BAB II TINJAUAN PENGEMBANGAN PASAR Pada bab ini akan membahas tinjauan pengembangan pasar, seperti pengertian pasar, jenis-jenis pasar dan yang berhubungan dengan pasar secara umum hingga khusus serta akan mencantumkan hasil studi banding terhadap objek sejenis.
2.1 Pengertian Judul Guna memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai judul ini, maka pengertian Pengembangan Pasar Hewan Bebandem adalah merancang kembali Pasar Hewan Bebandem dengan memperhatikan potensi dan permasalahan yang ada guna untuk mendukung aktifitas transaksi jual beli yang terjadi di dalam pasar. Perencanaan ini terletak di lokasi Desa Bebandem, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem-Bali.
2.2 Tinjauan Pengembangan Pasar Pada tinjauan Pengembangan Pasar ini akan membahas mengenai teori-teori yang meliputi pengertian pengembangan, pengertian pasar, jenis pasar serta fungsi pasar secara umum.
2.2.1
Pengertian Pengembangan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan. Jadi pengembangan adalah suatu proses atau cara guna meningkatkan kearah yang lebih baik dari yang sebelumnya. Dalam kaitannya dengan judul Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, pengembangan disini dimaksud adalah suatu cara untuk menanggulangi permasalahan yang terjadi dalam pasar pada umumnya guna nantinya memberikan efek yang baik bagi pengguna pasar.
2.2.2
Pengertian Pasar
Ada beberapa pengertian pasar secara umum yang akan dijabarkan sebagai berikut: 1. Pasar adalah tempat jual beli barang dengan pelaku transaksi yaitu pejual lebih dari satu. Contoh: Pusat Perbelanjaan, Pasar Tradisional, Pertokoan, Mall, Plasa, Pusat Perdagangan maupun yang lain (Kementerian Perdagangan R.I.). 2. Pasar adalah kelompok fasilitas perbelanjaan yang berada di suatu area tertentu pada suatu wilayah. Fasilitas perbelanjaan ini dapat bersifat terbuka ataupun berada di dalam bangunan, biasanya berada di dekat kawasan permukiman dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat di sekitarnya (Marlina,2007). 3. Pasar
adalah suatu lahan yang disediakan oleh pemerintah setempat
dengan atau tanpa bangunan dalam batas tertentu yang digunakan untuk proses jual beli dan jasa dalam suatu sistem pengelolaan dari pihak pemerintah maupun swasta atau kerjsama dari keduanya (Kotler,1989). 4. Pasar dalam arti sempit adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang terjadi pada tempat dan waktu tertentu (Kotler, 1989).
5. Pasar adalah salah satu sistem, intitusi (lembaga), prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur untuk usaha mejual barang, jasa dan tenaga kerja dengan imbalan uang (http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar). 6. Pasar adalah sekumpulan pembeli dan penjual yang melalui interaksi aktual atau potensial dimana mereka menentukan harga suatu produk atau serangkaian produk (Pindyck, 2014). 7. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibagun dan dikelola oleh Pemerintah, Swasta dan atau kerjasama keduanya dengan tempat usaha dengan proses jual beli barang melalui tawar menawar harga (Kementerian Perdagangan R.I.). Berdasarkan pengertian tentang pasar dari beberapa sumber diatas dapat disimpulkan pengertian pasar dengan kesesuaian terhadap objek rancangan Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, yaitu: 1) Pasar adalah suatu tempat atau proses bertemunya penjual dan pembeli dimana penjual lebih dari satu. 2) Pasar adalah sebuah fasilitas perbelanjaan yang sederhana yang berada dekat dengan kawasan permukiman. 3) Pasar adalah suatu sistem, lembaga, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur yang menjual barang dan jasa. 4) Pasar adalah sebuah bangunan yang dikelola oleh pihak terkait dengan sistem tawar menawar harga.
2.2.3
Jenis Pasar
Ada beberapa jenis pasar berdasarkan karakteristiknya yang akan dijabarkan, antara lain: 8. Jenis pasar berdasarkan barang yang dijualbelikan. Adapun beberapa jenisnya, antara lain: pasar hewan, pasar sayur, pasar buah, pasar ikan/daging dan pasar loak (Faqihudin, 2015). Adapun pengertian dari masing-masing, antara lain: 1) Pasar Hewan adalah pasar yang memperjualbelikan berbagai jenis hewan ternak maupun peliharaan. 2) Pasar Sayur adalah pasar yang memperjualbelikan segala jenis sayur.
