BAB III ANALISA PERANCANGAN SISTEM 3.1
Gambaran Umum Berikut ini gambaran beberapa sejarah, fungsi, tugas, visi, misi dan dan struktur organisasi dari KPP Pratama Purwakarta: 3.1.1 Sejarah KPP Pratama Purwakarta Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwakarta berdiri pada tanggal 01 April 1989,
yang
terbentuk
berdasarkan
Surat
Keputusan
RI
Nomor:
Kep.
276/KMK.01/1989 tanggal 25 Maret 1989 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jendral Pajak Jawa Barat di Bandung. Pada awal tahun 1990 Kantor Purwakarta berlokasi di jalan Kol. Kornel Singawinata No.78 Purwakarta berupa gedung berstatus sewa, dan pada tanggal 17 januari 1997 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Purwakarta menempati gedung kantor sendiri yang beralamat di Jalan Ir. Juanda No.1 Ciganea Bunder Purwakarta, bangunan tersebut berada satu atap dengan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Purwakarta (satu gedung dua kantor). Berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI.Nomor 443/KMK.01/2001 tanggal 23 juli 2001, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Purwakarta di bawah wilayah kerja Kantor Wilayah DJP Jawa Barat Bagian II Bandung. Pada tahun 2004 terjadi reorganisasi Direktorat Jendral Pajak dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP/KP.PBB) Purwakarta masuk ke kantor wilayah DJP Jawa Barat I Bandung. Berdasarkan keputusan menteri keuangan RI tanggal 28 Agustus 2007, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Purwakarta, KP.4 Subang dan Kantor Pelayanan PBB Purwakarta digabungkan, berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purwakarta, dan telah diresmikan pada tanggal 5 September 2007 di Bandung. 3.1.2 Tugas dan Fungsi KPP Pratama Purwakarta Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purwakarta mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan, pengawasan administrasi, dan pemeriksaan sederhana terhadap wajib pajak dibidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Tidak Langsung 38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lainnya (PTLL) dalam daerah wewenangnya berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan Direktorat Jendral Pajak (DJP). Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Purwakarta mempunyai fungsi pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, penggalian potensi pajak serta ekstensifikasi wajib pajak, mengamankan, menggali dan mengelola keuangan negara dari sektor pajak. Dalam melakukan tugas sebagaimana maksud diatas, KPP Pratama Purwakarta menyelenggarakan kegiatan sebagai berikut : 1.
Pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, pengamatan potensial perpajakan dan ekstensifikasi wajib pajak.
2.
Penelitian dan penata usahaan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT Tahunan) dan Surat Pembertahuan Masa (SPT Masa) wajib pajak.
3.
Pengawasan pembayaran masa Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
4.
Memberikan pelayanan kepada wajib pajak berupa pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan memberikan jawaban yang memuaskan atas pertanyaan-pertanyaan wajib pajak.
5.
Mengeluarkan atau menerbitkan surat-surat yang berhubungan dengan perpajakan antara lain: a. Surat Humbauan. b. Surat Teguran. c. Surat Ketetapan Pajak (SKP). d. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB). e. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB). f. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN). g. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT). h. Surat Tagihan Pajak.
6.
Melakukan tindakan penagihan terhadap tunggakan-tunggakan wajib pajak dengan tahapan : Surat teguran, surat perintah melakukan penyitaan dan pelelangan, dan surat paksa.
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7.
Melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan wajib pajak yang dapat berupa pemeriksaan sederhana lapangan dan pemeriksaan sederhana kantor. Pajak dapat diartikan sebagai pungutan yang dilakukan pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang hasilnya dipergunakan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah, yang balas jasanya tidak secara langsung diberikan kepada pembayarnya.Pemberian balas jasa dalam hal ini diwujudkan dalam pemberian kepada seluruh masyarakat, seperti pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum, pembangunan sarana-sarana umum masyarakat dan sebagainya.
3.1.3 Visi dan Misi KPP Pratama Purwakarta 1. Visi : Menjadi instansi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi. 2. Misi : Menghimpunkan penerimaan pajak Negara berdasarkan UU perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja Negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif. 3.1.4. Struktur Organisasi KPP Pratama Purwakarta Struktur
Organisasi
sangat
penting
untuk
terlaksananya
fungsi
pengorganisasian dengan baik, sebab dengan adanya stuktur organisasi akan terlihat dengan jelas tugas dan wewenang dari sebagian yang terdapat dalam hierarki organisasi dan ini akan memudahkan setiap karyawan untuk menjalankan tugas danfungsinya.
