BAB II TINJAUAN DAN LANDAS AN TEORI
II.1.
Tinjauan Umum
II.1.1. Pengertian Hunian Hunian adalah tempat tinggal atau kediaman ( yang dihuni ). Kebutuhan akan hunian atau rumah, merupakan tuntutan dasar dari masyarakat yang selalu ada dan harus terpenuhi. Rumah adalah : ¾ Bangunan untuk tempat tinggal ¾ Bangunan pada umumnya “House is building or dwelling for human residence” ( rumah adalah bangunan tempat tinggal manusia )
II.1.2. Pengertian Perumahan Lingkungan perumahan adalah sekelompok rumah dengan prasarana dan fasilitas lingkungannya. ¾ Prasarana lingkungan antara lain adalah jalan, saluran air minum, saluran air limbah dan hujan, listrik dan pembuangan sampah. ¾ Sarana lingkungan antara lain berupa kelengkapan fasilitas pendidikan, kesehatan, perobadatan, perbelanjaan dan niaga,
pemerintahan dan
pelayanan umum, rekreasi dan kebudayaan, olahraga dan lapangan terbuka.
7
Fungsi lingkungan perumahan adalah sebagai berikut : ¾ Tempat tinggal dan lingkungan hunian ( sekelompok masyarakat keluarga atau individu yang terpisah dari kawasan kerja ). ¾ Tempat penghuni memenuhi kebutuhan raganya berupa makan, minum, kesehatan, pendidikan, dll. ¾ Tempat penghuni melakukan aktivitas social budaya dan bermasyarakat. ¾ Tempat penghuni memenuhi kebutuhan jiwanya berupa aktivitas sosial, keagamaan, kesenian, dll. Tipe-tipe bangunan atau hunian berkaitan dengan besarnya kapling dan arah bukaannya : ¾ Tunggal ¾ Koppel ¾ Deret ¾ M assionet ¾ Ruko ¾
Rumah susun / flat / apartemen.
( www.jakarta.go.id/dinasperumahan/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=20 )
II.1.3. Pengertian Apartemen Apartemen adalah sama dengan rumah susun. Yang membedakan hanyalah istilah yang dipakai. Apartemen disebut sebagai suatu bangunan yang terdiri dari tiga atau lebih unit hunian, yang merupakan suatu kehidupan bersama dan masingmasing unit dapat digunakan secara terpisah dalam lingkungan tanah yang terbatas.
8
Beberapa pengertian apatemen yang lain adalah sebagai berikut : ¾ M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Apartemen merupakan sebuah bangunan bertingkat yang terbagi dalam beberapa tempat tinggal dalam satu bangunan. ¾ M enurut Encarta Dictionary : Apartemen
sebenarnya merupakan
sebuah
ruang hunian,
sekarang
merupakan suatu kumpulan ruangan yang digunakan sebagai hunian atau suatu gedung apartemen yang terdiri dari sejumlah kumpulan ruang. ¾ M enurut Razzia Agustus dalam bukunya Sebuah Rumah dan Tamuku : Apartemen merupakan sebuah tempat tinggal ( terdiri atas ruang duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur / pantry, dsb ) yang berada pada suatu lantai bangunan bertingkat yang terdiri dalam beberapa tempat tinggal. Berdasarkan sifat kepemilikannya, apartemen yang dapat diperjual belikan disebut condominium.
