BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Proses Komunikasi Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif ( sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya ). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif : a. Perspektif psikologi Ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehinggan terjadi komunikasi interpersonal. b. Perspektif mekanis Ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal / non verbal. Kesimpulan adanya proses komunikasi adalah komunikasi bersifat dinamis, tahapan proses komunikasi bermanfaat untuk analisis, proses komunikasi dapat terhenti setiap saat, pesan komunikasi tidak harus diterima, tindak komunikasi
6
merupakan indikasi komunikasi5. Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan sebagai berikut6: 1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain. Mengirimkan sesuatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan ini bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti oleh kedua pihak. 2. Pesan (Message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung ataupun tidak langsung. Contohnya: berbicara langsung melalui telepon. 3. Komunikan
(Receiver)
menerima
pesan
yang
disampaikan
dan
menerjemahkan isi pesan yang diterimanya kedalam bahasa yang dimengerti kedua pihak. Komunikan memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya.
2.2. Komunikasi Massa 2.2.1. Definisi Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern yang meliputi surat kabar yang mempunyai arti yang luas, siaran radio dan televisi yang di tunjukan kepada masyarakat luas. Komunikasi massa di tandai oleh suatu komposisi yang selalu berubah dan berada dalam batas wilayah yang selalu berubah pula. Tidak bertindak untuk dirinya sendiri untuk melakukan suatu
5 6
www.lusa.web.id/proseskomunikasi http://id.wikipedia.org/wiki/komunikasi
tindakan. Para anggota heterogen dan banyak sekali jumlah serta berasal dari semua lapisan sosial dan kelompok demografis meskipun demikian dalam menentukan suatu objek perhatian,mereka selalu bersikap sama dan berbuat sesuai dengan persepsi orang yang akan menipulasi mereka7. Menjadi penghubung antara komunikator dengan komunikan dari beberapa penjabaran soal komunikasi massa adalah media massa. Media massa adalah sarana untuk menyampaikan isi pesan / pernyataan / informasi yang bersifat umum, kepada sejumlah orang yang jumlahnya relatif besar.
2.2.2. Proses Komunikasi Massa Proses terjadinya komunikasi massa selalu terkait dengan teknologi. Di dalam hal ini adalah komunikasi. Sebagai contoh adalah berjalannya komunikasi massa melalui media televisi akan melibatkan pemanfaatan satelit. Pada zaman dahulu hanya khalayak yang mempunyai perhatian besar dan berada dalam golongan ekonomi tinggi yang dapat di nikmati pilihan berbagai media massa. Pada zaman sekarang media televisi sudah tejangkau oleh lapisan bahwa sekalipun menyebabkan masyarakat untuk menikmati sajian media massa secara gampang. Secara
langsung,
perkembangan
media
massa
yang
sangat
erat
hubungannya dengan perangkat-perangkat teknologi tinggi akan membudayakan dan tersosialisasikan dalam kehidupan masyarakat yang semakin berkembang menuju tingkat kemajuan ilmu dan pengetahuan.
7
Dennis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa, Erlangga 1987, hal 33
Terkait dengan perkembangan teknologi untuk memanfaatkan media massa dan akhirnya banyak para ahli menjelaskan dampak komunikasi massa. Fenomena komunikasi massa telah memberikan struktur pada kajian terhadap ilmu komunikasi massa
2.2.3. Ciri-ciri Komunikasi Massa Komunikasi massa tidak dapat dilakukan oleh satu orang melainkan suatu organisasi dan sang pengirimnya dapat disebutkan sebagai komunikator profesional.pesannya beraneka ragam pesannya dapat diproses dan diperbanyak. Pesan ini juga merupakan suatu produk dan komuditi yang mempunyai nilai tukar. Hubungan antara sang pengirim dan penerima bersifat satu arah dan sangat jarang bersifat interaktif. Komunikasi massa sering sekali mencakup kontak antara pengirim dengan penerima dan menciptakan pengaruh yang sangat luas dalam waktu yang sangat singkat dan mendapatkan respon dari banyak orang. Salah satu model yang sangat bermanfaat adalah model yang di kemukakan oleh Westley dan MacLean (1957) menyatakan bahwa peran komunikator massa sebagai professional sebagai suatu "peran penyalur" yang kedudukannya antara orang yang ingin "berbicara" kepada masyarakat dengan public yang ingin dicapai8.
