BAB II TIHJAUAH PUSTAKA Tinjauan tentang tanaman jengger ayan ( Klasifikasi nenurut Backer (7,8,10,11)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB II TIHJAUAH PUSTAKA

2.1. Tinjauan

tentang

tanaman

jengger ayan

(

Celosia

oristata, L)

2.1.1. Klasifikasi nenurut Backer (7,8,10,11) Divisi

Spermatophyta

Sub divisi

Angioepermae

Kelas

Dicotyledoneae

Bangsa

Centrospermae

Su ku

Anaranthaeeae

Harga

Celosia

Jen is

Celosia oristata» L.

SinoriiiQ

Celosia argenta, L.

liana D&er&h Sumatra

Celala

(gayo),

(Batak), bang),

Buriga

Banda tali

ulu

(Palern-

Bayam biludu

(Sumatra

hay an (Surida),

Jengger

Barat >. Java

Jawer ayan

(Jaya

Tengah),

Jhagar

ayan (nadura). Bali

Janggar siap

Musa Tenggara

Bunak

mariulalarit

(Timor),

Ndae ana sina (B.oti)

8

SKRIPSI

UJI ANTI MIKROBA JAMU ...

DANIEL VENTJE LIMA WIBAWA PUTRA


9

Sulawesi

Barang jangan (Hakaear), Bunga lali nanu (Bugis), Kaputi ayam (H an ad o ) .

Maluku

:

Tiko

narerede

(halnahera),

Sule-sul* (Ternate). 2.1.2. Doakripoi Habitus

:

Senak, tinggi ±. 1,5 owi

Batang

:

B&rkayu,

b«ralur,

baroabang,

kunirig kehidauan. Dauri

Tunggal,

teroebar,

terlur,

ujung

bulat

dan

pangkal

neruncing, tepi rata, 4,5

-

16 on, lebar

panjang 2-9

cm,

pertulangan menyirip, bertangk&i perndek, hijau kenerahan. Bunga

:

najenuk, b*ntuk bulir, diujung batang atau ketiak dau'n,

daun

pelindung pendek* benang

sari

lima, tangkai sari pada kalnya

pang-

bersatu bentuk

cawan,

kepala putik berbentuk

bulat,

merah,

tenda

bunga

lina,

panjang 6 - 8 mm putih. Buah

:

Kotak

bulat

t*lur,

merah

kehijauan .

SKRIPSI




10

Biji

:

Reoil,

bentuk ginjal,

keras,

hitam. Akar

:

Tunggang, putih kekuningan.

2.1.3. Khasiat

gai

Bunga Celosia cristata> L, berkhasiat

seba

obat keputihan, menghilangkan rasa nyeri

pada

waktu haid dan konoing nanah. 2.1.4. Kandungan kinia Daun

Celosia eristata

mengandung

saponin,

flavonoid dan polifenol.

2.2. Tinjauan tentang tananan Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) 2.2.1. Klasifikasi Henurut Backer (7,8,11> Diviei

:

Spermatophyta

Sab divisi

:

Angiospermae

Kelas

:

Dicotyledoneae

Bangsa

:

Geranialee

Suku

:

Rutaceae

Marga

:

Citrus

Jen is

Citrus aurantifolia, L.

Hama Daerah

SKRIPSI

Sumatra

:

Limau

Jawa

:

Jeruk nipis (Jawa Tengah

tipis


(Melayu)



11

2.2.2. Deskripsi Habitus

:

Perdu, tinggi ± 3,5 m

Batang

:

Berkayu, bulat berduri,

putih

kehijauari. Daun

:

Hajemuk,

elips

atau

bulat

telur, pangkal meaibulat, ujung tumpul, jang

tepi beringgit,

pan-

2,5-9 cm, lebar 2-5

pertulangan menyirip,

cm,

tangkai

5-25 mm, bersayap hijau. Bunga

:

Majemuk

atau

tunggal,

ketiak

daun

atau

batang,

diameter 1,5-2,5

di

diujung rnn,

kelopak bentuk mangkok, berbagi empat sampai lima, diameter 0,4 - 0,7 cm, putih kekuningan benangsari 0,5-0,9 cm, tangkai sari

0,35-0,40

cm,

kuning

bakal buah bulat, hijau ningan

, tangkai sari

dris,

putih

kepala

putik

kuning,

daun

kekusilin-

kekuningan bulat,

SKRIPSI


panjang

,

tebal,

mahkota

sampai lima, bulat telur lanset

,

0,7-1,25

empat atau cm.



lebar 0,25-0,50 cm, putih. Buni, diameter 3,5-5 cm, masih

Buah

muda hijau setelah tua kuning. Bulat

Biji

telur,

pipih,

putih

fcerhijauan. :

Akar

Tunggang,

put ih

bulat.

kerkuning an. 3. Khasiat Buah Citrus aurantifolia* berkhasiat sebagai obat

batuk,

obet penurun panas

dan

pegel

lir/u.