II.1.4. Sejarah Apartemen
Gambar 1 : Perkembangan Apartemen
9
Apartemen berasal dari bahasa Italy
yaitu apartere yang artinya
memisahkan atau membagi. Apartemen lahir seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Dalam setiap perkembangannya, apartemen hanya dikenal pada Negara-negara pada bagian barat. Ini dimulai sejak revolusi industri, dimana terjadi urbanisasi besar-besaran dikota untuk mencari pekerjaaan dan penghidupan yang layak. Akibat yang terjadi adalah banyak investor menanamkan investasi dibidang pembangunan bangunan hunian. Akan tetapi, karena kebutuhan serta keterbatasan area lahan kota yang ada dan meningkatnya harga tanah diperkotaan akhirnya menuntut pemanfaatan tanah yang lebih optimal, serta bentuk dan hubungan ruang yang lebih singkat. Akibatnya terjadilah pembangunan bangunan hunian yang bersifat vertikal sebagai wujud dari pemanfaatan tanah yang lebih optimal. Perubahan pembangunan bangunan hunian vertikal pertama kali terjadi di Amerika. Awal perkembangannya di Amerika juga didasari karena adanya mobilitas yang tinggi, akibat dari pembangunan jalan-jalan baru yang dapat menghubungkan baik dalam kota maupun luar kota. Hal ini menyebabkan kota meluas kepinggiran dikota, yang akhirnya pemerintah Amerika Serikat membangun pusat hunian dengan orientasi vertikal. Perkembangan apartemen di Indonesia juga didasari oleh pertambahan jumlah penduduk, seperti yang terjadi di Amerika ini. Pembangunan bangunan vertikal berupa apartemen ini dengan mudah masuk kedalam kehidupan masyarakat Amerika disebabkan faktor sosial, ekonomi dan kebudayaan. Orang Amerika tidak ada landasan yang kuat dalam soal kebudayaan
10
sehingga orang Amerika lebih bisa menerima sesuatu yang baru dengan asas kebebasannya. Kebutuhan penduduk bertambah pesat dan mulai tidak seimbang dengan adanya bangunan-bangunan hunian vertikal yang ada, akhirnya membuat para investor mendirikan apartemen asal jadi, sehingga membuat perkembangan apartemen tidak memenuhi syarat keamanan, kenyamanan dan kesehatan. Hal serupa terjadi juga di Perancis, Jerman dan Inggris. Oleh sebab itu pada tahun 1876 dicetuskan hukum perumahan di New York yang menyangkut persyaratan keamanan dan kesehatan.
II.1.5. Karateristik Apartemen Berikut ini adalah beberapa kriteria yang harus dimiliki fisik dari suatu bangunan apartemen yaitu : ¾ M endukung
konsepsi
tata
ruang,
perkotaan,
dikaitkan
dengan
pengembangan pembangunan daerah perkotaan ke arah vertikal. ¾ M eningkatkan optimasi penggunaan lahan perkotaan. ¾ M endorong pembangunan pemukiman berkepadatan tinggi ¾ M emiliki ruang-ruang terbuka yang cukup besar yang berfungsi sebagai ruang interaksi atau komunal. ¾ M emiliki bentuk dasar massa yang mengikuti bentuk tapak agar tidak terjadi sudut-sudut tapak yang tidak terpakai ¾ Faktor keamanan dan kenyamanan merupakan prioritas, misalnya sirkulasi diutamakan untuk pejalan kaki.
11
¾ Perencanaan yang efisien dan efektif agar ruang kecil tetap dapat memberikan kenyamanan dan kenikmatan. ¾ Penggunaan bahan bangunan yang memiliki kriteria fungsional, mudah diperoleh
dipasaran,
mudah
perawatannya
dan
sedapat
mungkin
memberikan kesan prestige tinggi. ¾ Penggunaan teknologi membangun yang dapat menekan biaya konstruksi serendah-rendahnya.
II.1.6. Klasifikasi Apartemen Ada beberapa klasifikasi pembagian jenis-jenis apartement berdasarkan : 1. Sistem kepemilikan : ¾ Sistem sewa atau rental apatement : Apartemen yang disewakan dengan harga yang tetap setiap bulan kepada penghuni yang menempatinya, maintenance menjadi tanggung jawab pemilik apartemen. ¾ Sistem Kooperatif : Disini tidak ada keuntungan seperti pada sistem sewa. Setiap penghuni merupakan pemilik. Fasilitas seringkali lebih mewah dari pada sistem sewa, seperti adanya ruang-ruang pertemuan. ¾ Sistem kondominium : Kepemilikan apartemen melalui angsuran dari setiap calon penghuni. Setiap pemilik mempunyai surat hipotik dan fasilitas-fasilitas adalah milik bersama.