3) Pasar Buah adalah pasar dengan barang yang diperjualbelikan adalah segala jenis buah. 4) Pasar Ikan/Daging adalah pasar yang memperjualbelikan segala jenis ikan/daging. 5) Pasar Loak adalah pasar yang memperjualbelikan barang bekas atau barang yang sudah dapat dipakai sebelumnya. Berdasarkan tinjauan jenis pasar dari barang yang diperjualbelikan, Pasar Hewan Bebandem merupakan Pasar Hewan dengan komoditi utama yang diperjualbelikan adalah hewan ternak dan ini juga terlihat dari nama pasar ini sendiri yaitu Pasar Hewan Bebandem. 9. Jenis pasar berdasarkan status kepemilikannya dibagi menjadi 3 jenis yaitu pasar pemerintah, pasar swasta dan pasar liar (Mussoma, 2013). Adapun pengertian dari masing-masing, antara lain: 1) Pasar pemerintah adalah pasar yang dimiliki atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. 2) Pasar Swasta adalah pasar yang dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta atau badan hukum yang di berikan ijin oleh Pemerintah Daerah. 3) Pasar Liar adalah pasar yang segala aktifitasnya diluar kendali pemerintah Daerah dan timbul karena kebutuhan masyarakat setempat. Berdasarkan tinjauan jenis pasar dari status kepemilikan, Pasar Hewan Bebandem merupakan Pasar Pemerintah yang dikelola oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karangasem. 10. Jenis pasar berdasarkan aspek kelembagaannya dibagi menjadi dua yaitu pasar modern dan pasar tradisional (Putra, 2008). Adapun pengertian dari masing-masing aspek kelembagaan, diantaranya: 1. Pasar Modern adalah pasar yang dibangun oleh Pemerintah, Swasta, Koperasi dan atau kerjasama dengan sistem transaksi menggunakan harga pasti dan tidak dapt ditawar. Contoh: Mall, Supermarket, Department Store, dan Shopping Centre.
2. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Swasta, Koperasi dan atau kerjasama dengan tempat usaha dan proses jual beli melalui tawar-menawar. Berdasarkan tinjauan jenis pasar dari aspek kelembagaannya, Pasar Hewan Bebandem merupakan pasar tradisional karena tempat usaha masih menggunakan sistem transaksi tawar menawar harga. 11. Jenis pasar berdasarkan luas jangkauan distribusi pasar dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, antara lain: pasar lokal, pasar daerah, pasar nasional dan pasar internasional (Pujiastuti, 2007). 1) Pasar Lokal adalah pasar dengan transaksi jualbeli dengan barang yang dijual dari hasil lokasi setempat. 2) Pasar Daerah adalah pasar dengan transaksi jual beli dengan barang yang dijual merupakan hasil dari daerah setempat dan melayani daerah tersebut. 3) Pasar Nasional adalah pasar dengan transaksi yang terjadi dalam suatu Negara saja. 4) Pasar Internasional adalah pasar dengan transaksi jual beli barang hingga sampai ke mancanegara. Berdasarkan tinjauan jenis pasar dari luas jangkauan distribusi, Pasar Hewan Bebandem merupakan Pasar Daerah dengan jangkauan masing sekitaran daerah saja dengan barang dagangan juga dari daerah. 12. Jenis pasar berdasarkan cara penjualnya dapat dibedakan menjadi beberapa sistem, diantaranya: sistem harga mati, sistem tawar menawar, sistem pesanan (Mariyati, 2003). 1) Sistem harga mati adalah sistem penentuan harga barang dagangan yang sudah diberikan harga pasti dan tidak dapat ditawar. 2) Sistem tawar menawar adalah sistem barang yang dijajakan tidak disertai dengan label harga, harga barang bebas dihargai berapa dan juga bebas untuk ditawar hingga penjual dan pembeli menemukan kesepakatan harga barang.
