat. Yang
merupakan
salah
satu
tempat
bersejarah di Jakarta. Daerah Pekojan pada era kolonial Belanda dikenal sebagai perkampungan Arab. Meskipun saat ini mayoritas penduduk yang tinggal di sana adalah etnis tionghoa. Kawasan ini dapat di sebut kawasan kota tua karena terdapat situs sejarah yang tertinggal disana yang juga merupakan wisata kota dan konon dahulu merupakan kawasan perkotaan yang terdapat banyak aktifitas. Observasi Sekolah Dasar Negeri Observasi pertama ini dilakukan kesalah satu tempat pendidikan yakni, sekolah dasar yang ada di perkampungan perkojan. Bertemu dengan para guru untuk menemui kepala sekolah dan ada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mengenai mauatan lokal yang diajarkan di sekolah tersebut dengan kepala sekolah dan ternyata dari
informasi yang didapat bahwa sekolah dasar negeri tersebut
memiliki muatan lokal yang dicanangkan pemerintah dan tidak ada pengetahuan muatan lokal tentang sejarah pekojan dengan asal muasal adanya nama pekojan dan sejarah yang pernah ada di kampung tersebut.
Yang
membuat
ragu untuk
tujuan target
merancang sebuah buku illustrasi terhadap sekolah tersebut adalah ruang perpustakaan yang tidak layak disebut perpustakaan sebuah sekolah karena ruang tersebut
tercampur dengan ruang guru dan
shalat. Terlihat tidak cukup efektif untuk layaknya perpustakaan sebagai tempat buku yang dapat anak sekolah dasar tersebut dapat membaca buku di sana. Obsrvasi Wilayah Didepan Masjid Jami An Nawier
21
Menurut bapak Saleh Amri salah satu keturunan arab pekojan
Gambar 3.2.1 (Sumber: dokumentasi foto camera digital penulis)
Salah satu pendiri An Nawier adalah H. Abdul Mukti,. Pekojan berasal dari kata k”Khoja” yakni pemberian nama ini oleh bangsa india (Pakistan) yang datang ke suatu kampung dan menamai kampung tersebut sebelum bangsa arab datang yakni pada abad ke 17. Penduduk pekojan berasal dari keturunan India, Arab, Melayu dan Tionghoa serta orang-orang pribumi yang berasal dari Jawa yang akhirya membentuk suatu suku yang di namai “Suku Betawi”. Bangsa Tionghoa masuk ke indonesia dan ke perkampungan Pekojan sekitar tahun 1950 an setelah bangsa arab yang datang pada abad ke-18. Walaupun bangsa tionghoa datang ke pekojan sebagai etnis terakhir yang datang, akhirnya menetap namun, kerukunan dan kekompakan antara bangsa India, Arab, Melayu, Tionghoa dan orangorang pribumi yang datang dari berbagai wilayah di pulau jawa tetap terjaga bahkan bahkan sangat erat tali persaudaraan diantara mereka tanpa membeda-bedakan SARA. Bahkan terlihat sosialisasi diantara mereka pada saat Idul Adha yakni salah satu hari besar keagamaan
22
umat muslim yang diadakan oleh Arab keturunan yang telah menetap di pekojan. Pada saat Idul Adha bangsa tionghoa yang telah menetap di pekojan membeli beberapa ekor kambing yang kemudian disumbangkan/ diserahkan ke Masjid untuk disembelih dan daging kambing tersebut akan di bagikan kepada masyarakat sekitar sebagai salah satu bentuk keakraban dan kerukunan diantara mereka. Selain itu
menjelang
Hari
Raya
Idul
Fitri
orang
tionghoa
tersebut
menyumbangkan beras untuk diserahkan ke Masjid dan kemudian untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar yang dikehendaki untuk mendapatkan zakat fitrah dan mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada orang-orang muslim sekitar begitu pula dengan masyarakat arab yang mengucapkan Gong xi dengan arti Selamat Tahun Baru china. Di Masjid Jami An nawier terdapat makam seorang wanita yang disebut Syarifah kecil, yakni masih dari pada keturunan Al- Alaydrus. Bangunan Masjid An nawier mempertahankan bangunan aslinya tentunya dengan perawatan yang tetap terjaga.
Jembatan Kambing
Gambar 3.2.2 (sumber: dokumentasi foto camera digital penulis )
Menurut H.M.Rosidi, Jembatan kambing sejak tahun 1933-1936 pertama kali ada untuk melintasi jalan melewati kali angke. dahulu jembatan ini hanya bisa dilewati oleh kambing-kambing dan orang saja, karena jembatan tersebut terbuat dari bambu-bambu dan menggantung dan berukuran kecil.
23
Menurut Bapak. Amri Saleh salah satu keturunan arab pekojan Bahwa di pekojan ini tidak pernah ada keributan baik dari sesama masyarakat kampung pekojan maupun antar kampung. Semua rukun dan sangat bersahabat. Bahkan pada saat kerusuhan di tahun 19871988 tidak ada yang berani memasuki kampung pekojan untuk membuat keributan di kampung tersebut. Pokoknya masyarakat kampung ini sangatlah rukun dan kompak. Pedagang kambing yang ada di pekojan ini tepatnya di jalan pejagalan adalah berasal dari usaha turun menurun dari salah satu keluarga keturunan arab. Bahkan dari hasil usaha kambing itu salah seorang keturunan arab tersebut ada yang berhasil dari jenjang pendidikan yang tinggi sampai menjabat di salah satu instansi pemerintah.
