BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi
2.1.1
Definisi Komunikasi Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si
pengirim pesan dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. 4 Secara singkat komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Dalam proses komunikasi yang harus sama adalah persamaan makna pesan itu. Komunikasi merupakan kebutuhan dasar dari setiap manusia, tanpa komunikasi manusia tidak akan bisa hidup dan berinteraksi. Komunikasi merupakan cara atau upaya seseorang dalam mendapatkan informasi maupun saling berbagi informasi. Komunikasi dapat terjadi apabila minimal dua orang yang saling berinteraksi memberikan informasi atau pesan. Dalam penulisan ini, penulis mengambil arti komunikasi menurut pendapat Bernard Berelson dan Garry A. Stainer yang berasal dari buku “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar”, yang mengatakan bahwa Komunikasi merupakan penyampaian informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang ber kata-kata, gambar, bilangan, grafik dan lainlain. Kegiatan atau proses penyampaiannya biasanya dinamakan komunikasi5 Berdasarkan pengertian komunikasi di atas unsur-unsur dari proses 4
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011 hal 4 Mulyana, Dedy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta P.T Remaja Rosdakarya 2002, 62
5
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
komunikasi terdiri dari 5 (lima) unsur yang saling bergantungan satu sama lain, yaitu :
1. Sumber (Source), adalah pihak yang berinsiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Untuk menyampaikan apa yang ada dalam hatinya (perasaan) atau pikiran tersebut ke dalam seperangkat simbol verbal dan/atau non-verbal yang idealnya dipahami oleh penerima pesan. Proses inilah yang disebut penyandian (encoding). 2. Pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat symbol verbal dan/atau non-verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Pesan mempunyai tiga komponen : makna, symbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan. Symbol terpenting adalah kata-kata (bahasa), yang dapat merepresentasikan objek (benda), gagasan dan perasaan, baik ucapan ataupun tulisan. 3. Saluran atau Media, yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran boleh jadi merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, apakah saluran verbal atau saluran non-verbal. Pada dasarnya saluran komunikasi manusia adalah dua saluran, yakni cahaya dan suara meskipun kita bisa juga menggunakan kelima indera kita untuk menerima pesan dari orang lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
4. Penerima (Receiver), sering juga disebut sasaran/tujuan (destination),
komunikasi (communicate), penyandi-balik (decoder) atau khalayak (audience), pendengar (listener), penafsir (interpreter) , yakni orang yang menerima pesan dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaan, penerima pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat symbol verbal dan/atau non verbal yang ia terima menjadi gagasan yang dapat ia pahami. Proses ini disebut penyandian balik (decoding). 5. Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan
tersebut, penambahan pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu), terhibur, perubahan sikap (dari setuju menjadi tidak setuju), perubahan keyakinan dan sebagainya.6 Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak dalam situasi tertentu, komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seseorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan.7 Komunikasi bagian dari suatu proses penyampaian makna pesan, baik berupa informasi, pendapat, dan lambang lambang yang saling dimengerti antara komunikator dan komunikan. Sehingga pesan yang diharapakan komunikator dapat mengubah tingkah laku seseorang yang menerima pesan tersebut melalui 6 7
Mulyana, Dedy. op.cit., 62-64 Onong Uchjana, Humas Relation dan Public Relations dalam Manajemen. Bandung: Mandar, 2003 hal 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
media tertentu. Komunikasi minimal dapat dilakukan minimal dua orang, baik itu komunikator dan komunikan.
2.1.2 Proses Komunikasi Interaksi yang terjadi dalam komunikasi menimbulkan beberapa proses komunikasi dalam menyampaikan pesan informasi. Proses komunikasi dapat terjadi didalam diri komunikator, media yang digunakan dan komunikannya. Proses komunikasi harus berjalan dengan baik, sehingga pesan yang diinginkan komunikator sampai kepada komunikan dan dapat merubah perilaku dan sikapnya. Pada proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan sekunder yaitu8:
1.
Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lamabang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu ‘meneterjemahkan’ pikiran atau perasaaan komunikator kepada komunikan. Bahasa yang paling banyak digunakan dalam komununikasa karena hanya melalui
8
Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Rosda Karya, 2006 hlm 11-16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
bahasalah yang mampu ‘menterjemahkan’ pikiran seseorang kepada orang lain. 2.
Proses Komunikasi sekunder Pada proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh atau dalam jumlah yang banyak. Surat, surat kabar, telepon, surat, majalah, radio, televisi, dan banyak lagii ini merupan alat atau sarana yang digunakan dalam proses komunikasi sekunder.