3) Sistem pesanan adalah sistem dengan cara memesan barang yang sudah dipromosikan sebelumnya dan dengan harga yang sudah dicantumkan sebelumnya. Berdasarkan tinjauan jenis pasar dari cara penjualnya Pasar Hewan Bebandem merupakan pasar dengan sistem tawar menawar dimana para penjual dan pembeli masih melakukan proses tawar menawar hingga menemukan kesepakatan sebuah harga barang. 13. Jenis pasar berdasarkan waktunya, pasar dapat dibedakan menjadi pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan dan pasar tahunan (“Pengertian”, 2014). 1) Pasar harian adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setiap hari dan sebagian barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan sehari-hari. 2) Pasar mingguan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung seminggu sekali. Biasanya terdapat di daerah yang belum padat penduduk dan lokasi pemukimannya masih berjauhan. 3) Pasar bulanan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung sebulan sekali. Biasanya barang yang diperjualbelikan barang yang akan dijual kembali (agen/grosir). 4) Pasar tahunan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setahun sekali. Berdasarkan tinjauan jenis pasar dari waktunya, Pasar Hewan Bebandem merupakan pasar harian dimana pasar ini buka tiap hari pada pagi hari dengan barang yang dijual adalah hewan ternak. 14. Jenis pasar berdasarkan tingkatannya dibedakan menjadi beberapa kelas, diantaranya: pasar kelas I, pasar kelas II, pasar kelas II dan pasar kelas IV (Mussoma, 2013). 1) Pasar kelas I Adalah pasar lengkap dengan sistem arus barang yang terjadi diluar maupun di dalam pasar dengan pelayanan tingkat regional. Dan dengan pendapatan rata-rata Rp.20.000.000,00 setiap bulan dan
tingkat keramaian pasar dalam melakukan transaksi jual beli barang setiap hari mulai 04.00 s/d 20.00 WIB. 2) Pasar kelas II Adalah pasar lengkap dengan sistem arus barang yang terjadi diluar maupun di dalam pasar dengan pelayanan tingkat Kota. Dan dengan pendapatan rata-rata Rp. 9.000.000,000 setiap bulan dan tingkat keramaian pasar dalam melakukan transaksi jual beli barang setiap hari dari jam 04.00 s/d 16.00 WIB. 3) Pasar kelas III Adalah pasar lengkap dengan sistem arus barang yang terjadi diluar maupun di dalam pasar dengan pelayanan tingkat wilayah Kota. Dan dengan pendapatan rata-rata Rp. 3.000.000,00 setiap bulan dan tingkat keramaian pasar dalam melakukan transaksi jual beli barang setiap hari dari jam 04.00 s/d 12.00 WIB. 4) Pasar kelas IV Adalah pasar lengkap dengan sistem arus barang yang terjadi diluar maupun di dalam pasar dengan pelayanan tingkat lingkungan. Dan dengan pendapatan rata-rata Rp. 500.000,00 setiap bulan dan tingkat keramaian pasar dalam melakukan transaksi jual beli barang setiap hari dari jam 04.00 s/d 09.00 WIB. Berdasarkan tinjauan jenis pasar dari tingkatannya, Pasar Hewan Bebandem merupakan pasar kelas III dimana pasar ini melayani perdagangan mencakup wilayah Provinsi serta memiliki pendapatan ratarata lebih dari Rp. 3.000.000,00 setiap bulannya.
2.2.4
Fungsi dan Peranan
15. Fungsi Pasar Fungsi pasar adalah sebagai tempat perpindahan barang dari suatu orang ke orang lain dan dari satu tempat ke tempat lain dengan proses transaksi di dalamnya dan tempat mempromosikan dan penghimpunan barang/jasa (Putra, 2008) 16. Peranan Pasar
Ada beberapa peranan dari pasar, antara lain peranan bagi konsumen, produsen dan pemerintah (Putra, 2008). 1) Bagi konsumen, pasar memberikan kemudahan memperoleh barang dan tidak perlu mencari produsen untuk barang yang diinginkan sehingga meminimalisir pemborosan biaya dan waktu. 2) Bagi produsen, pasar merupakan tempat memasarkan produk serta memperoleh barang untuk proses produksi selanjutnya. 3) Bagi pemerintah, pasar merupakan penunjang pembangunn dan salah satu barometer perkembangan perekonomian.
2.2.5
Unsur Pendukung
Adapun unsur-unsur pendukung dalam sebuah pasar dapat dibedakan menjadi empat yaitu pedagang, pembeli, pengelola dan barang. Berikut penjabaran dari beberapa unsur pendukung sebuah pasar: 17. Pedagang Pedagang adalah suatu lembaga atau individu yang melakukan usaha kegiatan menjual barang kepada pembeli dimana pedagang memberikan pelayan dengan mudah (Swasta, 1996). 18. Pembeli Pembeli adalah orang atau kelompok yang datang untuk berbelanja dan melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau kelompoknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dapat dibagi menjadi dua faktor utama, yaitu (1) faktor sosial dimana terdiri dari fakor budaya, faktor kelas sosial, faktor kelompok anutan, faktor keluarga dan (2) faktor psikologis seperti faktor pengalaman, faktor kepribadian, faktor sikap, dan keyakinan, konsep diri (Swasta, 1996). 19. Pengelola Pengelola adalah orang-orang dari pihak pemerintah yang mengatur administrasi pasar dan perdagangan yang memiliki fungsi sebagai pengawas, pengatur dan merencanakan laju perkembangan pasar dan dapat dipertanggungjawabkan (Swasta, 1996). 20. Barang
Barang adalah objek atau benda yang diperjualbelikan dalam dunia perdagangan yang diwadahi oleh sebuah pasar. Berikut penjelasan barang berdasarkan beberapa klasifikasi, diantaranya (Swastika, 2004):
1) Menurut Tujuan Pemakaian
Barang konsumsi adalah barang yang dibeli untuk digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Barang industri adalah barang yang dibeli dimana nantinya dipergunakan untuk kebutuhan produksi.
