BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi
2.1.1 Definisi Komunikasi Kata Komunikasi berasal dari Bahasa Latin communication yang berarti “Pemberitaan” atau “pertukaran pikiran”. Jadi, secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan) 3. Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim pesan dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. 4 Secara singkat komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Dalam proses komunikasi yang harus sama adalah persamaan makna pesan itu. Komunikasi merupakan kebutuhan dasar dari setiap manusia, tanpa komunikasi manusia tidak akan bisa hidup dan berinteraksi. Komunikasi merupakan cara atau upaya seseorang dalam mendapatkan informasi maupun saling berbagi informasi. Komunikasi dapat terjadi apabila minimal dua orang yang saling berinteraksi memberikan informasi atau pesan.
3
Tommy Suprapto, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: MedPress (Anggota IKAPI), 2009 hal 5 Muhammad, Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011 hal 4
4Arni
11
Carl I. Hovland memberikan definisi bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain.5Informasi atau pesan disampaikan oleh komunikator ke komunikan, harus dapat mengubah perilaku orang yang menerima pesan itu. Pesan atau informasi dapat diolah menjadi sebuah gagasan atau pendapat yang dapat mempengaruhi dan menyakinkan sikap seseorang yang menerima informasi tersebut. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak dalam situasi tertentu, komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seseorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan. 6 Komunikasi bagian dari suatu proses penyampaian makna pesan, baik berupa informasi, pendapat, dan lambang lambang yang saling dimengerti antara komunikator dan komunikan. Sehingga pesan yang diharapakan komunikator dapat mengubah tingkah laku seseorang yang menerima pesan tersebut melalui media tertentu. Komunkasi minimal dapat dilakukan minimal dua orang, baik itu komunikator dan komunikan. Dari beberapa definisi komunikasi di atas, makan dapat digolongkan tiga pengertian utama komunikasi. Pertama secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal-usul, yaitu komunikasi berasal dari Bahasa Latin “communicatio” dan perkataan ini bersumber pada kata “comminis” yang berarti sama makna mengenai sesuatu hal yang di komunikasikan. Kedua secara terminologis,
5Onong 6Onong
UchjanaEffendy, Komunikasi teori dan praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007 hal 10 UchjanaEffendy, Humas Relation dan Public Relation. Bandung: Mandar Maju, 2009 hal 13
12
komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Ketiga secara paradigmatik, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contohnya ceramah, kuliah, dakwah, diplomasi dan sebagainya. Demikian pula pemberitaan surat kabar dan majalah, penyiaran radio dan televise atau pertunjukan film di gedung bioskop, dan lain- lain. 7
2.1.2 Proses Komunikasi Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampa dipahami oleh komunikan. Hal tersebut dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses, dimana komponen-komponen saling terkait. Pelaku komunikasi beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan 8. Interaksi yang terjadi dalam komunikasi menimbulkan beberapa proses komunikasi dalam menyampaikan pesan informasi. Proses komunikasi dapat terjadi didalam diri komunikator, media yang digunakan dan komunikannya. Proses komunikasi harus berjalan dengan baik, sehingga pesan yang diinginkan komunikator sampai kepada komunikan dan dapat merubah perilaku dan sikapnya. Pada proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan sekunder yaitu9: 1. Proses komunikasi primer
Tommy Suprapto, op.cit., Hal 7 Ibid. 9 Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Cetakan 27. Bandung: Rosda Karya, 2007 hlm 11-16 7 8
13
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lamabang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan
lain
sebagainya
yang
secara
langsung
mampu
‘meneterjemahkan’ pikiran atau perasaaan komunikator kepada komunikan.
Bahasa
yang
paling
banyak
digunakan
dalam
komununikasa karena hanya melalui bahasalah yang mampu ‘menerterjemahkan’ pikiran seseorang kepada orang lain. 2. Proses komunikasi sekunder Pada proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh atau dalam jumlah yang banyak. Surat, surat kabar, telepon, surat, majalah, radio, televisi, dan banyak lagii ini merupan alat atau sarana yang digunakan dalam proses komunikasi sekunder. Dari keterangan diatas, peneliti menarik kesimpulan bahwa proses komunikasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu secara primer dan sekunder. Pertama, proses komunikasi secara primer merupakan proses secara langsung atau bertatap muka antara komunikator dan komunikan. Sehingga proses ini sangat efektik
14
karena komunikator dapat secara langsung memberikan pikiran dan perasaan yang ingin disampaikan. Kedua, proses komunikasi secara sekunder merupakan proses yang dijembatani oleh perantara atau sarana pendukung dalam berkomunikasi. Jadi secara tidak langsung komunikasi menggunakan berbagai media yang ada seperti televisi, surat kabar, telefon dan lain lain. Proses komunikasi terdapat beberapa komponen atau unsur yaitu komunikator, pesan, komunikan, media, dan efek. Komunikator adalah yang orang yang menyampaikan pesan, lalu pesan adalah informasi atau penyataan, dan komunikan ada orang yang menerima pesan. Dalam proses komunikasi terdapat media yang digunakan seperti telepon, surat dll. Seorang komunikator dalam menyampaikan pesan kepada komunikan juga harus memiliki efek yang ditimbulkan, seperti komunikator mengubah atau memberi pengaruh kepada perilaku komunikan. Sehingga pesan yang disampaikan memberikan dampak yang baik. Esensi dalam proses komunikasi adalah untuk memperoleh kesaman makna di antara orang yang terlibat dalam proses komunikasi antarmanusia.
