BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim pesan dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku.1 Secara singkat komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Dalam proses komunikasi yang harus sama adalah persamaan makna pesan itu. Komunikasi merupakan kebutuhan dasar dari setiap manusia, tanpa komunikasi manusia tidak akan bisa hidup dan berinteraksi. Komunikasi merupakan cara atau upaya seseorang dalam mendapatkan informasi maupun saling berbagi informasi. Komunikasi dapat terjadi apabila minimal dua orang yang saling berinteraksi memberikan informasi atau pesan. Carl I. Hovland memberikan definisi bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain.2 Informasi atau pesan disampaikan oleh komunikator ke komunikan, harus dapat mengubah perilaku orang yang menerima pesan itu. Pesan atau informasi dapat diolah menjadi sebuah gagasan atau pendapat yang dapat mempengaruhi dan menyakinkan sikap seseorang yang menerima informasi tersebut.
1 2
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011 hal 4 Onong Uchjana, Komunikasi teori dan praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006 hlm 10
11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak dalam situasi tertentu, komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seseorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan.3 Komunikasi bagian dari suatu proses penyampaian makna pesan, baik berupa informasi, pendapat, dan lambang lambang yang saling dimengerti antara komunikator dan komunikan. Sehingga pesan yang diharapakan komunikator dapat mengubah tingkah laku seseorang yang menerima pesan tersebut melalui media tertentu. Komunkasi minimal dapat dilakukan minimal dua orang, baik itu komunikator dan komunikan.
2.1.2 Proses Komunikasi Interaksi yang terjadi dalam komunikasi menimbulkan beberapa proses komunikasi dalam menyampaikan pesan informasi. Proses komunikasi dapat terjadi didalam diri komunikator, media yang digunakan dan komunikannya. Proses komunikasi harus berjalan dengan baik, sehingga pesan yang diinginkan komunikator sampai kepada komunikan dan dapat merubah perilaku dan sikapnya. Pada proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan sekunder yaitu4:
3 4
Onong Uchjana, Humas Relation dan Public Relations dalam Manajemen. Bandung: Mandar, 2003 hal 13 Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Rosda Karya, 2006 hlm 11-16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
1. Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lamabang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu ‘meneterjemahkan’ pikiran atau perasaaan komunikator kepada komunikan. Bahasa yang paling banyak digunakan dalam komununikasa karena hanya melalui bahasalah yang mampu ‘menerterjemahkan’ pikiran seseorang kepada orang lain. 2. Proses Komunikasi sekunder Pada proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh atau dalam jumlah yang banyak. Surat, surat kabar, telepon, surat, majalah, radio, televisi, dan banyak lagii ini merupan alat atau sarana yang digunakan dalam proses komunikasi sekunder. Dari keterangan diatas, peneliti menarik kesimpulan bahwa proses komunikasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu secara primer dan sekunder. Pertama, proses komunikasi secara primer merupakan proses secara langsung atau bertatap muka
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
antara komunikator dan komunikan. Sehingga proses ini sangat efektik karena komnikator dapat secara langsung memberikan pikiran dan perasaan yang ingin disampaikan. Kedua, proses komunikasi secara sekunder merupakan proses yang dijembatani oleh perantara atau sarana pendukung dapal berkomunikasi. Jadi secara tidak langsung komunikasi menggunakan berbagai media yang ada seperti televisi, surat kabar, teledop dan lain lain. Proses komunikasi terdapat beberapa komponen atau unsur yaitu komunikator, pesan, komunikan, media, dan efek. Komunikator adalah yang orang yang menyampaikan pesan, lalu pesan adalah informasi atau penyataan, dan komunikan ada orang yang menerima pesan. Dalam proses komunikasi terdapat media yang digunakan seperti telepon, surat dll. Seorang komunikator dalam menyampaikan pesan kepada komunikan juga harus memiliki efek yang ditimbulkan, seperti komunikator mengubah atau memberi pengaruh kepada perilaku komunikan. Sehingga pesan yang disampaikan memberikan dampak yang baik.
2.1.3 Fungsi Komunikasi Dalam proses penyampaian pesan komunikasi antara manusia terdapat berbagai fungsi komunikasi. Fungsi ini yang akan mempengaruhi informasi yang akan diterima dan memiliki efek bagi yang menerimanya. Fungsi komunikasi ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai apabila dari proses komunikasi yang dilakukan dapat mengubah perilaku orang yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
menerima pesan tersebut. Dalam fungsi komunikasi dapat dibedakan menurut tujuan yang dinginkan, sehingga komunikasi berjalan dengan baik. Riswandi juga mengemukakan bahwa fungsi-fungsi komunikasi dibagi dalam 4 bagian yaitu:5 1. Fungsi komunikasi sosial yaitu fungsi yang menunjukkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri, eksistensi dan aktualisasi diri, serta kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan mencapai kebahagiaan. 2. Fungsi komunikasi ekspresif yaitu fungsi komunikasi yang erat kaitannya untuk mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan kita. 3. Fungsi komunikasi ritual yaitu fungsi komunikasi yang erat kaitannya dengan memungkinkan para pesertanya berbagi komitmen emosional dan menjadi perekat bagi kesatuan kelompok dan merupakan pengabdian bagi kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya. 4. Fungsi
komunikasi
instrumental
yaitu
fungsi
komunikasi
yang
memberitahukan atau menerangkan mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa informasi yang disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui. Dari dua penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan maka fungsi komunikasi memiliki tujuan tujuan antara lain yaitu: 5
Riswandi. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. Hal 18-20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
1. Fungsi komunikasi sosial bertujuan membangun konsep dalam diri manusia. 2. Fungsi komunikasi ekspresif berkaitan untuk mempengaruhi orang lain dengan perasaan-perasaan. 3. Fungsi komunikasi ritual berkaitan erat dengan komitmen pada tradisi, emosi dan kesatuan kelompok. 4. Fungsi komunikasi instrumental bertujuan untuk mengajak seseorang secara persuasif agar pendengar percaya dengan informasi yang disampaikan.
