BAB II TINJAUAN DAN LANDAS AN TEORI II.1. Tinjauan Umum II.1.1. Pengertian Hotel Resor Tepi Pantai Hotel : • Suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan berikut makanan dan minuman. (Berdasarkan SK M enteri Perhubungan No. PM 16/PW 301/PHB 77 tanggal 22 desember 1977 pada bab I pasal 7 ayat a). • Sebuah gedung/bangunan untuk menyediakan penginapan, makanan, dan pelayanan yang bersangkutan dengan menginap serta makan bagi mereka yang mengadakan perjalanan. (Menurut Prof.K.Krapf). • Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang merupakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial. (Surat Keputusan Mentri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, No : KM.94/HK.103/MPTT-87 tentang Ketentuan Usaha dan Penggolongan Hotel).
14
Resor : • Tempat untuk relaksasi atau rekreasi, menarik pengunjung untuk berlibur. Resort juga tempat, kota atau terkadang bangunan komersial yang dioperasikan oleh suatu perusahaan. (www.wikipedia.com). •
Resor adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang dimana pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya. (A.S. Hornby, Oxford Leaner’s Dictionary of Current English, Oxford University Press, 1974).
•
Resor adalah sebuah kawasan yang terrencana yang tidak hanya sekedar untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi. (Chuck Y. Gee, Resort Development and Management, Watson-Guptil Publication 1988).
Hotel Resor : •
Sebuah
hotel
resor
sebaiknya
mempunyai
lahan
yang
ada
kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resor berada pada perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga pinggiran pantai. (Nyoman S. Pendit. Ilmu Pariwata. Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti, 1999).
Resort hotel merupakan hotel yang dibangun di tempat – tempat wisata. Tujuan pembangunan hotel semacam ini tentunya adalah sebagai fasilitas akomodasi dari suatu aktivitas wisata. Resort hotel memiliki karakteristik yang membedakan dengan jenis hotel lain yaitu : 15
a. Segmen pasar Resort hotel merupakan suatu fasilitas akomodasi yang terletak di daerah wisata. Sasaran pengunjung resort hotel adalah wisatawan yang bertujuan
berlibur,
bersenang-senang,
mengisi waktu
luang,
dan
melupakan rutinitas kerja sehari-hari yang membosankan. Untuk tujuan tersebut, mereka membutuhkan hotel yang dilengkapi fasilitas yang bersifat rekreatif dan memberikan pola pelayanan yang memuaskan. Rancangan
resort yang baik harus dapat merespons kebutuhan ini
sehingga rancangan sebuah resort perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas
yang memungkinkan konsumen
untuk
bersenang-senang,
refreshing, dan mendapatkan hiburan. b. Lokasi Umumnya resort hotel berlokasi di tempat – tempat yang mempunyai potensi wisata yang baik. Lokasi memegang peranan penting bagi kesuksesan sebuah resort hotel karena kedekatan dengan atraksi utama dan hubungan dengan kegiatan rekreasi merupakan tuntutan utama pasar dan berpengaruh pada harganya. c. Fasilitas Secara umum fasilitas yang disediakan pada resort hotel terdiri dari 2 kategori, yaitu : •
Fasilitas
umum,
yaitu penyediaan
kebutuhan
umum seperti
akomodasi, pelayanan, hiburan, relaksasi.
16
•
Fasilitas tambahan, yang disediakan pada lokasi khusus dengan memanfaatkan kekayaan alam yang ada pada tapak dan sekitarnya untuk kegiatan rekreasi yang lebih spesifik dan dapat mengambarkan kealamian resort.
d. Arsitektur dan suasana Wisatawan yang berkunjung ke resort hotel cenderung mencari akomodasi dengan arsitektur dan suasana khusus, yang berbeda dengan jenis hotel lain. Arsitektur dan suasana alami merupakan pilihan mereka. Rancangan bangunan lebih disukai yang mengutamakan pembentukan suasana khusus daripada efisiensi.
Beragamnya daerah pariwisata yang ada di dunia ini mempengaruhi variasi resort hotel yang ada. Berdasarkan letak, resort hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Hotel Resort Tepi Pantai (Beach Resort Hotel) : terletak di daerah pantai b. Marina Resort Hotel : terletak di kawasan marina (pelabuhan laut). c. Mountain Resort Hotel : terletak di daerah pegunungan d. Health Resorts and Spas : terletak di daerah-daerah dengan potensi alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana penyehatan, misalnya melalui aktivitas spa. e. Rural Resort and Country Hotels : terletak di daerah perdesaan.
17
Jadi berdasarkan penjelasan diatas, sebuah Resort Hotel Tepi Pantai adalah sebuah tempat peristirahatan (akomodasi) di kawasan tepi pantai yang memberikan ketenangan pribadi (privacy) didukung jasa pelayanan dan juga sebagai tempat rekreasi maupun olahraga bagi para penginap sambil menikmati keindahan alam khususnya tepi pantai. Juga umumnya tidak bisa dipisahkan dari kegiatan menginap bagi pengunjung yang berlibur dan menginginkan perubahan dari kegiatan sehari-hari.
II.1.2. Fungsi & Manfaat Hotel Resort Tepi Pantai
Fungsi dari Hotel Resor Tepi Pantai adalah :
1. Sebagai fasilitas pendukung akomodasi terhadap aktivitas wisata air yang ada disekitar kawasan dan juga sebagai penyedia sarana rekreasi di kawasan tepi pantai. 2. M erupakan investasi jangka panjang yang menguntungkan dengan dibangunnya proyek ini. 3. M emberikan nilai tambah di tempat tempat wisata Ancol 4. M engisi pembangunan dengan cara meningkatkan devisa negara. M anfaat dari Hotel Resor Tepi Pantai adalah : 1. M emberikan fasilitas rekreasi akomodasi yang lengkap untuk keluarga & wisatawan baik lokal maupun mancanegara. 2. M enambah pendapatan pemerintahan daerah setempat berupa pajak. 18
3. M enambah devisa negara dari sektor pariwisata. 4. M emberikan sumbangan yang tidak sedikit bagi kemajuan
pariwisata
daerah dan terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya.
II.1.3. Lingkup Kegiatan Hotel Resor Tepi Pantai
Kegiatan manusia di dalam hotel dapat dibedakan atas : •
Kegiatan Pengunjung Kegiatan utamanya adalah berhubungan dengan akomodasi (tidur, istirahat, mandi), disamping kegiatan lainnya seperti makan, minum, rekreasi, pertemuan/konferensi. Dsb.
•
Kegiatan Karyawan Sesuai dengan tugasnya yaitu memenuhi segala kebutuhan pengunjung mulai dari persiapan, penerimaan, dan pelayanan.
Dari kegiatan tersebut dapat dikelompokkan dalam beberapa area kegiatan, antara lain yaitu : 1. Private Area : Daerah untuk kegiatan pribadi para pengunjung; seperti tidur, mandi, dan istirahat. 2. Public Area : Daerah pertemuan karyawan dengan pengunjung & peggunjung dengan pengunjung lainnya.