Kepala Kantor Subbagian Umum
Seksi PDI
Seksi Penagihan
Seksi Pelayanan
Seksi Pemeriksa
Seksi Waskon I
Seksi Waskon II
Fungsional Pemeriksa
Gambar 3.1 Struktur Organisasi KPP Pratama purwakarta 40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Seksi
Ekstenfikasi
3.1.5.
Prosedur dalam Penagihan Pajak Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar penanggung pajak dapat melunasi
utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksankan penagihan seketika dan sekaligus memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksankan penyanderaan, dan menjual barang – barang yang telah disita. Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar Wajib Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan dan menjual barang yang telah disita. Rusdji (2007:6). Berikut ini prosedur penagihan wajib pajak: 1. Tindakan pelaksanaan penagihan pajak diawali dengan penerbitan suratteguran setelah 7 hari jatuh tempo pembayaran. Surat Teguran tidak diterbitkan terhadap penanggung pajak yang telah disetujui untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajaknya. 2. Apabila jumlah utang pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi olehpenanggung pajak setelah 21 hari sejak diterbitkannya surat teguran, makaakan diterbitkan Surat paksa 3. Apabila jumlah utang pajak yang masih harus dibayar dilunasi olehpenanggung pajak seteelah lewat waktu 2×24 jam sejak Surat Paksadiberitahukan, maka segera akan diterbitkan Surat Perintah MelaksanakanPenyitaan (SPMP) 4. Apabila utang pajak dan biaya penagihan pajak yang masih harus dilunasioleh penanggung pajak setelah lewat dari jangka waktu 14 hari sejaktanggal pelaksanaan penyitaan, maka akan dilaksanakan pengumumanlelang 5. Apabila utang pajak dan biaya penagihan pajak yang masih harus dilunasioleh penanggung pajak setelah lewat dari jangka waktu 14 hari sejakpengumuman lelang, akan segera dilakukan penjualan barang sitaan penanggung pajak melalui kantor lelang.
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2
Rancangan Unified Modeling Languange (UML) Pada perancangan sistem ini akan menggunakan Unified Modelling Languange (UML) untuk untuk memenuhi semua kebutuhan sistem dan akan menjelaskan proses-proses yang akan terjadi pada aplikasi. Pada rancangan ini akan menggunakan beberapa diagram yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. 3.2.1 Use Case Berjalan Di KPP purwakarta
Data WP
Penetapan piutang pajak
Penambahan/ pengurangan piutang
JuruSita
PDI
Tindakan Penagihan
Membuat laporan
Monitoring penagihan
Kepala seksi penagihan
Gambar 3.2 Use Case Berjalan Penagihan di KPP Pratama Purwakarta
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.2.
Use Case Sistem Usulan
Membuat Table pemeriksa pajak
Membuat Penghitungan pajak
Membuat surat ketetapan pajak
Membuat surat tagihan pajak
pengolah data informasi (PDI)
Account Representative(AR)
Membuat Surat Teguran
Membuat surat Paksa
Membuat surat perintah melakukan penyitaan (SPMP)
Mencetak laporan
JuruSita
Gambar 3.3 Use Case usulan Penagihan di KPP Pratama Purwakarta
43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.3 Use Case Description Tabel 3.1 Deskripsi Use Case Diagram Usulan Membuat Table Pemeriksa Pajak Use
Case Membuat Table Pemeriksa Pajak(TPP)
Name : Scenario :
Membuat Table Pemeriksa Pajak(TPP)
Triggering
Ketika TPP sudah jatuh tempo dan wajib pajak belum membayarnya
Event : Brief
PDI Membuat Table Pemeriksa Pajak(TPP) setelah itu data TPP
Description :
digunakan untuk surat ketetapan pajak
Actors :
PDI
Related Use Case : Stakeholders
PDI
: -
Preconditions :
-
Post conditions : Flow events:
of Actors
System
1. PdI Membuat TPP
1. CreateTPP
2. Dari data TPP itu dibuatkan SKP
1. NO TPP dapat diakses dari form ketetapan pajak
Tabel 3.2 Deskripsi Use Case Diagram Usulan Membuat Surat Ketetapan pajak (SKP) Use
Case Membuat Surat ketetapan pajak
Name : 44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Scenario :
Mengolah SKP yang datanya diambil dari table pemeriksa pajak(TPP)
Triggering
Ketika TPP sudah jatuh tempo dan wajib pajak belum membayarnya
Event : Brief
PDI mencari dataTPP yang sudah jatuh tempo dan wajib pajak yang
Description :
belum membayar dibuatkan SKP, SKP yang sudah dibuat diberikan kepada AR untuk digunakan sebagai data penghitungan pajak. PDI
Actors :
Related Use Case : Stakeholders
PDI dan AR
: ada TPP sudah jatuh tempo dan wajib pajak belum membayarnya
Preconditions :
SKP telah disetujui Kasi PDI
Post conditions : Flow
of Actors
events:
System
3. PdI Melakukan update TPP yang tercatat di database sudah jatuh tempo dan wajib pajak belum membayar pajak Terutangnya.