Masjid Azzawiyah
Gambar 3.2.3 (sumber: dokumentasi foto camera digital penulis )
Menurut salah satu pengurus sekaligus menjabat sebagai pengajar ta’lim anak-anak yakni Bapak Ali 1979. Habib Ahmad bin Hamzah Alatas adalah seorang pendiri Masjid
Azzawiyah. Dahulu masjid
tersebut adalah sebuah surau kecil yang di namai Arraudaoh yang
24
dipakai untuk tempat belajar ilmu agama islam. Bangunan masjid tersebut dahulu merupakan sebuah bangunan yang terbuat dari bilik bambu namun pada tahun 1992 bangunan tersebut dipugar dan dijadikan masjid yang tetap berfungsi sebagai tempat ta’lim/ pengajaran agama islam. Masjid tersebut di bawah kepengurusan keturunan Habib Ahmad bin Hamzah tersebut hingga saat ini Habib Ahmad bin Hamzah tersebut adalah salah seorang pendatang dari bangsa arab Hadhramut
yang menetap di pekojan, karena beliau
tidak membawa keluarga anak maupun istri dari bangsanya maka beliau berkeluarga dengan pribumi dan diberikan sebidang tanah dan dibangun menjadi surau kecil,
sampai saat ini memiliki beberapa
keturunan yang masih ada di pekojan tersebut. Menurut bapak Ali ketika ditanyakan seberapa dekatkah dan eratkah hubungan antar etnis dan yang ditanyakan adalah etnis tionghoa, bapak ali menjawab sangat erat hubungan etnis Arab dengan tionghoa yang menetap di pekojan “kami hidup bertetangga dan sudah seperti saudara sendiri” jadi saling membantu di acara-acara tertentu seperti kematian, pernikahan kami penduduk pekojan selalu saling membantu tanpa melihat perbedaan suku maupun agama. Kini populasi tionghoa pekojan tinggal 10%
selebihnya kebanyakan
adalah tionghoa bukan asli penduduk lama kampung pekojan.
Rumah keturunan Arab bergaya kolonial
25
Gambar 3.2.4 (sumber: dokumentasi foto camera digital penulis )
Sebutlah bang Husein keturunan arab yang bertempat tinggal dirumah tersebut. Terlihat dari luar
bangunan yang masih kokoh bergaya
kolonial yang masih terjamin keasliannya karena belum pernah dipugar. Bang Husein mempersilahkan untuk melihat-lihat isi dan bangunan yang ada didalam rumahnya itu. Menurut bang Husein rumahnya itu tidak dipugar karena tidak boleh oleh PEMDA DKI karena rumahnya itu merupakan asset budaya yang harus tetap dilestarikan dan dijaga keasliannya. Di dalam rumah bang Husein terdapat pintu yang menciri khaskan zaman kolonial belanda yakni memiliki (dua) lapis pintu, pintu yang pertama terlihat dari dalam adalah pintu kayu dengan kaca dan yang terluar adalah pintu berdaun susun sirih. Bapak H. Rojiun beliau adalah seorang warga pekojan keturunan arab, menurut beliau etnis tionghoa dan arab juga pribumi bersatu dalam banyak hal. Misal; saat ada kematian salah seorang keturunan arab
dan
orang
–
orang
tionghoa
maupun
pribumi
turut
menyumbangkan bantuan untuk membantu prosesinya begitupun sebaliknya.
Masyarakat
pekojan kini merupakan dapat dikatakan
masyarakat betawi, karena betawi itu terbentuk atas (arab, tionghoa, melayu dan jawa) terlihat di berbagai aspek kehidupan yang terdapat pada kebudayaan betawi. Pada malam ke-27 Ramadhan rumah26
rumah warga pekojan asli terbuka lebar untuk bersantap bersama untuk berbuka puasa bersama dengan bersantap bersama tentunya dengan masakan-masakan khas masyarakat itu yang berpadu dari asal masing-masing bangsa mereka. Misal makanan yang berasal dari arab dan betawi pun mengakui adalah Pacri dan kue Kaab dan yang berasal dari India Roti cane. Pada saat setelah shalat Id siasanya dinamai Af Flatul Id yakni pertemuan warga setelah shalat Id di kampung pekojan sekitar waktu 10.00 – 11.00 WIB pagi orang-orang yang
dahulu
pernah
tinggal
di
pekojan
berdatangan
untuk
bernonstalgia seperti india yang dahulu tinggal di pekojan dan masyarakat yang telah pindah lainnya dari kampung pekojan. Air di Masjid Azzawiyah dipercaya menjasi obat yang mujarab tentunya tak lupa dari pada do’a orang-orang alim ulama yang pernah ada di Masjid tersebut pada masa lampau.
Langgar Tinggi
Gambar 3.2.5 (sumber: dokumentasi foto camera digital penulis )
Menurut Bapak Herwani salah seorang pengurus Langgar Tinggi. Beliau sudah 20 tahun menjadi seorang pengurus Langgar Tinggi. Beliau bukan asli warga pekojan, melainkan berasal dari bogor - Jawa barat. Karena mertua dari Bapak Herwani yakni, Alm. Bapak Hadi Rahman sebelumnya adalah pengurus langgar tersebut, karena beliau
27
sudah meninggal dunia dan tidak memiliki anak laki-laki karena anak beliau adalah wanita maka kepengurusan diserahkan kepada menantunya yakni Bapak Herwani. Di Langgar Tinggi ini terdapat (dua) tangga untuk menuju Langgar Tinggi tersebut dan maka tempat itu disebut Langgar Tinggi karena untuk mencapai Langgar Tinggi itu harus melalui tangga tersebut. Konon tangga di sisi salah satunya yang menjurus ke kali angke sebelum kali angke menjadi kotor dan pada masa kolonial Belanda. Disepanjang kali angke sampai sunda kelapa terdapat transportasi air yang cukup mendominasi yakni jalur perdagangan oleh para pedagang Gujarat bahkan jalur perdagangan tersebut sampai ke negeri china. Sampai akhirnya ada yang menetap di kampung pekojan dan sekitarnya. Pada tangga Langgar Tinggi sisi yang menjurus ke daratan yakni jalan pejagalan dilalui oleh transportasi hewan yakni kuda. Dahulu bagian dari Langgar Tinggi itu adalah tempat perdagangan minyak wangi dan di Langgar Tinggi tersebut adalah tempat ibadah. Kini bagian bawah langgar tinggi tersebut terbagi atas (empat) tempat yakni; rumah bapak Herwani, dan 3 toko minyak wangi.