Dari keterangan diatas, peneliti menarik kesimpulan bahwa proses komunikasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu secara primer dan sekunder. Pertama, proses komunikasi secara primer merupakan proses secara langsung atau bertatap muka antara komunikator dan komunikan. Sehingga proses ini sangat efektif karena komnikator dapat secara langsung memberikan pikiran dan perasaan yang ingin disampaikan. Kedua, proses komunikasi secara sekunder merupakan proses yang dijembatani oleh perantara atau sarana pendukung dapal berkomunikasi. Jadi secara tidak langsung komunikasi menggunakan berbagai media yang ada seperti televisi, surat kabar, teledop dan lain lain. Proses komunikasi terdapat beberapa komponen atau unsur yaitu komunikator, pesan, komunikan, media, dan efek. Komunikator adalah yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
orang yang menyampaikan pesan, lalu pesan adalah informasi atau penyataan, dan komunikan ada orang yang menerima pesan. Dalam proses komunikasi terdapat media yang digunakan seperti telepon, surat dll. Seorang komunikator dalam menyampaikan pesan kepada komunikan juga harus memiliki efek yang ditimbulkan, seperti komunikator mengubah atau memberi pengaruh kepada perilaku komunikan. Sehingga pesan yang disampaikan memberikan dampak yang baik.
2.1.3 Fungsi Komunikasi Dalam proses penyampaian pesan komunikasi antara manusia terdapat berbagai fungsi komunikasi. Fungsi ini yang akan mempengaruhi informasi yang akan diterima dan memiliki efek bagi yang menerimanya. Fungsi komunikasi ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai apabila dari proses komunikasi yang dilakukan dapat mengubah perilaku orang yang menerima pesan tersebut. Dalam fungsi komunikasi dapat dibedakan menurut tujuan yang dinginkan, sehingga komunikasi berjalan dengan baik. Riswandi juga mengemukakan bahwa fungsi-fungsi komunikasi dibagi dalam 4 bagian yaitu:9 1. Fungsi komunikasi sosial yaitu fungsi yang menunjukkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri, eksistensi dan aktualisasi diri, serta kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan mencapai kebahagiaan.
9
Riswandi. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. Hal 18-20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
2. Fungsi komunikasi ekspresif yaitu fungsi komunikasi yang erat kaitannya untuk mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan kita. 3. Fungsi komunikasi ritual yaitu fungsi komunikasi yang erat kaitannya dengan memungkinkan para pesertanya berbagi komitmen emosional dan menjadi perekat bagi kesatuan kelompok dan merupakan pengabdian bagi kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya. 4. Fungsi komunikasi instrumental yaitu fungsi komunikasi yang memberitahukan atau menerangkan mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa informasi yang disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui. Dari dua penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan maka fungsi komunikasi memiliki tujuan tujuan antara lain yaitu: 1. Fungsi komunikasi sosial bertujuan membangun konsep dalam diri manusia. 2. Fungsi komunikasi ekspresif berkaitan untuk mempengaruhi orang lain dengan perasaan-perasaan. 3. Fungsi komunikasi ritual berkaitan erat dengan komitmen pada tradisi, emosi dan kesatuan kelompok.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
4. Fungsi komunikasi instrumental bertujuan untuk mengajak seseorang secara persuasif agar pendengar percaya dengan informasi yang disampaikan.
2.2
Hubungan Masyarakat
2.2.1
Definisi Hubungan Masyarakat (Humas) Istilah Public Relations yang secara umum di Indonesia diterjemahkan
menjadi “Hubungan Masyarakat“, tampak semakin berkembang, baik dalam kegiatan studi maupun kegiatan operasionalnya. Prinsip – prinsip dasar humas itu konsisten dan kekal. Namun, dalam prakteknya, karena dipengaruhi oleh kekuatan – kekuatan sosial, perkembangan teknik dan sains, dan lingkungan yang berubah secara terus menerus, ia berevolusi secara konsisten. Dari tahun ke tahun arti dan fungsinya menjadi lebih dimengerti dan diterima dengan penuh, baik secara umum atau manajemen. Faktor terakhir ini menghasilkan penciptaan dan penjelasan tentang kebijaksanaan beserta pelaksanaan yang telah disebut diatas. Hubungan Masyarakat atau Humas telah menjadi “trend” manajmen modern dengan berbagai istilah. Hal ini bisa dilihat dari bentuknya “bagian” atau “divisi” humas dalam banyak perusahaan, profit maupun nonprofit. Trend humas juga hadir dalam “alternatif” profesi yang dipilih oleh para profesional lain dan selebritis10. Definisi Humas yang lain dibuat oleh (British) Institute of Public Relations (IPR) seperti yang dikutip Frank Jefkins dan diterjemahkan Daniel Yadin, yang
10
Frida Kusumastuti,Dasar-dasar Humas (Bogor: PT Ghalia Indonesia 2004), Pendahuluan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
menyatakan bahwa : “PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka untuk menciptakan dan memelihara (good will) niat baik dan saling pengertian antara organisasi dengan segenap khalayaknya”11. Dari definisi diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa definisi diatas
tersebut
menekankan
kalimat
“upaya
yang
terencana
dan
berkesinambungan”. Ruang lingkup kegiatan humas begitu besar, luas dan kompleks karena bukan hanya menangani pihak-pihak yang berada di lingkungan luar organisasi yang beragam. Maka dapat disimpulkan bahwa humas bertujuan untuk menilai sikap publik terhadap manajemen guna menciptakan saling pengertian dan dukungan dari publik.