2.1 Create SKP
4. Dari data TPP itu dibuatkan SKP
3.1 NO SKP dapat
5. SKP digunakan untuk penghitungan
diakses dari form
pajak
penghitungan pajak
Tabel 3.3 Deskripsi Use Case Diagram Usulan Membuat penghitungan Pajak Use Case Name :
Membuat penghitungan Pajak
Scenario :
Membuat penghitungan Pajak baru kemudian bisa
di
update jika diperlukan dan dapat di view data-data mengenai penghitungan pajak
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Triggering Event :
Adanya SKP yang tersimpan
Brief Description :
Account Representative(AR)Membuat penghitungan Pajak Berdasarkan SKP
Actors :
AR
Related Use Case :
-
Stakeholders :
AR
Pre-conditions :
SKP yang telah disetujui kasi PDI dan wajib pajak yang masih berstatus belum membayar
Post conditions :
Nota Penghitungan telah disetujui Kasi AR
Flow of Activities :
Actors
System
1. AR menerima Daftar Piutang yang telah disetujui kasi PDI dan berstatus belum bayar 2. Membuat Penghitungan Pajak yang baru berdasarkan daftar piutang
2.1 Create Penghitungan Pajak 2.2hitung total tunggakan pada uraian penghitungan
Tabel 3.4 Deskripsi Use Case Diagram Usulan Membuat Surat Tagihan Pajak Use Case Name :
Membuat Surat Tagihan Pajak
Scenario :
Penghitungan pajak yang telah disetujui akan dicetak sebagai surat tagihan pajak
Triggering Event :
Adanya Penghitungan pajak yang telah disetujui kasi AR
Brief Description :
AR menerima penghitungan pajak yang telah disetujui kasi AR kemudian menggunakan data penghitungan pajak untuk mencetak surat tagihan pajak
Actors :
AR
Related Use Case :
-
Stakeholders :
AR dan Jurusita
Pre-conditions :
Penghitungan pajak yang telah disetujui Kepala KPP dan wajib pajak masih berstatus belum bayar.
Post conditions :
Surat tagihan pajak telah dicetak dan dikirim ke wajib pajaknya
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Flow of Activities :
Actors
System
1. AR menerima penghitungan pajak yang
telah
kemudian
disetujui
kasi
AR
menggunakan
data
penghitungan pajak untuk mencetak surat tagihan pajak. 2. Mencetak
surat
tagihan
pajak
2.1 Klik print untuk
berdasarkan penghitungan pajak
mencetak surat tagihan pajak
Tabel 3.5 Deskripsi Use Case Diagram Membuat Surat teguran pajak Use Case Name :
Membuat surat Teguran Pajak
Scenario :
Membuat dan mencetak surat teguran baru kemudian datanya dapat di update dan dapat di view datanya
Triggering Event :
Ada Surat tagihan pajak yang telah melawati tanggal jatuh tempo dan wajib pajak membayar pajak terhutangnya
Brief Description :
Jurusita Menerima data tunggakan surat tagihan pajak yang sudah jatuh tempo sebagai acuan menerbitkan surat teguran ke wajib pajak
Actors :
Jurusita
Related Use Case :
-
Stakeholders :
Jurusita, Kasi Penagihan
Pre-conditions :
Ada surat tagihan pajak yang jatuh tempo dan wajib pajak belum membayar pajak terutangnya
Post conditions :
Surat teguran telah tercetak dan dikirim ke wajib pajaknya
Flow of Activities :
Actors
System
1. Jurusita tunggakan
mengecek surat
data tagihan
pajak yang telah jatuh tempo 2. Membuat
konsep
surat 2.1
Create surat teguran
teguran 3. Kasi Penagihan menerima 3.1 klik data surat teguran di
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
konsep surat teguran lalu
dalam data grid untuk di teliti
meneliti dan menyetujuinya
jika setuju chehk radiobutton
4. Surat teguran yang telah 4.1. KlikPrint untuk mencetak disetujui dapat dicetak oleh
