BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Electronic Data Processing (EDP) dalam Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian EDP ( Electronic Data Processing ) Penggunaan Komputer dalam suatu organisasi atau Badan Usaha untuk pengolahan data dikenal dengan sebutan Electronic Data Processing (EDP). Menurut James Hall ( 2001 : 25 ) “Electronic Data Processing (EDP) adalah merupakan peralatan dan program yang digabungkan menjadi suatu instalasi komputer yang lengkap atau suatu kumpulan program dan prosedur yang berhubungan untuk melaksanakan suatu tugas-tugas tertentu atau tugas yang berkaitan pada suatu computer”. Sistem EDP secara signifikan telah merubah fungsi akuntan didalam suatu perusahaan. Sebelum ada komputer akuntan harus memproses data secara manual, sebagai contoh : mencatat transaksi atau perkiraan kedalam jurnal, kemudian memposting dan menyiapkan Laporan Keuangan. Selain itu, aktivitas perusahaan yang sedemikian kompleks dapat menyebabkan dalam satu hari perusahaan memiliki ratusan bahkan ribuan transaksi yang akan memakan waktu lama dan membutuhkan banyak karyawan. 2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Subsistem Utama Sistem Informasi Akuntansi Menurut Nugroho Widjajanto ( 2001 : 20 ) “ Sebuah Sistem adalah suatu rangkaian kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait dan mempengaruhi (subsistem) yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu”.
7
Universitas Sumatera Utara
Sistem dapat disimpulkan sebagai kumpulan objek-objek yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks. Informasi dan data adalah suatu objek yang sangat berbeda, untuk itu harus dibedakan satu sama lain dimana informasi merupakan hasil proses data sedangkan data adalah kumpulan dari fakta-fakta. Sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian dimana satu tujuan menghubungkan semua bagian dalam suatu sistem. Jika suatu komponen tertentu tiak memberikan kontribusi ketujuan bersama, maka bagian itu bukan dari bagian sistem tersebut. Perbedaan antara istilah sistem dan subsistem semata-mata merupakan masalah perspektif. Untuk itu kedua istilah tersebut dapat dipertukarkan. Suatu sistem disebut subsistem ketika dilihat dalam kaitannya dengan sistem yang lebih besar dimana subsistem menjadi bagiannya. Sebaliknya sebuah subsistem disebut sistem ketika menjadi fokus perhatian. Dengan proses dekomposisi ( membagi ) sistem menjadi bagian-bagian subsistem yang lebih kecil adalah cara yang aman untuk memaparkan, memandang, dan memahami hubungan antara subsistem dengan subordinat dengan subsistem yang lebih tinggi. Kemampuan suatu Sistem Informasi untuk mencapai tujuannya bergantung pada efektivitas fungsi dan interaksi yang harmonis diantara subsistemnya. Jika sebuah subsistem yang satu gagal atau rusak dan tidak dapat lagi memenuhi tugasnya, maka keseluruhan sistem akan gagal memenuhi tujuannya. Menurut George Bodnar ( 2000 : 21 ) “Sistem Informasi Akuntansi adalah kesatuan sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi yang bertugas untuk
Universitas Sumatera Utara
menyiapkan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data”. Sedangkan menurut James Hall ( 2001 : 7 ) “ Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan , diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai “. Dari
defenisi
diatas
Sistem
Informasi
Akuntansi
merupakan
kegiatan
pengumpulan dan pengolahan data transaksi keuangan yang diklasifikasikan, diproses dan dianalisa untuk menyajikan suatu laporan yang tepat, akurat dan cepat yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi yang tegas dan tepat. Hubungan suatu Sistem Informasi dengan Sistem Informasi Akuntansi saling berkaitan langsung untuk menghasilkan suatu kerangka tujuan yakni suatu kualitas informasi untuk mempengaruhi kemampuan manajemen dalam melakukan tindakan dan membuat keputusan berkaitan dengan operasi organisasi dan untuk menyiapkan laporan yang dapat diandalkan. Dari hubungan tersebut dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu kesatuan dari Sistem Informasi yang merupakan komponen utama dalam Sistem Informasi suatu Organisasi. Hubungan suatu Sistem Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi dapat digambarkan berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Sistem Informasi
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Pelaporan Keuangan
Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem Pelaporan Manajemen
Gambar 2.1. Hubungan Sistem Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Sumber : James A. Hall ( 2001 : 8 )
Sistem Informasi Akuntansi terdiri atas 3 ( tiga ) subsistem utama yaitu : 1.