2.1.3 Fungsi Komunikasi Dalam proses penyampaian pesan komunikasi antara manusia terdapat berbagai fungsi komunikasi. Fungsi ini yang akan mempengaruhi informasi yang akan diterima dan memiliki efek bagi yang menerimanya.Fungsi komunikasi ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai apabila dari proses komunikasi yang dilakukan dapat mengubah perilaku orang yang menerima pesan
15
tersebut. Dalam fungsi komunikasi dapat dibedakan menurut tujuan yang dinginkan, sehingga komunikasi berjalan dengan baik. Riswandi juga mengemukakan bahwa fungsi-fungsi komunikasi dibagi dalam 4 bagian yaitu:10 1. Fungsi komunikasi sosial yaitu fungsi yang menunjukkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri, eksistensi dan aktualisasi diri, serta kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan mencapai kebahagiaan. 2. Fungsi komunikasi ekspresif yaitu fungsi komunikasi yang erat kaitannya untuk mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan kita. 3. Fungsi komunikasi ritual yaitu fungsi komunikasi yang erat kaitannya dengan memungkinkan para pesertanya berbagi komitmen emosional dan menjadi perekat bagi kesatuan kelompok dan merupakan pengabdian bagi kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya. 4. Fungsi komunikasi instrumental yaitu fungsi komunikasi yang memberitahukan atau menerangkan mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa informasi yang disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui.
10
Riswandi. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. Hal 18-20
16
Dari dua penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan maka fungsi komunikasi memiliki tujuan tujuan antara lain yaitu: 1. Fungsi komunikasi sosial bertujuan membangun konsep dalam diri manusia. 2. Fungsi komunikasi ekspresif berkaitan untuk mempengaruhi orang lain dengan perasaan-perasaan. 3. Fungsi komunikasi ritual berkaitan erat dengan komitmen pada tradisi, emosi dan kesatuan kelompok. 4. Fungsi komunikasi instrumental bertujuan untuk mengajak seseorang secara persuasif agar pendengar percaya dengan informasi yang disampaikan.
2.1.4 Strategi Komunikasi Strategi dapat berjalan dengan perencanaan dalam manajemen untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi komunikasi yang digunakan oleh perusahaan merupakan salah satu bentuk program yang direncanakan dengan matang oleh humas. Jadi diperlukan keterampilan dalam membuat suatu program untuk strategi tersebut. Strategi digunakan untuk melakukan komunikasi kepada publik agar mendapatkan perhatian atau dukungan baik berupa respon atau opini dari publiknya. Menurut Ruslan strategi komunikasi efektif adalah sebagai berikut: 11 1. Bagaimana mengubah sikap (how to change the attitude)
11Rosady
Ruslan S.H. Manajemen Public Relation & Media Komunikasi, Cetakan ke-11. Jakarta: Rajawali Pers. 2012 Hal
9
17
2. Mengubah opini (to change the opinion) 3. Mengubah perilaku (to change behavior) Strategi komunikasi itu merupakan suatu cara dan teknik komunikasi yang dilakukan melalui perencanaan secara sistematis ditujukan kepada penerima pesan, agar merubah sikap atau perilaku. Strategi komunikasi ini dikatakan efektif apabila dalam proses penyampaian komunikasi memiliki dampak perubahan bagi komunikan secara langsung dan tidak langsung. Strategi komunikasi harus dapat mengubah sikap, opini dan perilaku orang yang menjadi tujuan atau sasaran. Strategi humas biasanya melaksanakan strategi komunikasi yang informatif dan persuasif. Strategi komunikasi persuasif yang lebih jelas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:12 1. Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya. 2. Humas sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk Sikap dan pendapat yang positif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi tertentu. 3. Mengiring publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan atau organisasi,agar tercipta perubahan sikap dan penilaian (perubahan dan situasi negatif diubah menjadi situasi yang positif). 4. Perubahan sikap dan penilaian dari pihak publik dapat terjadi maka pembinaan atau pengembangan terus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut terpelihara dengan baik.