19
3. Service Area : Daerah khusus untuk karyawan, disini segala macam pelayanan disiapkan untuk kebutuhan pengunjung.
Dari ketiga area diatas, dapat dikenal sebagai berikut : a) Front Of The House Terdiri dari private area & publik area. Disinilah segala macam bentuk pelayanan & fasilitas ditampilkan oleh suatu hotel untuk inikmati penggunjung. •
Ruang registrasi tamu
•
Servis penyimpanan kunci
•
Kasir
•
Ruang Administrasi
•
Lobby
•
Fasilitas transportasi vertikal mekanik (elevator)
•
Guest Room Dalam menentukan rancangan guest room, pertimbangan pertama terletak pada ukuran ruang. Panjang dan lebar ruangan ditentukan oleh jumlah furniture yang mengisi ruangan dan tingkat kemewahan suatu hotel. Guest room yang paling umum terdapat dalam suatu hotel adalah twin bed room, single bedroom, dan suite room. Unti terkecil memiliki sepasang tempat tidur kembar, baik yang diletakan secara terpisah dengan adanya meja lampu diantara maupun yang diletakan
20
secara berdempetan. Pertimbangan kedua adalah ukuran dan tipe tempat tidur yang digunakan, yaitu tipe king atau standard twin. Selain itu, juga perlu dipertimbangan fasilitas tempat duduk. Pencahayaan dalam ruangan dan kontrol pada guest room harus dipertimbangkan secara hati-hati. Tipe kontrol yang paling sederhana yaitu pengontrolan pada pintu secara otomatis. Pada tipe ini lampu pada ruangan akan menyala begitu pintu terbuka
Gambar 2.1 Tipe – tipe dan layout Guest Room (Sumber: Rutes, W. & Penner, R,1992)
21
•
Fasilitas Restauran Restauran pada hotel harus mempertimbangkan kenyamanan termasuk coffee shop. Ada beberapa hotel yang menyediakan klab – klab malam di mana para tamu dapat menikmati musik dan berdansa.
b) Back Of The House M erupakan service area, sedapat mungkin supaya para tamu tidak melihat/mengetahui segala kegiatan
di sekitar area ini. Bagian ini
merupakan bagian yang penting dalam hotel, segala kelancaran dari bagian Front Of The House tergantung pada bagian ini. •
Fasilitas laundry Luasan ruang laundry tergantung dari aktivitas yang ada di dalamnya. Untuk hotel berbintang, laundry berukuran cukup luas dan berfungsi sebagai tempat mencuci, mengeringkan, setrika, dan mesin press yang digunakan untuk melayani tamu dan juga karyawan (Rutes, W. & Penner, 1992).
•
Housekeeping Department Ruang ini mempunyai berbagai fungsi yang meliputi ruang kepala department dan ruang asisten. Selain itu, juga dibuat gedung untuk menyimpan peralatan yang digunakan oleh housekeeper dan tempat khusus untuk menjahit kain seprei, sarung bantal, dan gorden yang dipersiapkan untuk pelayanan kamar tamu hotel.
•
Servis makanan dan sayuran
22
Aktivitas ini terlalu membutuhkan ruang yang luas karena makanan dan sayuran tersebut selalu berjalan dan tidak bertahan lama di tempat tersebut. Setelah selesai diperiksa, ditimbang dan disahkan, bahan pangan akan dikirim ke gedung yang kering atau basah sesuai kebutuhan, atau dimasukkan ke dalam pendingin untuk diawetkan. Khusus makanan kaleng, botol, atau makanan instan lainnya yang tidak membutuhkan lemari pendingin, akan dipindahkan ke gedung yang kering. Pada bagian ini lemari es sangat diperlukan. Board untuk memotong sayuran juga harus sesuai dengan ketinggian manusia sehingga memudahkan pekerjaan memasak. Untuk minuman seperti susu, penyimpanan dilakukan di dalam lemari es khusus yang terpisah dari sayuran, ikan, dan daging. Apabila terdapat perbedaan ketinggian lantai pada bagian ini, diperlukan ramp yang akan memudahkan pembersihan dengan air dan memudahkan pergerakkan bahan makanan dengan kereta dorong atau meja dorong. •
Ruang M ekanikal Ruang ini berisi peralatan untuk heating dan cooling yang berupa tanki dan pompa untuk menjaga sistem operasi mekanikal seluruhnya.
23
Gambar 2.2 Unit servis Hotel (Sumber: Rutes, W. & Penner, R, 1992)
Tabel II.1.3 Penjabaran aktivitas pengguna pada bangunan hotel
Fungsi
Aktivitas
Ruang/Wadah
Karakter aktivitas
Fungsi utama :
Istirahat
Kamar tidur
Nonformal, santai
Bermukim
M akan
Ruang makan
Nonformal – formal
M embersihkan diri
Kamar mandi/WC Privat, nonformal
Interaksi sosial
Ruang tamu, ruang santai
Nonformal – formal, santai, rekreatif
Lobby, resepsionis
Formal – nonformal, informatif
*) sesuai jenis hotel yang dibangun
*) sesuai jenis hotel yang dibangun
Fungsi pendukung : • Standar : Interaksi sosial Administrasi
Registrasi, pembayaran
*) sesuai jenis • Tambahan : (sesuai jenis hotel yang hotel yang dibangun dibangun)
24
Fungsi pelengkap :
M anajemen
Pengelolaan bangunan
Administratif
Ruang-ruang kantor
Formal, disiplin Formal, disiplin
Ruang-ruang kantor
Service
Disiplin, nonformal, aktif
Gudang, parkir, ruang karyawan, dapur
Pemeliharaan bangunan
Disiplin, nonformal, aktif
Gudang, ruang karyawan Sumber : diolah dari Rutes, W. & Penner, R, 1992
II.1.4. S truktur Organisasi Ruang Pada Hotel
Guest Room
Pengun
lobby
Room Service
resepsionis
jung
Kitchen Bar
Layanan umum Shops& souvenir
parkir
Stores
Front office
KETERANGAN : Front Of The House
Pengelola
Staff Facilitie
Service
Back Of The House
Gambar 2.3 Bubble Diagram organisasi ruang pada hotel. (Sumber: Rutes, W. & Penner, R,1992)
25
Front Of The House
Front Of The House
Gambar 2.4 Diagram organisasi ruang pada hotel. (Sumber: Fred Lawson, 1995)
II.1.5. Klasifikasi Hotel Bintang 5
Klasifikasi hotel yang berlaku di Indonesia yang didasarkan pada beberapa pertimbangan, yaitu :
1.
Jumlah kamar
2.
Fasilitas dan peralatan yang disediakan
3.
M odel sistem pengelolaan
4.
Bermotto pelayanan
26
Berdasarkan
pertimbangan
aspek-aspek
diatas,
hotel
dapat
diklasifikasikan menjadi berbagai tingkatan yang kemudian dinyatakan dalam sebutan bintang dan melati yang masing-masing terdiri dari 5 tingkatan. Peninjauan terhadap kelas-kelas hotel ini dilakukan setiap 3 tahun sekali. Pengklasifikasian tersebut didasarkan pada : 1.
Persyaratan fisik yang meliputi luasan bangunan, konstruksi (design dan dekorasi) , entrance, tangga, fasilitas listrik darurat, lift, telefon umum.
2.