Sistem Pemrosesan Transaksi, dimana sistem ini mendukung operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh organisasi,
2.
Sistem Pelaporan Buku Besar Keuangan, dimana sistem ini akan menghasilkan laporan keuangan tradisional seperti laporan laba-rugi, neraca, laporan arus kas, maupun laporan lainnya.
3.
Sistem Pelaporan Manajemen, dimana system ini menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Universitas Sumatera Utara
3. Sistem Akuntansi Bank Akuntansi Bank dapat diartikan sebagai suatu seni yang secara sistematis mencatat, menyajikan dan menafsirkan transaksi-transaksi keuangan seperti menerima setoran, memberikan kredit maupun jasa-jasa lainnya yang berlaku dalam bisnis bank. Volume transaksi dalam jurnal yang besar akan banyak dijumpai dalam dalam kegiatan bank. Transaksi yang banyak ini harus diproses pada hari yang sama untuk disajikan dan dijabarkan dalam bentuk laporan, Laporan ini dijadikan dasar penilaian keadaan keuangan atas seluruh transaksi yang telah terjadi dicatat pada hari yang bersangkutan. Sistem Akuntansi Bank dalam proses transaksi keuangan terdiri dari 2 (dua) proses, yaitu Proses Transaksi Keuangan yang dikerjakan bank secara manual maupun secara
Komputerisasi.
Proses
Transaksi
Keuangan
secara
manual
banyak
mempergunakan buku-buku pembantu yang harus dipelihara setiap hari. Prosedur pembukuan menjadi sangat panjang dan memerlukan banyak kertas dan tempat untuk menyimpan arsip. Sedangkan dalam pengolahan transaksi bank dengan komputerisasi, seluruh proses kegiatan pencatatan mulai dari buku harian buku besar dan neraca dikerjakan oleh satu unit kerja yaitu komputer. Berikut proses Akuntansi Bank secara manual dan secara komputerisasi :
Universitas Sumatera Utara
Transaksi
Dokumen
Jurnal
Buku Harian
Kartu Nasabah
Buku Besar
Lap.Keuangan Harian
Lap.Keu. Bulanan
Gambar 2.2. Proses Akuntansi Bank Secara Manual Sumber : Irfan ( 2004 : 6 )
Universitas Sumatera Utara
Dokumen
CPU Printer Key-in Transaction
On-line processing
Daftar Trans. Harian
Pengolahan data Secara electronik
Daftar Saldo Nasabah
On-Request Reports Processed Report
Ad-Hoc Report
Neraca dan L/R Harian
Gambar 2.3. Proses Akuntansi Bank Secara Komputerisasi Sumber : Irfan ( 2004 : 6 )
Universitas Sumatera Utara
4. Menu Sistem Aplikasi Perbankan Ada 2 (dua ) hal yang penting dalam menu sistem Aplikasi Perbankan ini yakni : a. Menu Transaksi Menu transaksi merupakan menu yang terutama dalam Sistem Informasi untuk melakukan transaksi / entry data baik tunai, pemindahbukuan, maupun transaksi lainnya diluar transaksi luar negeri. Menu Transaksi meliputi beberapa hal yaitu : - Ordinary, yaitu digunakan untuk membukukan transaksi mata uang sejenis satu per satu (single entry) per rekening noormatif baik secara tunai, pemindahbukuan, kliring dan transaksi berjangka. - Transaksi Interbranch (antar cabang), yaitu merupakan fasilitas yang dapat melakukan transaksi secara online dengan cabang lain dimana transaksi yang dilakukan terbuku secara otomatis kedalam rekening kantor cabang masing-masing. - Transaksi Reversal / Koreksi, digunakan untuk membetulkan kekeliruan pembukuan yang sudah dilakukan pada satu hari yang sama transaksi tersebut terjadi. - Transaksi Non Financial, yang berfungsi melakukan pencetakan jurnal teller dan total teller harian, pencetakan buku tabungan, dan lain-lain. - Kode Transaksi, adalah alat pembantu memudahkan untuk memanggil satu jenis menu produk dan dapat dengan cepat berpindah dari menu yang satu kemenu yang lainnya hanya dengan memanggil kode transaksinya saja. Sebagai contoh : adalah menu pemindahbukuan debet dengan kode transaksi 0201 dan menu setoran tunai dengan kode transaksi 0001.