Masjid Al Anshor
28
Gambar 3.2.6 (sumber: dokumentasi foto camera digital penulis )
Menurt bapak Haji Asma Direja “Bapak Martha” kelahiran 1955. Salah seorang ketua pengurus Masjid Al Anshor. Beliau ketika ditanya tentang asal muasal masjid tersebut ternyata tidak mengetahuinya, dikarenakan beliau adalah seorang pendatang yang berasal dari Tangerang – Banten dan beliau datang ketika masih berusia dini bersama orang tua dan keluarganya. Menurut beliau pernah beliau menanyakan asal muasal masjid tersebut kepada masyarakat sekitar dan juga kepada orang tuanya tetapi mereka menjawab tidak tahu karena masyarakat sekitar masjid twersebut kini bukanlah penduduk asli. Konon dahulu penduduk sekitar masjid tersebut merupakan berasal dari bangsa india yang dahulu menetap di kampung pekojan. Masjid tersebut terletak di jalan Pengukiran II yang dahulu bernama gang Khoja. Arsitektur Masjid tersebut sudah sebagian hilang keasliannya karena pemugaran yang telah dilakukan dengan alasan sudah rapuhnya bangunan lam itu dan di masjid tersebut dahulu ada tiang berjumlah (empat) yang terbuat dari kayu yang kini telah berubah menjadi (empat) tiang beton. Di Masjid Al Anshor itu terdapat (tiga makam) tua
29
yang entah ada yang mengetahuinya itu makam siapa. Menurut Bapak Martha itu makam itu adalah orang-orang yang dahulu menjadi pengurus, pendiri serta peramai masjid tersebut.
Masjid Kampung Baru
Gambar 3.2.7 (sumber: dokumentasi foto camera digital penulis)
Masjid ini peninggalan bangsa india pada masa lampau yakni tahun 1743 M masjid ini arsitekturnya belum berubah masih sama dengan aslinya karena tidak di pugar dan merupakan salah satu cagar budaya. Situasi dan kondisi saat ini di Pekojan mayoritas penduduk yang tinggal di sana adalah etnis tionghoa sedangkan keturunan Arab dan Betawi yang menjadi minoritas di sana meskipun demikian keturunan India yang sebelumnya tinggal di Pekojan kini tidak lagi tinggal di Pekojan melainkan menyebar ke wilayah lain diantaranya terbanyak di wilayah Pasar Baru, Jakarta Pusat. Etnis tionghoa yang ada disana kebanyakan beraktifitas dengan membuka usaha dan bangunan yang tertutup banyak dijadikan pabrik maupun pergudangan sedang situs sejarah yang ada disana ada beberapa yang kurang diperhatikan dan
30
dijaga kelestariannya namun demikian, banyak juga situs sejarah yang masih mempertahankan bentuk aslinya karena mendapat perlindungan dari pemerintah daerah DKI jakarta yang menjadikannya sebagai cagar budaya. menyaksikan komunitas Tionghoa yang bersopan-santun gaya Islam, itulah yang terlihat kini di Kampung Pekojan di sisi kawasan Glodok, Jakarta Barat. Masyarakat Tionghoa asli kampung Pekojan memiliki tradisi bersalaman ala Muslim sebagai dampak budaya yang dibawa warga Arab dan India selama berabad-abad. Masyarakat Kampung Pekojan tidak tahu apa itu pluralisme atau radikalisme. Yang jelas selama ini tidak pernah ada keributan atau berprasangka di antara mereka sebagai sesama manusia biasa ciptaan Sang Khalik. Di tengah perkampungan dan bangunan tua yang tercatat berasal dari abad ke-17 masih tertinggal tradisi saling menghargai yang tak lenyap di telan zaman. C. TEMA
Gambar 3.3 (Sumber Buku ESTETIKA (Makna Simbol dan Daya) )
Estetika
sebagai
suatu
ilmu
filsafat,
hakikatnya
telah
menempatkannya pada suatu titik dikotomis antara realitas dengan 31
abstraksi, serta juga antara keindahan dan makna. Estetika tidak lagi keindahan dalam pengertian konvensional, melainkan telaj bergeser ke arah sebuah wacana dan fenomena. Estetika dalam karya seni modern, jika didekati oleh pemahaman filsafat seni yang merujuk pada konsep-konsep keindahan zaman Yunani atau abad pertengahan, akan mengalami pemiuhan perseptual karena estetika bukan hanya simbolisasi dan makna, melainkan juga daya. Keadaan dapat diamati melalui wajah teraga peradaban barat yang kini tetap menjadi bangsa yang memiliki eksistensi yang kuat di dunia. Nilai-nilai estetik yang menyertai hampir semua benda, gagasan, dan proyeksi, dipiuhkan oleh para ahli estetika Barat menjadi yang “tersembunyi” dalam materialisma dan eksistensialisma, kemudian diadopsi oleh negara-negara berkembang sebagai suatu orientasi baru menjadi “Barat”. Namun kenyataannya, selama lebih dari satu abad berorientasi menjadi masyarakat makmur yang rasional, dan kemakmuran itu hanya mampu sebatas kulit, dan negara ketiga kemudian menjadi sangat tergantung dan berupaya meleburkan diri dalam situasi yang kebaratan. 2 Estetika Jawa Merupakan bagian dari kebudayaan Timur, dalam paparan ini sengaja dipisahkan kebudayaan
agar Timur
memilki yang
keseimbangan berkembang
dengan di
Wilayah
kedayaan Jepang,
Semenanjung Korea hingga Thailand. Meskipun budaya jawa pengaruhnya tidak seluas Budhisme, Zen, ataupun Taoisme, tetapi kebudayaan ini memiliki ciri khas tersendiri berupa panduan aneka budaya Timur dan juga kebudayaan Islam dan jawa teradat. Setelah berlangsungnya proses kolonialisasi, kebudayaan jawa semakin diperkaya oleh dinamika kebudayaan Barat.