Bedrooms meliputi ukuran (single, double, triple), suites, handuk, ruang service, gudang, tempat duduk, meja, pencahayaan, finishing lantai, fasilitas ruang lain, akustik, pintu.
Tabel II.1.5 Rasio Tipikal dari type kamar Single / double*
Twin
Resort Hotel
15 %
85 %
City / suburban hotels
50%
50 %
Budget hotel / motel
100 %
(Sumber : Planning, Design, & Refurbisment,Fred Lawson,1995)
3.
Kamar mandi meliputi jumlah, ukuran, standard, fasilitas dalam kamar mandi.
27
4.
Area publik meliputi toilet umum, koridor, ruang resepsi, tempt parkir, area hijau.
5.
Service makanan dan fasilitas rekreasi meliputi lounge, breakfast, room service, restauran, bar, fasilitas konfrensi, Cloakroom, entertainment, rekreasi, hairdresser.
6.
Service, meliputi service penerima tamu, service medical, sevice kasir, laundry, sevice postel, service turis dan travel, retail, service bahasa, kondisi dan situasi.
Proyek Hotel Resor Tepi Pantai akan didesain nantinya sesuai dengan klasifikasi hotel bintang 5. Alasan dipilih bintang 5 karena menyesuaikan dengan judul proyek adalah Hotel Resor Tepi Pantai dimana mengutamakan privacy dan luxury serta keindahan sebuah kawasan tepi pantai. M elalui topik dan tema juga menuntut desain sebuah bangunan yang ekspresif. Sasaran market juga merupakan kalangan menengah keatas yaitu wisatawan. Hotel ini nantinya akan dilengkapi fasilitas kolam renang, restaurant, children playground, drug store, Cafe, jogging track,dll. Pada hotel ini juga akan dilengkapi function room dan ballroom untuk digunakan pada event tertentu ( seperti pernikahan, hari raya,dll). Klasifikasi hotel bintang 5 mempunyai kondisi sebagai berikut : a.
Umum Unsur dekorasi Indonesia tercemin pada lobby, restauran, kamar tidur, function room. 28
b.
Bedroom
•
Terdapat minimum mempunyai 100 kamar standard dengan luas 26 2 m /kamar.
•
Terdapat minimum 4 kamar suite dengan luasan minimum 52 2 m /kamar.
•
Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai.
•
Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam bedroom.
c.
Dinning room M empunyai minimum 3 buah dinning room, salah satunya dengan spesialisasi masakan (Japanese/Chinese/European food).
d.
Bar •
Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi dengan pengatur udara mekanik ( AC ) dengan suhu 24 derajat C.
• e.
Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m.
Ruang Functional •
M inimum terdapat satu buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar.
•
Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby.
• f.
Terdapat pre function room.
Lobby •
M empunyai luas minimum 100 m2.
29
•
Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk wanita dengan perlengkapannya.
• g.
Kapasitas penerangan minimum 150 lux.
Store M inimum terdapat drug store, bank, money changer, biro perjalanan, airline agent, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon.
h.
Sarana olahraga dan Rekreasi •
M inimum 1 buah dengan alternatif pilihan : tennis, bowling, golf, fitnes, sauna, billyard, jogging, diskotik, taman bermain anak.
•
Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak.
•
Sarana rekreasi untuk hotel di pantai dapat dipilih dari alternatif berperahu, menyelam, selancar, atau ski air.
•
diskotik atau night club, kedap suara, dengan Ac dan toilet.
•
area bermain anak minimum ayunan atau ungkit (children playground).
i.
Utilitas Penunjang •
Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal.
•
Dilengkapi dengan sentral video/ tv, radio, paging, car call.
•
Terdapat transportasi vertikal yang bersifat mekanis.
30
•
Terdapat transportasi vertikal mekanis.
•
Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/ orang/ hari.
•
Dilengkapi dengan instalasi air panas atau dingin.
•
Dilengkapi dengan sentral video, musik, teleks, radio, carcall.
j.
Business centre Di business centre ini tersedia beberapa staf yang dapat membantu dengan bertindak sebagai co-secretary para tamu yang ingin berkomunikasi dengan kantor pusatnya maupun relasi bisnisnya. Selain itu, ada pula fasilitas lain seperti faksimili, teleks, mecanograf. Para tamu dapat memanfaatkan pelayanan dengan akses internet melalui kamarnya untuk reservasi dan promosi usahanya, di samping juga dapat melakukan telekonfrensi.
k.
Restaurant Subbagian restauran di hotel yang besar dapat dibagi menjadi : •
M ain
dining room atau
ruang makan
utama
yang
menyediakan makanan Perancis atau interrnasional. •
Coffee shop, restauran yang menyediakan dan menyajikan makan pagi dengan menu dan jenis pelayanannya lebih sederhana atau biasa disebut ready on plate.
•
Restauran
yang spesifik
seperti grill-room,
pizzarea,
japanese, oriental. 31
•
Room service : restauran yang melayani dan menyediakan hidangan makanan dan minuman kepada tamu hotel yang enggan keluar kamar. Atas dasar pesanan tamu, makanan dan minuman diantar langsung ke kamar tamu.
•
Take out service dan out side catering : untuk lebih meningkatkan pendapatan penjualan produk yang dihasilkan oleh dapur hotel, ada beberapa hotel yang melayani pesanan makanan dan minuman dan penyelenggaraan perjamuan di luar hotel seperti misalnya untuk perjamuan instansi – instansi pemerintah, perjamuan kenegaraan dan instansi – instansi swasta. Di samping itu, toko makanan berupa kue – kue yang dijual oleh pastry shop yang ada di hotel juga melayani penjualan kue – kue dan ice-cream untuk keperluan umum.
II.1.6. S truktur Organisasi Hotel Struktur organisasi hotel ini adalah untuk memperjelas hubungan kerja antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Dengan adanya struktur ini, tanggung jawab bidang yang satu dengan yang lainnya dapat terlihat susunanya. Berdasarkan penentuan bahwa hotel resor tepi pantai adalah hotel bintang 5 dengan jumlah kamar diatas 200, maka struktur organisasi yang digunakan adalah :
32
33
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Hotel dengan kamar diatas 200.
II.2. Tinjauan Khusus Topik - Tema
Secara umum diketahui bahwa arsitektur merupakan perpaduan antara ilmu pengetahuan dan seni, dengan didukung pula oleh teori vitruvius yang menempatkan arsitektur sebagai disiplin ilmu yang memanfaatkan secara bersama rasio/logika dan emosi/perasaan. Pendekatan arsitektur menjadi bersifat multidisiplin dan beragam, antara lain melalui pendekatan seni yang didasari nilai – nilai estetis. Dengan menilai arsitektur sebagai seni berarti, teori – teori estetika harus pula diterapkan pada arsitektur.
Terdapat beberapa pengertian Estetika/keindahan seperti dikutip H.K. Ishar (1992:74), yaitu : •
Nilai-nilai yang menyenangkan pikiran, mata dan telinga (kamus O xford).
•
Sesuatu itu indah kalau sesuai dengan tujuan atau fungsi atau kegunaannya (Socrates)
•
Ekspresi luhur (Hegel)
•
Sesuatu yang struktural (Schopenhauer)
•
Bentuk sempurna yang ada pada alam (Baumgarten).
