18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Padi (Oryza Sativa) Tanamanpadimerupakantanamansemusim,termasukgolonganrumputrumputandenganklasifikasisebagaiberikut: Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatphyta
Sub-Divisio
: Angiospermae
Class
: Monocotyledoneae
Ordo
: Gramineae
Family
: Gramineae
Sub-Family
: Orysidae
Genus
: Oryza
Spesies
: Oryza Sativa L.
Menurut Collin Park Papanek, nilaigizi yang diperlukanolehsetiap orang dewasaadalah
1821
kalori.Apabilakebutuhantersebutdisetarakandenganberas,
makasetiapharidiperlukanberassebanyak 0,88 kg. Berdasarkanhasilpenelitian,
dapatdiketahuisusunanataukomposisizatmakanan
yang terkandungdalamberas, yakniseperti yang dicantumkanoleh Platt, Kikkdan Williams,
Rosedale.Para
pakarmengelompokkanmenjadiduaperlakuan,
yaitukomposisizatmakananpadabuahpadipecahkulitdanpadihasilgilingan
(AAK,
1990).Berikutlebihjelasnyadapatdilihatpadatabel:
Universitas Sumatera Utara
19
Tabel2 :KomposisiZatMakananPadaBuahPadi PecahKulit Kandungan Platt Kikkdan Rosedale Platt William Lemak 2,45 2 2,23 0,37 SeratKasar 0,88 1 0,6 0,16 Abu 1,22 1,9 1,19 0,36 Protein 8,67 8,9 9,54 8,15 Karbohidrat 86,67 77 86,34 90,79 Sumber : (AAK, 1990)
Digiling Kikdan William 0,3 0,2 0,4 7,6 79
Rosedale 0,4 0,4 0,9 6,7 91,4
Tanaman padi merupakan tanaman yang tumbuh baik di daerah tropis maupun sub tropis. Untuk padi sawah, ketersediaan air yang mampu menggernangi lahan sawah harus memiliki kemampuan menahan air yang tinggi, seperti tanah lempung, untuk memenuhi kebutuhan air tersebut diperlukan sumber mata air yang besar kemudian di tampung dalam bentuk waduk (danau). Dari waduk inilah sewakti-waktu air dapat dialirkan selama periode pertumbuhan padi sawah (Suparyono dan Setyono 1997). Tanaman padi dapat hidup dengan baik di daerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Dengan kata lain, padi dapat hidup baik di daerah yang beriklim panas yang lembab. Pengertian iklim ini menyangkut temperatur, kelembaban, curah hujan dan penyinaran matahari. 1.
Temperatur/suhu
Suhu mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan tanaman. Suhu yang panas merupakan temperatur yang sesuai bagi tanaman padi, misalnya daerah tropika yang dilalui garis khatulistiwa seperti di negara kita ini. Temperatur (suhu) merupakan derajat panas suatu benda yang diukur dengan alat termometer dalam satuan Celcius (oC), Kelvin (oK) dan Farenheit (oF). Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik pada suhu 23oC ke atas, sedangkan Indonesia
Universitas Sumatera Utara
20
pengaruh suhu tidak terasa, sebab suhu di Indonesia hampir konstan setiap tahunnya. 2.
Kelembaban Udara
Merupakan kandungan uap air yang ada dalam udara. Dalam bidang pertanian kelembaban udara biasanya digunakan untuk meningkatkan produktifitas dan perkembangan tumbuhan budidaya. Dengan mengetahui kelembaban udara yang ada di lingkungan tanam, maka akan diketahui jenis tanaman yang sesuai sehingga produksi yang dihasilkan semakin maksimal. Kelembaban udara dinyatakan dalam satuan % dimana 3.
Curah hujan
Curah hujan dinyatakan dalam satuan mm/tahun. Tanaman padi membutuhkan curah hujan yang baik, rata-rata 200 mm/bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan. Sedangkan curah hujan yang dikehendaki pertahun sekitar 15002000mm. Curah hujan yang baik akan membawa dampak positif dalam pengairan, sehingga genangan air yang diperlukan tanaman padi di sawah dapat tercukupi. 4.