12Ibid
hal 10
18
Strategi komunikasi persuasif merupakan suatu cara yang dilakukan melalui sebuah penyampaian pesan atau informasi dengan memberikan ajakan-ajakan atau bujukan kepada komunikan, agar membentuk sikap dan perilaku yang diinginkan komunikator. Dalam menjalankan strategi ini, seorang humas mampu menjadi seorang komunikator dan mediator, karena merupakan penyambung informasi dari perusahaan kepada publik maupun sebaliknya. Komunikasi persuasif sangat dibutuhkan dalam menyampaikan pesan dan menangani suatu masalah, baik itu internal maupun eksternal. Dalam berkomunikasi dengan seseorang harus memiliki keahlian berbicara ataupun merespon dengan baik. Maka dari itu strategi komunikasi diperlukan dalam menyelesaikan masalah
2.2
Strategi Promosi
2.2.1 Definisi Promosi Promosi berasal dari kata promote dalah bahasa inggris yang diartikan sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Promosi merupakan salah satu variabel dari pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya, dengan tujuan untuk memberitahukan bahwa suatu produk itu ada dan memperkenalkan produk serta memberikan keyakinan dan manfaat produk tersebut kepada pembeli atau calon pembeli. Menurut Kotler, promosi adalah bagian dari kegiatan pemasaran dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang
19
dipasarkannya13. Dari Wikipedia, Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya 14. Menurut Ali Hasan, promosi merupakan proses mengkomunikasikan variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan dalam memasarkan produknya 15. Pengertian Promosi menurut menurut Basu Swastha dan Irawan adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran 16. Promosi menurut Indriyo Gitosudarmo adalah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudina mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut17. Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran, yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa, Kegiatan promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai keinginan dan kebutuhan. 18 Yoeti menjelaskan19 bahwa promosi secara sederhana bertujuan untuk memberitahukan kepada orang banyak atau kelompok tertentu bahwa ada produk Philip Kotler and Kevin Lane Keller Marketing Management, 50th Edition. Prentice Hall, Inc., 2016 Hal 93 Promosi (Pemasaran). Diakses pada 30 Mei 2017 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_(pemasaran) 15 Ali Hasan. Marketing. Yogyakarta: Media Pressindo. 2008 Hal 367 16 Basu Swastha, dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Cetakan ketigabelas..Yogyakarta: Liberty Offset. 2008 Hal 349 17 Indriyo Gitosudarmo. Manajemen Pariwisata. Yogyakarta: BPFE. 2008 18 Rambat Lupiyoadi dan Hamdani A. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat. 2013 Hal 120 19 Oka A. Yoeti. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa. 2007 Hal 141 13 14
20
yang ditawarkan untuk dijual. Sebagai usaha menarik minat calon pembeli terhadap
barang
yang
ditawarkan,
dilakukan
promosi
yang
bertujuan
memperkenlkan produk, kelebihan yang dimiliki dibandingkan dengan produk lain, serta manfaat dan kegunaannya, dengan langkah ini khlayak umum akan menjadi kenal dengan produk yang kita miliki. Promosi adalah kegiatan perusahaan yang menyebarluaskan arus informasi agar konsumen terus mengingatnya, sehingga timbul keinginan konsumen untuk mencoba dan membeli produk perusahaan. Promosi juga merupakan kegiatan secara langsung yang dapat dilihat dan dirasakan konsumen dan secara tidak langsung juga memaksa konsumen untuk membeli produk atau jasa perusahaan. Dari penjelasan- penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa peranan kegiatan promosi sangatlah penting dan harus dapat memperlihatkan dengan cara yang tepat, sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh masyarakat dan diharapkan dapat menjadi konsumen bagi suatu perusahaan, Instansi maupun organisasi. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang dimaksudkan dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan/ atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produkny agar tersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang di tawarkan perusahaan yang bersangkutan20.
20
Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran, Edisi 2. Yogyakarta: Andi Offset. 2010 Hal 219
21
Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukan oleh para ahli diatas, maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah satu variabel marketing mix yang sangat penting peranannya, sehingga suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam rangka melaksanakan program promosi, bila ingin dikenal oleh konsumen secara luas dan sukses di pasar sasaran. Promosi juga berusaha menarik perhatian konsumen melalui informasi yang diberikan kepada konsumen untuk mmberitahukannya adanya produk baru perusahaan. Promosi dalam pariwisata adalah arus informasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan calon wisatawan atau lembaga usaha pariwisata kepada tindakan yang mampu menciptkan pertukaran (jual-beli) dalam pemasaran produk pariwisata. Promosi dalam pemasaran pariwisata berperan sebagai pendukung transaksi,
dengan
menginformasikan,
membujuk,
mengingatkan,
dan
membedakan produk pariwisata yang dipromosikan dengan produk pariwisata lain.