surat teguran
jurusita pajak Tabel 3.6 Deskripsi Use Case Diagram Membuat surat Paksa Use Case Name :
Membuat Surat Paksa
Scenario :
Membuat dan mencetak surat paksa kemudian datanya dapat di update dan dapat di view datanya
Triggering Event :
Adanya Surat teguran yang sudah melewati tanggal jatuh tempo dan wajib pajak tersebut belum membayar pajak terutangnya
Brief Description :
Jurusita menerima data tunggakan surat teguran yang sudah jatuh tempo sebagai acuan menerbitkan surat paksa
Actors :
Jurusita
Related Use Case :
-
Stakeholders :
Jurusita, kasi Penagihan
Pre-conditions :
Adanya Surat teguran yang sudah melewati tanggal jatuh tempo dan wajib pajak tersebut belum membayar pajak terutangnya
Post conditions :
Surat Paksa telah tercetak dan dikirim ke wajib pajaknya
Flow of Activities :
Actors
System
1. Jurusita
mengecek
tunggakan pajak
surat
yang
telah
data
tagihan jatuh
tempo 2. Membuat
konsep
surat a. Create surat paksa
paksa 3. Kasi Penagihan menerima 3.1.klik data surat paksa di konsep surat paksa lalu
dalam data grid untuk
meneliti dan menyetujuinya
di teliti jika setuju
4. Surat
paksa
yang
telah
48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
check radiobutton
disetujui dapat dicetak oleh 4.1.Klik Print untuk jurusita pajak
mencetak surat paksa
Tabel 3.7 Deskripsi Use CaseMembuat surat perintah melakukan penyitaan (SPMP) Use Case Name :
Membuat surat perintah melakukan penyitaan (SPMP)
Scenario :
Membuat dan mencetak SPMPkemudian datanya dapat di update dan dapat di view datanya
Triggering Event :
Adanya Surat paksa yang sudah melewati tanggal jatuh tempo dan wajib pajak tersebut belum membayar pajak terutangnya
Brief Description :
Jurusita menerima data tunggakan surat paksa yang sudah jatuh tempo sebagai acuan menerbitkan SPMP
Actors :
Jurusita
Related Use Case :
-
Stakeholders :
Jurisita,kasi penagihan
Pre-conditions :
Adanya Surat Paksa yang sudah melewati tanggal jatuh tempo dan wajib pajak tersebut belum membayar pajak terutangnya
Post conditions :
SPMP telah tercetak dan dikirim ke wajib pajaknya
Flow of Activities :
Actors
System
1. Jurusita mengecek data tunggakan surat tagihan pajak yang telah jatuh tempo 2. Membuat konsep surat 2.1.Create SPMP paksa 3. Kasi
Penagihan 3.1. klik data SPMP di dalam
menerima konsep surat
data grid untuk di teliti
paksa lalu meneliti dan
jika
menyetujuinya
radiobutton
4. Surat paksa yang telah disetujui dapat dicetak 49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.1.Klik
setuju Print
mencetak SPMP
chehk untuk
oleh jurusita pajak
Tabel 3.8 Deskripsi Use Case Diagram Membuat Laporan Use Case Name :
Membuat Laporan
Scenario :
Membuat Laporan Penagihan berdasarkan urutan penagihan
Triggering Event :
Adanya Laporan penagihan yang tersimpan
Brief Description :
Admin penagihan Membuat laporan penagihan berdasarkan urutan penagihan penerbitan surat teguran, surat paksa, dan surat penyitaan
Actors :
Admin Penagihan
Related Use Case :
-
Stakeholders :
-
Pre-conditions :
Masuk ke form Membuat Laporan
Post conditions :
Form Laporan Surat teguran,surat paksa, dan surat penyitaan
Flow of Activities :
Actors
System
1. Admin membuka menu laporan
2.1 Menampilkan form menu
2. Admin
membuat
laporat
berdasarkan
laporan 3.1 Menampilkan
Surat
teguran,surat
form pengisian
paksa,
dan
Laporan
surat
penyitaan
