BAB 4 ANALISIS PERANCANGAN Analisis perancangan sangat diperlukan dalam menghasilkan sebuah karya arsitektur yang terstruktur sesuai dengan yang diharapkan. Analisis perancangan merupakan kajian terhadap kondisi eksisting obyek perancangan dan tanggapan perancangannya. Analisis yang akan dibahas meliputi analisis tapak, analisis bangunan, analisis utilitas dan analisis struktur. Analisis-analisis tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil perancangan arsitektur yang baik dan sesuai dengan obyek, tema, dan integrasi keislamannya. 4.1
Pendekatan Tema dalam Perancangan Redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek
menggunakan tema arsitektur organik yang mengacu pada lima prinsip, yaitu building as nature, form follows flow, of the people, of the material, dan of the hill. Lima prinsip dari arsitektur organik tersebut akan menjadi acuan dalam redesain kawasan wisata Gua Lowo. 4.1.1
Analisis Kawasan Redesain kawasan wisata Gua Lowo terletak di Kabupaten Trenggalek,
tepatnya di desa Watuagung Kecamatan Watulimo. Kecamatan Watulimo merupakan kawasan pengembangan daerah pariwisata di Kabupaten Trenggalek yang diarahkan pada perencanaan kawasan wisata sesuai potensi dalam rangka menjadikan sektor pariwisata sebagai bagian dari produk unggulan daerah.
88
Potensi pariwisata yang ada di Kecamatan Watulimo beragam dengan kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Gua Lowo merupakan salah satu obyek wisata di Kecamatan Watulimo yang termasuk dalam ruang lingkup wilayah yang perlu dikembangkan secara optimal untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus untuk kesejahteraan masyarakat sekitar. Redesain kawasan wisata Gua Lowo adalah cara yang paling tepat untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten Trenggalek tanpa mengabaikan aspek kelestarian lingkungan. Lokasi tapak berada di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.
Kecamatan Watulimo merupakan kawasan cagar alam dan juga merupakan kawasan lindung sehingga
yang dapat
harus
tetap
dilestarikan
dikembangkan
sebagai
Gambar 4.1 Letak Kecamatan Watulimo, Trenggalek Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2011
89
Secara geografis Kecamatan Watulimo terletak pada posisi koordinat 111° dan 112° Bujur Timur dan 7° dan 8°Lintang Selatan dengan luas wilayah 14.703 Ha yang meliputi 12 desa. Wilayah Kecamatan Watulimo terletak pada ketinggian 0-350 meter di atas permukaan air laut, dengan kemiringan antara 0-30%. Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) IKK Watulimo, rencana penataan bangunan untuk pengembangan kawasan Watulimo sebagai berikut:
Luas No
Aturan Peruntukan
KDB
KLB maksimal
1
Kawasan Perdagangan
70-80%
70-250% (1-3 lantai)
100m²
2
Kawasan Pemerintahan
60-70%
50-150% (1-2 lantai)
750-1000m²
3
Kawasan Industri Kecil
50-60%
50-60% (1 lantai)
187.5-250m²
4
Kawasan Perumahan
30-50%
30-50% (1 lantai)
250-750m²
5
Kawasan Pariwisata
0-30%
0-30%
100m²
Tabel 4.1 Rencana Penataan Bangunan Kecamatan Watulimo Sumber: RDTRK IKK Watulimo, 2002-2012
4.1.1.1 Kondisi Fisik Prasarana Sistem prasarana di Kecamatan Watulimo yang akan direncanakan berhubungan dengan pembentukan struktur ruang wilayah Kabupaten Trenggalek yang menunjang dan dibutuhkan masyarakat. Beberapa sistem prasarana yang akan direncanakan meliputi pengembangan sistem jaringan transportasi dan utilitas. Secara keseluruhan pengembangan prasarana ini akan mendukung struktur dan pola ruang di masa yang akan datang.
90
1. Rencana Pengembangan Sistem Transportasi Sistem jaringan jalan di Kecamatan Watulimo bertujuan menunjang sirkulasi kegiatan penduduk yang dapat memberikan manfaat pada sektor perekonomian wilayah. Rencana pengembangan sistem jaringan jalan meliputi peningkatan fungsi jaringan jalan dan peningkatan kualitas jalan.
Gambar 4.2 Bagian-bagian jalan Sumber: RTRW Kabupaten Trenggalek, 2011
2. Rencana Pengembangan Sistem Utilitas Dalam pengembangan wilayah Kecamatan Watulimo, sistem utilitas yang akan direncanakan meliputi jaringan air bersih, jaringan komunikasi, jaringan listrik, sistem pembuangan sampah, dan sistem pembuangan limbah dan air hujan. a. Jaringan Air Bersih Pemakaian air bersih di Kecamatan Watulimo menggunakan air sumur atau sumber mata air dan PDAM Kecamatan Watulimo.
91
b. Jaringan Komunikasi Pengembangan pelayanan telekomunikasi telepon di Kecamatan Watulimo diutamakan untuk kegiatan pemerintahan, perdagangan, dan jasa. Untuk meningkatkan pelayanan pengguna telepon telah direncanakan Tower Repeater yang berlokasi di Desa Dukuh Kecamatan Watulimo.
Gambar 4.3 Jaringan Komunikasi Sumber: Dokumentasi, 2011
c. Jaringan Listrik Sumber tenaga listrik untuk wilayah Kecamatan Watulimo diperoleh dari sumberdaya PLN yang didistribusikan dengan menggunakan trafo distribusi.
Gambar 4.4 Bagian-bagian jalan Sumber: RTRW Kabupaten Trenggalek, 2011
92
d. Sistem Pembuangan Sampah Pengolahan sampah di Kecamatan Watulimo mulai dari pengumpulan sampai pembuangan dilakukan secara terpadu dan terencana.
TONG SAMPAH
TPS
SUMBER
TPA
Skema 4.1 Sistem Pembuangan Sampah Sumber: Hasil Analisis, 2012
Sampah yang dihasilkan di Kecamatan Watulimo berasal dari berbagai sumber, diantaranya sampah dari rumah tangga, sampah dari fasilitas perdagangan yaitu toko dan pasar, serta sampah dari sumber-sumber yang lain. e. Sistem Pembuangan Limbah dan Air Hujan Perencanaan penyaluran limbah dan air hujan di Kecamatan Watulimo disesuaikan dengan kondisi air tanah yang relatif dangkal yaitu dengan menyalurkannya melalui saluran drainase kota yang ada. Sedangkan untuk air hujan disediakan saluran-saluran pembuangan yang dapat mencegah terjadinya erosi akibat aliran air, mencegah kerusakan bangunan lainnya seperti jalan, perumahan, dan bangunan-bangunan lainnya.
93
4.1.1.2 Tinjauan Tapak Obyek wisata Gua Lowo terletak di daerah pegunungan yang sangat rimbun. Bangunan sekitar tapak yaitu pegunungan, bukit, tebing, dan permukiman penduduk yang menyebar di sekitar jalan menuju obyek wisata Gua Lowo. Tangga menurun menuju Gua Lowo Warung Makan pada kawasan wisata Gua Lowo
Entrance ke dalam Gua Lowo Taman Bermain Anak pada kawasan wisata Gua Lowo Pedestrian ways di dalam kawasan wisata Gua Lowo
Kios-kios pada kawasan wisata
Pemukiman di sekitar kawasan wisata Gua Lowo Potensi sungai pada kawasan wisata Gua Lowo
Area Parkir dan loket pada kawasan wisata Gua Lowo Gambar 4.5 Kondisi Eksisting Tapak Sumber: Hasil Analisis, 2012
94
Redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek dalam perencanaannya akan dibangun beberapa fasilitas yang dibutuhkan tetapi belum terdapat di dalamnya, memperbaiki fasilitas yang sudah ada tetapi fungsinya belum optimal, serta merubah perletakan fungsi bangunan dan sirkulasinya. Tangga menurun menuju Gua Lowo
Menambahkan alternatif jalan tambahan menuju gua tanpa melewati tangga
Warung Makan pada kawasan wisata Gua Lowo
Entrance ke dalam Gua Lowo Memindahkan perletakan warung makan dan menggantinya dengan pujasera Taman Bermain Anak pada kawasan wisata Gua Lowo
Pedestrian ways di dalam kawasan wisata Gua Lowo Menata kembali bentuk sirkulasi yang lurus dengan bentukan lengkung sesuai dengan bentuk organik Kios-kios pada kawasan wisata
Memindahkan perletakan taman bermain, dan menata kembali taman bermain supaya fungsinya lebih optimal
Memindahkan perletakan kios makanan ringan ke dalam pujasera Potensi sungai pada kawasan wisata Gua Lowo Mempertahankan
potensi
pada kawasan Pemukiman di sekitar kawasan wisata Gua Lowo Menata kembali area parkir dengan membedakan antara parkir pengunjung dan pengelola, serta parkir kendaraan roda 4 dan roda 2.