Ishar (1992) menyebutkan ada 3 faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam perancangan arsitektur yaitu fungsi, struktur, dan estetika. M enurut beliau juga bahwa keindahan dalam arsitektur dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu keindahan bentuk dan keindahan ekspresi. Keindahan bentuk Didasari oleh penerapan
34
prinsip – prinsip estetika tertentu dan didukung juga fungsi dan struktur. Keindahan ekspresi lebih kepada ekspresi masing-masing yang melihat terhadap kejujuran secara teknis yang berhubungan dengan fungsi dan struktur untuk menciptakan citra yang didukung karakter bangunan.
Dalam Arsitektur, struktur tidak hanya ditekankan pada faktor logika kalkulasi perhitungan
dimensinya saja,
namun
lebih
dari
itu,
struktur
hendaknya
memperlihatkan ekspresi dalam bangunan, serta memperlihatkan keindahan dalam setiap hubungan konstruksi antara bahan bangunan.
Jenis – jenis hubungan antara struktur dan arsitektur: •
Ornamentasi struktur Dalam menentukan sistem struktur, bentuk yang diambil merupakan akibat yang logis dari perlindungan struktur pada bangunan. Kategori ornamentasi stuktur merupakan salah satu versi dimana bangunan hanya memiliki perlindungan struktur yang terlihat dengan beberapa penyesuaian yang minimum untuk alasan visual.
•
S truktur sebagai ornament ‘estetika insinyur dan arsitektur – adalah dua hal yang bergerak bersama dan saling mengikuti’. Hubungan antara struktur dan arsitektur dalam kategori ini meliputi manipulasi pada elemen struktur dengan kriteria visual sebagai kriteria utama. Hubungan ini merupakan fenomena yang sangat menonjol pada abad kedua puluh. Seperti halnya dalam kategori ornamentasi pada
35
struktur, kategori ini juga mementingkan efek visual akan tetapi tidak seperti dalam ornamentasi pada struktur, proses desain pada kategori ini lebih dikendalikan oleh pertimbangan visual dibanding pertimbangan teknis. Akibatnya kinerja struktur-struktur ini jauh dari ideal jika dinilai oleh kriteria teknis. Struktur sebagai ornament dapat dibedakan dalam tiga versi, sebagai berikut: 1. Pada awalnya, struktur digunakan secara simbolik. Pada versi ini peralatan yang dihubungkan dengan efisiensi struktur, yang sebagian besar didapat dari industri luar angkasa dan dari ilmu pengetahuan fiksi, digunakan sebagai perbendaharaan visual yang dimaksudkan untuk menyampaikan ide tentang
kemajuan
dan
dominasi
teknologi
di
masa
depan.
2. S truktur ekspos yang mengagumkan direncanakan sebagai respon terhadap keadaan buatan yang diciptakan. Pada bangunan jenis ini, bentuk struktur yang diekspos dibenarkan secara teknis, tetapi hanya sebagai solusi untuk permasalahan teknis yang tidak perlu yang diciptakan oleh para perencana bangunan. 3. Penggunan pendekatan di mana struktur diekspresikan untuk menghasilkan bangunan yang menarik dengan menggunakan teknologi terkenal, tetapi di mana tujuan visual yang diinginkan tidak cocok dengan logika structural. Tidak adanya penggunaan gambaran yang jelasjelas berhubungan dengan teknologi maju membedakan kategori ketiga ini dari kategori yang pertama.
36
•
S truktur sebagai arsitektur(S TRUKTUR BENTANG LEBAR) Dalam suatu perencanaan bangunan dimana batas dari apa yang mungkin secara teknis
dikerjakan,
tanpa memungkinkan
kompromi terhadap
persyaratan struktur. Ini adalah jenis ketiga dari hubungan antara struktur dan arsitektur yang juga diartikan sebagai struktur tanpa ornament, tetapi mungkin lebih tepatnya adalah struktur sebagai arsitektur. Batasan dari apa yang memungkinkan secara struktur dapat dicapai untuk bangunan dengan bentang sangat panjang dan sangat tinggi. Kasus lainnya adalah bila diinginkan berat struktur yang sangat ringan agar bangunan dapat mudah dipindahkan, atau adanya hal-hal teknis lainnya yang begitu penting sehingga dapat menentukan perencanaan. •
S truktur sebagai penghasil bentuk/S truktur yang diterima Kategori ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara struktur dan arsitektur dimana persyaratan structural diijinkan untuk sangat kental mempengaruhi bentuk bangunan walaupun struktur tersebut sebenarnya tidak diekspos. Dalam jenis hubungan ini digunakan susunan elemen yang paling pantas secara struktur dan arsitektur disesuaikan dengannya. Alasan mengapa kedua kasus dibedakan adalah karena bentuk kedekatan hubungan antara arsitektur dan struktur sangat bervariasi. Kadang-kadang hal ini sangat positif, dengan kemungkinan bentuk struktur yang dihasilkan dapat digunakan untuk disumbangkan pada suatu gaya arsitektur. Alternatif kedua, meskipun bentuk
37
bangunan sangat ditentukan untuk memenuhi persyaratan structural, kepentingan arsitektural diletakkan di tempat lain. •
S truktur yang diabaikan dalam Proses Pembuatan Bentuk dan Bukan Bagian dari Pembentukan Estetika. Sejak pengembangan teknologi struktur dengan menggunakan baja dan beton bertulang, maka memungkinkan untuk merencanakan bangunan tanpa mempertimbangkan bagaimana struktur tersebut dapat didukung dan dibangun setidaknya pada proses tahap persiapan atau pendahuluan. Hal tersebut di atas menjadi memungkinkan karena sifat kekuatan yang dimiliki oleh baja dan beton bertulang, sehingga hampir semua bentuk dapat dibangun, selama bentuknya tidak terlalu besar dan tidak ada batasan keuangan. Kebebasan ini merupakan kontribusi yang berarti dan sering tidak dinyatakan dalam teknologi struktur yang dibuat untuk arsitektur, dengan membebaskan arsitek dari kekangan yang dipaksakan oleh kebutuhan untuk mendukung bangunan dengan pasangan bata dan kayu. Pada tahun 1973, Eduard S ekter dalam Structure, Construction and
Tectonics mendefinisikan tektonik sebagai ekspresi yang ditimbulkan oleh penekanan struktur dari bentuk konstruksi, dengan demikian hasil ekspresi tektonika tidak dapat diperhitungkan hanya sebagai istilah pada struktur dan konstruksi saja.
Hubungan antara struktur dengan arsitektur dimana struktur mendukung ekspresi arsitektur pada bangunan dimana struktur sebagai ornament untuk
38
menciptakan estetika, ada kaitannya dengan arsitektur “tekonik”. Istilah tektonika sepertinya masih kurang dikenal di lingkungan arsitektur. Tektonika erat kaitannya dengan material, struktur dan kontruksi, namun tektonika lebih menekankan pada aspek estetika yang dihasilkan oleh suatu sistem struktur atau ekspresi dari suatu konstruksi dari pada aspek teknologinya.