8
Dennis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa, Erlangga 1987, hal 33
2.2.4. Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi massa, berfungsi untuk menyebarluaskan informasi,meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang. 1. Informasi : yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah Nasional atau Internasional. 2. Sosialisasi : yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai, yang ada serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif. 3. Motivasi : yakni mendorong orang untuk mengikutu kemajuan orang lain melalui apa yang mereka baca, lihat, dengar lewatmedia massa. 4. Bahan diskusi : menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut orang banyak. 5. Pendidikan : yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk di luar sekolah. Juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik, dan mengesankan. 6. Memajukan kebudayaan : media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui pertukaran program siaran radio dan televise, ataukah bahan tercetak seperti buku dan penerbitan-penerbitan lainnya. Pertukaran ini akan memungkinkan peningkatan daya kreatifitas guna memajukan
kebudayaan nasional masing-masing, serta mempertingi kerja sama hubungan antar Negara. 7. Hiburan : media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan usia dengan difungsikannya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga.Sifat estetika yang dituangkan dalam bentuk lagu, lirik, dan bunyi mampu gambar dan bahasa, membawa orang pada situasi menikmati hiburan seperti halnya kebutuhan pokok lainnya. 8. Integrasi : banyak bangsa di dunia dewasa ini di guncang oleh kepentingan tertentu karena perbedaan etnis dan ras. Komunikasi seperti satelit dapat dimanfaatkan untuk menjembatani perbedaan itu dalam memupuk dan memperkokoh persatuan bangsa9.
2.3. Media Massa Media massa dapat di definisikan sebagai media yang mampu menimbulkan kesatuan di antara khalayak yang sedang memperlihatkan pesan yang di lancarkan oleh media tersebut. 2.3.1. Karakteristik Media Massa Karakteristik komunikasi massa disini ada lima jenis media massa yang di kenal sebagai "the big five of mass media" yakni Koran, majalah, radio, dan film. Berikut adalah penjelasan secara konseptual dari karakteristik komunikasi massa:
9
Mar,at Sikap Manusia Perubahan Serta Pengurangannya, Ghalia Indonesia, 1982, hal..26
a. Komunikasi melalui media massa pada dasarnya di tunjukan pada khalayak yang luas, heterogen, anonim. Khalayak yang heterogen adalah masyarakat luas yang bermacam-macam tidak di batasi oleh latar belakang pendidikan, penghasilan, dan status sosialnya. Khalayak bersifat anonim diantara satu dengan yang lain adalah terpisah dan tidak saling knal. Diantara pembaca Koran, pembaca majalah, pendengar radio atau pemirsa televisi satu dengan yang lain terpisah. b. Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. Isi pesan yang di sampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak hanya untuk kepentingan adalah kegiatankegiatan yang berkaitan dengan operasi suatu media massa akan mencangkup orang banyak yang terorganisasi oleh media. c. Pola penyampaian pesan mdia massa berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas, tidak terbatas baik secara geografis karena karakteristik media massa disebut sebagai message multiplier ( yang memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan secara cepat dan menjangkau khalayak luas). d. Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah. Umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima ( khalayak ) berlangsung secara tertunda. e. Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal dan terorganisasi, komunikator pada media massa bekerja melalui aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas.
f. Isi pesan yang disampaikan media massa dapat mencangkup berbagai aspek kehidupan manusia ( sosial, ekonomi, politik, budaya. dan lain-lain )10.
2.3.2. Fungsi Media Massa Pengaruh yang kuat terhadap perkembangan media massa tetapi memiliki timbal balik dari dampak yang sangat kuat. Peran media massa sebagai suatu institusi penting dalam masyarakat, semakin meningkat. Memiliki fungsi antara lain: a. Informasi : kegiatan untuk mrngumpulkan, menyimpan fakta, dan pesan, opini dan juga komentar sehingga orang lain dapat mengetahui keadaan yang telah terjadi di luar maupun dalam lingkungan daerah. b. Sosialisasi : menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai dengan nilai-nilai yang ada, bertindak anggota masyarakat secara afektif. c. Pendidikan : membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, untuk pendidikan formal di sekolah maupun di luar sekolah. d. Hiburan : media massa yang menyita banyka waktu luang untuk semua golongan usia dan difungsikan sebagai alat hiburan dalam rumah tangga. e. Motivasi : mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain apa saja yang mereka baca, lihat, dengar lewat suatu media massa. Radio, surat kabar, televisi, film merupakan media komunikasi yang sangat di butuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari peran media massa
10
Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Komunikasi, Universitas Indonesi Terbuka, 1999 hal 159-161
sangat kuat karena pada masyarakat modern perolehan informasi dan hiburan di dapatkan melalui media massa.
2.3.3. Dampak Media Massa Dampak Media Massa Adanya asumsi yang meningkatkan bahwa dampak yang di timbulkan media massa hanya mampu pada tahap kognitif dan afektif, meskipun bisa berkelanjutan ke tahap konatif dengan persyaratan memenuhi unsur-unsur tertentu, serta adanya anggapan bahwa sangat sulit untuk mengukur dampak konatif, maka pada penulisan penelitian ini, penulis lebih menitiberatkan pada dua tahap terpaan media pada diri khalayak pemirsa tayangan reality show, yaitu tahap kognitif dan afektif saja . Dengan asumsi tersebut maka program acara dapat dipandang dengan teori S-O-R ( Stimulus – Organisme – Respon ) sehingga program acara sebagai sarana hiburan benar-benar membantu pihak stasiun televisi dalam mempengaruhi pemirsa dalam memahami proses komunikasi antara media dengan khalayak sasarannya atau pasangan rangsangan – reaksi dalam penelitian ini adalah dampak atau efek penonton program reality show menggunakan Model S – R adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut menggambarkan hubungan pesan (stimulus) – efek (respons).
