70
BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN
4.1 Analisis SWOT Berikut adalah hasil analisis SWOT yang diperoleh dari wawancara pada PT Sentra Media Komunika. 1. Strength
Sistem manajemen dan teknologi yang baik.
Pengalaman perusahaan 10 tahun.
Memiliki jaringan dan hubungan yang kuat dengan supplier.
Staff yang berpengalaman.
Produk yang inovatif.
2. Weakness
Proses bisnis yang masih di tujukan untuk partner bisnis (toko-toko pengecer, agen)
Brand image yang belum dikenal oleh masyarakat.
Channel conflik.
Arus informasi dari perusahaan mengalir lambat ke konsumen dan agen.
Promosi-promosi yang dilakukan masih belum gencar untuk menarik minat konsumen.
71
3. Opportunities
Banyaknya masyarakat pengguna ponsel di Indonesia.
Keefektifan dan keefisienan dari layanan WAP ini.
Belum adanya perusahaan voucher elektrik di Indonesia yang memakai aplikasi WAP.
Murahnya jasa telekomunikasi dan harga handphone sekarang ini sehingga menimbulkan pola konsumtif di Indonesia.
Banyaknya konsumen yang beralih dari pengguna internet ke perangkat mobile.
4. Threat
Kebijakan-kebijakan harga dari provider telekomunikasi (supplier) yang terkadang merugikan perusahaan.
Perusahaan sejenis
di jakarta yang dengan politik dumpingnya,
yang mengklaim perusahaan mereka menjual pulsa paling murah dari perusahaan sejenis lainnya.
Ketakutan masyarakat apabila pulsa yang diisi tidak sampai.
Banyaknya jalur alternatif pengisian pulsa, seperti: voucer fisik dan pengisian melalui ATM.
Banyaknya perusahaan sejenis yang mulai melakukan planning untuk menuju ke usaha sejenis (WAP).
72
4.1.1
Matriks IFE Tabel 4.1 Hasil Wawancara Perbandingan Berganda dan Pembobotan Faktor-Faktor Internal PT Sentra Media Komunika Faktor-faktor Internal
Tingkat Kepentingan
S1) Sistem menejemen dan teknologi yang baik
√
6
√
6
√
5
√
5
√
6
√
6
√
6
√
5
S2) Pengalaman perusahaan 10 tahun S1) Sistem menejemen dan teknologi yang baik S3) Memiliki jaringan dan hubungan yang kuat dengan supplier. S1) Sistem menejemen dan teknologi yang baik S4) Staf yang berpengalaman S1) Sistem menejemen dan teknologi yang baik S5) Produk yang inovatif S2) Pengalaman perusahaan 10 tahun S3) Memiliki jaringan dan hubungan yang kuat dengan supplier. S2) Pengalaman perusahaan 10 tahun S4) Staf yang berpengalaman S2) Pengalaman perusahaan 10 tahun. S5) Produk yang inovatif S3) Memiliki jaringan dan hubungan yang kuat dengan supplier.
73
S4) Staf yang berpengalaman S3) Memiliki jaringan dan hubungan yang kuat dengan
√
5
√
5
supplier. S5) Produk yang inovatif S4) Staf yang berpengalaman S5) Produk yang inovatif
S1) Sistem menejemen dan teknologi yang baik
√
6
√
6
√
6
√
6
√
6
√
6
W1) Proses bisnis masih ditujukan untuk partner bisnis (toko pengecer, agen) S1) Sistem menejemen dan teknologi yang baik W2) Brand image yang belum dikenal oleh masyarakat. S1) Sistem menejemen dan teknologi yang baik W3) Channel conflik S1) Sistem menejemen dan teknologi yang baik W4) Arus informasi dari perusahaan mengalir lambat ke konsumen dan agen S1) Sistem menejemen dan teknologi yang baik W5) Promosi-promosi yang dilakukan masih belum gencar untuk menarik minat konsumen. S2) Pengalaman perusahaan 10 tahun W1) Proses bisnis masih ditujukan untuk partner bisnis (toko pengecer, agen)
74
S2) Pengalaman perusahaan 10 tahun
√
6
√
6
√
6
√
6
W2) Brand image yang belum dikenal oleh masyarakat. S2) Pengalaman perusahaan 10 tahun W3) Channel conflik S2) Pengalaman perusahaan 10 tahun W4) Arus informasi dari perusahaan mengalir lambat ke konsumen dan agen S2) Pengalaman perusahaan 10 tahun W5) Promosi-promosi yang dilakukan masih belum gencar untuk menarik minat konsumen.
S3) Memiliki jaringan dan hubungan yang kuat dengan supplier.
√
5
W1) Proses bisnis masih ditujukan untuk partner bisnis (toko pengecer, agen) S3) Memiliki jaringan dan hubungan yang kuat dengan supplier.
√
5
√
5
√
5
√
5
W2) Brand image yang belum dikenal oleh masyarakat. S3) Memiliki jaringan dan hubungan yang kuat dengan supplier. W3) Channel conflik S3) Memiliki jaringan dan hubungan yang kuat dengan supplier. W4) Arus informasi dari perusahaan mengalir lambat ke konsumen dan agen S3) Memiliki jaringan dan hubungan yang kuat dengan supplier.
75
W5) Promosi-promosi yang dilakukan masih belum gencar untuk menarik minat konsumen. S4) Staf yang berpengalaman
√
5
√
5
√
5
√
5
√
5
√
5
√
5
√
5
√
5
W1) Proses bisnis masih ditujukan untuk partner bisnis (toko pengecer, agen) S4) Staf yang berpengalaman W2) Brand image yang belum dikenal oleh masyarakat. S4) Staf yang berpengalaman W3) Channel conflik S4) Staf yang berpengalaman W4) Arus informasi dari perusahaan mengalir lambat ke konsumen dan agen S4) Staf yang berpengalaman W5) Promosi-promosi yang dilakukan masih belum gencar untuk menarik minat konsumen. S5) Produk yang inovatif W1) Proses bisnis masih ditujukan untuk partner bisnis (toko pengecer, agen) S5) Produk yang inovatif W2) Brand image yang belum dikenal oleh masyarakat. S5) Produk yang inovatif W3) Channel conflik S5) Produk yang inovatif
76
W4) Arus informasi dari perusahaan mengalir lambat ke konsumen dan agen S5) Produk yang inovatif
√
5
√
6
√
6
√
6
W5) Promosi-promosi yang dilakukan masih belum gencar untuk menarik minat konsumen. W1) Proses bisnis masih ditujukan untuk partner bisnis (toko pengecer, agen) W2) Brand image yang belum dikenal oleh masyarakat. W1) Proses bisnis masih ditujukan untuk partner bisnis (toko pengecer, agen) W3) Channel conflik W1) Proses bisnis masih ditujukan untuk partner bisnis (toko pengecer, agen) W4) Arus informasi dari perusahaan mengalir lambat ke konsumen dan agen W1) Proses bisnis masih ditujukan untuk partner bisnis (toko 5
pengecer, agen) W5) Promosi-promosi yang dilakukan masih belum gencar
√
untuk menarik minat konsumen.
W2) Brand image yang belum dikenal oleh masyarakat. W3) Channel conflik
√
6
77
W2) Brand image yang belum dikenal oleh masyarakat. W4) Arus informasi dari perusahaan mengalir lambat ke
√
6
√
6
konsumen dan agen W2) Brand image yang belum dikenal oleh masyarakat. W5) Promosi-promosi yang dilakukan masih belum gencar untuk menarik minat konsumen. W3) Channel conflik
√ 5
W4) Arus informasi dari perusahaan mengalir lambat ke konsumen dan agen W3) Channel conflik
5
W5) Promosi-promosi yang dilakukan masih belum gencar untuk menarik minat konsumen.
√
W4) Arus informasi dari perusahaan mengalir lambat ke konsumen dan agen
√
W5) Promosi-promosi yang dilakukan masih belum gencar untuk menarik minat konsumen. Batasan tingkat kepentingan antara sangat tidak penting (1) sampai sangat penting (6)
6
78
Tabel 4.2 Tabel Perbandingan Berganda Faktor Internal S1
S2
S3
S4
S5
W1
W2
W3
W4
W5
∑
S1
1
6
0.166
5
5
6
6
6
6
6
47.166
S2
0.166
1
6
6
6
6
6
6
6
6
49.166
S3
6
0.166
1
5
5
5
5
5
5
5
42.166
S4
0.2
0.166
0.2
1
5
5
5
5
5
5
31.566
S5
0.2
0.166
0.2
0.2
1
5
5
5
5
5
26.766
W1
0.166
0.166
0.2
0.2
0.2
1
0.166
6
0.166
0.2
8.464
W2
0.166
0.166
0.2
0.2
0.2
6
1
6
0.166
6
20.098
W3
0.166
0.166
0.2
0.2
0.2
0.166
0.166
1
5
0.2
7.464
W4
0.166
0.166
0.2
0.2
0.2
6
6
0.2
1
6
20.132
W5
0.166
0.166
0.2
0.2
0.2
5
0.166
5
0.166
1
12.264
∑
8.396
8.328
8.566
18.2
23
45.166
34.498
45.2
33.498
40.4
79
Tabel 4.3 Tabel Normalisasi Faktor Internal S1
S2
S3
S4
S5
W1
W2
W3
W4
W5
∑
Bobot
S1
0.12
0.72
0.03
0.27
0.22
0.13
0.17
0.13
0.17
0.15
2.11
0.211
S2
0.02
0.12
0.7
0.34
0.25
0.13
0.17
0.13
0.17
0.15
2.18
0.218
S3
0.72
0.02
0.13
0.27
0.22
0.11
0.14
0.11
0.17
0.12
2.01
0.201
S4
0.02
0.02
0.02
0.06
0.22
0.11
0.14
0.11
0.14
0.12
0.96
0.096
S5
0.02
0.02
0.02
0.01
0.04
0.11
0.14
0.11
0.14
0.12
0.73
0.073
W1
0.02
0.02
0.02
0.01
0.01
0.03
0.01
0.14
0.01
0.01
0.28
0.028
W2
0.02
0.02
0.02
0.01
0.01
0.13
0.03
0.14
0.01
0.15
0.54
0.054
W3
0.02
0.02
0.02
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.15
0.01
0.27
0.027
W4
0.02
0.02
0.02
0.01
0.01
0.13
0.18
0.01
0.03
0.15
0.58
0.058
W5
0.02
0.02
0.02
0.01
0.01
0.11
0.01
0.11
0.01
0.02
0.34
0.034
∑
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
80
Tabel 4.4 Matriks IFE Untuk PT Sentra Media Komunika Strength
Bobot
Peringkat
Rata-rata tertimbang
1. Sistem menejemen dan teknologi yang baik
0.211
4
0.844
2. Pengalaman perusahaan 10 tahun
0.218
3
0.654
3. Memiliki jaringan dan hubungan yang kuat dengan
4
supplier.
