II. Klasifikasi Tanaman Sayur 2.1. PENDAHULUAN 2.1.1. Diskripsi singkat Pokok bahasan II. ini mencakup subpokok bahasan klasifikasi tanaman sayur berdasarkan organ yag dimakan, cara budidayanya, syarat tumbuh terutama suhu dan klasifikasi botani.
2.1.2. Outcome Pembelajaran Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan akan dapat menjelaskan klasifikasi tanaman sayur atas dasar organ yang dimakan, cara budidayanya, syarat tumbuh terutama suhu don klasifikasi botani. 2.2. PENYAJIAN MATERI Di dunia ini paling tidak terdapat 10.000 jenis tanaman sayur meskipun hanya sekitar 50 diantaranya yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penggolongan (klasifikasi) tanaman sayur yang sistematik untuk mengidentifikasi tanaman dan membuat katalog informasi yang terkumpul tentang berbagai tanaman sayur yang telah diketahui. Beberapa klasifikasi tanaman sayur yang akan dibahas dalam pokok bahasan ini adalah: II.1. Klasifikasi berdasarkan organ yang dimakan. II. 2. Klasifikasi berdasarkan cara budidayanya. II. 3. Klasifikasi berdasarkan syarat tumbuh, terutama suhu. II. 4. Klasifikasi botani.
2.2.1. Subpokok Bahasan II.1
II.1. Klasifikasi Tanaman Sayur Berdasarkan Organ yang Dimakan Pemanfaatan bagian tanaman sayur sebagai bahan makanan sangat beragam. Oleh karena itu, klasifikasi bagian tanaman sayur yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan beragam dan satu tempat ke tempat yang lain. Labu (squah) dapat diklasifikasikan ke dalam sayuran daun karena yang dimanfaatkan adalah daunnya tetapi dapat pula diklasifikasikan sebagai sayuran bunga jika bunganya yan dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Jadi dengan demikian, satu jenis tanaman dapat dikelompokkan ke dalarn Universitas Gadjah Mada
1
lebih dan satu klasifikasi, hal ini tergantung pada bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai sayuran. Dengan demikian klasifikasi tanaman sayur berdasarkan organ tanarnan yang dimakan dibedakan atas 4 kelompok, yaitu: 1. Kelompok tanaman sayur yang dimanfaatkan daun dan/atau batangnya sebagai sayuran Contoh sayuran dan kelompok ini adalah kubis, asparagus, selada, bayam dan seledri 2. Kelompok tanaman sayur yang dimanfaatkan buah atau bijinya sebagai sayuran. Contoh sayuran dari kelompok ini adalah melon, tomat, terung, buncis, kacang kapri kacang gude. 3. Kelompok tanaman sayur yang dimanfaotkan bagian dan bunga. Contoh sayuran dan kelompok mi adaloh cauliflower dan brokoli. 4. Kelompok tanaman sayur yang dimanfaatkan bagian organ yang berada di bawah permukaan tanah, seperti akar, tuber, bulb dan corm. Contoh sayuran dan kelompok ini adalah kentang, bit, wortel, lobak, bawang bombay, bawang putih dan bawang merah. Masing-masing kelompok tersebut mencakup banyak jenis tanaman sayur yang sangat beragam dalam cara budidayanya, sehingga pengelompokan tanaman sayur atas dasar bagian organ yang dimakan kurang memiliki nilai. 2.2.2. Subpokok Bahasan 11.2.
11.2. Klasflkasi Tanaman Sayur Bertlasarkan Cara Budidayanya Tanaman sayur yang secara umum memiliki kesamaan cara budidayanya dan memiliki hama serta penyakit yang sama diklasifikasikan dalam satu golongan. Klasifikasi atas dasar cara budidayanya yang sama mi akan memungkinkan untuk membuat pedoman umum praktik budidaya tanaman sayur dalam satu golongan tanpa membuatkan pedoman tersendiri untuk setiap jenis tanaman sayur. Dalam klasifikasi seperti ini memungkinkan juga satu kelompok tanaman sayur terdiri dan berbagai familia dan kemungkinan pula organ yang dimanfaatkan sebagal sayuran dapat juga berbeda. meskipun demikian, sistem kbasifikasi ini lebih memuaskan daripada klasifikasi lainnya, terutama dabam mempebajari budidaya tanaman sayur. Klasifikasi tanaman sayur berdasarkan cara budidayanya dekenal adanya pengelompokkan sebagal berikut: Kelompok 1.