2
Agus Sachri.”Estetika makna simbol dan daya”.Hal 2. 2002. ITB. Bandung
32
Estetika Jawa dapat disimak dalam pelbagai bentuk karya seni, baik seni bangunan, seni widya maupun seni perwayangan, seni sastra dan pelbagai barang yang mengandung makna tertentu bagi orang jawa, tertentu bagi orang jawa. Berkaitan dengan ekspresi estetiknya mengandung ciri-ciri diantaranya:3 1. Bersifat Kontemplatif-transedental 2. Bersifat simbolik 3. Bersifat filosofis Ketiga sifat di atas berlaku secara lentur pada ungkapan estetik jawa. Hal ini berbeda dengan struktur estetika Barat yang lebih Konservatif, terbuka terhadap kritik, dan dinamis sedang estetik Jawa yang lebih “demokratis” agak tertutup dan bersifat statis. Estetika Timur Dalam kajian Geo-budaya, Indonesia kerap dikategorikan sebagai negara Timur
bersama sebgian
besar
wilayah Asia lainnya,
sedangkan wilayah Eropa (juga Amerika) kerap dikategorikan sebagai negara Barat. Kosekuensinya terdapat pemisahan “semu” dengan margin yang tak pernah di terdefinisikan dalam tatanan budayanya, sehinnga masyarakat akademis kemudian mengenal kebudayaan Barat
(kerap
dianalogikan
dengan
unsur
“rasionalitas”)
dan
kebudayaan Timur (kerap dianalogikan dengan “suasana hati”). Dalam peradaban dunia, dua kebudayaan ini selalu dipertentangkan. “Timur” dan “Barat” lebih berupa perseteruan, persaingan, dan perang dari pada saling mengerti, bersahabat dan bekerja sama. Bagi kebanyakan
orang
timur,
“Barat”
selalu
dihubungkan
dengan
kapitalisme, teknologi, dan imprealisme. Bagi masyarakat Barat, “Timur” selalu berkonotasi dengan negara-negara yang padat penduduk, serba miskin, terbelakang, dan amat tradisional.4
3 4
Agus Sachri. “Estetika makna simbol dan daya”. Hal 11.202. ITB. Bandung Agus Sachri. “Estetika makna simbol dan daya”. Hal 9. 2002. ITB. Bandung
33
Pemikiran lain, dibelahan Timur yang amat berpengaruh selama berabad-abad adalah ajaran Zen, di samping ajaran Budhisme ajaran Zen hakikatnya adalah suatu pancaran langsung di luar kitab suci, tidak bergantung pada kata-kata dan tulisan, langsung menuju ke hati, ke dalam hakikatnya sesuatu berupa: 1. Abstraksi dan simbolik sebagai realitas 2. Ilmu dan kebijaksanaan 3. Kesatuan dengan alam 4. Harmoni Dari pembahasan diatas berkaitan dengan tema yang dipilih. Penulis berpikir bahwa, tema estetika berkaitan erat dengan budaya. Budaya yang berkaitan dengan Pekojan adalah budaya yang memiliki estetika Jawa dan estetika Timur . Dikatakan estetika Jawa pada pembahasan ini berkaitan erat dengan estetika Timur yang lebih mengedepankan tradisi-tradisinya. Dengan keeratan antara estetika Jawa dan Estetika Timur yang melibatkan budaya terkait penulis pikir dahulu di Indonesia khususnya
pada
pembahasan
ini
Pekojan
dahulu
asal-usul
penamaannya dan penduduknya dari bangsa India, Arab, Cina selain orang jawa yang datang ke Jakarta pada masa lampau. Salah satu bangsa yang datang ke Pekojan dan menetap kebanyakan adalah bangsa Arab yang datang dengan tujuan berdagang dan mensyiarkan agama islam. Bangsa Arab itu merupakan bangsa Timur. Dengan banyaknya bangsa yang datang ke Pekojan dan menetap maka yang terjadi adalah alkulturasiS kebudayaan. Maka tidak heran kalau estetika Jawa dan Timur saling berkaitan erat dengan kebudayaan yang saling bertukar dan menyatu di Indonesia khususnya Pekojan yang merupakan wilayah di Jakarta. Karena estetika “Timur” bertentangan dengan estetika “Barat", dan estetika “Timur” berkaitan erat dengan estetika “Jawa”, maka tidak heran kalau budaya “Barat” dianggap bertentangan juga dengan budaya “Jawa” dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dengan kesenian-keseniannya.
34
Modernitas mengalami percepatan terus-menerus, sehingga tak ada sesuatu yang sempat menggumpal. Seluruh tapal batas (ras, tradisi kebudayaan,
ideologi,
kebangsaan,
agama,
bahkan
sejarah)
senantiasa dinamis dan tidak pernah sempat dihayati, semuanya serba instan dan cepat. Mitos modernitas yang terkenal adalah “penghancuran
kreatifitas”
penggerak
kemajuan
kemudian
menampilkan diri laksana mesin brfungsi ganda, “pelindas” sekaligus “pembangun”, merenggut sekaligus (berjanji) memberikan segalanya. Setiap
produk
yang
dihasilkan
kemudian
siap
untuk
segera
menghempaskan menjadi barang usang dalam waktu yang singkat. D. STUDI KARYA SEJENIS
Gambar 3.3.1 (Sumber: Buku asal-usul Djakarta Tempo Doeloe )
Gambar 3.3.2 (Sumber: Lukisan Sarnadi Adam)
Dalam buku ini, ada beberapa persamaan. Persamaan tersebut adalah sama-sam membahas tentang tipografi di sejumlah wilayah Jakarta. Namun demikian isi dari pada buku ini hanya sedikit informasi dan sedikit illustrasi yang ada. Dari buku ini yang menjadi inspirasi adalah illustrasi pada cover depan yang mengillustasikan dengan penciptaan penggayaan gambar Dengan gaya dekoratif pada lukisan ini akan terus bertahan menembus waktu. Sekalipun zaman semakin banal. Lukisan ini adalah lukisan suasana waarung yang ada di kampung simprug. Dari lukisan disamping, penulis terinspirasi untuk penggayan dalam illustrasi yang memvisualisasi dalam perancangan menggunakan penggayaan yang dekoratif seiring perkembangan zaman. 35
Selain dari penggaya an dalam memvisualisasikan perancangan, penulis sangat terinspirasi warna-warna yang digunakan pada lukisan tersebut yakni wana-warna yang cerah dan ceria karena mengingat target primier adalah anak sekolah dasar. Cover buku ini memperlihatkan karakter seorang Arab yang ada di nusantara. Terlihat dari raut wajah, pakaian beserta atribut lainnya.