4. Kandungan kiuia Buah Citrus aurantifolia meng&ndung saponin, flavonoid dan minyak atsiri.

Tinjauan

tentfmgtana»an Kunyit

(Curcuma

domestics

Vul >. 1, Klaoifikaai Henurut Backer (7,8,8,11)

SKRIPSI

Divisi

:Spermatophyta

Sub divisi

:Angiosperm&e

Kelas

:Monocotyledoneae

Bangsa

:Scitejuirieae

Suku

:Zingiberaeeae

Marga.

:Curcuma

Jenis

:Curcuma domestica Val.




13

Hama Daerrah Sumatra

Kakuriye

(Engganau),

Kunyet

(Adoh), Kuning (Gayo), (Alas),

Hunik

(Simalur), Kunyit

Kunyet

(Batak), Undre

Odil

(Nias),

(Lampung),

Kunyit

(Helayu). Jaw a

Kuyir

(Sunda),

Kunir

(Jawa

Tengah), Teuo konerig (Madura). Kalimantan

Kunit (Banjar), Henda (Ngayu), Kunyit

(Olort

(Dayak), luoiau

mayan),

Cahang

Dio (Panihing), (Kenya),

Kunyit

Ke (Ti-

dung ). Husa Tenggara

Kunyit

(Sasak), Huni

Kaungi

(Sumba

(Toraja),

(Bima),

Timur),

Kunyi

Kunyi

(Selayar,

Ujurig pandang), Unyi (Bugis). Maluku

Kurlai

(Loti),

Lulu

malai

(barbar), Ulin (Tanibar), Unin (Ambon), Garacci

Gurai

(Halmahera),

(ternate),

Kunin

(Seram Timur). Irian

Rame

(Kapaur),

Hikwai

SKRIPSI


Yaw

(Windesi),

(Arso), Kandelfa



14

(Hufor), Mingguai (Waridamen). 2.3.2. Deskripei Habitus

Semak,

tinggi + 70

Batang

Sernu, tegak, bulat,

cm. membentuk

rimpang, hijau kekuningan. Daun

Tunggal, helai

langset

memarijang,

daun tiga sampai

dela-

pan, ujurig dan pangkal ing,

rucnc-

tepi rata panoang

20-40

cm, lebar 8-12,5 cm, pertulangan

menyirip,

hijau

pucat. Bunga

Hajemuk, tangkai

berambut, • parijang

bersisik, 16-40

mahkota panjang ±. 3 cm, +

1,5

cm,

kuning,

silindrie, tipis,

lebar

kelopak,

bercangap

urigu,

cm,

pangkal

tiga, daun

pelindung putih,’ urigu. Akar

Serabut, eoklat tnuda.

2.3.3. Khasiat Rimpang Curcuma domestics, berkhasiat gai obat

SKRIPSI

obat

demam, obat mencret, obat

radarig hidurig, dan

penururi


sesak

sebanafas,

panas.



15

2.3.4. Kandungan kimia Rimpang Curouaa domestioa, mengandung nin,

flavonoida

dan polifcnol,

sapo

disamping

rninyak

atsiri.

2.4. Tinjauan

tentang

tanaman Adas

(Foenioulum

vulgare

KILL.) 2.4.1. Klasifikasi Menurut Backer (7,6,10,11) Divisi

Spermatophyta

Sub divisi

Arigiospermae

Ke las

Diootyledorieae

Bangsa

IJmbellif lorae

Su ku

Umbellif errae

Harga

Foenioulum

Jeriis

Foenioulum vulgare Hill.

Mama Daerah Sumatra

Das-pedas (Aceh), adas

(Mela-

yu), adas manio (Minarigkabau) Jawa

Hades

(Surida),

Tengah), adhas

adas

(Jawa

(Hadura).