2) Menurut Tingkat Pemakaiannya dan Kekongkritannya
Barang tahan lama (durable goods), barang dapat dipakai berkali-kali dalam waktu yang relatif lama.
Barang yang tidak tahan lama (non durable goods) barang hanya dipakai satu kali atau beberapa kali saja.
Jasa adalah kegiatan, manfaat, kekuasaan yang ditawarkan untuk dijual seperti : jasa reparasi, jasa pendidikan dan lain sebagainya.
3) Menurut Pengaruh Psikologis
Barang fungsional yaitu barang yang tidak mempunyai arti cultural seperti buah, air, makan dan lain-lain
Barang prestise yaitu barang yang membuktikan kedudukan atau lambang kemegahan dari pemiliknya.
Barang status yaitu barang yang menciptakan status tertentu seperti jaket almamater, topi sekolah dan lain-lain.
Barang untuk dewasa yaitu barang yang menunjukkan penggunanya termasuk orang dewasa seperti rokok, kosmetik, dan sebagainya
Barang Hedonis yaitu barang yang dibeli karena langsung mempengaruhi selera seseorang seperti makanan yang baunya enak, kemasannya bagus dan lain-lain
Barang anxiety yaitu barang yang dapat mengurangi atau menghilangkan kegelisahan seseorang misalnya deodorant, minyak wangi dan lain-lain
4) Menurut Karakteristiknya Ada empat karakteristik umum pada semua macam barang yang relatif dapat diukur yang terdiri dari:
Tingkat penggantian yaitu frekuensi pembelian barang tersebut.
Margin kotor yaitu perbedaan antara harga jual dengan harga beli suatu barang
Jangka waktu konsumsi yaitu jangka waktu yang pasti untuk mengkonsumsi barang tersebut.
Jangka waktu pencarian yaitu jangka waktu sesungguhnya yang dikeluarkan untuk mencari barang yang diinginkan.
2.2.6
Fasilitas-Fasilitas Pasar
Fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam sebuah pasar dapat dikelompokkan menjadi fasilitas utama dan fasilitas penunjang (Putra, 2008). 21. Fasilitas Utama Fasilitas utama pada pasar adalah bangunan pasar itu sendiri yang digunakan sebagai tempat berjualan atau transaksi dan fasilitas utama pasar terdiri dari: 1) Los merupakan tempat yang berada tetap di dalam lingkungan pasar berbentuk bangunan memanjang tanpa dilengkapi dengan dinding. 2) Kios merupakan bangunan di pasar yang beratap dan dipisahkan satu dengan yang lainnya dengan menggunakan dinding pemisah, mulai dari lantai hingga kelangit-langit, yang dipergunakan untuk usaha penjualan. 3) Toko merupakan bangunan yang hampir sama dengan kios, tetapi pada umumnya lebih besar, permanent, kokoh dan kapasitasnya lebih banyak. Kepemilikan toko bisa milik perorangan dan bisa juga dikuasai oleh pemerintah daerah.
4) Pelataran/pedasaran merupakan suatu tempat tertentu diluar bangunan toko, los atau kios yang berada dalam areal pasar, umumnya untuk pedagang yang tidak menetap atau pedagang musiman yang menjual barang dagangannya. 22. Fasilitas Penunjang Fasilitas penunjang pasar adalah fasilitas yang mendukung atau menunjang keberadaan pasar seperti ruang pengelola, parkir, tempat ibadah dan lainnya. Berikut beberapa fasilitas penunjang pasar diantaranya: 1) Ruang pengelola yaitu ruangan yang disediakan bagi pengelola pasar. 2) Tempat parkir pengunjung yaitu tempat parkir yang khusus disediakan bagi pengunjung, agar tidak mengganggu ketertiban lalu lintas. 3) Parkir bongkar muat yaitu tempat parkir yang disediakan untuk melakukan aktifitas bongkar muat barang agar tidak mengganggu aktifitas jual beli di dalam pasar serta ketertiban parkir pengunjung. 4) Tempat ibadah yaitu tempat untuk persembahyangan. 5) Sarana dan Prasarana, antara lain: a. Jalan yang menuju atau melalui pasar b. Angkutan Umum c. Listrik d. Saluran Air Bersih e. Saluran Air Kotor f. Air bersih g. Telepon h. Hydrant/Pemadam Kebakaran i. Sarana Kebersihan j. Toilet yang disediakan bagi pengunjung, pedagang dan pengelola.