2.2.2
Fungsi dan Peran Humas Menurut Rosady Roslan ada tiga fungsi utama humas yang dapat
dijabarkan sebagai berikut12 : 1. Memberikan penerangan kepada masyarakat 2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap masyarakat dan perbuatan masyarakat secara langsung 3. Berupaya mengintegrasikan sikap masyarakat atau sebaliknya
Frank Jefkins, Public Relations, Edisi Kelima.Trns. Daniel Yadin. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003, hal.9 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategy Kampanye Public Relations, Edisi Revisi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hal 58-59
11 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Lebih lanjut Cutlip and Center seperti yang dikutip oleh Rosady Ruslan, merumuskan fungsi humas seperti yang dinyatakan berikut ini: 1.
Menunjang aktivitas manajemen dalam mencapai tujuan bersama
2.
Membina hubungan yang harmonis antara badan / organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran
3.
Mengidentifikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi, dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi
yang
diwakilinya, atau pun sebaliknya. 4.
Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.
Peran dan fungsi humas terhadap manajemen atau organisasi yang menaunginya bukan hanya dilihat dari hasil (output) yang didapat dari liputan media massa tapi juga dilihat dengan hubungan internal dalam manajemen perusahannya. Begitu pula fungsi humas dari Dinas Pariwisata Kabupaten Ende harus dapat menjalin hubungan yang baik antara publik internal dan publik eksternal dalam menginformasikan sesuatu kegiatan atau program humas Dinas Pariwisata.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2.2.3 Tujuan Humas Secara prinsipnya tujuan public relations secara universal adalah untuk menciptakan, memelihara, meningkatkan, dan memperbaiki citra apabila citra yang telah terbentuk mengalami penurunan. Adapun tujuan public relations menurut Oemi Abdurachman adalah untuk mengembangkan goodwill dan memperoleh opini publik atau menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik dan yang diarahkan kedalam (internal public relations) dan keluar (eksternal public relations).13 Sedangkan tujuan utama dari program kerja dan berbagai aktivitas public relations atau humas adalah bagaimana upaya menciptakan hubungan harmonis antara organisasi atau perusahaan yang diwakili oleh publiknya atau stakeholder (sasaran khalayak yang terkait) pada akhir tujuan diharapkan akan tercipta citra positif (good image), kemauan yang baik (goodwill), saling menghargai (mutual appreaciation), saling timbul pengertian (mutual understanding), toleransi (tolerance) antara kedua belah pihak yang terkait dan sebagainya.14
2.3
Strategi Humas Dijelaskan oleh Yosal Iriantara, “strategi pada dasarnya merupakan
kebijakan untuk mencapai tujuan yang kemudian dijabarkan kedalam sejumlah taktik untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Adapula yang menyebutkan strategi sebagai rencana dan memberi penjelasan atas metode yang dipakai untuk
13 14
Abdurachman, Pengantar dan Praktek Komunikasi, Ghalia indonesia 1995, Jakarta. Hal 34 Rosady ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, PT Raja Grafindo Persada 1998, Jakarta. Hal 133
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.”15 Dalam suatu manajemen perusahan atau organisasi terdapat unsur perencanaan dan pengorganisasian yang dirancang semaksimal mungkin untuk menciptakan suatu strategi yang baik. Menurut Zulkarimen, “Strategi adalah cara atau langkah yang dirancang untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.“16 Maka peneliti berkesimpulan strategi merupakan cara atau langkah-langkah yang direncanakan untuk mencapai suatu tujuan dan berorientasi pada sesuatu yang telah dirumuskan. Sedangkan menurut James Brian Quinn, mengartikan “ Strategi sebagai pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan pokok, kebijakan, dan rangkaian tindakan sebuah orgasnisasi kedalam satu kesatuan kohesif.” Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi adalah rencana yang dibuat perusahaan, namun tetap bertitik pangkal pada kebijakan perusahan yang berlaku. Dari kedua pengertian strategi diatas, peneliti berkesimpulan bahwa segala cara atau langkah yang dirancang oleh suatu perusahaan tetap bertitik pangkal pada atyran yang berlaku dalam perusahaan. Agar perencanaan dapat tepat sasaran, maka harus dipikirkan sebaik mungkin. Dapat disimpulkan bahwa strategi yang baik akan berpengaruh besar pada proses prencanaan suatu perusahaan maupun organisasi. Dalam melaksanakan perannya, humas melakukan strategi selain komunikasi yang mempunyai peran mendasar dalam proses membina suatu hubungan, diperlukan suatu strategi dimana dengan adanya strategi suatu
15 16
Yosal Iriantara, Media Relations, Konsep, Pendekatan, dan Praktik, (Bandung,simbiosa Rekatama Media, 2005), hal 89 Zulkareimen, Pengantar Komunikasi Pembangunan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, hal. 181
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