Bali

Adas

Husatenggara

Walawunga (Sumba)

Sulawesi

Rempusa

(Makasar),

Adase

(Bugis).

SKRIPSI




le

2.4.2. Deskripsi Habitus

:

Perdu, tahunan, tinggi ± 2 m

Batang

:

Berlubang,

beruas,

beralur,

percabangan monopodial,

hijau

keputih-putihan. Daun

:

Hajemuk,

menyirip

garida,

bentuk jarum, ujurig dan kal

pang-*

runcing, tepi rata,

pan-

jang 30-50 cm, lebar 15-25 cm, parijang pelepah 5-7 cm, muda Buriga

:

hijau.

Majemuk

,

bentuk

payung,

tumbuh diujurig batang bentuk

tabung,

mahkota Akar

hijau

lima,

Tunggang,

kelopak

hijau,

daun

kuning.

putih.

2.4.3. Khasiat Buah obat

Foernioulum vulgare berkhasiat

sebagai

batuk, obat perut kembung, obat sariavan

dan

obat haid tidak teratur.

2.4.4. Kandungan kinia Buah atsiri

Foenicvlum vulgare

disamping

itu

juga

mengandung

wengandurig

miriyak saportir»,

flavonoid dan polifenol.

SKRIPSI




17

2.5. Tinjauan

tentang

tananan Pulasari

(

Alixia

rein-

vardtii BL> 2.5.1. Klasifikasi Menurut Backer (7,8,9,11) Divisi

Spernatophyta

Sub divisi

Angiospermae

Kelas

Dicotyledoneae

Barigsa

Contortae

Su ku

Apocynaceae

Harga

Alyxia

Jen is

Alyxia reinwardtii BL

Sinoni*

Alyxia stellata Auc Hon R & S

Hama Daerah ‘ Sumatra

Pulasari

(Melayu ),

Talatari

(sunda)»

pulosari

(Aceh) Java

Pulasari (Jawa),

pula

Bal i

Pulasari

Sulawesi

Pulasari

(Madura)

sari

(Bali) (Makasar),

calapari(Bugis),

balasari

(Buton >. 2.5.2. Deskripsi Habitus

Semak, merambat, panjang ±.10 n

Batang

Berkayu,bulat,bercabang, hijau

Daun

Tunggal, lonjong, pangkal ujung

SKRIPSI

meruncirig


tepi

dan rata,



18

parijang on,

3-10 ora, lebar

pertulangan

tangkai

tebal,

1-3,5

monyirip, parijang

5-10

urn, putih kehijauan. Majemuk

Bunga

>

bentuk

malai,

di.

ketiak daun, tiga sampai enan, sendiri

atau

kelopak

Buah

:

berpasangan,

bulat telur,

bentuk

oorong,

Keeil,

bulat telur,

inahkota

putih. runcing,

hijau. Akar

:

Tunggang,

putih.

2.5.3. Khasiat Kulit

kayu

Alyxia

reinwardtii

berkhasiat

Alyxia

reinwardtii

mengandung

sebagai obat demam.

2.5.4. Kandungan kinia Kulit alkaloida,

kayu

saponin,

flavonoida,

polifenol

dan

minyak atsiri.

SKRIPSI




19

2.6. Tinjauan tentang tananan Kapulaga < A b o b u b cardaaonun WILLD) 2.6.1. Klasifikasi Menurut Backer. (7,8,11) Divisi

Spermatophyta

Sub divisi

Angiospermae

Kelas

Monocotyledoneae

Barigsa

Scitaminae

Suku

Z ingiberaceae

Harga

Amomuri

Jen is

Amomun oardamomom WILLD

Hama Daerah Sumatra

Roude

cardemon

(Aceh),

Kapulaga (Melayu), Pelagapuwar (Minarigkabau > Jawa

:

Palago

(sunda),

(Jawa), Kapulaga

Kapulaga (Madura)

Bali

:

Kapulagha

Sulawesi

:

Kapulaga (Makasar),

gandinong

(Bugis). 2.6.2. Deskripsi Habitus

:

Semak, rumput-rumputan,

tahu-

nan, tiriggi + I >5 m Batang

:

Semu> bulat, membentuk anakan, hijau.