2.2.7
Standar Pengadaan Pasar dalam suatu Wilayah
Pusat perdagangan dalam skala regional untuk perdagangan jenis kebutuhan pokok tetap mempertahankan keberadaan pasar Kabupaten di pusat ibukota skala regional dan kecamatan, antara lain (Putra, 2008):
2. KDB untuk pasar maksimum 50-70 %. 3. KLB maksimum 3 x KDB. 4. Tempat parkir, disediakan minimum 20 % dari luas area. 5. Jarak bangunan dengan pagar depan dan samping sejauh tidak berbatasan langsung dengan rumah tinggal. 6. Jarak bangunan dengan pagar belakang minimum 3 meter. 7. Perwujudan
bangunan
harus
sesuai
fungsinya,
dengan
tetap
memperhatikan nilai-nilai kebudayaan daerah.
2.2.8
Sistem Retribusi
Sistem retribusi pada pasar, yaitu (Perda Kabupaten Karangasem Nomor 4, 2007): 8. Retribusi Pelayanan Pasar adalah pungutan daerah atas pelayanan pasar. 9. Pelayanan Pasar adalah penyediaan fasilitas pasar tradisional/sederhana yang dikelola Pemerintah Daerah, dan khusus disediakan untuk pedagang. 10. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi.
2.2.9
Faktor-Faktor Penentu Dalam Perencanaan Pasar
Berapa faktor yang menentukan tingkat keberhasilan sebuah pasar, antara lain (Mussoma, 2013): 11. Lokasi Lokasi/site merupakan salah satu faktor penentu yang akan mencerminkan fungsi. Kedekatan jarak dan kemudahan akses dengan sarana serta fasilitas dan lokasi yang baik memiliki wilayah sekitar yang bersifat kondusif dalam mendukung keberadaan pasar dan berada dalam arus kunjungan tinggi serta peraturan-peraturan yang berlaku. 12. Visibilitas Keberadaan sebuah pasar harus berada di jalur lalu lintas dan pejalan kaki, karena keputusan untuk berbelanja dipengaruhi oleh pandangan orang saat
melihat pasar dan kemudahan menemukan gerbang masuk ke tempat parkir maupun pasar. Faktor visibilitas ini merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan sebuah bangunan komersial termasuk Pasar. 13. Akses Kemudahan akses untu keluar masuk area pasar dapat mempengaruhi tingkat keramaian sebuah pasar. Sebuah akses yang baik seperti pola jalan raya, kondisi, hambatan dan transportasi publik sangat mempengaruhi minat orang untuk berbelanja. 14. Luas Luas pasar biasanya merujuk pada luas kotor seluruh area (gross floor area). Luas kotor adalah jumlah total dari seluruh area lantai yang dibangun didalam bangunan. Hal yang penting terkait luas dalam perancangan ini adalah luas pusat perbelanjaan relevan dengan skala Pasar yang akan mereka layani. Artinya semakin luas Pasar maka semakin luas juga wilayah perdagangan yang Pasar tersebut layani. 15. Perencanaan dan Desain Ruang Dalam perencanaan sebuah bangunan Pasar, harus dapat memanfaatkan sebaik mungkin luas kotor area lantai yang telah ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan ruang untuk pedagang, karena hal tesebut akan mempengaruhi kenyamanan bagi para pedagang dan pembeli itu sendiri.
2.3 Tinjauan Analisis Purna Huni Pada tinjauan ini akan menjelaskan pengertian evaluasi purna huni, proses dan metode evaluasi. Analisis ini bertujuan untuk nantinya menentukan arah pembangunan kedepannya pada sebuah bangunan.
2.3.1
Definisi Evaluasi Purna Huni
Evaluasi purna huni yang dikenal sebagai post-occupancy evaluation (POE) didefinisikan sebagai pengujian evektifitas sebuah lingkungan binaan kebutuhan manusia (Laurens, 2004), baik pengujian efektivitas bangunannya sendiri maupun efektivitas programnya terhadap kebutuhan pengguna.