Sumber: buku orang arab di nusantara
Cover buku di samping adalah sebuah potret gambaran masyarakat dan pedagang betawi tempo doeloe. Terlihat dari pakaian yang dikenakan berikut wadah yang diperdagangkan.
36
Sumber: Lukisan Dokumentasi belanda
Pada lukisan di samping terlihat orang-orang etnis cina pada zaman kolonial Belanda dan menginspirasikan tentang penggambaran karakter orang Cina Pada zaman kolonial Belanda.
Arsitektur cina yang terdapat pada foto tersebut memberi inspirasi tentang illustrasi untuk perancangan arsitektur Cina pada zaman kolonial Belanda. Sumber: koleksi Tropenmuseum
Dari gambar di samping terlihat pedagang Cina yang ada di Batavia zaman Kolonial Belanda. Menginspirasikan untuk karakter Orang Cina untuk menjadikannya sebagai perancangan karakter.
Sumber: Tropomuseum
37
Lukisan di samping menggambarkan suasana pada zaman kolonial belanda terlihat dari perahu yang melintasi sebuah sungai. Menginspirasikan suasana pada zaman kolonial sebagai perancangan yang akan dibuat. Sumber: Dokumen Lukisan Belanda
Sumber: Dokumen Lukisan Belanda
Lukisan disamping menggambarkan tentang kehidupan orang India yang ada di Batavia pada zaman kolonial Belanda. Menginspirasikan penggambaran karakter orang india pada zaman kolonial Belanda sebagai perancangan yang akan dibuat. Lukisan disamping menggambarkan suasana kedatangan para pedagang yang datang dari India ke Batavia dilihat dari perahu sebagai alat transportasi yang juga menginspirasikan untuk perancangan yang akan dibuat.
Sumber: Dokumen Lukisan Belanda
Sumber: Tropomuseum
Gambar disamping memperlihatkan suasana kesibukan aktifitas, jenis alat transportasi yang digunakan serta pakaian yang dipakai oleh masyarakatnya dibatavia. Hal terbesut menginspirasikan untuk perancangan yang akan dibuat.
38
Illustrasi disamping terlihat penggayaan pada penggambaran yang mengarah ke visual anak dan menginspirasikan untuk penggayaan yang akan dibuat untuk perancangan.
Sumber: shutterstock
Gambar disamping adalah gambaran dari illustrasi orang arab dengan penggayaan visual khayalan dan akhirnya menginspirasikan untuk perancangan sesuai dengan target audience yakni anakanak.
Dari illustrasi disamping diambil dari cerita rakyat Si Pitung yang ada pada buku PLBJ (Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta) menginspirasikan perancangan yang akan dibuat dengan penggayaan illustrasi yang dibuat. Sumber:Buku PLJB siswa/ i SD kelas 3
Buku ensiklopedi ini menginspirasikan untuk penjilidan hard cover informasi dan bahasa untuk ilustrasi yang disajikan untuk anak-anak. Sumber: ensiklopedia Junior
39
Buku ini menginspirasikan layout pada perancangan dan bahasa anak yang mudah dimengerti dan menarik bagi anak serta ilustrasi yang disajikan. Sumber: Buku Serunya Museum di Jakarta
Buku ini menginspirasi untuk penokohan ulama yang dikutip dari biografi ulama yang ada di Pekojan.
Sumber: Buku Ulama Betawi
Kartun amerika disamping menginspirasi untuk pembuatan penggayaan ilustrasi yang dibuat dan mengkolaborasikannya. Sumber: kumpulan kartun Amerika
40
Kartun Jepang disamping menginspirasi untuk pembuatan penggayaan ilustrasi yang dibuat dan mengkolaborasikannya. Sumber: kumpulan kartun Jepang
E. WISATA JAKARTA Kata wisata berhubungan erat dengan piknik, pariwisata, dll. Untuk sebagian orang, agenda wisata setiap tahunnya telah menjadi sebuah kebutuhan layaknya kebutuhan primer. Dasar dari pandangan ini adalah wisata digunakan sebagai penyeimbang hidup setelah sekian hari berkutat dengan pekerjaan yang memiliki jadwal yang ketat. Sehingga dengan melakukan wisata kana merecharge tubuh dan pikiran mereka menjadi segar kembali sehingga bisa bekerja dengan lebih maksimal lagi setelah itu. 5 Berikut macam-macam tujuan wisata Jakarta: 1. Wisata Belanja Beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta tidak saja sekedar menjadi deretan etalase barang-barang dagangan, namun lebih dari situ Jakarta memiliki Plaza,Mal dan Town Square yang dilengkapi dengan berbagai sarana rekreasi keluarga seperti bioskop, arena permainan elektronik serta pusat jajanan. Plaza Indonesia/Sogo Plaza Semanggi, Plaza Senayan, Senayan City, Pasaraya Grande, Blok M, Mal Pondok Indah, Mal Kelapa Gading, Mal Artha Gading, dan Mall Taman Anggrek dan WTC Mangga Dua adalah surga bagi masyarakat Jakarta yang ingin berbelanja. Ada juga pusat belanja yang tidak 5
Indahf. “Pengertian dan devinisi wisata”.http://carapedia.com/pengertian_definisi_wisata_info2178.html
41
kalah menariknya yang menawarkan harga yang relatif murah dan bersaing seperti Pasar Tanah Abang, Pasar Cipulir, Pasar Senen dan Pasar Pagi Mangga Dua. 2. Wisata Hiburan Beberapa tempat hiburan di Jakarta yang dapat anda kunjungi antara lain:
Ancol
Dunia Fantasi
Taman Margasatwa Ragunan
Taman Mini Indonesia Indah
Pulau Seribu
Pulau Tidung
Taman Ria Senayan
Taman Ismail Marzuki
Planetarium
Hiburan Malam dan Spa. 6
3. Wisata Kuliner Wisata Kuliner Masakan Betawi Beragam kuliner, mudah dijumpai di Jakarta. Masakan dari sabang sampai merauke, bahkan tidak sulit kita temukan di ibukota ini. Pecinta kuliner Jakarta pun, sangat dimanjakan dengan beragamnya masakan dari berbagai daerah tersebut. Namun, bagaimana dengan masakan khas Betawi.
