BAB III ANALISIS
3.1 Analisis Tapak 3.1.1 Batasan
Gambar 16 : Peta dan Foto Udara Eksisting Stasiun Manggarai Sumber :Google Earth
Batas Utara
: Jl. Stasiun Manggarai Dalam rencana kawasan Manggarai, sebelah Utara stasiun akan dibangun fasilitas umum.
Batas Selatan : Bengkel kereta api Dalam rencana kawasan Manggarai, sebelah Selatan stasiun akan dibangun fasilitas umum. Batas Timur
: Jl. Manggarai Utara dan taman Dalam rencana kawasan Manggarai, sebelah Timur stasiun akan dibangun fasilitas wisma dan taman sebagai ruang terbuka hijau.
Batas Barat
: Perumahan Dalam rencana kawasan Manggarai, sebelah Barat stasiun akan dibangun fasilitas umum.
Luas Lahan
: 4 Ha
KDB
: 50%
KLB
: 3,5
GSB
: 6m
22
Berdasarkan analisis batasan, maka bagian dasar stasiun yang diperbolehkan dibangun sebesar 20.000m2. Dengan lantai atas berjumlah dua lantai. GSB yang cukup besar dapat digunakan sebagai lahan parkir mobil dan motor. Rencana kawasan sekitar stasiun yang sebagian besar akan digunakan sebagai fasilitas umum (komersial) dapat dijadikan view yang potensial selain sebuah taman di sebelah Timur stasiun sehingga untuk fasilitas penumpang pada stasiun dibuat dinding transparan agar pengguna dapat melihat semua view.
3.1.2 Iklim Suhu rata-rata
: 27° C
Kelembaban
: 80-90%
Curah Hujan
: 2.000 mm
Kecepatan Angin
: 5-10knot
Berdasarkan analisis terhadap iklim yang merupakan iklim tropis maka untuk perancangan stasiun Manggarai yang baru harus dipenuhi hal-hal berikut ini. Stasiun harus mampu menampung dan mengalirkan air hujan dari atap sampai ke saluran air kotor sehingga tidak akan menyebabkan kebocoran atau air masuk ke dalam bangunan dan menyebabkan kebanjiran. Selain tahan terhadap hujan, ruang di dalam stasiun tidak boleh terasa panas dan menyilaukan pada pagi, siang, dan malam hari; disediakan penghawaan yang baik sehingga pengguna di dalam stasiun merasa nyaman.
3.1.3 Matahari
Gambar 17 : Analisis Matahari Sumber : dokumentasi pribadi
23
Letak rel kereta api Manggarai mengarah ke barat laut sehingga pengaruh sinar matahari tidak terlalu membuat panas bangunan baik bila diletakkan dalam posisi sejajar rel maupun tegak lurus dengan rel. Namun ada bagian dari bangunan akan mengarah ke Barat, sehingga membuat ruangan yang berada di dalamnya menjadi panas. Pada bagian ini perlu di disain penutup ruang yang tidak membuat panas tapi pengguna di dalam masih bisa melihat keluar.
3.1.4 Vegetasi Vegetasi sekitar bangunan sedikit dan tidak terlalu tinggi. Tinggi pohon sebelah Utara stasiun sekitar 10 m, sebelah Barat stasiun tinggi pohon sekitar 15 m, dan sebelah Timur stasiun terdapat taman rumput dengan pohon-pohon yang tingginya kira-kira 10 m. Vegetasi pada bagian Timur stasiun dapat dimanfaatkan sebagai view dari dalam bangunan.
Gambar 18 dan 19: Keadaan Lingkungan Kawasan Manggarai Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar 20: Keadaan Lingkungan Kawasan Manggarai Sumber : dokumentasi pribadi
24
3.1.5 Sungai
Gambar 21 : Sungai di Dekat Rel Stasiun Manggarai Sumber : dokumentasi pribadi
Sebelah Utara lahan terdapat sungai Ciliwung yang cukup besar dengan garis sempadan sungai 7,5 m. Sebelah Barat lahan terdapat sungai kecil dengan sempadan sungai 2 m. Sungai Ciliwung ini dapat dimanfaatkan juga sebagai view dari dalam bangunan. Sungai kecil di sebelah Barat lahan dapat digunakan sebagai saluran pembuangan akhir air kotor dari bangunan setelah diolah terlebih dahulu.
3.1.6 Pencapaian
Gambar 22 : Analisis Pencapaian Sumber : dokumentasi pribadi
25
Pencapaian dari luar ke bangunan bisa menggunakan kendaraan pribadi dari arah jl.Stasiun Manggarai (dua arah), jl.Manggarai Utara (satu arah), dan dari arah Barat stasiun (rencana pelebaran jalan dan satu arah). Angkutan umum dari arah Utara stasiun menggunakan ojek, bajaj, taksi, dan metromini. Angkutan umum dari arah Barat stasiun menggunakan bus (terminal bus Manggarai) dan busway (halte Manggarai). Untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung stasiun yang menggunakan angkutan umum dan member kenyamanan bagi pengguna kendaraan di jalan umum, maka lahan stasiun bagian Utara diberi area perhentian angkutan umum dengan penutup atap supaya aman dari cuaca. Untuk lahan bagian Barat diberi jalur pedestrian yang tertutup supaya pengunjung dari terminal dan halte tidak kehujanan atau kepanasan.
3.1.7 Analisis Bangunan
Gambar 23 : Analisis Eksisting Sumber : dokumentasi pribadi
1. Bangunan stasiun yang sekarang merupakan warisan pemerintahan Belanda sehingga terlihat memiliki langgam kolonial. Hall stasiun yang masih ada sekarang kecil dan tidak terawat dan hall loket stasiun yang ada hanya menyediakan 6 loket.
Gambar 24, 25, dan 26 : Keadaan Stasiun Manggarai Sumber : dokumentasi pribadi
26
2. Stasiun Manggarai yang sekarang memiliki peron baru tetapi kurang menyediakan tempat duduk sehingga penumpang yang menunggu kereta duduk di lantai. Jalur penumpang yang akan menuju ke peron bersilangan dengan jalur rel sehingga membahayakan penumpang yang akan menyebrang.
Gambar 27, 28, dan 29 : Keadaan Stasiun Manggarai Sumber : dokumentasi pribadi
3. Stasiun Manggarai yang sekarang tidak steril, sehingga masyarakat umum bisa masuk kedalam stasiun tanpa ada pengawasan. Selain itu, penumpang yang keluar dari kereta, tidak melalui gerbang stasiun tetapi melalui jalur rel.
Gambar 30, 31, dan 32 : Keadaan Rel Stasiun Manggarai Sumber : dokumentasi pribadi
4. Peron digunakan pedagang kaki lima untuk berjualan makanan, minuman, majalah, dan lain-lain. Sehingga mengganggu kenyamanan penumpang.
Gambar 33 : Keadaan Rel Stasiun Manggarai Sumber : dokumentasi pribadi
27
5. Daerah Selatan stasiun digunakan untuk mencuci dan memperbaiki kereta. Tempat ini akan dipindahkan ke tempat lain karena fungsi stasiun yang baru adalah stasiun penumpang.