Berikut beberapa ciri dari Evaluasi Purna Huni adalah 1. POE cenderung terfokus pada sebuah bangunan atau sebuat setting saja, seperti kantor, rumah, sekolah. Jadi hasil yang diperoleh dari setting tidak dengan sendirinya bisa digeneralisasikan pada setting serupa lainnya. 2. Pelaku evaluasi cenderung lebih menganalisis data langsung dari lapangan daripada memanipulasi setting. 3. Evaluasi dilakukan dilapangan atau objek diluar laboratorium. Tujuan dari evaluasi purna huni adalah sebagai berikut: 1. Keinginan untuk mengumpulkan dan mewakili pandangan pengguna bangunan mengenai setting yang mereka tempati. Tujuan ini bisa dilakukan dengan cara wawacara atau pengisian kuisoner untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna. 2. Minat dan mengeksplorasi isi konsepsual, seperti wayfinding atau stress lingkungan. Tujuan ini diigunakan untuk eksperimen lapangan dan evaluator mempunyai kendali yang cukup besar. 3. Mengetahui sejauh mana pengaruh keputusan sebuah organisasi terhadap setting atau pengguna. Termasuk di dalamnya penyusun program dan desain bangunan baru, menyelaraskan penggunaan gedung lama setelah adanya perubahan kepentingan organisasi, dan mengelola ruang. Tujuan ini digunakan dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. 4. Pada umumnya, evaluator kelompok ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan organisasi. Mereka tidak membuat argument ilmiah, tetapi menciptakan sebuah proses dimana para pengguna lingkungan dan pengambil keputusan ikut terlibat dan berpartisipasi sehingga kepentingan mereka semua terwakilkan. Tujuan ini menggunakan metode interaktif seperti wawancara kelompok atau individu serta jalan bersama.
2.3.2
Proses Evaluasi Purna Huni
Evaluasi Purna Huni hanya dalam skala, sumber daya, sasaran, minat dan keahlian pelaku evaluasi, secara umum terdapat tahapan proses evaluasi. Proses POE tidak selalu berjalan linier namun memiliki siklus umpan balik (lihat Gambar 2.1).
Pengumpulan data survey
Merancang riset Menentukan sasaran riset Mengembangkan strategi Sampling Memilih dan mengembangkan desain dan metode riset Pengujian awal Menentukan anggaran Mengumpulkan data Menganalisis data Menyajikan informasi Gambar 2.1 Proses evaluasi purna huni Sumber: Laurens, 2004
2.3.3
Metode Evaluasi Purna Huni
Berikut metode pengumpulan data yang umum dipakai dalam proses evaluasi purna huni, antara lain: 16. Walk-through interview 17. Sesi workshop 18. Wawancara 19. Kuisoner 20. Mencatat penggunaan waktu 21. Observasi aktivitas lingkungan 22. Metode penilaian lingkungan fisik
2.4 Tinjauan Terhadap Objek Sejenis Pada tinjauan objek sejenis ini akan menjelaskan studi kedekatan dengan proyek sejenis. Pemilihan objek studi didasarkan pada analisa kedekatan fungsi.
2.4.1
Pasar Hewan Beringkit, Mengwi
A. Profil Pasar Pasar Hewan Beringkit merupakan pasar yang menjual ternah hewan sapi terbesar di Bali selain juga menjual berbagai hewan. Pasar ini merupakan pasar pengepul hewan dari seluruh wilayah di Bali. Beroprasi sejak tahun 1970-an, Pasar Hewan Beringkit mulanya hanya memiliki area pasar berkisar 25 are. Pada tahun 1980-an, area diperluas lagi ke arah utara dengan tambahan areal sekitar 1 hektar. Sampai saat ini pasar ini masih beroperasi dengan baik dengan pasaran yang terjadi pada hari rabu dan minggu. Pasar ini merupakan pasar dengan transaksi terbesar di Bali dengan hewan yang diperjualbelikan adalah sapi. Tidak hanya sapi, penjualan barang penunjang pertanian juga dijual pada pasar ini seperti cangkul, sabit dan keperluan alat pertanian lainnya.
B. Alasan Memilih Pasar Hewan Beringkit sebagai Objek Studi Banding Pasar Hewan Beringkit merupakan pasar hewan terbesar di Bali dengan hewan ternak sapi yang menjadi komoditi utama pada pasar ini. Sistem parkirnya juga pun masih tertata rapi dan tidak mengganggu lalu lintas di jalan utama.