perusahaan dapat membuat suatu komunikasi dalam membina hubungan baik dalam menciptakan image positif. Menurut Ahmad S. Adnanputra strategi humas adalah “alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam rangka suatu tujuan public relations (public relations plans)”17 Dari keseluruhan definisi strategi yang dikemukakan para ahli diatas peneliti menyimpulkan bahwa strategi merupakan suatu perencanaan yang telah direncanakan dengan sebaik mungkin sehingga tujuan atau sasaran yang dituju dapat dicapai dan diharapkan tidak adanya hambatan-hambatan yang dapat merugikan bagi organisasi atau instansi. Strategi pada hakekatnya adalah “perencanaan (planning) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja melainkan harus mampu menunjang taktik operasionalnya”.18 Sebagaimana diketahui sebelumnya humas atau public relations bertujuan menegakkan dan mengembangkan “citra yang menguntungkan” bagi organisasi atau perusahaan atau produk barang dan jasa terhadap para stakeholdernya yaitu publik internal dan publik eksternal. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka strategi humas diarahkan pada upaya menggarap persepsi para stakeholdernya sebagai tempat akarnya sikap tindak dan persepsi media. Strategi sebagai dan memberi penjelasan terhadap metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
17 17 18
Rosady ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, PT Raja Grafindo Persada 1998, Jakarta. Hal 134
Onong Uchjana Effendy , Ilmu Komunikasi dan Teori, PT Remaja Rosdaskarya Media,2005, hal 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Dalam kegiatan humas terdapat empat langkah yang biasa dilakukan dalam proses humas menurut Cutlip dan Center: 1.
Melaporkan data temuan penelitian (fact finding) yang dimaksud dengan definisi permasalahan adalah mencari dan mengumpulkan data-data sebelum melakukan suatu kegiatan atau tindakan. Tahap ini merupakan penerapan atau fungsi intelijen perusahaan. Pada tahap ini ditentukan: “ What’s happening now?”, langkah ini dilakukan secara terus menerus bukan hanya ketika krisis terjadi.
2.
Perencanaan dan program (planning and programming) pada tahap ini seorang
praktisi
humas
sudah
menemukan
penyebab
timbulnya
permasalahan dan sudah siap dengan langkah-langkah pencegahan dan pemecahan. Tahap ini memberikan jawaban atas pertanyaan: “What’s should we do and Why?”. 3.
Aksi dan komunikasi (taking action and communicating) banyak praktisi humas yang sering melupakan kedua proses diatas dan langsung masuk pada tahap ketiga. Meski pada tahap ini hasilnya tidak jarang menghasilkan suatu yang baik, tetapi langkah ini tidak disarankan karena terlalu tinggi resikonya terhadap citra perusahaan.
4.
Evaluasi program proses ini dimulai dari mengumpulkan fakta dan di akhiri pula dengan pengumpulan fakta, seorang praktisi humas perlu melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah yang telah diambil. Tahap ini akan melibatkan pengukuran atas hasil tindakan di masa lalu dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
menjawab pertanyaan: “How did we do?”.19 Berdasarkan pendapat diatas penulis berkesimpulan bahwa tahap-tahap kegiatan humas terdapat empat langkah yang biasa dilakukan yakni dimulai dari pendefinisian masalah, perencanaan dan program, aksi dan komunikasi, serta evaluasi. Untuk dapat bertindak strategis, kegiatan humas harus menyatu dengan visi dan misi daerah. Untuk memberikan konstribusi kepada rencana kerja jangka panjang pemerintahaan, maka para praktisi humas bisa melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di dalam maupun diluar pemerintahaan. Informasi humas harus menyampaikan informasi yang sesuai dengan fakta. Humas berusaha menaikkan citra perusahaan dengan menyebarkan informasi yang baik tentang perusahaan. b. Menelusuri dokumen resmi pemerintahaan dan mempelajari pemerintahaan yang terjadi secara histori. Pemerintahan akan mengalami perubahaan dari masa ke masa melalui perkembanganya. Perubahaan tersebut bisanya disertai dengan sikap perusahaan dan pemerintahaan terhadap publiknya atau sebaliknya. Humas harus mempelajarinya dengan teliti dan memahami perusahaan agar bisa melakukan penigkatan pemerintahaan baik kinerjanya, dari segi produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga publik akan terus tarik dan semakin percaya akan permerintahaan yang mereka wakili. c. Melakukan analisis SWOT (Strenghts/ kekuatan, Weaknesses/ kelemahaan, Opportunitis/ peluang dan Threats/ ancaman). Humas perlu melakukan Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasi di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2003, hal. 82-85
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
analisis yang berbobot mengenai presepsi di luar dan didalam perusahaan atas SWOT yang dimilikinya.20 Oleh karena itu Humas harus memiliki strategi khusus untuk menghadapi hal-hal yang menyebabkan menurunnya perkembangan pemerintahan atau perusahaan. Disini penulis mengambil kesimpulan bahwa, strategi humas yang hanya berfokus pada teori tetapi tidak dilanjuti ke lapangan tidak dapat memberikan hasil. Humas dalam menjalankan tugasnya memerlukan inovasi dan kreasi untuk menghasilkan program-program unggulan.