Stimulus
Respons
Sumber : John C. Zacharis dan Coleman C. Bender. Speech Communication : A Rational Approach. New York : John Wiley & Sons, 1976, hlm 35.
Model ini menunjukkan komunikasi sebagai proses “ aksi – reaksi “ yang sangat sederhana. Model S – R mengasumsikan bahwa kata – kata verbal (lisan tulisan), isyarat-isyarat nonverbal, gambar-gambar dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk dapat menanggap proses ini sebagai pertukaran atau pemindahan informasi atau gagasan. Proses ini dapat bersifat timbal-balik dan mempunyai banyak efek. Setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi (communication act)11.
2.3.4
Uses and Effect 1.
Kognitif a. Menciptakan atau menghilangkan ambigu yaitu seseorang harus dapat menentukan keputusannya seperti harus menciptakan sesuatu yang sudah di ciptakan atau menghilangkan seseuatu yang sudah yang sudah didapat ataukah harus menghilangkan keduanya. b. Pembentukan Sikap yaitu prilaku individu dalam menghadapi sesuatu yang terjadi disebabkan oleh perbedaan lingkungan yang menghasilkan pula perbedaan pandangan dalam menghadapi sesuatu. Contoh : Anak kembar yang mempunyai persamaan akan dapat berbeda kepribadiannya jika di besarkan dalam lingkungan social yang berbeda pula. c. Agenda Setting yaitu melihat antara ranking issue dalam media massa dengan ranking issue-issue dari khalayak.
11
Deddy Mulyana, M.A., Ph.D., Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rosda Karya,Bandung : 2005, hal. 132
d. Perluasan Sistem keyakinan masyarakat yaitu meyakinkan atau mengembangkan keyakinan masyarakat pada lingkungan. 2.
Afektif a. Menciptakan ketakutan atau kecemasan yaitu ketakutan disebabkan oleh individu karena melihat mahluk gaib ketakutan ini berasal dari dalam dirinya sendiri sehingga akan merasa mendalam dan akan menimbulkan rasa cemas dalam dirinya. b. Meningkatkan dukungan moral yaitu individu akan merasa percaya diri dan berani apabila mendapatkan dukungan moral dari orangorang terdekatnya.
3.
Behavioral a. Pembentukan issue atau menyelesaikannya yaitu issue akan terbentuk apabila mendengar atau melihat hal yang tidak benar terjadi b. Menyebabkan prilaku dermawan yaitu individu akan tergerak hatinya apabila melihat seseorang mengalami kesusahan maka akan timbul rasa ingin menolongnya. c. Mengerakan atau meredam yaitu menggerakan sesuatu untuk kebaikan bersama dan meredam amarah untuk menjaga kedamaian.
2.3.5 Pengertian Dampak Dampak adalah tayangan media massa yang dapat menilbulkan berbagai macam dampak yang luas bagi khalayak. Dampak yang ditimbulkan dapat mengubah cara pola piker mereka karena setelah mereka menerima pesan tersebutseseorang bias saja menjadi lebih berhati-hati atau tayangan tersebut bias saja di jadikan sebagai inspirator. Karena adanya faktor ubiquity ( serba ada ) yaitu media massa sekarang mendominasi lingkungan informasi dan berada dimana-mana. Orang sulit menghindar dari pesan-pesan media massa. Umumnya kita lebih tertarik bukan kepada apa yang kita lakukan pada media, tetapi kepada apa yang dilakukan media pada kita. Kita ingin tahu bukan untuk apa kita membaca surat kabar atau menonton televise, tetapi bagaimana surat kabar dan televisi menambah pengetahuan, mengubah sikap atau menggerakan perilaku kita. Inilah yang disebut sebagai dampak media massa12
2.3.6 Jenis-jenis Dampak Media Massa A. Dampak Kognitif Dampak Kognitif adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. Dengan kata lain, tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran dari komunikan pengetahuan dan kesadaran terjadi pada tahap kognitif. Dan dampak kognitif berhubungan dengan pikiran atau penalaran sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa lebih jelas.