6
Dewan pers portal jakarta. “Wisata Hiburan”. http://www.jakarta.go.id/web/news/2009/11/Tempat-Hiburan (8 November 2012)
42
Gambar 3.4.0 (Sumber: Wisata Kuliner Masakan Betawi)
Berwisata kuliner dan mencoba beragam masakan tradisional Betawi seperti tempat-tempat berikut:
Warung Betawi H. Muhayar Jl. Taman Margasatwa No.8 , Pasar Minggu - Jakarta Selatan Telp. 021 7813945
Warung Betawi Ora Jl. Raden Saleh Tangerang, Ciledug-Karang Tengah Warung Ketupat Laksa Betawi Ny Atikah Jalan Kebon Kacang V, Tanah Abang, Jakarta Pusat
Warung si Doel Flavour
Bliss
Alam
Sutra
2
Alam
Sutra,
Tangerang
Telp. 021-29005092
Warung Besan Jalan Raya Kalimalang No 37, Pondok Kelapa, Jakarta Timur
4. Wisata sejarah Wisata budaya (cultural tourism) kini semakin mendapat tempat di hati wisatawan. Budaya selalu menjadi obyek wisata utama di seantero dunia. Namun sekitar tiga dasawarsa lalu, tren wisata budaya mulai terpecah, wisatawan mulai tertarik juga pada hasil peninggalan masa lampau yang menempel pada dinding-dinding bangunan di kota bersejarah, kota tua pada setiap negara yang mereka kunjungi. Tren wisata itu diberi nama heritage tourism atau cultural heritage tourism. Heritage, atau warisan berupa berbagai peninggalan dalam segala bentuk, penting bukan hanya sebagai sebuah identitas kota dan negara tapi juga bernilai ekonomi serta memberi dampak sosial.
43
Budaya merekatkan manusia untuk mencipta saling pengertian yang membawa pada kedamaian dan keharmonisan. Wisata heritage pada akhirnya
juga
membantu
memelihara
dan
melestarikan
heritage/warisan itu sendiri. Di dalam setiap kota tua masih lekat menempel sejarah sang kota, perjalanan hidup kota berabad lalu masih bisa terbaca hingga detik ini melalui bangunan tua, jalur kereta api, jembatan, kanal, kuliner, folklore, tradisi dan segala yang masih terus dilestarikan. Kerutan di wajah sebuah kota tua, yang terpelihara apik, menjadi begitu menarik dan merangsang wisatawan untuk datang, tak sekadar menjenguk, mengenang, tapi juga mencoba memahami mengapa sebuah peristiwa terjadi pada satu kurun waktu. Kemudian, bisa kekaguman yang muncul atau dalam kisah tertentu, berharap kejadian buruk di masa lalu tak terulang kembali. Warisan yang ada di setiap kota di dunia memiliki arti penting yang berbeda bagi penduduk kota itu sendiri, penduduk di negara di mana sebuah kota berada, atau bahkan bagi dunia.7 Jakarta kerap kali menjadi tujuan wisata para wisatawan lokal maupun asing. Berbagai tujuan wisata kuliner, wisata hiburan, wisata belanja, sampai wisata sejarah yang ada di jakarta. Namun demikian, media informasi wisata kuliner, wisata hiburan dan wisata belanja sudah banyak memiliki ragam media untuk menyampaikan informasi seputar wisata tersebut. mengenai wisata sejarah belum memiliki ragam media untuk menyampaikan informasi/ mempromosikan tempattempat yang menjadi wisata sejarah. Wisata sejarah yang dimaksud berkenaan dengan tempat.
7
Jakarta 45. “Wisata Sejarah Budaya Kota”. http://jakarta45.wordpress.com/2009/07/26/wisatabudaya/(8 November)
44
Banyak orang yang beranggapan bahwa tujuan wisata sejarah kurang menarik dibandingkan tujuan wisata lainnya. Hal tersebut terjadi merupakan
akibat
dari
ketidaktahuan
wisatawan
terhadap
pengetahuan sejarah. Biasanya sejarah itu lebih dikenal/ identik dengan sebuah pengetahuan dalam bentuk teks semata sehingga membuat malas untuk mengetahui sejarah. Di era ini media memiliki ragam untuk menyampaikan informasi dengan ditampilkan secara berbeda media-media tersebut yakni, web, tvc, poster, buku dan sebagainya. Media web ialah Situs web (bahasa Inggris: web site) atau sering disingkat dengan istilah situs merupakan sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya. Media TVC (TV Comersial) Sebuah iklan komersial di televisi (biasanya disingkat TV komersial, iklan- iklan, atau iklan-film adalah rentang program televisi yang diproduksi dan dibayar oleh sebuah organisasi, yang menyampaikan pesan, biasanya untuk memasarkan produk atau jasa . Pendapatan iklan menyediakan sebagian besar dana untuk sebagian besar swasta jaringan televisi . Mayoritas iklan televisi saat ini terdiri dari spot iklan singkat, mulai panjang dari beberapa detik hingga beberapa menit (serta programpanjang infomersial ). Iklan semacam ini telah digunakan untuk mempromosikan berbagai barang, jasa dan ide sejak fajar televisi. Media Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat. Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa salinan karya seni terkenal. Cat poster biasa juga disebut cat plakat karena meniliki sifat yang pekat, sifatnya datar cocok untuk menggambar dekoratif. Media Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada
45
salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia informatika, kini dikenal pula istilah e-book atau buku-e (buku elektronik), yang mengandalkan komputer dan Internet (jika aksesnya online). Jenis-jenis buku; Novel, Majalah, Kamus, Komik, Ensiklopedia, Kitab suci.8 F. TOPOGRAFI adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya), dan asteroid. Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal. Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi jenis lahan. Penggunaan kata topografi dimulai sejak zaman Yunani kuno dan berlanjut hingga Romawi kuno, sebagai detail dari suatu tempat. Kata itu datang dari kata Yunani, topos yang berarti tempat, dan graphia yang berarti tulisan. Objek dari topografi adalah mengenai posisi suatu bagian dan secara umum menunjuk pada koordinat secara horizontal seperti garis lintang dan garis bujur, dan secara vertikal yaitu ketinggian. Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk bagian dari objek studi ini. Studi topografi dilakukan dengan berbagai alasan, diantaranya perencanaan militer dan eksplorasi geologi. Untuk kebutuhkan konstruksi sipil, pekerjaan umum, dan proyek reklamasi membutuhkan studi topografi yang lebih detail.9 Topografi pada pemahaman perancangan ini adalah menceritakan tentang Pekojan pada masa lampau sehingga mempermudah memspesifikasi dan membantu dalam perancangan. G. SISTEM PEMBELAJARAN SISWA SD