Area Parkir dan loket pada kawasan wisata Gua Lowo Gambar 4.6 Perubahan perletakan bangunan pada kawasan Sumber: Hasil Analisis, 2012
95
sungai
4.1.2 Analisis Tapak Analisis tapak pada redesain kawasan wisata Gua Lowo dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang muncul dari analisis terhadap kondisi eksisting tapak yang dipilih. Analisis ini digunakan sebagai pendekatan desain untuk mendapatkan kenyamanan bagi pengguna, masyarakat dan lingkungan sekitar. 4.1.2.1 Analisis Batas dan Bentuk Tapak
alternatif jalur masuk menuju area parkir:
parkir
TIMUR pegunungan
Gua Lowo
1.
SELATAN
UTARA bukit
tebing
parkir
2.
Jalan masuk menuju kawasan tetap menggunakan jalur lama di sebelah utara, dan keluar di sebelah selatan: + jalur sudah diketahui oleh sebagian besar pengguna kawasan wisata Gua Lowo + pemukiman pada jalan masuk sebelah utara sedikit, sehingga tidak mengganggu lalu lintas lingkungan sekitar + terdapat pemandangan alam berupa pegunungan dan bukit menuju kawasan + mengurangi kemacetan pada jalan raya – Jalur keluar berada di antara pemukiman penduduk , sehingga mengganggu aktivitas pada lingkungan sekitar
Jalan masuk diletakkan di sebelah selatan, dan keluar di sebelah utara: + jalan masuk lebih lebar + mengurangi kemacetan pada jalan raya – Jalur masuk berada di antara pemukiman penduduk, mengganggu aktivitas pada lingkungan sekitar
Jalan masuk menuju tapak dari arah barat pada jalur sebelah utara dari tapak Jalan masuk dan keluar diletakkan di sebelah utara:
BARAT Pemukiman
3.
parkir
+ pemukiman di sebelah utara sedikit, sehingga tidak mengganggu lalu lintas lingkungan sekitar + terdapat pemandangan alam berupa pegunungan dan bukit menuju dan keluar dari kawasan – menyebabkan kemacetan pada jalan raya dan jalan masuk dan keluar pada kawasan
Gambar 4.7 Kondisi Batas dan Jalan menuju Tapak Sumber: Hasil Analisis, 2012
96
alternatif Entrance pada kawasan:
1.
Membedakan entrance dan outrance :
+ memudahkan pengunjung untuk keluar masuk kawasan tanpa menunggu pengunjung yang lain ketika kawasan wisata ramai
+ menerapkan prinsip arsitektur organik dalam pemenuhan kebutuhan manusia dalam pencapaian ke dalam dan luar kawasan
Entrance menggunakan jembatan di sebelah barat sesuai entrance pada tapak lama Gambar 4.8 Kondisi Entrance pada Tapak Sumber: Hasil Analisis, 2012
+ menerapkan prinsip arsitektur organik dalam pemenuhan kebutuhan manusia dalam pencapaian ke dalam dan luar kawasan – Memungkinkan pengunjung kebingungan menentukan antara entrance dan outrance pada kawasan
3. Entrance dibuat semi tertutup dengan tanaman rambat :
2.
+ menerapkan prinsip arsitektur organik yaitu dengan penggunaan material alami
+ menyatu dengan alam
Entrance dibuat semi terbuka dengan material kayu jati yang merupakan potensi dari kawasan :
+ pengunjung yang berjalan di atas jembatan akan merasa terlindungi tanpa ada batasan dalam menikmati keindahan alam di sekitar jembatan
+ menerapkan prinsip arsitektur organik yaitu dengan penggunaan material alami + menyatu dengan alam – Keamanan untuk anak-anak kurang terjaga secara maksimal
+ keamanan untuk anak-anak lebih terjaga secara maksimal - pengunjung yang berjalan di atas jembatan akan merasa terlindungi tetapi ada batasan dalam menikmati keindahan alam di sekitar jembatan
97
Alternatif Zooning: Zooning pada kawasan wisata Gua Lowo
Tangga menurun menuju Gua Lowo
Gua Lowo
1. Gua Lowo
Outbond dan Hiking
Kolam Renang
Gua Lowo
Taman bermain
Warung Makan pada kawasan wisata Gua Lowo
Pedestrian ways di dalam kawasan wisata Gua Lowo
Taman Bermain Anak pada kawasan wisata Gua Lowo
cottage
Galeri
Parkir pengunjung
cottage
Kios-kios pada kawasan wisata
Area Parkir dan loket pada kawasan wisata Gua Lowo
Loket pada kawasan wisata Gua Lowo
Gambar 4.9 Kondisi Perletakan Masa pada Tapak Sumber: Hasil Analisis, 2012
Potensi sungai pada kawasan wisata Gua Lowo
Kios souvenir
Fungsi primer: Gua Lowo Galeri Taman Bermain Outbond Kolam Renang Perkemahan Hiking Taman Terapi
terapi pujasera
Fungsi sekunder: Cottage Pujasera Kios souvenir
perkemahan
kantor Parkir pengelola
Fungsi penunjang: Parkir Mushola Toilet Umum Kantor Pengelola Pos Keamanan
Zoning antar fungsi bangunan menyebar: + semua fungsi bangunan dapat terlihat dari berbagai arah + gedung pengelola berada di depan sehingga memudahkan mencari informasi + bumi perkemahan dekat dengan sungai sebagai potensi untuk mendukung berjalannya kemah + bangunan galeri terletak di depan sebagai fungsi edukasi pada kawasan mudah dijangkau + cottage terletak di belakang untuk privasi – pengunjung kurang terarah untuk menuju ke setiap fungsi bangunan
98
Gua Lowo
Kios pujasera souvenir
Parkir pengunjung
Fungsi primer: Gua Lowo Galeri Taman Bermain Outbond Kolam Renang Perkemahan Hiking Taman Terapi
3.
Outbond
cottage
plaza Kios souvenir
Kolam Renang
terapi
Outbond Taman bermain
Kantor pengelola
perkemahan
Taman bermain
cottage
Kolam Renang
2.
Perkemahan
Taman
Gua Lowo
Fungsi primer: Gua Lowo Galeri Taman Bermain Outbond Kolam Renang Perkemahan Hiking Taman Terapi
terapi Galeri
Fungsi sekunder: Cottage Pujasera Kios souvenir
kantor Parkir pengelola
pujasera
Galeri
Fungsi sekunder: Cottage Pujasera Kios souvenir
Parkir pengunjung kantorParkir pengelola
Fungsi penunjang: Parkir Mushola Toilet Umum Kantor Pengelola Pos Keamanan
Zona pada fungsi penunjang berada di depan, fungsi sekunder di depan fungsi primer: + zoning antar fungsi bangunan berkelompok sesuai fungsinya + fungsi setiap bangunan mempunyai efek visual yang berbeda + pengunjung lebih terarah untuk menuju ke setiap fungsi bangunan + pujasera dan cottage mudah dijangkau sebagi bangunan komersil + taman di tengah sebagai view dan penyejuk bangunan – Fungsi primer tertutupi oleh bangunan pada fungsi sekunder
Fungsi penunjang: Parkir Mushola Toilet Umum Kantor Pengelola Pos Keamanan
Zona pada fungsi penunjang berada di depan, fungsi primer di depan fungsi sekunder: + zoning antar fungsi bangunan berkelompok sesuai fungsinya + pengunjung lebih terarah untuk menuju ke setiap fungsi bangunan + taman di depan, tidak menutupi bangunan yang ada di belakangnya + taman sebagai view dari dalam dan luar tapak – galeri terletak jauh dengan gua lowo, fungsi gua lowo kurang optimal
99
1.