2.3.1
Perencanaan Strategi Humas Strategi humas disusun dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan
pada lingkungan internal organisasi serta peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal organisasi. Perbedaan –perbedaan pada lingkungan internal dan eksternal inilah yang melahirkan perbedaan pada strategi PR yang dijalankan organisasi. Tujuan kehumasan organisasi yang berbeda satu sama lain, tentu akan membuat strategi PR yang berbeda pula. Disamping itu status Lembaga pemerintahan atau Dinas Kepemerintahan , juga mempengaruhi strategi PR yang dikembangkan. Menurut Cutlip-Center-Broom, perencanaan strategis bidang Public Relations meliputi kegiatan :21 a. Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program b. Melakukan identifikasi khalayak penemu (key public) 20 21
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relation, hal . 91. Scoot M. Cutlip, Allan H Center, dan Glen M Broom, hal 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
c. Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan dipilih d. Memutuskan strategi yang akan digunakan
2.4
Humas Pemerintah
2.4.1
Fungsi Humas Pemerintahaan Dalam sebuah organisasi yang memiliki beberapa bidang yang mendukung
system operasional kerja organisasi tersebut, tentunya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Hal ini tersebut juga terlihat pada lembaga atau organisasi pemerintahaan, yang didalamnya memiliki beberapa bagian atau departemen. Salah satunya adalah bagian humas pemerintahaan. Tugas pokok humas pada internal dan eksternal public khususnya pada humas pemerintahaan sangat berbeda dengan tugas pokok humas perusahaan biasanya. Humas perusahaan lebih menitikberatkan tugas dan fungsinya pada keuntungan (profit), seddangkan humas pemerintahaan adalah untuk menciptakan harmonisasi, kejasama, serta penciptaan citra yang baik pada masyarakat umum. Fungsi humas pemerintahaan adalah sebagai berikut22 : Humas pemerintahaan adalah fungsi manajemen pemerintahaan yang dibentuk untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan Membantu pelaksanaan program organisasi pemerintahaan. Memberi nasehat, petunjuk dan konsultasi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi pemerintahaan. Hamdan dan Hafiedcanra, 1986, Prinsip-prinsip Hubungan Masyarakat, Surabaya : Usaha Nasional.
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Melakukan hal-hal berhubungan denngan keuangan dan kepegawaian. Menubuhkan kesadaran akan pentingnya komunikasi dalam manajemen pemerintahaan. Memberi informasi secara terbuka dan akurat untuk menghilangkan keraguan terhadap suatu hal. Menyampaikan informasi secara jujur tanpa menambah atau mengurangi hakekat yang sesungguhnya. Berusaha menarik perhatian public terhadap organisaiai ataupun terhadap luar. Keberhasilan petugas humas pada suatu instansi dapat terlihat pada kegiatan yang dilakukanya sehubungan dengan fungsi hubungan masyarakat adalah : 1. Mengamankan kebijakan pemerintahaan 2. Memberikan
pelayanan,
menyebarkan
informasi,
misalnya
menterjemahkan. 3. Menerima dan menampung informasi dari masyarakat 4. Menjadi jembatan/ komunikator aktif dalam rangka komunikasi dua arah. 5. Ikut menciptakan iklim untuk mengamankan pembangunan23 2.4.2
Tugas Humas Pemerintahaan F. Rachmadi dalam bukunya yang berjudul Public relations dalam Teori
dan Praktek, mengatakan bahwa, Humas pemerintah bertugas memberikan informasi dan penjelasan kepada khalayak / publik mengenai kebijakan dan langkah-langkah / tindakan yang diambil oleh pemerintah serta mengusahakan 23
Widjaja W. A. 1986, Komunikasi : Dan Hubungan Masyarakat, Jakarta : Bina Aksara. Hal 127
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
tumbuhnya hubungan yang harmonis antara lembaga / instansi dengan publiknya dan memberikan pengertian kepada publik (masyarakat), tentang apa yang dikerjakan oleh instansi pemerintah dimana Humas itu berada dan berfungsi. Jadi, pada dasarnya tugas Humas Pemerintah adalah :24 1. Memberikan penerangan dan pendidikan kepada masyarakat tentang kebijakan, langkah-langkah, dan tindakan-tindakan pemerintah, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa informasi yang diperlukan secara terbuka, jujur dan objektif. 2. Memberi bantuan kepada media berita (news media) berupa bahan bahan informasi
mengenai
kebijakan
dan
langkah-langkah
serta
tindakan
pemerintah, termasuk fasilitas peliputan kepada media berita untuk acaraacara resmi yang penting. Pemerintah merupakan sumber informasi yang penting bagi media, karena itu sikap keterbukaan informasi Sangat diperlukan. 3. Mempromosikan kemajuan pembangunan ekonomi dan kebudayaan yang telah dicapai oleh bangsa kepada khalayak di dalam negeri, maupun khalayak luar negeri. 4. Memonitor pendapat umum tentang kebijakan pemerintah, selanjutnya menyampaikan tanggapan masyarakat dalam bentuk feedback kepada pimpinan instansi-instansi pemerintah yang bersangkutan sebagai input.