Pengetahuan dan pembelajaran tektonika yang berkaitan dengan seni mengolah struktur, konstruksi dan material dapat merupakan jembatan penghubung yang harmonis antara struktur dan konstruksi sebagai teknologi dengan penciptaan ruang dan bentuk arsitektur. Hal tersebut memperlihatkan bahwa struktur tidak hanya ditekankan pada faktor logika kalkulasi perhitungan dimensinya saja, namun lebih dari itu, struktur hendaknya memperlihatkan ekspresi dalam bangunan, serta memperlihatkan keindahan dalam setiap hubungan konstruksi antara bahan bangunan. Pada intinya, tektonika dalam arsitektur bisa dikatakan merupakan sebuah seni
penggubahan
bentuk,
dimana
dalam
menggubah
sebuah
bentukan
memperhatikan aspek-aspek penting dalam arsitektur, yaitu Keindahan / Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas). Dalam hal ini, tektonika merupakan sebuah sistem yang mementingkan fungsi dari struktur sebuah bangunan, namun di samping itu struktur pada bangunan tersebut menjadi aspek penting dalam menentukan estetika bangunan tersebut.
39
Uraian yang ada menunjukkan bahwa sebuah sistem struktur pada suatu bangunan juga penting bukan hanya dari segi kekuatan bangunan tetapi juga merupakan pendukung estetika bangunan tersebut.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. (www.wikipedia.com).
Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan mereka. Karenanya, identifikasi kognitif suatu struktur berorientasi tujuan dan tergantung pada pengetahuan yang ada. (www.wikipedia.com).
Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Umumnya sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik teknik bangunan maupun sarana dan prasarana yang dibuat
ataupun
ditinggalkan
oleh
manusia
dalam
perjalanan
sejarahnya.
(www.wikipedia.com).
40
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem struktur bangunan adalah satu kesatuan bangunan yang terdiri dari berbagai elemen – elemen pada bangunan yang salin g berhubungan.
II.2.1. Elemen-Elemen Dasar S truktur Elemen dasar pada sistem struktur bangunan dibagi menjadi elemen struktur vertikal (kolom, dinding, gabungan dimana dapat diletkkan tegak, miring atau kurva) dan elemen struktur horizontal ( balok – balok, plat lantai, atap datar).
II.2.2. S istem S truktur Truss
Dalam arsitektur dan teknik struktur, tuss adalah sebuah struktur yang menghubungkan satu atau lebih bentuk segitiga secara lurus dengan ujung yang dihubungkan pada sambungan seperti titik. Beban dari luar dan reaksi terhadap beban tersebut dianggap hanya bereaksi pada titik sambungan dan hasil tanggapan dari beban itu adalah berupa tegangan. Gaya momen juga termasuk didalamnya dengan jelas karena dan hanya karena semua sambungan truss mengalami putaran.
Truss datar adalah gabungan dari bentuk segitiga dan titik yang membentuk dua dimensi, Sementara space truss dari bentuk segitiga dan titik yang berkembang menjadi 3 dimensi.
41
Gambar 2.6 Space frame truss (Sumber: www.wikipedia.com) Karakteristik truss : A truss is composed of triangles because of the structural stability of that shape and design. A triangle is the simplest geometric figure that will not change shape when the lengths of the sides are fixed. In comparison, both the angles and the lengths of a four-sided figure must be fixed for it to retain its shape. (www.wikipedia.com)
Truss itu terdiri dari banyak segitiga karena kestabilan struktur dari bentuk dan desain. Sebuah segitiga adalah figure geometrik yang paling simple, yang tidak mengubah bentuk saat panjang sisi sudah sesuai. Dalam perbandingan, sudut dan panjang dari figur 4 sisi haruslah sesuai untuk mempertahankan bentuknya.
Jenis – jenis Truss :
42
•
Pratt truss
Gambar 2.7 (Sumber: www.wikipedia.com) •
Bow string roof truss
Gambar 2.8 (Sumber: www.wikipedia.com •
King post truss
Gambar 2.9 (Sumber: www.wikipedia.com)
43
•
Queen post truss
Gambar 2.10 (Sumber: www.wikipedia.com) •
Lenticular Truss
Gambar 2.11 (Sumber: www.wikipedia.com)
•
Town's lattice truss
Gambar 2.12
44
(Sumber: www.wikipedia.com)
•
Vierendeel truss
Gambar 2.13 (Sumber: www.wikipedia.com)
II.2.3. Penerapan “TRUSS ” Pada Sistem S truktur Bangunan
Pada suatu sistem struktur bangunan, Truss dapat dipergunakan sebagai kolom, balok, dan atap. Truss juga dapat dipergunakan pada kulit bangunan tinggi yaitu sebagai bracing. Aplikasinya dapat terlihat pada gambar-gambar dibawah ini:
a) Kolom
Gambar 2.14 (Sumber: www.wikipedia.com)
45
b) Balok
Gambar 2.15a
Gambar 2.15b
(Sumber: Jeong, Ji-Seong,2008)
(Sumber: www.wikipedia.com)
c) Dinding (bracing)
Gambar 2.16 (Sumber: www.google.com)
46
d) Atap
Gambar 2.17 (Sumber: www.google.com)
II.2.4. Kelebihan dan kelemahan “truss”
Kelebihan: •
Struktur Truss dapat dijadikan elemen – elemen dasar pada bangunan, yaitu kolom, balok, dinding, dan atap.
•
Penggunaan struktur truss sebagai balok memperpendek “floor to floor” pada bangunan beretingkat.
•
Dengan struktur truss, bentuk apapun dapat diwujudkan seperti bentuk lengkung maupun dome.
•
Struktur tuss selain lebih kuat juga lebih ringan dari struktur lain.
Kekurangan:
47
•
Dalam mendesain perlu ketelitian dan presisi yang tinggi.
•
Struktur truss dengan menggunakan baja tidak tahan api dan jika diekspos dapat korosi/berkarat.
Berdasarkan pembahasan diatas, maka topik “Ekspresi Bentuk Arsitektur Dengan Sistem Struktur Truss” dan tema “Penggunaan Truss Pada Sistem Struktur Bangunan Untuk M ewujudkan Ekspresi Bentuk Arsitektur Bangunan Hotel Resort Tepi Pantai” yang dipilih sebagai usaha membuktikan bahwa dalam sebuah desain bangunan, struktur juga memeng persn penting dalam terwujudnya ekspresi arsitektur dan juga untuk menunjukkan bahwa
struktur “truss” itu bervariasi
sehingga fleksibel penggunaannya pada bagian – bagian elemen bangunan untuk menciptakan bentuk – bentuk menarik.
II.3. Tinjauan Lokasi Berikut adalah tinjauan mengenai kota Jakarta dan kawasan Ancol. Data dan informasi mengenai Jakarta didapat dari Pemerintahan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. II.3.1. Tinjauan Terhadap Kota Jakarta Letak Geografis dan Topografis Secara geografis Jakarta terletak pada 106o22’42” BT - 106o58’18” BT dan 5o19’12” LS - 6o23’54” LS. Ketinggian tanah adalah 0 – 10 m di atas permukaan laut (dari titik 0 m di Tanjung Priok) serta 5 – 50 m di atas permukaan laut dari Banjir Kanal sampai batas Selatan DKI Jakarta.