2.2 Public Relations (Humas) 2.2.1 Pengertian Humas Banyak defenisi tentang humas yang telah dijelaskan oleh kemampuan atau keadaan yang sebenarnya, ada beberapa tokoh, diantaranya adalah J.C Seidel, seorang humas director pada Division of Housing di New York mengatakan : “ Public relations is the continuing process by which manajement endeavors to obtain goodwill and understanding of its costumers, is employees and the public at large, inwardly through self-analysis and corrections outwardly through all means of expressions”.6
Onanong Uchjana Effendy MA. 1999. Hubungan Masyarakat, Suatu Studi Komunikologis. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya., M.AA.PT Remaja Rosadakarya – Bndung (1984) hal.9
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Pada pengentian diatas humas mempunyai dua fungsi utama yakni fungsi internal dan fungsi eksternal, dimana seorang humas harus mampu menjalankan kedua fungsi tersebut untuk mendapatkan pengertian dari publiknya. Kemudian menurut Cutlip Center, dan Broom dalam bukunya mengatakan bahwa: “ Public Realtions adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut”.7 Keterbukaan komunikasi yang dibangun oleh humas untuk komunikasi vertikal, horisontal, maupun diagonal akan memberi kekuatan pada proses koordinasi, evaluasi, dan sosialisasi tentang berbagai permasalahan serta kebijakan perusahaan. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan dapat terbentuk sebuah iklim harmonis yang saling mendukung. Walaupun berbagai definisi menggunakan bahasa yang berbedabeda namun pada prinsipnya memiliki pengertian yang sama seperti yang tertuang dalam IPRA (The Internasional Public relations Associatons). Public relations didefinisikan sebagai : “Fungsi manajemen yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dengan mana organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya dengan menilai pendapat umum
Onanong Uchjana Effendy MA. 1999. Hubungan Masyarakat, Suatu Studi Komunikologis. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya., M.AA.PT Remaja Rosadakarya – Bndung (1984) hal.9
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
diantara mereka dengan tujuan kebijaksanaan dan ketattalaksanaan mereka, guna mencapai kerjasama yang lebih efisien dan tersebar luas.”8 Dari definisi di atas dapat dilihat tujuan dari humas adalah menciptakan hubungan yang baik dan harmonis dengan publik diluar lembaga, sehingga akan menciptakan opini publik yang baik. Definisi humas yang dikemukakan oleh Howard Bonkham sebagai berikut : “Public relations is the ard of bringing ahom better public understanding which breeds greater public confidence for any individual organizations”, humas adalah seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang, organisasi atau lembaga.9 Dalam pertemuan para pakar humas di Mexico City pada tahun 1978 menghasilkan definisi-definisi Humas yang lebih singkat dan dinamakan The Statement of Mexico, definisi tersebut berbunyi : “ Praktik Public relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial yang dapat dipergunakan untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuen-konsekuensinya, menasihati para pemimpin organisasi maupun kepentingan publik atau umum”.10 Meski terdapat perbedaan penekanan dalam unsur-unsur pokok pada beberapa definisi tersebut, namun terdapat banyak kesamaan dalam unsur-unsur utamanya yang menyangkut:11
Frida Kusumastuti. Dasar-dasar Humas. Ghalia Indonesia dengan UMM Press. Jakarta. 2002 Hal. 10 Glen Griwold and Denny Grisswold. Your Public relations. Furk & Wagnalis Company. New York. 1984, hal. 14 Rosady Ruslan, SH. Manajemen Public relations & Media Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi) Edisi Revisi PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta, Agustus 2003. Hal. 15 11 ibid 8 9
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
1. Fungsi manajemen melekat yang menggunakan penelitian dan perencanaan yang mengikuti standar-standar etis. 2. Suatu proses yang mencangkup hubungan timbal balik antara organisasi dan publiknya. 3. Analisis dan evaluasi melalui penelitian lapangan terhadap sikap, opini dan kecenderungan
sosial,
serta
mengkonsumsikannya
kepada
pihak
managemen/pimpinan. 4. konseling management untuk dapat memastikan kebijaksanaan dan tata cara kegiatan yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial dalam konteks demi kepentingan bersama baik kedua belah pihak. 5. Pelaksanaan program aktivitas yang di dalamnya terdapat perencanaan, pengkomunikasian dan pengevaluasian. 6. Perencanaan dengan itikad yang baik, saling pengertian, dan penerimaan dari pihak publiknya (internal dan eksternal) sebagai hasil akhir dari aktivitas humas. Keenam unsur utama di atas menunjukkan adanya hubungan kait mengait. Kesalingterkaitan ini merupakan proses kesinambungan dalam fungsional Public relations dengan manajemen organisasi dalam upaya mencapai tujuan bersama dan sasaran utama badan usaha / organisasi. Apabila kita perhatikan, gambaran umum tugas pokok seorang humas adalah membangun citra perusahaannya atau pemerintahaan. Namun kegiatan seorang humas tidak hanya itu saja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Bovee dan Arens mengungkapkan bahwa kegiatan-kegiatan Public relations meliputi:12 1. Publicity and Press Agency Mengangkat berita tentang seseorang, produk atau pelayanan yang ditampilkan melalui siaran atau media cetak dan merencanakan serta melaksanakan kegiatan untuk menarik perhatian dan menimbulkan publisitas yang berkaitan dengan media. 2. Public Affair Lobbying Membuat janji, bekerjasama dengan badan-badan pemerintahan seperti legislatif serta berhubungan dengan urusan masyarakat melalui pendekatan-pendekatan tertentu. 3. Promotion and Special Event Management Mempromosikan dan mengatur kegiatan melalui iklan, press release, open house dan perayaan-perayaan tertentu 4. Publication Membuat penerbitan seperti profil perusahaan, buklet, pamflet, brosur, dan buku-buku tentang perusahaan. 5. Research Penelitian untuk mendapatkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. 12 Bovee’, Courtland L., and Arens, William F., Conteporary Advertising, 2nd Edition, Homewood, Ilinois, Richard D Irwin Inc., 1986. Hal 23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
6. Fund Raising and Membership Drives Pengumpulan dana untuk menggerakkan keanggotaan 7. Public Speaking Kemampuan berbicara di depan umum 8. Planning and Execution Merencanakan dan memutuskan kegiatan-kegiatan Public relations dengan menganalisis hubungan antara organisasi dengan publiknya masing-masing. Hubungan masyarakat (public realtions) adalah suatu elemen dalam bauran promosi yang mengevaluasi sikap masyarakat, mengidentifikasi hal-hal yang menimbulkan kepedulian masyarakat dan menjelaskan program-program yang nantinya bisa menambah pemahaman dan tingkat penerimaan masyarakat.13 Kemudian dalam menjalankan aktifitas promosi, salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan program promosi yang dijalankan mengenai fungsi dan peran humas. bahwa posisi humas berpengaruh terhadap informasi yang disampaikan kepada media massa. Semakin rendahnya posisinya, maka semakin besar kemungkinan penyampingan informasi yang diberikan kemedia massa.14
13 14
Lamb 2001 : 234 Wasesa 2006 : 117
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
2.2.2 Strategi Humas Sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa tujuan humas yakni membangun dan mengembangkan citra yang positif bagi perusahaan atau organisasi terhadap publik internal ataupun eksternal. Maka strategi humas adalah bagian dari rencana humas yang diarahkan untuk membentuk presepsi yang menguntungkan sehingga menghasilkan citra yang positif. Menurut Ahmad S. Adnanputra yang dikutip oleh Rosady Ruslan bahwa arti strategi humas adalah alternative optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan humas dalam kerangka rencanahumas (public relations plan).15 Strategi humas diarahkan kepada upaya-upaya menggarap persepsi para stakeholders untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pemerintahaan atau perusahaan. Konsekuensinya, jika strategi humas tersebut berhasil maka akan diperoleh sikap, tindak dan persepsi yang menguntungkan dari stakeholders sebagai khalayak sasaran dan pada akhirnya akan tercipta opini atau cercipta opini atau citra yang menguntungkan bagi ornaisasi dan pemerintahaan. Menurut Cutlip & Center (dalam Kasali dan Abdurachman), terdapat proses humas yang mengacu kepada pendekatan manajerial. Proses ini terdiri dari: Fact finding adalah mencari dan mengumpulkan fakta data sebelum melakukan tindakan. Humas perlu mengetahui apa yang diperlukan oleh publik sebelum melakuan tindakan untuk memajukan pemerintahaan. Humas bisa melakukan analisis langung ke lapangan dangan mengadakan survey terkait produk yang diinginkan oleh 15
