6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Periklanan sebagai Salah Satu Kegiatan Pemasaran Ralph dalam Morissan 4 mendefinisikan iklan atau advertising sebagai
setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui, Morissan kemudian melanjutkan bahwa iklan merupakan suatu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini terjadi karena daya jangkau iklan yang sifatnya luas. Iklan melalui media massa memiliki keuntungan yaitu kemampuannya menarik perhatian konsumen terutama produk yang iklannya populer atau sangat dikenal masyarakat. Hal tersbut tentu saja pada ahirnya akan meningkatkan penjualan. Moriarty5 mendefinisikan iklan atau advertising sebagai jenis komunikasi pemasaran yang merupakan istilah umum yang mengacu kepada semua bentuk teknik komunikasi yang digunakan pemasar untuk menjangkau konsumennya dan menyampaikan pesannya. Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum.6
Morissan. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Tangerang: Ramdina Prakarsa. 2007. Hal.14. Sandra Moriarty, et.al., Advertising edisi kedelapan. Jakarta: Kencana. 2011. hal 6 6 Monlee Lee dan Carla Johnson. Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global. Jakarta: Kencana, 2011. Hal. 3. 4 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
Institusi periklanan Inggris mendefinisikan periklanan sebagai pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurahmurahnya.7 Tujuan periklanan adalah mengubah atau mempengaruhi sikap-sikap khalayak, dalam hal ini tentunya adalah sikap-sikap konsumen.8 Lee dan Johnson
9
menyebutkan terdapat tiga fungsi periklanan,
diantaranya: a. Periklanan
menjalankan
sebuah
fungsi
‘informasi’;
periklanan
mengkomunikasikan informasi produk, ciri-ciri, dan lokasi penjualannya. Periklanan memberitahu konsumen tentang produk-produk baru. b. Periklanan menjalankan sebuah fungsi ‘persuasif’; periklanan mencoba membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan tersebut. c. Periklanan menjalankan sebuah fungsi ‘pengingat’; periklanan terusmenerus mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpa memperdulikan merek pesaingnya. Pemasaran adalah segala kegiatan yang terkait iklan atau penjualan secara eceran. Berbagai kegiatan seperti pembujukan, promosi, publikasi, semuanya adalah kegiatan pemasaran.10
Frank Jefkins. Periklanan. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1997:5. Ibid. hal 17 9 Monlee Lee dan Carla Johnson, op.cit., 10. 10 Morissan, op.cit. hal 2. 7 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Pemasaran sebenarnya lebih dari sekedar mendistribusikan barang dari para produsen pembuatnya ke para konsumennya. Pemasaran sesuangguhnya meliputi semua tahapan, yakni mulai dari penciptaan produk hingga kepelayanan purna jual setelah transaksi penjualan itu terjadi. Salah satu tahapan dalam pemasaran tersebut adalah periklanan.11 Iklan erat kaitannya dengan pemasaran, sebagaimana yang dikemukakan oleh Jefkins12 bahwa unsur periklanan termasuk dalam elemen promosi yang ada dalam konsep 4P. Konsep 4P pertama kali diperkenalkan oleh E.Jerome McCarthy, yang kemudian dikembangkan oleh Philip Kotler. Konsep 4P pada dasarnya membagi bauran pemasaran menjadi empat bagian utama yakni product (produk), place (tempat), price (harga), dan promotion (promosi). Selanjutnya Jefkins mengatakan bahwa periklanan sesungguhnya memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan berbagai elemen yang terkandung di dalam keseluruhan bauran. Periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada khalayak, periklanan juga harus mampu membujuk khalayak ramai agar berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan untuk mencetak penjualan dan keuntungan.13 Terdapat beberapa alasan perusahaan atau pemasang iklan memilih iklan di media massa untuk mempromosikan barang dan jasanya, diantaranya:14
Frank Jefkins, op.cit. hal 1 Ibid. Hal. 8. 13 Ibid. Hal. 15 14 Op.cit. hal 14. 11 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
a. Iklan media massa dinilai efisien dari segi biaya untuk mencapai audien dalam jumlah besar b. Iklan media massa dapat digunakan untuk menciptakan citra merek dan daya tarik simbolis bagi suatu perusahaan atau merek. Hal ini sangat penting khususnya bagi produk yang sulit dibedakan dari segi kualitas maupun fungsinya dengan produk saingannya. c. Pemasang iklan harus memanfaatkan iklan di media massa untuk mempromosikan produknya di mata konsumen. 2.2.