48
Kondisi iklim Jakarta beriklim tropis, dengan suhu tahunan rata-rata 27 oC dengan kelembaban 80% - 90%. Karena terletak di dekat garis khatulistiwa, arah angin dipengaruhi oleh angin musim. Angin musim barat bertiup antara November dan April, sedang angin musim timur antara M ei dan Oktober. Suhu kota Jakarta dipengaruhi angin laut yang nyaman karena disepanjang pantai. Curah hujan rata – rata 2,000 mm, curah hujan paling besar sekitar bulan Januari dan paling kecil pada bulan Desember.
II.3.2. Tinjauan Terhadap Kawasan Ancol Dilihat dari kondisi Meteorologi, Teluk Jakarta memiliki iklim basah pada bulan November – April, iklim kering pada bulan M ei – Oktober, dan iklim pancaroba pada bulan April – M ei atau pada bulan Oktober – November. Angin yang dominan terjadi pada Barat/Barat Laut dengan kecepatan 10 – 20 knot, dan pada arah Timur/Tenggara kecepatan 7 –15 knot. Tinggi rata–rata gelombang 0.5 M – 1.5 M di musim basah, sedangkan pada musim kering 0.5 M – 1.0 M . Suhu udara maksimum 31.7o C dan minimum 23.6 o C. Tekanan udara 1009.0 mb – 1010.0 mb. Kelembaban udara bulanan 80%. Kawasan Ancol dibagi menjadi 3, yaitu: Bagian barat : Pantai Indah Kapuk, Pluit, Pantai M utiara M uara Angke dikembangkan dengan peruntukkan utama permukiman
49
Bagian Tengah : Sunda Kelapa, Ancol, Kemayoran, dikembangkan dengan peruntukkan campuran dengan kepadatan tinggi. (Kawasan rekreasi & pemukiman, pusat niaga, revitalisasi Sunda Kelapa). Bagian timur : diperuntukkan bagian kegiatan pelabuhan, pergudangan, dan pusat distribusi.
II.3.3. Tinjauan Terhadap Lokasi Proyek Berikut merupakan tinjauan terhadap lokasi proyek dengan data sebagai berikut : Judul Proyek
: Hotel Resor Tepi Pantai
Lokasi Proyek
: Jl. Puri M arina
Kasus Proyek
: Fiktif
Pemilik Proyek
: Swasta
Luas Tapak
: 2.0005 Ha
KDB
: 45%
KLB
:4
GSB
: 20 m (bagian utara & timur), 12m (bagian Selatan)
M aksimal lantai
: 24 lantai
Besaran Proyek
: ± 9,000 m2
Peruntukan Proyek: Kantor jasa / perdagangan Batas – batas lokasi proyek : •
Utara
: Jalan Puri M arina dan laut lepas
50
•
Selatan
: Jalan Puri M arina dan kawasan perumahan
•
Barat
: Karya Utama Hijau (Kut)
•
Timur
: Jalan Puri M arina dan laut lepas
U
Gambar 2.18 Peta Lokasi Proyek (Sumber: tatakota-jakartaku.net)
Gambar 2.19 Kondisi Lokasi Tapak
51
Kondisi tapak saat ini masih berupa tanah kosong yang belum diolah. Ada beberapa bagian tanah masih terendam air laut. Jalan disekitar tapak berupa pengerasaan aspal.
Gambar 2.20 Bangunan hunian sekitar tapak
Pada gambar terlihat bahwa lingkungan di sekitar tapak terdapat beberapa bangunan hunian maupun office dengan bentuk – bentuk modern yang menarik.
Alasan dipilihnya tapak ini adalah karena posisi tapak yang memungkinkan pemanfaatan view laut secara maksimal. Kondisi tanah adalah tidak berkontour. Bentuk tapak juga memudahkan dalam mendesain bangunan. Kawasan disekitar tapak juga masih belum banyak yang dibangun tetapi terlihat beberapa bangunan hunian telah dibangun. Bentuk – bentuk bangunan rumah yg telah ada cukup menarik dan ini menjadi bukti bahwa
52
desain bangunan yang tepat dan serasi untuk kawasan ini adalah yang menarik dimana mendukung tema yang ambil berhubungan dengan ekspresi bentuk arsitektur melalui struktur truss.
II.4. LANDAS AN TEORI •
Teori Vitruvius bahwa 3 faktor utama dalam arsitektur adalah Keindahan / Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas).
•
Ishar (1992) menyebutkan ada 3 faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam perancangan arsitektur yaitu fungsi, struktur, dan estetika.
•
Pada tahun 1973, Eduard S ekter dalam Structure, Construction and Tectonics mendefinisikan tektonik sebagai ekspresi yang ditimbulkan oleh penekanan struktur dari bentuk konstruksi.
53
II.5. S TUDI BANDING II.5.1. S tudi Literatur Hotel Resort
Gambar 2.21 Facade bangunan (Sumber: www.halekulani.com) Hotel ini dekat dengan pusat keramaian di 14 mil pantai Waikiki, Halekulani (rumah menyerupai surga) menyediakan oasis yang sangat elegant. Kawasan seluas 2 Ha meliputi 5 bangunan yang saling berhubungan/terkoneksi di sekitar taman, kolam renang, teras dan lapangan, memberikan kesan terisolasi dari keramaian. Bangunan ini terdiri dari 456 kamar & 44 suites yang memiliki pemandangan laut dan bangunannya memiliki 16 toko dibelakang hingga 1 dan 2 toko di depan pantai.
54
AREA PRIVATE
BACK OF THE HOUSE
Gambar 2.22 Ground Floor (Sumber: www.halekulani.com) Pada Ground Floor Plan menunjukkan enterance lobby, shops, restauran, area servis. Back of house terdapat pada 3 lantai diatas area servis. Guestroom berada pada lantai 5 – 11.
55
Gambar 2.23 Second Floor (Sumber: www.halekulani.com)
Hotel ini merupakan hotel bintang 5 dengan penyediaan fasilitas yang lengkap. Perletakkan fasilitas terpusat di tengah – tengah bangunan. Penempatan Front Of House dengan Back Of House terpisah dengan baik.
56
Zoning kamar pada bangunan :
57
Hotel ini dipilih sebagai studi banding karena hotel ini merupakan hotel resor bintang 5 yang terpilih menjadi the best resort tropical di dunia dalam salah satu majalah travel selama 3 tahun berturut-turut (1990-1992). Alasan lainnya karena posisi bangunan yang berada dekat pantai dengan luasan 2 Ha. Perletakkan ruang pada hotel ini juga cukup baik karena sirkulasi service dan office dengan sirkulasi tamu tidak tercampur. Perletakkan fasilitas yang terpusat ditengah bangunan untuk menimbulkan kesan privasi dan terisolir dari keramaian merupakan tujuan utama dari sebuah resor juga diterapkan dengan baik pada bangunan ini.
The Kahala Hilton, Honolulu, Hawaii
Gambar 2.24 Facade bangunan (Sumber: www.kahalaresort.com)
58
Gambar 2.25 Plan of site at lobby enterance level
BACK OF THE HOUSE
FRONT OF THE HOUSE AREA PRIVATE
Gambar 2.26 Ground floor, back of house and restaurant areas (Sumber: www.kahalaresort.com)
59
Zoning kamar bangunan :
Alasan memilih bangunan ini karena lokasinya yang berada di daerah pantai dan juga dari segi struktur bangunan dan material sudah lebih modern dan ada perpaduan antara alam dengan struktur. Hal ini terlihat pada kisi-kisi bangunan yang digunakan selain sebagai penyangga bangunan juga sebagai tempat tanaman menjalar yang mencitrakan suasana hawaii. Pembagian ruang antara Front Of House dan Back Of House terpisah dengan baik.