Rosady Ruslan S.H, Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafino, 2001),hal 115.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
publik. Misalnya, humas menanyakan apa saja yang dibutuhkan oleh publik, siapa saja yang termasuk ke dalam publik dipandang dari berbagai fakor dengan maksud strategi yang digunakan ke depannya tidak meleset dan bias mengembangkan pemerintahaan yang diwakilinya. Planning adalah berdasarkan fakta membuat renca tentang apa yang harus dilakukan dalam menghadapi berbagai masalah yang terjadi pada suatu instansi pemerintahaan. Setelah melakukan fact finding ke lapangan barulah humas bisa melakukan rencana apa yang ingin dilaksanakan guna memenuhi kebutuhan publik. Dalam tahap ini, humas haruslah dituntut mempunyai ida yang kreatif agar publik tertarik dengan yang dilakukan oleh pemerintahan yang mereka wakili. Communicating adalah rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran yang matang berdasarkan fakta atau data, yang kemudian dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan operasional. Humas berusahaa mengkomunikasikan rencanarencana yang mereka lakukan ke depanya dengan memperkenalkan kepada publik. Melakukan komunikasi dua arah dengan memperkenalkan kepada publik. Melakukan komunikasi dua arah dengan diadakanya acara-acara agar publik publik dengan pemerintahaan bisa bertemu langsung dalam dan sama- sama mengenalkan lingkunangan kota kepada wisatawan. Selain itu bisa juga dilakukan dengan mempublikasikan acara yang dilakukan melalui iklan (surat kabar, televise dan radio). Evaluation adalah mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan, apakah tujuan sudah tercapai atau belu. Ini adalah tahap terkahir dari proses humas. Evalusai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
dilakukan secara berkelanjutan. Hasul evaluasi menjadi unsur dasar untuk kegiatan humas selanjutnya.16 Untuk dapat bertindak strategis, kegiatan humas harus menyatu dengan visi dan misi daerah. Untuk memberikan konstribusi kepada rencana kerja jangka panjang pemerintahaan, maka para praktisi humas bisa melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di dalam maupun diluar pemerintahaan. Informasi humas harus menyampaikan informasi yang sesuai dengan
fakta.
Humas
berusaha menaikkan
citra perusahaan
dengan
menyebarkan informasi yang baik tentang perusahaan. b. Menelusuri dokumen resmi pemerintahaan dan mempelajari pemerintahaan yang terjadi secara histori. Pemerinthaan akan mengalami perubahaan dari masa ke masa melalui perkembanganya. Perubahaan tersebut bisanya disertai dengan sikap perusahaan dan pemerintahaan terhadap publiknya atau sebaliknya. Humas harus mempelajarinya dengan teliti dan memahami perusahaan agar bisa melakukan penigkatan pemerintahaan baik kinerjanya, dari segi produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga publik akan terus tarik dan semakin percaya akan permerintahaan yang mereka wakili. c. Melakukan analisis SWOT (Strenghts/ kekuatan, Weaknesses/ kelemahaan, Opportunitis/ peluang dan Threats/ ancaman). Humas perlu melakukan analisis
16
Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Publik Relation, IBandung; Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 90
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
yang berbobot mengenai presepsi di luar dan didalam perusahaan atas SWOT yang dimilikinya.17 Oleh karena itu humas harus mempunyaistrategi khusus dalam mengahadapi hal-hal yang bisa menurunkan perkembangan pemerinthaan atau perusahaan. Pemerintahaan atau organisasai harus mampu menghadapi tekanan yang muncul dari dalam maupun luar pemerintahaan. Humas juga harus bisa berkonstruksi dalam manajemen dalam melakukan perkambangan perusahaan dan menaikkan citra pemerintahaan atau suatu lokasi yang akan di publikasikan. Peran humas dalam rangka membangun citra tidaklah lengkap tanpa adanya perencanaan dari strategi humas. Strategi humas yang hanya berfokus pada teori dan tidak ditindaklanjuti ke lapangan pun tidak akan memberikan hasil. Humas disini dalam merumuskan dan menjalankan tugasnya untuk membangun citra, memerlukan kemampuan kreasi yang mampu membuat program-program ungulan yang dapat membangun citra perusahaan dan dapat mempertahankan citra tersebut.
2.2.3 Humas dan Kegiatan Komunikasi Kegiatan humas pada hakikatnya adalah kegiatan komunikasi. Tetapi berbeda dengan jenis kegiatan komunikasi lainnya, kegiatan komunikasi dalam humas mempunyai ciri-ciri tertentu, disebabkan karena fungsi, sifat organisasi dari lembaga dimana humas itu berada dan berlangsung, sifat -sifat manusia yang terlibat, terutama
17
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relation, hal . 91.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
publik yang menjadi sasaran, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi dan sebagainya yang bersifat khas. Ciri hakiki dari komunikasi dalam humas adalah komunikasi yang bersufat timbal balik (two-way traffic). Komunikasi yang bersifat timbal balik ini sangat penting dan mutlak harus ada dalam kegiatan humas, dan terciptanya feedback merupakan prinsip pokok dalam humas. Dalam pengertian teoritis, humas merupakan salah satu bidang ilmu komunikasi, yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu organisasi usaha atau perusahaan di dalam melaksanakan tugas manajemen. Secara struktural, humas merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan dan bukan suatu fungsi atau bagian yang berdiri sendiri. Humas adalah penyelenggara komunikasi timbal balik antara suatu lembaga dengan publik yang mempengaruhi sukses tidaknya lembaga tersebut. Dari pihak suatu lembaga, komunikasi seperti ini ditujukan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya tujuan, kebijakan, dan tindakan lembaga tersebut. Dengan kata lain, humas berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen pada suatu lembaga dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Semua ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkanpengertian dan kemauan baik (good will) publiknya serta memperoleh opini publik yang menguntungkan (atau untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang baik dengan publik). Kunci sukses suatu komunikasi, dalam hal ini komunikasi dalam humas, sangat tergantung pada prinsip pelaksanaan komunikasi yang efektif. Dalam kaitan dengan prinsip komunikasi yang efektif, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
1. Jenis Publik (khalayak) yang menjadi sasaran 2. Susunan pesan bagaimana yang paling tepat dan mudah dipahami 3. Saluran apa yang paling sesuai dengan sifat publik yang dituju Demi efektifnya komunikasi, maka pengetahuan secara terperinci tentang publik yang dituju sangat penting. Ini berarti sifat dan ciri publik yang dituju di dalam kegiatan humas haruslah diketahui. Penertian ”publik” dalam Public relations tidak sama dengan pengertian publik dalam ilmu psikologi sosial dan sosiologi, yaitu orangorang yang sama–sama menaruh perhatian terhadap suatu masalah atau kepentingan tanpa harus ada kedekatan tempat dimana mereka berada. Publik dalam humas adalah kelompok orang yang menjadi sasaran kegiatan humas Artinya, kelompok yang harus senantiasa dihubungi dalam rangka pelaksanaan fungsi humas. Dalam kegiatan humas yaitu publik intern dan publik ekstern. Berdasarkan dua macam publik ini, maka orang membagi kegiatan humas itu menjadi kegiatan humas ke dalam (internal humas) dan kegiatan humas ke luar (eksternal humas).