Universitas Sumatera Utara
b. Menu Laporan Informasi Keuangan Menu Laporan Informasi Keuangan disebut juga dengan menu pencetakan yang berfungsi sebagai menu untuk mencetak laporan-laporan dan informasi-informasi keuangan serta informasi non keuangan, baik laporan yang sudah baku (diperlukan setiap hari) maupun laporan-laporan yang bersifat insidentil. Adapun bagian-bagian dari Menu Laporan Informasi Keuangan terdiri dari : - General Ledger, menu untuk pencetakan laporan-laporan akuntansi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Laporan-laporan yang dicetak melalui menu ini adalah Balance Sheet, Income Statement Cabang, buku besar, jurnal transaksi gabungan, rekap transaksi, dan lain-lain. - Parameter (Pengoperasian Sistem), menu ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan kebutuhan akuntansi cabang seperti parameter tarif biaya, parameter formula suku bunga. -
Process, yang berfungsi melakukan proses otomatis terhadap laporan transaksi akhir seperti balancing transaksi, mencetak laporan neraca dan laba rugi, mem-backup data, dan lain-lain.
- Antar Cabang, laporan yang dicetak dari submenu ini adalah daftar transaksi antar cabang yang terjadi selama periode tertentu, rekap perjenis transaksi antar cabang per periode tertentu. - Inquiry, yaitu fasilitas untuk dapat melihat dan mencetak data keuangan dan nonkeuangan yang sudah tersimpan dalam server. Data tersebut berupa rincian. - Menu Maintenance, disediakan untuk melakukan pemeliharaan data non-keuangan yang menyangkut sasaran pelaksanaan.
Universitas Sumatera Utara
B. Siklus Akuntansi dan Pemrosesan Transaksi Setiap laporan keuangan menyediakan informasi yang berguna untuk manajemen maupun potensial investor, kreditur, pemegang saham maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan atas keberhasilan operasi perusahaan per periode akuntansi ( yang tercermin dalam laba rugi atau income statement ), keadaan keuangan perusahaan dalam data yang spesifik ( yang tercermin dalam laporan arus kas ), serta laporan perubahan ekuitas. Adapun tahapan-tahapan siklus akuntansi menurut Donald Kesio (2002 : 87) meliputi : a. b. c. d. e. f. g. h.
Mempersiapkan dokumen sumber dan transaksi Mencatat transaksi bisnis kedalam jurnal Memposting transaksi bisnis dari jurnal kebuku besar dan menetukan saldo dari setiap perkiraan Mempersiapkan Trial Balance ( Neraca Saldo ) Mencatat penyesuaian kedalam jurnal Memposting ayat jurnal penyesuaian kebuku besar, kemudian menentukan saldo buku besar disesuaikan dan mempersiapkan neraca saldo disesuaikan. Mempersiapkan Laporan Keuangan dari Neraca Saldo disesuaikan. Mencatat ayat jurnal penutup kedalam jurnal, kemudian mempostingnya kebuku besar dan menentukan saldo baru dari setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh ayat jurnal penutup tersebut.
