BAB II Tinjauan Pustaka
A. Tinjauan Teoritis 1.
Informasi Akuntansi a.
Pengertian Akuntansi Komite Terminologi AICPA (The Committee on Terminology of the
American Institute of Certified Public Accountans) mendefinisikan akuntansi ke dalam beberapa definisi (Belkaoui, 2000:37). Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, penginterpretasian hasil proses tersebut. Definisi akuntansi terbaru telah mengacu pada konsep informasi kuantitatif. Akuntansi adalah aktivitas jasa yang berfungsi untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan di antara alternatif tindakan yang ada.
b. Pemakai Informasi Akuntansi Informasi laporan keuangan dipakai oleh banyak kelompok dengan tujuan yang berbeda. Hal tersebut terjadi sebab mereka memiliki 96
ekspektasi yang berbeda terhadap laporan keuangan itu sendiri. Menurut Kusnadidan Kertahadi (2001:17), pihak yang berkepentingan secara langsung terhadap laporan keuangan perusahaan,pada umumnya terdapat 7 kelompok, yaitu : 1) Para pemilik. Kelompok ini berkepentingan atas perusahaan untuk mengetahui kemajuan yang dicapai, bagian laba yang diharapkan dan menilai berhasil tidaknya manajemen perusahaan. 2) Para kreditor. Kelompok ini berkepentingan atas perusahaan untuk menetapkan syarat kredit, menjaga keamanan kekayaan yang digunakan oleh perusahaan kemudian menilai apakah kepercayaan yang diberikan perlu ditarik atau dipertahankan. 3) Para calon pemilik dan kreditor. Kelompok ini berkepentingan karena kelompok ini akan memasukkan kekayaan ke dalam perusahaan, akan tetapi sebelum dimasukkan kelompok ini terlebih dahulu harus mengetahui kondisi keuangan perusahaan pada saat itu, hasil yang telah dicapai perusahaan dan tingkat keamanan kekayaan yang akan ditanamkan. 4) Manajemen. Kelompok ini berkepentingan atas laporan keuangan dengan tujuan untuk menaksir sifat dan jumlah uang atau dana yang diperlukan, mengevaluasi hasil-hasil keputusan dan kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan masa lampau, memproyeksikan posisi keuangan dan pendapatan perusahaan, menetapkan kebijaksanaan keuangan dan pendapatan perusahaan, menetapkan kebijaksanaan dividen, merekomendir setiap reorganisasi atau dissolasi maupun lainnya yang berkaitan dengan bidang manajemen perusahaan. 5) Pihak pajak. Kelompok ini berkepentingan atas laporan keuangan perusahaan dengan tujuan untuk menghitung kemudian menetapkan besarnya pajak yang ditugaskan kepada perusahaan, menaksir sanksi yang akan dijatuhkan karena perusahaan tidak mengindahkan ketentuan perpajakan, melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap kekayaan dan hasil operasi yang dilaporkan. 6) Para buruh. Kelompok ini berkepentingan atas laporan keuangan perusahaan dengan tujuan untuk dijadikan dasar di dalam berunding dengan pimpinan perusahaan sehubungan dengan upah atau gaji yang akan diterima, atau untuk menganalisis prospek dari buruh sendiri apakah tempat ia bekerja tersebut sudah cukup aman, stabil dan menguntungkan. 97
2.
7) Para langganan. Kelompok ini berkepentingan atas laporan keuangan perusahaan untuk tujuan menaksir perubahan harga yang akan ditetapkan oleh perusahaan, atau untuk memutuskan perlu tidaknya mencari sumber-sumber alternatif dari barang atau jasa yang diperlukan. Teori Sinyal (Signaling Theory) Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis
karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Apabila pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, dimana pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai sinyal baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam harga saham saham, dimana harga saham menjadi naik. Pengumuman informasi akuntansi memberikan sinyal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang (good news) sehingga 98
investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam harga saham. Dengan demikian hubungan antara publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi keuangan ataupun sosial politik terhadap fluktuasi harga saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar. Efisiensi pasar merupakan konsep dasar yang bisa membantu kita memahami bagaimana sebenarnya mekanisme harga yang terjadi di pasar modal. Hanafi (2002:244) secara teoritikal membedakan pasar modal yang efisien kedalam tiga kategori sebagai berikut: a.
b.
c.