Gambar 34 dan 35 : Keadaan Rel Stasiun Manggarai Sumber : dokumentasi pribadi
3.1.8 Pencapaian dari Kereta Api
Gambar 36 : Analisis Sirkulasi Kereta Api Sumber : dokumentasi pribadi
Stasiun Manggarai yang sekarang memfasilitasi kereta api komuter yang berasal dari dalam kota Jakarta, dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sehingga untuk mencapai stasiun Manggarai digunakan kereta api listrik ekonomi maupun eksekutif. Sedangkan kereta api dari kota daerah Timur misalnya Bandung, DIY, Surabaya, dan lain-lain hanya melintasi stasiun ini. Namun pada perkembangannya stasiun ini akan memfasilitasi penumpang dari kota daerah Timur menggunakan kereta api diesel dan penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta menggunakan kereta api listrik diesel. Untuk kereta komuter, terjadi penambahan waktu dari sekitar 20 menit menjadi 6 mernit sehingga penumpang komuter tidak akan menunggu terlalu
28
lama. Tabel dibawah ini merupakan jadwal kereta api yang sekarang digunakan untuk kereta komuter dan kereta jarak jauh.
Gambar 37 : Jadwal Keberangkatan KA Sumber : dokumentasi pribadi
3.1.9 Kesimpulan Berdasarkan analisis tapak ini maka diperlukan bangunan stasiun yang baru untuk dapat menampung jumlah penumpang yang banyak dari berbagai tujuan karena stasiun yang sekarang tidak memiliki kapasitas yang cukup. Bangunan stasiun yang lama (kolonial) menurut PT. KAI akan dipindahkan ke Cikarang sehingga lahan
29
kereta api Manggarai ini akan dianggap kosong. Selain itu depo yang ada di Selatan stasiun akan dipindahkan ke Depok sehingga lahannya akan digunakan untuk sentra bisnis baru sesuai dengan rencana pengembangan. Untuk bangunan baru yang menghadap ke arah Barat, diperuntukkan bagi fungsi-fungsi yang tidak berhubungan langsung dengan penumpang misalnya servis maupun administrasi. Bila diperlukan untuk fungsi penumpang maka perlu penyelesaian yang dapat mengurangi panas matahari memasuki bangunan. Diperlukan sirkulasi yang aman untuk mencapai peron sehingga penumpang yang akan memasuki kereta api tidak perlu melewati rel kereta api.
3.2 Analisis Kegiatan Tabel 5. Analisis Kegiatan
NO FASILITAS
PELAKU
KEGIATAN UTAMA
ANALISA
melakukan perpindahan Membutuhkan
1. FASILITAS
• pengunjung
UTAMA : •
dengan naik/turun antar signage yang jelas moda transportasi
dan orientasi yang mudah
Sarana Transit Kereta Api
2.
• mengelola
Membutuhkan
FASILITAS
• Pimpinan
• menerima tamu
ruang yang terpisah
PENUNJANG :
• Staff
• mengadakan rapat
dari umum (privat)
•
Administrasi
Administrasi
• melakukan transaksi
dan Manajemen
•
Operasional
• Staff Operasional
• Mengontrol peron
• Petugas keamanan
• Mengontrol
• Disediakan CCTV mesin
sebagai kamera pengawas untuk
karcis • Menjaga keamanan
membantu
• Mengontrol
pengontrolan
gerbang
karcis • Mengontrol kereta api
• Disediakan ruangan yang
transparan
untuk mengawasi
30
•
• Penumpang
• Memeberikan informasi • Disediakan
Bagian
• Staff
• Menjual karcis
informasi
Pelayanan
• Petugas keamanan
• Menerima keluhan
keberangkatan dan
Penumpang
kedatangan kereta
penumpang • Mengecek barang
Kereta
layar
bawaan penumpang • Melakukan city chek-in
• Disediakan ruangan informasi
dan
costumer servis • Diperlukan
loket
karcis dan mesin tiket • Diperlukan sarana x-ray
dan
loket
city chek-in 3. FASILITAS
• Pengunjung
• makan/minum
PELENGKAP :
• pengelola
• menyiapkan pesanan
•
Restoran
• Penempatan
yang
mudah dilihat dan di jangkau
pengunjung
• Dapur yang terpisah dari umum • Jalur sirkulasi barang yang terpisah dari publik
• Pengunjung •
Retail
• Membeli barang atau • Penempatan
• pengelola
makanan
yang
mudah dilihat dan
• Menjual barang atau dijangkau • Jalur
makanan
barang
sirkulasi yang
terpisah dari publik
3.3 Analisis Pemakai Tabel 6. Analisis Pengguna
No
Pengguna
1.
Penumpang
Kecenderungan • Ingin mungkin
berjalan
Analisa sependek
• Penghubung
antarmoda
transportasi yang jelas dan
31
• Mencari tempat duduk untuk
dekat • Disediakan
menunggu
ruang-ruang
• Berjalan dan melihat-lihat
yang mengalir dan ada
• Memerlukan
pengarah
informasi
• Disediakan tempat duduk
jadwal,biaya, dan arah • Menunggu pertokoan buku-buku,
dan
mencari
yang
yang
menjual
jangka waktu menunggu
majalah,
atau
dirancang
untuk
panjang dan sebentar • Ruang utama sebagai inti
makanan • Mudah mencari teman jika
ruangan • Disediakan
berjanji untuk bertemu • Mudah membawa barang
jalur
bagi
penyandang cacat
• Barang aman masuk kereta
• Menyediakan
jumlah
loket dengan perhitungan
api
jumlah
penumpang
terbanyak pada jam sibuk 2.
Pengantar
• Kemudahan
memperoleh
• Tersedia
tempat
menunggu yang nyaman
informasi • Kemudahan
melihat
kedatangan
dan
keberangkatan penumpang • Ingin mengantarkan sampai kereta atau kendaraan umum berangkat 3.
Staf KAI
• Mencari tempat makan saat istirahat • Mengawasi pergerakan moda transportasi
• Disediakan uang istirahat atau kantin • Ruang-ruang kantor yang nyaman
• Mengontrol penumpang yang datang ataupun pergi • Bekerja dengan kenyamanan tinggi
32
4.
Staf Railink
• Bisa mengontrol penumpang
• Sirkulasi
bagasi
yang
yang datang ataupun pergi
tertutup dari penumpang
• Bekerja dengan kenyamanan
• Disediakan uang istirahat atau kantin
tinggi • Mengangkut barang bagasi
• Ruang-ruang kantor yang nyaman
dengan aman • Mencari tempat makan saat istirahat 5.
Pedagang
• Berada di tempat yang sering
• Berada di jalur sirkulasi atau tempat tunggu
dilewati pengunjung • Bisa mengawasi pembeli • Mudah untuk bongkar muat barang 6.
Pengunjung umum
• Membutuhkan orientasi atau
masuk
yang
menarik
penanda pada pintu masuk • Mencari tempat yang menjual buku, majalah, atau makanan • Melihat-lihat
• Pintu
pemandangan
• Butuh tanda-tanda yang jelas dan menarik dengan ketinggian skala manusia • Mengolah pemandangan
ke lingkungan sekitar
ke
potensi
lingkunan
sekitar • Perlu adanya pemisahan yang jelas antara free area dengan paid area • Bidang
sirkulasi
yang
tidak patah dan berlikuliku 7.
Petugas kebersihan
• Membersihkan lantai tanpa
tempat
• Membersihkan kaca jendela
kebersihan
alat
tempat
penampungan sementara
dengan aman menyimpan
yang ramai penumpang • Disediakan
sampah sesering mungkin
• Mudah
tempat
sampah di setiap jalur
menggangu penumpang • Membersihkan
• Menyediakan
sampah dan
shaft
sampah antar lantai • Disediakan ruang janitor
33
8.
Petugas parkir
• Memberikan
karcis
parkir
• Disediakan tempat karcis di pintu masuk dan keluar
dengan mudah • Mengawasi kendaraan yang
parkiran • Disediakan ruang/menara
diparkir
pengawas parkiran
3.4. Analisis Ruang dan Bentuk 3.4.1. Pola massa bangunan Terdapat dua jenis pola massa bangunan, yaitu : 1. Massa tunggal, yaitu bangunan yang hanya terdiri dari satu massa. 2. Massa majemuk, yaitu bangunan yang terdiri lebih dari satu massa. Berdasarkan kondisi pada tapak yang ada, efisiensi luas bangunan, dan efisiensi sirkulasi, maka dipilih jenis massa tunggal dengan bentuk linier (mengikuti sumbu rel) pada bagian bangunan Utara karena diatasnya terdapat jalur rel kereta api dan berbentuk melingkar pada bagian bangunan Selatan untuk mengorientasikan view ke arah luar.