F. Rachmadi, Public relations Dalam Teori dan Praktek (Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah). PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 1994 opcitt. 77
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
2.4.3 Peran dan Fungsi Strategi Humas Pemerintah
Sumber : Freddy H Tulung, Berkomunikasi Di Ruang Publik Implementasi Kehumasaan Pemerintahaan. Hal. 50 Peran
kegiatan
kehumasan
pemerintah
adalah
mengkomunikasikan
dan
menginformasikan kepada publik tentang rencana kerja, kinerja, dan capaian hasil yang dilakukan Pemerintah. Selain peran komunikator, humas pemerintah juga harus mampu menjalankan peran sebagai fasilitator, mediator, dan negosiator yang menjembatani kepentingan penyelenggara negara dan kepentingan publik. Dengan begitu peran humas pemerintah selain melaksanakan fungsi diseminasi informasi juga menyerap aspirasi dan reaksi publik, sehingga tercipta saling pengertian antara publik dengan penyelenggara negara.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
2.4.4 Hubungan Masyarakat Pemerintah Daerah Humas pemerintah daerah pada hakikatnya sama saja dengan humas pemerintah pusat dalam hal pengorganisasian dan mekanisme kerja. Bedanya hanya dalam ruang lingkup. Bagi Indonesia sebagai negara besar dengan jumlah penduduk yang begitu banyak yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan norma kehidupan dan kebudayaan yang berbeda, mungkin untuk provinsi tertentu atau untuk kabupaten tertentu diperlukan suatu tambahan bagian khusus. Yang penting ialah terlaksananya fungsi dan tercapainya tujuan humas sebagai konsep ilmu pengetahuan sebagaimana dijelaskan di muka.25 Menurut Sam Black dalam bukunya yang sama, ada empat 4 macam tujuan utama humas pemerintahan daerah, yaitu : 1) To Keep citizen informed of the council’s policy and its day-by-day activities (memelihara penduduk agar tahu jelas mengenai kebijaksanaan lembaga beserta kegiatannya sehari-hari) 2) To give them a opportunity of expressing views on important new projects before final dicision are taken are teken by the council. (Memberi kesempatan kepada mereka untuk menyatakan padangannya mengenai proyek-proyek baru yang penting sebelum lembaga mengambil keputusan) 3) To Engligthen citizen on the way in which the system of iocal government works and to inform them of their rights and responsibilities (Memberi penerangan
25Effendy,
kepada
penduduk
mengenai
cara
pelaksanaan
sistem
Onong Uchjana, 2001, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
pemerintahan daerah dan mengenai hak-hak dann tanggung jawab mereka) 4) To promete a sense of civic pride (mengembangkan rasa bangga sebagai warga negara) Cara dan teknik melaksanakanya sudah tentu bisa berbeda karena ruang lingkupnya yang berbeda. Misalnya humas di ibukota provinsi di Indonesia dalam banyak hal akan berbeda dengan humas di kabupaten atau kotamadya yang bukan ibukota provinsi. Di kota-kota besar terdapat media massa, baik media cetak maupun elektronik, serta fasilitas-fasilitas publikasi lainnya, yang sungguh penting bagi kegiatan humas dalam mencapai khalayak.Sebaliknya, di kabupatenkabupaten, karena tidak terdapat media massa, metode dan teknik penyebaran informasi dilakukan dengan media nirmassa, misalnya poster, spanduk, folder, dan lain-lain, atau secara tetap muka dengan penduduk dalam bentuk rapat umum, anjangsono, dan sebagainya.