Periklanan Iklan merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi
setiap khalayak di masyarakat. Melihat hal tersebut, banyak produsen yang menggunakan periklanan sebagai salah satu media untuk mempromosikan produknya dipasaran agar dikenal oleh masyarakat luas dari berbagai lapisan. Melalui iklan pula, produsen dapat berkomunikasi langsung dengan konsumennya, karena di dalamnya terdapat komunikator (produsen atau pengiklan), pesan yang akan disampaikan, media massa, komunikan (audiens atau khalayak) dan efek yang ditimbulkan. Alex S. Nitisemito
15
(2003: 134) menerangkan bahwa pengertian
periklanan adalah mempengaruhi konsumen dalam bentuk tulisan, gambar, suara atau kombinasi dari semuanya itu yang diarahkan pada masyarakat secara luas dan secara tidak langsung.
15
Hanik Mufarihah Triyono. “Dampak Periklanan Terhadap Minat Beli pada Hp Samsung Galaxy”. Semarang. Fakultas Ekonomi, Univ. Muhammadiyah. Hal. 3.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Periklanan adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar.16 Periklanan atau advertising juga dapat didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media.17 Saat ini, iklan dibuat di berbagai macam media, seperti media cetak, media elektronik, dan yang iklan melalui media internet. Pemilihan media merupakan masalah bagaimana mencari cara yang paling efektif agar pesan tersebut dapat sampai dengan jelas kepada khalayak masyarakat. 2.3.
Hierarchy Effect Model Hierarchy Effect Model menunjukkan proses dimana iklan bekerja, iklan
mempengaruhi konsumen. Pemasang iklan harus merancang pesan yang hendak disampaikan di dalam iklan yang akan dipasarkan baik secara verbal maupun nonverbal. Isi pesan sebaiknya mudah dicerna dan dimengerti oleh konsumen serta mengandung informasi yang benar sehingga terjadiya pengambilan keputusan akan pembelian produk oleh khalayak. Hierarchy Effect Model adalah suatu tahap yang menggambarkan tanggapan atau respon yang diterima khalayak setelah melihat iklan. Membujuk khalayak ramai agar berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan yaitu adanya pembelian guna mencetak penjualan dan keuntungan, merupakan salah satu tujuan periklanan.
16 17
Philip Kotler and Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. New Jersey: Indeks. 2006. Hal. 244 Rhenald Kasali. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1992. Hal 9.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Menurut model Hierarchy of Effect dalam mempengaruhi konsumen, iklan memiliki efek-efek yang terdiri atas awareness-knowledge-liking-preferenceconviction-purchase, yang dikelompokkan ke dalam tiga tahap respons seperti tertera pada table berikut: Hierarchy Effect Model Model Hirarki Pengaruh Awareness
Tahap Kognitif Berdasarkan pemikiran dan penilaian yang rasional
Knowledge Liking
Afektif Menekankan pada perasaan (emosi), perubahan sikap dan keyakinan
Preference Conviction Puchase
Konatif Mengubah Tabel 2.1
( Sumber: Philip Kotler dan A.B. Susanto. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Hal 782 )
Tahap penerimaan konsumen dalam hubungannya dengan model Hierarchy of Effect dengan pesan iklan, dapat diuraikan sebagai berikut:18 1. Awareness (Tingkat Kesadaran) Tahap dimana audiens mengetahui adanya produk tetapi hanya sambil lalu (sekedar tahu), misalnya hanya tahu nama produk. 2. Knowledge (Tingkat Pengetahuan)
18
Ibid. Hal. 783