2.2.2 Definisi Strategi Promosi Strategi Promosi adalah suatu kegiatan yang mempunyai perencanaan dalam memperkenalkan suatu barang ataupun jasa kepada khalayak ataupun konsumen dengan menciptakan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan inovatif guna menarik konsumen atau pengunjung dalam mengkonsumsi produk barang maupun jasa. Strategi promosi berarti juga sebuah program terkendali dan terpadu dari metode komunikasi dan dirancang untuk menghadirkan perusahaan dan produkproduknya kepada calon konsumen, menyampaikan ciri-ciri produk yang
22
memuaskan kebutuhan untu mendorong penjualan yang pada akhirnya memberi kontribusi pada kinerja lama jangka panjang. Strategi diperlukan sebagai arah dan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya suatu organisasi atau perusahan, strategi juga bisa dikatakan sebagai rencana yang ampuh untuk mencapai sasaran. Setiap perusahaan selalu melaksanakan operasiona; aktifitasnya, yang didahului dengan membuat rencana, bagi kelangsungan dan pertumbuha jangka panjang, yang didasarkan pada situasi, peluang, tujuan dan sumber dayanya 21. Menurut Tjiptono, ditinjau dari asal usul katanya, istilah strategi berasal dari kata Yunani yaitu strategia (stratos yang berarti militer, dan agberarti memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsen ini relevan dengan situasi pada zaman dulu yang sering diwarnai perang, dimana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik medang perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, serta antisipasi terhadap perubahan yang mungkin terjadi22. Menurut Effendy, strategi merupakan perpaduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu
21 22
Abdurrahman, N.H. Manajemen Strategi Pemasaran. Bandung: CV Pustaka Setia. 2015 Hal 13 Fandy Tjiptono, op.cit., 3
23
tujuan, dan untuk mencapai tujuan tersebut strategi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis23. Strategi juga diartikan sebagai keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Selain itu, strategi juga merupakan keseluruhan tindakan-tindakan yang ditempuh oleh sebuah organisasi untuk mencapai sasaran-sasarannya. Strategi adalah rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan, strategi ini dibuat berdasarkan suatu tujuan. Dalam memilih suatu organisasi, organisasi harus mencari cara untuk mencapai sasaran, untuk itu dalam merumuskan strategi sangat perlu mempertimbangkan strategi yang dapat memanfaatkan peluang dan kekuatan serta harus mempertimbangkan ancaman yang akan menimpa organisasi dalam menjalankan strategi. Dalam hal ini persaingan disektor pariwisata dapat diartikan sebuah peperangan yang dilakukan oleh suatu instansi untuk memenangkan peperangan yaitu mengelola serta mengembangkan daerahnya dengan segala sumber daya yang ada demi tercapainya tujuan dimana dalam peperangan atau saingan sangat dibutuhkan suatu pemimpin atau strategi agar dapat memenangkan perang.
2.2.3 Tujuan Strategi Promosi Setiap promosi yang dijalankan tentu memiliki berbagai tujuan yang khusus dilakukan untuk menarik konsumen. Tujuan utama dari kegiatan promosi menurut Basu Swastha dan Irawan24 antara lain: 1. Modifikasi Tingkah Laku Onong Uchayan Effendy. Ilmu, Teori & filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. 2007 Hal 301 Basu DH. Swasta , dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua, Cetakan Ketigabelas. Yogyakarta: Liberty, 2008 Hal 353-355 23
24
24
Orang-orang melakukan komunikasi selalu mempunyai beberapa alasan, misalnya mencari kesenangan, mencari bantuan, memberikan pertolongan, atau instruksi, memberikan informasi, mengemukan ide dan pendapat. Promosi dari segi lain, berusaha merubah tingkat laku dan pendapat seseorangserta memberikan kesan yang baik mengenai promosi kelembagaan. 2. Memberitahu Kegiatan promosi dapat dilakukan untuk memberitahukan pasar yang dituju tentang perawaran perusahaan, sebelum mereka mengetahui produk dan apafaedahnya, maka mereka tidak akan membeli barang atau jasa tersebut. Promosi sifatnya informative, memberikan informasi mengenai produk atau jasa, dan membandun citra perusahaan. 3. Membujuk Promosi yang bersifat membujuk (persusif) diharapkan mampu mempengaruhi konsumen untuk membeli prroduk atau jasa dan juga dilakukan untuk memberikan kesan positif. 4. Mengingatkan Promosi ini sifatnya mengingatkan dan dilakukan mempertahankan brand image pada konsumen, walaupun ada merek baru tetapi konsumen tetap peraya bawah produk yang dipilihnya dari dulu masih tetap bagus dibandingkan dengan produk lain. Berusaha untuk mempertahankan pembeli yang ada.
25
Menurut Fandy Tjiptono tujuan promosi yaitu 25 : 1. Menginformasikan (Informing) berupa: a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru. b. Memperkenalkan cara pemakaian produk baru dari suatu produk. c. Menginformasikan
jasa-jasa
yang
disediakan
oleh
perusahaan. d. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar. e. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran konsumen. f. Membangun citra perusahaan 2. Membujuk pelanggan sasaran (Persuanding) untuk: a. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk b. Membentuk pemilihan merek. c. Mengalihkan ke pemilihan merek tertentu. 3. Meningatkan para pembeli (Reminding) terdiri atas: a. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan. Kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan strategi promosi adalah untuk memberitahu atau menginformasikan, membujuk dan mengingatkan pembeli. Oleh karena itu, promosi yang dilakukan oleh lembaga atau perusahaan dapat diarahkan untuk mempengaruhi tingkat pengetahuan dan sikap pembeli agar
25
Fandy Tjiptono, op.cit. Hal 221
26
bersedia membeli. Perusahaan juga dapat mengadakan promosi lanjutan untuk meningkatkan pembeli tentang pengalamannya yang baik sehingga dapat membantu dalam mengkonfirmasikan keputusannya.