Perennial crops (tanaman sayur menahun) Universitas Gadjah Mada
2
Asparagus, rebung, rhubarb, sea kale dan artichoke. Kelompok 2.
Potherbs atau greens Bayam, kale, orach, chard, collard, dandelion don mustard.
Kelompok 3.
Salad crops atau Leafy vegetables Tanaman sayur yang dimanfaatkan bagian daun baik dikonsumsi mentah atau dimasak. Contohnya adalah seledri, selada, mustard, peterseli, boyam dan kangkung.
Kelompok 4.
Cole crops, Crucifers atau Brassicas Tanaman sayur yang tergolong dabam famili Brassicaceae (kubis.. kubisan). Contohnya adabah kubis, brokoli, cauliflower dan sawi.
Kelompok 5.
Root crops Beet, wortel, parsnip, turnip dan lobak.
Kelompok 6.
Bulb crops Bawang bombay, bawang putih, dan bawang merah. kelompok 7. The potato
Kelompok 8.
The sweet potato
Kelompok 9.
Peas don Beans ada pua yang menyebutnya sebagai kelompok Pulses atau Legumes Mencakup tanaman sayur yang termasuk dalam familia legurninosae seperti kapri, kacang panjang, buncis dan kedelai.
Kelompok 10.
Solanaceous crops Tomat, terung dan cabai
Kelompok 11.
The cucurbits Mencakup kelompok tanaman sayur yang termasuk dalam familia Cucurbitaceae. Contoh tanaman sayurnya cidalah mentimun, labu siam, waluh, semangka, melon dan pare.
Kelompok 12.
Sweet corn dan okra
2.2.3. Subpokok Bahasan II.3.
11.3. Klasifikasi Tanaman Sajur Berdasarkan Syarat Tumbuh, terutama Suhu Penggolongan tanaman berdasarkan syarat tumbuhnya didasarkan atas tanggapan tanaman terhadap suhu untuk pertumbuhannya. Berdasarkan suhu pertumbuhan optimumnya, tanaman sayur dapat dikelompokkan (diklasifikasikan) ke dalam tanaman
Universitas Gadjah Mada
3
sayur iklim dingin (cool-temperature vegetables) dan tanaman sayur iklim panas (warm temperature vegetables).
Tanaman sayur iklim dingin menghendaki suhu rata-rata 10-18°C selama sebagian besar masa pertumbuhannya dan beberapa diantaranya toleran (tahan) terhadap suhu rendah bahkan titik beku. Supaya tanaman sayur iklim dingin dapat berbunga, umumnya tanaman harus terkena suhu dingin (vernalisasi). Bagian tanaman sayur iklim dingin yang dikonsumsi biasanya berupa jaringan daun, batang, bunga yang belum perkembang penuh dan akar.
Tanaman sayur iklim panas menghendaki suhu rata-rata 18-300C seama sebagian besar masa pertumbuhan dan perkembangannya dan tidak toleran (tidak tahan) terhadap suhu dingin. Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai sayuran biasanya berupa buah dan/atau biji yang belum matang. Tabel 4. Contoh tanaman sayur yang termasuk tanaman sayur iklim dingin (cooltemperature vegetables) dan iklim panas (warm-temperature vegetables) cool-temperature vegetables
warm-temperature vegetables
Asparagus
Cauliflower
Bayam
Kangkung
Beet
Seledri
Kacang panjang
Okra
Brokoli
Daun bawang
Mentimun
Melon
Selada
Kubis
Labu siam
Semangka
Brussel sprouts
Peterseli
Jagung manis
Mustard
Bayam
Wortel
Cabai
Lobak
Waluh
Kedelai
Ubi jalar
Tomat
Kentang
Pare Terdapat perbedaan karakteristik tertentu dan tanaman sayur cool-temperature vegetables dengan tanaman sayur warm-temperature vegetables, sehingga menimbulkan perbedaan dalam cara budidayanya. Tanaman sayur iklim dingin biasanya memiliki akar yang lebih dangkal daripada tanaman sayur iklim panas. Demikian luga ukuran tanaman sayur iklim dingin juga lebih kecil daripada tanaman sayur iklim panas sehingga tanaman sayur iklim dingin ditanam Iebih rapat daripada tanaman sayur iklim panas. Tanaman sayur iklim dingin Iebih tanggap terhadap kisaran pemupukan nitrogen yang luas dan memerlukan pengairan yang Iebih sering untuk mengisi lengas tanah di daerah perakaran yang dangkal.