60
Burj Al-Arab, Dubai
Gambar 2.27 Facade bangunan Burj Al-Arab (Sumber : www.google.com)
Burj Al-Arab yang unik dan mewah ini menawarkan yang terbaik dari segi fasilitas, lokasi, pelayanan dan desain. M endominasi garis pantai Dubai dengan bentuknya yang seperti layar kapal mengembang. Sistem S truktur
: Struktur rangka
Material •
Fasade bangunan : Glass, teflon-coated fiberglass
•
Building structure : Baja, reinforced concrete
61
Jenis – jenis kamar yang tersedia :
Gambar 2.28 Royale suites (Sumber: www.google.com)
Gambar 2.29 Deluxe suites (Sumber: www.google.com)
62
Keterangan
Hotel Halekulani
Hotel Kahala
Hotel Burj AlArab
Lokasi
Tepi pantai
Tepi pantai
Tepi pantai
2 Ha
2 Ha
-
Jumlah massa bangunan
Tunggal
Tunggal
Tunggal
Jumlah unit kamar
500 unit
370 unit
220 unit
Jumlah lantai
15 lantai
10 lantai
60 lantai
Luas bangunan
36.900 m2
31.600 m2
Standart hotel
Bintang 5
Bintang 5
Bintang 5
320 – 500 Orang
500 Orang
-
Kombinasi
Kombinasi
Single- loaded
Residential (71,3 %)
Residential(74,1%)
-
Publik (11,5%)
Publik (13,5%)
Administrasi (2,3%)
Administrasi (1%)
Luas tanah
Kapasitas ballroom Jenis koridor Persentase ruang
Back (17,2%)
of
house Back
of
house
(11,4%)
Tabel II.5. Perbandingan Proyek Berdasarkan Studi Literature
II.5.2. S tudi Literatur S truktur Truss Pada Bangunan Turning Torso Terletak di selat Öresund, merupakan bangun pencakar langit. M enara ini dirancang oleh arsitek Spanyol, Santiago Calatrava dan secara resmi dibuka pada 27 63
Agustus 2005. M enara ini mencapai tinggi 190 meter (623 kaki) dengan 54 tingkat. Setelah selesai, menara ini menjadi bangunan tertinggi di Skandinavia, dan bangunan apartemen tertinggi kedua di Eropa, setelah Triumph-Palace setinggi 264 meter di M oskow.
Gambar 2.30 Facade bangunan (Sumber: repository.gunadarma.ac.id8000Rully_923.pdf) Rancangan gedung ini didasarkan kepada sebuah pahatan oleh Santiago Calatrava yang disebut Twisting Torso. M enara ini menggunakan kotak bertingkat lima yang berputar apabila dipasang; bagian paling atar berputar 90 derajat searah jarum jam dengan lantai dasar. Setiap lantai secara dasar berisi sebuah ujung persegi yang mengitari pusat gedung, bersama dengan ujung segitiga, yang didukung oleh sebuah tangga-tangga besi. Dua kotak bawah digunakan sebagai perkantoran. Kotak ke-3 hingga ke-9 merumahkan 149 apartemen mewah.
64
Gambar 2.31 Sketsa bentuk (Sumber: repository.gunadarma.ac.id8000Rully_923.pdf) Pahatan Twisting Torso dengan marmer putih berdasarkan pada bentuk manusia apabila berputar.
Gambar 2.32 struktur & Konstruksi bangunan (Sumber: repository.gunadarma.ac.id8000Rully_923.pdf) Bangunan tingkat tinggi sangat rentan terhadap gaya lateral, rangka kaku dengan tambahan bracing seperti bracing diagonal atau rigid core, pada bangunan ini untuk menyeimbangi lekungan bentuknya, maka bracingnya menggunakan pilar – pilar baja yang mengelilingi tepi bangunan yang saling menyilang dibaut dengan diafragma yang kaku. Struktur tersebut akan berlaku seperti balok kotak berkantilever dalam menahan gaya – gaya lateral.
65
Gambar 2.33 bagian jendela dan tube tiap bagian (Sumber: repository.gunadarma.ac.id8000Rully_923.pdf)
Jendela-jendela pada bangunan ini dibuat kecil, karena dengan menggunakan sistem bearing wall jendela yang besar akan mengurangi kekuatan bangunan. Frame tube pada bangunan memiliki kolom – kolom yang rapat mengelilingi dan terhubung secara kaku dengan balok – balok spaderal. Perforated shell tube pada bangunan ini dibuat bergeser dan tertarik dengan bukaan dengan ritme yang teratur diikat bersamaan dengan barace. Latticed truss tube berkeliling secara diagonal sesuai kemiringan yang rapat tanpa kolom.
Gambar 2.34 frame tube saling terikat (Sumber: repository.gunadarma.ac.id8000Rully_923.pdf)
66
Bangunan ini dipilih untuk studi banding berdasarkan pertimbangan struktur bangunan yang ditonjolkan untuk memberi estetika bangunan dan juga kuat berdiri, meskipun lokasi dan jenis proyek berbeda tapi ini menunjukkan bahwa bangunan yang menonjolkan struktur khususnya truss sebagai bracing pada facade bangunan sangat terlihat ekspresif dan estetis.
II.5.2. S tudi Lapangan
Gambar 2.35 Facade bangunan M ercure Convention Center.