alternatif Batas Tapak:
TIMUR pegunungan
Batas tetap menggunakan pohon jati: + Penerapan prinsip of the material + Menyatu dengan alam - Keamanan kurang terjaga
Gua Lowo
2. SELATAN tebing
UTARA bukit
Batas tapak dikelilingi pohon jati
Batas tapak sebelah utara, timur, dan barat menggunakan perpaduan pagar kayu tinggi 1 meter dengan pohon jati sebagai potensi tapak. + Keamanan pada tapak terjaga + Pagar 1 meter tidak mengalangi pandangan terhadap keindahan alam sekitar tapak + Tetap menyatu dengan alam - Kebebasan di dalam kawasan kurang
3. BARAT Pemukiman Gambar 4.10 Kondisi Batas Tapak Sumber: Hasil Analisis, 2012
Batas tapak sebelah utara, timur, dan barat menggunakan dinding masif tinggi 3 meter: + Keamanan pada tapak terjaga - Tertutup - Tidak menyatu dengan alam
100
alternatif
4.1.2.2 Analisis Orientasi Terhadap Matahari
1:
Cahaya siang Cahaya sore
Cahaya pagi
terbenam TIMUR
terbit
Bukaan diletakkan di sebelah utara dan selatan: + fungsional terhadap cahaya matahari, tidak panas dan tetap mendapatkan cahaya + estetika pada bangunan cottage
BARAT Gambar 4.11 Arah matahari pada tapak Sumber: Hasil Analisis, 2012 alternatif alternatif
2:
3:
Pemberian bukaan berupa lingkaran-lingkaran kecil di bagian atap pada bangunan cottage: + sebagai lubang untuk masuknya cahaya + arah cahaya yang masuk bisa berubah sesuai pergerakan matahari + atraktif - jika bukaan terlalu banyak, ruang akan terasa panas
Bukaan lebar pada galeri: + bukaan yang besar dan lebar sebagai jalan masuk sinar matahari dan koneksi ke luar ruangan + berkesan terbuka + memberikan pandangan yang luas - Perlu perawatan di luar bangunan agar pandangan tetap menarik
101
Cahaya siang alternatif
Cahaya sore
4:
Cahaya pagi
terbenam
TIMUR
terbit Atap Roof Garden pada bangunan galeri + Menyuburkan lingkungan sekitar + Menahan panas matahari - Perawatan lebih
BARAT
alternatif
alternatif
6:
5: Secondary skin berupa taman vertikal trisisan lebar: + Meminimalisir panas + Sebagai estetika + menyejukkan ruang pada bangunan – Perawatan lebih
dan
Atap pelana dengan material jerami pada cottage: + Memperlambat panas ke dalam ruang + Menahan panas matahari + Bangunan terlihat alami dengan material alami
102
4.1.2.3 Analisis Angin dan Sirkulasi pegunungan
alternatif
TIMUR
1:
Gua Lowo
Bangunan sebagai barier pada tapak + Meminimalkan aliran angin yang masuk ke dalam tapak + bangunan menjadi vokal point
UTARA bukit
Angin berasal dari berbagai arah SELATAN
alternatif
2:
tebing
Mengarakan aliran angin dengan pepohonan + Memberikan kesejukan terhadap pengguna bangunan + Meminimalisir aliran angin yang masuk
BARAT
jalan raya dua arah dengan lebar jalan 8 meter
Gambar 4.12 Kondisi Aliran Angin pada Tapak Sumber: Hasil Analisis, 2012
alternatif
3:
Atap pelana pada bangunan cottage: + Meminimalkan aliran angin yang masuk ke dalam tapak
103
alternatif alternatif
5:
4:
Taman sebagai barier bangunan + Taman depan cottage sebagai view pengguna cottage - Keamanan kurang
Mengarahkan aliran angin dengan perletakan bangunan + Memanfaatkan potensi angin + Bangunan terkena angin secara merata
alternatif
6:
Area perbelanjaan dekat dengan taman bermain + Taman sebagai penghasil angin + Angin dinetralkan dengan adanya bangunan
104
alternatif
view ke luar tapak :
4.1.2.4 Analisis View
1.
TIMUR pegunungan
Gua Lowo
Bukaan pada banguan galeri lebar dan tinggi + Terkesan menyatu dengan alam + Manusia dan alam bisa berinteraksi meskipun di dalam ruang - Aktivitas di dalam ruang kurang bebas
UTARA bukit
SELATAN tebing
3.
BARAT Pemukiman Gambar 4.13 Kondisi View dari dan pada Tapak Sumber: Hasil Analisis, 2012
2.
View ke luar kawasan dengan sungai di depan kawasan + Terkesan menyatu dengan alam + Manusia dan alam bisa berinteraksi meskipun di dalam ruang
Memasukkan elemen dari luar ke dalam + Terkesan menyatu dengan alam + Manusia dan alam bisa berinteraksi meskipun di dalam ruang
105
alternatif
alternatif
view ke dalam tapak :
View ke dalam kawasan yaitu bangunan cottage dengan memberikan penanda: + bangunan mudah dikenali + bangunan cottage sebagai bangunan komersil
1:
alternatif
2:
View ke dalam kawasan dengan sculpture berupa air mancur + Terkesan menyatu dengan alam + Manusia dan alam bisa berinteraksi meskipun di dalam ruang + memberi kesan terbuka dengan lingkungan
106
kawasan
alternatif
1:
Membedakan jalan masuk dan keluar pada kawasan: + mengurangi kemacetan pada jalan raya + sirkulasi linier sebagai aplikasi of the people: memenuhi kebutuhan manusia untuk pencapaian + letak parkir mengarah langsung pada jalur keluar dari kawasan – Jalur keluar berada di antara pemukiman penduduk, mengganggu aktivitas pada lingkungan sekitar
parkir
4.1.2.5 Analisis Pencapaian
alternatif
Jalan masuk 2 arah menuju tapak dan pemukiman warga dengan lebar jalan 4
2:
parkir
Jalan masuk dan keluar terletak pada satu jalur: + tidak mengganggu aktivitas pada lingkungan sekitar + keamanan pada kawasan mudah diawasi – terjadi kemacetan pada jalan raya dan jalan menuju kawasan
Jalan raya 2 arah dengan lebar jalan 8 meter
Jalan keluar 2 arah dari tapak dan sebagai sirkulasi pemukiman warga dengan lebar jalan 6 meter
alternatif
3:
Membedakan sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki + Memudahkan kendaraan dan pejalan kaki bersirkulasi + Manusia dan alam bisa berinteraksi meskipun di dalam ruang
107
alternatif
4:
alternatif
5:
Pencapaian menuju bangunan menggunakan jembatan + Memudahkan mencapai tujuan + Manusia dan alam bisa berinteraksi secara langsung Pencapaian menuju kolam renang dan taman bermain dekat dengan entrance + Memudahkan mencapai tujuan + Manusia dan alam bisa berinteraksi secara langsung
alternatif
alternatif
7:
6:
Pencapaian menuju bangunan diarahkan dengan vegetasi + Memudahkan mencapai tujuan + Manusia dan alam bisa berinteraksi secara langsung
Pencapaian menuju pujasera dan kios souvenir dekat dengan entarance + Memudahkan mencapai tujuan + sebagai bangunan komersil kawasan
108
4.1.2.6 Analisis Kebisingan
alternatif
1:
Memberikan taman di sekeliling bangunan + Mengurangi kebisingan dari dalam bangunan ke luar + bersifat terbuka dengan lingkungan sekitar
alternatif
2:
Sumber bising berasal dari arah barat yaitu pemukiman Gambar 4.14 Kondisi Kebisingan pada Tapak Sumber: Hasil Analisis, 2012 alternatif alternatif
3:
Memberikan taman vertikal pada dinding bangunan + Meminimalkan frekuensi suara dari dalam dan luar bangunan
4:
Menggunakan material alami pada dinding di bangunan cottage: + memenuhi prinsip building as nature
Meletakkan bangunan di depan + meminimalisir kebisingan dari arah barat + mengurangi kebisingan dari dalam bangunan ke luar - Bangunan menutupi taman
109
alternatif
4.1.2.7 Analisis Vegetasi
1:
Tapak dikelilingi pohon jati
alternatif
Gambar 4.15 Kondisi Vegetasi pada Tapak Sumber: Hasil Analisis, 2012
2:
Jenis vegetasi pohon sebagai peneduh diletakkan di sekitar bangunan sebagai tempat peristirahatan: + Pembeda antar jenis dan fungsi tanaman + Menyuburkan tanah + Sebagai tempat istirahat
110
4.1.2.8 Analisis Air Hujan alternatif
1:
Penggunaan roof garden pada galeri: + air hujan dapat diserap oleh tanaman pada atap + memberikan kesejukan di dalam ruang - Membutuhkan perawatan lebih
Curah hujan pada kawasan wisata Gua Lowo tinggi
alternatif
Pemiringan atap pada pujasera: + air hujan dapat lebih cepat mengalir ke sungai + memberikan kesejukan di dalam ruang
Gambar 4.16 Kondisi Curah Hujan pada Tapak Sumber: Hasil Analisis, 2012 alternatif
4: alternatif
3:
Permainan pada atap dibuat split level: + melindungi bangunan dari tampias hujan + sebagai estetika
Tritisan pada bukaan: + melindungi bangunan dari tampias hujan + memberikan kesejukan di dalam ruang
111
2:
4.1.3 Analisis Bangunan Analisis bangunan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek meliputi analisis fungsi, analisis aktivitas, analisis pengguna, analisis ruang, analisis utilitas dan analisis struktur. 4.1.3.1 Analisis Fungsi Fungsi-fungsi yang akan diwadahi dalam redesain kawasan wisata Gua Lowo dikelompokkan berdasarkan jenis aktivitas dan kebutuhan para pengguna obyek wisata tersebut. Adapun fungsi-fungsi pada kawasan wisata Gua Lowo adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Primer, merupakan fungsi utama yang ada pada kawasan. Fungsi utama pada kawasan wisata Gua Lowo adalah sebagai edukasi dan rekreasi. 2. Fungsi Sekunder, merupakan fungsi pendukung dari fungsi utama pada kawasan. Fungsi ini mewadahi kebutuhan pengujung yang berhubungan dengan fasilitas-fasilitas pendukung yang ada pada kawasan wisata. 3. Fungsi Penunjang , merupakan fungsi penunjang dari fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi ini meliputi pelayanan umum yang ada pada kawasan. Adapun skema analisis fungsi pada redesain kawasan wisata Gua Lowo adalah sebagai berikut:
Redesain Kawasan Wisata Gua Lowo
PRIMER: REKREASI Gua Lowo Outbond Kolam Renang Taman Bermain Anak Taman Terapi Hiking Bumi Perkemahan
PRIMER: EDUKASI Galeri Gua Lowo
SEKUNDER:AKOMODASI Penginapan (cottage) Kios souvenir Pujasera
PENUNJANG:LAYANAN UMUM WC Umum Masjid Parkir Kantor Pengelola Pos Keamanan
Skema 4.2 Skema Analisis Fungsi Kawasan Wisata Gua Lowo Sumber: Hasil Analisis, 2012
112
Klasifikasi Analisis Fungsi pada redesain kawasan wisata Gua Lowo adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Primer Fungsi utama pada redesain kawasan wisata Gua Lowo adalah sebagai edukasi (pendidikan) yang berupa galeri Gua Lowo dan rekreasi yang meliputi Gua lowo, outbond, kolam renang, taman bermain anak, taman terapi, hiking, dan bumi perkemahan. 2. Fungsi Sekunder Fungsi pendukung dari redesain kawasan wisata Gua Lowo adalah dari akomodasi yang ada di kawasan meliputi pujasera, kios-kios souvenir, dan penginapan yang berupa cottage. 3. Fungsi Pendukung Fungsi penunjang pada redesain kawasan wisata Gua Lowo adalah dari fasilitas umum yang ada pada kawasan, seperti toilet (wc umum), mushola, area parkir, kantor pengelola, dan pos keamanan. 4.1.3.2 Garis Besar Hubungan antar Fungsi Keterangan: Fungsi Penunjang
2
1. Fungsi sekunder mendukung fungsi primer 2. Fungsi tersier menunjang fungsi primer dan sekunder
Fungsi Primer Fungsi Sekunder
1 Skema 4.3 Garis besar hubungan antar Fungsi Sumber: Hasil Analisis, 2012
113
4.1.3.3 Analisis Aktivitas Analisis aktivitas pada redesain kawasan wisata Gua Lowo ini digolongkan berdasarkan klasifikasi fungsi bangunan, jenis aktivitas pengguna, sifat aktivitas, dan perilaku beraktivitas. Analisis aktivitas terdiri dari pola kegiatan pengunjung dan pengelola di kawasan wisata Gua Lowo. 1. Aktivitas Pengunjung Aktivitas pengunjung diklasifikasikan berdasarkan jenis fungsi yang dibutuhkan pengunjung pada kawasan wisata Gua Lowo. Pengunjung dalam kawasan wisata Gua Lowo dibagi menjadi 2 aktivitas pada fungsi primer yaitu fungsi edukasi, galeri Gua Lowo dan rekreasi yang diantaranya outbond, taman bermain anak, kolam renang, hiking, taman terapi, dan bumi perkemahan. Pada fungsi sekunder, pengunjung dibagi menjadi 3 aktivitas, diantaranya aktivitas pada pujasera, kios souvenir, dan cottage. Pada fungsi penunjang, baik pengunjung maupun pengelola melakukan aktivitas sesuai fasilitas umum yang disediakan pada kawasan wisata Gua Lowo. a. Aktivitas pengunjung pada Galeri Gua Lowo Membeli Tiket DATANG PARKIR PULANG
ENTRANCE
KELUAR
Menuju ke Galeri
MASUK
Melihat-lihat koleksi Membaca pengetahuan yang ada Istirahat
Skema 4.4 Aktivitas Pengunjung pada Galeri Sumber: Hasil Analisis, 2012
114
b. Aktivitas pengunjung pada Kolam Renang Membeli Tiket DATANG PARKIR PULANG
Menuju ke Kolam
ENTRANCE
KELUAR
Skema 4.5 Aktivitas Pengunjung pada Kolam Renang Sumber: Hasil Analisis, 2012
MASUK
Ganti pakaian Berenang Istirahat Membeli makanan/minuman
c. Aktivitas pengunjung pada Taman Bermain Anak Membeli Tiket DATANG PARKIR PULANG
ENTRANCE
KELUAR
Skema 4.6 Aktivitas Pengunjung pada Taman Bermain Anak Sumber: Hasil Analisis, 2012
Menuju Taman
MASUK
Bermain-main Istirahat Membeli makanan/minuman
115
d. Aktivitas pengunjung pada Area Outbond Membeli Tiket DATANG PARKIR PULANG
ENTRANCE
KELUAR
Menuju Area
MASUK
Bermain-main Istirahat Membeli makanan/minuman
Skema 4.7 Aktivitas Pengunjung pada Area Outbond Sumber: Hasil Analisis, 2012
e. Aktivitas pengunjung pada Area Hiking Membeli Tiket DATANG PARKIR PULANG
ENTRANCE
KELUAR
Skema 4.8 Aktivitas Pengunjung pada Area Hiking Sumber: Hasil Analisis, 2012
Menuju Area
MASUK
Berjalan Kaki Panjat Tebing Istirahat
116
f. Aktivitas pengunjung pada Area Taman Terapi Membeli Tiket DATANG PARKIR PULANG
Menuju Area
ENTRANCE
KELUAR
MASUK
Berjalan-jalan di kerikil kesehatan Istirahat
Skema 4.9 Aktivitas Pengunjung pada Area Taman Terapi Sumber: Hasil Analisis, 2012
g. Aktivitas pengunjung pada Bumi Perkemahan Membeli Tiket DATANG PARKIR PULANG
Menuju Area
ENTRANCE
KELUAR
Skema 4.10 Aktivitas Pengunjung pada Bumi Perkemahan Sumber: Hasil Analisis, 2012