12
2. Peruntukannya : ¾ Apartemen untuk kaum buruh atau karyawan : Untuk buruh-buruh industri atau instansi swasta, dengan standart perencanaan yang ekonomis dan fasilitas serta privacy yang sangat minim. ¾ Apartemen untuk setiap instansi pemerintah : Untuk rumah bagi para karyawan pemerintah, dengan standart perencanaan tergantung anggaran biaya tersedia dan standart sosial karyawan tersebut ( low / middle / high ). ¾ Apartemen untuk disewakan : Dibangun oleh swasta ataupun pemerintah ( real estate ) dimana selain membantu pemerintah kota dalam pengadaan perumahan bagi penduduk, juga mempunyai tujuan komersil. ¾ Apartemen untuk dijual : Hampir sama dengan rental apartemen, hanya segi pemasarannya saja yang berbeda.
3. Ketinggian bangunannya : ¾ Low Rise Apartemen : M erupakan tipe bangunan bertingkat ( multiple dwelling ) dengan ketinggian 4 sampai 6 tingkat dan dapat dilengkapi dengan elevator. ¾ Medium Rise Apartemen : Dengan ketinggian 6 sampai 9 tingkat.
13
¾ High Rise Apartemen : Dengan ketinggian dapat mencapai 40 tingkat, sesuai kebutuhan dan harga tanah yang mahal. ¾ Masionette : Dengan ketinggian lebih rendah dari 4 tingkat. 4. Sistem penggabungan lantai : •
Simplex : Satu unit hunian terdapat pada satu lantai.
Gambar 2 : Apartemen dengan sistem simplex
•
Duplex : Satu unit hunian terdapat pada dua lantai.
14
Gambar 3 : Apartemen dengan sistem duplex
•
Ttriplex : Satu unit hunian terdapat pada tiga lantai.
Gambar 4 : Apartemen dengan sistem triplex
15
5. Bentuk massa : ¾ Slab
Gambar 5 : Bentuk massa slab
¾ Tower
Gambar 6 : Bentuk massa tower
¾ Variant -
Tower + Podium
Gambar 7 : Penggabungan bentuk massa tower dan podium
16
-
Slab + Podium
Gambar 8 : Penggabungan bentuk massa slab dan podium
6. Pencapaian : ¾ Elevated Apartemen : Pencapaian menggunakan sarana elevator atau lift, pada umumnya untuk ketinggian diatas 4 lantai. ¾ Walk-up Apartemen : Pencapaian menggunakan sarana tangga, pada umumnya untuk ketinggian dibawah 4 lantai. 7. Sistem Pelayanan Koridor : ¾ Single Loaded Koridor : Koridor satu sisi ditepi bangunan, pada sistem slab block.
Gambar 9 : Apartemen dengan satu koridor ditepi bangunan
17
¾ Double Loaded Koridor : Koridor ditengah pada sistem slab block.
Gambar 10 : Apartemen dengan koridor ditengah
¾ Koridor pada dua sisi ditepi bangunan, pada sistem slab block :
Gambar 11 : Apartemen dengan koridor pada dua sisi bangunan
¾ Koridor terpusat ditengah-tengah bangunan, pada sistem point block :
Gambar 12 : Apartemen dengan pelayanan core yang terpusat ditengah-tengah bangunan
18
8. Kepadatan jumlah ruang tidur tiap unitnya : ¾ Apartemen tipe studio atau effisiensi : Apartemen seperti ini merupakan apartemen yang kecil dengan harga sewa yang murah pada setiap unitnya. Jenis apartemen ini terdapat ruangan-ruangan utama seperti ruang tamu, ruang makan dan ruang kamar tidur. Disini juga terdapat sebuah fasilitas dapur yang menjadi satu bagian dengan ruangan utama, tetapi untuk kamar mandi terletak pada ruangan terpisah dan digunakan untuk seluruh penghuni apartemen. ¾ Apartemen satu ruang tidur : Apartemen seperti ini biasanya lebih banyak digunakan oleh orangorang yang berstatus masih single, dan juga banyak digunakan oleh pasangan-pasangan muda yang belum memiliki anak. ¾ Apartemen dua ruang tidur : Apartemen seperti ini biasanya diperuntukkan bagi setiap pasangan yang telah memiliki anak lebih dari 1 orang. ¾ Apartemen tiga tempat tidur : Apartemen seperti ini biasanya diperuntukkan bagi setiap pasangan yang telah memiliki 2 anak yang telah dewasa dan berjenis kelamin yang berbeda,