0.201
0.804
4. Staf yang berpengalaman
0.096
3
0.288
5. Produk yang inovafit
0.073
3
0.219
(toko pengecer, agen)
0.028
1
0.028
2. Brand image yang belum dikenal oleh masyarakat.
0.054
1
0.054
3. Channel conflik
0.027
2
0.054
0.058
1
0.058
0.034
2
0.068
Weakness 1. Proses bisnis masih ditujukan untuk partner bisnis
4. Arus informasi dari perusahaan mengalir lambat ke konsumen dan agen 5. Promosi-promosi yang dilakukan masih belum gencar untuk menarik minat konsumen. Total
1,00
3.071
Dari hasil perhitungan tersebut di dapat rata-rata tertimbang sebesar 3.071 yang lebih besar dari rata-rata (2.5) menandakan bahwa PT Sentra Media Komunika kuat secara internal dengan menggunakan kekuatan menutupi kelemahan yang ada.
81
4.1.2
Matriks EFE
Tabel 4.5 Hasil Wawancara Perbandingan Berganda dan Pembobotan FaktorFaktor Eksternal PT Sentra Media Komunika Faktor-faktor Eksternal
Tingkat kepentingan
O1) Banyaknya masyarakat pengguna ponsel di Indonesia
√
6
√
6
√
5
√
6
√
6
√
5
O2) Keefektifan dan keefisienan dari layanan WaP ini O1) Banyaknya masyarakat pengguna ponsel di Indonesia O3) Belum adanya perusahaan voucher elektrik di Indonesia yang memakai aplikasi WAP. O1) Banyaknya masyarakat pengguna ponsel di Indonesia O4) Murahnya jasa telekomunikasi dan harga handphone sekarang ini sehingga menimbulkan pola konsumtif di Indonesia. O1) Banyaknya masyarakat pengguna ponsel di Indonesia O5) Banyaknya konsumen yang beralih dari pengguna internet ke perangkat mobile. O2) Keefektifan dan keefisienan dari layanan WaP ini O3) Belum adanya perusahaan voucher elektrik di Indonesia yang memakai aplikasi WAP. O2) Keefektifan dan keefisienan dari layanan WaP ini O4) Murahnya jasa telekomunikasi dan harga handphone sekarang ini sehingga menimbulkan pola konsumtif di Indonesia.
82
O2) Keefektifan dan keefisienan dari layanan WaP ini
√
5
√
6
√
6
√
5
√
5
O5) Banyaknya konsumen yang beralih dari pengguna internet ke perangkat mobile. O3) Belum adanya perusahaan voucher elektrik di Indonesia yang memakai aplikasi WAP. O4) Murahnya jasa telekomunikasi dan harga handphone sekarang ini sehingga menimbulkan pola konsumtif di Indonesia. O3) Belum adanya perusahaan voucher elektrik di Indonesia yang memakai aplikasi WAP. O5) Banyaknya konsumen yang beralih dari pengguna internet ke perangkat mobile. O4) Murahnya jasa telekomunikasi dan harga handphone sekarang ini sehingga menimbulkan pola konsumtif di Indonesia. O5) Banyaknya konsumen yang beralih dari pengguna internet ke perangkat mobile. O1) Banyaknya masyarakat pengguna ponsel di Indonesia T1) kebijakan-kebijakan harga dari provider telekomunikasi (supplier) yang terkadang merugikan perusahaan. O1) Banyaknya masyarakat pengguna ponsel di Indonesia T2) Perusahaan sejenis
di jakarta yang dengan politik
dumpingnya, yang mengklaim perusahaan mereka menjual pulsa paling murah dari perusahaan sejenis lainnya.
√ 5
83
O1) Banyaknya masyarakat pengguna ponsel di Indonesia
√
5
√
5
√
5
√
6
√
6
√
6
√
6
√
6
T3) Ketakutan masyarakat apabila pulsa yang diisi tidak sampai.
O1) Banyaknya masyarakat pengguna ponsel di Indonesia T4) Banyaknya jalur alternatif pengisian pulsa, seperti: voucer fisik dan pengisian melalui ATM O1) Banyaknya masyarakat pengguna ponsel di Indonesia T5) Banyaknya perusahaan sejenis yang mulai melakukan
planning untuk menuju ke usaha sejenis (WAP). O2) Keefektifan dan keefisienan dari layanan WaP ini T1) kebijakan-kebijakan harga dari provider telekomunikasi (supplier) yang terkadang merugikan perusahaan. O2) Keefektifan dan keefisienan dari layanan WaP ini T2) Perusahaan sejenis
di jakarta yang dengan politik
dumpingnya, yang mengklaim perusahaan mereka menjual pulsa paling murah dari perusahaan sejenis lainnya. O2) Keefektifan dan keefisienan dari layanan WaP ini T3) Ketakutan masyarakat apabila pulsa yang diisi tidak sampai. O2) Keefektifan dan keefisienan dari layanan WaP ini T4) Banyaknya jalur alternatif pengisian pulsa, seperti: voucer fisik dan pengisian melalui ATM O2) Keefektifan dan keefisienan dari layanan WaP ini T5) Banyaknya perusahaan sejenis yang mulai melakukan
84
planning untuk menuju ke usaha sejenis (WAP). O3) Belum adanya perusahaan voucher elektrik di Indonesia yang memakai aplikasi WAP.
√
6
√
6
√
6
√
6
√
6
√
4
T1) kebijakan-kebijakan harga dari provider telekomunikasi (supplier) yang terkadang merugikan perusahaan. O3) Belum adanya perusahaan voucher elektrik di Indonesia yang memakai aplikasi WAP. T2) Perusahaan sejenis
di jakarta yang dengan politik
dumpingnya, yang mengklaim perusahaan mereka menjual pulsa paling murah dari perusahaan sejenis lainnya. O3) Belum adanya perusahaan voucher elektrik di Indonesia yang memakai aplikasi WAP. T3) Ketakutan masyarakat apabila pulsa yang diisi tidak sampai. O3) Belum adanya perusahaan voucher elektrik di Indonesia yang memakai aplikasi WAP. T4) Banyaknya jalur alternatif pengisian pulsa, seperti: voucer fisik dan pengisian melalui ATM O3) Belum adanya perusahaan voucher elektrik di Indonesia yang memakai aplikasi WAP. T5) Banyaknya perusahaan sejenis yang mulai melakukan
planning untuk menuju ke usaha sejenis (WAP). O4) Murahnya jasa telekomunikasi dan harga handphone sekarang ini sehingga menimbulkan pola konsumtif di Indonesia.
85
T1) kebijakan-kebijakan harga dari provider telekomunikasi (supplier) yang terkadang merugikan perusahaan.
O4) Murahnya jasa telekomunikasi dan harga handphone sekarang ini sehingga menimbulkan pola konsumtif di Indonesia. T2) Perusahaan sejenis
√
4
√
4
√
4
√
4
√
4
di jakarta yang dengan politik
dumpingnya, yang mengklaim perusahaan mereka menjual pulsa paling murah dari perusahaan sejenis lainnya. O4) Murahnya jasa telekomunikasi dan harga handphone sekarang ini sehingga menimbulkan pola konsumtif di Indonesia. T3) Ketakutan masyarakat apabila pulsa yang diisi tidak sampai. O4) Murahnya jasa telekomunikasi dan harga handphone sekarang ini sehingga menimbulkan pola konsumtif di Indonesia. T4) Banyaknya jalur alternatif pengisian pulsa, seperti: voucer fisik dan pengisian melalui ATM O4) Murahnya jasa telekomunikasi dan harga handphone sekarang ini sehingga menimbulkan pola konsumtif di Indonesia. T5) Banyaknya perusahaan sejenis yang mulai melakukan
planning untuk menuju ke usaha sejenis (WAP). O5) Banyaknya konsumen yang beralih dari pengguna internet ke perangkat mobile. T1) kebijakan-kebijakan harga dari provider telekomunikasi (supplier) yang terkadang merugikan perusahaan.