2.2.4 Sasaran Promosi Sasaran merupakan orang-orang atau kelompok yang menjadi target komunikasi oleh suatu organisasi kerena pihak tersebut dianggap memiliki pengaruh secara langsung maupun tidak langsung dalam pencapain tujuan organisasi. Menurut Onong Uchjana Effendy menyebutkan bahwa sasaran promosi meliputi dua hal, yaitu: 1. Publik Intern Semua orang yang bekerja pada organisasi, beberapa diantaranya adalah pegawai dari tingkatan paling atas sampai tingkat terendah, para pemegang saham dan serikat kerja. 2. Publik Ekstern Orang-orang diluar organisasi yang ada kaitannya dengan kegiatan organisasi. Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sasaran promosi yaitu terdiri dari public Intern dan public ekstern.
Sasaran adalah target kegiatan
komunikasi timbal balik dengan penjual, sehingga promosi harus dilakukan dengan baik terhadap sasaran promosi agar mereka merasa yakin akan produk yang ditawarkan tersebut.
27
2.2.5 Media Promosi (Promotion mix) Berkaitan dengan promosi maka akan berkaitan dengan berbagai kegiatan dan model yang memiliki berbagai unsur yang dapat dikomninasikan, kondisi ini dinamakan media promosi (Promotional mix). Menurut Basu Swastha dan Irawan, media promosi (promotional mix) adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variable-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan 26. Keterangan variable promotional mix menurut Bashu Swastha dan Irawan diatas, antara lain: 1. Periklanan Periklanan adalah bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayarkan oleh sponsor tertentu. 2. Personal Selling Personal Selling adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. 3. Publisitas Pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa, atau ide dengan menggunakan berita komersial didalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung. 4. Promosi Penjualan
26
Swastha DH. Basu, dan Irawan, op.cit., Hal 349
28
Kegiatan pemasaran, selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektifitas pengencer.
Kegiatan-kegiatan tersebut
antara
lain peragaan,
pertunjukan atau pameran dan demonstrasi. Menurut Rambat Lupiyoadi27 memberikan definisi, perangkat promosi mencakup aktivitas periklanan, personal selling, promosi pernjualan, Public Relations, informasi dari mulut ke mulut (word of mouth), direct marketing dan publikasi. Keterangan variable promotional mix menurut Rambat Lupiyoadi, antara lain: 1. Periklanan Merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh perusahaan barang atau jasa. Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, membujuk konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut dan membedakan diri perusahaan satu
dengan perusahaan
lain
yang
mendukung
positioning jasa. 2. Penjualan Perorangan (Personal Selling) Penjualan perseorangan
mempunyai
peranan
penting
dalam
pemasaran jasa, karena interaksi secara personal antara peyedia jasa dan konsumen sangat penting, jadi disediakan oleh orang bukan mesin dan orang merupakan bagian dari produk jasa.
27
Hamdani Lupiyoadi, op.cit., Hal 120.
29
3. Promosi Penjualan Semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. 4. Hubungan Masyarakat (Public Relation) Merupakan kiat pemasaran lainnya, dimana perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar. 5. Informasi dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth) Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa. Pelanggan akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut, sehingga informasi dari mulut ke mulut ini sangat besar pengaruhnya terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya. 6. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi dan promosi. Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bauran promosi merupakan kegiatan yang terdiri dari periklanan, personal selling, promosi penjualan dan publikasi yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
2.2.6 Komunikasi Pemasaran Dalam Promosi
30
Sebagai dasar kegiatan pengembangan promosi adalah kegiatan komunikasi. Komunikasi merupakan suatu proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Komunikasi pemasaran menurut Basu Swastha dan Irawan adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengancara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik28. Menurut Kotler 29Untuk mengembangkan komunikasi yang efektif makan diperlukan suatu program, yaitu: 1. Mengindetifikasi Target Audiens Dalam tahap ini perusahaan menentukan siapa audiens target. Audiens target bisa merupakan individu, kelompok masyarakat khusus atau umum. Dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dapat mengidentifikasi audiens tergetnya yaitu wisatawan lokal atau mancanegara. 2. Menentukan Tujuan Komunikasi Setelah mengetahui audiens target dan ciri-cirinya, maka kemudian dapat menentukan tanggapan apa yang dikehendaki. Perusahaan harus menentukan tujuan komunikasinya, untuk menciptakan kesadaran,
pengetahuan,
kesukaan,
pembelian. 28 29
Swastha DH. Basu, dan Irawan, op.cit., Hal 345 Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jilid 2, Edisi 12. New Jersey. 2007
31
pilihan,
keyakinan,
atau
3. Perancangan Pesan Kemudian perusahaan harus menyusun pesan yang efektif agar tujuan komunikasi tercapai. 4. Menyelekasi Saluran Komunikasi Perusahaan harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efisien untuk membawakan pesan, bisa berupa komunikasi personal ataupun nonpersonal. 5. Menetapkan Bauran Promosi Menentukan alat promosi apa yang akan digunakan, apakah melaui periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, atau hubungan masyarakat dan lain-lain. 6. Mengukur Hasil Promosi Setelah melaksanakan rencana promosi, perusahaan harus mengukur dampaknya pada audiens target, apakah mereka mengenal atau mengingat pesan-pesan yang diberikan dan bagaimana sikap mereka terhadap barang atau jasa tersebut. 7. Mengelola dan Mengkoordinasi Proses Komunikasi Karena jangkauan komunikasi yang luas dari alat dan pesan komunikasi yang tersedia untuk mencapai audiens target, maka alat dan pesan komunikasi perlu dikoordinasikan. Untuk itu, perusahaan-perusahaan
mengarah
pada
komunikasi pemasaran yang terkoordinasi.