MASUK
Menyewa peralatan kemah Berkemah Bermain Istirahat
117
h. Aktivitas pengunjung pada Pujasera Membeli Tiket
DATANG PARKIR PULANG
Menuju Pujasera
ENTRANCE
KELUAR
Skema 4.11 Aktivitas Pengunjung pada Pujasera Sumber: Hasil Analisis, 2012
MASUK
Memesan makanan/ minuman Makan Membayar makanan/ minuman Istirahat
i. Aktivitas pengunjung pada Kios Souvenir Membeli Tiket DATANG PARKIR PULANG
KELUAR
Skema 4.12 Aktivitas Pengunjung pada Kios Souvenir Sumber: Hasil Analisis, 2012
Menuju Kios-kios
ENTRANCE
Melihat-lihat souvenir Membeli souvenir yang dipili Membayar souvenir yang dibeli Istirahat
MASUK
118
j. Aktivitas pengunjung pada Cottage Membeli Tiket
DATANG PARKIR PULANG
ENTRANCE
KELUAR
Menuju ke Cottage
MASUK
Memesan cottage sesuai klasifikasinya Menuju cottage Menempati cottage
Skema 4.13 Aktivitas Pengunjung pada Cottage Sumber: Hasil Analisis, 2012
2. Aktivitas Pengelola DATANG Menuju ke Kantor
PARKIR PULANG
ENTRANCE
KELUAR
Skema 4.14 Aktivitas Pengelola Sumber: Hasil Analisis, 2012
MASUK
Mengerjakan tugas sesuai dengan bagiannya masing-masing Istirahat Menjaga, merawat, dan mengatur kawasan wisata Istirahat
119
4.1.3.4 Analisis Pengguna Berdasarkan fungsi dan aktivitas redesain kawasan wisata Gua Lowo, dapat diketahui pengguna yang akan melakukan aktivitas pada kawasan wisata tersebut sesuai fungsi yang ada pada kawasan. Dari pengelompokan jenis pengguna dapat diketahui aktivitas yang terjadi untuk memperoleh kebutuhan ruang yang diperlukan. Analisis pengguna pada kawasan wisata Gua Lowo di dibedakan menjadi tiga sesuai dengan fungsinya, yaitu fungsi primer, sekunder, dan pendukung. 1. Pengguna pada Fungsi Primer: Galeri, Kolam Renang, Taman Bermain Anak, Outbond, Hiking, Terapi Alam, dan Bumi Perkemahan Tabel 4.2 Pengguna pada Galeri PENGGUNA
SIFAT
AKTIVITAS
JUMLAH PENGGUNA
RENTANG WAKTU PENGGUNA
Pengunjung
Publik, Dinamis
Melihat-lihat koleksi
30-35 orang
30-45 menit
Publik, Dinamis
Membaca
3-4 orang
15-20 menit
Publik, Statis
Istirahat
5-10 orang
10-15 menit
Publik, Dinamis
Mengawasi galeri
2 orang
Tidak tentu
Publik, Dinamis
Memelihara galeri
2 orang
30 menit/ hari
Publik, Dinamis
Memeriksa galeri
2 orang
30 menit/ hari
Publik, Dinamis
Menjaga keamanan galeri
2 orang
Jam 08.00-16.00
Publik, Statis
Istirahat
10 orang
10-15 menit
Pengelola
(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
120
Tabel 4.3 Pengguna pada Kolam Renang
PELAKU
SIFAT
AKTIVITAS
JUMLAH PENGGUNA
RENTANG WAKTU PENGGUNA
Pengunjung
Publik, Dinamis
Renang
@ 30-50 orang
30-45 menit
Publik, Dinamis
Ganti Pakaian
Maks 5 orang
5-10 menit
Publik, Statis
Istirahat
10-15 orang
20-30 menit
Publik, Dinamis
Membeli makanan kecil/ minuman
3-5 orang
2-5 menit
Publik, Dinamis
Mengawasi kolam renang
1 orang
Tidak Tentu
Publik, Dinamis
Memelihara kolam renang
2 orang
30 menit/ hari
Publik, Dinamis
Memeriksa kolam renang
2 orang
30 menit/ hari
Publik, Dinamis
Menjaga keamanan galeri
1 orang
Jam 08.00-16.00
Pengelola
(Sumber: Analisis, 2012) Tabel 4.4 Pengguna pada Taman Bermain Anak
PELAKU
SIFAT
AKTIVITAS
JUMLAH PENGGUNA
RENTANG WAKTU PENGGUNA
Pengunjung
Publik, Dinamis
Bermain-main
20-40 anak
30menit-1 jam
Publik, Statis
Istirahat
10-15 orang
15-30 menit
Publik, Dinamis
Membeli makanan kecil/ minuman
3-5 orang
2-5 menit
Publik, Dinamis
Menjual makanan kecil
2 orang
Jam 08.00-16.00
Publik, Dinamis
Menjaga keamanan taman
1 orang
Jam 08.00-16.00
Pengelola
(Sumber: Analisis, 2012)
121
Tabel 4.5 Pengguna pada Area Outbond PELAKU
SIFAT
AKTIVITAS
JUMLAH PENGGUNA
RENTANG WAKTU PENGGUNA
Pengunjung
Publik, Dinamis
Bermain-main
30-40 orang
30 menit- 1 jam
Publik, Statis
Istirahat
5-10 orang
15-20 menit
Publik, Dinamis
Memandu permainan outbond
15 orang
Jam 08.00-16.00
Pengelola (Sumber: Analisis, 2012)
Tabel 4.6 Pengguna pada Area Hiking PELAKU
SIFAT
AKTIVITAS
JUMLAH PENGGUNA
RENTANG WAKTU PENGGUNA
Pengunjung
Publik, Dinamis
Panjat Tebing
3-5 orang
10-15 menit
Publik, Dinamis
Berjalan kaki ke Gua Lowo
2 orang/ jalan
1-2 jam
Publik, Dinamis
Istirahat
3-4 orang
10-15 menit
Publik, Dinamis
Memandu Panjat Tebing
2 orang
Jam 08.00-16.00
Publik, Dinamis
Menunjukkan jalur hiking
1 orang
Jam 08.00-16.00
Pengelola
(Sumber: Analisis, 2012) Tabel 4.7 Pengguna pada Bumi Perkemahan
PELAKU
SIFAT
AKTIVITAS
JUMLAH PENGGUNA
RENTANG WAKTU PENGGUNA
Pengunjung
Publik, Dinamis
Berkemah
@ tenda 10 anak
1-2 hari
Publik, Dinamis
Bermain
Maks 100 anak
1-2 jam
Publik, Dinamis
Menyewakan peralatan
2 orang
Jam 08.00-16.00
Pengelola
122
Tabel 4.8 Pengguna pada Area Taman Terapi PELAKU
SIFAT
AKTIVITAS
JUMLAH PENGGUNA
RENTANG WAKTU PENGGUNA
Pengunjung
Publik, Dinamis
Berjalan-jalan di kerikil
30 orang
30 menit-1 jam
Publik, Dinamis
Istirahat
30 orang
30-45 menit
Publik, Dinamis
Melayani Pengunjung
15 orang
Jam 08.00-16.00
Publik, Dinamis
Menjaga keamanan
2 orang
Jam 08.00-16.00
Pengelola
2. Pengguna pada Fungsi Sekunder: Pujasera, Kios Souvenir, dan Cottage Tabel 4.9 Pengguna pada Pujasera
PELAKU
SIFAT
AKTIVITAS
JUMLAH PENGGUNA
RENTANG WAKTU PENGGUNA
Pengunjung
Publik, Dinamis
Memesan makanan/minuman
Maks 10 orang
3-5 menit
Publik, Dinamis
Makan
40 orang
15-20 menit
Publik, Dinamis
Membayar makanan/minuman
2 orang
2-5 menit
Pengelola
Publik, Dinamis
Melayani pemesanan
10 orang
3-5 menit
(Penjual)
Publik, Dinamis
Melayani pembayaran
2 orang
2-5 menit
Publik, Dinamis
Membersihkan pujasera
3 orang
Jam 08.00-16.00
Publik, Dinamis
Memasak
1 orang/ warung
Jam 08.00-16.00
(Sumber: Analisis, 2012)
123
Tabel 4.10 Pengguna pada Kios Souvenir PELAKU
SIFAT
AKTIVITAS
JUMLAH PENGGUNA
RENTANG WAKTU PENGGUNA
Pengunjung
Publik, Dinamis
Memilih souvenir yang akan dibeli
5 orang/ kios
15-40 menit
Publik, Dinamis
Membayar barang yang telah dibeli
1 orang
2-5 menit
Pengelola
Publik, Dinamis
Melayani pembelian
1 orang
Tidak Tentu
(Penjual)
Publik, Dinamis
Melayani pembayaran
1 orang
2-5 menit
(Sumber: Analisis,2012) Tabel 4.11 Pengguna pada Cottage
PELAKU
SIFAT
AKTIVITAS
JUMLAH PENGGUNA
RENTANG WAKTU PENGGUNA
Pengunjung
Publik, Dinamis
Memesan cottage
2 orang
5-10 menit
Privat, Statis
Istirahat
Maks 2 orang
Tidk Tentu
Privat, Dinamis
Keperluan santai
2 orang
Tidak Tentu
Privat, Dinamis
Makan dan minum
2 orang
3-5 menit
Privat, Dinamis
Keperluan metabolisme
2 orang
2-5 menit
Publik, Dinamis
Melayani pemesanan cottage
2 orang
Jam 08.00-16.00
Publik, Dinamis
Membersihkan cottage
2 orang
Jam 08.00-16.00
Pengelola
(Sumber: Analisis,2012)