C. Kondisi Pasar Kondisi Pasar Hewan Beringkit saat ini masih baik, ditinjau dari segi kenyamanan dan sirkulasi dari pengunjung. Lihat Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Denah Pasar Hewan Beringkit Sumber: Survei lapang, 5 Oktober 2014
Parkir yang luas sangat menunjang untuk kebutuhan parkir mobil truck yang mengangkut hewan sapi dan hewan yang lainnya. Lihat Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Parkir Pasar Hewan Beringkit Sumber: Survei lapang, 5 Oktober 2014
Terdapat pembedaan blok bangunan untuk setiap hewan yang di jual, seperti hewan sapi yang mendapat perhatian yang sangat besar dengan bangunan dan penggunaan lahan yang luas dibandingkan dengan bangunan
untuk hewan yang lain seperti: ayam, bebek, anjing dan yang lainnya. Lihat Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Kondisi Pasar Sapi Sumber: Survei lapang, 5 Oktober 2014
Sarana penunjang seperti toilet disini sudah baik dengan ketersediaan tower air untuk memenuhi kebutuhan air di pasar ini. Untuk konstruksi pada pasar ini sudah menggunakan kolom beton dengan rangka atap yang asih menggunakan kayu dimana konstruksi atap dengan bentang yang kecil jadi masih bisa menggunakan kayu dengan tujuan efesien dan efektif. Lihat Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Struktur Kolom Beton dan Struktur Atap Kayu Sumber: Survei lapang, 5 Oktober 2014
Berdasarkan beberapa uraian diatas mengenai Pasar Hewan Beringkit, Mengwi, maka diperoleh suatu gambaran mengenai desain suatu pasar, yaitu:
1. Luas atau besaran ruang untuk pasar menentukan dalam sirkulasi sebuah pasar hewan, karena hewan perlu ruang gerak yang cukup tidak seperti barang yang mati bisa diletakkan bercampur. 2. Perlu adanya pemisahan hewan yang baik dan dengan tempat jualan dengan gedung yang baik untuk mendukung kualitas dari hewan yang memerlukan tempat khusus seperti anjing kintamani. 3. Sirkulasi dan tempat parkir sangat diperhatikan guna menunjang aktifitas pasar sehingga kenyamanan lalu lintas bisa lancar. 4. Fasilitas penunjang seperti toilet sangat perlu karena psaran tidak terjadidalam hitungan menit dan bisa menahan orang untuk tidak ke toilet.
2.4.2
Pasar Hewan Sukorejo
A. Profil Pasar Pasar Hewan Sukorejo adalah pasar hewan yang berada di wilayah Kabupaten Kendal. Tepatnya berada di Jl. Terminal Sukorejo Kendal. Pasar ini merupakan pasar Kecamatan Sukorejo. Pasar hewan ini menjual beberapa hewan diantaranya hewan sapi, kambing, dan kerbau. Dimana komoditi utamanya adalah hewan sapi. Selain hewan pasar ini juga menjual berbagai perlengkapan pertanian dan perternakan.
B. Alasan Memilih Pasar Hewan Beringkit sebagai Objek Studi Banding Pasar Hewan Sukorejo merupakan pasar hewan yang berada dikawasan kecamatan dan memiliki komodotas utama yaitu hewan sapi.
C. Kondisi Pasar Kondisi Pasar Hewan Sukorejo masih cukup baik, dilihat dari kondisi kandang dan sirkulasi parkir yang cukup tersedia. Lihat Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Denah Pasar Hewan Sukorejo Sumber: http//:www.google.com
Parkir yang cukup luas dapat menampung truk pengangkut hewan. Kondisi parkir juga masih baik dengan finishing aspal yang masih baik. Lihat Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Kondisi Parkir di Pasar Hewan Sukorejo Sumber: http//:www.google.com
Kandang hewan pada pasar ini menggunakan penton bertulang dan dengan konstruksi atap menggunakan baja dikarenakan bentang untuk masingmasing kandang lebar. Lihat Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Konstruksi Kandang Hewan di Pasar Hewan Sukorejo Sumber: http//:www.google.com
Sanitasi sudah dibuatkan dengan baik untuk memudahkan pembersihan kandang. Kios penjual perlengkapan pertanian juga sudah tersedia dan kios penjual makanan ditempatkan pada sisi samping pasar ini. Lihat Gambar 2.9.
Gambar 2.9 Kios di Pasar Hewan Sukorejo Sumber: http//:www.google.com
Berdasarkan uraian diatas mengenai Pasar Hewan Sukorejo, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Luasan untuk area berjualan sudah memadai karena sebuah pasar hewan harus memerlukan sirkulasi yang cukup untuk hewan. 2. Perlu adanya pemisahan hewan yang baik guna menjaga kualitas serta bentrokan antar hewan yang akan terjadi. 3. Luasan parkir sangatlah penting karena terdapat parkir kendaraan truk yang cukup besar sehingga tidak akan mengganggu lalu lintas di jalan utama. 4. Konstruksi dengan bentang lebar lebih baik menggunakan baja karena dapat menahan beban akibat bentang yang cukup lebar.