8 9
Wikipedia Wikipedia
46
Barangkali pada saat ini belum ada institusi atau lembaga yang lebih penting pengaruhnya pada perkembangan dan sosialisasi anak-anak dibandingkan sistem pendidikan. Sistem pendidikan semata-mata bukan hanya sebagai institusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan pengetahuan. Tetapi juga merupakan institusi penting yang mensosialisasikan anak-anak, mengajarinya dan memperkuat nilai-nilai budaya yang penting. Sistem
pendidikan
menanamkan
nilai-nilai
budaya
dan
mensosialisasikan anak-anak melalui beberapa cara, yaitu: (1) isi dari apa yang diajarkan disekolah merefleksikan suatu pilihan-pilihan secara apriori melalui anggapan yang dihargai oleh suatu budaya atau masyarakat tentang apa yang diyakini penting untuk dipelajari. Budaya yang berbeda akan memilih topik penting yang berbeda pula. (2) setting lingkungan dimana pendidikan itu berlangsung juga patut dipertimbangkan. Pada budaya-budaya lainnya, pendidikan formal mungkin dalam kelompok-kelompok kecil yang dibimbing olh orang yang lebih tua dari komunitasnya. Sementara dibudaya lain lagi pendidikan formal menjadi tugas keluarga (misal Ibu mengajari anaknya agar memiliki ketampilan kognitif dan keterampilan lainnya yang dibutuhkan oleh komunitas mereka).10 Teori Belajar Behavioristik Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Gage, Berliner, 1984) Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output 10
Tri Dayakisni, M.Si salis Yuniardi S.Psi. “Sosialisasi budaya melalui pendidikan”(psikologi lintas budaya 2004)
47
yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh siswa (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya
perubahan
tingkah
laku
tersebut.
Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka responpun akan semakin kuat. Teori Belajar Kognitif Dalam bab sebelumnya telah dikemukan tentang aspek aspek perkembangan kognitif menurut Piaget yaitu tahap (1) sensory motor; (2) pre operational; (3) concrete operational dan (4) formal operational. Menurut Piaget, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal
dari
lingkungan.
Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah :
48
Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh
karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi
lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi
tidak asing. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling
berbicara dan diskusi dengan teman-temanya. Teori Belajar Konstruktivisme Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompok dalam teori pembelajaran konstruktivis (constructivist theories of learning). Teori konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturanaturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan
dapat
menerapkan
pengetahuan,
mereka
harus
bekerja
memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha
dengan
susah
payah
dengan
ide-ide.11
Teori
ini
berkembang dari kerja Piaget, Vygotsky, teori-teori pemrosesan informasi, dan teori psikologi kognitif yang lain, seperti teori Bruner (Slavin dalam Dalam buku muatan lokal, yakni PLJB (Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta) kelas 3 SD dan Kelas 6 SD yang menggunakan kurikulum 2006,
maka diketahui pembahasan apa saja yang ada
didalam atau isi buku tersebut.
11
Nur. “Teori Belajar Behavioristik, Kognitif, dan Konstruktivisme”. http://www.sekolahdasar.net/2011/03/teori-belajar-behavioristik-kognitif.html (9 November 2012)
49
Gambar (Sumber: foto dokumentasi penulis)
Pada buku PLBJ kelas 3 SD daftar isinya berikut: 1. Keindahan sekolah dan lingkungannya 2. Perainan petak umpet 3. Permainan anggar-anggaran 4. Cerita Aria Pribangsa 5. Acara adat turun tanah 6. Tempat rekreasi di Jakarta 7. Rumah sehat 8. Permaianan damas tiga batu 9. Permainan wk-wakgung 10. Cerita Rosim 11. Lagu sirih kuning12 Sedangkan pada buku PLJB kelas 6 SD daftar isinya berikut: 1. Kali bersih 2. Potensi pariwisata 3. Masalah kebakaran 4. Upacara adat Perkawinan Betawi 5. Peresapan air laut 6. Udara bersih 7. Kenakalan remaja 12
Teguh, Momon Sulaeman, Anton K, Ratih. 2012. “Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta”. Untuk kelas III SD dan MI, 2009. Solo
50
8. Cerita si Pitung 9. Musik keroncong tugu 10. Penghijauan dan kelestarian lingkungan13 Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengubah kurikulum KTSP 2006 dengan kurikulum baru yang akan mulai berlaku 2013 sudah bisa dipastikan akan benar terjadi. Kurikulum pendidikan nasional yang saat ini masih digodok dan jadwalnya akan Februari 2013 nanti terjadi penyederhanaan jumlah mata pelajaran. Kurikulum pendidikan nasional dengan konsep penyederhanaan jumlah mata pelajaran terus digodok bersama tim dari pemerintah pusat dan sejumlah pakar pendidikan. Hampir dipastikan untuk siswa sekolah dasar (SD) hanya akan ada 7 mata pelajaran dari 11 mata pelajaran sebelumnya diajarkan di bangku sekolah dasar. Seperti
dikatakan
oleh
Direktur
Jenderal
Pendidikan
Dasar,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Suyanto Inilah 7 mata pelajaran yang akan diajarkan untuk siswa SD di kurikulum pendidikan baru 2013: 1. Pendidikan Agama 2. Bahasa Indonesia 3. PPKn 4. Matematika 5. Kesenian 6. Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan 7. Pengetahuan Umum14 Khusus untuk mata pelajaran IPA dan IPS, Kemendikbud menilai kedua mata pelajaran itu belum perlu dipisahkan untuk jenjang SD.