Adapun Siklus Akuntansi dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Pengidentifikasian dan pengukuran Transaksi Ayat Jurnal Pembalik
Jurnalisasi
Neraca Saldo Pasca Penutupan
Pemindahbukuan : - Buku Besar Umum (Bulanan) Buku Besar Pembantu (Harian)
Penutupan (Akun Normal)
Pembuatan Lap.Keu. - Lap L/R - Lap R/E - Lap Ekuitas - Arus Kas - Neraca
Pembuatan Neraca Saldo
Neraca Lajur
Penyesuaian : - Akrual - Pembayaran dimuka
Neraca Saldo yang disesuaikan
Gambar 2.4. Gambar Siklus Akuntansi Sumber : Donald.Kesio ( 2002 : 88 )
Universitas Sumatera Utara
Menurut Albertch Skousen ( 2002 : 35 ) “Transaksi adalah sebuah peristiwa ekonomi yang direfleksikan dalam akun-akunnya, dan diukur dalam satuan mata uang”. Transaksi yang paling umum adalah pertukaran ekonomi dengan pihak-pihak eksternal, namun transaksi juga terdiri atas peristiwa-peristiwa internal. Ada 3 (tiga) bagian yang menjelaskan tujuan setiap record transaksi yang digunakan dalam proses transaksi yakni : 1. Dokumen Sebuah dokumen menyediakn bukti dari peristiwa ekonomi dan dapat digunakan untuk memulai pemrosesan transaksi. Ada 3 (tiga) jenis dokumen yaitu : Dokumen Sumber, Dokumen Produk, Dokumen TurnOver. Ad.1. Dokumen Sumber Dokumen Sumber adalah peristiwa-peristiwa ekonomi yang menimbulkan dokumen – dokumen yang diciptakan pada awal sumber transaksi. Dokumen ini digunakan untuk merangkap dan memformalisasi data transaksi yang diperlukan untuk memproses siklus akuntansi. Ad.2. Dokumen Produk Dokumen Produk adalah hasil transaski pemrosesan, bukan dokumen yang memicu mekanisme proses. Ad.3. Jurnal TurnOver Dokumen TurnOver adalah dokumen produk suatu sistem yang menjadi dokumen sumber dari sistem lainnya. 2. Jurnal Pengertian Jurnal adalah alat perekam Akuntansi yang memuat data transaksi keuangan secara kronologis. Jurnal terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
a. Jurnal Umum ( General Journal ), yaitu cetakan harian berkolom dengan format umum yang dapat menampung semua jenis transaksi. b. Jurnal Khusus ( Special Journal ), yaitu format khusus untuk merekam jenis transaksi harian yang paling sering terjadi. 3. Buku Besar ( Ledger ) Pengertian Buku Besar ( Ledger ) adalah sebuah buku akrual keuangan yang mencerminkan dampak keuangan dari proses transaksi. Buku Besar ( Ledger ) terdiri dari : a. Buku Besar Umum ( General Ledger ), yang berisi tentang informasi akun- akun perusahaan dalam bentuk rangkuman dari akun-akun kontrol. b. Buku Besar Pembantu ( Subsidiary Ledger ), yang berisi rincian akun individual yang membentuk akun kontrol. Pemrosesan transaksi merupakan pusat dari seluruh fungsi Sistem Informasi dengan : -
Mengkonversi peristiwa ekonomi ketransaksi keuangan
-
Mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi
-
Mendistribusikan informasi keuangan yang utama ke bagian operasional untuk mendukung kegiatan operasi harian.
Sistem Pemrosesan transaksi bertujuan untuk menangani peristiwa-peristiwa bisnis yang muncul secara berkala. Berikut ini bagan dari Pemrosesan Transaksi :
Universitas Sumatera Utara
Transaksi Keuangan
Informasi
Sistem Informasi
Keputusan-Keputusan Pemakai
Transaksi Non Keuangan
Gambar 2.5. Bagan Pemrosesan Transaksi Sumber : James A.Hall ( 2001 : 9 )
C. Pengertian dan Fungsi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) 1. Pengertian ATM ATM ( Automatic Teller Machine ) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Anjungan Tunai Mandiri adalah suatu pelayanan Bank secara electronik yang melaksanakan fungsi Teller secara otomatis, dimana kini banyak Bank yang menerapkan sistem ATM guna menambah kecepatan dalam melayani kebutuhan nasabah akan uang tunai khususnya, disamping memberi kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan pada umumnya.