124
3. Pengguna pada Fungsi Tersier Tabel 4.12 Pengguna pada Area Parkir
PELAKU
SIFAT
AKTIVITAS
JUMLAH PENGGUNA
RENTANG WAKTU PENGGUNA
Pengunjung
Publik, Dinamis
Memarkir sepeda motor
70 orang
Jam 08.00-16.00
Publik, Dinamis
Memarkir mobil
50 orang
Jam 08.00-16.00
Publik, Dinamis
Memarkir sepeda motor
20 orang
Jam 08.00-16.00
Publik, Dinamis
Memarkir mobil
10 orang
Jam 08.00-16.00
Pengelola
(Sumber: Analisis,2012) Tabel 4.13 Pengguna pada Kantor Pengelola PELAKU
SIFAT
AKTIVITAS
JUMLAH PENGGUNA
RENTANG WAKTU PENGGUNA
Pengelola
Privat, Dinamis
Mengerjakan pekerjaan sesuai bidang masing-masing
10 orang
Jam 08.00-16.00
Publik, Dinamis
Membersihkan kantor pengelola
2 orang
1 hari 2x
Publik, Dinamis
Menjaga keamanan
2 orang
Jam 08.00-16.00
Privat, Dinamis
Istirahat
10 orang
10-15 menit
(Sumber: Analisis,2012)
125
Tabel 4.14 Pengguna pada Mushola PELAKU
SIFAT
AKTIVITAS
JUMLAH PENGGUNA
RENTANG WAKTU PENGGUNA
Pengunjung dan Pengelola
Publik, Dinamis
Wudhu
4 orang
Jam 08.00-16.00
Publik, Dinamis
Sholat
30 orang
Jam 12.00-16.00
Publik, Dinamis
Keperluan Metabolisme
2 orang
Jam 08.00-16.00
Privat, Dinamis
Membersihkan mushola
1 orang
Sehari 2x
Pengelola (Sumber: Analisis,2012)
Tabel 4.15 Pengguna pada Pos Keamanan
PELAKU
SIFAT
AKTIVITAS
JUMLAH PENGGUNA
RENTANG WAKTU PENGGUNA
Pengelola
Publik, Dinamis
Menjaga keamanan
2 orang
Jam 08.00-16.00
Publik, Dinamis
Keperluan Metabolisme
2 orang
Jam 08.00-16.00
(Sumber: Analisis,2012)
4.1.3.5 Analisis Ruang 1.
Kebutuhan Ruang Kawasan wisata Gua Lowo diredesain sebagai kawasan yang mampu memenuhi kebutuhan manusia di dalamnya serta untuk
meningkatkan perekonomian daerah. Oleh karena itu, disediakan fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan fungsinya, antara lain: 1. Fasilitas Fungsi Primer Fasilitas fungsi primer, berupa ruang yang mewadahai fungsi edukasi yaitu galeri dan fungsi rekreasi, antara lain:
126
a. Galeri Gua Lowo Kebutuhan ruang pada galeri Gua Lowo berdasarkan analisis aktivitas dan pengguna terdiri dari ruang pamer, ruang pengelola, dan ruang istirahat. b. Kolam Renang Kebutuhan ruang pada kolam renang berdasarkan analisis aktivitas dan pengguna terdiri dari kolam renang, ruang ganti, toilet, dan ruang istirahat. c. Taman Bermain Anak Kebutuhan ruang pada taman bermain anak berdasarkan analisis aktivitas dan pengguna terdiri dari ruang bermain dan ruang istirahat. d. Outbond Kebutuhan ruang pada area outbond berdasarkan analisis aktivitas dan pengguna terdiri dari ruang outbond dan ruang istirahat. e. Hiking Kebutuhan ruang pada area hiking berdasarkan analisis aktivitas dan pengguna terdiri dari area panjat tebing, jalan setapak menuju Gua Lowo, dan ruang untuk istirahat. f. Terapi Alam Kebutuhan ruang pada area terapi alam berdasarkan analisis aktivitas dan pengguna terdiri dari ruang SPA dan pijat, ruang terapi ikan, dan ruang terapi alami. g. Bumi Perkemahan Kebutuhan ruang pada bumi perkemahan berdasarkan analisis aktivitas dan pengguna terdiri dari area untuk perkemahan, area bermain, ruang persewaan peralatan, dan ruang untuk istirahat.
127
2. Fasilitas Fungsi Sekunder a. Pujasera Kebutuhan ruang pada pujasera berdasarkan analisis aktivitas dan pengguna terdiri dari ruang makan, dapur, warung makan, dan kasir. b. Kios souvenir Kebutuhan ruang pada kios souvenir berdasarkan analisis aktivitas dan pengguna terdiri dari ruang display dan kasir. c. Cottage Kebutuhan ruang pada cottage berdasarkan analisis aktivitas dan pengguna terdiri dari ruang resepsionis dan cottage dengan ruang-ruang yang sesuai klasifikasinya. 3. Fasilitas Fungsi Penunjang Pada fasilitas fungsi tersier, redesain kawasan wisata Gua Lowo menyediakan fasilitas untuk melengkapi kebutuhan pengguna dan bersifat memberikan pelayanan, baik sosial maupun ekonomi terhadap pengguna bangunan. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain: a. Musholla b. Toilet (WC umun) c. Kantor pengelola d. Pos keamanan e. Parkir
128
Tabel 4.16 Kebutuhan Ruang Fungsi Primer FUNGSI
PENGGUNA
AKTIVITAS
Galeri Gua Lowo
Pengunjung
Melihat-lihat koleksi
Ruang Pamer
Memberi informasi
Ruang Informasi
Karyawan Pengunjung Pengunjung dan
Pengunjung
Renang
Kolam Renang
Pengunjung
Ganti Pakaian
Ruang Ganti
Pengunjung
Istirahat
Ruang Istirahat
Membeli makanan
Toko Makanan kecil
Karyawan
Ruang Loket
Keperluan Metabolisme
Toilet
Pengunjung
Bermain
Tempat Bermain
Pengunjung
Istirahat
Ruang Istirahat
Pengunjung
Bermain Outbond
Area Outbond
Karyawan
Memandu Outbond
Ruang Karyawan
karyawan
Outbond
kecil/minuman Menjaga loket
Pengunjung dan
Anak
Istirahat Toilet
Pengunjung
Taman Bermain
Ruang untuk
Keperluan metabolisme
Karyawan Kolam Renang
Istirahat
KEBUTUHAN RUANG
129
Area Hiking
Taman Terapi
Bumi Perkemahan
Pengunjung
Istirahat
Ruang Istirahat
Pengunjung
Panjat Tebing
Area Panjat Tebing
Pengunjung
Hiking
Jalan setapak
Pengunjung
Istirahat
Ruang Istirahat
Pengunjung
Berjalan di atas kerikil
Pengunjung
Istirahat
Ruang Istirahat
Pengunjung
Berkemah
Area Berkemah
Pengunjung
Bermain
Ruang Karyawan
Menyewakan peralatan kemah
Ruang Istirahat
Karyawan
Area
untuk
kerikil
kesehatan
(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Tabel 4.17 Kebutuhan Ruang Fungsi Sekunder FUNGSI
PENGGUNA
Pujasera
Pengunjung Karyawan Pengunjung Pengunjung dan Karyawan
Kios Souvenir
Pengunjung
AKTIVITAS
KEBUTUHAN RUANG
Memesan makanan/minuman
Ruang untuk menjual
dan membayar makanan
makanan
Memasak
Dapur
Makan/minun
Ruang makan
Keperluan metabolisme
Toilet
Melihat-lihat, membeli
Ruang display
130
souvenir Pengunjung Cottage
Pengunjung Pengunjung
Karyawan
Membayar barang yang telah dibeli Memesan cottage Menempati cottage yang dipesan Mengatur, membersihkan, dan merawat cottage
Kasir Ruang Resepsionis Cottage
Ruang Karyawan
(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Tabel 4.18 Kebutuhan Ruang Fungsi Tersier FUNGSI
PENGGUNA
Kantor Pengelola
Pengelola
Mushola
AKTIVITAS
KEBUTUHAN RUANG
Menunggu
R. Tamu
Mendata
R. Administrasi
Melayani
R. Customer
Mengolah minuman
Pantry
Rapat
Ruang Rapat
Bekerja
Ruang Kerja
Wudhu
Ruang Wudhu
Sholat
Ruang Sholat
Keperluan Metabolisme
KM/WC
Membersihkan mushola
Ruang Cleaning
Pengunjung dan karyawan
Karyawan
131
Pos Keamanan
Tempat Parkir
Security
Pengunjung dan Karyawan
Menjaga Keamanan
Servis Ruang Jaga
Kebutuhan Metabolisme
KM/WC
Memarkir kendaraan roda dua dan roda empat
Area Parkir
(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
2.