SKRIPSI




20

Daun

:

Tunggal, ujung

tersebar runcing,

,

lanset,

tepi

rata,

pangkal runcing, parijang 25-35 cm, lebar 1 0 - 1 2 cm, gan Bunga

:

pertul 8,n-

menyirip hijau.

Majemuk

, bentuk bongkol,

pangkal

batang, kelopak

jang

±, 2 mm,

tidak

di pan-

tangkai

putih

berbulu, ke pala

putik

berbulu,

bentuk

mangkok,

mahkota bentuk t&bung, panjang 12,5

mm,

putih

atau

putih

kekuningan. Buah

:

Kotak,

bulat

,

berlekuk,

putih. Akar

:

Serabut, putih kotor.

2.6.3. Khasiat Buah

Airjomum cardamomum berkhasiat

sebagai

obat batuk dan perut kembung. 2.6.4. Kandungan kimia Buah alkaloida,

Amomum oardamomum mengandung flavonoida

dan

polifenol

saponin, disamping

rninyak atsiri.

SKRIPSI




21

2.7. Tinjauan tentang Saocharoajyoes oerevisiae 2.7,1. Klasifikasi <11, 13, 14) Divisi

:

Kyoota

Anak divisi

:

Hyxomycotina

Kelas

'

Aseoiriycetea

Anak kelas

:

Hemiaseoiriycetidae

Banasa

:

Eridomyoetales

Suku

:

Saoeharomycetaoeae

Marqa

:

S&ccharomyces

Jenis

:

Saocharomyoes oerevisiae

2.7.2. Horfologi, fisiologi, dan sifat pertunbuhan Saocha~ rovyces oerevisiae Saocharomyoes sacch&ron jaimr»

ini karena ragi

yang dapat wenf©rmentasi

P©makaian

b*rasal

yang artinya gula, dan

penamaan

jamur

oerevisiae

ragi

yang

lebih

dari

Myketes

b&rarti

dioatat

sebagai

karbohidrat

luas

terlihat

(13). pada

industri p&iubuatan roti, anggur, alkohol, glyccrol, bir da t-ape (14) Karakteristik rianipak sel nya.

Saocharomyoes

oerevisiae

pada permukaan sporariya yang halus.

haploidnya berbeda dengan berntuk eel Unroranya

sel haploid berbentuk

Bentuk diploid**

lebih

keoil,

meobulat dan agak bervariasi. Sedangk&n berituk yang relatif

SKRIPSI

lebih besar, lebih halus dan


koloni

yang



22

seraga*i dijumpai pada sel yang diploid (15) Untuk lebih sat

tusibuh

dengan baik

ragi

banyak konseritraei gula atau

yang terlarut dibandingkan

bakteri

serta

dipenuhi karena

itu

garam

dengan

persyaratan kelembaban

lebih

rendah dibanding

Saccharonyces

memerlukari sebagai

kebanyakan yang

dengan

cerevisiae

harus

bakteri* memerlukari

air yang lebih sedikit urituk menunjang pertumbuhannya (14) Temperatur yang diperlukan untuk pertumbuhan optimum kapang

ragi

berbeda

jauh

dengan

yaitu berkisar antara 25°C - 30°C dan

suhu

350 C-47°C,

Ragi

maksimumnya tidak

umumnya tidak

lebih

kurang antara

akan tumbuh dengan baik pada

Pertumbuhan

suasana

yang paling baik adalah

pada

basa. suasana

aerobic tetapi denis ragi f ermeritatif dapat

tumbuh

seoara perlahan-lahari pada keadaan anaerob. (13) Sel jika

ragi

umumnya

ditumbuhkan

memproduksi

pada

tidak media

bervarna pada

tetapi

buatari

kolorti yang berwarna putih, kren

akan atau

kecoklatan (13) Anggota

kel&s

Ascomyoetes

dicirikan

oleh

peubentukan askus yang merupakan tempat dihasilkanriya

askospora.

antara

SKRIPSI

1-4.