2.5
Promosi Dalam pemasaran, terdapat kegiatan promosi. Promosi sangat membantu
masyarakat dalam mengenal suatu produk. Kemampuan dalam bidang promosi membantu kelangsungan pemasaran. Beberapa penulis mengemukakan pengertian promosi sebagai berikut : Menurut Terenca A Shimp, Promosi terdiri dari semua kegiatan yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat atau dalam waktu singkat.26 26
Terenca Shimp, Periklanan Promosi, Erlangga 2003, Jakarta hal 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Sedangkan menurut Warren J Keegen, promosi merupakan perangkat penting dalam pemasaran global dimana harus dirancang untuk membantu perkembangan perbuatan baik dan memberi informasi yang akurat dan tepat waktu, khususnya dalam situasi krisis. Promosi yang dirancang buruk dapat menimbulkan publisitas yang tidak diinginkan dan hilangnya pelanggan.27 Suksesnya kegiatan marketing yang dilakukan suatu perusahaan tidak hanya bergantung pada kualitas produk yang dihasilkan, kebijakan yang tepat, pelayanan serta distribusi yang cepat, tetapi banyak dipengaruhi oleh pembinaan hubungan antara produsen dan konsumen yang berkelanjutan. Kata promosi memberikan interpretasi dan bahasa yang bermacam-macam. Pada dasarnya kata promosi adalah untuk memberitahukan, membujuk, atau mengingatkan lebih khusus lagi. Menurut Yoeti, Promosi merupakan suatu proses menyampaikan informasi ke target pasar, tentang hal-hal yang menyangkut produk, harga, tempat produk dijual dengan melakukan persuasif agar target mau melakukan pembelian.28 Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran, yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa, Kegiatan promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen
dalam
kegiatan
pembelian
atau
penggunaan
jasa
sesuai
kebutuhannya.29 Yoeti menjelaskan30 bahwa promosi secara sederhana bertujuan untuk memberitahukan kepada orang banyak atau kelompok tertentu bahwa ada produk yang ditawarkan untuk dijual. Sebagai usaha menarik minat calon pembeli 27
28 29
30
Warren Keegan, Manajemen Pemasaran Global, PT Indeks, 2007, Jakarta hal 182 Yoeti, Oka. A, 1995, Pengantar Ilmu Pariwisata, Jakarta: Angkasa Rambat Lupiyoadi, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta:Salemba Empat Ibid, 141
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
terhadap
barang
yang
ditawarkan,
dilakukan
promosi
yang
bertujuan
memperkenlkan produk, kelebihan yang dimiliki dibandingkan dengan produk lain, serta manfaat dan kegunaannya, dengan langkah ini khlayak umum akan menjadi kenal dengan produk yang kita miliki. Dari uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa promosi dalam pariwisata adalah arus informasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan calon wisatawan atau lembaga usaha pariwisata kepada tindakan yang mampu menciptkan pertukaran (jual-beli) dalam pemasaran produk pariwisata. Promosi dalam pemasaran pariwisata berperan sebagai pendukung transaksi, dengan menginformasikan,
membujuk,
mengingatkan,
dan
membedakan
produk
pariwisata yang dipromosikan dengan produk pariwisata lain.
2.5.1 Promosi Dalam Pariwisata Pada dasarnya Promosi dalam Pariwisata merupakan kegiatan yang lebih mencakup
mendistribusikan
promotion
materials,
seperti
film,
slides,
advertisement, brochures, booklets, leaflets, folders, melalui berbagai macam saluran seperti Tv, Majalah, Radio, majalah, biskop, pada “potensial tourist” yaitu sejumlah orang yang memiliki sejumlah syarat minimal untuk melakukan perjalanan wisata ke suatu daerah tertentu dengan tujuan agar dapat mempengaruhi calon – calon wisatawan untuk dapat berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Promosi pariwisata yang dimaksudkan disni adalah kampanye dan propaganda kepariwisataan yang didasarkan atas rencana atau program yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
teratur dan secara berkelanjutan. Adapun komunikasi dalam promosi dibagi dalam tiga bagian penting yakni : a.
Harus ada komunikator yang bertindak sebagai sender
b.
Harus ada receiver yang menerima berita dari komunikator
c.
Harus ada alat untuk menyampaikan message berupa chanel yang digunakan sebagai media berita
Adapun promosi dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu : 1.
Promosi langsung Sasaran terakhir dari semua kegiatan pemasaran dan promosi ialah orang – orang yang akhirnya mengeluarkan uang untuk mengadakan perjalanan wisata. Berhasil tidaknya promosi kepariwisataan akan keliatan dari banyaknya jumnlah orang yang sungguh – sungguh membeli produk pariwisata yang di promosikan. Cara – cara lazim digunakan untuk keperluan itu adalah sebagai berikut : a. Peragaan display, seperti rumah adat, pakaian tradisional, gambar – gambar. Karna dengan peragaan lebih memudahkan untuk para wisatawan mengenali produk dan tempat wisatanya. b. Barang cetakan (brosur, pamflet, leaflet ) yang diedarkan akan menbambah informasi. c. Pameran khusus dan event, berupa benda – benda kekayaan, pertunjukan kesenian, atau bulan pariwisata. d. Pemberian rabat selama jangka waktu tertentu, bisanya diberikan selama waktu promosi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
e. Pemberian hadiah khusus kepada konsumen atau wisatawan 2.