Persyaratan Ruang Mengacu pada hasil pengamatan studi banding serta beberapa teori dan literatur, analisis karakteristik dan persyaratan ruang
dilakukan untuk memperoleh tingkat kenyamanan pengguna ruang. Analisis persyaratan ruang meliputi pencahayaan, penghawaan, aksesbilitas, view, dan akustik serta sifat dan kapasitas ruang yang dibutuhkan. Tabel 4.19 Persyaratan Ruang PENCAHAYAAN
PENGHAWAAN
JENIS RUANG Alami
Buatan
Alami
Aksesbilitas
Akustik
View
Buatan
Loket
√
√
√
√
√
–
√
Ruang Pamer
√
√
√
√
√
√
√
Ruang Informasi
√
√
√
√
√
√
√
Istirahat
√
√
√
–
√
–
√
Toilet
√
√
√
–
√
–
–
Kolam Renang
√
√
√
–
√
–
√
Ruang Ganti
√
√
√
–
√
–
–
Ruang untuk
132
Area Perkemahan
√
√
√
–
√
–
√
Area Hiking
√
–
√
–
√
–
√
Area Taman Terapi
√
√
√
–
√
–
√
Toko Makanan kecil
√
√
√
√
√
–
√
Tempat Bermain Area Outbond
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
– –
√ √
Ruang Karyawan
√
√
√
√
√
√
√
Dapur
√
√
√
√
√
–
–
Ruang makan
√
√
√
√
√
–
√
Kasir
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
– –
√ √
R. Customer Pantry
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ – √ √
√ √ √ √ –
Ruang Rapat
√
√
√
√
√
√
√
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ –
√ √ √ √ √ √ √ √
√ – √ √ √ √ – –
√ √ √ √ √ √ √ √
Ruang Resepsionis Cottage R. Tamu R. Administrasi
Ruang Kerja RuangWudhu Ruang Sholat Serambi Mimbar R. Takmir Ruang Jaga Area Parkir
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
133
3. Besaran Ruang Tabel 4.20 Besaran Ruang Kebutuhan Ruang
Sumber
Jenis Aktivitas
Kapasitas
Galeri Gua Lowo
Nama Ruang
NAD
Loket
1
5 orang
0,65 m²/ orang
3,25 m²
√
Ruang Pamer
1
35 orang
0,65 m²/ orang
22,75 m²
√
Ruang Informasi
1
5 orang
0,65 m²/ orang
3,25 m²
√
Ruang Istirahat
1
10 orang
1,5 m²/ orang
15 m²
√
Toilet
2
2 orang
4 m²/ unit
8 m²
√
Jumlah
Kolam Renang
Asumsi
52,25 m² 20 %
10,45 m²
√ √
Kolam Renang
2
@ 50 orang
100 m²
200 m²
Ruang Ganti
8
8 orang
3 m²
24 m²
√
Toko Makanan kecil
2
8 orang
6 m²
12 m²
√
Toilet
4
4 orang
4 m²
16 m²
Jumlah Sirkulasi Tempat Bermain
Outbond
Luasan
Jumlah
Sirkulasi
Taman Bermain
Pendekatan
1
40 anak
Sirkulasi Tempat Bermain
Sirkulasi
1
40 anak
√
252 m² 20 %
50,4 m²
4 m²
160 m²
20 %
32 m²
4 m²
160 m²
20 %
32 m²
√ √ √ √ √
134
1
Area Kemah
10 tenda
9 m²
90 m²
20 %
18 m²
√
Perkemahan Sirkulasi
Taman Terapi
Terapi kerikil
1
30 orang
0,65 m²/ orang
19,5 m²
Ruang Isirahat
1
30 orang
1,5 m²/ orang
45 m²
√
20 %
30 m²
√
Cottage
Sirkulasi 1
5 orang
0,65 m²/ orang
3, 25 m²
√
Kamar Tidur
2
2 orang
12 m²
24 m²
√
Kamar Mandi
1
2 orang
4 m²
8 m²
√
Pantry
1
1orang
1 m²
1 m²
√
32,25 m²x15 unit
Sirkulasi
Pujasera
483,75 m²
20 %
97,55 m²
√
15
2 orang
6 m²
90 m²
Ruang Makan
1
60 orang
1,5 m²/ orang
90 m²
Kasir
2
4 orang
1,5 m²/ orang
6 m²
Toilet
2
2 orang
4 m²
8 m²
√
20 %
38,8 m²
√
9 m²
135 m²
20 %
27 m²
√
Warung
Sirkulasi Kios
Kantor Pengelola
√
Ruang Tamu
Jumlah
Kios Souvenir
√
15
7 orang
Sirkulasi
√ √ √
√
R. Tamu
1
5 orang
0,65 m²/ orang
3,25 m²
√
R. Administrasi
1
5 orang
1,5 m²/ orang
7,5 m²
√
R. Customer Service
1
2 orang
1,5 m²/ orang
3 m²
√
Pantry
2
1 orang
1 m²
2 m²
Ruang Rapat
1
100 orang
1,5 m²/ orang
150 m²
√
Ruang Kerja
1
30 orang
1,5 m²/ orang
45 m²
√
√
135
Toilet
4
4 orang
4 m²/ unit
Jumlah
Mushola
Sirkulasi
√
226,75 m² 20 %
45,35 m²
√
RuangWudhu
1
10 orang
0,85 m²/ orang
8,5 m²
√
Ruang Sholat
1
50 orang
0,85 m²/ orang
42,5 m²
√
Serambi
1
20 orang
0,4 m²/ orang
8 m²
√
Mimbar
1
1 orang
2 m²
2 m²
√
R. Takmir
1
1 orang
15 m²
15 m²
√
Ruang Jaga
1
2 orang
8 m²
8 m²
√
Jumlah Sirkulasi Ruang Terbuka
16 m²
84 m² 20%
16,8 m²
√
Parkir Motor
2
30 buah
3 m²
180 m²
√
Parkir Mobil
2
30 buah
6 m²
320 m²
√
(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
4.
Pola Hubungan Antar Ruang Analisis ini ditentukan berdasarkan karakteristik ruang serta jenis aktivitas yang mewadahinya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan antar ruang sehingga akan menghasilkan keyamanan bagi pengguna. Pola hubungan antar ruang pada redesain kawasan wisata Gua Lowo terdiri dari hubungan antar ruang secara makro dan mikro. Pola hubungan secara makro yaitu hubungan antar massa bangunan, meliputi galeri Gua Lowo, kolam renang, taman bermain anak, outbond, pujasera, kios souvenir, cottage, kantor pengelola, musholla, pos keamanan, taman dan parkir. Sedangkan pola hubungan secara mikro, yaitu hubungan antar ruang per unit bangunannya.