Efisiensi Bentuk Lemah (Weak Form) Pasar dikatakan dalam bentuk lemah jika harga mencerminkan informasi masa lampau. Implikasi dari efisiensi bentuk lemah adalah investor tidak akan memperoleh keuntungan abnormal yang konsisten dengan menggunakan informasi masa lampau. Hal ini menggambarkan bahwa informasi masa lampau tidak bisa dipakai untuk memprediksi harga dimasa mendatang. Efisiensi Bentuk Setengah Kuat (Semistrong Form) Pasar dikatakan efisien dalam bentuk setengah kuat jika harga-harga mencerminkan informasi yang dipublikasikan. Contoh informasi yang dipublikasikan adalah pengumuman laporan keuangan, penggumuman keputusan kontrak, pengumuman dividen, pengumuman peraturan tertentu, dan lainnya. Implikasi dari kondisi tersebut adalah investor tidak akan memperoleh keuntungan abnormal yang konsisten dengan menggunakan informasi yang dipublikasikan, dimana pada waktu informasi dipublikasikan, harga langsung berubah menyesuaikan terhadap informasi tersebut. Penyesuaian terjadi secara penuh, sehingga sesudah publikasi informasi tersebut, harga menjadi stabil lagi. Efisiensi Bentuk Kuat (Strong Form) Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga mencerminkan informasi yang bersifat pribadi, dan juga informasi lainnya (yang dipublikasikan dan masa lalu). Informasi pribadi (inside information) adalah informasi yang belum dipublikasikan. Biasanya informasi tersebut hanya beredar dikalangan orang dalam 99
(insiders), seperti direksi-direksi perusahaan. Implikasi dari kondisi tersebut adalah investor tidak bisa memperoleh keuntungan abnormal dengan menggunakan informasi dalam, dan juga semua informasi yang ada. Tentu saja bentuk efisiensi semacam ini merupakan bentuk efisiensi yang sangat ekstrim, dan barangkali masih jauh dari kenyatan. Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi adalah karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor, kreditor). Teori sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik atau pun pihak yang berkepentingan lainnya (contoh: investor). Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan, laporan apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik, atau bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain. Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor terutama sekali karena kelompok ini berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya, yang akan digunakan untuk 100
membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis, termasuk laporan arus kas karena laporan arus kas merupakan bagian dari laporan keuangan sehingga laporan arus kas seharusnya juga berguna untuk pengambilan keputusan. Dengan dilaksanakannya analisis terhadap laporan arus kas, maka investor diharapkan akan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya, dengan kata lain informasi tersebut akan menyebabkan harga saham berfluktuasi. 3.
Teori Asimetri Informasi (Assymetric Information Theory) Husnan
(2003:325)
mengatakan
Asymmetric
Information
atau
ketidaksamaan informasi adalah situasi di mana manajer memiliki informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai kondisi atau prospek perusahaan dari pada yang dimiliki investor. Asimetri informasi ini terjadi karena pihak manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak dari pada para investor (Sofiyanti, 2009:36). Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengurangi informasi asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar tentang informasi
keuangan
yang
dapat
dipercaya
yang
akan
mengurangi
ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan dating, dengan demikian penerbitan laporan arus kas sebagai salah satu bagian dari laporan 101
keuangan akan menyebabkan investor dapat menilai kondisi keuangan perusahaan dan mengurangi informasi asimetris.
4.