86
O5) Banyaknya konsumen yang beralih dari pengguna internet ke perangkat mobile. T2) Perusahaan sejenis
√
4
√
4
√
4
√
4
√
6
di jakarta yang dengan politik
dumpingnya, yang mengklaim perusahaan mereka menjual pulsa paling murah dari perusahaan sejenis lainnya. O5) Banyaknya konsumen yang beralih dari pengguna internet ke perangkat mobile. T3) Ketakutan masyarakat apabila pulsa yang diisi tidak sampai. O5) Banyaknya konsumen yang beralih dari pengguna internet ke perangkat mobile. T4) Banyaknya jalur alternatif pengisian pulsa, seperti: voucer fisik dan pengisian melalui ATM O5) Banyaknya konsumen yang beralih dari pengguna internet ke perangkat mobile. T5) Banyaknya perusahaan sejenis yang mulai melakukan
planning untuk menuju ke usaha sejenis (WAP). T1) kebijakan-kebijakan harga dari provider telekomunikasi (supplier) yang terkadang merugikan perusahaan. T2) Perusahaan sejenis
di jakarta yang dengan politik
dumpingnya, yang mengklaim perusahaan mereka menjual pulsa paling murah dari perusahaan sejenis lainnya. T1) kebijakan-kebijakan harga dari provider telekomunikasi (supplier) yang terkadang merugikan perusahaan.
87
T3) Ketakutan masyarakat apabila pulsa yang diisi tidak sampai.
√
6
√
6
√
5
√
6
√
6
√
4
T1) kebijakan-kebijakan harga dari provider telekomunikasi (supplier) yang terkadang merugikan perusahaan. T4) Banyaknya jalur alternatif pengisian pulsa, seperti: voucer fisik dan pengisian melalui ATM T1) kebijakan-kebijakan harga dari provider telekomunikasi (supplier) yang terkadang merugikan perusahaan. T5) Banyaknya perusahaan sejenis yang mulai melakukan
planning untuk menuju ke usaha sejenis (WAP). T2) Perusahaan sejenis
di jakarta yang dengan politik
dumpingnya, yang mengklaim perusahaan mereka menjual pulsa paling murah dari perusahaan sejenis lainnya. T3) Ketakutan masyarakat apabila pulsa yang diisi tidak sampai. T2) Perusahaan sejenis
di jakarta yang dengan politik
dumpingnya, yang mengklaim perusahaan mereka menjual pulsa paling murah dari perusahaan sejenis lainnya. T4) Banyaknya jalur alternatif pengisian pulsa, seperti: voucer fisik dan pengisian melalui ATM T2) Perusahaan sejenis
di jakarta yang dengan politik
dumpingnya, yang mengklaim perusahaan mereka menjual pulsa paling murah dari perusahaan sejenis lainnya. T5) Banyaknya perusahaan sejenis yang mulai melakukan
planning untuk menuju ke usaha sejenis (WAP).
88
T3) Ketakutan masyarakat apabila pulsa yang diisi tidak sampai.
√
6
√
6
√
5
T4) Banyaknya jalur alternatif pengisian pulsa, seperti: voucer fisik dan pengisian melalui ATM T3) Ketakutan masyarakat apabila pulsa yang diisi tidak sampai. T5) Banyaknya perusahaan sejenis yang mulai melakukan
planning untuk menuju ke usaha sejenis (WAP).
T4) Banyaknya jalur alternatif pengisian pulsa, seperti: voucer fisik dan pengisian melalui ATM T5) Banyaknya perusahaan sejenis yang mulai melakukan
planning untuk menuju ke usaha sejenis (WAP). Batasan tingkat kepentingan antara sangat tidak penting (1) sampai sangat penting (6)
89
Tabel 4.6 Tabel Perbandingan Berganda Faktor Eksternal O1
O2
O3
O4
O5
T1
T2
T3
T4
T5
∑
O1
1
6
0.166
5
6
5
5
5
5
5
43.166
O2
0.166
1
6
5
5
6
6
6
6
6
47.166
O3
6
0.166
1
6
6
6
6
6
6
6
49.166
O4
0.2
0.2
0.166
1
5
4
4
4
4
4
26.566
O5
0.166
0.2
0.166
0.2
1
4
4
4
4
4
21.732
T1
0.2
0.166
0.166
0.25
0.25
1
6
0.166
0.166
5
13.364
T2
0.2
0.166
0.166
0.25
0.25
0.166
1
0.166
0.166
4
6.53
T3
0.2
0.166
0.166
0.25
0.25
6
6
1
6
6
26.032
T4
0.2
0.166
0.166
0.25
0.25
6
6
0.166
1
5
19.198
T5
0.2
0.166
0.166
0.25
0.25
0.2
0.25
0.166
0.2
1
2.848
∑
8.532
8.396
8.328
18.45
24.25
38.366
44.25
26.664
32.532
46
90
Tabel 4.7 Tabel Normalisasi Faktor Eksternal O1
O2
O3
O4
O5
T1
T2
T3
T4
T5
∑
Bobot
O1
0.14
0.72
0.02
0.27
0.25
0.13
0.11
0.18
0.15
0.11
2.08
0.208
O2
0.02
0.12
0.72
0.27
0.21
0.16
0.14
0.22
0.18
0.13
2.17
0.217
O3
0.7
0.02
0.12
0.33
0.25
0.15
0.13
0.22
0.18
0.13
2.23
0.223
O4
0.02
0.02
0.02
0.05
0.2
0.1
0.09
0.15
0.12
0.09
0.86
0.086
O5
0.02
0.02
0.02
0.01
0.04
0.1
0.09
0.15
0.12
0.08
0.65
0.065
T1
0.02
0.02
0.02
0.01
0.01
0.03
0.13
0.01
0.02
0.11
0.38
0.038
T2
0.02
0.02
0.02
0.01
0.01
0.01
0.02
0.01
0.01
0.09
0.22
0.022
T3
0.02
0.02
0.02
0.01
0.01
0.15
0.14
0.04
0.18
0.13
0.72
0.072
T4
0.02
0.02
0.02
0.02
0.01
0.16
0.14
0.01
0.03
0.11
0.54
0.054
T5
0.02
0.02
0.02
0.02
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.02
0.15
0.015
∑
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
91
Tabel 4.8 Matriks EFE untuk PT Sentra Media Komunika Opportunity
Bobot
Peringkat
Rata-rata tertimbang
1. Banyaknya masyarakat pengguna ponsel di Indonesia
0.208
4
0.832
2. Keefektifan dan keefisienan dari layanan WaP ini
0.217
4
0.868
0.223
3
0.669
0.086
3
0.258
0.065
3
0.195
0.038
3
0.114
1
0.022
2
0.144
3. Belum adanya perusahaan voucher elektrik di Indonesia yang memakai aplikasi WAP. 4. Murahnya jasa telekomunikasi dan harga handphone sekarang ini sehingga menimbulkan pola konsumtif di Indonesia. 5. Banyaknya konsumen yang beralih dari pengguna internet ke perangkat mobile. Threats 1. Kebijakan-kebijakan harga dari provider telekomunikasi (supplier) yang terkadang merugikan perusahaan. 2. Perusahaan sejenis di jakarta yang dengan politik dumpingnya, yang mengklaim perusahaan mereka menjual pulsa paling murah dari perusahaan sejenis lainnya.
0.022
3. Ketakutan masyarakat apabila pulsa yang diisi tidak sampai.
0.072
4. Banyaknya jalur alternatif pengisian pulsa, seperti:
0.054
92
voucer fisik dan pengisian melalui ATM
2
0.108
1
0.015
5. Banyaknya perusahaan sejenis yang mulai melakukan planning untuk menuju ke usaha sejenis 0.015
(WAP). Total
1,00
3.225
Dari hasil perhitungan tersebut didapat rata-rata tertimbang sebesar 3,225 mengindikasikan bahwa PT Sentra Media Komunika diatas rata-rata (2.5) merespon sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Dalam kata lain, strategi perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada sat ini dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal.
4.1.3
Matriks Internal – Eksternal ( Matriks IE)
Dalam tahap pencocokan ini, digunakan dua metode, yaitu: matriks internal eksternal dan diagram matriks SWOT seperti yang ditunjukkan dalam matriks EFE dengan perolehan ratarata tertimbang sebesar 3.225 dan total rata-rata tertimbang IFE yang di tunjukkan pada matriks IFE adalah 3.071. Hal ini di lakukan agar perolehan strategi yang benar-benar tepat untuk di jalankan oleh PT Sentra Media Komunika. Maka dapat di tentukan alternatif– alternatif yang tepat dengan menggambarkannya pada gambar x berikut ini.
93
Hasil Matriks Internal Eksternal (IE)
Kuat
Rata-Rata
Lemah
3,0 – 4,0
2,0-2,99
1,0-1,99
Tertimbang EFE
Total Rata-rata
Total rata- rata tertimbang IFE
Tinggi 3,0 – 4,0
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
Menengah 2,0 – 2,99 Rendah 1,0 – 1,99
Gambar 4.1 : Matriks IE PT Sentra Media Komunika
Matriks IE di atas menunjukkan bahwa tindakan strategis yang dapat di ambil oleh PT Sentra Media Komunika adalah ” Tumbuh dan Kembangkan” (Kuadran I). Dalam hal ini strategi yang dapat di tetapkan adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal).
94
95
4.1.4
Matriks SWOT PT Sentra Media Komunika Strengths
Weakness
S1. Sistem manajemen dan
W1. Proses bisnis masih
teknologi yang baik.
ditujukan untuk partner bisnis
S2. Pengalaman perusahaan
(toko-toko pengecer, agen)
10 tahun.
W2. Brand image yang
S3. Memiliki jaringan dan
belum dikenal oleh
hubungan yang kuat dengan
masyarakat.
supplier.