2. Fungsi dan Manfaat ATM Secara umum fungsi ATM mungkin sudah diketahui oleh kebanyakan orang, yaitu dapat melakukan penarikan uang tunai ( Cash Withdrawal ), namun selain itu masih banyak fungsi ATM yang dapat mempermudah kepentingan kita sebagai nasabah dalam melakukan aktivitas perbankan, seperti : 1. Informasi Saldo 2. Pembayaran Pinjaman/Loan 3. Pemindahbukuan (Open Transfer )
Universitas Sumatera Utara
4. Pembayaran telepon dan tagihan operator isi ulang 5. Pengubahan PIN Selain itu manfaat yang dirasakan oleh nasabah dari pelayanan ATM tersebut adalah : 1. Melakukan pelayanan sendiri 2. Waktu tidak terbatas yang dapat digunakan selama 24 jam 3. Tidak perlu menyimpan uang kas terlalu banyak Sedangkan manfaat ATM bagi Bank sendiri adalah : 1. Kemampuan menarik nasabah baru lebih banyak 2. Mampu membuka peluang munculnya produk dan jasa baru 3. Mendorong nasabah agar lebih aktif menggunakan jasa perbankan 4. Efesiensi 5. Meningkatkan Pendapatan 6. Meningkatkan Pelayanan 7. Sebagai Media Promosi Berikut ini gambar dari fungsi dan manfaat ATM :
Universitas Sumatera Utara
Anjungan Tunai Mandiri ( ATM )
Fungsi
Penarikan Tunai
- Penarikan Uang Tunai Nasabah Sendiri - Penarikan Uang Tunai antar Bank Lain
Penarikan Non Tunai
- Informasi Saldo - Pengubahan PIN - Pemindahbukuan ( Open Transfer )
Gambar 2.6. Fungsi dan Manfaat ATM Secara Umum Sumber : Kashmir ( 2004 : 68 )
D. Proses Pengolahan Data pada ATM Ada 2 (dua) Metode proses Pengolahan Data Elektronik yang pada umumnya dapat diterapkan dalam Sistem Informasi Akuntansi yaitu : 1. Batch Processing 2. Immediate Processing ( On-line Processing ) Penjelasan masing-masing metode ini adalah sebagai berikut : Ad.c.1. Batch Processing Adalah sistem pengolahan data secara batch ( tumpuk ) yang pada dasarnya dilakukan secara periodik ( berkelompok ), artinya data yang diproses dikumpulkan dan disimpan sampai terkumpul dalam jumlah yang cukup banyak sampai pada saat yang
Universitas Sumatera Utara
ditentukan secara periodik. Pendekatan ini umumnya digunakan untuk memproses transaksi rutin yang volumenya cukup besar. Sistem ini cocok digunakan jika transaksi yang diolah berjumlah besar, file-file tidak segera dimutakhirkan (update), dan laporan-laporan disajikan secara periodik. Pengolahan data dengan sistem Batch Processing pada umumnya merupakan himpunan dari beberapa jenis kegiatan atau tahapan yang disebut run. Dengan suatu program khusus, setiap run harus diselesaikan sebelum run berikutnya dilaksanakan, artinya dilaksanakan satu demi satu secara bertahap. Sesuai dengan sistemnya, proses bertahap ini dilaksanakan secara berkelompok. Jadi setelah suatu run diselesaikan, operator komputer harus mempersiapkan file yang diperlukan untuk run berikutnya. Adapun kegiatan run atau tahapan dalam Sistem Batch Processing yaitu : 1. Konversi Data Adalah suatu run dalam sistem Batch Processing yang mencakup kegiatan mengubah data dari bentuk yang tidak terbaca komputer kedalam bentuk yang terbaca komputer. 2. Editing Data Adalah pengecekan mengenai kelengkapan, kecermatan dan validitas ( keabsahan ) data transaksi dalam setiap Batch ( kelompok ) dengan mempergunakan program khusus untuk editing. 3. Sortir Data Adalah penyusunan rangkaian data menurut pedoman atau kunci sorting yang telah ditentukan dengan tujuan mengurutkan data transaksi sesuai urutan pada master file atau mengurutkan data untuk menyusun laporan atau output lainnya.