3.4.2. Bentuk dasar bangunan Bentuk dasar bangunan digunakan bentuk dasar persegi dengan komposisi yang beraturan dan stabil, alasannya: •
Efisiensi ruang sangat baik. Dilihat dari fungsi bangunan sebagai stasiun
yang
memiliki
ruang
yang
cukup
beragam,
maka
pengefisiensian ruang yang baik sangat penting •
Sirkulasi dalam bangunan sangat baik dan akan bersifat linier
•
Kesan bangunan netral
34
3.5 Analisis Struktur dan Utilitas Bangunan Fungsi dari struktur bangunan adalah untuk melindungi suatu ruang terhadap iklim, bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh alam dan menyalurkan semua beban ke dalam tanah. Penentuan struktur yang tepat, kuat dan ekonomis akan dapat menambah keindahan arsitektur.
3.5.1. Sistem Struktur Bawah Penentuan jenis pondasi bangunan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain : • Karakteristik tanah • Kedalaman tanah keras • Beban yang akan dipikul • Kemudahan pelaksanaan • Waktu pelaksanaan (berpengaruh terhadap masa konstruksi proyek) • Pengaruh lingkungan sekitar proyek
Alternatif penggunaan sistem pondasi1 : •
Pondasi Tiang Pancang
Tiang pondasi dibuat terlebih dahulu dengan metoda pre-fabrikasi untuk mendapatkan standarisasi yang baik, kemudian penempatannya dilakukan dengan alat pemancang. •
Pondasi Bored Pile
Pada tahap awal dibuat lubang lebih dahulu, dengan cara di bor untuk kemudian diisi oleh konstruksi pondasi dicor di lokasi proyek. •
Pondasi Rakit ( Raft Fondation )
Prinsip kerjanya dengan membuat galian pada tanah seluas area bangunan dengan kedalaman pondasi yang telah diperhitungkan sesuai dengan daya dukung tanah di lokasi, sehingga akan terlihat seperti mangkok.
1
Francis D.K Ching, Building Construction Illustrated,John Wiley & Sons,Inc.,2001
35
Tabel 7. Alternatif Penggunaan Sistem Pondasi JENIS
SKETSA
KELEBIHAN
KEKURANGAN
PONDASI PONDASI
• Pengerjaan
TIANG PANCANG
tiang
dibuat
• Pada saat penanaman
dipabrik
tiang
pancang,
• Standar dan mutu terjaga baik
menimbulkan
• Mudah
pada lingkungan sekitar
diperoleh
dalam
getaran
tapak
jumlah yang banyak
• Pekerjaan lebih cepat
• Memerlukan
biaya
tambahan
untuk
pengangkutan
• Perlu
teknik
penyambungan yang baik bila
kedalaman
tanah
kerasnya cukup jauh
PONDASI
BORED PILE
Tidak menimbulkan getaran
RAKIT
besar
Kekuatan menahan beban
besar
Membutuhkan
alat
Dipergunakan untuk segala
bantu khusus mulai
jenis tanah
dari alat bor
PONDASI
Berdiameter
sehingga biaya lebih
sama dengan tiang pancang
yang keras
Lubang
galian
dapat
Kurang praktis
Perlu biaya tambahan untuk
digunakan sebagai basement
menggali
Sangat berguna digunakan
mengangkutnya
tanah
dan
pada banguan yang berada di tapak yang daya dukung tanahnya lemah
Kesimpulan : Berdasarkan alternatif penggunaan pondasi diatas, maka pondasi yang digunakan pada stasiun Manggarai adalah pondasi bored pile, karena stasiun ini berada pada tanah yang tergolong stabil dan kemampuan pondasi tersebut menahan beban berat (pergerakan kereta api ).
36
3.5.2. Sistem Struktur Atas 3.5.2.1. Sistem Struktur Bangunan Alternatif jenis sistem struktur yang dapat diterapkan pada bangunan adalah2 : 1.Portal (kolom dan balok) Tabel 8. Alternatif Sistem Struktur Sketsa
Kelebihan
Kekurangan
Kekakuan cukup tinggi
Ruang yang dihasilkan bebas
fleksibel
dalam
penataan ruang dalam
kolom
Kurang
Pemakaian biaya cukup besar
Dapat meredam bising
(lebih
cocok
digunakan
untuk
bangunan tingkat tinggi)
2. Dinding Pemikul Sketsa
Kelebihan
Kekurangan
Kekakuan cukup tinggi
Ruang yang dihasilkan bebas
fleksibel
dalam
penataan ruang dalam
kolom
Kurang
Pemakaian biaya cukup besar
Dapat meredam bising
(lebih
cocok
digunakan
untuk
bangunan tingkat tinggi)
3. Wafel Sketsa
Kelebihan
Kekurangan
Dapat membentuk ruang yang bebas
Biaya relatif mahal
kolom
Tidak
ada
penempatan
ruang
Kuat mendukung gaya dari berbagai arah
untuk
Tidak
sarana utilitas
memerlukan
finishing
karena
tampilan strukturnya mempunyai nilai estetika
Tidak
dapat
diadakan penambahan sarana utilitas
2
Francis D.K Ching, Building Construction Illustrated,John Wiley & Sons,Inc.,2001
37
Kesimpulan
: Berdasarkan analisis struktur bangunan, maka bangunan stasiun menggunakan sistem portal.
3.5.2.2. Bahan Struktur Pertimbangan bahan struktur berdasarkan studi bahan struktur3 Tabel 9. Alternatif Penggunaan Bahan Struktur BAHAN
GAMBAR
KEUNTUNGAN
STRUKTUR
KERUGIAN Kekakuan cukup tinggi
Pelaksaan
Dapat menahan gaya yang besar
lama
Mudah
BETON
dalam
relatif
pengaturan
(fleksibel) Tahan terhadap panas/kebakaran
Pelaksanaan relatif cepat BAJA
Tidak
Fleksibilitas tinggi
terhadap
Ekonomis waktu
yang tinggi Biaya
tahan panas
relatif
tinggi Tahan terhadap bahaya kebakaran KOMPOSIT
Biaya relatif tinggi
dan gempa Pemeliharaan mudah
Kesimpulan : Berdasarkan analisis diatas maka bahan struktur bangunan yang digunakan adalah struktur beton bertulang.
3.5.2.3. Struktur Lantai Pemilihan struktur untuk lantai bangunan berdasarkan pertimbangan : •
Fasilitas pendukung dan stasiun membutuhkan utilitas yang lengkap dan baik sehingga harus disediakan ruang sebagai tempat sarana utilitas ditempatkan.
• 3
Kemampuan daya bentang
Francis D.K Ching, Building Construction Illustrated,John Wiley & Sons,Inc.,2001
38
•
Kemampuan untuk mendukung beban yang bekerja diatasnya.
•
Berat bahan yang digunakan harus seringan mungkin sehingga dapat mengurangi beban struktur.