2.2.4 Persyaratan Dasar Humas Mengingat fungsi humas yang utama adalah menyelenggarakan hubungan dengan publiknya guna memperoleh public support dan public favour, maka ada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para petugas humas (PRO). Sekurangkurangnya ada empat persyaratan dasar yang harus dipenuhi yaitu :18 1. Kemampuan mengamati dan menganalisis persoalan 2. Kemampuan menarik perhatian 3. Kemamapuan mempengaruhi pendapat 4. Kemempuan menjalin hubungan dan suasana saling percaya Dari keempat tuntutan / persyaratan dasar tersebut, dapat diambil kesimpulan secara sepintas betapa luasnya luang lingkup tugas public relations itu. Humas berfungsi sebagai pusat sirkulasi informasi ke luar dan ke dalambagi pimpinan perusahaan. Idealnya, humas berfungsi sebagai juru bicara pimpinan perusahaan. Dengan dipenuhinya empat persyaratan itu, diharapkan tujuan dan fungsi Humas (Public relations) lebih mudah terwujud. Pengethuaan tentang komunikasi, termasuk teknik dan metodenya, sangat penting bagi terpenuhinya keempat tuntutan / persyaratan tersebut.
2.2.5 Tugas dan Kewajiban Humas Tugas dan kewajiban utama humas adalah :19 a. Menyampaikan pesan dan informasi dari perusahaan secara lisan, tertulis, atau visual kepada publiknya, sehingga masyarakat (publik) memperoleh
18 F. Rachmadi, Public relations Dalam Teori dan Praktek (Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah). PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 1994 19 Irving Smith Kogan B.S., Public relations, dalam Modern Bussiness. Alexander Hamilton Institude, 1965
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
pengertian yang benar dan tepat mengenai kondisi perusahaan, tujuan dan kegiatannya b. Melakukan studi dan analisis atas reaksi serta tanggapan publik terhadap kebijakan dan langkah tindakan perusahaan, termasuk segala macam pendapat publik yang mempengaruhi perusahaan, memberikan informasi kepada pejabat (eksekutif) tentang public acceptance atau non acceptance atas cara-cara dan pelayanan perusahaan kepada masyarakat. c. Menyampaikan fakta-fakta dan pendapat kepada para pelaksana tugas guna membantu meraka dalam memberikan pelayanan yang mengesankan dan memuaskan publik.
2.2.6 Publik dalam Humas Publik secara sederhana adalah a large group. Dalam publik itu mungkin sekali terdapat segolongan orang dan anggota kelompok yang
pendapatnya
berpengaruh atau ”dominan”. Unsur-unsur issue, diskusi, dan collective opinion merupakan ciri pokok dan publik. Keistimewaan publik ialah bahwa pada publik itu terdapat disagreement yang selanjutnya menumbuhkan diskusi tentang bagaimana persoalan itu harus diselesaikan. Interaksi anggota-anggota publik berbeda dengan interaksi ”kelomp ok kerumunan” (sejumlah orang yang sekedar berkerumun / berkumpul) atau crowd. Dalam crowd tindakan berdasarkan sensari, sedangkan dalam publik tindakan itu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
berdasarkan ratio. Crowd adalah sekelompok manusia yang bergerombol secara spontan, tanpa organisasi atau pola yang disengaja, tanpa tradisi atau corak tertentu. Massa adalah an elementary and spontanious collective grouping, yang dalam banyak hal sama dengan crowd, tapi dalam beberapa banyak hal lainnya berbeda secara fundamental dengan crowd. Sebab, massa adalah sekumpulan orang yang turut serta di dalam mass behaviour (perilaku sejumlah orang yang sama atau mirip). Ciriciri massa: 1. Keanggotaan massa dapat bersumber dari segala walk of life dan dari segala macam bentuk kegiatan sosial, termasuk orang-orang dari golongan yang berbeda-beda. 2. Massa adalah kelompok yang anonim atau lebih tepat lagi, terdiri dari orang-orang anonim (asal-usul atau jati dirinya tidak dipersoalkan). 3. Pada massa, dikalangan anggotanya hanya terdapat sedikit hubungan (interaksi) atau change of experienc. 4. Massa sangat loosely organized dan tidak dapat bertindak secara teratur. Pengertian publik dalam humas tidaklah demikian. Publik dalam humas ialah kelompok yang harus senantiasa dihubungi dan diperhatikan. Didalam kegiatan humas ada dua macam publik (khalayak) yang menjadi tujuan yaitu: a. Publik Intern Yang dimaksud dengan publik intern adalah publik yang menjadi bagian dari unit usaha / badan / perusahaan / instansi itu sendiri. Di dalam Public
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
relations industri atau perusahaan, publik intern ini umumnya adalah buruh atau karyawan yang bekerja serta pejabat pengambil keputusan di dalam industri atau perusahaan itu, termasuk para pemegang saham. Di dalam instansi pmerintahan, publik intern itu adalah para pegawai / karyawan instansi tersebut, termasuk juga para pejabat pengambil keputusan. b. Publik Ekstern Yang dimaksud dengan p ublik ekstern adalah ”orang luar” atau publik umum (masyarakat) dimana industri atau usaha itu berada, yang harus diberi penerangan atau informasi demi tumbuhnya goodwill dari mereka.