32
penerapan
konsep
Menurut Basu Swastha dan Irawan
30
tahap-tahap individu dalam
melakukan komunikasi efektif, antara lain: 1. Kesadaran Pembeli mengetahui tentang suatu produk tetapi mereka kurang paham akan produk tersebut. Contohnya mereka tidak mengetahui tentang kegunaan produk tersebut atau bagaimanakah memakainya. 2. Minat Jika
seorang
mengumpulkan
pembeli
berminat,
informasi
dan
maka
fakta
dia
akan
tentang
berusaha
produk
yang
bersangkutan. 3. Evaluasi Pembeli akan menguji mentalnya dengan menerapkan produk tersebut ke dalam kondisi pribadinya. 4. Percobaan Pembeli
dapat
membeli
produk
tersebut
untuk
mencoba
penggunaannya. Jika pembeli tidak dapat mencoba lebih dulu karena mungkin terlalu mahal atau sulit diperoleh, maka ada kemungkinan menemui beberapa kesulitan di kemudian hari. 5. Keputusan Pembeli harus dapat mengambil keputusan dengan baik untuk menerima atau menolaknya. Jika dalam tahap evaluasi dan
30
Swastha DH. Basu, dan Irawan, op.cit.
33
percobaan penggunaannya maka pembeli akan merasa puas dan kemungkinan besar akan menerima produk tersebut. 6. Konfirmasi Meskipun pembeli telah mengambil keputusan untuk menerima suatu produk, namun ia tetap dapat mempertimbangkannya kembali keputusannya
dan
berusaha
mencari
informasi
yang
dapat
memperkuat keputusannya. Kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa langkah- langkah komunikasi efektif meliputi adanya keputusan, kesadaran, minat dan adanya konfirmasi pembelian. Komunikasi pemasaran merupakan suatu proses pertukaran informasi antara dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Jadi semakin baik komunikasi pemasaran yang tercipta, maka akan mendatangkan kepuasan yang semakin tinggi bagi semua pihak yang terlibat didalamnya. Maka kegiatan promosi selalu berkaitan dengan kegiatan komunikasi yang efektif.
2.3
Pariwisata
2.3.1 Definisi Pariwista Secara umum, pengertian pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang (wisatawan) untuk mengunjungi tempat wisata didaerah objek wisata yang dikujungi dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan yang bersifat sementara. Namun, dengan berkembangnya Ilmu Pariwisata, pariwisata bisa memiliki beberapa banyak oengertian dalam pemikiran
34
manusia. Tidak hanya sebagai suatu perjalanan, melainkan pariwisata bisa dikatakan sebuah bisnis yang bisa dikelola oleh industri pariwisata. Menurut para ahli bahasa, kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri atas dua suku kata, yaitu pari dan wisatawan. Pari berarti seluruh, semua dan penuh. Wisata berarti bepergian, perjalanan. Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali-kali dari satu tempat ke tempat yang lain. Istilah tourism atau kepariwisataan mencakup orang-orang yang melakukan perjalanan pergi dari rumahnya dan perusahan-perusahaan yang melayani mereka dengan cara membuatnya lebih menyenangkan. Pariwisata tidak berkembang apabila orang-orang yang berkunjung buta dengan informasi-informasi mengenai pariwisata tersebu, oleh sebab itu diperlukan adanya promosi-promosi pariwisata. Menurut Soekadijo pariwisata adalah segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan. Semua kegiatan pembangunan hotel, pemugaran cagar budaya, pembuatan pusat rekreasi, penyelenggaraan pekan pariwisata, penyediaan angkutan dan sebagainya semua itu dapat disebut kegiatan pariwisata sepanjang dengan kegiatan-kegiatan itu semua dapat diharapkan para wisatawan akan datang. Sementara itu A. J. Burkart dan S. Medlik mengungkapkan bahwa “Tourism, past, present and future”, berbunyi “pariwisata berarti perpindahan orang untuk sementara (dan) dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu31.