12
Jalaludin Rachmat, psikologi, PT.Remaja Rosda karya, Bandung,2004, hal : 217
Dampak kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang di ketahui, dipahami atau dipersepsi khalayak.dampak ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan,kepercayaan atau informasi13 Onong Uchjana Efendy berpendapat, bahwa apa yang disebut dampak kognitif berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang tidak mengerti menjadi mengerti dan yang tadinya bingung menjadi lebih jelas. Menurut Roberts, komunikan tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu tetapi cendrung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan; dan citra inilah yang nantinya akan mempengaruhi caea kita berprilaku. Citra terbentuk berdasarkan informasi yang telah kita terima. Media massa bekerja untuk menyampaikan informasi buat khalayak, informasi itu membentuk dan mempertahankan citra. Menurut McLuhan, media massa adalah perpanjangan alat indera kita. Dengan media massa kita memperoleh informasi tentang benda,orang atau tempat yang tidak kita alami secara langsung. Media massa dating menyampaikan informasi tentang lingkungan social dan politik; televisi menjadi jendela kecil untuk menyaksikan berbagai peristiwa yang jauh dari jangkauan alat indra kita. Realitas yang ditampilkan media adalah realitas yang sudah diseleksirealitas tangan-kedua ( second hand relity ).televisi memilih tokoh-tokohtertentu untuk ditampilkan dan mengesampingkan tokoh yang lain.
13
Jalaludin Rachmat, psikologi, PT.Remaja Rosda karya, Bandung, 1996, hl :219
Televisi sering menyaksikan adegan kekerasan, penonton televisi cendrung memandang dunia lebih keras, lebih tidak aman dan lebih mengerikan Gerbner (1987) melaporkan penelitian berkenaan dengan perpepsi penonton televise tentang realitas sosial. ia menemukan bahwa penonton televise kelas berat cendrung memandang lebih banyak orang yang berbuat jahat, jelas citranya tentang dunia dipengaruhi oleh apa yang dilihatnya dalam televisi14. Menurut Roberts, komunikan tidak secara langsung menimbulkan prilaku tertentu tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan : dan citra inilah yang nantinya akan mempengaruhi cara kita berprilaku. Melalui
tayangan
reality show
yang ditontonya,
khalayak
bisa
mendapatkan pengetahuan untuk dapat merubah pandangannya.
B. Dampak Afektif Setelah pengetahuan orang berubah akibat suatu tayangan, dalam hal ini tayangan reality show usil banget sih, maka dalam pikiran akan timbul sebuah citra baru mengenai sesuatu hal. Setelah itu, maka akan mampu untuk menentukan sikapnya. Pada tahap ini, khalayak pemirsa tayangan program acara reality show usil banget sih mengalami perubahan dan pembentukan. Dari yang tidak suka menjadi suka atau sebaliknya. Tahap pembentukan sikap dan perasaan inilah yang merupakan tahap afektif.
14
Ibid,hal:224 - 225
Dampak afektif timbul apabila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Dalam model akibat komunikasi pada tahap belejar dampak afektif merupakan lanjutan dari dampak kognitif, komunikator tidak hanya berubah dalam tingkat pengetahuan melainkan dampak ini ada hubungan dengan emosi, sikap atau nilai-nilai. Dampak afektif berkaitan dengan perasaan. Akibat dari menonton acara televisi atau film bioskop, membaca surat kabar, dan mendengarkan radio maka akan timbul perasaan tertentu pada khalayak. Perasaan akibat terpaan media massa itu bermacam-macam, perasaan senang sehingga terbahak-bahak, sedih sehingga mencucurkan air mata, takut sampai merinding dan lain-lain perasaan yang hanya bergejolak dalam hati. Pada tahun 1960, Joseoh Klapper, melaporkan hasil penelitiannya mengenai dampak media massa. Dalam hubungannya dengan pembentukan dan perubahan sikap, pengaruh media massa dapat disimpulkan pada lima prinsip umum15 : 1.
Pengaruh komunikasi massa diantarai oleh factor-faktor seperti personal, proses selektif , keanggotaaan kelompok ( faktor personal ).
2.
Karena faktor-faktor tersebut, komunikasi massa biasanya berfungsi memperkokoh sikap dan pendapat yang ada, walaupun kadang-kadang berfungsi sebagai media pengubah ( agent of change ).
3.
Bila komunikasi massa menimbulkan perubahan sikap,perubahan kecil pada intensitas sikap lebih umum terjadi dari pada ‘ konversi ‘ ( perubahan seluruh sikap ) dari satu sisi masalah ke sisi yang lain.
15
Prof.Onong Uchana Efendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Jakarta : PT Remaja Rosda Karya, 1995, hal 319
4.
Komunikasi massa cukup efektif dalam mengubah sikap pada bidang-bidang dimana pendapat orang lemah.
5.