sehingga membutuhkan
lebih
dari 1
ruangan
untuk
memisahkan. ¾ Apartemen empat tempat tidur : Apartemen seperti ini biasanya digunakan apabila setiap pasangan telah memiliki lebih dari 3 orang anak, dan juga dikarenakan kesibukan
19
mereka masing-masing sehingga tidak ada waktu untuk membersihkan setiap sudut ruangan mereka, maka diperlukan juga ruangan tambahan bagi pembantu rumah tangga yang bekerja membantu membersihkan hunian mereka. ¾ Apartemen lima tempat tidur : Apartemen seperti ini biasanya digunakan apabila setiap pasangan membawa kerabat keluarganya untuk tinggal bersama-sama sehingga membutuhkan suatu ruangan yang lebih besar dan lebih luas. Apartemen seperti ini juga tergolong sebagai salah satu apartemen yang mewah dimana setiap unitnya bisa memiliki 3 lantai dan juga dari segi harganya yang relatif mahal. ( Samuel Paul, Apartemen Their Design and Development, new york, Rainhold, 1976 )
II.1.7. Apartemen Untuk Golongan Penghasilan Menengah Dalam merencanakan apartemen bagi masyarakat golongan menengah ada beberapa faktor yang harus diperhatikan antara lain : ¾ Privacy : Apartemen golongan menengah menuntut adanya privacy yang lebih dibandingkan dengan apartemen golongan bawah. Gangguan privacy dapat berawal dari dalam maupun luar bangunan, pandangan visual yang langsung, suara kebisingan maupun polusi getaran.
20
¾ Kenyamanan : Suatu kondisi dimana terjadi suatu sistem baik didalam apartemen seperti tata ruang, tata suara, tata udara, dll, sehingga penghuni akan merasa
betah
tinggal
didalam
apartemen.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi kenyamanan adalah sirkulasi, iklim, kebisingan, baubauan, bentuk, kebersihan, keindahan dan keamanan. ¾ Kesehatan : Diwujudkan melalui sistem yang baik, juga dapat didukung dengan sistem utilitas bangunannya, fasilitas penunjang yang dapat berupa fasilitas olahraga serta kondisi pencahayaan dan pengudaraan disekitar apartemen. ¾ Keamanan : Ditinjau dari apartemen itu sendiri, misalnya struktur konstruksinya kuat terhadap gempa, angin, hujan, dll. Diluar bangunan misalnya dengan adanya pos-pos jaga atau portal dissetiap pintu masuk dan pintu keluar. ¾ Teknologi : Faktor teknologi diperlukan untuk menekan waktu dan biaya dalam pembangunan sehingga tercapai suatu efisiensi dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat golongan menengah.
II.1.8. Kriteria Desain Apartemen Ada beberapa aspek yang sangat mempengaruhi dalam setiap mendesain sebuah apartemen, yaitu :
21
¾ Faktor fungsional apartemen secara keseluruhan. ¾ Adanya tanggapan dan keselarasan terhadap lingkungan sekitar. ¾ Kapasitas desain tiap unitnya dan setiap dari fasilitasnya harus diperhitungkan kapasitasnya secara tepat. ¾ Kompatibilitas meliputi aspek ergonomic dan harmoni. ¾ Ekonomi dan efisien. ¾ Fleksibilitas untuk mencapai pemanfaatan ruang secara maksimal. M isalnya, fleksibilitas terhadap pembagian ruang, fungsi ruang dan susunan ruang. ¾ Daya tahan dari bangunan dan peralatan yang digunakan sebaiknya berjangka waktu lama. ¾ Keindahan, kenyamanan dan ciri khas.