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Tahap dimana audiens memiliki kesadaran tentang perusahaan atau produk tetapi tidak mengetahui lebih banyak lagi. 3. Liking (Tingkat Kesukaan) Tahap dimana audiens mengetahui produk tersebut, bagaimana perasaan mereka terhadap produk atau perusahaan. 4. Preference (Tingkat Pilihan) Tahap dimana audiens sasaran mungkin menyukai suatu produk tetapi tidak memilinya dibandingkan dengan produk yang lain. 5. Conviction (Tingkat Keyakinan) Tahap dimana audiens sasaran mungkin lebih menyukai suatu produk tertentu tetapi tidak menimbulkan keyakinan untuk membeli. 6. Purchase (Tingkat Pembelian) Tahap dimana audiens sasaran mungkin memiliki keyakinan tetapi tidak bermaksud untuk melakukan pembelian. Mereka mungkin menanti lebih banyak informasi atau merencanakan untuk bertindak kemudian. Selanjutnya, tahapan dalam Hierarchy of Effect tersebut dikelompokkan dalam tiga (3) dimensi dasar yakni: 1. Awareness dan Knowledge masuk ke dalam tahap kognitif; ini berkaitan dengan iklan yang menyediakan informasi dan fakta. Tahap kognitif berdasarkan atas pemikiran dan penilaian rasional atas apa yang dianjurkan komunikator. 2. Liking, Preference, dan Conviction masuk ke dalam tahan afektif; ini berkaitan dengan adanya iklan yang merubah sikap, perasaan, dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
keyakinan. Tahap afektif yaitu penilaian berdasarkan komponen perasaan sebelum mengambil keputusan terakhir tentang isi pesan dari iklan. 3. Purchase masuk ke dalam tahap konatif; ini berkaitan dengan iklan yang dapat mengubah. Tahap konitif disini memberikan penilaian berdasarkan arti khusus dari pesan sebagaimana disajikan oleh komunikator, dimana pada akhirnya melakukan tindakan pembelian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan komunikator. Pengembang teori Hierarchy of Effect, Lavidge & Steiner mengemukakan bahwa untuk sampai pada tingkat dimana konsumen melakukan pembelian, iklan tidak hanya harus menciptakan kesadaran (awareness) yang tinggi namun juga harus dapat dipahami oleh konsumen. Setelah mengetahui semua informasi atau knowledge mengenai sebuah iklan, maka konsumen akan lebih menghargai iklan tersebut dan produk yang diiklankan. Selain knowledge, perusahaan juga perlu membuat konsumen merasa tertarik (liking), sehingga konsumen akan memiliki kecenderungan atau kesukaan (preference) terhadap iklan dan produk tersebut dan yakin (conviction) sehingga konsumen berkeinginan kuat untuk menggunakan produk yang diiklankan (purchase). 2.4.
Terpaan Iklan Liliweri19 mengatakan terpaan dalam ilmu komunikasi merupakan perilaku
penggunaan media yang menurut Alo Liliweri penggunaan media meliputi tiga hal yaitu isi pesan, daya tarik iklan dan intensitas penayangan. Pengertian dasar dari terpaan
19
Luna Launna. “Pengaruh Terpaan Iklan Televisi Axis Versi Pake Sedikit Dijamin Gratisnya Banyak terhadap Brand Awareness di Kalangan Mahasiswa Bandung”. Bandung. 2013. Hal 7.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
adalah interaksi konsumen dengan pesan dari pemasar. Terpaan iklan merupakan suatu proses dimana terjadi respon kognitif atau pemikiran ketika seseorang membaca, melihat, atau mendengar komunikasi. Terpaan merupakan awal yang penting menuju tahap-tahap selanjutnya dari proses informasi. Terpaan terjadi manakala stimulus datang dengan jarak yang dapat diterima sensor kita. Sikap individu pun dibentuk oleh informasi yang menerpanya. Sikap itu terbentuk melalui tahapan proses mental dalam dirinya, mulai dari pengenalan masalah, timbulnya kebutuhan, dan pembelian produk. Semakin sering konsumen terkena terpaan, maka mereka akan semakin ingat akan produk atau merek. Teori Advertising Exposure Process, mengatakan apabila konsumen terkena terpaan iklan maka akan tercipta perasaan dan sikap tertentu terhadap merek yang kemudian akan menggerakkan konsumen untuk membeli. Terpaan iklan sebagai variabel independen dapat diukur melalu tiga (3) dimensi, yaitu dimensi frekuensi, dimensi durasi, dan dimensi intensitas. Dimensi frekuensi adalah seberapa sering konsumen menerima terpaan iklan melalui satu atau beberapa media dalam rentang waktu tertentu. 20 Durasi adalah lamanya sesuatu berlangsung. Durasi dapat dihitung dalam satuan tahun, bulan, minggu, hari, jam, dan detik.21 Sedangkan intensitas ialah keadaan tingkatan atau ukuran kemungkinan suatu iklan mendapatkan perhatian. Intensitas iklan berarti seberapa lama terpaan iklan diterima oleh konsumen.