Klasifikasi tanaman sayur berdasarkan suhu ini lebih bermanfaat untuk daerah iklim sedang (temperate) karena perbedaan tanaman sayur iklim panas dan iklim dingin sangat tegas. Di derah tropika, klasifikasi ini tidak banyak manfaatnya karena perbedaan kedua iklim Universitas Gadjah Mada
4
terutama suhu sebagai syarat tumbuhnya tanaman sayur tidak jelas akibat adanya tanaman sayur iklim dingin dapat tumbuh dan menghasilkan (toleran) di daerah iklim panas.
Klasifikasi tanaman sayur yang termasuk ke dalam golongan cool-temperature vegetables sening pula disebut sebagai tanaman sayur dataran tinggi, sedangkan tanaman sayur yang termasuk dalam golongan warm-temperature vegetables sering pula disebut sebagai sayuran datanan rendah.
2.2.4. Subpokok Bahasan II.4.
11.4. Klasifikasi Tanaman Sayur Berdasarkan Botani Klasifikasi tanaman sayur berdasarkan botani didasarkan atas hubungan kekerabatan tanaman atas dasar keberagaman struktur bunganya, sebagai kriteria utama penggolongan tanaman sayur, selain juga didasarkan pada keberagaman morfobogi dan kecocokan seksual antar tanaman. Tanaman dapat diklasifikasikan mulai dan pengelompokkan yang paling luas ke dalam. kingdom, division, subdivision, phylum, subphylum, class, subclass, order, family, genus dan spesies.
untuk Iebih praktisnya, pengggolongan tanaman sayur dimulai dari famili. Kombinasi (gabungan) antara genus dan spesies membuat nama tanaman sayur Iebih ilmiah sehinqga dapat diterima dan dimengerti di seluruh dunia. Kadang-kadang satu jenis tanaman sayur diberi nama sinonimnya sehingga memiliki Iebih dari satu jenis nama ilmiah tetapi penyebutannya tetap satu jenis. Nama genus sama tetapi nama spesiesnya dapat beragam. The United Stated Departement of Agriculture (USDA) membuat klasifikasi tanaman sayur dengan nama famili, genus dan spesies menurut aturan internasional (The International Rules on Nomenclature). Di bawah ini diberikan beberapa contoh klasifikasi tanaman sayur berdasrkan familianya.
1. Amaranthaceae Amaranthus viridis L. (bayam hijau) dan Amaranthus spinosus (bayam duri). 2. Apiaceae Apium graveolens (seledri), Daucus carota (wortel) dan Petroselinum crispum (peterseli). 3. Araceae Colocasia esculenta (taro).