2.3 Strategi Komunikasi 2.3.1. Definisi Strategi Komunikasi Strategi dapat berjalan dengan perencanaan dalam manajemen untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi komunikasi yang digunakan oleh perusahaan merupakan salah satu bentuk program yang direncanakan dengan matang oleh humas. Jadi diperlukan keterampilan dalam membuat suatu program untuk strategi tersebut. Menurut Jim Lukaszweski strategi adalah kekuatan penggerak dalam bisnis atau organisasi. Strategi adalah kekuatan intelektual yang membantu mengorganisir, memprioritaskan, dan memberi energi terhapat apa yang akan mereka lakukan.20
20
Ibid, hal 351
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Strategi digunakan untuk melakukan komunikasi kepada publik agar mendapatkan perhatian atau dukungan baik berupa respon atau opini dari publiknya. Menurut Ruslan strategi komunikasi efektif adalah sebagai berikut:21 1. Bagaimana mengubah sikap (how to change the attitude) 2. Mengubah opini (to change the opinion 3. Mengubah perilaku (to change behavior) Strategi komunikasi itu merupakan suatu cara dan teknik komunikasi yang dilakukan melalui perencanaan secara sistematis ditujukan kepada penerima pesan, agar merubah sikap atau perilaku. Strategi komunikasi ini dikatakan efektif apabila dalam proses penyampaian komunikasi memiliki dampak perubahan bagi komunikan secara langsung dan tidak langsung. Strategi komunikasi harus dapat mengubah sikap, opini dan perilaku orang yang menjadi tujuan atau sasaran. Strategi humas biasanya melaksanakan strategi komunikasi yang informatif dan persuasif. Strategi komunikasi persuasif yang lebih jelas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:22 1. Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya. 2. Humas sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk Sikap dan pendapat yang positif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi tertentu. 21
Rosady Ruslan. op.cit., hal 9
22
Rosady Ruslan. op.cit., hal 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
3. Mengiring publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan atau organisasi, agar tercipta perubahan sikap dan penilaian (perubahan dan situasi negatif diubah menjadi situasi yang positif). 4. Perubahan sikap dan penilaian dari pihak publik dapat terjadi maka pembinaan atau pengembangan terus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut terpelihara dengan baik. Strategi komunikasi persuasif merupakan suatu cara yang dilakukan melalui sebuah penyampaian pesan atau informasi dengan memberikan ajakan-ajakan atau bujukan kepada komunikan, agar membentuk sikap dan perilaku yang diinginkan komunikator. Dalam menjalankan strategi ini, seorang humas mampu menjadi seorang komunikator dan mediator, karena merupakan penyambung informasi dari perusahaan kepada publik maupun sebaliknya. Komunikasi persuasif sangat dibutuhkan dalam menyampaikan pesan dan menangani suatu masalah, baik itu internal maupun eksternal. Dalam berkomunikasi dengan seseorang harus memiliki keahlian berbicara ataupun merespon dengan baik. Maka dari itu strategi komunikasi diperlukan dalam menyelesaikan masalah
2.3.2. Tahapan-tahapan Strategi Dalam memuat strategi diharuskan melalui suatu tahapan yang dapat memberikan suatu tujuan yang akan dicapai. Tahapan strategi memilik proses yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
cukup banyak dalam mencapai tujuan yang ingin diselesaikan. Dalam strategi terdapat beberapa tahapan, yaitu23 1. Perumusan Strategi Dalam perumusan strategi, konseptor harus mempertimbangkan mengenai peluang dan ancaman eksternal, lalu menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal 2. Implementasi Strategi Setelah merumuskan dan memilih strategi yang ditetapkan, langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahapan pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerja sama dari seluruh unit. 3. Evaluasi strategi Tahap akhir dari penyusunan strategi adalah evaluasi implementasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai menjadi tolak ukur untuk menetapkan tujuan berikutnya. Ada tiga macam aktifitas mendasar untuk mengevaluasi strategi, yaitu: 1. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi. 2. Mengukur prestasi 3. Mengembalikan tindakan korektif
23
Fred David, op.cit., hal 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
2.4 Humas Pemerintah 2.4.1 Fungsi Humas Pemerintahaan Dalam sebuah organisasi yang memiliki beberapa bidang yang mendukung system operasional kerja organisasi tersebut, tentunya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Hal ini tersebut juga terlihat pada lembaga atau organisasi pemerintahaan, yang didalamnya memiliki beberapa bagian atau departemen. Salah satunya adalah bagian humas pemerintahaan. Tugas pokok humas pada internal dan eksternal public khususnya pada humas pemerintahaan sangat berbeda dengan tugas pokok humas perusahaan biasanya. Humas perusahaan lebih menitikberatkan tugas dan fungsinya pada keuntungan (profit), seddangkan humas pemerintahaan adalah untuk menciptakan harmonisasi, kejasama, serta penciptaan citra yang baik pada masyarakat umum.
Fungsi humas pemerintahaan adalah sebagai berikut24 : Humas pemerintahaan adalah fungsi manajemen pemerintahaan yang dibentuk untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan Membantu pelaksanaan program organisasi pemerintahaan.
24
Hamdan dan Hafiedcanra, 1986, Prinsip-prinsip Hubungan Masyarakat, Surabaya : Usaha Nasional.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Memberi nasehat, petunjuk dan konsultasi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi pemerintahaan. Melakukan hal-hal berhubungan denngan keuangan dan kepegawaian. Menubuhkan kesadaran akan pentingnya komunikasi dalam manajemen pemerintahaan. Memberi informasi secara terbuka dan akurat untuk menghilangkan keraguan terhadap suatu hal. Menyampaikan informasi secara jujur tanpa menambah atau mengurangi hakekat yang sesungguhnya. Berusaha menarik perhatian public terhadap organisaiai ataupun terhadap luar.
Keberhasilan petugas humas pada suat instansi dapat terlihat pada kegiatan yang dilakukanya sehubungan dengan fungsi hubungan masyarakat adalah : 1. Mengamankan kebijakan pemerintahaan 2. Memberikan pelayanan, menyebarkan informasi, misalnya menterjemahkan. 3. Menerima dan menampung informasi dari masyarakat 4. Menjadi jembatan/ komunikator aktif dalam rangka komunikasi dua arah. 5. Ikut menciptakan iklim untuk mengamankan pembanggunan25
25
Widjaja W. A. 1986, Komunikasi : Dan Hubungan Masyarakat, Jakarta : Bina Aksara. Hal 127
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
2.4.2 Tugas Humas Pemerintahaan F. Rachmadi dalam bukunya yang berjudul Public relations dalam Teori dan Praktek, mengatakan bahwa, Humas pemerintah bertugas memberikan informasi dan penjelasan kepada khalayak / publik mengenai kebijakan dan langkah-langkah / tindakan yang diambil oleh pemerintah serta mengusahakan tumbuhnya hubungan yang harmonis antara lembaga / instansi dengan publiknya dan memberikan pengertian kepada publik (masyarakat), tentang apa yang dikerjakan oleh instansi pemerintah dimana Humas itu berada dan berfungsi. Jadi, pada dasarnya tugas Humas Pemerintah adalah :26 1. Memberikan penerangan dan pendidikan kepada masyarakat tentang kebijakan,
langkah-langkah,
dan
tindakan-tindakan
pemerintah,
serta
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa informasi yang diperlukan secara terbuka, jujur dan objektif. 2. Memberi bantuan kepada media berita (news media) berupa bahanbahan informasi
mengenai
kebijakan
dan
langkah-langkah
serta
tindakan
pemerintah, termasuk fasilitas peliputan kepada media berita untuk acaraacara resmi yang penting. Pemerintah merupakan sumber informasi yang penting bagi media, karena itu sikap keterbukaan informasi Sangat diperlukan.