Gambar 2.36 Peta Lokasi bangunan M ercure Convention Centre 67
Nama Hotel : Mercure Convention Center (MC Alamat
: Jl. Pantai Indah Ancol Jakarta Baycity Jakarta Utara 14430
Klasifikasi
: Resort and Bussiness 4 Stars International Hotel ¾ M CC adalah satu-satunya hotel berbintang 4 di Jakarta, yang memiliki pemandangan laut (seaside hotel)
Fasilitas : 1. Lapangan tenis/futsal/basket 2. 3 restoran : Japanesse Restaurant, Nelayan Lobby Bar, dan Coffee shop 3. Children Playground & Mimo Kid’s Club - Facilities : Ball Pool, Barbie House, Lego, Dolls, Playstation 2 - Activities : Drawing, Coloring, Handicrafting, Cartoon TV, Mimo Chef, Kid’s Movie & Popcorn 4. Drug Store 5. Function rooms, meeting room, Ballroom 6. Bicycle Rental 7. Billiard 8. Jetski, Windsurfing 9. Batavia lounge and family karaoke
Gambar 2.37 Kolam
Gambar 2.38 Playground kids 68
Gambar 2.45 Kolam
Gambar 2.39 Wedding bar
Gambar 2.40 Restauran
Gambar 2.42 Butik
Gambar 2.41 Travel
Gambar 2.44 Floris
Gambar 2.43 Bussiness centre
Gambar 2.45 Whiskey store
Gambar 2.46 Bar corner
69
Berdasarkan gambar – gambar interior bangunan, bahan material lantai yang digunakan adalah granit dan karpet khususnya didaerah lobby, untuk dinding menggunakan cat dan ornamen kayu dan adanya permainan bentuk plafond. Fasilitas yang tersedia juga sangat lengkap. Ini menunjukkan bahwa target market adalah kalangan menengah atas dan memenuhi standar bintang 4 internasional. Jumlah parkir : - 550 parkir mobil - 150 parkir motor - parkir bus mencapai 30 buah, dengan menggunakan area parkiran mobil - M obil servis (untuk loading) di bagian belakang dengan kapasitas 2 - 3 mobil
Jumlah kamar
: 434 unit kamar
Tipe-tipe kamar : 1. Superior (standard) Æ Twin bed 124 unit kamar, King bed 20 unit kamar 2. Deluxe (tower) Æ Twin bed 70 unit kamar, King bed 15 unit kamar 3. Deluxe ocean Æ Twin bed 118 unit kamar, King bed 28 unit kamar Î M emiliki connecting door di tiap unit kamar Î Dilengkapi dengan balkon Î Ocean View 4. Studio Suite ÆKing bed 31 unit kamar Î Beberapa memiliki ocean view 5. PeLangi Suite Æ1 unit kamar
70
Î Living room, dry kitchen, bedroom, bathroom 6. Junior Suite Æ King bed 9 unit kamar Î + Living room 7. Senior Suite Æ 6 unit kamar Î King bedroom, twin bedroom, living room, dry kitchen Î Junior Suite + Deluxe Ocean 8. Royal Suite Æ 1 unit kamar Î Ocean view Î Dilengkapi dengan balkon Î Living room, dinning room, master bedroom, master bathroom, 1 twin room, bathroom, kitchen 9. President Suite Æ 1 unit kamar Î Ocean view Î Dilengkapi dengan balkon Î Living room, dinning room, master bedroom, master bathroom, 1 twin room, bathroom, kitchen
Massa bangunan : Bangunan di bagi menjadi 2 bagian, main building dan tower Jumlah lantai
: M ain building terdiri dari 7 lantai, dan tower terdiri dari 10 lantai
Tinggi plafon
: - Kamar : 2.5 m, drop ceiling 2,2 m - Koridor 2,2 m
Lebar koridor
: 2 – 2,2 m
71
Foto – foto type kamar :
Gambar 2.47 Interior Deluxe oceon
Gambar 2.48 Interior Presidential suite
Gambar 2.49 Balkon Deluxe oceon
Back Office Back Office terdiri dari ¾ HRD (unit yang menangani segala sesuatu mengenai karyawan) = ruangan terdapat di lt. dasar ¾ Accounting (menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan) = terletak di lt. 2 Entrance dibagi menjadi 2: - untuk tamu - untuk servis, karyawan
72
Ruangan di area Servis 1. Ruang HRD Æ R. Asisten, R. HRM (human resources manager), ruang penerima tamu 2. Ruang pimpinan dan ruang wakil 3. Financial Control 4. Training Room 5. Ruang Interview 6. Engineering Room 7. Ruang Tamu 8. Kafetaria Æ dapur, smoking room 9. Gudang Æ gudang kering, gudang basah, chiller, gudang ikan, gudang daging, gudang sayur, gudang penyimpanan minuman, gudang perlengkapan (alat-alat tulis) 10. Receiving Store 11. Gudang Penerima 12. Ruang Staff 13. House Art 14. Florist 15. General Store 16. AC Store 17. Chemical Store 18. AHU 19. Tile Store 73
20. STP Room 21. Kitchen & Steward Æ Dry kitchen, banquet kitchen, drink bar, bakery, hot kitchen, pastry, butcher, etc.
Gambar 2.50 Denah ruang
FOTO :
Gambar 2.51 Interior ruang
74
Gambar 2.52 Denah ruang cafetaria
Gambar 2.53 Interior ruang cafetaria
75
Pada area lobby terdapat : ¾ Bussiness Center = melayani print, scan, fotocopy, fax = memberikan informasi rekreasi (terutama di ancol), ticketing untuk travelling, informasi hotel lainnya = dikenakan cash ¾ Souvenir/Gift Shop = menjual boneka, makanan (coklat, snack, dsb.), baju ¾ Lounge (nelayan bar) = melayani welcome drink, minum santai, dinner & lunch, room service = buka 24 jam = setiap hari senin – jumat ada live entertaint dari jam 6 – 10, sabtu dari jam 7 – 11 ¾ Receptionist = ada bagian front desk dan ada back office (menangani operasional & reservasi) ¾ Boutique ¾ Travel ¾ Wine Shop ¾ Penitipan barang ¾ FOM room ¾ Lift - 3 lift ke main building - 3 lift ke tower - 3 lift barang di back office - 1 lift servis unit
76
DIAGRAM RUANG KAMAR :
Gambar 2.54 Bubble royal
Gambar 2.55 Bubble presidential suite 77
¾ Pada royal dan presidential suite yang memiliki lebih dari 1 kamar, apabila unit tersebut tidak ada yang menyewa, maka kamar yang lain selain master bedroom dapat disewakan seperti unit king bed & twin bed yang biasa. ¾ Royal suite terdapat di lt. 10 & presidential terdapat di lt. 6 ¾ Bedanya studio suite, junior suite, pelangi suite, dan senior suite : Studio suite tidak ada living room seperti standard room hanya saja ukuran Kamar & kamar mandi lebih luas = junior suite ada living room dengan king bedroom = pelangi suite seperti studio hanya saja ada living room = senior suite, gabungan dari junior & deluxe Perbedaan dapat dilihat dari luas kamar & fasilitasnya ¾ untuk kamar yang menghadap ke laut memiliki balkon ¾ kamar royal & presidential memiliki view yang menghadap ke laut.
Analisis : Pada hotel ini, pembagian Front Of House dengan Back Of House terpisah dengan baik. Fasilitas – fasilitas yang tersedia juga cukup lengkap. Penyediaan ruang – ruang meeting juga cukup banyak dan sesuai dengan kriteria hotel bintang 4 internasional.
Kesimpulan : Dari beberapa studi banding yang ada dapat disimpulkan bahwa untuk sebuah hotel terdapat pembagian ruang – ruang menjadi Front Of House dan Back
78
Of house. Front Of House biasanya diletakkan pada posisi yang dekat potensi view dan jauh dari dari jalan utama. Back Of House posisi dekat dengan jalan dengan maksud mempermudah sirkulasi servis. Peresentase area dalam bangunan juga memberikan gambaran besar perbandingan yang ideal untuk area publik, private, administrasi, dan service ubntuk sebuah hotel resor. Struktur bangunan sekarang ini sudah sangat maju dan menarik untuk ditonjolkan seperti pada bangunan “Al-Burj”, dubai. Selain itu, struktur juga dapat menciptakan ekspresi arsitektur yang menarik seperti bangunan “Turning torso” dimana bangunan tersebut merupakan bangunan tingkat tinggi dengan struktur yang tidak menyebabkan bentuk bangunan hanya kotak – kotak saja. Bangunan tersebut juga berada di kawasan tepi pantai yang membuktikan bahwa bangunan tinggi juga dapat dibangun dekat laut dan struktur pada bangunan juga dapat menjadi menarik dan estetis.
79