Laba Akuntansi Laba akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang
timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode-periode tersebut (Harahap, 2003:273). Dari defenisi tersebut, terlihat jelas bahwa dalam menghitung laba dengan menbandingkan pendapatan atas biaya (macthing cost aginst revenue). Menurut PSAK No.46 paragraf ketujuh laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak. Laba akuntansi merupakan ukuran yang baik dari kinerja suatu perusahaan dan bahwa laba akuntansi dapat digunakan untuk meramalkan arus kas masa depan. Laba akuntansi diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual. Tujuan utama dari akuntansi akrual adalah untuk pengukuran laba. Dua proses utama dalam pengukuran laba adalah pengakuan pendapatan dan pengaitan beban. Pengakuan pendapatan (revenue recognition) adalah titik awal pengukuran laba. Menurut Wildet.al.(2005:411), terdapat dua kondisi wajib agar pendapatan diakui. a. Telah atau dapat direalisasi (realized or realizable).Untuk dapat diakui,suatu perusahaanharus telahmendapatkan kas atau komitmen andaluntuk mendapatkan kas,seperti piutang yang sah.
102
b. Telah dihasilkan (earned).Perusahaan harus menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada pembeli,yaitu proses perolehan laba harustelah selesai. Selain itu, Belkaoui (2000:217) juga mengemukakan lima karakteristik laba akuntansi : a. Income akuntansi didasarkan pada transaksi actual yang diadakan oleh perusahaan (terutama revenue yang berasal dari penjualan barang dan jasa dikurangi kos yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut). Secara konvensional, profesi akuntansi telah menggunakan pendekatan transaksi untuk pengukuran income. Transaksi mungkin eksternal atau internal. Transaksi eksplisit (eksternal) hasil dari penggunaan atau alokasi aset dalam perusahaan. Transaksi eksternal adalah eksplisit karena mereka didasarkan pada bukti yang objektif; transaksi internal adalah implisit karena mereka didasarkan pada bukti yang kurang objektif. b. Income akuntansi didasarkan pada periode putulat dan merujuk pada kinerja keuangan perusahaan selama satu periode dan berjalannya waktu. c. Income akuntansi didasarkan pada prinsip revenue memerlukan definisi pengukuran, dan pengukuran revenue. Secara umum, prinsip realisasi merupakan penguji bagi pengukuran revenue, pada gilirannya untuk pengakuan income. d. Income akuntansi meminta pengukuran biaya (expenses) dalam hal kos historis bagi perusahaan merupakan kegiatanyang kuat pada prinsip kos. Aset dicatat pada harga perolehannya hingga penjualan terealisir pada saat perubahan nilai diakui, jadi biaya merupakan aset yang telah digunakan (expired aguisition cost). e. Income akuntansi meminta bahwa revenue realitation pada suatu periode dikaitkan dengan kos relevan yang layak atau sesuai. Oleh karena itu, income akuntansi didasarkan oleh prinsip penandingan. Secara mendasar, kos tertentu atau kos periode dialokasikan atau ditandingkan dengan revenue dan kos lain dilaporkan dan dipindahkan sebagai aset. Kos yang dialokasikan dan ditandatangani dengan revenues dianggap telah digunakan jasa potensialnya. Ketika pendapatan telah diakui, biaya yang berhubungan dikaitkan dengan pendapatan atau pengaitan beban (expense matching) untuk menghitung laba. Perlu diperhatikan bahwa beban diakui saat terjadinya 103
kejadian ekonomi yang terkait, bukan saatnya keluar kas. Laporan laba rugi yang disusun berdasar basis akrual lebih akurat untuk menaksir prospek aliran kas dari pada laporan laba rugi yang disusun berdasar basis kas. Pengertian semacam ini akan memudahkan pengukuran dan pelaporan laba secara objektif. Perekayasa akuntansi mengharapkan bahwa laba semacam itu bermanfaat bagi para pemakai laporan keuangan khususnya investor dan kreditor. Pendefinisian laba seperti ini jelas akan lebih bermakna sebagai pengukur kembalian atas investasi (return oninvestment) daripada sekadar perubahan kas. Laba akuntansi bukanlah definisi yang sesungguhnya dari laba melainkan hanya merupakan penjelasan tentang bagaimana cara menghitung laba. Karakteristik dari pengertian laba akuntansi tersebut memiliki beberapa keunggulan. Beberapa keunggulan laba akuntansi yang dikemukakan oleh Muqodim (2005:114) adalah : a. Terbukti teruji sepanjang sejarah bahwa laba akuntansi bermanfaat bagi para pemakainya dalam pengambilan keputusan ekonomi, b. Laba akuntansi telah diukur dan dilaporkan secara objektif dapat diuji kebenarannya sebab didasarkan pada transaksi nyata yang didukung oleh bukti. c. Berdasarkan prinsip realisasi dalam mengakui pendapatan laba akuntansi memenuhi dasar konservatisme. d. Laba akuntansi bermanfaat untuk tujuan pengendalian terutama berkaitan dengan pertanggungjawaban manajemen.