Universitas Sumatera Utara
4. Pemutakhiran Data ( Updating File ) Yaitu data pada file transaksi dimasukkan kedalam master file sehingga data master file menjadi mutakhir ( up-to-date ). Transaksi yang menjadi unsur pengubah master file bisa memiliki tiga kemungkinan apakah menambah record baru, menghapus record lama atau mengubah record lama. 5. Ekstraksi File Kegiatan Ekstraksi File dilakukan jika data yang akan ditampilkan dalam laporan harus disusun terlebih dahulu. 6. Penyusunan Laporan Run ini biasanya digabungkan dengan pemutakhiran File, sebagai contoh apabila manajemen memerlukan status persediaan, maka pencetakan laporan tersebut bisa langsung dilakukan setelah master File persediaan dimutakhirkan. Kelemahan sistem ini adalah bahwa laporan yang dihasilkan bukan laporan yang benar-benar mutakhir, melainkan hanya mencerminkan posisi pada tanggal laporan terakhir. Selain itu sistem ini memiliki aplikasi-aplikasi yang terpisah antara satu dengan yang lainnya. Setiap aplikasi memiliki file dan master file yang berbeda dan terpisah. Antara aplikasi yang satu dengan lainnya tidak ada hubungan dan pembagian data. Berikut ini siklus dari Sistem Pengolahan Data pada Batch Processing Sistem :
Universitas Sumatera Utara
Data belum diedit
Data
Konversi kepita magnetik
Validasi data
Ekstraksi Data dari file
Data sudah diedit
Data
(1) Konversi Data
File Transaksi
Data belum disortir
Master file
Updating Master File
(2) Editing Data
Master file
Ekstraksi data Dari File
Pencetakan Laporan
Data sudah disortir
(3) Sortir Data
Data Hasil Proses
Pencetakan Laporan Laporan
Master File update
(4) Pemutakhiran Data
Data hasil Ekstraksi
(5) Ekstraksi File
(6) Penyusunan Laporan
Gambar 2.7. Sistem Pengolahan Data pada Batch Processing Sumber : Nugroho Widjajanto ( 2001 : 75 )
Universitas Sumatera Utara
Ad.c.2. Immediate Processing ( On-line Processing ) Sistem Immediate Processing adalah sistem dimana setiap transaksi direkam dan diproses segera setelah terjadi. Artinya setiap transaksi segera direkam dan dibukukan pada masing-masing file yang terpengaruh oleh transaksi itu. Pendekatan ini sangat cocok untuk diterapkan dalam sistem yang dinamis, yaitu sistem yang memerlukan informasi yang selalu mutakhir. Sebagai contoh penabung ingin menyetor maupun melakukan penarikan tunai, maka data penabung akan dimasukkan dalam komputer melalui terminal yang tersedia, dari data inilah komputer akan melakukan pengecekan kebenaran data-data si penabung dan keabsahan tandatangan si penabung melalui alat khusus. Sistem ini juga dilengkapi dengan kata sandi untuk mengecek keabsahan penarikan. Apabila tidak sesuai, maka komputer akan menolak penarikan. Selanjutnya dengan dimasukkannya data penarikan Tabungan, komputer dengan seketika melakukan perubahan data Tabungan pada file tabungan termasuk pada akun nasabah penabung bersangkutan. Dengan demikian posisi akun Tabungan nasabah dan juga keseluruhan File Tabungan akan terbaharui seketika. Oleh sebab itu petugas dapat mencetakkan data akun Tabungan nasabah kedalam buku Tabungan menampilkan posisi mutakhir. Sistem On-line ini tidak terdiri dari beberapa run seperti Batch Peocessing. Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam Sistem On-line ini khususnya adalah Data Entry dan Editing Data, Pemeliharaan Data (File Updating), permintaan data dari File (File Inquiry) dan penyusunan laporan. Setiap kegiatan tersebut berada dibawah kendali program komputer, sedangkan program-program yang terdapat dalam sistem On-line diarahkan dan dikoordinasikan oleh sistem operasi komputer.