William Wells, John Burnett & Sandra Moriaty. Advertising:Principles and Practice 3nd ed. New Jersey: Prentice Hall. 1995. Hal 311 21 Sutisna. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2002. Hal. 287 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Proses dari terpaan iklan menurut brand advertising exposure process adalah: 1. Terpaan iklan dapat menciptakaan terjadinya brand awareness dalam benak konsumen, karena iklan yang ditayangkan membawa pengaruh kognitif dan persepsi dari khalayak, konsumen juga akan mengetahui keuntungan dan sifat dari brand tersebut. 2. Terpaan iklan juga akan menciptakan citra dari brand tersebut. 3. Terpaan iklan dapat mengasosiasikan sesuatu dengan merek (brand association) 4. Terpaan iklan juga dapat menciptakan kesan bahwa brand disukai oleh lingkungan sekitar kita. Semua efek ini mengakibatkan perubahan sikap tertentu yang berakhir pada terciptanya pembelian. Konsumen diekspos terhadap informasi pemasaran sejalan dengan keinginan dan perilaku mencari berdasarkan tujuan mereka. Terpaan informasi sangat penting untuk proses interpretasi konsumen. Namun demikian perlu diperhatikan pula bahwa seiring dengan meningkatnya jumlah informasi dalam suatu media, konsumen menjadi semakin pandai dalam menghindari diri dari terpaan iklan, sehingga di sini frekuensi, durasi dan intensitas dalam sebuah iklan memainkan peran sangat penting selain sisi kreatif iklan tersebut. Keterbukaan terhadap iklan (exposure to an Ad) membentuk berbagai perasaan (pengaruh) dan pertimbangan (kognisi) sebagai akibat dari keterbukaan terhadap iklan. Perasaan dan pertimbangan ini pada gilirannya akan mempengaruhi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
sikap konsumen terhadap iklan dan keyakinan mereka terhadap merek yang diperoleh dari keterbukaan terhadap iklan. Akhirnya, sikap konsumen terhadap iklan dan keyakinan pada merek, mempengaruhi sikapnya terhadap merek, menurut Schifmann dan Kanuk.22 Sikap yang dihasilkan dapat berupa sikap positif maupun negatif. Iklan yang disuka akan menghasilkan pengaruh yang positif terhadap produk dan merek, begitupun sebaliknya. Dengan segala atribut yang dimiliki iklan, tujuan akhir iklan adalah timbulnya sikap positif terhadap merek produk. Sikap ini mengaktifkan kebutuhan dan keinginan baru seseorang yang terkena terpaan iklan. Sikap ini pula membuat orang merasa tidak puas jika belum memiliki barang yang diinginkan yang pada akhirnya akan berakibat pada minat untuk membeli produk. 2.5.
Elemen-elemen Iklan Televisi Durasi tayang iklan di televisi sangat mempengaruhi efektifitas iklan.