Komunikasi cukup efektif dalam menciptakan pendapat tentang masalahmasalah baru bila tidak ada predisposisi yang harus diperteguh. Menurut Asch, semua sikap bersumber pada organisasi kognitif pada
informasi dan pengetahuan yang kita miliki. Sikap selalu di arahkan pada objek, kelompok atau orang. Hubungan kita dengan mereka pasti didasarkan pada informasi yang kita peroleh tentang sifat-sifat mereka; atau dengan menggunakan istilah diuraikan, sikap pada seseorang atau sesuatu bergantungan pada citra kita tentang orang tau objek tersebut. Secara singkat, sikap ditentukan oleh citra. Pada gilirannya, citra ditentukan oleh sumber-sumber informasi yang paling penting dalam kehidupan modern ialah media massa. Benar, media massa tidak mengubah sikap secara langsung. Media massa mengubah dulu citra dan citra mendasari sikap. Sesunguhnya dampak afektif bukan tidak pernah dibuktikan dalam penelitian ilmiah. Penelitian dalam bidang komunikasi politik, khususnya peranan media masa dalam sosialisasi politik, telah berulang kali menunjukan korelasi yang berarti antara terpaan media massa dengan sikap-sikap politik. Sikap terhadap pemerintah, penolakan pada otoritas, kesenangan pada pemimpin Negara,sikap pada politisi erat berkaitan dengan terpaan televisi, radio dan surat kabar. Anda mungkin mengalami aatau melihat orang lain pernah mengalami perasaan sedih dan menangis terisak-terisak ketika menyaksikan adegan yang
mengharukan dalam sandiwara televisi. Faktor-faktor itu antara lain suasana emosional (mood), skema kognitif, suasana terpaan.
2.4. Media Penyiaran 2.4.1. Media Penyiaran Pada umumnya media penyiaran umumnya manajer bertanggung jawab kepada pemilik dan pemegang saham dalam melaksanakan koordinasi sumber daya yang ada pada manusia dan barang, hingga tujuan media penyiaran bersangkutan dapat tercapai. Manajemen pada umumnya bertanggung jawab dalam setiap aspek operasional suatu stasiun penyiaran.
2.4.2. Televisi Televisi adalah alat komunikasi massa yang di pergunakan dalam proses komunikasi, dengan ciri-ciri berlangsung satu arah, komunikator melembaga, pesan bersifat umum meimbulkan keserempakan dengan komunikan yang sangat heterogen. Televisi memang baru bermunculan dan berperan belakangan karena adanya beberapa penemuan teknologi seperti telepon, radio, telegram, dan rekaman suara.
2.4.3. Fungsi Media Televisi Televisi sesuai dengan fungsinya, sebagai alat informasi, hiburan, dan pendidikan melalui programnya, dapat di anggep sebagai penyampaian pesan,
khususnya pesan yang menunjang pembangunan di Negara ini. Namun khalayak yang di tuju berbeda karakteristik maka program acara yang di buat sedemikian rupa agar khalayak tetap merasa terhibur. Bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif : media menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normative yang di baurkan dengan berita dan hiburan. Televisi sebagai media massa secara umum memiliki tiga fungsi utama yaitu: 1. Fungsi penerangan atau informasi Peristiwa yang disiarkan oleh stasiun telavisi, dapat dilijhat dan di dengar oleh pemirsa pada saat peristiwa itu berlangsung. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai sarana penerangan stasiun televisi selain menyiarkan informasi dalam bentuk siaran pandangan mata, siaran tersebut juga di lengkapi gambar-gambar yang sudah tentu factual. 2. Fungsi Pendidikan Sebagai media massa elektronik, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara stimultan. Sesuai dengan makna pendidikan, yakni meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat stasiun televisi menyiarkan acara-acara tertentu secara teratur. Misalnya pelajaran bahasa, matematika dan sebagainnya. 3. Fungsi Hiburan Di kebanyakan Negara, terutama yang masyarakatnya bersifat agraris, fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran di isi oleh acara-acara
hiburan. Ada beberapa macam jenis program hiburan yang disiarkan ditelevisi, salah satunya program kuis, musik,reality show.
2.4.4 Sifat atau Ciri dari Tayangan Televisi Televisi merupakan sarana komunikasi massa di mana terjadi komunikasi antar komunikator dan komunikan. Sebagai media komunikasi massa. Memiliki ciri-ciri sebagai berikut16: a. Informasi di sampaikan kepada komunikan melalui proses pemancar dan transmisi. b. Isi pesan audio visual dapat di dengar dan di lihat secara bersamaan pada waktu siaran. c. Bersifat periodik tidak dapat di ulang. d. Bersifat transitory ( hanya meneruskan ), pesan-pesan yang di terima hanya bisa di lihat dan di dengar secara sekilas. e. Serentak dan global f. Tujuan akhir dari penyampaian pesan untuk menghibur, mendidik, control sosial dan menggabungkan sebagai bahan informasi.
2.4.5 Televisi Sebagai Saluran Media Massa Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergamabar yang berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh17.