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3 Activity Diagram 3.3.1 Activity DiagramMembuat Table Pemeriksa Pajak(TPP) SISTEM
PDI
Memilih Menu Pemeriksa Pajak
Menampilkan Layar form Pemeriksa pajak
Mengisi form Pemeriksa Pajak
Save data
Gambar 3.4 Activity diagram usulanMembuat Table Pemeriksa pajak
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3.2 Activity DiagramMembuat Surat Ketetapan Pajak(SKP) SISTEM
PDI
Membuka menu ketetapan pajak
Menampilkan Layar form Ketetapan pajak
Mengisi form ketetapan pajak
Save data
Gambar 3.5 Activity diagram usulanMembuat Surat ketetapan Pajak(SKP)
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3.3 Activity Diagram Membuat Penghitungan Pajak SISTEM
AR
Membuka menu Penghitungan Pajak
MenampilkanForm Penghitungan pajak
Mengisi Form Penghitungan
Menampilkan Total Tunggakan Pajak
Save
Edit
Delete
Gambar 3.6Activity Diagram Membuat Penghitungan Pajak
53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3.4 Activity DiagramMembuat surat tagihan Pajak
AR
SISTEM
Membuka menu STP
Menampilkan form STP
Memilih data WP yg jatuh Tempo
Menyimpan dan mencetak
Gambar 3.7 Activity diagram Membuat Surat Tagihan Pajak
54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3.5 Activity Diagram Membuat Surat Teguran Jurusita
SISTEM
Membuka menu surat teguran
Tampilkan Form Surat teguran
Mengisi Form surat teguran
Save/Print
Gambar 3.8 Activity diagram Membuat surat teguran
55
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3.6 Activity Diagram Membuat Surat Paksa Jurusita
SISTEM
Membuka menu surat Paksa
Tampilkan Form Surat Paksa
Mengisi Form surat Paksa
Save/Print
Gambar 3.9 Activity diagram Membuat surat Paksa
56
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3.7 Activity Diagram Membuat Surat Perintah melakukan Penyitaan(SPMP) Jurusita
SISTEM
Membuka menu surat teguran
Tampilkan Form Surat teguran
Mengisi Form surat teguran
Save/Print
Gambar 3.10 Activity diagram Membuat surat teguran
57
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3.8 Activity Diagram Mencetak laporan Admin
SISTEM
Membuka menu laporan
Menampilkan menu laporan
Pilih jenis laporan penagihan
Menampilkan laporan pilihan
Surat teguran
SuratPaksa
Gambar 3.11 Activity diagram usulan Mencetak laporan
58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Surat Penyitaan
3.4 Sequence diagram 3.4.1 Sequence diagram table Pemeriksa Pajak(TPP)
Main Menu
PDI
tpp
Menu tpp
Buka() Create_tpp Create_tpp Get (no_tpp,) no_tpp Pilih no_tpp() input(No_tpp,npwp,nama, alamat,tgl_jth_tempo)
(No_tpp,npwp,nama,alamat, tgl_jth_tempo)
Simpan()
No_tpp,npwp,nama,alamat,tgl_jth_tem po
Simpan() Simpan()
Gambar 3.12 Sequence diagram TPP
59
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tpp DA
3.4.2 Sequence diagram Membuat Surat ketetapan pajak(SKP)
Menu utama
Menu SKP
SKP handler
SKP
TPP
TPP DA
PDI Tpp jatuh temo) Create_skp Start_skp(no_skp) New_skp(no_skp) Int tpp(no_tpp) Read_tpp() Create_SKP() Get_TPP A A A Simpan() Simpan() Simpan() A =no_tpp,npwp,nama,alamat,jenis_tpp,nilai_tpp,tgl_jatuh_tempo,tgl_terbiit
Gambar 3.13 Sequence diagram SKP
60
http://digilib.mercubuana.ac.id/
SKP DA
3.4.3 Sequence Diagram Penghitungan pajak(PP)
Menu utama
PDI
Menu PP
PP handler
PP
SKP
SKP DA
Complete SKP Create() Start_PP() New_PP() Int_skp(no_skp) ReadSkp() Create_PP() Get_skp B B B Simpan() Simpan() Simpan()