Karena biaya iklan yang mahal menjadi salah satu sebab mengapa iklan di televisi menjadi sangat singkat, sehingga iklan yang ditayangkan tidak mampu menjelaskan secara keseluruhan dan detil informasi suatu produk. Oleh karena itu, dalam mendesain suatu iklan perlu memperhatikan elemen-elemen yang terdapat pada iklan agar dapat membuat konsumen tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk serta upaya untuk menanamkan preferensi merek dalam benak konsumen. Atribut iklan merupakan aspek-aspek yang terkandung dalam suatu produk yang nantinya akan menjadi penentu serta pertimbangan konsumen untuk
22
Leon G. Schifmann dan Leslie Lazaar Kanuk. Perilaku Konsumen ed. 7. Jakarta: PT. Indeks. 2002. Hal. 231
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
menyenangi dan kemudian membeli produk tersebut. 23 Atribut iklan juga dapat disebut sebagai elemen-elemen iklan, untuk mengetahui apakah iklan suatu produk sesuai dengan keinginan atau dapat menarik perhatian masyarakat, diperlukan elemen-elemen iklan sebagai berikut:24 1. Elemen Heard Words Maksudnya adalah kata-kata yang terdengar dalam iklan yang dapat membuat audiens semakin mengerti akan maksud pesan iklan yang disampaikan. 2. Elemen Music Maksudnya adalah musik yang terdapat dalam tayangan iklan termasuk iringan musik, maupun lagu yang ditampilkan. 3. Elemen Seen Words Maksudnya adalah kata-kata yang terlihat pada tayangan iklan yang dapat memperngaruhi benak pemirsa. 4. Elemen Picture Maksudnya adalah gambar atau tayangan iklan meliputi objek yang digunakan, figur yang digunakan, adegan yang ditampilkan. 5. Elemen Colour Maksudnya adalah komposisi atau keserasian warna gambar serta pengaturan cahaya yang terdapat dalam tampilan tayangan iklan.
23
David A. Aaker. Building Strong Brand. New York: McGraw-Hill, Inc. 1996
24
http://www.magetankab.go.id/sites/defaults/files/documents/formulir/Fungsi%20dari%20Peranan%20Iklan% 20pada%20tv.pdf
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
6. Elemen Movement Maksudnya adalah gerakan yang ada terlihat pada tayangan iklan yang dapat mempengaruhi emosi seseorang untuk larut di dalamnya meliputi fragmen cerita dari adegan yang ditampilkan. 2.6.
Minat Beli Kotler
25
mengatakan minat beli adalah tahapan yang dilakukan oleh
konsumen sebelum merencanakan pembelian suatu produk. Minat beli dapat
digambarkan suatu situasi konsumen sebelum membeli suatu merek atau produk, atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian. Minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap suatu rangsangan dari pemasar yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian.26 Minat beli biasanya diawali oleh keinginan yang digerakkan oleh emosi yang didasarkan pada harapan, kerinduan dan kehendak.27 Minat beli dianggap sebagai perantara antara faktor-faktor motivasional yang memperngaruhi perilaku. Iklan mempengaruhi minat beli konsumen dalam tindakan dan keyakinannya akan merk produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Peranan iklan dalam mempengaruhi penjualan melalui berbagai teknik periklanan televisi dengan tingkatan tertentu, memberikan image tersendiri bagi konsumennya. Keberhasilan perusahaan dalam
pemasaran
perlu didukung oleh
pemahaman yang baik mengenai perilaku konsumen, dengan adanya pemahanan perilaku konsumen oleh perusahaan, makan perusahaan dapat merancang apa saja
Arnoldus Meidika. “Pengaruh Tingkat Kredibilitas Endorser dan Tingkat Brand Awareness terhadap Minat Beli Minuman Berenergi”. Jurnal Komunikasi, Univ. Atma Jaya. Hal.9. 26 Philip Kotler. Op.Cit. hal 205 27 Sandra Moriarty, Nancy Mitchell & Williams Wells, op.cit. Hal 139 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
yang diinginkan oleh konsumen. Tugas produsen adalah meneliti faktor-faktor yang mendasari konsumen dalam memilih salah satu atau beberapa diantara jajaran produk yang ditawarkan perusahaan. Komunikasi yang ditujukan untuk mempengaruhi perilaku konsumen mencerminkan informasi melalui symbol, kata-kata, gambar atau stimuli-stimuli yang diasosiasikan dengan produk atau jasa. Informasi yang diperoleh oleh konsumen akan membentuk kecenderungan memilih seseorang terhadap suatu objek dan preferensi ini akan membentuk sikap konsumen terhadap objek tersebut, sikap ini seringkali secara langsung akan mempengaruhi apakah konsumen akan membeli produk tersebut atau tidak. Minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya.28 2.7.