II.2
Tinjauan Khusus Topik Topik : Arsitektur M odern Tema : Penerapan Arsitektur M odern pada penampilan bangunan Apartemen Dosen Universitas Bina Nusantara di kawasan Kebun Jeruk Raya Kemanggisan-Palmerah Jakarta Barat.
Pengertian Arsitektur Modern Arsitektur M odern adalah sebuah karya yang kompleks dan kontradiktif , ia memiliki kemampuan untuk menunjukkan sebuah karya baru yang melanggar tradisi-tradisi yang telah ada. M eskipun demikian setiap karya dari arsitektur
22
modern tetap mengutamakan kesederhanaan sehingga tidak menampakkan suatu kerumitan. M is Van Der Rohe menyebutnya dengan “ Less Is More “ atau mengutamakan fungsi dari suatu bangunan. ( www.id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Meja_referensi/Archive_2 )
Ciri-ciri Arsitektur Modern Dibawah ini adalah beberapa klasifikasi dari ciri-ciri arsitektur modern berdasarkan : 1. Ideologi : ¾ Suatu gaya international. ¾ Berupa khayalan, idealis. ¾ Fungsional. ¾ Arsitek sebagai nabi. ¾ Elitis untuk setiap manusia. ¾ Zeitgeist. ¾ Bersifat menyeluruh dan luas. 2. Stylistic : ¾ Bersifat lurus kedepan. ¾ Sederhana. ¾ Bentuk abstrak. ¾ M empertahankan kemurnian. ¾ Estetika mesin, logika, sirkulasi, teknologi, mekanikal. ¾ Anti ornament.
23
¾ Anti histories. ¾ Anti humor. ¾ Anti symbolis. 3. Ide desain : ¾ Kota ditaman. ¾ Pemisahan fungsi. ¾ “Kulit dan tulang”. ¾ Volume bukan massa. ¾ Papan, ujung balok. ¾ Transparan. ( www.proyeksi.com/berita/desain/0030305_arsitek.htm )
Karakter-karakter dari Gaya Arsitektur Modern di Indonesia Secara garis besar dibawah ini adalah karakter-karakter dari gaya arsitektur modern yang mendasari perencanaan dan perancangan di Indonesia adalah : ¾ M emiliki perhatian yang besar terhadap fungsi ruang, yang didapat dari pola aktivitas dari si penghuni. ¾ M emiliki perhatian yang besar terhadap material bangunan untuk mendapatkan sebuah hasil akhir ( estetika ) yang diinginkan. ¾ M emiliki analogi mesin didalam penataan dan pengembangan ruangruang. ¾ M enghindari ornamen.
24
¾ Penyederhanaan bentuk dan ornamentasi dan penghilangan detail yang tidak diinginkan atau diperlukan. ( www.proyeksi.com/berita/karakter/gayamodern/0040305_arsitek.htm )
Tujuh Teknik Dasar Perancangan Arsitektur Modern ¾ Intepretasi yang bebas terhadap isi dan fungsi : Teknik ini berkaitan dengan tampak bangunan dimana komponenkomponen arsitektur seperti jendela, pintu, kolom dan lainnya dikomposisikan satu dengan yang lainnya atas dasar “ negation ” terhadap order-klasik. ¾ Perhatian dan Empati terhadap perbedaan teknik : M embuat komponen menjadi cenderung asimetris, dengan tujuan menghapus aturan perspektif aksial hasil temuan jaman Renaisance. ¾ Pandangan dan Visi yang dinamis serta Multidimensional : Hal ini berkaitan dengan komposisi massa bangunan yang diatur sedemikian rupa sehingga titik hilang dalam gambar perspektif klasik menjadi tidak terlalu berperan lagi. ¾ Hubungan Dinamis dan Organik antara Arsitektur dan Engineering : Teknik ini berusaha memanfaatkan penemuan-penemuan baru dibidang struktur dan konstruksi untuk menghasilkan bentukan-bentukan baru yang terkadang tidak terbayangkan sebelumnya.