Jumlah spora tiap

Seoara

aseksual


ascus

genus

biasanya

khamir

ini



23

ssyj

Bemperbariyak tetapi

diri

melalui

pembiakan

melintang

Sacchatomyces cerevisiae memperbanyak

diri

seoara aseksual dengan cara bertunas, budding (1 2 ). Pertunasan diploid

akan

yang

bermiosis

menghasilkan sejumlah

besar

dan kuat.

menghasilkan

sel

Sel

besar

Sel

diploid

akan

yang

lebih

haploid

keoil. Lindergreris memperlihatkan bahva askus

pada

Saccbaromyces cerevisiae ini borasal dari Aa

sygot

sel yang memproduksi 4 askospora, dua akan

menjadi

satu

menjadi

strain yaitu A dan dua sisanya

akan

strain a (13)

2.8. Txnnauan tentang Candida albicans 2 .8 .1 . Klasifikasi (16)

Divisi

Thailophyta

Anak divisi

Fungi

Kelas

Asoomycetes

Bangsa

Moniliales

Suku

Criptooooaoeae

Anak suku

Candidiodeae

Karga

Candida

Jen is

Candida albicans

2.8.2. Morfologi (17) Pada albicans

SKRIPSI

sediaan terlihat

mikroskopik sebagai


sol

spor-a yang

Candida berbentuk



24

lonjong,

bertunas,

ukuran

diameternya

2 -

bergeroinbol, membentuk suatu rangkaian spora uemanjang

yang

wenyerupai

hifa

yang

3

V

yang disebut

pseudohifa. Penanauan Glucose

Agar

terbentuk

Candida albicans

dan direndan pada

koloni-kolorii

pada euhu

Sabouraud kanar

lunak bervarna

kriai

akan dan

baunya seperti ragi. Hul&-»ula berupa. koloni kecil, warna

putih

pertiukaari

sampai krin,

uengkilat.

Pertunbuhan

terdiri atas ©el-sel bertunas yang

lon-

jong. 2.8.3. Patogenitas Infeksi yang dapat ditinbulkan oleh

Candida

albicans adalah infeksi mulut (sariawan) , terutana pada

bayi,

uenimbulkan putihan

infeksi

pada

Leuoorrhea

genetali© yang

wanita

berwarna

dan perasaan yang sangat gatal.

yang

keputih(24,

25,

28, 29). Infeksi

pada

kulit terutama

terjadi

bagian-bagian tubuh yang basah dan hangat.

pada

Contoh-

nya : pada ketiak, lipatan paha. Infeksi pada

kuku

senimbulkan

dari

rasa

sakit,

bengkak

keuerahan

lipatan kuku dan akhirnya kehilangan kuku.

Infeksi

juga

ginjal.

dapat

terjadi

pada

paru-paru

dan

(3,17)

SKRIPSI




25

Infeksi

pad©, mata m*nyebabkari

okuloraikosis

yang menjadi sebab dari hampir semua kasus

intrao-

kuler atau mikosis kornea bilateral. (17)

2.9. Tinjauan tentang bakteri Staphylococcus aureus 2.9.1. Klasifikasi (18,19) Divisi

:

Protophyta

Kelas

:

Schysoiriyoetes

Bangsa

Eubacteriales

Suku

:

Hiorocoooaoeae

Harga

:

Staphylococcus

Jen is

:

Staphylococcus aureus

2.9.2. Morfologi bakteri Sel berbentuk bola dengan garis tengah 1 p m terousun

menggerombol

sediaan

yang

seperti buah

berasal

dari

anggur.

biakan

oair

teroebut dapat juga tersusun kokus tunggal, eangan,

tetra

bersifat bariyak

grain sel

atau berbentuk positif,

menoadi gram

rantai.

tetapi

pada

riegatif.

aureus

mudah

bola berpa-

Kumart

ini

biakan

tua

Staphylococcus

tidak bergerak dan tidak membentuk spora Staphylococcus

Pada

(17).

tumbuh

pada

hampir semua perberiihan bakteriologik dalam suasana aerob maupuri mikro-aerophilik Staphylococcus aureus tumbuh

SKRIPSI

optimum pada suhu 37°C tetapi


paling

baik



26

membentuk pigmen pada suhu kamar 20°C. Koloni perbenihan memberituk

berberituk bulat, halus berbagai pigmen,

dari

pada

berkilauan

Staphylococcus

aureus

Staphylococcus

aureus

berwarna kuning emas (18,19) 2.9.3. Patogenitas Sifat adalah nisms

khas

infeksi

penariahari lokal. Dari setiap fokus , dapat menyebar melalui saluran gfetah

kebahagian

tubuh lainnya.