A =no_p_pjk,no_skp,npwp,nama,alamat,jenis_tpp,nilai_tpp,tgl_jatuh_tempo,tgl_terbiit
Gambar 3.13 Sequence diagram PP
61
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PP DA
3.4.4 Sequence Diagram Membuat surat Tagihan Pajak (STP)
Menu STP
PDI
STP handler
Print preview STP
STP
PP PP handler DA
PP
STP DA
Complete PP newSTP() Start_PP() New_STP() Int_PP(no_Pp) ReadPP() Create() Get_PP PP_description Print_STP() Print_stp()
Simpan() Simpan()
Gambar 3.15 Sequence diagram Membuat surat tagihan Pajak
62
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.4.5 Sequence Diagram Membuat Surat Teguran
Menu utama
Admin
Teguran
Menu Teguran
Buka() No_Surat Teguran No_Surat_teguran Get (no_Srt_teguran) no_Surat_teguran Pilih no_Srt_teguran() input(No_srt_teguran,npw p,nama,alamat,tgl_jth_te mpo)
(No_srt_teguran,npwp,nama ,alamat,tgl_jth_tempo)
Simpan()
No_srt_teguran,npwp,nama,alamat,tgl_ jth_tempo
Simpan() Simpan()
Gambar 3.16 Sequence diagram membuat suratTeguran
63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Teguran DA
3.4.6 Sequence Diagram Membuat Surat Paksa
Menu utama
Admin
: Paksa
Menu paksa
Buka() No_Surat Paksa No_Surat_paksa Get (no_Srt_paksa) no_Surat_paksa Pilih no_Srt_paksa() input(No_srt_paksa,npwp, nama,alamat,tgl_jth_temp o)
(No_srt_paksa,npwp,nama,al amat,tgl_jth_tempo)
Simpan()
No_srt_paksa,npwp,nama,alamat,tgl_jt h_tempo
Simpan() Simpan()
Gambar 3.17 Sequence diagram membuat suratPaksa
64
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Paksa DA
3.4.7 Sequence Diagram Membuat Surat Perintah melakukan Penyitaan (SPMP)
Menu Utama
Admin
SPMP DA
SPMP
Menu SPMP
Buka() No_SPMP No_Spmp Get (no_Spmp) no_SPmpa Pilih no_SPMP() input(No_SPMPa,npwp,na ma,alamat,tgl_jth_tempo)
(No_SPMP,npwp,nama,alam at,tgl_jth_tempo)
Simpan()
No_SPMP,npwp,nama,alamat,tgl_jth_te mpo
Simpan() Simpan()
Gambar 3.18 Sequence diagram membuat SPMP
3.4.8 Sequence Diagram Membuat Laporan
: Input laporan
Admin
: Laporan
Buka() Add (periode) Add (pilihan order by) Get kd_penagihan Kd_penagihan, tgl, nama, hutang cetak() cetak()
Gambar 3.19 Sequence diagram membuat laporan
65
http://digilib.mercubuana.ac.id/
: Penagihan
3.5 Class Diagram Usulan pada Bagian Penagihan Pajak
Penghitungan_Pajak
Ketetapan_piutang
1..*
TPP -No_Tpp -NPWP -Nama -Alamat -Jenis_TPP -Nilai_Tpp -Pajak_terhutang -tgl_jth_tempo -tgl_terbit +insert() +update() +delete()
-no_Tpp -No_KP -NPWP -Nama -Alamat -Jenis_kP -Nilai_KP +insert() +update() +delete()
1..*
0..1
Srt_tagihan_pajak
-no_p_pjk -No_kp -tgl_terbit -Jumlah_Piutang_pajak -Jenis_pajak -Tahun_pajak -Jatuh_tempo -NPWP +insert() +update() +delete()
1
1
-no_Stp -No_p_pjk -Tanggal_jth_tempo +Insert() +Update() +delete() 1..*
1..1
0..1 SPMP
Surat_Paksa
-No_spmp -No_surat_paksa -nama -NPWP -tanggal_srt_paksa -alamat -jenis_pjk -nilai_tagihan -total_tunggakan -tgl_jth_tempo +insert() +update() +delete() +print()
-No_surat_Paksa -No_surat_teguran -nama -NPWP -tanggal_surat_paksa -alamat -jenis_pjk -nilai_tagihan -total_tunggakan -tgl_jth_tempo +insert() +update() +delete() +print()
0..1
1..*
Surat_teguran
0..1
1..*
-No_surat_teguran -No_sTP -nama -NPWP -tanggal_surat_Teguran -alamat -jenis_pjk -nilai_tagihan -total_tunggakan -tgl_jth_tempo +insert() +update() +delete() +print()
Gambar 3.20 Class Diagram Usulan pada Penagihan Pajak
66
http://digilib.mercubuana.ac.id/