13
Samukin, Momon Sulaeman. 2012. “Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta”. Untuk kelas VI SD dan MI, 2009. Solo 14 http://www.sekolahdasar.net/2012/10/7-mata-pelajaran-untuk-sd-di-kurikulum.html
51
Diwacanakan, keduanya akan dilebur menjadi satu mata pelajaran bernama Pengetahuan Umum yang memiliki muatan yang terintegrasi dengan jenjang SMP dan SMA. Sebelumnya Suyanto juga menyampaikan jumlah mata pelajaran di SD untuk kurikulum pendidikan baru ini akan lebih disederhanakan, tetapi muatannya lebih mendalam. Hal ini berbeda dengan kondisi mata pelajaran di SD saat ini yang cakupannya terlalu luas, tetapi tidak sebanding dengan isi materinya. Kemendikbud memilih mata pelajaran yang lebih mengedepankan pembentukan sikap dan mengandung dasar-dasar mata pelajaran yang memiliki substansi pengembangan wawasan umum. Kurikulum baru ini akan mulai disosialisasikan dan diuji publik sebelum Februari 2013, dan mulai berlaku pada tahun ajaran 2013-2014. Dari pembahasan diatas penulis berpikir anak sekolah dasar memiliki karakteristik, yakni Kemampuan berpikir berkembang dari konkret menuju abstrak, Anak harus siap tidak boleh dipaksakan menuju tahap
perkembangan
berikutnya,
belajar
melalui
pengalaman
langsung, Anak SD itu unik, Dari egosentris mulai berempati, bahasa harus efektif dan mudah dimengerti. Bagaimana Anak SD Belajar Bagaimana anak SD belajar melalui teori Behaviorisme belajar adalah proses perubahan yang terjadi karena adanya stimulus dan respon, untuk itu harus menciptakan stimulus-stimulus tertentu. H. PSIKOLOGI DAN PERILAKU SD Bagaimana Anak-Anak Berkembang Selama Masa-Masa Sekolah Dasar Anak-anak yang memasuki kelas satu sekolah dasar berada dalam periode transisi dari pertumbuhan pesat masa anak-anak awal ke fase perkembangan yang lebih bertahap. Perubahan dalam perkembangan mental maupun sosial menjadi ciri khas masa-masa sekolah awal.
52
Keberhasilan anak-anak disekolah khususnya berperan penting selama masa-masa sekolah awal, karena pada saat sekolah dasarlah mereka terutama mendefinisikan diri sebagai siswa (carnegie Corporation of New York, 1996 ) Kemampuan Kognitif Antara usia 5 dan 7 tahun, proses pemikiran anak mengalami perubahan penting(siegler, 1998). Ini adalah periode peralihan dari tahap pemikiran praoperasional ketahap operasi konkret. Perubahan ini memungkinkan anak-anak melakukan secara mental yang sebelumnya melakukan secara fisik dan membalik tindakan tersebut secara mental. Selain memasuki tahap operasi konkret, anak-anak usia sekolah dasar dengan pesat mengembangkan kemampuan daya ingat
dan
kognitif,
termasuk
kemampuan
meta-kognitif,
yaitu
kemampuan memikirkan pemikiran mereka sendiri dan mempelajari bagaimana cara belajar. Menurut Piaget(Sarlito, 1991 : 81) perkembangan kognitif seseorang mengikuti tahapan berikut ini.
Masa Sensori Motorik (0,0-2,5 tahun) Masa ini adalah masa ketika bayi menggunakan sistem pengindraan dan aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya. Ia memberikan reaksi motorik terhadap rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks, seperti reflek mencari puting susu ibu, refleks menangis, refleks kaget, dan lain-lain. Refleks-refleks ini kemudian berkembang menjadi gerakan-gerakan yang lebih canggih, misalnya berjalan.
Masa Praoprasional (2,0-7,0 tahun) Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak dalam menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep. Kemampuan simboloik ini memungkinkan seorang anak melakukan tindakan-indakan yang berkaitan dengan hal-hal yang telah dilihatnya. Misalnya, seorang
53
anak yang pernah melihat dokter sedang praktik, ia akan bermain dokter-dokteran.
Masa Konkreto (7,0-11tahun) Pada tahap ini, anak sudah dapat melakukan berbagai tugas yang konkret. Ia muai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu identifikasi(mengenali sesuatu), negasi (mengingkari sesuatu), dan reprokasi (mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal).
Masa Operasional (11,0-dewasa) Pada usia remaja dan seerusnya, seorang akan mampu berpikir abstrak dan hipotesis. Pada tahap ini ia mampu memperkirakan halhal yang mungkin terjadi. Ia dapat mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan. Misalnya, mainan A lebih mahal dari mainan B dan C lebih murah dari pada mainan B maka ia dapat menyimpulkan mainan yang paling murah.15 Sikap, Nilai, dan Moral Bloom (Woofolk dan Nicolich, 1984; 390) mengemukakan bahwa tujuan akhir proses belajar yaitu penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan sikap (efektif), dan penguasaan keterampilan (Psikomotorik). Karakteristik Cara Belajar Beradasarkan kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola, dan menyapaikan informasi, cara belajar individu dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu cara belajar visual, auditorial, dan kinestik yang ditandai ciri-ciri perilaku tertentu. Pengkategorian ini tidak berarti bahwa individu hanya memiliki salah satu karakteristik cara belajar tertentu sehingga tidak memiliki karakteristik cara belajar lain pengkategorian ini hanya merupakan pedoman bahwa individu memiliki salah satu karakteristik yang paling menonjol sehingga jika ia
15
Dra. Enung Fatimah, M.M. “Buku Psikologi Perkembangan Peserta Didik”
54
mendapatkan rangsangan yang sesuai dalam belajar, ia mudah untuk menyerap pelajaran. Pada pembahasan di atas penulis dapat mengetahui usia sekolah dasar memang sangat pantas untuk dijadikan target primier dalam perancangan buku pada “ Illustrasi Topografi Wilayah Pekojan” karena pada anak sekolah dasar masa konkret adalah masanya dimana Pada tahap ini, anak sudah dapat melakukan berbagai tugas yang konkret. Ia muai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu identifikasi(mengenali sesuatu), negasi (mengingkari sesuatu), dan reprokasi (mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal).
55