Universitas Gadjah Mada
5
4. Asteraceae Chrysanthemum coronarium, Lactuca sativa (selada), Tragopogon porrifolius, Cynara scolymus L. (globe artichoke) dan Helianthus tuberosus (Jerussalem arthicoke). 5. Basellaceae Basella alba L. (ceylon spinach, putih) dan Basella rubra L. (ceylon spinach, merah). 6. Brassicaceae Brassica napus L. (pak-choi), Brassica oleraceae var. acephala DC (collard), Brassica oleracea var. capitata L. (kubis), Brassica pekinensis (chinese cabbage), Brassica juncea (indian mustard), Brassica napus (swede), Brassica oleracea var. gangylodes L. (kohlrabi), Brassica oleracea var. gemmifera DC (brussel sprouts), Brassica rapa (turnip), Brassica oleracea var. botrytis L. (cauliflower), Brassica oleracea var. italica Plenck (brokoli) dan Nasturtium officinale R. Br. (radish). 7. Chenopodiaceae Spinacia oleracea L. (spinach), Beta vulgaris L. subsp. vulgaris (sugar beet) dan Beta vulgaris subsp. cicla (L) Koch (spinach beet). 8. Convolvulaceae lpomoea reptans (kangkung) dan lpornoea batatas (ubi jalar). 9. Cucurbitaceae Benincasa hispidci (chinese winter melon), Cucurbita moschata (pumpkin), Cucurbita pepo (zucchini spaghetti squash), Cucurbita maxima (pumpkin), Cucurbita lanatus ( water melon), Cucumis melo (melon), Cucumus sativus L. (mentimun), Lagenaria siceraria (spaghetti squash), Luffa aegyptiaca (vegetable sponge), Luffa acutangula ( chinese okra), Momordica charantia L. (bitter gourd), Sechium edule (chayote) dan Trichosanthes anguina L. (snake gourd). 10. Fabaceae Cajanus cajan (pigeonpea), Canavalia ensiformis (sword bean), Cicer arietinum L. (chickpea), Glycine max (soybean), Lablab purpureus (bonavist bean), Pochyrrhizus erosus (yambean), Phaseolus lunatus (limo bean), Phaseolus vulgaris (green bean), Pisum sativum (garden pea), Tetragonolubus purpureus (winged bean), Vigna unguiculata (cowpea) dan Vignd adiata (green gram). 11. Liliaceae Allium cepa (shallot), Ailium odorum L. (chinese chives), Allium porrum L. (Leek), ,Allium sativum L. (garlic), AJlium schoenoprasum L. (chives), Allium fistulosum L. (green onion), Allium cepa X Allium fistulosum (betsville bunching onion) don Asparagus officinolis L. (garden asparagus). 12. Malvaceae Albelmoschus esculentus (okra) don Hibiscus sabdariffa L. (rosella). Universitas Gadjah Mada
6
13. Poaceae Phyostachys dulcis (bamboo shoot) don Zea mays (sweet corn). 14. Solanaceoe Capsicum annuum L. (bell pepper), Capsicum frutescens L. (chili pepper), Lycopersicon lycopersicum L. (tomato), Solanum melongena (eggplant) dan Solanum berosum (potato). 15.Tiliaceae Corchorus olitorius (bush okra). 16.Zingiberoceae Zingiber officinale (ginger). 17.Trapaceae Trapa natans (waterchestnut).
Jamur yang biasa dimakan juga termasuk dalam sayuran, meskipun cara budidayanya berbeda dengan jenis sayuran lainnya. Jenis lamur komersial yang dikenal adalah: a. Agaricus spp. (jamur kancing) b. Pleurotus salor-calu (oyster mushroom) c. Auricularia spp. (jamur kuping hitam) d. Volvoriella spp. (jamur merang). 2.3. RANGKUMAN Di dunia ini paling tidak terdapat 10.000 jenis tanaman sayur meskipun hanya sekitar 50 diantaranya yang memiliki nilal ekonomi tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penggolongan (klasifikasi) tanaman sayur yang sistematik untuk mengidentifikasi tanaman dan membuat katalog informasi yang terkumpul tentang berbagai tanaman sayur yang telah diketahui. Pemanfaatan bagian tanaman sayur sebagai bahan makanan sangat beragam. Oleh karena itu, klasifikasi bagian tanaman sayur yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan beragam dan satu tempat ke tempot yang lain. Jadi dengan demikian, satu jenis tanaman sayur dapat dikelompokkan ke dalam lebih dan satu klasifikasi, hal ini tergantung pada bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai sayuran. Dengan demikian klasifikasi tanaman sayur berdasarkan organ tanaman yang dimakan dibedakan atas 4 kelompok, yaitu kelompok tanaman sayur yang dimanfaatkan daun dan/atau batangnya; buah atau bijinya; bunganya dan kelompok tanaman sayur yang dimanfaatkan bagian organ yang berada di bawah permukaan tanah seperti akar, bulb, tuber dan corm. Klasifikasi tanaman sayur berdasarkan cara budidayanya mengelompokkan tanaman sayur yang secara umum memiliki kesamaan cara budidayanya dan memiliki hama serta penyakit yang sama diklasifikasikan dalam satu golongan. Klasifikasi atas dasar cara Universitas Gadjah Mada
7
budidayanya yang sama ini akan memungkinkan untuk membuat pedoman umum praktik budidaya tanaman sayur dalam satu golongan tanpa membuatkan pedoman tersendiri untuk setiap jenis tanaman sayur. Dalam klasifikasi seperti ini memungkinkan juga satu kelompok tanaman sayur terdiri dan berbagai familia dan kemungkinan pula organ yang dimanfaatkan sebagai sayuran dapat juga berbeda.