5.
Pasar Modal
104
Husnan (1994 : 3) menyatakan bahwa pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta. Ada empat tipe pasar modal (Jogiyanto, 2000 : 15) yaitu: a. Pasar Perdana (Primary Market) Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh perusahaan dijual di pasar ini. Surat berharga yang baru dikeluarkan dapat berupa penawaran perdana ke publik atau tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah go public. b. Pasar Sekunder (Secondary Market) Surat berharga yang sudah beredar diperdagangkan di pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran. c. Pasar Ketiga (Third Market) Pasar ketiga merupakan pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar sekunder tutup. Pasar ini dijalankan oleh broker yang mempertemukan pembeli dan penjual pada saat pasar sekunder tutup. d. Pasar Keempat (Fourth Market) Pasar keempat merupakan pasar modal yang dilakukan oleh institusi yang berkapasitas besar untuk menghindari komisi broker.
6.
Laporan Keuangan a.
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (IAI,2007) “laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan”.
105
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan menggambarkan kemajuan perusahaan dan disusun secara periodik. Laporan keuangan juga merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak–pihak yang berkepentingan dengan dana atau aktivitas perusahaan tersebut. Pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan keuangan antara lain pemilik perusahaan, kreditur, investor, manajer atau pemimpin perusahaan, karyawan perusahaan dan pemerintah. Pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaannya untuk menilai keberhasilan manajemen dalam menjalankan perusahaan. Hal ini dapat dilihat melalui laba yang dihasilkan perusahaan. Kreditur menggunakan laporan keuangan untuk mengambil keputusan dalam hal pemberian kredit suatu perusahaan. Manajer atau pimpinan perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk menyusun rencana dan strategi perusahaan, memperbaiki operasional perusahaan dan menentukan kebijaksanaan perusahaan. Investor berkepentingan dengan laporan keuangan untuk mengetahui apakah modal yang telah diinvestasikan memberikan prospek keuntungan di masa yang akan datang. Pemerintah melihat laporan keuangan untuk menentukan jumlah pajak yang akan
106
dibebankan ke perusahaan. Karyawan perusahaan berkepentingan dengan laporan keuangan antara lain untuk kepentingan kompensasi.
b. Tujuan Laporan Keuangan Harahap (2007:122) mengutip pernyataan APB Statement No.4 yang berjudul Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statement Business Enterprises dalam menjelaskan tujuan laporan keuangan yang digolongkan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif. 1) Tujuan khusus. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP. 2) Tujuan umum Adapun tujuan umum laporan keuangan sebanyak lima tujuan. a) Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumbersumber ekonomi dan kewajiban perusahaan b) Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba c) Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaandalam menghasilkan laba. d) Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban. e) Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.
3) Tujuan Kualitatif Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No.4 adalah sebagai berikut:
107
a) Relevance, yaitu memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakailaporan dalam proses pengambilan keputusan. b) Understandibility, yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya. c) Verifiability, yaitu hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama. d) Neutrality, yaitu laporan akuntansi itu netral terhadap pihakpihak yang berkepentingan di mana informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja. e) Timeliness, yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat. f) Comparability, yaitu informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaanlain. g) Completeness, yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari pemakai.
c.
Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan yang mengikhtisarkan penerimaan
dan pengeluaran kas dari sebuah kesatuan usaha untuk suatu periode waktu tertentu. Laporan arus kas melaporkan nilai bersih arus kas dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan. Selain itu juga menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar dari masingmasing aktivitas tersebut. Pengertian laporan arus kas menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.2, 2007) adalah “memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang diklasifikasikan arus kas 108
berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan selama suatu periode akuntansi”. Menurut PSAK No. 2 (IAI : 2007), laporan arus kas melaporkan 3 klasifikasi aktivitas, yaitu “Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.” Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue activities). Oleh karena itu, arus kas tersebut umumnya berasal dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu metode, yaitu: a. Metode langsung Dengan penggunaan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. b. Metode Tidak Langsung Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
109
Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas operasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.2, 2007) antara lain: a. b. c. d. e.
Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain-lain Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa Pembayaran kas kepada karyawan Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan kecuali bila dapat diidentifikasi secara khusus g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.2, 2007) adalah: a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri. b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain c. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain d. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali dilakukan oleh lembaga keuangan e. Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forwad contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali jika kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan atau diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Arus kas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim 110
terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.2, 2007) adalah: a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen pasar modal lainnya. b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik saham perusahaan c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya d. Pelunasan pinjaman e. Pembayaran kas sewa guna usaha untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan. Menurut Stickney dan Weil (1994:216) arus kas mempunyai tiga komponen, yaitu : 1) Aktivitas Operasi (Operations). Melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban. 2) Aktivitas Investasi (Invesments). Umumnya melibatkan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas dan mencakup: a) pemberian dan penagihan pinjaman, dan b) perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka panjang. 3) Aktivitas Pendanaan (Financing). Melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik serta mencakup: a) perolehan kas dari kreditur dan pembayaran kembali pinjaman b) perolehan modal dari pemilik dan tingkat pengembalian dari investasi.
111
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.2, 2007) tentang arus kas menjelaskan bahwa laporan arus kas dapat digunakan untuk: 1) Memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas). 2) Mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. 3) Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dansetara kas. 4) Untuk membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flow) dari berbagai perusahaan. 5) Meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi setiap perusahaan.
d. Neraca (Balance Sheet) Neraca adalah daftar yang memuat posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu, baik harta maupun modal. Neraca sering disebut dengan laporan posisi keuangan, yaitu melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dari perusahaan pada tanggal tertentu dan membantu dalam memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian dari arus kas dimasa depan. Dengan melihat hubungan di unsur- unsur ini, para pemakai laporan keuangan dapat memprediksi indikator resiko perusahaan dan arus kas dimasa depan berupa likuiditas, solvabilitas dan
fleksibilitas keuangan
perusahaan (Kieso, 2004:170). Dalam neraca sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat berdasarkan historical cost.
112
e.
Laporan Laba Rugi (Income Statement) Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang terpenting karena
mencerminkan
kegagalan
atau
keberhasilan
operasional
suatu
usahabisnis dalam mencapai salah satu tujuan utamanya yaitu memperoleh keuntungan atau laba bersih. Laba bersih terjadi jika pendapatan yang diperoleh oleh suatu usaha bisnis melebihi beban yang dikeluarkan,
sebaliknya
jika
beban
yang
dikeluarkan
melebihi
pendapatan yang diperoleh maka akan dihasilkan rugi bersih. Fungsi dari laporan laba rugi adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan di masa lalu; memberi dasar untuk memprediksi kinerja di masa depan; membantu menaksir resiko atau ketidakpastian dari pencapaian arus kas di masa depan (Kieso, 2004:124). Laporan laba rugi sering kali disusun dengan dasar akrual yang mengakui pendapatan pada saat terjadinya transaksi dan mengakui beban pada saat periode terjadi, tanpa melihat waktu penerimaan atau pengeluaran kas.
f.
Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Stakeholder Equity) Laporan ini merupakan ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang
terjadi selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan perubahan ekuitas menyajikan perubahan-perubahan pada pospos ekuitas. Penambahan dalam ekuitas pemilik berasal dari investasi 113
yang dilakukan oleh pemilik dari laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan. Pengurangan ekuitas pemilik dari pengambilan pribadi oleh pemilik dan dari kerugian bersih selama peridoe berjalan. Laporan ini bermanfaat untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang saham atas aktiva perusahaan.
7.
Saham a.