16 17
JB.Wahyudi : Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, Grafiti, Jakarta, 1996, hal 8-7 http://id.wikipedia.org/wiki/televisi
Televisi adalah alat komunikasi massa yang dipergunakan dalam proses komunikasi, dengan ciri-ciri berlangsung satu arah, komunikator melembaga, pesan bersifat umum, sasarannya menimbulkan beberapa kesempatan dengan komunikan yang heterogen18. Secara khusus. program televisi memiliki empat. karakteristik utama19, yaitu: 1. Fidelity or Realism yang merupakan karakteristik utama dari program televisi. Fidelity artinya program televisi menggambarkan perwujudan asli dari suatu peristiwa, seseorang, kejadian, dan proses, sehingga pemirsa memiliki kepercayaan terhadap objek yang ditontonnya. 2. Immediacy, artinya pemirsa dapat melihat siaran langsung tentang suatu peristiwa pada saat yang hampir bersamaan dengan terjadinya peristiwa tersebut, bertemu dengan seseorang atau berkunjung ke suatu tempat dalam waktu yang sangat cepat. 3. Dynamic
spacing,
dimana
program
televisi
memiliki
fitur
yang
memungkinkan pemirsa untuk menonton informasi yang ditayangkan secara lambat, cepat atau diulang-ulang, terutama untuk tayangan gerak atau psikomotor; olah raga, tari, memasak. 4. Brings people, places, events that’s could not be seen otherwise including magnification, artinya informasi yang disampaikan melalui televisi seringkali merupakan informasi tentang orang, tempat atau peristiwa yang berada diluar
18 19
Dennis Mcquail, Teori Komunikasi Massa, Erlangga, Jakarta, 1987, hal.15 http://id.wikipedia.org/wiki/media_massa
jangkauan pemirsa. Dengan adanya televisi, pemirsa tidak harus pergi ke tempat atau peristiwa tersebut secara langsung. cukup menontonnya di televisi.
2.4.6 Kelebihan dan Kekurangan Media Televisi Sama seperti media massa yang lain, televisi juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sendiri. Keunggulan televisi bisa dilihat dari segi progmatis dan teknologis20. Keunggulan pragmatis adalah : 1. Menyangkut
isi
bentuk,
media televisi
meskipun
direkayasa mampu
membedakan fakta dan fiksi. realitas tidak terbatas. 2. Memiliki khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya intim. 3. Memiliki tokoh berwatak, sementara media lain hanya memiliki bintang yang direkayasa.
Kelemahan Televisi : 1. Kecenderungan televisi untuk menempatkan khalayak sebagai obyek yang pasif, sebagai penerima pesan. 2. Mendorong proses alih nilai dan pengetahuan yang cepat. 3. Sifatnya sangat terbuka dan menjadikannya sulit untuk dikontrol dampak negatifnya. 20
Fahmi Alatas, Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa, YPKMD, Jakarta, 1997, hal 30-32
2.5 Program Televisi Program Televisi adalah suatu acara yang dikonsumsi untuk khalayak luas dan biasanya di produksi oleh stasiun televisi sendiri atau kerjasama dengan PH ( Production House ). Secara umum program televisi dibagi menjadi dua jenis yaitu film cerita dan film non cerita. Cerita terbagi menjadi cerita fiksi dan cerita non fiksi memproduksi serial ( sinetron dan FTV ) dan non fiksi memproduksi serial (sinetron dan FTV) dan non fiksi memproduksi film dokumenter, pendidikan. profile, kuis serta berita.
2.5.1 Jenis Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan janisnya sangat beragam. Pada dasarnya, apa saja bisa dijadikan program untuk di tayangkan di televisi selama program itu menarik dan di sukai pemirsa dan selama tidak bertentangan dengan keasusilaan , hukum pidana peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun telavisi di tuntut untuk memiliki kreatifitas seluas mungkin menghasilkan berbagai program yang menarik. Berbagai jenis program itu dapat di kelompokan menjadi dua bagian berdasarkan jenisnya, yaitu : 1. Program Informasi Informasi dibagi menjadi 2 ( dua ) jenis, yaitu : ( 1 ). Hard News yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera di siarkan. ( 2 ). Soft News yang merupakan kombinasi dari fakta, gossip dan opini
2. Program Hiburan terbagi 3 ( tiga ) kelompok besar, yaitu : ( 1 ). Musik Progam musik dalam dua format yaitu klip atau konser. Program musik televisi saat ini sangat di tentukan dwengan kemampuan artis menarik. ( 2 ). Pertunjukan Pertunjukan adalah siaran yang menampilkan satu atau banyak pemain yang berada di atas panggung yang menunjukan kemampuannya kepada sejumlah orang atau pada audiens televisei seperti, lawak, wayang golek, wayang orang dan lainnya. ( 3 ) Reality Show Reality Show adalah program televisi yang menggambarkan perwujudan asli dari suatu peristiwa,seseorang,kejadian dan proses sehingga pemirsa memiliki kepercayaan terhadap obyek yang di tontonnya.