2.5 Kesimpulan Hasil Studi Banding Terhadap Objek Sejenis Kesimpulan yang didapat dari hasil studi banding terhadap beberapa objek sejenis untuk nantinya dijadikan perbandingan dalam pedoman merancang Pengembangan Pasar Hewan Bebandem adalah sebagai berikut (lihat Tabel 2.1):
Tabel 2.1 Kesimpulan Studi Banding Terhadap Objek Sejenis Tinjauan
Pasar Hewan
Pasar Hewan
Pertimbangan dari hasil studi
Beringkit
Sukorejo
banding
Fungsi
Pasar hewan
Konsep
Pasar
hewan
terintegrasi
Pasar hewan yang dengan
pasar hewan di bali
Pasar
hewan
kecamatan sistem
Pasar hewan
dengan
pembuangan
yang baik
Pasar hewan yang menjadi pusat
pasar
hewan
di
kabupaten maupun provinsi dengan
pengaplikasian
teknologi terkini Komoditas
Hewan
sapi,
ayam,
babi, anjing,
perlengkapan pertanian
dan
peternakan Fasilitas
Kantor kandang
keamanan
Hewan sapi, babi, unggas,
kambing,
pakan
perlengkapan
pertanian dan peternakan
pertanian
dan
perlengkapan
dan
peternakan pengelola, hewan,
toilet, parkir, tempat ibadah,
Hewan sapi, kerbau
pos
Kantor kandang
pengelola, hewan,
parkir, kios-kios
Kantor
pengelola,
kios
makanan, kios-kios penjual perlengkapan pertanian dan peternakan, kandang hewan, parkir, tempat ibadah, tempat sampah,
timbangan
hewan,
kolam disinfektan Tampilan
Tampilan
bangunan
Tampilan
bangunan
bangunan
terlihat menggunakan
sederhana
dengan
arsitektur bali dengan
atap pelana
Tampilan
bangunan
menggunakan
arsitektur
tradisional bali yang modern
konsep tri angga
dengan
disesuaikan
fungsi
pasar Tipe
ruang
Kandang hewan, kios
Kandang hewan, kios
Kandang hewan, kios
Persyaratan
Pencahayaan
Pencahayaan
Pencahayaan dan penghawaan
ruang
penghwaan alami
berjualan dan
dan
penghwaan alami
alami
dan
buatan
mempertimbangkan
yang kondisi
lingkungan Zoning
Zoning
dibedakan
Zoning
dibedakan
Pembagian dibagi berdasarkan
atas jenis hewan dan
atas jenis hewan dan
zoning
berjualan,
sirkulasi
kios dan parkir
kios dan parkir
pembeli, parkir untuk pelaku pasar
Struktur
Struktur
Struktur
menggunakan
tiang
Kontruksi beton
dengan pendekatan efesiensi,
beton dengan bentang
bertulang dan atap
kekuatan dan ekonomis dan
bangunan
baja
berdasarkan pendekatan dari
untuk
menggunakan
hewan yang pendek Utilitas
menggunakan
tema nantinya
Sistem utilitas yang
Sistem utilitas sudah
Pengelolaan
terpusat
berjalan
dibuat terpusat agar perawan
sehingga
memudahkan
untuk
perawatan
drainase
dengan di
setiap
kandang
dan
utilitas
pengolahannya
akan
lebih
gampang dan dengan sistem keamanan yang baik
Sirkulasi dan
Memiliki
satu
pencapaian
entrance yang besar
entrance yang besar
yang
karena
memudahkan
truck bongkar muat
Memiliki
satu
Akan
dirancang
memiliki
entrance in dan entrance out
merupakan
akses satu-satunya
2.6 Spesifikasi Umum Dari kajian teori dan hasil tinjauan objek sejenis dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengertian pasar Pasar adalah suatu tempat atau proses bertemunya penjual dan pembeli dengan melakukan sebuah interaksi dan komunikasi untuk transaksi barang maupun jasa. 2. Jenis pasar Pasar ada beberapa jenis menurut dagangan yang dijual, seperti pasar hewan yang menjual hewan, dan sebagainya 3. Fungsi Fungsi pasar adalah sebagai tempat perpindahan barang dari suatu orang ke orang lain dan dari satu tempat ke tempat lain dengan proses transaksi di dalamnya dan tempat mempromosikan dan penghimpunan barang/jasa. 4. Fasilitas pasar Fasilitas utama dalam pasar adalah toko, kios, los, pelataran dan kandang hewan. Fasilitas pendukung dari pasar adalah ruang pengelola, parkir, tempat ibadah dan lainnya. 5. Civitas Civitas yang terdapat dalam pasar adalah pedagang, pembeli, dan pengelola. 6. Faktor penentu kesuksesan pasar Kenyamanan pengguna pasar sangat penting, mulai dari kebersihan, kenyamanan dan keamanan dengan penggunaan sistem dengan ternologi terkini. Sirkulasi sangat penting guna mendukung aktivitas pasar, terutama sirkulasi untuk pengunjung agar tidak terkesan sesak sehingga menjadikan transaksi didalam pasar menjadi nyaman dan aman.