Promosi tidak langsung Promosi tidak langsung pertama – tama ditujukan kepada penyalur produk wisata, seperti biro perjalanan umum dan cabang – cabangnya, agen perjalanan, organisasi-organisasi perjalanan. Tujuan promosi kepada penyalur ialah : 1. Menarik perhatian mereka kepada komponen-komponen produk pariwisata yang ditawarkan dan membuat mereka bersedia untuk menjualkannya dalam produk pariwisata yang mereka susun. 2. Menciptakan kondisi dan menyediakan sarana bagi mereka untuk menyusun produk pariwisata yang tepat untuk dijual kepada konsumen / wisatawan.
Tujuan dari diselenggarakannya promosi pariwisata mencakup beberapa hal sebagai berikut : 1.
Memberitahukan ( informing ) produk pariwisata, perubahan harga, jasa-jasa yang disediakan, meluruskan informasi yang keliru, mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pebmeli dan menbangun citra perusahaan.
2.
Membujuk ( persuasing ) pelanggan sasaran (calon wisatawan) untuk membentuk pilihan produk pariwisata, mengalihkan pilihan ke produk pariwisata tertentu, mendorong calon wisatawan untuk membeli produk produk pariwisata saat itu juga dan mengubah persepsi calon wisatawan terhadap produk yang dihasilkan atau ditawarkan.
3.
Mengingatkan ( remainding ) yang mencakup :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan b. Mengingatkan pembeli akan tempat –tempat yang menjual produk perusahaan c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan, dan, d. Menjaga agar ingatan pertama para pembeli jatuh pada produk perusahaan.
2.6
Pariwisata
2.6.1
Definisi Pariwisata Menurut Yoeti31 Pengertian Pariwisata secara etimologi terdiri dari dua
kata yaitu pari dan wisata . Pari berarti banyak, berkali – kali dan berputar-putar. Wisata berarti bepergian , perjalanan, Jadi Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali – kali dari satu tempat ke tempat yang lain. Istilah tourism atau kepariwisataan mencakup orang – orang yang melakukan perjalanan pergi dari rumahnya dan perusahan – perusahaan yang melayani mereka dengan cara membuatnya lebih menyenangkan. Pariwisata tidak berkembang apabila orang – orang yang berkunjung buta dengan informasi – informasi mengenai pariwisata tersebut oleh sebeb itu diperlukan adanya promosi – promosi pariwisata. Menurut Profesor Salah Wahab adalah suatu aktifitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapatkan pelayanan secara bergantian dianatara suatu orang di negeri itu sendiri (di luar negeri ) meliputi pendiaman dari daerah
31
Yoeti, Oka. A, 1995, Pengantar Ilmu Pariwisata, Jakarta: Angkasa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
lain untuk sementara waktu yang mencari kepuasan beraneka ragam dan berbeda dari apa yang dialaminya dimana ia bertempat tinggal. Dalam pengertian kepariwisataan terdapat bebrapa faktor penting yang mau tidak mau harus ada dalam batasan pariwisata. Faktor – faktor yang dimaksud menurut Yoeti32 adalah : 1.
Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu
2.
Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat yang lain
3.
Perjalanan itu walaupun apa bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan pertamasyaan dan rekreasi
4.
Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat yang dikunjungi dan semata-mata sebagai konsumen ditempat itu
Berdasarkan faktor – faktor tersebut diatas definisi pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain, dengan maksud bukan untuk bisnis dan mencari nafkah tetapi semata – mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beranekaragam.
2.6.2
Jenis Pariwisata Beberapa jenis pariwisata yang sudah dikenal antara lain menurut Pendit:33 a. Wisata budaya, yaitu suatu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan ketempat lain atau keluar negeri
32 33
Yoeti, Oka. A, 1995, Pengantar Ilmu Pariwisata, Jakarta: Angkasa Pendit S. Nyoman 1999, Ilmu Pariwisata Pengantar Perdana, Jakarta: Pradnya Paramita
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan, dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, kebudayaan dan seni mereka. b. Wisata kesehatan, yaitu suatu perjalanaan seorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat dimana sehari – hari dia tinggal demi kepentingan beristirahat
baginya demi
kepentingan jasmani dan rohaninya. c. Wisata Olahraga, yaitu wisata yang dilakukan dengan tujuan berolahraga atau memang dengan sengaja berperan aktid dalam sebuah pesta olahraga didaerah tersebut. d. Wisata Komersial, yaitu termasuk wisata untuk mengunjungi pameran – pameran dan pekan raya yang bersifat komersial seperti pameran industri, pzmeran dagang dan sebagainya. e. Wisata industri yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, yang melakukan kunjungan ke daerah industri. f. Wisata bahari atau maritim yaitu,wisata yang dikaitkan dengan wisata air seperti danau, pantai , atau laut. g. Wisata cagar alam yaitu, jenis wisata yang banyak digunakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha – usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau ke sebuah lokasi cagar alam dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang – undang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
h. Wisata bulan madu yaitu, suatu penyelenggaraan perjalanan bagi sepasang pengantin baru dengan fasilitas – fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/