W3. Channel conflik.
S4. Staff yang
W4. Arus informasi dari
berpengalaman.
perusahaan mengalir lambat
S5. Produk yang inovatif.
ke konsumen dan agen. W5. Promosi-promosi yang dilakukan masih belum gencar untuk menarik minat konsumen.
Opportunities O1. Banyaknya
Strategi SO 1. Memberikan berbagai
Strategi WO 1. Menggunakan pamor
masyarakat pengguna
macam kemudahan dalam
seorang artis yang sedang
ponsel diIndonesia.
layanan WAP yang akan
ngetop untuk
O2. Keefektifan dan
diterapkan (S1, S4, O1, O2)
mempromosikan produk-
keefisienan dari layanan
2. Memperkenalkan produk
WAP ini.
yang saat ini ada kedaerah-
O3. Belum adanya
daerah diluar jakarta (S1,
perusahaan voucher
S5, O1, O4)
elektrik di Indonesia yang
3. Menjalin kerjasama dengan
produk perusahaan (W2, W5, O1, O4) 2. Menyediakan beraneka ragam informasi yang dibutuhkan oleh konsumen
memakai aplikasi WAP.
distributor handphone
maupun agen dalam
O4. Murahnya jasa
untuk proses pemasaran
layanan WAP ini. (W1, W3,
telekomunikasi dan harga
(menjual) handphone. (S2,
W4, O4, O5)
handphone sekarang ini
S4, O1, O4)
sehingga menimbulkan
96
pola konsumtif di Indonesia. O5. Banyaknya konsumen yang beralih dari pengguna internet ke perangkat mobile. Threats T1. Kebijakan-kebijakan
Strategi ST 1.Memberikan pelayanan
Strategi WT 1. Mendatangkan beberapa
harga dari provider
terbaik untuk konsumen
ahli yang berpengalaman
telekomunikasi (supplier)
dengan menerapkan sistem
dalam bidang teknologi
yang terkadang merugikan
member (S1, S2, T2)
informasi (W1, W3, T5)
perusahaan.
2.Memberikan jaminan akan
2. Menciptakan pengisian
T2. Perusahaan sejenis di
produk yang telah dibeli
pulsa yang dapat diakses
jakarta yang dengan politik
(S5, T3).
dengan GPRS handphone
dumpingnya, yang
3.Memberikan harga produk
mengklaim perusahaan
termurah dibanding pesaing
mereka menjual pulsa
(S3, T2)
paling murah dari perusahaan sejenis lainnya. T3. Ketakutan masyarakat apabila pulsa yang diisi tidak sampai. T4. Banyaknya jalur alternatif pengisian pulsa, seperti: voucer fisik dan pengisian melalui ATM. T5. Banyaknya perusahaan sejenis yang mulai melakukan planning untuk menuju ke usaha sejenis. Tabel 4.9 Matriks SWOT
(WAP). (W1, W4, T4)
97
Dalam matriks SWOT yang dapat dilihat diatas terdapat banyak alternatif strategi yang dapat di gunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan daya saing. Namun dalam pelaksanaannya, PT Sentra Media Komunika dapat mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi terlebih dahulu dan melacak trend industri yang ada sat ini dan bagaimana kompetisi dalam pasar sekarang ini sebelum merumuskan strategi yang paling tepat yang akan diterapkan.
98
4.2 Analisa kompetitif porter 1. Potensi masuknya pesaing baru Ancaman
pesaing baru bukanlah hal yang aneh lagi dalam dunia
bisnis.Apalagi dewasa ini, siapa yang tidak menggunakan hp ? Dan timbul pertanyaan lagi, siapa yang tidak memakai pulsa ? menyikapi fenomena ini banyak sekali perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan karena mereka menilai bisnis ini sangat menggiurkan untuk jangka waktu yang lama (tidak akan termakan modernisasi) tergantung perusahaan itu sendiri menyikapinya, taktik dan strategi apa yang dipakai dalam menghadapi pesaing-pesaing yang muncul dengan trik dan strategi tentunya untuk menghancurkan perusahaan kita yang mereka anggap sebagai musuh .Dengan terus meningkatkan pelayanan dan teknologi,PT Sentra Media Komunika optimis dapat bertahan dan keluar sebagai pemenang. Adapun pendatang-pendatang baru yang masuk antara lain: 1.
PT Insan Komunikasi Bersama ( www.insanbersama.com ) •
Berdiri pada tanggal 25 Oktober 2005
•
Alamat Insan House Jl. Dr. Saharjo no 24 Jakarta Selatan, 21452 DKI Jakarta Indonesia.
•
Untuk mencapai visi dan misi perusahaan, Insan Komunikasi Bersama menjalankan
strategi yang mempunyai sasaran: Memberikan
pelayanan terbaik dan tanggap akan keluhan para pelanggan, Memiliki manajemen yang profesional dengan sumber daya manusia yang handal, PT Insan Komunika Bersama juga menawarkan kesempatan untuk menjadi master dealer / dealer kepada pebisnis yang berminat untuk mendistribusikannya di kota setempat.
99
2. PT Pulsa Prabayar Indonesia (PPI)
•
Didirikan dengan melihat peluang dalam memanfaatkan peluang dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat
untuk memberikan
kenyamanan
dan
kemudahan
dalam
melakukan transaksi pembayaran secara elektronik. •
PPI menghadirkan pulsa yakni sistem penjualan pulsa isi ulang dengan sistem viral marketing dan menerapkan sistem multi level marketing (MLM)
•
Visi dari PPI adalah ”menjadi perusahaan yang secara inovatif memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk melakukan transaksi pembayaran secara elektronik dengan harga murah dan didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi”.
•
Misi dari PPI adalah: •
Menyediakan produk dan layanan dengan harga murah yang dapat diakses dengan mudah melalui sms.
•
Memanfaatkan pola komunikasi masyarakat yang konsumtif menjadi produktif dan mengembangkan kesempatan berusaha dan lapangan kerja bagi setiap individu yang ingin maju.
2.
Bargaining power pembeli Pembeli dalam hal ini yaitu pelanggan smile memiliki bargaining power yang cukup kuat, hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang pengisian pulsa elektrik maupun konvensional.
100
Hal ini tentunya menjadikan pelanggan lebih selektif dalam memilih perusahaan, oleh karena itu perusahaan ini harus saling berlomba untuk menawarkan produk yang lebih berkualitas, lebih murah dan lebih atraktif. Dan yang menjadi sasaran dari PT Sentra Media Komunika adalah semua pengguna HP yang tentunya memerlukan pulsa untuk dapat beraktifitas melalui HP.
3. Bargaining power supplier Supplier dalam hal ini yaitu perusahaan-perusahaan jasa telekomunikasi, perusahaan-perusahaan provider telekomunikasi ini yang begitu banyaknya,maka dengan itu perusahaan (PT.Sentra Media Komunika) harus dapat menjalin kerjasama yang baik dengan mereka agar dapat memberikan kemudahankemudahan bagi perusahaan kita, stok barang yang selalu ada, harga yang kompetitif sehingga channel konflik dengan relasi agen/toko-toko dapat dihindari. Supplier terdiri dari Telkomsel (Simpati, AS, Flexi), PT Indosat (Mentari, im3, star 0ne), PT Excelcomindo pratama (ProXl), PT Bakrie (Esia), PT Mobile 8 (Fren).
4. Ancaman produk pengganti Ancaman murni produk pengganti mungkin untuk sekarang ini tidak ada. Tapi yang menjadi kendala adalah apakah kebijakan perusahaan telekomunikasi ini yakni sebagai agen kita dapat selalu menguntungkan kita ? karena banyaknya channel penjualan disini yakni voucher kartu biasa ( voucer fisik ) , voucer offline, pembelian lewat atm, dll.
5. Perseteruan di antara perusahaan yang saling bersaing
101
PT Sentra Media Komunika harus dapat menyeimbangkan strategi bisnis dengan kondisi persaingan yang ada, dengan penerapan strategi yang memilki keunggulan
kompetitif antara lain penurunan harga, promosi dan pemasaran
yang lebih baik, kemudahan yang di berikan dan penerapan teknologi yang canggih sehingga pelanggan tidak perlu menunggu lama dalam proses transaksi Adapun yang menjadi pesaing PT Sentra Media Komunika antara lain: a. PT Cendana Teknika Utama (www.cendana2000.com ) •
Berdiri pada tahun 1995 dengan nama CV Cendana Nuansakarya dan pada bulan agustus 1998 berubah menjadi PT Cendana Teknika Utama.
•
Di dukung oleh tenaga ahli yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun.
•
Mempunyai divisi riset dan rekayasa teknologi yang merupakan komponen utama dalam pengembangan produk.
•
Dalam memasarkan produknya telah bekerjasama dengan perusahaan besar dengan tujuan join marketing yang saling menguntungkan.
•
Untuk dapat mengakses layanan ini terlebih dahulu harus menginstal software aplikasi Flash E-Voucher, dan untuk menginstal software ini harus menghubungi dealer flash eVoucer terdekat.
b. PT Grahapulsa ( www.grahapulsa.com )
102
Membuka peluang bisnis bagi individu untuk menjadi dealer dan masterdealer dimana masterdealer / dealer bisa setiing harga sendiri, selisih antara harga dasar dengan harga jual ke agen nantinya diakumulasikan sebagai rebate / refund anda. Rebate / refund ini didapatkan dari per transaksi agen - agen / downline yang besarnya bebas tentukan sendiri. c.