Sinar matahari
Tanaman padi memerlukan sinar matahari. Hal ini sesuai dengan syarat tumbuh tanaman padi yang hanya dapat hidup di daerah yang berhawa panas. Di samping itu, sinar matahari diperlukan untuk berlangsungnya proses fotosintesis, terutama pada saat tanaman berbunga sampai proses pemasakan buah. Proses pembungaan dan kemasakan buah berkaitan erat dengan intensitas penyinaran dan keadaan awan. Sinar matahari yang baik terhadap tanaman padi antara 14-16 jam/hari sekitar 62% dari total 24 jam. 2.2 Landasan Teori
Universitas Sumatera Utara
21
Iklim Cuaca (weather) adalah nilai total keadaan sesaat dari peubah fisik atmosfer di suatu tempat. Nilai tersebut di peroleh dari hasil pengukuran sesaat atas peubahpeubah atmosfer yang dikenal sebagai unsur-unsur cuaca. Unsur –unsur cuaca tersebut adalah suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, penutupan awan dan intensitas radiasi. Udara yang menyelimuti permukaan bumi disebut atmosfer. Iklim (climate) adalah sintesis atau bentukan dari unsur-unsur cuaca hari demi hari dalam jangka panjang yang terjadi pada suatu daerah yang luas. Batasan secara klasik menyatakan bahwa iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu periode yang cukup lama dan daerah yang luas. Sintesis tersebut meliputi nilai rata-rata, ekstrim (maksimum dan minimum), frekuensi terjadinya nilai tertentu dari unsur cuaca ataupun frekuensi dari tipe iklim. (Sabarudin, 2012) Teori iklim merupakan teori yang melandaskan perubahan-perubahan iklim yang berfluktuasi dari cuaca yang terjadi. Pada dasarnya perubahan iklim dapat terjadi karena alam dan karena campur tangan manusia dan dapat berlangsung dalam skala luas dan skala kecil. Berbagai teori tentang perubahan iklim, sebagai berikut: •
Perubahan iklim alami
Perubahan iklim alami adalah perubahan iklim yang ditimbulkan oleh adanya proses-proses alam yang tidak karena campur tangan manusia. Perubahan iklim alami umumnya terjadi dalam skala besar, sedangkan dalam skala kecil disebabakan oleh campur tangan manusia (meskipun tidak menutup kemungkinan
Universitas Sumatera Utara
22
dapat mengarah ke skala yang besar). Berbagai teori tentang terjadinya perubahan iklim alami adalah teori continental drift, teori letusan gunung api, teori astronomi, teori perubahan matahari dan teori karbondioksida. •
Perubahan iklim karena manusia
Kegiatan manusia dapat menyebabkan perubahan iklim meskipun dalam skala kecil dengan secara langsung memasukkan energi kedalam udara maupun dengan cara yang menyebabkan terjadinya perubahan permukaan bumi dan perubahan komposisi atau kualitas udara. Lebih lanjut dan juga penting untuk dipahami adalah sifat unsur cuaca dan iklim sendiri yang dapat mempercepat atau memperlambat berlangsungnya perubahan tersebut. Misalkan hujan yang membantu membersihkan udara; lapisan udara yang stabil atau lapisan inversi suhu yang mempercepat tingkat pengotoran udara karena asap dan debu tidak mudah keluar apabila masuk ke dalam lapisan ini. Demikian pula unsur-unsur yang lain seperti angin, kelembaban mempunyai peran sendiri dan mempunyai sifat masing-masing. (Soerjani, 2008) Iklim berpengaruh terhadap penyebarab tumbuhan, hewan dan manusia. Keberadaan suatu spesies tumbuhan pada suatu wilayah dapat dijadikan indicator iklim pada wilayah bersangkutan. Unsur-unsur iklim yang menunjukkan pola keragaman yang jelas merupakan dasar utama dari klasifikasi iklim yang dilakukan oleh pakar atau instiyusi yang relevan. Unsur-unsur iklim yang sering dipakai tersebut adalah suhu dan curah hujan. Unsur iklim yang lain seperti cahaya dan angin sangat jatang digunakan sebagai dasar klasifikasi iklim. (Lakitan 1994)
Universitas Sumatera Utara
23
Pandangan bahwa unsur cuaca dan iklim sebagai faktor keselamatan dan faktor penunjang telah dikenal sejak lama. Manusia sudah sejak lama mengenal dan memperhitungkan cuaca dalam kegiatannya, misalnya dalam membuat bangunan, memulai bercocok tanam, memilih jenis tanaman yang sesuai dan lain sebagainya. Pandangan ini terus berkembang dan semakin intensif digunakan di berbagai bidang kegiatan. (Soerjani, 2008) Dampak anomali iklim di dominasi oleh kekeringan dan kebanjiran terhadap ketahanan pangan terkait dengan dampaknya terhadap produksi dan distribusi pangan, kemampuan dan akses masyarakat terhadap pangan dan kerusakan sumber daya alam di sentra produksi pangan. Hal ini terjadi melalui pengaruhnya terhadap pola dan waktu