Universitas Sumatera Utara
Pemasukan data ke dalam sistem komputer bisa dibantu dengan menggunakan monitor Terminal yang dapat menampilkan format yang telah dibakukan terlebih dahulu. Format baku itu pada umumnya ditampilkan dengan menyajikan ruang-ruang khusus yang harus diisi dengan data input. Ruang-ruang khusus tersebut bersifat baku, sehingga setiap penyimpanan atau kesalahan pengetikan akan langsung ditolak komputer. Dengan demikian, penggunaan format tersebut akan mengurangi kemungkinan kesalahan. Selain dari format baku, pemasukan data input juga dapat dilakukan dengan menggunakan model dialog atau pengajuan pertanyaan pada layar monitor Terminal. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab oleh petugas operator pemasuk data. Bentuk variasi lain dari pemasukan data input adalah penggunaan menu. Bentuk ini digunakan pada sistem komputer On-line yang pada umumnya melayani lebih dari satu aplikasi. Teknik Pengolahan Data berbasis Komputer yang saat ini digunakan oleh industri Perbankan adalah proses On-line. Proses On-line membantu Sistem Perbankan dalam melaksanakan kegiatan operasional Perbankan. Pengolahan data Transaksi ATM menggunakan Sistem On-Line
Processing yang menggunakan perangkat data yang
disebut Visual Display Terminal. Perangkat input-output ini memasukkan dan menerima data server langsung dari Komputer. Untuk memasukkan data digunakan keyboard, sedangkan untuk menerima output digunakan monitor. Berikut siklus Sistem Immediate Processing ( On-Line Processing ) :
Universitas Sumatera Utara
Buku Tabungan
Slip Tabungan
Data Entry Slip Tabungan
File Transaksi
File Kata Sandi
Validasi Data
Diproses Ke Komputer
Gambar 2.8.Sistem Pengolahan Data pada Immediate Processing pada Tabungan Bank Sumber : Nugroho Widjajanto ( 2001 : 87 )
Transaksi
Terminal
Program Updating
Master File
Gambar 2.9. Sistem Pengolahan Data pada Immediate Processing pada saat Transaksi Sumber : Nugroho Widjajanto ( 2001 : 88 )
E. Sistem Pengendalian Intern pada Perusahaan yang Menggunakan Sistem Komputerisasi Menurut Mulyadi ( 2002 : 180 ) : “ Mendefenisikan Pengendalian sebagai suatu proses yang dijalankan oleh manajemen suatu organisasi yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan, yaitu keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku serta efektivitas dan efesiensi operasi. Pengendalian Intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu bukan merupakan suatu tujuan tetapi suatu rangkaian tindakan yang bersifat pervasif dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur
Universitas Sumatera Utara
entitas. Pengendalian Intern dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi yang mencakup dewan komisaris, manajemen, maupun personel lain. Pengendalian Intern dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian menyebabkan pengendalian intern tidak dapat memberikan keyakinan mutlak. Pengendalian ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan antara pelaporan keuangan dengan kepatuhan serta operasional. Tujuan Pengendalian Intern adalah : - Menjaga harta kekayaan perusahaan - Memelihara ketelitian dan keandalan data akuntansi - Mendorong efesiensi - Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen Menurut AICPA pentingnya pengawasan intern dapat disebabkan oleh unsurunsur sebagai berikut : - Ruang lingkup perusahaan sebagai suatu kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri, telah meluas sedemikian rupa sehingga struktur organisasi perusahaan itu menjadi kompleks dan melebar kesegala arah, sehingga untuk mengawasi jalannya operasi secara efektif, manajemen harus bergantung pada laporan-laporan dan analisa-analisa yang benar dan banyak jumlahnya. - Tanggung jawab utama untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan dan untuk mencegah serta menemukan kesalahan-kesalahan dan penggelapan (fraud) terletak ditangan manajemen.
Universitas Sumatera Utara
- Perlindungan yang dilakukan oleh suatu sistem internal kontrol yang berfungsi secara baik terhadap kelemahan-kelemahan manusia merupakan hal yang penting. Pekerjaan untuk memeriksa kembali yang harus dilakukan dalam sistem dapat mengurangi kemungkinan kesalahan-kesalahan atau penggelapan yang akan tetap tidak dapat diketahui untuk waktu yang lama dan juga membuat manajemen menaruh kepercayaan yang lebih besar terhadap kebenaran data.
Universitas Sumatera Utara