Internet
2.7.1
Pengertian Internet Secara mudahnya, internet adalahh salah satu bentuk media komunikasi dan
informasi interaktif. Wujud internet adalah jaringan komputer yang terhubung di sekuruh dunia, sehingga melalui internet kita bisa mengakses dan bertukar informasi secara cepat. Mengakses internet berbarti mengakses informasi. Alat untuk mengakses internet bisa menggunakan komputer, leptop, handphone, dan berbagai smartphone atau gadget.29
28 29
Jerome E. McCarthy. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Erlangga. 2002. Hal. 298 Andy Krisiant. Internet untuk Pemula. PT. Elex Media Komputindo: Jakarta. 2014. Hal 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Internet adalah jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia. Dengan internet, sebuah komputer bisa mengakes data yang terdapat pada komputer lain di benua yang berbeda.30 Internet menjadi kekuatan yang sangat besar. Dengan jumlah pengguna yang luar biasa membuat internet menjadi saran yang efektif untuk kepentingan apapun.31 2.7.2
Sejarah Internet Internet dan jaringan komputer adalah hasil evolusi dari ARPANET, sebuah
proyek tingkat tinggi yang dimiliki oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. DARPA mensponsori perkemb angan jaringan yang menggunakan Internet Protokol (IP), TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di Negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh sebab itu, ARPANET dipecah
30 31
Priyanto Hidayatullah, Jauhan Khairul Kawistara. Informatika: Bandung. 2014. Hal 1 Ibid. hal 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
menjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet. Pada tahun 1982 istilah “Internet” pertama kali digunakan, dan TCP/IP diadopsi sebagai protokol universal untuk jaringan tersebut. Pada tahun 1986 diperkenalkan sistem nama domain, yang sekarang dikenal dengan DNS (Domain Name System) yang berfungsi untuk menyeragamkan sistem pemberian nama alamat di jaringan komputer. Komputer hanya mengenali IP Address. Dengan DNS anda cukup mengingat www.google.com karena DNS nanti yang akan menerjemahkan menjadi 173.194.38.165 dan kemudian diakses oleh komputer.32 2.8.
Online Shop Toko online seperti halnya toko fisik, merupakan tempat bertransaksi di
mana ada penjual dan pembei. Yang diperjualbelikan dalam sebuat toko online bisa berupa produk atau jasa. Namun, berbeda dengan took fisik, transaksi di took online berlangsung melalui internet, sehingga pembeli dan penjual tidak bertemu muka secara langsung. Komunikasi samata-mata mengandalkan teknologi berupa fasilitas jejaring sosial, web maupun chatting.33 Toko online adalah website yang memajang barang dagangan ibarat sebuah toko atau supermarket. Di dalamnya sudah tersedia shopping chart atau “keranjang
32 33
Ibid. hal 1 Carolina Ratri. Sukses Membangung Toko Online. Stiletto Book: Jogjakarta. 2014. Hal 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
belanja” yang fungsinya menampung barang-barang yang ingin dibeli oleh pengunjung.34 Toko online adalah inovasi aplikasi web instant untuk tempat anda berjualan di internet.35
34 35
Bambang Eka Purnama, M.Kom. Membangun Toko Online. Graha Ilmu:Jogjakarta. 2013. Hal 91 Ibid. hal 91
http://digilib.mercubuana.ac.id/