31
G.R, Soekadijo. Anatomi Pariwisata (Memahami Pariwisata Sebagai “Sistem Linkage”). Jakarta: PT Gramedia Pusaka. 2007 Hal 2-3
35
Pariwisata adalah sebuah kegiatan dimana dilakukan oleh beberapa orang atau seseorang dalam suatu perjalanan yang mana dapat melebihi 24 jam dari tempat tingalnya. Menurut Spilane dalam arti luas pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Ditambahkan pula bahwa pariwisata terbagi atas beberapa jenis, yaitu: pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism), pariwisata untuk berekreasi (recreation tourism), pariwisata untuk kebudayaan (culture tourism), pariwisata untuk olahraga (sports tourism), pariwisata untuk urusan usaha dagang (business tourism), pariwisata untuk berkonvensi (convention tourism). Menurut Undang- undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan disebutkan bawha Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serrta layanan yang disediakan oleh
masyarakat,
pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. Perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan memnuhi hasrta ingin mengetahui sesuatu. Menurut Serdamayanti, Kepariwisataan adalah keseluruhan proses kegiatan yang dilakukan dan dikeluarkan yang dihasilkan oleh masyarakat, pengusaha dan pemerintah dan keterkaitannya satu dengan yang lainnya dalam mengembangkan pariwisata yang didasarkan dan memperhatikan nilai-nilai agama, pelestarian
36
sumber daya alam dan budaya, kepetingan politik, ekonomi, sosial serta pertahanan keamanan. 32 Sementara itu menurut Pendit bahwa pariwisata merupakan suatu sektor yang kompleks, yang juga melibatkan industri-industri klasik, seperti kerajinan tangan dan cinderamata, serta usaha-usaha penginapan dan transportasi. pariwisata
mampu
menghasilkan
pertumbuhan
ekonomi,
karena
dapat
menyediakan lapangan kerja, menstimulasi berbagai sektor produksi, serta memberikan kontribusi secara langsung bagi kemajuan-kemajuan dalam usahausaha pembuatan dan perbaikan pelabuhan, jalan raya, pengangkutan, serta mendorong pelaksanaan program kebersihan dan kesehatan, proyek sasana budaya, pelestarian lingkungan hidup dan sebagainya yang dapat memberikan keuntungan dan kesenangan baik kepada masyarakat setempat maupun wisatawan dari luar 33. Dr. Salah Wahab menyatakan bahwa pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam menyediakan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya. Sebagai sektor yang kompleks yang meliputi industri-industri klasik yang sebenarnya seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata. McIntosh mengatakan bahwa pariwisata merupakan gabungan gejala dan gabungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis,
Sedarmayanti. Membangun & Mengembangkan Kebudayaan & Industri Pariwisata (Bunga Rampai Tulisan Pariwisata). Bandung: Refika Aditama. 2014 Hal 16 33 Muljadi A.J. Kepariwisataan dan Perjalanan. Cetakan ke-3. Jakarta: Rajawali Pers. 2012 Hal 7 32
37
pemerintahan, tuan rumah, serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan. Wisatawan ini serta pengunjung lainnya 34. E. Guyer dan Fleuller merumuskan pariwisata dalam arti modern. Pariwisata adalah gejala jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan kesehatan, dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan kelas dalam masyarakat manusia sebagai hasil perkembangan perniagaan, industri dan perdagangan serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan. Herman Von Schullen Za Schratenhoven, menyoroti pariwisata dari aspek ekonomi, dimana pariwisata adalah istilah bagi semua, lebih-lebih bagi aspek ekonomi, proses yang ditimbulkan oleh lalu lintas orang asing yang datang dan pergi dari suatu tempat, daerah atau negara dan segala sesuatunya yang ada sangkut pautnya dengan proses tersebut 35. Berdasarkan definisi-definisi diats dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu kegiatan yang bersifat sementara yang dilakukan peroranganan maupun kelompok untuk menikmati perjalanan tersebut dan untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
2.3.2 Ciri-Ciri Pariwisata Melakukan perjalanan ditentukan oleh keinginan yang mendorong seseorang untuk bepergian ke daerah yang akan dituju. Melakukan perjalanan wisata adalah hal yang menyenangkan dan disukai oleh semua orang. Oleh sebab itu, Menurut Desky36 ciri-ciri pariwisata yaitu sebagai berikut: 1. Berupa perjalanan keliling yang kembali lagi ke tempat asal. 34
Nyoman S. Pendit. Pengantar Ilmu Pariwisata. Jakarta: Angkasa. Hal 35 Ibid Hal. 38 36 Mahidin Atin Desky. Manajemen Perjalanan Wisata. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. Hal 6 35
38
2. Pelaku perjalanan hanya tinggal untuk sementara waktu. 3. Perjalanan tersebut telah direncanakan terlebih dahulu. 4. Ada organisasi atau orang yang mengatur perjalanan tersebut. 5. Terdapat unsur-unsur produk wisata. 6. Ada tujuan yang ingin dicapai dari perjalanan wisata tersebut. 7. Biaya perjalanan diperoleh dari negara asal. 8. Dilakukan dengan santai. Sedangkan menurut Oka A. Yoeti37, menyatakan ciri-ciri pariwisata sebagai berikut: 1. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu. 2. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya. 3. Perjalanan itu, walaupun apa bentuknya harus selalu dikaitkan dengan pertamasyaan atau rekreasi. 4. Orang yang melakukan tersebut tidak mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen di tempat tersebut. Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri pariwisata yaitu berupa perjalanan keliling atau dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain dan perjalanan hanya dilakukan untuk sementara waktu agar individu atau kelompok mendapatkan rasa kepuasan.