aureus

dapat

akibat

dari

Infeksi

menyebabkan

vaginitis

terganggunya

simbiosis

orga boning

Staphylococcus nonspesifik flora

dalam

vagina.(3,24) Keracunan

ina kan an

dioebabkan

oleh

toksin

Staphylococcus ditaridai oleh masa

peridek

1 -8

jam, mual-mual

hebat,

entero inkubasi

muntah-muntah,

diare dan korivulsan yarig cepat (17,26) Ganbaran infeksi lokal Staphylococcus aureus adalah suatu "pimple", infeksi folikel rambut, atau suatu

abses biasanya suatu reaksi peradangan

yang

hebat, dan infeksi perrianahan yang seritral. (17,30)

2.10. Tinjauan tentang bakteri Escherichia coli 2.10.1. Klasifikasi (23)

SKRIPSI

Kingdom

:

Procaryotae

Divisi

:

Bacteria




27

Suku

:

Eriterobs.cteris.ceae

Marqa

;

Escherichia

jenis

:

Escherichia coli

2.10.2 . Horfologi Escherichia batarig aerop

coli

terwasuk

famili

dari

Gram negatif tidak berspora aerop atau berttacan-aaacam

bentuk

patogenetik clan ekologi. Escherichia coli

ineiriben-

tuk

fakultatif

dengan

an

kolorii bulat konveks » halus dengan

pinggir-

pinggir yang nyata (17)kecuali bentuk batang lurus pada

strain

Escherichia coli ada

yang

bergerak

dengan flagel peritrih tempatnya pada daerah

usus

vt&riusia dari namalia . (13) 2.10.3 . Patogenitas Escherichia flora

aerobic

coli merupakan sebagian

usus normal

dan

menoadi

besar patogen

hanya bila mencapai jaringan diluar ealuran

cerna

khususnya saluran air kewih, saluran eiripedu* paruparu, peritoneum atau selaput otak dan menyebabkari peradangan pada tempat-tempat tersebut .

Escheri

chia coli dapat menyebabkari infeksi saluran , diare, sepsis colitis hem or hagik pada maupuri

anak-anaV:

orang dewasa. Escherichia coli juga

menyebabkari

vageriitis non

spesifik

kemih

dapat

darnrierupakan

t

SKRIPSI




26

salah

satu

inikroorganisnie

yang

ditenukan

pada

penderita flour albus. (3>31)

I 2.11. Cara penentuan aktifitas Antinikroba Method© penentuan efek antimikroba ini dibagi aenjadi dua golong&ri, yaitu : - Hethode penyebaran

(Diffusion Method)

- Hethode perigenceran (Dilution Method) Methode penyebaran mudah digunakan untuk kualitatif dan cara Ini banyak peneliti.

(20,27)

Sedanqkan

digunakan metode

hambatan

terkecil

antibiotik atau ekstrak

dari

mengetahui

dari suatu

penelitipenqenceran

digunakan uji tertentu, misalnya untuk harga kadar

uji

suatu

bahan

tumbuhan (6 ).

Pembagian. dari methode dlatas..adalah 1. Hethode penyebaran ( Diffusion Method) - Hethode cakram kertas (Paper Disc Method) - Hethode

oairan

dalam oinoin

(Ring

Diffusion

Method) - Hethode cangkir agar (agar cup Method) - Hethode lubang (Hole plate Method) 2. Methode Perigenceran (Dilution Method) - Hethode Perigenceran agar (Agar Dilution Hethod) - Hethode

Perigenceran

tabung

(Tube

Dilution

Hethod)

SKRIPSI




29

2.12,

Tinjauan tentang »ethode yang digunakan Hethode pengenoeran

ini

, selain itu

method©

method),

method©

untuk penguji&n ekstrak

dapat

adalah

adalah sesuai dengan sari

diteliti

sesuai

digunakan

agar (Agar dilution

pemakaiannya akan

■yang

janu ini

tananan.

juga digunakan untuk test

alasan yang

sangat Method©

rutin

dari

sampel yang komplek seperti ekstrak tananan.

Vang

oelanjutnya dapat digunakan untuk pedowan sat dapat

aktif anti mikroba. Alasan lain dikerjakan

dengan

cepat

dan

isolasi

method©

ini

nenghenat

waktu. (6 )

SKRIPSI



BAB II TIHJAUAH PUSTAKA Tinjauan tentang tanaman jengger ayan ( Klasifikasi nenurut Backer (7,8,10,11)

Recommend Documents