25
¾ Elemen-elemen yang Indenpenden : Dimana hal ini ditujukan untuk menghindarkan diri dari konsep yang massif, seperti yang diwariskan oleh Vitruvius. ¾ Konsep “ Living Space ” : Yang ada hubungannya dengan teknik kelima diatas, dimana dengan munculnya penemuan-penemuan yang baru dibidang engineering, diciptakan dan dihasilkan ruang-ruang yang lebih dinamis sehingga menggugurkan konsep ruang statis yang terbentuk atas dasar perpektif kalsik. ¾ Integrasi antar bangunan : M erupakan penggabungan dari keenam teknik sebelumnya. Teknik ini diterapkan pada perencanaan kota. ( http://library.usu.ac.id/modules.php?op=moadload&name=downloads& file )
II.3
S tudi Banding
NAMA APARTEMEN
1. Apartemen Casablanca
LOKASI
Jln. Casablanca Kav.12, Jakarta 12870
FASILITAS
Restoran Café Dry cleaning Bank Biro perjalanan Mini market CCT V Swimming pool Lapangan
UNIT YANG DISEDIAKAN
Unit hunian dengan satu kamar Unit hunian dengan dua kamar Unit hunian dengan tiga kamar
KETERANGAN
Apartemen Casablanca ini mempunyai lokasi yang sangat strategis. Dimana letak dari apartemen ini sangat memudahkan setiap orang untuk mencapai pusat-pusat
26
2. Apartemen Mediterania Garden
Jln. T anjung Duren Raya, Jakarta Barat
3. Apartemen Semanan Indah
Jln. Semanan, Cengkareng
tennis Squash Fitness center Gym Jogging track Parkiran mobil dan motor Fitness center Swimming pool Play ground Mini market Lapangan tennis Sa una Children pool
bisnis yang dekat dengan daerah tersebut seperti Kuningan, Thamrin, Gatot Subroto dan Sudirman
Unit hunian dengan satu kamar Unit hunian dengan dua kamar Unit hunian dengan tiga kamar
Unit hunian tipe studio Unit hunian dengan satu kamar Unit hunian dengan dua
Apartemen Mediterania Garden merupakan salah satu apartemen yang letaknya sangat strategis, dimana letaknya sangat berdekatan dengan lokasi kerja didaerah T anjung Duren dan sangat berdekatan dengan Universitas T arumanagara, UKRIDA dan Universitas Trisakti. Dengan letak lokasi yang strategis seperti ini, sangat memungkinkan untuk sebagian mahasiswa yang kuliah disalah satu universitas tersebut untuk memilih tinggal di apartemen ini Apartemen Semanan Indah merupakan salah satu apartemen untuk para golongan menengah
27
kamar
dengan jumlah lantai 8 lapis, dimana sistem sirkulasi horizontal pada bangunan menggunakan sistem double loaded. Apartemen ini lebih ditujukan kepada masyarakat golongan menengah yang relative murah, sehingga apartemen ini bisa dijadikan alternative apabila susah dalam mencari sebuah hunian dengan fasilitas yang lengkap
Di bawah ini adalah gambar-gambar apartemen, lokasi apartemen dan unitunit hunian yang disediakan : ¾ Apartemen Casablanca
Gambar 13 : Apartemen Casablanca
28
Peta 1 : peta lokasi Apartemen Casablanca
Gambar 14 : gambar unit 1 kamar hunian di apartemen Casablanca
29
Gambar 15 : Gambar unit 2 kamar hunian di Apartemen Casablanca
Gambar 16 : Gambar unit 3 kamar hunian di Apartemen Casablanca
30
¾ Apartemen Mediterania Garden
Gambar 17 : Apartemen Mediterania Garden
Peta 2 : Peta lokasi Apartemen Mediterania Garden
31
Gambar 18 : Tampak dari sebagian unit hunian dari Apartemen Mediterania Garden
Gambar 19 : Salah satu tower
Gambar 20 : Kantor pemasaran
¾ Apartemen Semanan Indah
Gambar 21 : Apartemen Semanan Indah
32
Peta 3 : Peta lokasi Apartemen Semanan
Gambar 22 : Tipe Studio
Gambar 23 : Tipe unit 1 kamar ( sudut )
33
Gambar 24 : Tipe Unit 1 kamar
Gambar 25 : Tipe unit 2 kamar
34