tanam. Walaupun sector pertanian juga menyumbang emisi, pertanian adalah sekto yang menderita dan terancam akibat perubahan iklim, terutama tanaman padi. System produksi padi sangat rentan (vulnerable) dan akan mengalami dampak paling serius akibat perubahan iklim. Perubahan iklim menyebabkan penurunan produktivitas dan produksi padi akibat peningkatan suhu udara, banjir, kekeringan, intensitas serangan hama dan penyakit, serta penurunan kualitas gabah dan/atau rendemen beras. Teori Produksi Produksi berkaitan erat dengan bagaimana sumber daya (masukkan) dipergunakan untuk menghasilkan produk (keluaran). Produksi adalah hasil akhir dari kegiatan atau aktifitas dengan memanfaatkan beberapa masukkan atau input. Lebih lanjut Suratiyah (2011) mengatakan produksi atau memperoduksi menambah nilai guna
Universitas Sumatera Utara
24
suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah apabila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Fungsi produksi adalah hubungan antara factor-faktor produksi yang disebut input dengan hasil produksi yang disebut output. (Sudarsono 1994) 2.3 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu mengenai dampak perubahan iklim terhadap produksi padi yang menjadi rujukan adalah penelitian yang di lakukan oleh Irawan dengan judul Adaptasi Perubahan Iklim untuk Mempertahankan Produksi Beras di Pulau Jawa. Dengan hasil analisis bahwa kontribusi pasokan pangan akan berkurang dan tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi penduduknya dikarenakan dampak perubahan iklim baik dalam bentuk peningkatan suhu udara, iklim ekstrim, tinggi muka air laut dan perubahan pola hujan serta penurunan curah hujan yang dapat menurunkan areal lahan sawah dan produktivitasnya. Penelitian lain yang dijadikan rujukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Miqdad Anwarie dengan judul Pengaruh Anomali Curah Hujan Terhadap Produksi Padi di Kabupaten Jember. Dengan hasil analisis bahwa fenomena perubahan iklim berkaitan terhadap pergeseran musim hujan dan musim kemarau sehingga berkaitan besar terhadap tingginya nilai produksi padi. Khori Nirdayana (2011) dalam penelitian yang berjudul Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produksi dan Pendapatan Usahatani Mangga. Dengan hasil analisis bahwa iklim dapat memicu perkembangan hama dan tentu akan berdampak pada penghasilan usahatani maka perlu untuk mengetahui bagaimana respon petani dengan mengukur sikap dan pengetahuan petani terhadapperubahan iklim.
Universitas Sumatera Utara
25
Penelitian selanjutnya adalah Dampak Sosial Ekonomi Perubahan Iklim oleh Ati Harmoni (2005). Dengan hasil analisis menyimpulkan bahwa perubahan iklim mempunyai implikasi terhadap aktivitas ekonomi suatu daerah, suatu wilayah bahkan mungkin untuk seluruh dunia. Selain dampak yang secara langsung berpengaruh terhadap berbagai aktivitas manusia, biaya sosial dan ekonomi juga harus dikeluarkan untuk memperlambat pemanasan global juga sangat tinggi. Eko Setiawan (2009) dalam analisisnya yang berjudul Kajian Hubungan Unsur Iklim Terhadap Produktivitas Cabe Jamu menyatakan bahwa unsur cuaca dapat dipergunakan untuk menduga produktivitas tanaman. Unsur cuaca yang penting dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah curah hujan, temperatur, angin, sinar matahari, kelembaban dan evaprotranspirasi. 2.4 Kerangka Pemikiran Tingginya produksi padi sawah dapat dipengaruhi oleh perubahan iklim yang terjadi di daerah tersebut. Namun demikian, perubahan iklim yang terjadi menyebabkan angka produksi padi sawah di suatu daerah ikut berubah hal ini dapat diatasi dengan pengetahuan dan sikap petani sehingga produksi yang dihasilkan konstan dan cenderung meningkat. Oleh karena itu, dibutuhkan studi untuk mengetahui besarnya pengaruh perubahan iklim terhadap produksi padi sawah. Secara singkat keterangan tersebut dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran dalam gambar dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
26
Gambar 2 : Kerangka Pemikiran Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Produksi Padi Sawah PETANI PADI SAWAH
USAHATANI PADI SAWAH
IKLIM (Curah Hujan, Temperatur, Kelembaban)
PRODUKSI
Keterangan : : Adanya Hubungan Langsung 2.5 Hipotesis Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah maka hipotesis yang didapat adalah : Perubahan iklim yang terjadi berpengaruh terhadap produksi usahatani padi sawah petani.
Universitas Sumatera Utara