PT superTEL Indonesia PT. SuperTEL Indonesia bermula dari sebuah CV.Supertel Indonesia yang di mulai dengan bidang usaha InterNet Cafe pada tahun 2002. Dilanjutkan dengan
pengembangan
usaha
sebagai
CDMA
Phone
Distributor
(www.supertelindo.com) pada tahun 2004, pada awal tahun 2005 sebagai Authorized Voucher Dealer, pada April 2005 membuka SuperTel Phone Service Center dan Training yang berkedudukan di Semarang, pada April 2006
Membuka
Pendaftaran
Agen
Voucher
Elektronik
Online
(www.vouchermurah.com)
4.3 Analisis kebutuhan (menentukan go or not go) 1. Membuat kerangka peluang pasar a) Seed Opportunity in New Existing Value System •
Belum adanya perusahaan voucher elektrik di Indonesia yang memakai aplikasi WAP. Lewat penelusuran secara wawancara dengan manajer PT.Sentra Media Komunika yang membenarkan bahwa belum adanya perusahaan pengisian elektrik
yang
menerapkan
system
ini
dan
penelusuran
kami
di
103
www.google.com yang juga tidak menemukan adanya perusahaan voucher elektrik yang memakai sistem ini dalam transaksi mereka.
•
Murahnya jasa telekomunikasi dan unit handphone sekarang ini sehingga menimbulkan pola konsumtif user di Indonesia .
•
Sengitnya
persaingan
antaroperator
seluler
dalam
mempertahankan
pelanggan exsisting dan menggaet pelanggan baru tampaknya sangat menguntungkan masyarakat. Para pelanggan exsisting kini bisa menikmati “pesta tarif” karena para operator ramai-ramai menurunkan tarif mereka dan masih mendapat bonus dan hadiah. Ponsel pun kini bukan lagi sebagai barang luks yang hanya milik kaum berduit atau para eksekutif. Mulai dari petani sayur di pinggiran Pangalengan, pembantu rumah tangga, siswa SD, SLTP/SLTA, mahasiswa, PNS, hingga pegawai swasta, kini menjadikan ponsel sebagai bagian tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. •
Dalam tiga tahun terakhir, seiring dengan kebijakan operator menurunkan tarif, pertambahan jumlah pelanggan/pengguna seluler di Indonesia sangat signifikan. Saat ini, diperkirakan jumlah pelanggan seluler di tanah air hampir mencapai 90 juta dan dalam tiga tahun ke depan diperkirakan bakal melebihi setengah dari jumlah penduduk yang mencapai 240 juta jiwa. (Pikiran rakyat,”Pesta Tarif Telefon Seluler ” kamis 19juli2007)
•
Jasa layanan WAP yang lebih murah, efektif dan mobilitas dibandingkan internet Didalam sebuah WAP hanya terdapat sedikit gambar dan banyak tulisan yakni informasi dan form transaksi. WAP sengaja di design untuk media handphone sehingga tidak banyak terdapat gambar dan animasi didalamnya
104
yang dapat membuat proses downloadnya menjadi lambat.Penggunaan gambar sangat tidak disarankan pada aplikasi WAP karena terbatasnya ukuran layar, file gambar juga memiliki ukuran yang cukup besar.Dengan demikian
tarif
WAP
ini
pun
jauh
lebih
murah
ketimbang
internet.(Watson,2003,p346)
Table 4.10 INTERNET VS GPRS(WAP) Fasilitas
Harga
Mobilitas
Perilaku
Kcpatan
yang
kosumen
transfer
tersedia
100.0 INTERNET
Mahal
Tidak
Jenuh
Mbps
Keamanan Kurang
Banyak
aman Relatif lebih
GPRS(wap)
Murah
Iya
Bergairah
171.2kbps
Banyak
aman
Harga Pada koneksi internet perhitungan biaya adalah setelah detik pertama kita masuk kesuatu halaman website dan di kenakan tarif rata-rata RP 4000/jamnya.Sedangkan pada GPRS (WAP) tidak dibebankan biaya jika tidak melakukan transaksi data walaupun tetap terkoneksi pada jaringan GPRS.Misalnya pengguna membaca isi sebuah web dan tertarik untuk mendownload data tersebut sebesar 5 kbps maka,5kbps = 1kbps = Rp 10 jadi Rp50
105
Mobilitas Pada koneksi internet di batasi oleh perangkat akses itu sendiri yakni desktop yang tidak dapat dibawa-bawa ataupun laptop yang agak lebih kecil tetapi kurang bila dianggap mobilitas di bandingkan telepon selular.Dari perbandingan dimensi dan berat yang terlihat signifikan antara 2 unit hardware yang lebih mobilitas adalah telepon seluler (WAP).
Perilaku konsumen Di era modernisasi ini setiap teknologi baru yang memberikan nilai tambah bagi pemakainya dan segala keunggulan yang tidak di dapat dari perangkat teknologi sebelumnya pasti akan mendapat respon yang luar biasa oleh dunia.Masa depan internet akan menjadi milik pengguna
telepon
seluler
bukan
pengguna
computer
(http://my.opera.com/id/blog/2007/02/21/penemuinternet)
Kecepatan transfer Dalam WAP kecepatan maksimum jaringan sebesar 171.2kbps, kecepatan maksimal terminal 53 kbps, kecepatan browsing 20-30 kbps, kecepatan media streaming 10-20 kbps, meskipun kecepatan sesungguhnya yang dapat diperoleh berkisar 28-36 kbps.Dengan ini GPRS menyamai kecepatan jaringan modem 56kbps (biasa kecepatan modem 56 kbps hanya mencapai 28-40 kbps ).Dengan teknologi GPRS perhitungan akses dihitung berdasarkan jumlah hit yang terkoneksi (ardiansyah,2003,p11)
Fasilitas yang tersedia
Baik jaringan internet maupun GPRS (WAP) tersedia begitu banyaknya.Provider-provider telepon selular pun berlomba-lomba untuk mempromosikan layanan ini.Antara lain adalah PT
106
Exelcomindo Pratama.
Yakni sekitar 20% dari pelanggan baru ProXL tahun ini (2007)
memanfaatkan layanan mobile banking yang digelar XL.K1B
Keamanan
Jaringan m-banking (WAP) menggunakan sistem pengamanan ganda atau berlapis, yaitu dari operator yang menyediakan infrastruktur jaringan seluler serta dari jaringan sistem perbankan itu sendiri. "Sementara pada Internet (e banking) jaminan keamanan hanya dari jaringan sistem perbankan saja,"
Kasus pembobolan rekening nasabah KlikBCA beberapa waktu lalu merupakan bukti masih rapuhnya jaringan keamanan Internet banking.Sehingga, penilaian penggunapun sudah memberikan penilaian bahwa transaksi Internet banking tidak aman.
Alternatif lain untuk melakukan transaksi perbankan secara non fisik, tidak harus berhadapan dengan teller, ataupun transaksi pembelian produk lainnya yaitu m-commerce. Jaminannya adalah lebih aman dibanding Internet.
•
Intelektual meningkat Masyarakat Indonesia yang seiring dengan perkembangan waktu mulai membaik dalam edukasi.Pemakaian Internet bukan suatu hal yang aneh bagi masyarakat Indonesia bahkan sekarang internet sudah masuk hingga kepelosok pedesaan lewat program pemerintah yakni lewat PT Telkomnya dengan programnya yakni internet masuk desa.WAP ini sendiri pengoperasiannya hampir sama dengan internet dan bisa diambil kesimpulan bahwa hanya sebagian kecil masyarakat tertentu yang kesulitan dalam pengoperasian/mengakses WAP ini.
107
b)
Identify Unmet and Undeserved Needs •
Mobilitas konsumen. Di era globalisasi ini masyarakat dunia sangat menginginkan mobilitas yang tinggi .Semua system sebisa mungkin di sederhanakan ,teknologi-teknologi di ciptakan untuk kemudahan manusia modern. Jakarta yang relative macet setiap harinya dan aktifitas penduduk yang padat yang menuntut terciptanya segala sesuatu yang mobile,demikian halnya dengan customer PT Sentra Media Komunika.
•
Transaksi tidak bisa di lakukan 24 jam sehari, 7 hari seminggu Sampai saat ini PT Sentra Media Komunika belum bisa melakukan transaksi pengisian voucher 24 jam sehari 7 hari seminggu, padahal kebutuhan akan pulsa itu sendiri sangatlah penting.Di kota-kota besar seperti Jakarta aktifitas tidak berhenti setelah jam 10 malam saja dan apabila mereka membutuhkan pulsa untuk melakukan komunikasi yang penting itu tidak dapat dilakukan.