Penggolongan tanaman berdasarkan syarat tumbuhnya didasarkan atas tanggapan tanaman terhadap suhu untuk pertumbuhannya. Berdasarkan suhu perumbuhan optimumnya, tanaman sayur dapat dikelompokkan (diklasifikasikan) ke dalam tanaman sayur iklim dingin (cool-temperature vegetables) atau disebut juga tanaman sayur dataran tinggi dan tanaman sayur iklim panas (warm-temperature vegetables) atau disebut juga tanaman sayur dataran rendah.
Klasifikasi tanaman sayur berdasarkan botani didasarkan atas hubungan kekerabatan tanaman
atas
dasar
keberagaman
struktur
bunganya,
sebagai
kriteria
utama
penggolongan tanaman sayur, selain juga didasarkan pada keberagaman morfobogi dan kecocokan seksual antar tanaman. Tanaman dapat diklasifikasikan mulai dan pengelompokon yang paling luas ke dalam kingdom, division, subdivision, phylum, subphylum, class, subclass, order, family, genus dan spesies. 2.4. PENUTUP 2.4.1. Tes Formatif 1. Tanaman sayur diusahakan karena ada bagian-bagian yang dapat dimakan, sebutkan bagian tanaman mana saja yang dapat dimakan beserta contohnyal 2. Klasifikasi tanaman sayur berdasarkan cara budidayanya meskipun mencakup berbagai familia dan organ yang dimakan mengapa diperlukan? Jelaskan! 3. Di Indonesia, orang membedakan sayuran dalam dua kebompok yaitu sayuran dataran rendah dan sayuran dataran tinggi. Dasar pertimbangan apa yang dipakai guna menetapkan pengelompokkan itu? 4. Beriabah tiga contoh masing-masing untuk sayuran dataran rendah dan sayuran dataran tinggi dengan nama botaninya!. 5. Orang uga membuat pengelorpokan tanaman sayur atas dasar sifat-sifat botaninya. Menurut Saudara siapa yang berkepentingan untuk menggunakan kiasifikasi mi dan apakah petani juga memerlukannya? Jelaskan! 2.4.2. Petunjuk Jawaban Tes Formatif 1. Daun dan atau batangnya, contoh: bayam, kangkung, selada, seledri, kubis dan sawi. Bunganya, contoh: cauliflower dan brokoli. Buah dan/atau bijinya: melon, Universitas Gadjah Mada
8
semangka, gambas. Labu siam, terung, tomat, kapri, kacang panjang dan kacang gude. Organ yang berada di bawah permukaan tanah, seperti akar, bulb, corm don tuber, contöh: wortel, bowong merah, bawang putih, bawang bombay, ubi jalar don kentan. 2. Klasifikasi atas dasar cara budidayanya yang sarna mi okan rnemungkinkan untuk membuat pedoman umum praktik budidaya tanaman sayur dalam satu golongan tonpa membuatkon pedoman tersendiri untuk setiap jenis tanaman sayur. Dalam kiasifikasi seperti mi memungkinkan juga satu kelompok tanaman sayur terdiri don berbagoi fomilia dan kemungkinan pula organ yang dimanfaatkan sebagai sayuran dopat juga berbedo. 3. Klosifikosinyo didosarkon atas suhu udara yang dipenlukon bogi pertumbuhon don perkembangan tanomon yang optimum. 4. Contoh sayuran dataran rendah terung (Solanum melongena), kecipir (Tetragonolubus purpureus) don kacang buncis (Phaseolus vulgaris). Contoh soyuron dotoran tinggi bawong merah (Allium cepa), kentang (Solanum tuberosum) dan wortel (Daucus carota). 5. Yang berkepentingan adalah para ilmuwan untuk memudahkan penyebutan suatu spesies tanaman sayur yang akan dimengerti oleh semua orang di dunia dan membuat nama tanaman sayur yang ilmiah. Petani tidak memerlukan pengelompokan tanaman sayur atas dasar botaninya tetapi lebih memerlukan pengelompokan tanaman sayur atas dasar cara budidayanya. 