Tabel 10. Alternatif Penggunaan Plat Lantai JENIS LANTAI
BAHAN
PLAT
STRUKTUR • Beton
LANTAI
BALOK
KEUNTUNGAN •
bertulang
SATU ARAH / DUA
•
Ada
ruang antara
lantai
Baja komposit
•
ARAH
KERUGiAN
atas
plat Makin
lebar
dengan bentang,
makin
plafon ntuk penempatan tebal plat lantai Relatif lebih murah terlalu berat
PLAT
LANTAI
WAFEL
Beton
Fungsi balok digantikan oleh Penempatan
bertulang
plat wafel Ukuran
utilitas permanen tipis Penambahan saran
lebih
dibandingkan
dengan
sistem plat lantai + balok Dapat dimanfaatkan
sekaligus sebagai plafon
utilitas
hanya
dapat ditempatkan dibawah
grid
wafel Beban
struktur
lebih berat Relatif mahal
Kesimpulan : Berdasarkan analisis diatas, sistem struktur lantai bangunan menggunakan plat lantai balok satu/dua arah dengan konstruksi beton bertulang.
3.5.2.4. Struktur Atap Pertimbangan penggunaan struktur atap : • Kesesuaian dengan tampilan bangunan (estetika eksterior) • Sesuai dengan iklim setempat • Kebutuhan fungsi ruang - ruang dengan struktur bentang yang bervariasi.
39
Pertimbangan jenis penutup atap4: Tabel 11. Alternatif Penggunaan PenutupLantai JENIS
SKETSA
KELEBIHAN
KEKURANGAN
Kuat dan kokoh
• Dapat
PENUTUP ATAP Insultasi bunyi baik sekali
terjadi
keretakan
• Beban besar (masif)
DAK BETON
Kuat
Bentang lebih kecil
Ekonomis
Terbatas
RANGKA
dalam
bentuk
BIDANG Dapat digunakan dengan bentangan RANGKA RUANG
yang
cukup
Biaya relatif tinggi (tidak ekonomis)
panjang Bobot ringan
Kesimpulan : Bangunan stasiun ini membutuhkan ruangan tanpa kolom sehingga kolom untuk ruangannya menggunakan penutup dari rangka bidang.
3.5.2.5. Struktur Dinding a. Dinding Beton Ekspose (Ekspose Concrete Wall) • Merupakan material masif, padat, dan berat. Penggunaan dinding beton solid
dapat berupa kombinasi dengan dinding bata sebagai dinding ganda bagi lapisan dinding untuk ruang yang berhubungan langsung dengan ruang luar. • Kesan ditimbulkan masif dan kokoh.
b. Dinding Panel Alumunium (Alumunium Panel Wall) • Digunakan sebagai pelapis dinding masif sebagi penyeimbang kesan kaku yang
ditimbulkan dinding beton ekspos. Bahan ini dapat menambah penampilan bahan secara keseluruhan. 4
Francis D.K Ching, Building Construction Illustrated,John Wiley & Sons,Inc.,2001
40
• Kesan yang ditimbulkan pada penampilan bangunan bersifat "modern, canggih,
dan berteknologi tinggi" c. Dinding Permukaan kaca (Curtain Wall) • Digunakan sebagai pelapis "estetika" yang transparan pada penyelesaian fasade
bangunan, biasanya material ini digunakan pada fungsi bisnis (perkantoran). Interaksi yang dihasilkan oleh material ini bersifat interaksi visual dan pemisahan secara fisik.
3.5.3. Sistem Utilitas 3.5.3.1. Sistem Penyediaan Air Bersih Kebutuhan akan pendistribusian air bersih untuk ruangan-ruangan seperti toilet, pantry, mushola, restaurant & café, kebutuhan pemadam kebakaran. Air bersih berasal dari PAM dan air sumur sebagai sumber air cadangan.
Air
RESERVOIR BAWAH
POMPA
RESERVOIR ATAS
PANEL WATER SPRINKLER POMPA HYDRANT
Diagram 1. Sistem Penyediaan Air Bersih
3.5.3.2. Sistem Pembuangan Air Kotor AIR HUJAN BAK PENAMPUNGAN
BAK KONTROL
RIOL KOTA
AIR KOTOR
KOTORAN BERLEMAK
PERANGKAP LEMAK
TANAH PENGENDAPAN
TANAH CLORINASI
Diagram 2. Sistem Pembuangan Air Kotor
3.5.3.3. Sistem Pembuangan Sampah Sampah dapat berasal dari kegiatan di dalam bangunan dan penumpang / pengunjung. Sampah pada tempat sampah dikumpulkan dengan kereta dorong pada
41
setiap lantai, ditampung di tempat penampungan sementara dan selanjutnya diangkut dengan truk dari dinas kebersihan kota. SAMPAH
TEMPAT SAMPAH
BAK PENAMPUNGAN
PENAMPUNGAN
KOTA
TPA
Diagram 3. Sistem Pembuangan Sampah
Sistem pembuangan sampah dalam bangunan dibagi menjadi dua, yaitu : •
Vertikal, dengan menggunakan shaft sampah
•
Horisontal, dengan meletakkan tempat sampah pada lokasi tertentu pada bagian bangunan untuk kemudian dikumpulkan dibawa ke pembuangan.
3.5.3.4. Sistem Jaringan Listrik Suplai listrik utama pada stasiun ini diperoleh dari PLN dan genset. Pemakaian genset digunakan pada saat lampu padam. Jaringan kabel yang akan digunakan adalah melalui jaringan kabel bawah tanah, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada ruangan dalam stasiun kabel-kabel ini diletakkan di langit-langit ruangan. Adapun sistem pendistribusian daya listrik yang diterapkan adalah sistem konvensional, yaitu sebagai berikut : Genset
Jaringan PLN
Stasiun kereta api Gardu
Central Panel
Diagram 4. Sistem Jaringan Listrik
3.5.3.5. Sistem Komunikasi Sistem telekomunikasi yang terdapat didalam stasiun adalah : •
Komunikasi Ekstern
Yaitu yang digunakan untuk hubungan komunikasi luar area. Disediakan sambungan telepon dari PT Telkom untuk pengelola bangunan dan ruang-ruang pelengkap lainnya serta komunikasi (telepon) umum.
42
•
Komunikasi Intern
Yaitu yang digunakan untuk hubungan dalam bangunan. Disediakan interkom yang menghubungkan antara bagian-bagian bangunan yang memerlukan. Disediakan pula sound system yang digunakan untuk menyampaikan pengumuman, pengaturan pengoperasian perjalanan kereta, panggilan, keamanan dan lain-lain.
3.5.3.6. Sistem Pencahayaan Bangunan terpadu ini merupakan bangunan umum dengan berbagai macam aktivitas pengguna yang kompleks, yang memerlukan penyediaan fasilitas penerangan yang memadai. Sistem pencahayaan pada bangunan sangat berpengaruh terhadap kualitas suasana yang dihasilkan dan juga kenyamanan bagi pengguna yang berada di dalamnya.
Berdasarkan sumber penerangan cahaya yang dibutuhkan dalam bangunan dapat dibedakan menjadi : 1.Pencahayaan Alami Pencahayaan alami menimbulkan kesan alami, biaya relatif murah dan tidak menimbulkan keletihan pada mata. Persyaratan yang harus dipenuhi: •
Tidak menyilaukan
•
Penyebaran merata
•
Kuat penerangan cukup
Sistem yang dapat digunakan: •
Melalui skylight
•
Melalui bukaan-bukaan, seperti penggunaan louvres pada bidang dinding sebagai ventilasi alami dan jendela dengan elemen pendukung tertentu (ornamen transparan)
2. Pencahayaan Buatan Bertujuan memberikan kenyamanan visual disamping suasana yang diinginkan. Terutama pemakaian pada malam hari dan pada ruangan yang tidak memperoleh cahaya matahari langsung. Intensitas penerangan cahaya tidak terlalu menyilaukan, intensitas cahaya yang baik untuk pencahayaan antara 50 lux – 150 lux.