2.6 Tujuan Program Televisi Mengelola program tidak berbeda dengan memasarkan suatu produk kepada konsumen, keberhasilannya diukur dengan pencapaian atas tujuan atau target yang telah ditetapkan sebalumnya mencakup target audiens dan target pendapatan. Pada umumnya, tujuan program adalah untuk menarik dan mendapatkan audiens sebanyak mungkin audiens. Namun jumlah audiens yang banyak bukanlah satusatunya tujuan penayangan suatu program. Dalam melakukan perencanaan, pengelola program atau progamer harus memutuskan atau menetapkan apa tujuan utama televisi komersial pada umumnya adalah untuk mendapatkan audiens
sebanyak-banyaknya guna menarik pemasang iklan. Da lima tujuan penayangan suatu program televisi komersial, yaitu : 1. Mendapatkan sebanyak mungkin audien Pemasang iklan mengeluarkan banyak dana untuk memasarkan dan mempromosikan produk mereka kepada audien. Semakin besar audien yang dapat dijaring maka makin mahal tariff iklan yang harus dibayar, namun potensi pendapatan perusahaan juga meningkat dan keuntungan juga semakin besar. 2. Target audiens tertentu Program yang dikhususkan untuk kalangan audiens namun dengan daya tarik yang terbatas disebut dengan program demografis karena ditunjukan untuk audiens tertentu berdasarkan umur, jenis kelamin, profesi dan lain-lain. 3. Pretise Ada kalanya, stasiun televise menayangkan suatu program dengan tujuan utama untuk mendapatkan pretisi atau pengakuan dari pihak lain. Di Indonesian, pretise stasiun televisi dapat terangkat dengan penayangan film-film sukses. 4. Penghargaan Stasiun televisi terkadang membuat suatu penghargaan dengan tujuan memenangakan suatu penghargaan. Penghargaan itu menjadi bagian integral dari tujuan stasiun televisi untuk meningkatkan statusnya. Namun ada kalanya penghargaan itu di terima sebagai akibat sampingan dan bukan sebagai tujuan utama.
5. Kepentingan publik Stasiun televisi terkadang memproduksi program untuk memenuhi kebutuhan publik di tempat stasiun itu berada. Setiap daerah memiliki masyarakat dengan situasi dan kebutuhan yang berbeda-beda. Tanggung jawab stasiun televisi adalah menyajikan program yang dapat menjawab atau memenuhi situasi dan kebutuhan publik yang berbeda-beda itu21.
2.7 Reality Show Dewasa ini media massa khususnya televisi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Semua dapat di siarkan secara luas melalui televisi. Karena sifat dan fakta bahwa pekerjaan media massa adalah menceritakan peristiwa-peristiwa
maka
kesibukan
utama
media
massa
adalah
mengkonstruksikan berbagai realitas yang akan di siarkan.media menyusun realitas dari berbagai peristiwa.
2.7.1 Kharakteristik Reality Show Kelompok masyarakat Indonesia yang hidupnya butuh hiburanyang lebih banyak memberikan kesenangan bagi pemirsa,.reality show saat ini telah berkembng dalam sisi psikologi atau target menjadi sasaran menstimulus kearah marah, jengkel, sedih, kesal tayangan ini juga harus bersifat dramatis. Sebaliknya tayangan reality show memberikan tanggapan terhadap yang menjadi pemeran dalam cerita yang di sajikan dalam program reality show itu
21
Morissan,M.A. Manajemen Media Penyiaran : Diklat Kuliah Programing 1, PT.Ramdina Prakasa,Jakarta 2008, hal : 93
dengan jelas tingkah laku dan dapat melihat apa yang di lakukan oleh pemeran yang bersangkutan dengan skenario yang dihidangkan. Apa yang dilihat pada layar kaca televisi seolah-olah kejadian yang nyata terjadi di hadapan mata. Untuk merubah karakter penonton indonesia agar tidak dimanfaatkan oleh industri televisi. Karakter penonton indonesia adalah suka tontonan yang tidak banyak memikir. Yang namanya industri harus mencari untung. Dengan cara menjual yang hingga laku keras di masyarakat22
2.7.2 Jenis-jenis Reality Show Terdapat beberapa penggolongan dari Reality Show, antara lain23: 1. Program yang berisi rekaman kehidupan seseorang atau sekelompok orang dengan sepengetahuan objek yang direkam. Contohnya : Tantangan, dunia lain, The Orsborne, atau Ekspedisi Alam Gaib, dan sebagainya. 2. Berisi rekaman tersembunyi atas perilaku orang yang mengejutkan, atau dalam kondisi yang direkayasa, seprti tayangan Spontan, Paranoid, Emosi, Harap-harap cemas, Playboy Kabel. atau Mbikin Orang Panik (MOP). 3. Program pencarian bakat melalui kompetisi tertentu. Contoh: API, Indonesian Idol, Popstars, Kontes Dangdut TPI (KDI), atau Indonesian Model. 4. Program Amal (Charity), konsep yang disampaikan adalah menolong orang lain. Contohnya : Uang Kaget, Rezeki Nomplok, Bedah Rumah, Nikah Gratis, dan lain-lain.