Pengertian Saham
merupakan
suatu
bukti
kepemilikan
atas
asset-aset
perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001: 416) menyatakan: Saham merupakan sebuah piagam yang berisi aspek-aspek penting bagi perusahaan, termasuk hak dari pemilik saham dan hak khusus yang dimilikinya berkaitan dengan kepemilikan saham. Contohnya adalah hak mendapatkan pendapatan tetap dari perusahaan disamping punya kewajiban untuk ikut menanggung risiko bila perusahaan dilikuidasi. Pemilik saham juga berhak mengontrol perusahaan sesuai dengan kapasitas (jumlah) saham yang dimilikinya melalui rapat umum pemegang saham dengan menggunakan hak suara yang dimilikinya. Saham dapat dibedakan menjadi saham preferen dan saham biasa. Setiap saham yang diperjualbelikan di pasar memiliki harga yang disebut harga pasar saham. Harga penutupan (closing price) yaitu harga yangdiminta oleh penjual pada saat akhir hari bursa.
b.
Karakteristik 114
Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Beberapa karakteristik saham: 1) Saham Preferen (Preferred Stock) Saham preferen memiliki sifat gabungan (hybrid) antara obligasi (bond) dan saham biasa. Seperti bond yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi (bond). Dibandingkan dengan saham biasa, pemegang saham preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. Oleh karena itu, saham preferen dianggap memiliki karakteristik di tengah-tengah antara bond dan saham biasa. 2) Saham Biasa (Common Stock) Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam saham biasa (common stock). Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa memiliki beberapa hak. Beberapa hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa adalah hak kontrol, hak menerima pembagian keuntungan, hak preemptive dan hak klaim sisa. 115
3) Saham Treasuri (Treasury Stock) Menurut Adinegoro (2007:45) “saham treasuri (treasury stock) adalah saham perusahaan yang pernah dikeluarkan dan beredaryang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk dipensiunkan tetapi disimpan sebagai treasuri”
8.
Kaitan Antara Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham. Para
pemegang
saham
hendaknya
memperhatikan
pendapatan
perusahaan, karena baik pendapatan yang dilaporkan maupun ramalan pendapatan membantu investor dalam memperkirakan atau meramalkan penghasilan di masa yang akan datang. Perkembangan penjualan memberikan arti bahwa perusahaan mampu mengatasi persaingan. Disamping itu juga menunjukkan adanya stabilitas penjualan yang cukup besar. Perkembangan laba umumnya digunakan sebagai ukuran untuk lembaga keuangan dan para pemegang saham. Pertumbuhan keuntungan ini dapat dilihat dari kenaikan laba. Pengamatan di pasar modal mengindikasi bahwa laba mempengaruhi harga saham. Menurut Husnan (1997:272-274) harga saham dipengaruhi oleh dua unsur utama yaitu: a. Resiko atau Beta saham tersebut. Apabila resiko meningkat maka laba makin besar. b. Tingkat keuntungan bebas resiko. Semakin tinggi keuntungan bebas resiko maka semakin besar keuntungan yang diisyaratkan oleh pemodal. Keuntungan bebas resiko juga mempengaruhi besarnya 116
tingkat keuntungan portofolio pasar yang berpengaruh terhadap harga saham. Jika perusahaan bisa memperoleh laba yang besar maka secara teoritis perusahaan mampu membagikan deviden yang makin besar. Teori keuangan mengatakan bahwa laba tidak perlu dibagikan sebagai deviden jika perusahan bisa menggunakan laba tersebut dengan menguntungkan. Uraian tersebut menunjukkan bahwa kalau kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat maka harga saham akan meningkat. Dengan kata lain informasi tentang laba perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap harga saham. Laba tahunan memiliki kandungan informasi, apabila pengumuman laba akan menyebabkan perubahan reaksi investor terhadap distribusi aliran kas dimasa yang akan datang, yang akan menyebabkan perubahan harga saham. 9.