43
3.5.3.7. Sistem Penghawaan Suhu udara di kawasan Jakarta relatif panas pada siang hari. Sehingga untuk meningkatkan kenyamanan pada bangunan, diperlukan pengkondisian udara buatan. Pada dasarnya, ada 2 macam sistem penghawaan, yaitu : 1. Penghawaan Alami Sistem penghawaan alami dipakai di bangunan dengan sistem ventilasi silang (cross ventilation). Sistem ini digunakan pada ruang-ruang yang relatif besar dan tidak memerlukan pengkondisian udara yang intensif. 2. Penghawaan Buatan Digunakan pada ruang-ruang yang memerlukan kondisi udara yang intensif dan stabil sehingga dapat memenuhi tingkat kenyamanan thermal (22°-26° C). Dengan penggunaan sistem ini, suhu dan kelembaban dapat diukur hingga mencapai tingkat kenyamanan yang diinginkan dan penghawaan terjadi dengan merata.
3.5.2.8. Sistem Keamanan Untuk keamanan pada bangunan digunakan sistem keamanan dengan camera monitor (CCTV) untuk hall utama, hall tiket, hall city check in, platform, dan fasilitas penunjang lainnya yang disambung dengan ruang penjaga/pengawas.
3.6 Kebutuhan Bangunan Rumus yang dipakai pada perhitungan kebutuhan ruang pada tabel di bawah ini berdasarkan standar oleh JICA. Asumsi jumlah penumpang : •
Jumlah Penumpang Komuter
= 257.000 penumpang/hari
•
Jumlah Penumpang Jarak Jauh
= 14.900 penumpang/hari
•
Jumlah Penumpang Bandara
=
25.600 penumpang/hari
44
Tabel 12. Perhitungan Kebutuhan Ruang
Jumlah penumpang komuter pada peak hour (berlangsung selama 1 jam) = 17.134 orang Jumlah penumpang jarak jauh pada peak hour (berlangsung selama 1 jam) = 994 orang Jumlah penumpang bandara pada peak hour (berlangsung selama 1 jam) = 1.707 orang
Hall utama
S = luas area hall
S = 0,7 x 496 =
S=AxB
A = satuan luas area tunggu
347,2m²
penumpang = 0,7m²/orang B = jumlah penumpang yang menunggu = c x q c = jumlah penumpang jam sibuk Q = % penumpang menunggu pada jam sibuk = 2,5 % B = 19835 x 2,5 % = 495,875~496 Concourse
S3= luas concourse
komuter
A=
S3=A x B
penumpang=0,7m²/orang
Luas
S3=0,7x1713 per
=1.199,1m²
B= Jumlah penumpang yang menunggu
di
concourse
(asumsi 10%= 1713 orang)
45
Concourse
jarak
S3=1x596
S3= luas concourse
jauh
A=
Luas
per
S3=A x B
penumpang=1m²/orang
=596 m²
B= Jumlah penumpang yang menunggu
di
concourse
(asumsi 60%= 596 orang)
Concourse bandara
S3= luas concourse
S3=1x1.024
S3=A x B
A= Luas per
=1.024m2
penumpang=1m²/orang B= Jumlah penumpang yang menunggu di concourse (asumsi 60%= 1.024 orang) Jumlah loket tiket
n = jumlah loket
komuter
t
n = t/b
pembeli
=
n = 8.567/300
jumlah
penumpang
tiket
orang,asumsi
(17.134
50%
tiket
= 29 loket ~(Jumlah
loket=14
dan mesin loket yang
langganan
kapasitasnya
lebih
=8.567 orang/jam)
cepat= 7 mesin).
b = kapasitas pemesanan (300 orang/jam)
n = 994/225
Jumlah loket tiket
n = jumlah loket
Jarak Jauh
t
n = t/b
pembeli tiket (994 orang)
=
jumlah
penumpang
= 5 loket
b = kapasitas pemesanan (225orang/jam)
46
n = 1707/225
Jumlah loket tiket
n = jumlah loket
Bandara
t
n = t/b
pembeli tiket (1.707 orang)
=
jumlah
penumpang
= 8 loket
b = kapasitas pemesanan (225orang/jam)
Jumlah gate masuk
Gerbang Komuter
N = jumlah gerbang
N = (n1/P1 +
n1 = penumpang masuk pada N=(6853/1200)+2
n2/P2) + A
jam sibuk (asumsi yang
= 7 gate
masuk 40%=6.853 orang)
jumlah gate keluar
P1 = jumlah penumpang
N=(10280/1200)+2
yang masuk satu gate per
=11 gate
jam(menggunakan mesin 1 kartu/orang=3 detik~1200 orang/jam) n2 = penumpang keluar pada jam sibuk (asumsi yang keluar 60%=10.280 orang) P2 = jumlah penumpang yang keluar satu gate per jam (menggunakan mesin=1200 orang/jam) A = tambahan gerbang = 2
47
Jumlah gate masuk
Gerbang Jarak
N = jumlah gerbang
Jauh
n1 = penumpang masuk pada N=(398/720)+2
N = (n1/P1 +
jam sibuk (asumsi yang
= 3gate
n2/P2) + A
masuk 40%=398 orang)
jumlah gate keluar
P1 = jumlah penumpang
N=(596/720)+2
yang masuk satu gate per
=3 gate
jam (menggunakan pemeriksa manual =5detik~720 orang/jam) n2 = penumpang keluar pada jam sibuk (asumsi yang keluar 60%=596 orang) P2 = jumlah penumpang yang keluar satu gate per jam (menggunakan pemeriksa manual=720orang/jam) A = tambahan gerbang = 2 Jumlah gate masuk
Gerbang Bandara
N = jumlah gerbang
N = (n1/P1 +
n1 = penumpang masuk pada N=(683/1200)+2
n2/P2) + A
jam sibuk (asumsi yang
= 3gate
masuk 40%=683 orang)
jumlah gate keluar
P1 = jumlah penumpang
N=(1024/1200)+2
yang masuk satu gate per
=3 gate
jam(menggunakan mesin =3detik~1200 orang/jam) n2 = penumpang keluar pada jam sibuk (asumsi yang keluar 60%=1024 orang) P2 = jumlah penumpang yang keluar satu gate per jam (menggunakan mesin=1200orang/jam) A = tambahan gerbang = 2
48
Ruang antri tiket
S1 = area hall mesin tiket
S1 = 30,45 x 2,5
komuter
L1 = lebar loket x jumlah
= 76,125m²
S1 = L1 x L2
loket = 1,05 x 29 = 30,45 L2 = panjang antrian 2,5m/10 orang
Ruang antri tiket
S1 = area hall mesin tiket
jarak jauh
L1 = lebar loket x jumlah
S1 = L1 x L2
loket
S1 = 5,25 x 15 = 78,75m²
= 1,05 x 5= 5,25 L2 = panjang antrian 15m/10 orang
Ruang antri tiket
S1 = area hall mesin tiket
S1 = 8,4 x 15
bandara
L1 = lebar loket x jumlah
= 126m²
S1 = L1 x L2
loket = 1,05 x 8= 8,4 L2 = panjang antrian 15m/10 orang
Ruang antrian pada
S2 = area antrian pada
S2 = 9,7 x 3 =
gerbang masuk
gerbang
29,1m²
komuter
L3 = lebar total dari gerbang
S2 = L3 x L4
= (lebar 1 gerbang x jumlah gerbang) + toleransi = (1,1m x 7) + 2 = 9,7m L4 = panjang antrian 3m/10orang