F. Rachmadi, Public relations Dalam Teori dan Praktek (Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah). PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 1994 opcitt. 77
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
3. Mempromosikan kemajuan pembangunan ekonomi dan kebudayaan yang telah dicapai oleh bangsa kepada khalayak di dalam negeri, maupun khalayak luar negeri. 4. Memonitor pendapat umum tentang kebijakan pemerintah, selanjutnya menyampaikan tanggapan masyarakat dalam bentuk feedback kepada pimpinan instansi-instansi pemerintah yang bersangkutan sebagai input.
2.4.3 Tujuan Humas Pemerintahaan Secara prinsipnya tujuan humas secara universal adalah untuk menciptakan, memelihara, meningkatkan, dan memperbaiki citra apabila citra yang telah terbentuk mengalami penurunan. Adapun tujuan humas menurut Oemi Abdurachman adalah untuk mengembangkan goodwill dan memperoleh opini publik atau menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik dan yang diarahkan kedalam (internal public relations) dan keluar (eksternal public relations).27 Sedangkan tujuan utama dari program kerja dan berbagai aktivitas humas adalah bagaimana upaya menciptakan hubungan harmonis antara organisasi atau perusahaan yang diwakili oleh publiknya atau stakeholder (sasaran khalayak yang terkait) pada akhir tujuan diharapkan akan tercipta citra positif (good image), kemauan yang baik (goodwill), saling menghargai (mutual appreaciation), saling 27
Abdurachman, Pengantar dan Praktek Komunikasi, Ghalia indonesia 1995, Jakarta. Hal 34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
timbul pengertian (mutual understanding), toleransi (tolerance) antara kedua belah pihak yang terkait dan sebagainya.28
2.4.4 Peran dan Fungsi Strategi Humas Pemerintah
Mensinergikan Informasi Publik
Optimalisasi Jaringan Komunikasi dan Informasi
Membentuk Opini Publik melalui Agenda Setting Pemerintah Daerah
Humas Pemerintah
Sumber : Frddy H Tulung, Berkomunikasi Di Ruang Publik Implementasi Kehumasaan Pemerintahaan. Hal. 50 Peran kegiatan kehumasan pemerintah adalah mengkomunikasikan dan menginformasikan kepada publik tentang rencana kerja, kinerja, dan capaian hasil yang dilakukan Pemerintah. Selain peran komunikator, humas pemerintah juga harus mampu menjalankan peran sebagai fasilitator, mediator, dan negosiator yang menjembatani kepentingan penyelenggara negara dan kepentingan publik. Dengan 28
Rosady ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, PT Raja Grafindo Persada 1998, Jakarta. Hal 133
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
begitu peran humas pemerintah selain melaksanakan fungsi diseminasi informasi juga menyerap aspirasi dan reaksi publik, sehingga tercipta saling pengertian antara publik dengan penyelenggara negara.
2.4.5 Hubungan Masyarakat Pemerintah Daerah Humas pemerintah daerah pada hakikatnya sama saja dengan humas pemerintah pusat dalam hal pengorganisasian dan mekanisme kerja. Bedanya hanya dalam ruang lingkup. Bagi Indonesia sebagai negara besar dengan jumlah penduduk yang begitu banyak yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan norma kehidupan dan kebudayaan yang berbeda, mungkin untuk provinsi tertentu atau untuk kabupaten tertentu diperlukan suatu tambahan bagian khusus. Yang penting ialah terlaksananya fungsi dan tercapainya tujuan humas sebagai konsep ilmu pengetahuan sebagaimana dijelaskan di muka.29 Menurut Sam Black dalam bukunya yang sama, ada empat 4 macam tujuan utama humas pemerintahan daerah, yaitu : 1) To Keep citizen informed of the council’s policy and its day-by-day activities (memelihara penduduk agar tahu jelas mengenai kebijaksanaan lembaga beserta kegiatannya sehari-hari)
29
Effendy, Onong Uchjana, 2001, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
2) To give them a opportunity of expressing views on important new projects before final dicision are taken are teken by the council. (Memberi kesempatan kepada mereka untuk menyatakan pandangannya mengenai proyek baru yang penting sebelum lembaga mengambil keputusan) 3) To Engligthen citizen on the way in which the system of iocal government works and to inform them of their rights and responsibilities (Memberi penerangan kepada penduduk mengenai cara pelaksanaan sistem pemerintahan daerah dan mengenai hak-hak dann tanggung jawab mereka) 4) To promete a sense of civic pride (mengembangkan rasa bangga sebagai warga negara) Cara dan teknik melaksanakanya sudah tentu bisa berbeda karena ruang lingkupnya yang berbeda. Misalnya humas di ibukota provinsi di Indonesia dalam banyak hal akan berbeda dengan humas di kabupaten atau kotamadya yang bukan ibukota provinsi. Di kota-kota besar terdapat media massa, baik media cetak maupun elektronik, serta fasilitas-fasilitas publikasi lainnya, yang sungguh penting bagi kegiatan humas dalam mencapai khalayak. Sebaliknya, di kabupaten-kabupaten, karena tidak terdapat media massa, metode dan teknik penyebaran informasi dilakukan dengan media nirmassa, misalnya poster, spanduk, folder, dan lain-lain, atau secara tetap muka dengan penduduk dalam bentuk rapat umum, anjangsono, dan sebagainya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
2.5 Brand Kota (City Branding) 2.5.1 Citra Kota Dalam memahami citra kota perlu diketahui mengenai pengertian citra kota, elemen- elemen pembentuk citra kota, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan citra kota dan metode identifikasi citra kota. Pengertin Citra Kota, Menurut kamus Umum Bahasa Indonesia (1987), kata citra itu sendiri mengandung arti: rupa, gambar, gambaran, gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan/organisasi/produk. Dapat juga diartikan sebagai kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kota. Dengan demikian secara harafiah citra kota dapat diartikan sebagai kumpulan dari interaksi sensorik langsung seperti diimplementasikan melalui sistem nilai pengamat dan diakomodasikan kedalam penyimpanan memori dimana input dari sumber tak langsun.30 Citra sangat tergantung pada persepsi atau cara pandang orang masingmasing. Citra juga berkaitan dengan hal-hal fisik. Citra kota sendiri dapat diartikan sebagai gambaran mental dari sebuah kota sesuai dengan rata-rata pandangan masyarakatnya.31 Sebuah citra lingkungan kota memiliki komponen yang meliputi32:
David Rhind & Ray Hudson, (1980) : Land Use, 18 Markus Zahnd (1999) : Perancangan Sistem Kota Secara Terpadu, 157 32 Lynch 1982 : Image Of The City, 46 30 31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
1. Identitas, suatu objek harus dapat dibedakan dengan objek-objek lain sehingga dikenal sebagai sesuatu yang berbeda atau mandiri. 2. Struktur, citra harus meliputi hubungan spasial atau hubungan pola citra objek dengan pengamat dan dengan objek-objek lainnya. 3. Makna, yaitu suatu objek harus mempunyai arti tertentu bagi pengamat baik secara kegunaan maupun emosi yang ditimbulkan. Citra kota terbentuk dari elemen-elemen pembentuk citra kotanya yang terdiri dari33 : 1. Tetenger (Landmark), yang merupakan titik referensi seperti elemen simpul tetapi tidak masuk kedalamnya karena bisa dilihat dari luar letaknya. Tetenger
adalah elemen eksternal yang
merupakan bentuk visual yang menonjol dari kota misalnya gunung, bukit, gedung tinggi, menara, tanah tinggi, tempat ibadah, pohon tinggi dan lain-lain. Beberapa tetenger letaknya dekat sedangkan yang lain jauh sampai diluar kota. Tetenger adalah elemen penting dari bentuk kota karena membantu orang untuk mengenali suatu daerah. 2. Jalur (Path), yang merupakan elemen paling penting dalam citra kota. Kevin Lynch menemukan dalam risetnya bahwa jika identitas elemen ini tidak jelas, maka kebanyakan orang meragukan citra
33
menurut Lynch 1982 : Image Of The City, 46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
kotanya secara keseluruhan. Jalur merupakan alur pergerakan yang secara umum digunakan oleh manusia seperti jalan, gang-gang utama, jalan transit, lintasan kereta api, saluran dan sebagainya. Jalur mempunyai identitas yang lebih baik jika memiliki tujuan yang besar (misalnya ke stasiun, tugu, alun-alun) serta ada penampakan yang kuat (misalnya pohon) atau ada belokan yang jelas. 3. Kawasan (District), yang merupakan kawasan-kawasan kota dalam skala dua dimensi. Sebuah kawasan memiliki ciri khas mirip (bentuk, pola dan wujudnya) dan khas pula dalam batasnya, dimana orang merasa harus mengakhiri atau memulainya. Kawasan dalam kota dapat dilihat sebagai referensi interior maupun eksterior. Kawasan menpunyai identitas yang lebih baik jika batasnya dibentuk dengan jelas berdiri sendiri atau dikaitkan dengan yang lain. 4. Simpul (Nodes), yang merupakan simpul atau lingkaran daerah strategis dimana arah atau aktivitasnya saling bertemu dan dapat diubah arah atau aktivitasnya misalnya persimpangan lalu lintas, stasiun, lapangan terbang, dan jembatan. Kota secara keseluruhan dalam skala makro misalnya pasar, taman, square dan lain sebagainya. Simpul adalah suatu tempat dimana orang mempunyai perasaan masuk dan keluar dalam tempat yang sama. 5. Batas atau tepian (Edge), yang merupakan elemen linier yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
tidak dipakai atau dilihat sebagai jalur. Batas berada diantara dua kawasan tertentu dan berfungsi sebagai pemutus linier misalnya pantai, tembok, batasan antara lintasan kereta api, topografi dan lain-lain. Batas lebih bersifat sebagai referensi daripada misalnya elemen sumbu yang bersifat koordinasi (linkage).
2.5.2 Brand Kota Lokasi atau tempat dapat diberi merek yang secara relatif pasti berasal dari nama sebenarnya dari lokasi tersebut. Membranding sebuah lokasi geografis/ kota dimaksudkan agar supaya orang sadar atau tahu akan keberadaan lokasi tersebut dan kemudian menimbulkan keinginan untuk mengasosiasikannya. Tujuan dari pemberian merek kota atau lokasi yakni untuk mencip takan kesadaran dan gambaran yang menyenangkan dari lokasi atau tempat dapat diberi merek yang secara relatif pasti berasal dari nama sebenarnya dari lokasi tersebut. Membranding sebuah lokasi geografis/ kota dimaksudkan agar supaya orang sadar atau tahu akan keberadaan lokasi tersebut dan kemudian menimbulkan keinginan untuk mengasosiasikannya. Tujuan dari pemberian merek kota atau lokasi yakni untuk mencip takan kesadaran dan gambaran yang menyenangkan dari lokasi tersebut sehingga akan menarik kunjungan dari perseorangan dan para pebisnis.34 Kavaratzis menjelaskan bahwa:
34
Kevin, Lane, Keller
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
“City Branding dipahami sebagai sarana untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam rangka untuk meningkatkan investasi dari pariwisata, dan juga sebagai pencapaian pembangunan masyarakat. Memperkuat identitas lokal dan identitas warga dengan kota mereka dan mengaktifkan semua kalangan sosial demi menghindari pengucilan dan kerusuhan sosial.” Dalam penanganan sebuah brand terutama brand untuk lokasi atau kota ada beberapa proses yang harus dilakukan agar pesan yang ditujukan dapat diterima oleh khalayak dengan baik sehingga tujuan dari pemberian merek suatu kota tersebut dapat tercapai dengan sempurna. Terdapat delapan langkah dalam pengembangan merek kota atau lokasi yang dikemukakan dalam CEOs for city, yaitu: 1. Menetapkan tujuan yang jelas 2. Memahami target audience 3. Mengidentifikasi citra merek yang ada saat ini 4. Mengatur aspirasi identitas merek 5. Mengembangkan langkah positioning 6. Membuat langkah penilaian proposisi 7. Menjalankan langkah dari brand strategi 8. Mengukur Keberhasilan
Jadi dalam membranding kota memerlukan beberapa faktor pendukung seperti bagaimana konsep dan tujuan brand itu sendiri yang dibuat oleh pemerintah kota setempat, kemudian bagaimana cara memasarkan brand kota tersebut agar satu kota
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
itu bisa menjadi obyek yang layak dipasarkan. Dari hal tersebut arti penting dari komunikasi pemasaran akan menjadi acuan pemerintah kota dalam menentukan tujuannya dalam membranding kota. Komunikasi sendiri merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan manusia, tanpa komunikasi aktivitas apapun tidak dapat berlangsung. Komunikasi erat kaitannya dengan media dan media sekarang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sehingga dalam menjalankan suatu pemasaran maka diperlukan media sebagai alat komunikasi efektif untuk menyampaikan pesan untuk target yang dituju. Jadi pemilihan media harus dipertimbangkan oleh pemerintah kota dalam memasarkan kotanya melalui sebuah brand kota.