•
Informasi mengenai produk (produk baru dari tiap provider, harga voucher up to date) sulit diakses Selama ini para agen voucher harus datang/menelpon customer care perusahaan untuk dapat mengetahui perubahan harga voucher tertentu ataupun dari pihak perusahaan
yang
menghubungi
para
agen-agen
yang
begitu
banyaknya.Informasi yang tidak up to date tentu akan menghambat proses transaksi ,baik bagi perusahaan maupun agen. •
Jalur pengisian alternative Dengan banyaknya media pengisian Voucher masyarakat bisa memilah-milah mana yang paling efisien dan efektif ,mana yang paling murah dan faktor-faktor lainnya yang menguntungkan konsumen.Contohnya saja apabila konsumen
108
sedang di sibukkan oleh suatu pekerjaan maka pengisian pulsa bisa di lakukan secara elektrik,tetapi apabila server pengisian elektrik sedang down ataupun mengalami kerusakan ,konsumen dapat mengisi secara manual.Sehingga yang satu ataupun yang lain tidak bisa memonopoli persaingan penjualan voucher itu sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahan di dalamnya.
c) Identify Target Segment 1. Pendekatan segmentasi sebelum system berjalan: •
Segmentasi Demografis - Jenis kelamin : Tidak dibedakan PT.Sentra Media Komunika adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan voucher elektrik. Setiap orang tanpa memandang gender apakah dia wanita ataupun pria memakai telepon seluler dan otomatis melakukan pengisian voucher.Maka dari itu segmentasi perusahaan berdasarkan jenis kelamin diabaikan. - Pendidikan : Min Pelajar. Bahwa adanya keterbatasan user yang mengerti WAP ini maka kami mengambil segmentasi min user pelajar, dengan indikasi edukasi min seorang pelajar telah mengerti dan familiar dengan teknologi WAP ini, dan penyebaran kuesioner kita yang kesemuanya adalah tamatan pelajar. - Pendapatan : ≥ 2.500.000/bulan Transaksi dengan menggunakan m-commerce (WAP) di tujukan untuk kalangan middle-up sehingga dari segi pendapatan user yang ingin menggunakan layanan ini seperti data dari kuesioner yakni berkisar antara ≥2.500.000/bulan.
109
•
Segmenting geografik - Daerah pemasaran: Kota metropolitan. Dengan indikasi kota metropolitan memiliki tingkat kemacetan dan mobilitas yang tinggi sehingga orang-orang sangat memerlukan segala sesuatu yang mobilitas yakni dengan aplikasi WAP ini.
•
Segmenting perilaku - Alasan membeli : Dengan adanya voucher elektrik ini, user menjadi lebih efisien, efektif dan mobilitas tinggi. Transaksi tanpa batas di manapun dan kapanpun user menginginkannya itu semua bisa di lakukan dengan teknologi ini.
•
Konsumen yang memiliki handphone Transaksi dengan aplikasi WAP ini adalah transaksi dengan handphone dan tentunya pengguna harus memiliki handphone untuk dapat bertransaksi.
2. Pendekatan segmentasi setelah produk berjalan Yaitu dengan memberikan kuesioner secara berkala terhadap agen dan user langsung atas kekurangan dan kelebihan system ini sehingga perusahaan dapat mengerti dan memperbaiki setiap kekurangan yang ada sesuai dengan apa yang di butuhkan user.
110
d) Company’s Resources-Based 1. Customer facing resources PT Sentra Media dengan produk mereka yang pertama yaitu SMILE(yang baru bernama E motion) sudah dikenal baik oleh para agen dan toko-toko penjualan voucher. Dengan harga yang bersaing dan kualitas pengisian pulsa yang baik sehingga jarang ada agen yang komplain tentang keterlambatan pengisian pulsa.ataupun masalah lainnya. Server jarang sekali down dan apabila itu terjadi paling lama 1x24 jam pengisian pasti sudah normal kembali.Walk-In Customer Care Smile di Smile Center atau Smile Point, dapat melayani pembayaran dan administrasi, buka setiap hari, bahkan pada hari libur. Customer care Smile berada hampir di 15 kota besar di Indonesia dan tersebar dalam 22000 sales outlitenya. Diharapkan dengan adanya pelayanan yang maksimal kepada customer dapat memberikan nilai tersendiri di hadapan customers di bandingkan dengan perusahaan sejenis yang kebanyakan hanya mengandalkan omzet penjualan yang berlimpah tanpa memandang pelayanan kepada konsumen, seperti tertulis bahwa pembeli adalah raja, jadi SMILE sangat mementingkan pelanggannya.
2. Internal resources •
Teknologi up to date.
•
Pengalaman kurang lebih 10 tahun. PT Sentra Media Komunika berdiri pada tanggal 7 febuari 1998 dengan kantor pusat berada di Ruko rmi blok G, Ngagel Surabaya yang di dukung oleh lebih dari 22000 sales dan outlet yang tersebar hampir di seluruh Indonesia.
111
•
Karyawan yang berpengalaman dan handal sejumlah 20 orang Tim marketing yang handal, terbukti pembukaan cabang dibandung pada tanggal 11 januari 2007, omzet penjualan dalam 1 minggu setelah peresmian sudah mencapai Rp.50.000.000 per minggu dan Tim IT yang kreatif menciptakan software yang lebih friendly users (kode transaksi lebih sederhana tetapi tetap mengutamakan keamanan)
•
Variasi produk Pada tahun ini tepatnya tanggal 11 januari 2007 seiring dengan pembukaan cabang di Bandung, di keluarkan produk dengan nama "e-motion" di mana harga jualnya lebih murah di bandingkan dengan harga "Smile"(produk sebelumnya).Tetapi "smile" sendiri tetap di pertahankan dengan harga tetap dengan promosi dan kualitas service yang lebih di tingkatkan.
3. Upstream Hubungan yang baik dengan distributor yakni dengan adanya kerjasama yang di lakukan dengan pihak distributor,antara lain dengan pihak PT Mobile 8.Kerjasama yang di lakukan adalah berupa program untuk para agen yakni apabila pengisian pulsa elektrik (Via SMS) yang di lakukan dengan memakai nomor provider ini (Fren) maka tidak di kenakan biaya .
e. Opportunity Attractiveness Persaingan
di
industri
voucher
elektrik
ini
cenderung
ketat,
karena
pasar
pertelekomunikasian masih begitu menjanjikan sehingga banyak sekali bermunculan perusahaan-perusahaan
sejenis
di
Indonesia.Mereka
cenderung
menggembor-
112
gemborkan menjual voucher dengan harga yang paling murah.PT Sentra Media komunika optimis, dengan harga yang bersaing, dan teknologi yang baik yakni pengiriman pulsa yang cepat dan pasti sampai ke users dapat menjadi kekuatan PT Sentra Media Komunika. Adapun pendatang-pendatang baru yang masuk antara lain: 1. PT Insan Komunikasi Bersama ( www.insanbersama.com ) •
Berdiri pada tanggal 25 Oktober 2005
•
Alamat Insan House Jl. Dr. Saharjo no 24 Jakarta Selatan, 21452 DKI Jakarta Indonesia.
•
Untuk mencapai visi dan misi perusahaan, Insan Komunikasi Bersama menjalankan strategi yangmempunyai sasaran: memberikan pelayanan terbaik dan tanggap akan keluhan para pelanggan, memiliki manajemen yang profesional dengan sumber daya manusia yang
handal,
menawarkan
teknologi terkini dalam transaksi pulsa untuk meningkatkan pelayanan pada mitra kami. •
PT Insan Komunika Bersama juga menawarkan kesempatan untuk menjadi master
dealer
/
dealer
kepada
pebisnis
yang
berminat
untuk
mendistribusikannya dikota setempat.
2. PT PULSA PRABAYAR INDONESIA (Situs www.pulsaprabayar.com)
•
Di dirikan dengan melihat peluang dalam memanfaatkan peluang dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam melakukan transaksi pembayaran secara elektronik.
113
•
PPI menghadirkan pulsa yakni sistem penjualan pulsa isi ulang dengan sistem
viral marketing dan menerapkan sistem multi level marketing (MLM) •
Visi dari PPI adalah ”menjadi perusahaan yang secara inovatif memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk melakukan transaksi pembayaran secara elektronik dengan harga murah dan didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi”.
•
Misi dari PPI adalah: •
Menyediakan produk dan layanan dengan harga murah yang dapat di akses dengan mudah melalui sms.
•
Memanfaatkan pola komunikasi masyarakat yang konsumtif menjadi produktif dan mengembangkan kesempatan berusaha dan lapangan kerja bagi setiap individu yang ingin maju.
Adapun yang menjadi pesaing PT Sentra Media Komunika antara lain: 1) PT Cendana Teknika Utama (www.cendana2000.com ) •
Berdiri pada tahun 1995 dengan nama CV Cendana Nuansakarya dan pada bulan agustus 1998 berubah menjadi PT Cendana Teknika Utama.
•
Di dukung oleh tenaga ahli yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun.
•
Mempunyai divisi riset dan rekayasa teknologi yang merupakan komponen utama dalam pengembangan produk.
•
Dalam memasarkan produknya telah bekerjasama dengan perusahaan besar dengan tujuan join marketing yang saling menguntungkan.
114
•
Untuk dapat mengakses layanan ini terlebih dahulu harus menginstal software aplikasi Flash E-Voucher, dan untuk menginstal software ini harus menghubungi dealer flash e-Voucer terdekat.
2) PT Grahapulsa ( www.grahapulsa.com ) Membuka peluang bisnis bagi individu untuk menjadi dealer & masterdealer dimana masterdealer / dealer bisa setiing harga sendiri, selisih antara harga dasar dengan harga jual ke agen nantinya diakumulasikan sebagai rebate / refund anda. Rebate / refund ini didapatkan dari per transaksi agen - agen / downline yang besarnya bebas tentukan sendiri.
3) PT superTEL Indonesia PT. SuperTEL Indonesia bermula dari sebuah CV.Supertel Indonesia yang dimulai dengan bidang usaha InterNet Cafe pada tahun 2002. dilanjutkan dengan pengembangan usaha sebagi CDMA Phone Distributor (www.supertelindo.com) pada tahun 2004, pada awal tahun 2005 sebagai Authorized Voucher Dealer, pada April 2005 membuka SuperTel Phone Service Center & Training yang berkedudukan di Semarang, pada April 2006 Membuka Pendaftarn Agen Voucher Elektronik Online (www.vouchermurah.com)
Micro economics yaitu kondisi keuangan perusahaan.Seperti pada table di bawah ini yang menunjukkan laporan keuntungan penjualan per tahun yang setiap tahunnya terus mengalami peningkatan yang cukup significant.