49
Ruang antrian pada
S2 = area antrian pada
S2 = 14,1 x 3 =
gerbang keluar
gerbang
42,3m²
komuter
L3 = lebar total dari gerbang
S2 = L3 x L4
= (lebar 1 gerbang x jumlah gerbang) + toleransi = (1,1m x 11) + 2 = 14,1m L4 = panjang antrian 3m/10orang
Ruang antrian pada
S2 = area antrian pada
S2 = 5,3 x 15 =
gerbang keluar dan
gerbang
79,5m²
masuk jarak jauh
L3 = lebar total dari gerbang
S2 = L3 x L4
= (lebar 1 gerbang x jumlah gerbang) + toleransi = (1,1m x 3) + 2 = 5,3m L4 = panjang antrian 15m/10orang
Ruang antrian pada
S2 = area antrian pada
S2 = 5,3 x 15 =
gerbang keluar dan
gerbang
79,5m²
masuk bandara
L3 = lebar total dari gerbang
S2 = L3 x L4
= (lebar 1 gerbang x jumlah gerbang) + toleransi = (1,1m x 3) + 2 = 5,3m L4 = panjang antrian 15m/10orang
Kantor kepala
S = luas kantor
stasiun
N = jumlah pengunjung
S = N + 14
kantor = 10 orang/10m²
Kantor stasiun
S = luas kantor stasiun
S = S1 + S2 + S3
S1 = luas meja kepala = 7m²
S = 10 + 14 = 24m²
S = 7 + 48+ 16,5 = 71,5 m²
S2 = luas meja staf = 3,2m²/orang x 15 orang
50
= 48m² S3 = ruang untuk staf tanpa meja =1,1m²/orang x 15orang = 16,5 m² Ruang rapat
S = standar luas ruang rapat
S=axN
a = standar pengunjung =
S = 1,5 x 15 = 22,5 m²
1,5m²/orang N = jumlah orang yang ikut rapat =15 Luas = 1400m²
Platform
Luas platform sejajar:
penumpang
Panjang = 200 m, lebar = 7m
(mengikuti standar
Panjang total platform =
P.T. KAI)
pl
P
P pl = (10 x gerbong kereta) = (10 x 20) =200m
Tabel 13. Persyaratan Ruang
Ruang
Luas
Hall utama
694,4m²
Persyaratan
Keterangan
•
Ruangan bebas kolom
Merupakan akses
•
Mudah terlihat dan
utama,masuk dan keluar
dicapai
stasiun
•
Plafon ruangan tinggi
•
Terdapat informasi signage dan informasi kereta yang berangkat/datang
51
Komuter Loket tiket
30,1 m²
•
•
Keamanan yang
•
tinggi, dibatasi dengan
(meja,kursi,komputer,d
kaca
an sirkulasi)
Cahaya buatan yang
•
terang •
Satu loket luas=2,15 m²
Jumlah loket=14(komuter),
Terdapat panel jadwal dan biaya kereta api komuter
Ruang
Ticket 32,5 m²
•
Vending
Keamanan dipantau
•
Terdapat 5 TVM
CCTV •
Machine
Terdapat informasi penggunaan dan tujuan kereta
Ruang
antri 76,125m²
tiket komuter
•
Ruangan bebas kolom
•
Diawasi oleh petugas keamanan(langsung/C CTV)
Ruang antrian 71,4 m²
•
Ruangan bebas kolom
gerbang
•
Sejajar dengan loket
komuter
tiket •
Diawasi oleh petugas keamanan(langsung/C CTV)
Ruang penjaga
12,5 m²
Mudah melihat gerbang Satu ruang penjaga=2,5m2 elektrik dan penumpang yang melewati gerbang
52
Concourse
1.199,1m² •
komuter •
Tempat duduk sedikit
•
Merupakan zona paid
(+30 kursi)
•
Ruangan
sebelum
platform
Terdapat informasi kereta dan signage
•
Disediakan 8 telepon koin
•
Disediakan tempat sampah
WC
39 m²
•
Pencahayaan
buatan •
yang terang • •
Penghawaan
WC pria=7 urinoir, 3 closet, dan 2 wastafel
udara •
WC wanita= 4 closet,
yang baik
dan 3 wastafel
Shaft untuk air bersih •
Janitor
dan kotor Musholla
Ruang
30 m²
ganti 8 m²
popok
•
Pencahayaan buatan
•
•
Air bersih yang lancar •
Kapasitas musholla 15
mengalir
orang
Terdapat 2 musholla
•
4 keran air wudhu
•
Terdapat 2 ruangan
•
Pencahayaan buatan
•
Penghawaan yang baik •
•
Disediakan
Dua wastafel
tempat
sampah Ruang
18 m²
Merokok
•
Penghawaan yang baik •
•
Disediakan 10 kursi
•
Keamanan
Jarak Jauh Loket tiket
21,5 m²
•
yang •
Satu loket luas=2,15 m²
tinggi, dibatasi dengan
(meja,kursi,komputer,d
kaca
an sirkulasi)
Cahaya buatan yang •
Jumlah loket=10
terang •
Terdapat panel jadwal
53
dan biaya kereta api komuter
Ruang antrian 78,75m²
•
Ruangan bebas kolom
tiket jarak jauh
•
Diawasi oleh petugas keamanan(langsung/C CTV)
Ruang antrian 79,5m²
•
Ruangan bebas kolom
gerbang
•
Sejajar dengan loket
jarak
jauh
tiket •
Diawasi oleh petugas keamanan(langsung/C CTV)
Ruang penjaga
10 m²
Mudah melihat gerbang Satu ruang penjaga=2,5 m² elektrik dan penumpang yang melewati gerbang
Concourse
596 m²
•
jarak jauh
Terdapat
tempat •
Merupakan zona paid
duduk berjumlah 25% •
Ruangan
dari penumpang yang
platform
sebelum
datang (100 kursi) •
Tempat duduk yang nyaman
•
Terdapat
informasi
kereta dan signage
Ruang tunggu 180 m²
•
Terdapat TV
•
Pencahayaan
dan cafe (60)
alami •
dan buatan •
•
Penghawaan yang baik •
Kapasitas 60 orang Luas dapur=31.2 m² 2 wastafel
(dapur dan cafe) •
Air bersih yang lancar
•
Shaft untuk air bersih dan kotor
54
Ruang tunggu 429 m²
•
dan cafe (80)
Pencahayaan
alami •
2 ruangan
•
Kapasitas
dan buatan •
cafe=80orang
Penghawaan yang baik •
(dapur dan cafe)
@
Luas
dapu
@
•
Air bersih yang lancar
=31.2 m²
•
Shaft untuk air bersih •
2 wastafel @ cafe
cafe
dan kotor Retail
27 m²
•
Pencahayaan buatan
WC
78 m²
•
Pencahayaan
•
buatan •
yang terang •
Penghawaan
Musholla
Ruang
121 m²
ganti 11 m²
popok
WC pria=7 urinoir, 4 closet, 2 wastafel, dan 4 kamar mandi
udara •
yang baik •
3 retail
WC wanita= 4 closet, 5
Shaft untuk air bersih
wastafel, dan 4 kamar
dan kotor
mandi •
Janitor
•
Terdapat 2 musholla
•
Pencahayaan buatan
•
Air bersih yang lancar •
Kapasitas musholla 30
mengalir
orang •
4 keran air wudhu
•
Terdapat 4 ruangan
•
Pencahayaan buatan
•
Penghawaan yang baik •
•
Disediakan
Dua wastafel
tempat
sampah Ruang Merokok
18 m²
•
Penghawaan yang baik
•
Disediakan 10 kursi
55
Bandara Loket tiket
23,65 m²
•
•
Keamanan
yang •
Satu loket luas=2,15 m²
tinggi, dibatasi dengan
(meja,kursi,komputer,d
kaca
an sirkulasi)
Cahaya buatan yang •
Jumlah loket=11
terang •