2.5.3
Membangun Brand Kota, Membangun Identitas
Proses branding sebuah kota terkait erat dengan pembentukan identitas kota yang bersifat unik dan berbeda dibandingkan kota lainnya. Seperti telah diuraikan di atas bahwa identitas, citra (image) dan komunikasi merupakan tiga komponen yang memiliki keterkaitan erat dan sangat penting dalam brand kota. Konsep identitas seperti halnya diferensiasi pada branding produk dapat diartikan sebagai strategi untuk merancang suatu perbedaan yang berarti dan kompetitif dibandingkan produk pesaing. Sehingga identitas menjadikan sebuah kota menjadi berbeda dengan kota lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Maka citra sebuah kota merupakan proyeksi dari adanya identitas yang kuat dari sebuah kota. Kota dengan identitas yang kuat akan berpotensi untuk memiliki citra kota yang kuat. Identitas kota bukan hanya sekedar slogan atau tag line saja, namun bagaimana mengkomunikasikan slogan tersebut sehingga para pemangku kepentingan (stakeholder) benar-benar menyadari apa yang menjadi identitas yang mewakili citra kota tersebut. Slogan yang dimiliki oleh brand yang lebih kuat akan lebih disukai daripada slogan brand yang lemah. Brand kota yang kuat ada pada keunikannya, bukan hanya pada daya tarik slogannya.
35
Proses branding kota diawali dengan pembentukan
identitas kota. Identitas merupakan instrumen yang menjadi dasar proses branding. Identitas memungkinkan sebuah tempat menjadi berbeda dengan kota lainnya. Berikut digambarkan konsep hubungan sebagai berikut:
Sumber : Schmitt & Rogers dalam Yananda & Salamah, 2014
35
(Dahlen & Rosengren dalam Yananda dan Salamah, 2014).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
2.5.4 Humas Pemerintah Dalam Membangun Citra Humas merupakan fungsi manajemen dalam sebuah organsiasi yang berperan untuk membangun kesepahaman antara organisasi dan publiknya36. Berdasarkan peran yang dimilikinya, humas sebenarnya lebih merupakan aktivitas mengelola arus pesan/komunikasi yang terjadi di institusinya. Manakala pesan itu dapat menjadi lifeblood di institusinya, maka upaya untuk membangun understanding, goodwill dan image (citra) dengan para stakeholdernya serta merta akan mudah dicapai37 Di era keterbukaan sekarang ini humas mempunyai peran yang penting dan strategis. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam organisasi yang berlangsung dua arah dan timbal balik. Posisi Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Lebih jauh dikatakannya, sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, di mana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya. Secara definitif, Humas adalah suatu fungsi manajemen yang bertujuan menjembatani antara organisasi dan stakeholder baik di luar maupun di dalam. Apa pun yang terjadi di organisasi, humas harus tahu. Humas harus mengetahui segala kebijakan dari organisasi. Jadi Humas sebagai juru bicara pemerintah harus Berg, K. T. & Gibson, K. 2011. Hired guns and moral torpedoes: Balancing the competing moral duties of the public relations professional. PRism 8(1): http://www.prismjournal.org/homepage.html 37 Sinatra, Lina dan Rini Darmastuti, 2008. Kajian Peran Public Relations Dalam Meningkatkan Citra Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah, Jurnal SCRIPTURA, 2 (2). 36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
mengetahui segala kebijakan publik yang diambil itu dapat diimplementasikan dengan baik, sangat membutuhkan dukungan publik. Tapi bagaimana publik mau mendukung, kalau tidak mengetahui maksud kebijakan tersebut. Di samping itu, sering ditemui masalah yaitu kebijakan publik yang diambil pejabat ditanggapi salah oleh masyarakat. Ini terjadi, karena kurangnya informasi yang diterima masyarakat terkait dengan maksud dan tujuan dari kebijakan tersebut. Untuk itu sangat diperlukan penyampai pesan yang baik, dan humas harus mampu memfasilitasinya bersama- sama dengan unit kerja lainnya. Humas juga berperan menjembatani antara kepentingan pemerintah dan masyarakat daerah di satu pihak dengan pihak-pihak lain dalam meningkatkan kinerja pembangunan di masyarakat serta kegiatan pemerintahan. Jadi salah satu peran humas adalah membina hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan membina martabat instansi dalam pandangan masyarakat, guna memperoleh pengertian, kepercayaan dan dukungan dari masyarakat. Selain itu, seiring pelaksanaan otonomi daerah yang dititikberatkan pada pemberdayaan dan peran serta masyarakat, menjadikan peran aparatur Humas dan lembaga kehumasan pemerintah sebagai jembatan antara kepentingan pemerintah daerah dengan masyarakat. Fungsi Humas ternyata sangat penting dalam organisasi dan lembaga pemerintahan. Humas dituntut berperan dan berfungsi secara strategis dan profesional
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
sehingga seorang Humas haruslah memiliki kualifikasi yang memadai. Peran aparatur Humas itu ada tiga yakni pertama memberi informasi pada publik mengenai langkahlangkah yang diambil pemerintah. Kedua,
mengusahakan
tumbuhnya
hubungan
yang
harmonis
antara
pemerintah dengan masyarakat dan ketiga, memberi pengertian pada masyarakat, tentang apa yang dikerjakan oleh pemerintah di mana pemerintah dan publik samasama satu persepsi. Dengan pelaksanaan peran Humas tersebut, maka kegiatan-kegiatan Humas pada dasarnya diarahkan untuk pertama, memberikan informasi kepada masyarakat tentang tugas pokok, fungsi, aktivitas dan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah daerah atau kebijaksanaan di masing-masing satuan kerja (satker) atau satuan kerja perangkat
daerah
(SKPD).
Kedua,
menangkap
aspirasi
masyarakat
dan
menyampaikan kepada pemerintah atau satker di jajaran masyarakat. Keempat,
mewujudkan
integrasi,
keserasian
dan
keselarasan
antara
kepentingan pemerintah/instansi dan kepentingan masya.rakat. Kelima, mendorong dan menegakkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan dan keenam, meningkatkan dan membina secara baik citra dan martabat pemerintah dan instansi dalam hal ini satker/SKPD di jajaran Pemerintah Daerah. Dengan gambaran tupoksi tersebut, revitalisasi peran Humas pemerintah daerah mutlak diperlukan, mengingat ke depan peran humas sangat strategis dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
kegiatan pemerintah kepada masyarakat . Peran dan fungsi kehumasan perlu direvitalisasi agar dalam memberikan berita bisa cermat dan akurat. Fungsi humas bukan sekadar memberi informasi, akan tetapi image yang dikeluarkan memang benar-benar untuk masyarakat luas. Tidak hanya itu saja, Humas juga berperan sebagai mitra pencitraan good goverment dengan media massa sehingga jalinan kerjasama antara pemerintah yang diwakili oleh Humas dengan media massa berjalan dengan baik dalam rangka memberikan informasi kepada khalayak ramai. Setidaknya ada empat masalah utama yang harus segera dibenahi dan direvitalisasi oleh aparat humas memasuki era keterbukaan informasi publik, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), kelembagaan humas, infrastruktur pendukung kinerja dan sinergitas antarpemerintah serta satuan kerja. Pada akhirnya, perlu pengkajian dan perhatian yang mendalam atas kualifikasi aparat humas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/