115
Tabel 4.11 Data Keuangan Tahun
f.
Keuntungan penjualan per tahun
2004
Rp.1,232,454,224
2005
Rp.1,834,223,332
2006
Rp.2,534,787,421
Make “Go”/”No Go” Assessment 1. Competitive Vulnerability(positif) Perusahaan sejenis yakni perusahaan pengisian voucher elektrik tidak ada yang menggunakan aplikasi WAP dalam akses informasi, transaksi pengisian pulsa maupun penambahan saldo kepada agennya.
2. Magnitude of unmet needs (netral) Perusahaaan sampai saat ini masih terus-menerus melakukan perbaikan-perbaikan dalam segala bidang, baik itu dari segi produk maupun pelayanan.
3. Interaction between segment (netral) Tidak menyebabkan segmentasi pasar berubah
4. Likely rate of growth(positif) Tingkat pertumbuhan PT Sentra Media Komunika sangat baik.Ini terlihat dari banyaknya inovasi produk baru yakni emotion dan ekspansi
pembangunan
116
cabang-cabang baru di seluruh daerah di Indonesia .Di harapkan dengan strategi m commerce ini dapat meningkatkan pasar perusahaan lebih luas lagi.
5. Technological vulnerability (Positif) Komputer tersedia, staf IT yang handal dan semua karyawan yang user friendly dengan computer karena menguasai Microsoft office adalah menjadi salah satu syarat recruitment karyawan di perusahaan ini.
6. Market size (positif)
Dalam tiga tahun terakhir, seiring dengan kebijakan operator menurunkan tarif,pertambahan jumlah pelanggan/pengguna seluler di Indonesia sangat signifikan. Saat ini, di perkirakan jumlah pelanggan seluler di tanah air hampir mencapai 90 juta dan dalam tiga tahun ke depan di perkirakan bakal melebihi setengah dari jumlah penduduk yang mencapai 240 juta jiwa. Industri seluler sangat mempunyai andil besar mempertahankan denyut nadi perekonomian nasional. Para produsen hp dan jasa telekomunikasi saling bersaing memberikan harga yang semurah-murahnya kepada konsumen (paket murah hp lg dengan esia yakni paket gratis menelpon sesama esia selama 6 bulan dengan harga hanya Rp.500.000, paket hp cina huahwei dengan esia dengan harga hanya Rp.200.000, Sony Ericcson dengan XL yakni 1 unit Sony ericson W950i, 3 unit J230 dan 5 kartu perdana XL seharga Rp.2.800.000. Berdasarkan fakta-fakta diatas menyebabkan perilaku
konsumtif
konsumen
semakin
meningkat.Seiring
bertambahnya
pelanggan/pengguna seluler di Indonesia, otomatis penggunaan akan pulsa akan semakin meningkat dan pasar penjualan voucherpun akan semakin bagus.
117
Dari gambar diagram di bawah ini dapat dilihat bahwa PT Sentra Media Komunika mempunyai pasar yang besar sehingga untuk menampung pasar itu semua maka di butuhkan teknologi yang mendukung yakni m-commerce (WAP) ini. Dengan adanya teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsaumen dan tentunya meningkatkan penjualannya. Kesempatan pasar yang begitu besar dapat dimanfaatkan perusahaan namun otomatis di lahan yang basah ini competitor yang masuk juga semakin banyak. Perusahaan harus dapat meningkatkan keunggulan kompetitifnya untuk merebut pasar dari para competitor.
118
Gambar 4.2 “Go” or “Not Go” Assessment
Positive faktor
Neutral factor
Negative factor Market Size
Technological Vulnerability
Likely Rate of Growth
Interaction between segment
Magnitude of unmet needs
Competitive Vulnerability
Dari hasil di atas menunjukkan bahwa dari faktor internal perusahaan telah siap untuk menerapkan teknologi m commerce dan dari segi pasarpun menyatakan adanya peluang positif
untuk
mendukung
penerapan
teknologi
m-commerce.
Jadi
dengan
mempertimbangkan faktor-faktor di atas, di mana semua faktor-faktor menunjukkan hasil yang positif ataupun netral,maka diputuskan perusahaan harus “go”. Dengan penerapan teknologi m-commerce (WAP) ini diharapkan dapat melayani konsumen perusahaan dengan lebih baik lagi dan tentunya memperluas pasar perusahaan karena transaksi yang dapat melayani secara global.
119
4.4 Formulating the marketing strategy Pada tahap ini diperhatikan strategi marketing yang akan dilakukan oleh perusahaan yakni meliputi segmentation,targeting dan positioning Tabel 4.12 Segmenting, Targeting and Positioning SEGMENTING
TARGETING
Segmenting Demografis
Pendidikan : Tamat SMU
POSITIONING Strategi Positioning terhadap harga
Jenis
kelamin
:
Tidak
Pendapatan : ≥
Strategi positioning
dibedakan
2.500.000/bulan
terhadap kualitas
Pendidikan: Min pelajar
Daerah pemasaran: Kota Metropolitan dan daerah daerah yang masuk jaringan WAP
Pendapatan:≥2.500.000/bulan
Alasan membeli : Efisiensi, efektif, mobilitas.
Segmenting Geografik :
Konsumen yang memiliki
Daerah pemasaran : Kota-kota
handphone yang bisa
metropolitan.
mengakses GPRS
Segmentasi perilaku - alasan membeli: Efisiensi, efektif dan mobilitas Konsumen handphone
yang
memiliki
120
4.4.1
Segmenting
Segmentasi Demografis -
Jenis kelamin : Tidak dibedakan PT.Sentra Media Komunika adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan voucher elektrik. Setiap orang tanpa memandang gender apakah dia wanita ataupun pria memakai telepon seluler dan otomatis melakukan pengisian voucher.Maka dari itu segmentasi perusahaan berdasarkan jenis kelamin diabaikan.
-
Pendidikan : Min Pelajar. Bahwa adanya keterbatasan user yang mengerti WAP ini maka kami mengambil segmentasi min user pelajar, dengan indikasi edukasi min seorang pelajar telah mengerti dan familiar dengan teknologi WAP ini, dan penyebaran kuesioner kita yang kesemuanya adalah tamatan pelajar.
-
Pendapatan : ≥ 2.500.000/bulan Transaksi dengan menggunakan m-commerce (WAP) di tujukan untuk kalangan middle-up sehingga dari segi pendapatan user yang ingin menggunakan layanan ini seperti data dari kuesioner yakni berkisar antara ≥2.500.000/bulan.
Segmenting geografik -
Daerah pemasaran: Kota metropolitan. Dengan indikasi kota metropolitan memiliki tingkat kemacetan dan mobilitas yang tinggi sehingga oarng-orang sangat memerlukan segala sesuatu yang mobilitas yakni dengan aplikasi WAP ini.
121
Segmenting perilaku Alasan membeli : Dengan adanya voucher elektrik ini,user menjadi lebih
-
efisien,efektif dan mobilitas tinggi. Transaksi tanpa batas dimanapun dan kapanpun user menginginkannya itu semua bisa dilakukan dengan teknologi ini.
Konsumen yang memiliki handphone Transaksi dengan aplikasi WAP ini adalah transaksi dengan handphone dan tentunya pengguna harus memiliki handphone untuk dapat bertransaksi.
4.4.2
Targeting •
Pendidikan : Tamat SMU Dengan indikasi minimal tamatan SMU dengan tingkat edukasi seorang pelajar dapat mengerti pemakaian teknologi WAP ini. Misalnya saja seorang user tidak bersekolah,membaca saja dia tidak bisa,bagaimana bisa mengakses teknologi WAP ini( 90% berisi tulisan ) dan dari data kuesioner menunjukkan bahwa responden kesemuanya adalah tamat SMU.
•
Pendapatan : ≥ 2.500.000 Transaksi dengan menggunakan m-commerce (WAP) di tujukan untuk kalangan middle-up sehingga dari segi pendapatan, user yang ingin dan mampu menggunakan layanan ini seperti data dari kuesioner yakni berkisar antara ≥2.500.000/bulan.
•
Daerah pemasaran : Kota-kota metropolitan dan masuk jaringan WAP Dengan indikasi orang-orang di kota-kota metropolitan ini menginginkan mobilitas tinggi.Dengan tingkat kesibukan dan angka kemacetan yang tinggi yang dialami
122
kota-kota metropolitan ini menjadi kekuatan dalam penggunaan pengisian pulsa lewat teknologi WAP.Berbeda dengan daerah-daerah kecil yang kesemuanya masih bisa dilakukan sendiri (angka kemacetan dan kesibukan rendah). Contohnya saja Udin di Madura yang kehabisan pulsa, dia dapat dengan cepat pergi ke toko-toko pulsa beda halnya dengan Tommy eksekutif di salah satu perusahaan besar di Sudirman. Tommy kehabisan pulsa pada saat jam makan siang,tentunya itu adalah jam-jam macet di Jakarta, apabila dia memaksakan diri untuk pergi membeli pulsa seperti udin tentunya dia akan terjebak macet dan pekerjaannyapun akan terbengkalai dan apabila dia tidak membeli pulsa maka bisnisnya akan terhambat.Solusi untuk itu semua tentunya adalah dengan pengisian pulsa lewat teknologi WAP, tommy masih bisa tetap melakukan pekerjaannya dengan kebutuhan pulsa yang terpenuhi. Meskipun perkembangan WAP sudah sedemikian pesatnya tetapi tidak bisa kitapungkiri masih adanya daerah-daerah yang belum bisa mengakses WAP. Maka dari itu segmentasi kita juga meliputi daerah-daerah yang telah bisa mengakses jaringan WAP ini. •
Alasan membeli: Efisiensi, efektif dan mobilitas,global dan transaksi tanpa batas Seperti penjelasan daerah pemasaran diatas bahwa lewat pengisian voucher secara WAP ini maka efisiensi, efektif dan mobilitas, global dan transaksi tanpa batas dapat dilakukan. Kita tidak harus menjadi Tommy, maju kena mundur kena. Dengan pengisian pulsa secara konvensional hal tersebut tidak dapat mungkin dilakukan sehingga menurunkan tingkat efisiensi seseorang.