Terdapat panel jadwal dan biaya kereta api komuter
Ruang
126m²
antrian tiket
•
Ruangan bebas kolom
•
Diawasi oleh petugas
bandara
keamanan(langsung/C CTV)
Ruang antrian 79,5m²
•
Ruangan bebas kolom
bandara
•
Sejajar dengan loket tiket
•
Diawasi oleh petugas keamanan(langsung/C CTV)
Concourse
1.024 m²
•
bandara •
Terdapat
tempat •
Merupakan zona paid
duduk berjumlah 100 •
Ruangan
kursi
platform
sebelum
Tempat duduk yang nyaman
•
Terdapat
informasi
kereta dan signage •
Terdapat TV
56
Ruang tunggu 324 m²
•
dan cafe
Pencahayaan
alami •
Kapasitas 200 orang
•
Luas dapur=31.2 m²
dan buatan •
Penghawaan yang baik •
2 wastafel
(dapur dan cafe) •
Air bersih yang lancar
•
Shaft untuk air bersih dan kotor
City check in
110 m²
•
Keamanan tinggi
•
Petugas dapat bertatap langsung
•
6 counter
dengan
penumpang Ruang x-ray
54 m²
Ruang
67 m²
pengambilan
Keamanan tinggi
2 mesin x-ray
•
Keamanan tinggi
•
Petugas dapat bertatap
bagasi
langsung
dengan
penumpang WC
78 m²
•
Pencahayaan
buatan •
yang terang •
Penghawaan
closet, 2 wastafel, dan
Ruang
ganti 11 m²
popok
4 kamar mandi
udara •
yang baik •
WC pria=7 urinoir, 4
WC wanita= 4 closet, 5
Shaft untuk air bersih
wastafel, dan 4 kamar
dan kotor
mandi •
Janitor
•
Terdapat 4 ruangan
•
Pencahayaan buatan
•
Penghawaan yang baik •
•
Disediakan
Dua wastafel
tempat
sampah Ruang Merokok
18 m²
•
Penghawaan yang baik
•
Disediakan 10 kursi
57
Ruang
72,6 m²
Keamanan tinggi
•
Sebagai tempat untuk
pemilahan
memisahkan
bagasi
bagasi
berdasarkan
tujuan
pesawat terbang •
Terletak terpisah dari fasilitas umum
Kantor Railink
Ruang
127,5 m²
rapat 22,5 m²
Railink
•
Pencahayaan buatan
•
•
Penghawaan yang baik
kepala staff
•
Ruangan yang tidak •
Terletak terpisah dari
terlalu bising
fasilitas umum •
Terdapat 15 pegawai,1
•
Pencahayaan buatan
•
Penghawaan yang baik •
Terletak terpisah dari
•
Ruangan yang tidak
fasilitas umum
Kapasitas 12 orang
terlalu bising
Ruang
ganti 62,5 m²
pegawai railink
•
Penghawaan yang baik •
Terdapat
•
Pencahayaan buatan
(pria dan wanita) •
4
lemari
2
ruangan
loker,
4
bangku sepanjang 2 m, dan 8 kursi
gudang
Musholla
16 m²
30 m²
•
Penghawaan yang baik
•
Pencahayaan buatan
•
Pencahayaan buatan
•
Air bersih yang lancar •
Kapasitas musholla 15
mengalir
orang
•
•
Terdapat 2 musholla
4 keran air wudhu
58
WC pegawai
30 m²
•
Pencahayaan
buatan •
yang terang • •
WC pria=3 urinoir, 2 closet, dan 1 wastafel
Penghawaan
udara •
WC wanita= 3 closet,
yang baik
dan 2 wastafel
Shaft untuk air bersih •
Janitor
dan kotor Pantry
12 m²
•
Pencahayaan
buatan
yang terang •
Penghawaan
udara
yang baik •
Shaft untuk air bersih dan kotor
Fasilitas Administrasi KAI Kantor Kepala 35 m²
•
Stasiun
Pencahayaan
buatan Terletak
dari
fasilitas umum
yang terang •
terpisah
Penghawaan
udara
yang baik •
Tidak bising
•
Disediakan
ruang
tamu •
Dapat
mengawasi
fasilitas stasiun Kantor
Wakil 20 m²
•
Kepala Stasun
Pencahayaan
buatan Terletak
Penghawaan
dari
fasilitas umum
yang terang •
terpisah
udara
yang baik
Kantor stasiun
71,5 m²
•
Tidak bising
•
Pencahayaan
buatan Terletak
Penghawaan
dari
fasilitas umum
yang terang •
terpisah
udara
yang baik •
Tidak bising
59
Ruang
rapat 22,5 m²
•
KAI
Pencahayaan
buatan • •
yang terang •
Penghawaan
Kapasitas 12 orang Terletak terpisah dari fasilitas umum
udara
yang baik
Ruang
ganti 62,5 m²
pegawai
•
Tidak bising
•
Penghawaan yang baik •
Terdapat
•
Pencahayaan buatan
(pria dan wanita) •
stasiun
4
lemari
2
ruangan
loker,
4
bangku sepanjang 2 m, dan 8 kursi
gudang
Musholla
16 m²
30 m²
•
Penghawaan yang baik
•
Pencahayaan buatan
•
Pencahayaan buatan
•
Air bersih yang lancar •
Kapasitas musholla 15
mengalir
orang
•
• WC pegawai
30 m²
•
Pencahayaan
buatan •
yang terang • •
Penghawaan
Terdapat 2 musholla
4 keran air wudhu WC pria=3 urinoir, 2 closet, dan 1 wastafel
udara •
WC wanita= 3 closet,
yang baik
dan 2 wastafel
Shaft untuk air bersih •
Janitor
dan kotor Pantry
12 m²
•
Pencahayaan
buatan
yang terang •
Penghawaan
udara
yang baik •
Shaft untuk air bersih dan kotor
60
Ruang VIP
128 m²
•
buatan •
Pencahayaan yang terang
•
dan dasar udara •
Penghawaan yang baik
Kamar
mandi 24 m²
•
Tidak bising
•
Pencahayaan
VIP
Terletak terpisah dari fasilitas umum
buatan 2 kamar mandi lantai 1 dan dasar
yang terang •
2 ruangan, di lantai 1
Penghawaan
udara
yang baik •
Shaft untuk air bersih dan kotor
Ruang Istirahat 104 m²
•
Penghawaan yang baik •
Tempat untuk istirahat
Pegawai
•
Pencahayaan buatan
dan untuk makan
•
Shaft untuk air bersih •
Kapasitas
dan kotor
orang
kantin
50
Fasilitas lain stasiun Ruang
36 m²
•
informasi
Dapat
bertatap • Kapasitas 2 orang dengan • Terletak di Hall utama
langsung penumpang •
Terdapat
informasi
bangunan,
jadwal
kereta dan tarif Ruang
37,5 m²
•
reservasi
Pencahayaan
buatan • Terletak di zona publik • Kapasitas 12 orang
yang terang •
Penghawaan
udara
yang baik
Costumer
37,5 m²
•
Tidak bising
•
Pencahayaan
servis
buatan • •
yang terang •
Penghawaan
Terletak di zona publik Kapasitas 6 orang
udara
yang baik •
Tidak bising
61
Ruang P3K
72 m²
•
Pencahayaan
buatan •
yang terang •
Penghawaan
dokter seluas 27 m² udara •
yang baik
POLUSKA
130 m²
•
Tidak bising
•
Pencahayaan
Penghawaan
buatan •
Tidak bising
•
Terdapat
Terletak diantara zona komersial dan kereta api
udara •
yang baik •
Terdapat tempat tidur untuk 4 orang
yang terang •
Terdapat ruang untuk
Terdapat ruang kontrol stasiun
ruang
tahanan sementara