136
Tabel 4.21 HubunganRuang Makro Kawasan Wisata Gua Lowo
Parkir
Taman
Pos Keamanan
Musholla
Kantor Pengelola
Cottage
Kios Souvenir
Pujasera
Bumi Perkemahan
Terapi Alam
Hiking
Area Outbond
Taman Bermain
Kolam Renang
Ruang
Galeri Gua Lowo
(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Galeri Gua Lowo Kolam Renang Taman Bermain Area Outbond Hiking Terapi Alam Bumi Perkemahan Pujasera Kios Souvenir Cottage Kantor Pengelola Mushola Pos Keamanan Taman Area Parkir
137
Keterangan: : Berhubungan Langsung
KM/WC
Toko makanan kecil
R. Informasi
R. Istirahat
Ruang
R. Ganti
Kolam Renang
KM/WC
Istirahat
R.Pamer
Ruang
R. Informasi
: Berhubungan Tidak Langsung
R.Pamer Kolam Renang
Istirahat
R. Ganti
KM/WC
R. Istirahat Tabel 4.22 Hubungan Ruang Mikro Galeri Gua Lowo (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Toko makanan kecil
Taman
R. Istirahat
Bermain
Ruang
Taman
KM/WC Tabel 4.23 Hubungan Ruang Mikro Kolam Renang (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Taman Bermain R. Istirahat Taman
Tabel 4.24 Hubungan Ruang Mikro Taman Bermain Anak (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
138
Area Outbond R. Istirahat
Ruang Istirahat
R. Makan
Terapi Alami
(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Terapi Ikan
makanan/minuman
SPA dan Pijat
KM/WC
Dapur
Kasir
R. Makan
Stan
Tabel 4.25 Hubungan Ruang Mikro Area Outbond
Ruang
makanan/minuman
Ruang
Stan
Outbond
R. Istirahat
Area
Ruang
SPA dan Pijat
Kasir Dapur KM/WC
Tabel 4.26 Hubungan Ruang Mikro Pujasera (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Terapi Ikan Terapi Alami Ruang Istirahat Tabel 4.27 Hubungan Ruang Mikro Area Terapi Alam (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
139
Stan souvenir
Teras
Kasir
R. Tamu
KM/WC
Pantry
R. Santai
R. Tidur
R. Tamu
Ruang
Teras
Kasir
Stan souvenir
Ruang
R. Tidur Tabel 4.28 Hubungan Ruang Mikro Kios Souvenir (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
R. Santai Pantry
Toilet
R.jaga
Ruang
Teras
KM/WC
Teras
Tabel 4.30 Hubungan Ruang Mikro Cottage (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
R.jaga Toilet Tabel 4.29 Hubungan Ruang Mikro Pos Keamanan (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
140
Toilet
Gudang
Pantry
R. Customer Service
R. Administrasi
Serambi
R. Tamu
Ruang
Teras
Gudang
R. Takmir
KM/WC
Mimbar
R. Sholat
R. Wudhu
Serambi
Ruang
Teras R. Wudhu R. Tamu R. Sholat Mimbar
R. Customer Service
KM/WC
R. Administrasi
R. Takmir
Pantry
Gudang
Gudang Toilet
Tabel 4.31 Hubungan Ruang Mikro Musholla (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Tabel 4.32 Hubungan Ruang Mikro Kantor Pengelola (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
141
4.2
Analisis Utilitas Analisis Utilitas pada redesain kawasan wisata Gua Lowo meliputi sistem penyediaan air bersih, pembuangan air kotor,
pembuangan air hujan, pembuangan sampah, pembuangan air hujan, dan sistem listrik. 4.2.1
Sistem Penyediaan Air Bersih Pemakaian air bersih di Kecamatan Watulimo selain menggunakan air sumur juga dilayani oleh PDAM. Pada redesain kawasan
wisata Gua Lowo dalam pendistribusian air bersihnya terdiri dari beberapa alternatif sebagai berikut: 1. Menggunakan sistem tandon bawah. Air tersebut ditampung di tandon bawah lalu dialirkan langsung ke masing-masing ruang dengan mengunakan pompa paralel. KM/WC, KOLAM PDAM
TANDON BAWAH
POMPA
PIPA SPRINKLER
Skema 4.15 Jalur Distribusi Air Bersih Sumber: Hasil Analisis, 2012
Kelebihan
: Tekanan air stabil sehingga air dapat langsung tersebar ke masing-masing ruang yang di tuju.
Kekurangan
: Membutuhkan biaya tambahan untuk energi yang terpakai pompa.
2. Menggunakan sistem down feet. Air masuk ke dalam tandon bawah dan dipompa ke tandon atas didistribusikan ke masing-masing ruang. KM/WC, KOLAM PDAM
TANDON ATAS
POMPA
Skema 4.16 Jalur Distribusi Air Bersih Sumber: Hasil Analisis, 2012
PIPA SPRINKLER 142
Kelebihan
: Tandon atas dapat mengalirkan air ke ruang-ruang di lantai bawah tanpa tambahan energi.
Kekurangan
: Aliran air menuju ruang lantai bawah berkurang.
4.2.2
Sistem Pembuangan Air Kotor dan Kotoran (Septic Tank) Pembuangan air kotor dan kotoran berasal dari toilet dan kolam pada kawasan. Pembuangan air kotor dan kotoran ini di tampung ke
dalam septic tank melalui pipa air kotoran, selanjutnya menuju ke sumur resapan. Apabila sudah penuh air kotor dapat dibuang ke riol kota.
AIR KOTOR DARI KM/WC, KOLAM
PIPA AIR KOTOR
SEPTIC TANK
Skema 4.17 Jalur Distribusi Air Kotor Sumber: Hasil Analisis, 2012
RIOL KOTA
4.2.3
SUMUR RESAPAN
Sistem Pembuangan Air Hujan Air hujan dari atap dialirkan ke bak control melalui talang horizontal yang diteruskan melalui talang vertikal, kemudian air tersebut
langsung dibuang ke riol kota.
AIR HUJAN DARI ATAP
PIPA AIR HUJAN
Skema 4.18 Jalur Distribusi Air Hujan Sumber: Hasil Analisis, 2012
BAK KONTROL
PIPA AIR HUJAN
RIOL KOTA 143
4.2.4
Sistem Pembuangan Sampah Sistem pembuangan sampah menggunakan sistem carry out dengan pembedaan sampah terlebih dahulu. Jenis sampah antara kering,
basah dan plastik dibedakan dengan pembedaan tong sampah dan sampah akan diambil oleh petugas kebersihan untuk dibuang ke tempat pembuangan sementara dan akan dibawa truk pengangkut sampah setiap harinya. 4.2.5
Sistem Listrik Sistem listrik pada kawasan wisata Gua Lowo di Kecamatan Watulimo berasal dari jaringan PLN yang disalurkan melalui trafo,
setelah itu disinkronkan frekuensinya sebelum didistribusikan keseluruh bagian bangunan. Untuk antisipasi terjadinya listrik padam, disediakan mesin genset yang diletakkan di bagian belakang bangunan.
PLN
PANEL TEGANGAN TTINGGI
PANEL TEGANGAN RENDAH
PANEL DISTRIBUSI PER BANGUNAN
TRAFO
Skema 4.19 Jalur Distribusi Listrik Sumber: Hasil Analisis, 2012
144
4.3 Analisis Struktur dan Bahan 1. Atap Atap yang digunakan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo ada dua jenis bahan yaitu : a. Genteng Beton Genteng beton digunakan sebagai penutup atap yang ditopang dengan sistem konstruksi gunung-gunung, material beton ini mempunyai kemampuan menyerap dan memantulkan sinar matahari dengan nilai koefisien penyerapan sebesar 60%-70% dan nilai koefisien pemantulan sebesar 30%-40% (standar, DPU, 1993 b. Genteng Merah (Tanah Liat) Nilai koefisien penyerapan dan pemantulan sinar matahari dari genteng merah adalah sebesar 60%-75% untuk koefisien penyerapannya dan 25%-40% untuk koefisien pemantulannya. 2. Dinding Sebagai pembatas horizontal digunakan dinding batu bata pada seluruh bangunan dan menggunakan kolom-kolom praktis sedangkan nilai koerfisien bata merah ini adalah 60%-75% untuk penyerapannya dan 25 %-40% untuk pemantulannya.
145
3. Lantai Lantai merupakan pembatas horizontal bagian bahwa dari suatu ruang, material penutup lantai menggunakan ubin keramik dengan ukuran 30 cm x 30 cm. 4. Jendela Jendela memiliki fungsi sebagai masuknya pencahayaan alami yang berasal dari matahari baik secara langsung maupun tidak langsung, disini digunakan jendela dengan kaca dan dapat digerakkan sesuai kebutuhan penggunanya. 5. Pintu Pintu sebagai bukaan yang berfungsi sebagai tempat sirkulasi aktivitas keluar masuk ruang. Pintu dan kusen yang digunakan adalah kayu. 6.Ventilasi Fungsi ventilasi disini adalah sebagai tempat sirkulasi keluar masuknya atau pergantian udara. Ventilasi yang digunakan pada bangunan berupa lubang-lubang ventilasi pada dinding yang ditempatkan di atas pintu maupun jendela.
146