•
Konsumen yang memiliki handphone yang bisa mengakses GPRS. Target dari aplikasi m-commerce ini adalah pengguna yang memiliki handphone yang bisa mengakses GPRS, karena pengisian pulsa ini dilakukan melalui WAP yang dapat diakses lewat GPRS.
123
4.4.3 -
Positioning Strategi Positioning terhadap harga Perusahaan mengeluarkan produk dengan nama emotion dimana harga jual voucher lebih murah dibandingkan perusahaan sejenis.Dengan semakin ketatnya persaingan antar sesama perusahaan voucher elektrik, PT Sentra Media Komunika memilih strategi harga untuk memenangkan pasar tentunya dengan pertimbanganpertimbangan yang matang.
-
Strategi positioning terhadap kualitas Produk PT sentra Media Komunika yang pertama yakni SMILE tetap dipertahankan. Dengan harga yang sama dengan pasar (tentunya emotion lebih murah) tetapi promosi dan kualitas service yang ditingkatkan.
124
4.5 Perancangan 4.5.1
Rancangan Halaman Home
Gambar 4.3 Rancangan Home
Halaman ”Home” merupakan halaman pertama dari situs WAP yang terdiri dari menu informasi, transaksi dan tentang perusahaan. Tujuan dari menu ini: •
Informasi Menu ini akan membawa pengguna ke halaman yang berisikan informasi tentang harga voucher dan program-program promosi dari perusahaan baik yang ditujukan untuk para pengguna maupun untuk para agen.
125
•
Transaksi Menu ini akan membawa pengguna ke halaman berikutnya yang berisi 2 proses transaksi .Yang pertama pengisian voucher seluler buat para pengguna langsung yang berisi berbagai macam pilihan provider dan nominal voucher dan yang kedua adalah transaksi yang ditujukan untuk agen dari PT Sentra Media Komunika yang ingin melakukan pengisian deposito.(seperti dijelaskan di Bab 3, proses bisnis perusahaan).
•
Tentang Menu ini akan membawa pengguna ke halaman ”Tentang”, dimana pengguna mendapatkan berbagai informasi mengenai perusahaan.
4.5.1.1 Rancangan Halaman Informasi Halaman informasi berisi 2 menu yakni menu daftar harga dan informasi. Halaman ”informasi” berisikan informasi program-program promosi yang di selenggarakan perusahaan dan informasi-informasi yang berhubungan dengan produk. Sedangkan halaman daftar harga adalah halaman dimana pengguna dan agen dapat mengakses informasi tentang harga voucher yang up to date Sehingga ketika melakukan transaksi pengguna dan agen dapat melakukan proses transaksi dengan cepat.
126
Gambar 4.4 Rancangan Halaman Informasi
4.5.1.1.1 Halaman Harga Setelah pengguna memilih menu daftar harga ,maka akan muncul daftar provider telekomunikasi baik itu GSM maupun CDMA. Pengguna tinggal menentukan pilihan provider apa yang dipakai pada ponsel mereka atau ingin mengakses daftar harga provider tertentu.
127
Gambar 4.5 Halaman GSM dan CDMA
Gambar 4.6 Halaman Harga Voucher GSM
128
Gambar 4.7 Halaman Harga Voucher CDMA
Gambar di atas adalah daftar harga voucher untuk CDMA.Yakni Esia, Fren dan Flexi. Setelah pengguna mendapatkan informasi mengenai harga terlebih dahulu diharapkan proses transaksi dapat berjalan dengan cepat.
129
4.5.1.1.2 Halaman informasi
Gambar 4.8 Rancangan Halaman Informasi Pada halaman informasi juga ditampilkan produk-produk ataupun program baru dari perusahaan. Seperti gambar di atas perusahaan mengeluarkan produk baru yang bernama emotion dengan harga jual yang lebih murah beserta nomor-nomor yang dapat dihubungi untuk informasi lebih lanjut tentang produk tersebut.
4.5.1.2
Rancangan Halaman Transaksi Pada halaman ”transaksi” ini mengidentifikasikan pengguna apakah seorang agen(mitra) perusahaan ataukah seorang pengguna langsung karena proses transaksi yang dilakukan berbeda. Para agen voucher melakukan transaksi untuk pengisian saldo deposito mereka untuk kemudian dapat digunakan untuk mengisi
130
voucher para pelanggannya, sedangkan para pengguna langsung yakni para konsumen langsung yang ingin mengisi pulsa di telpon seluler mereka.
Gambar 4.9 Rancangan Transaksi Agen 1
Gambar di atas menunjukkan pengguna situs WAP ini adalah seorang agen, maka diharuskan untuk dapat login terlebih dahulu yakni mengisi kode toko dan password. Kode dan password sesuai dengan pendaftaran pertama untuk menjadi seorang agen yakni dapat datang langsung ke counter sales PT Sentra Media Komunika karena pengisian kode dan password ini sangat rahasia. Setelah kode toko dan password cocok maka akan ditampilkan menu nominal deposito bagi agen, mulai dari Rp.100.000 dan menu lain-lain untuk nominal yang ditentukan pengguna.
131
Gambar 4.10 Rancangan Halaman Transaksi Agen 2
Setelah melakukan pemilihan nominal seperti yang diinginkan agen maka tahap selanjutnya adalah pengisian nomor seluler yang akan diisi deposito sehingga nomor tersebut dapat melakukan transaksi pengisian pulsa pelanggan dari agen tersebut. Selanjutnya pada tahap pembayaran pencantuman 3 digit terakhir nomor kartu kredit dan nama pemegang kartu. Bila kartu kredit cocok maka otomatis penambahan saldo di nomor yang dituju (transaksi berhasil dilakukan ).
132
Gambar 4.11 Rancangan Halaman Transaksi Pemakai GSM 1
Setelah itu maka akan muncul pilihan-pilihan provider GSM yang akan dipilih yakni Telkomsel (As, Simpati), XL (Jempol, Bebas Xtra, Bebas reguler), dan Indosat (Mentari, Im3). Disini pengguna memilih telkomsel maka muncul nominal voucher untuk produk dari Telkomsel yakni Simpati dan As.
133
Gambar 4.12 Rancangan Halaman Transaksi Pemakai GSM 2
134
Gambar 4.13 Rancangan Halaman Transaksi Pemakai GSM 3
Selanjutnya isi nomor handphone yang dituju kemudian pada tahap pembayaran pencantuman 3 digit terakhir nomor kartu kredit, nama pemegang kartu dan klik tombol beli. Apabila kartu kredit cocok maka otomatis penambahan pulsa di nomor yang dituju (transaksi berhasil dilakukan ). Menu keluar untuk otomatis keluar dari SituS WAP ini
135
Gambar 4.14 Rancangan Halaman Transaksi Pemakai CDMA 1 Apabila pengguna memilih menu CDMA maka akan ditampilkan pilihan provider jaringan CDMA yang ingin diakses yakni Flexi, Esia dan Star one.
Gambar 4.15 Rancangan Halaman Transaksi Pemakai CDMA 2
136
Maka akan ditampilkan pilihan nominal-nominal voucher yang dapat diisi. seperti gambar di atas yang menampilkan nominal ke 3 provider, esia, Starone, dan Flexi.
Gambar 4.16 Rancangan Halaman Transaksi Pemakai CDMA 3
Selanjutnya isi nomor handphone yang dituju kemudian pada tahap pembayaran pencantuman 3 digit terakhir nomor kartu kredit, nama pemegang kartu dan klik tombol beli.Apabila kartu kredit cocok maka otomatis penambahan pulsa di nomor yang dituju (transaksi berhasil dilakukan ). Menu keluar untuk otomatis keluar dari situs WAP ini
137
4.5.1.3 Rancangan Halaman Tentang Halaman ”Tentang” menampilkan informasi mengenai perusahaan seperti nama perusahaan, alamat perusahaan, nomor telepon perusahaan, nomor-nomor layanan customer service perusahaan di berbagai daerah dan nomor-nomor layanan pendaftaran agen baru. Pada bagian bawah dari halaman ini tersedia tombol ”Home” untuk kembali ke halaman awal.
Gambar 4.17 Rancangan Halaman Tentang
138
4.6 Hasil penelitian Dari hasil perhitungan melalui matriks internal-eksternal (IE) didapat posisi PT Sentra Media Komunika berada pada kuadran I yang berarti tindakan strategis yang dapat diambil oleh PT Sentra Media Komunika adalah ” Tumbuh dan Kembangkan” dan strategi yang dapat ditetapkan adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal). Dari analisis kebutuhan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa PT Sentra Media Komunika telah siap untuk menerapkan aplikasi m-commerce (WAP) dan respon perusahaan yang sangat respon perusahaan yang bagus terhadap faktor intenal maupun eksternal (seperti yang dapat dilihat dalam matriks IFE dan matriks EFE).