Kaitan Antara Arus Kas Terhadap Harga Saham Tujuan pelaporan keuangan sebagai penyedia informasi bagi pemakai
laporan keuangan untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (earnings power), menimbulkan harapan tentang masa yang akan datang yang berhubungan dengan arus kas (cash flow) bagi investor serta kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan kas. Investor akan menggunakan komponen arus kas dan laba untuk membentuk suatu dasar bagi pembelian saham, di samping harga saham itu sendiri. Hal ini disebabkan karena harga saham mencerminkan penilaian atas kemampuan 117
perusahaan untuk menghasilkan laba (kas) dan kemampuan untuk membayar deviden. Arus kas begitu vital karena perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya membutuhkan kas. Gambaran menyeluruh mengenai penerimaan dan pengeluaran kas hanya bisa diperoleh dari laporan arus kas, tetapi bukan berarti laporan arus kas menggantikan neraca ataupun laporan laba rugi, melainkan saling melengkapi. Arus kas merupakan komponen di dalam penentuan nilai perusahaan. Nilai pasar (market value) dari perusahaan merupakan nilai sekarang (present value) dari aliran-aliran kas (cash flows) masa datang. Jika ini benar, maka investor seharusnya menggunakan nilai arus kas untuk menentukan harga dari sekuritas perusahaan bersangkutan. Semakin baru, wajar dan baik informasi laporan arus kas yang diterima para investor, diharapkan akan membawa pengaruh terhadap harga saham, karena informasi yang baru dapat membentuk suatu kepercayaan baru di kalangan para investor. Selanjutnya kepercayaan baru itu dapat mengubah demand dan supply surat-surat berharga seperti saham dan obligasi yaitu dengan cara investor bertransaksi di Bursa Efek Indonesia.
B. Tinjauan Peneliti Terdahulu Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh informasi arus kas terhadap harga saham antara lain: Tabel 2.1 118
TinjauanPenelitian Terdahulu Peneliti
Judul
Variabel
Independen: Rina Chandra Kandungan 1. Laba dan Lysia Informasi Laba Akuntansi. Akuntansi dan 2. Komponen Hermanto Wibowo Komponen Arus Arus Kas Kas terhadap (2002) Harga Saham Dependen: pada perusahaan Harga Saham yang terdapat di BEJ
Fitra (2007)
Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta
Independen: Informasi Arus Kas Dependen: Volume Perdagangan Harga Saham
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang termasuk ke dalam LQ 45 periode 1997-1999 dan ditemukan bahwa baik secara parsial ataupun simultan laba akuntansi dan total arus kas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Menunjukkan bahwa arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham perusahaan manufaktur di BEJ periode 2003-2006. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volume perdagangan saham.
119
Lenny Sofiyanti R. Silitonga (2009)
Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20052007
Independen: 1. Arus kas dari aktivitas operasi 2. Arus kas dari aktivitas investasi. 3. Arus kas dari aktivitas pendanaan Dependen: Harga Saham
Secara simultan, hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Secara parsial, penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan arus kas dari aktivitas operasi terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman. Namun arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minumanyang terdaftar di BEI.
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1.
Kerangka Konseptual Menurut American Institute of Certified Public Accountant (AICPA)
tahun 1973, tujuan pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi bagi pemakai laporan keuangan untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau earnings power (Naimah dalam Wibowo dan Chandra, 2002:24). Pernyataan ini menimbulkan harapan tentang masa yang akan datang yang berhubungan
120
dengan arus kas (cash flow) bagi investor serta kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Menurut AICPA kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan kas. Investor akan menggunakan komponen arus kas dan laba untuk membentuk suatu dasar bagi pembelian saham, disamping harga saham itu sendiri. Hal ini disebabkan karena harga saham mencerminkan penilaian atas kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (kas) dan kemampuan untuk membayar deviden. Atas dasar pemikiran tersebut, dibuatlah kerangka konseptual penelitian ini, yaitu: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Laba Akuntansi (X1)
H1
Arus Kas dari Aktivitas Operasi (X2)
H2
Arus Kas dari Aktivitas Investasi (X3)
H3
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (X4)H 4
H4
Harga Saham (Y)
121
H5
2.
Hipotesis Penelitian Dari kerangka teoritis yang telah diuraikan di atas maka hipotesis yang
diajukan dalam penilitian ini adalah sebagai berikut: H 0 : Laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. H 1 : Laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap harga saham. H 2 : Arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham. H 3 : Arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham. H 4 : Arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. H 5 : Laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
122