Ruang Porter
60 m²
•
Pencahayaan
buatan •
yang terang •
Penghawaan
Terdapat
2
ruangan
untuk hall utara dan selatan
udara •
yang baik
Tempat duduk dengan kapasitas 25 orang
Fasilitas Komersial Minimart
270 m²
•
Pencahayaan
buatan • •
yang terang •
Penghawaan
Terletak di zona publik Disediakan
gudang
penyimpanan barang
udara
yang baik
Retail
189 m²
•
Keamanan yang tinggi
•
Pencahayaan
buatan • •
yang terang •
Penghawaan
Terdapat 21 retail Terletak di zona publik
udara
yang baik
62
Biro perjalanan
42 m²
•
Pencahayaan
buatan • •
yang terang •
Penghawaan
Terdapat 2 biro Terletak di zona publik
udara
yang baik •
Dekat dengan gerbang keluar
Money
40 m²
•
Changer
Pencahayaan
buatan • •
yang terang •
Penghawaan
Terdapat 2 biro Terletak di zona publik
udara
yang baik
Restoran
480 m²
•
Keamanan yang tinggi
•
Pencahayaan
•
alami •
480 m²
•
restoran
dengan kapasitas 100
Penghawaan
orang
udara •
Pencahayaan
alami •
buatan yang terang •
2
buatan yang terang
yang baik Cafe
Terdapat
Penghawaan
Terletak di zona publik Terdapat 3 cafe dengan kapasitas 50 orang
udara •
Terletak di zona publik
yang baik ATM
•
30 m²
Terdapat 6 mesin di setiap hall
WC
39 m²
•
Pencahayaan
buatan •
yang terang • •
Penghawaan
WC pria=7 urinoir, 3 closet, dan 2 wastafel
udara •
WC wanita= 4 closet,
yang baik
dan 3 wastafel
Shaft untuk air bersih •
Janitor
dan kotor Musholla
30 m²
•
Pencahayaan buatan
•
•
Air bersih yang lancar •
Kapasitas musholla 15
mengalir
orang •
Terdapat 2 musholla
4 keran air wudhu
63
Ruang
ganti 8 m²
popok
•
Pencahayaan buatan
•
•
Penghawaan yang baik •
•
Disediakan
Terdapat 2 ruangan Dua wastafel
tempat
sampah Ruang
18 m² m²
Merokok
Kantor
90
•
Penghawaan yang baik
•
Disediakan 10 kursi
•
Pencahayaan
Pengelola
buatan Terletak terpisah dengan zona publik
yang terang •
Penghawaan
udara
yang baik
Ruang
ganti 62,5 m²
pegawai
•
Tidak bising
•
Penghawaan yang baik •
Terdapat
•
Pencahayaan buata
(pria dan wanita) •
komersial
4
lemari
2
ruangan
loker,
4
bangku sepanjang 2 m, dan 8 kursi Gudang
120 m²
komersial Musholla
30 m²
pegawai
•
Penghawaan yang baik Terletak terpisah dengan
•
Pencahayaan buatan
zona publik
•
Pencahayaan buatan
•
•
Air bersih yang lancar •
Kapasitas musholla 15
mengalir
orang •
WC pegawai
30 m²
•
Pencahayaan
buatan •
yang terang • •
Penghawaan
Terdapat 2 musholla
4 keran air wudhu WC pria=3 urinoir, 2 closet, dan 1 wastafel
udara •
WC wanita= 3 closet,
yang baik
dan 2 wastafel
Shaft untuk air bersih •
Janitor
dan kotor
64
Pantry
12 m²
•
Pencahayaan
buatan
yang terang •
Penghawaan
udara
yang baik •
Shaft untuk air bersih dan kotor
Fasilitas Operasional kereta PPKA
105 m²
•
buatan •
Pencahayaan yang terang
•
fasilits administrasi udara •
Penghawaan yang baik
•
Dapat
Diletakan dekat dengan
Memiliki akses untuk memeriksa
mengawasi
seluruh
kereta api
secara langsung dan dengan kamera CCTV Pengawas
84 m²
•
Peron
buatan Tiap
Pencahayaan
pngawas
yang terang •
peron peron
memiliki dengan
udara luas 7mx12m
Penghawaan yang baik
•
Dapat
mengawasi
secara langsung Ruang sinyal
378 m²
•
Pencahayaan
buatan
yang terang •
Penghawaan
udara
yang baik •
Diletakkan dengan
terpisah bangunan
stasiun Ruang
35 m²
•
Perawatan
Pencahayaan
buatan
yang terang •
Penghawaan
udara
yang baik
65
Fasilitas Utilitas Ruang
124 m²
reservoir
•
Terletak dilantai dasar
•
Jauh dari septictank
•
Dinding ruangan yang
Berada di zona servis
kuat Ruang Pompa
21 m²
•
Terletak dilantai dasar
•
Jauh dari septictank
•
Dekat dengan ruang
Berada di zona servis
reservoir Ruang AHU
Ruang Genset
180 m²
90 m²
•
Terletak dilantai dasar
•
Pintu yang besar
•
Terletak dilantai dasar
•
Pintu yang besar
•
Memiliki akses keluar bangunan
Berada di zona servis
Berada di zona servis
untuk
pengisian bahan bakar Ruang
36 m²
Elektrikal
•
Terletak dilantai dasar
•
Tidak
Berada di zona servis
bersebelahan
langsung
dengan
ruang reservoir Ruang traffo
36 m²
•
Terletak dilantai dasar
•
Tidak
Berada di zona servis
bersebelahan
langsung
dengan
ruang reservoir •
Dekat dengan ruang elektrikal
Roof tank
50 m²
•
Terletak di atap
•
Jauh dari jangkauan penumpang
Chiller
40 m²
•
Terletak di atap
•
Jauh dari jangkauan penumpang
66
Septitank
106,25 m² •
Terletak
jauh
dari
reservoir •
Didalam tanah
Parkir Parkir Mobil
2.475 m²
•
Asumsi
pengguna
kendaraan=5% jumlah
dari
keseluruhan
pada jam padat(19.835 orang)=992 orang •
Asumsi
pengguna
mobil=60%x992=595 •
Jumlah pengguna tiap mobil
3
orang,jadi
jumlah
parkir
mobil=595/3=198 •
Luas total=198x12,5=2.475 m²
Parkir Motor
336,6 m²
•
Asumsi
pengguna
kendaraan=5% jumlah
dari
keseluruhan
pada jam padat(19.835 orang)=992 orang •
Asumsi
pengguna
motor=40%x992=397 •
Jumlah pengguna tiap motor
2orang,jadi
jumlah
parkir
mobil=397/2=198 Luas total=198x1,7=336,6 m²
67
Parkir
Mobil 312,5 m²
•
•
Staf
Asumsi
pengguna
kendaraan pegawai=25% jumlah
dari
keseluruhan
pegawai(250 orang)=63 orang •
Asumsi
pengguna
mobil=40%x63=25 Luas total=25x12,5 =312,5 m² Parkir
Motor 64,6 m²
•
•
Staf
Asumsi
pengguna
kendaraan pegawai=25% jumlah
dari
keseluruhan
pegawai(250 orang)=63 orang •
Asumsi
pengguna
motor=60%x63=38 Luas total=38x1,7 =64,6 m² Parkir Bus
Parkir Bus Staf
60 m²
60 m²
Parkir Taksi
187,5 m²
Jumlah
13.799,58 m²
Sirkulasi 10%
•
Kapasitas 2 bus kecil
•
Luas=3x10=30 m²
•
Kapasitas 2 bus kecil
•
Luas=3x10=30 m²
15 taxi
1.379,958 m²
Peron (7,5x200)x8
12.000 m²
TOTAL
27.179,538 m²
68