37
Oka A. Yoeti. Pemasaran Pariwisata Terpadu. Bandung: Angkasa. Hal 118
39
2.3.3
Jenis Pariwisata Nyoman S. Pendit 38 memperinci penggolongan pariwisata menjadi beberapa
jenis yaitu : 1. Wisata Budaya merupakan perjalanan wisata atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan seseorang dengan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka. 2. Wisata Kesehatan, hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari di mana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang memiliki iklim udara menyehatkan atau tempat yang memiliki fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya. 3. Wisata Olah Raga Wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau. memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam peserta olahraga disuatu tempat atau Negara seperti Asian Games, Olympiade, Thomas Cup, Uber Cup dan lainlain. Bisa saja olahraga memancing, berburu, berenang. 4. Wisata Komersial dalam jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat
38
Nyoman S. Pendit, op.cit., Hal 42-48
40
komersial,
seperti
pameran
industri,
pameran
dagang
dan
sebagainya. 5. Wisata Industri Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian dimana terdapat pabrik-pabrik atau bengkelbengkel besar dengan maksud tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian. Misalnya, rombongan pelajar yang mengunjungi industri tekstil. 6. Wisata Politik Perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian aktif dalam peristiwa kegiatan politik. Misalnya, ulang tahun 17 Agustus di Jakarta, Perayaan 10 Oktober di Moskow, Penobatan Ratu Inggris, Perayaan Kemerdekaan, Kongres atau konvensi politik yang disertai dengan darmawisata. 7. Wisata Konvensi Perjalanan yang dilakukan untuk melakukan konvensi atau konferensi. Misalnya APEC, KTT non Blok. 8. Wisata Sosial merupakan pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti kaum buruh, pemuda, pelajar atau mahasiswa, petani dan sebagainya. 9. Wisata Pertanian merupakan pengorganisasian perjalanan yang dilakukan
ke
proyek-proyek
pertanian,
perkebunan,
ladang
pembibitan dan sebagainya dimananwisatawan rombongan dapat
41
mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat-lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka ragam
warna
dan
suburnya
pembibitan
di
tempat
yang
dikunjunginya. 10. Wisata Maritim (Marina) atau Bahari Wisata yang dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebih-lebih danau, bengawan, teluk atau laut. Seperti memancing, berlayar, menyelam, berselancar, balapan mendayung dan lainnya. 11. Wisata Cagar Alam Wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, tanaman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya. 12. Wisata Buru Wisata untuk buru, ditempat atau hutan yang telah ditetapkan pemerintah Negara yang bersangkutan sebagai daerah perburuan, seperti di Baluran, Jawa Timur untuk menembak babi hutan atau banteng. 13. Wisata Pilgrim, jenis wisata ini dikaitkan dengan agama, sejarah, adat-istiadat
dan
kepercayaan
umat
atau
kelompok
dalam
masyarakat Ini banyak dilakukan oleh rombongan atau perorangan ketempat-tempat suci, ke makam-makam orang besar, bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau pimpinan yang dianggap legenda. Contoh makam Bung Karno di Blitar, Makam Wali Songo, tempat ibadah seperti di Candi
42
Borobudur, Pura Besakih di Bali, Sendang Sono di Jawa Tengah dan sebagainya. 14. Wisata Bulan Madu suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan, pengantin baru, yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan mereka.
2.3.4 Tujuan Wisata Menentukan tujuan adalah langkah awal dari perencanaan agar ketika kegiatan dilaksanakan bisa sesuai dengan apa yang diinginkan. Seseorang dalam melakukan perjalanan pasti memiliki tujuan yang diinginkan. Menurut Desky39 tujuan pariwisata, yaitu sebagai berikut: 1. Keinginan bersantai 2. Keinginan mencari suasana lain 3. Memenuhi rasa ingin tahu 4. Keinginan berpetualang 5. Keinginan mencari kepuasan Menurut Kesrul40 tujuan dari pariwasata yaitu: 1. Ingin bersantai, bersuka ria, rileks (lepas dari rutinitas) 2. Ingin mencari suasana baru atau suasana lain 3. Memenuhi rasa ingin tahu untuk menambah wawasan 4. Ingin berpetualang dan mencari pengalaman baru 39 40
Mahidin Atin Desky, op.cit., Hal 8 M. Kesrul. Penyelenggaraan Operasi Perjalanan Wisata. Jakarta: PT Grasindo, Hal 6
43
5. Mencari kepuasan dari yang sudah didapatkan Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan pariwisata adalah untuk bersantai, mencari suasana baru, memenuhi rasa ingi tahu, ingin berpetualang dan mencari kepuasan ketika berwisata.
44