22 23
http ://id.wikipedia/kharekteristik reality show www.pikiran rakyat.com/cetak/0604/19/1105.htm.diakses04mei2008
2.8 Khalayak Televisi Khalayak (audiens) juga merupakan faktor penentu keberhasilan penonton. Karena bagi komunikator tentunya patokan keberhasilan upaya komunikasi yang ia lakukukan adalah apabila pesan-pesan yang disampaikan melalui suatu saluran/medium dapat diterima/sampai ke khalayak sasaran, dipahami dan mendapatkan tanggapan positif, dalam arti sesuai dengan harapan si komunikator24.
2.8.1 Definisi Khalayak Khalayak merupakan faktor penentu keberhasilan komunikasi, karena komunikasi tentunya patokan keberhasilan upaya komunikasi yang dilakukan itu merupakan pesan-pesan yang disampaikan melalui suatu saluran medium dapat diterima / sampai ke khalayak sasaran, di pahami dan mendapatkan tanggapan positif, dalam arti sesuai dengan harapan si komunikator25. Khalayak dalam konteks peristiwa komunikasi telah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Pada masa itu pengertian khalayak menunjuk pada sekumpulan orang yang menonton suatu petunjukkan (missal : drama, pertandingan. dll). Dengan demikian pengertian khalayak adalah sekumpulan orang yang terorganisir dalam tempat dan waktu tertentu, di mana masing-masing secara sukarela datang ke suatu tempat karena memiliki perhatian yang sama. serta tujuan yang kurang lebih sama pula yakni ingin memperoleh hiburan.
24 25
Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Komunikasi,Universitas Indonesia terbuka, 1999 hal :2221 Sasa Djuarsa, Pengantar Komunikasi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Hal. 9 - 24
2.8.2 Khalayak Remaja Khalayak remaja tidak lepas dari permasalahan kehidupan yang di alami oleh para remaja sekarang, karena remaja ingin mencoba-coba dan ingin banyak mengetahui apa yang belum di ketahuinya. Acara-acara sekarang lebih banyak menayangan suatu acara atau program acara di mana yang menjadi target utama adalah kalangan remaja karena remaja lebih suka di suguhkan acara-acara yang beunsur dengan nilai hiburan, komedi, musik. Remaja pun lebih nyaman dengan acara tersebut dari pada acara yang berunsur perkembangan ekonomi Indonesia, kriminal, bahkan remaja sekarang kurang di sajikan dengan acara berunsur pendidikan.anak-anak yang berusia 12 atau 13 samgai dengan 19 tahun sedang berada dalam pertumbuhan yang mengalami masa remaja lermasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini anak-anak mengalami banyak perubahan pada psikis dan fiksi.
2.8.3 Jenis-jenis karakteristik khalayak Jenis-jenis
karakteristik khalayak
adalah
berdasarkan
sgmentasi
demografis yang terdiri dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, asal kesukuannya dan agama. Sedangkan menurut segmentasi geografis terdiri berdasarkan wilayah tempat tinggalnya, misalnya wilayah dalam suatu Negara (Indonesia barat,Indonesia timur) pulau, provinsi, kota dan desa. Dan berdasarkan segmentasi psikografis adalah dilihat dari gaya hidup dan kepribadian manusia. Karena gaya hidup mempengaruhi prilaku seseorang
2.9 Kharakteristik Khalayak Jenis-jenis karakteristik khalayak dalam sasarannya yaitu26 : a. Khalayak sebagai penggarap informasi Terjadi pada pihak penerima ( khalayak ) bersifat "selektif ". Pihak penerima pesan saat berhadapan dengan "bentuk informasi" maka akan melakukan "decoding" (penerima atau penginterprestasikan kode) b. Khalayak sebagai "problem solver" Khalayak tidak terlepas dari permasalahan kehidupan yang di hadapi mereka masing-masing.
tujuan
optimal
tentunya
meniadakan
keseluruhan
permasalahan tujuan minimal meringankan beban yang ditimbulkan oleh permasalahan yang ada. c. Khalayak sebagai mediator Pada dasarnya proses penyebaran informasi tidak berhenti pada khalayak sasaran langsung sebagai barisan pertama. Penyebaran informasi bias melalui barisan dan bertahap. d. Khalayak sebagai yang menjadi pembela Hal ini terjadi karena adanya suatu yang baru yang mempengaruhi keyakinan atau karena faktor-faktor lainnya. e. Khalayak sebagai anggota kelompok Yang di maksud kelompok adalah formal di sini antara lain misalnya ABRI, KORPRI, serikat buruh. Sedang kelompok seperti kelompok pecinta alam, kelompok olah raga termasuk ke dalam kelompok informal.
26
Ibid, hal 9 - 28
f. Selera khalayak Adalah manusiawi sifatnya apabila tiap orang mempunyai selera yang berbeda satu sama lainnya. Media massa tercetak seperti surat kabar dan majalah dan media elektronik. g. Khalayak sebagai kelompok Masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Bisa menyangkut ciri demografis seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan, asal kesukuan, dan lain-lain.