2.4.2. Petunjuk Jawaban Tes Formatif 1. Daun dan atau batangnya, contoh: bayam, kangkung, selada, seledri, kubis dan sawi. Bunganya, contoh: cauliflower dan brokoli. Buah dan/atau bijinya: melon, semangka, gambas. Labu siam, terung, tomat, kapri, kacang panjang dan kacang gude. Organ yang berada di bawah permukaan tanah, seperti akar, bulb, corm dan tuber, contoh: wortel, bawang merah, bawang putih, bawang bombay, ubi jalar dan kentan. 2. Klasifikasi atas dasar cara budidayanya yang sarna ini akan rnemungkinkan untuk membuat pedoman umum praktik budidaya tanaman sayur dalam satu golongan tanpa membuatkan pedoman tersendiri untuk setiap jenis tanaman sayur. Dalam kiasifikasi seperti mi memungkinkan juga satu kelompok tanaman sayur terdiri don berbagai familia dan kemungkinan pula organ yang dimanfaatkan sebagai sayuran dapat juga berbeda. 3. Klasifikasinya didasarkan atas suhu udara yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang optimum. Universitas Gadjah Mada
9
4.
Contoh
sayuran
dataran
rendah
terung
(Solanum
melongena),
kecipir
(Tetragonolubus purpureus) dan kacang buncis (Phaseolus vulgaris). Contoh sayuran dataran tinggi bawang merah (Allium cepa), kentang (Solanum tuberosum) dan wortel (Daucus carota). 5. Yang berkepentingan adalah para ilmuwan untuk memudahkan penyebutan suatu spesies tanaman sayur yang akan dimengerti oleh semua orang di dunia dan membuat
nama
tanaman
sayur
yang
ilmiah.
Petani
tidak
memerlukan
pengelompokan tanaman sayur atas dasar botaninya tetapi lebih memerlukan pengelompokan tanaman sayur atas dasar cara budidayanya. 4.3. umpan Balik dan Tindak Lanjut Bagi mahasiswa yang dapat mengerjakan soal tes formatif dengan paling tidak 70% jawaban benar maka mahasiswa dapat melanjutkan belajar ke pokok bahasan berikutnya. Akan tetapi apabila jawaban benar kurang dari 70% maka mahasiswa dipersilahkan mempelajari kembali Pokok Bahasan IIini dengan menambah bahan bacaan dari buku acuan yang disebutkan atau sumber lainnya yang relevan dengan pokok bahasan ini. 2.5.BUKU ACUAN DC. 1990. Vegetable Productfon Training Manual. Asian Vegetable Research and Development Center. Shanhua, Tainan. Taipei.
Bautista, O.K., H.V. Valmayor, P. C. Tabora and R.R.C. Espino. 1983. Introduction to Tropical Horticulture. Department of Horticulture, College Agriculture, University of the Philippines, Los Banos, Philippines.
Butista, O.K. and R.C. Mabesa. 1986. Vegetable Production. University. of the Philippines, Los Banos. Philippines.
Knott, J.E. and J.R. Deanon. 1 970. Vegetable Production in Southeast Asia. University of the Philippines, Los Banos. Philippines.
Rubatzky, V.E. dan M. Yamaguchi. 1 998. Sayuran Dunia 1. Prinsip, Produksi dan Gizi. Edisi kedua. Penerbit ITB, Bandung.
Universitas Gadjah Mada
10
Siemonsma, J.S. and K. Piluek (eds.). 1994. Plant Resources of South-East Asia 8: Vegetables. Prosea. Bogor.Williams, C.N., J.O. Uzo dan W.T.H. Peregrine. 1996. Produksi Sayuran di Daerah Tropika (AIih Bahasa: S. Ronoprawmro dan G. Tjitrosoepomo). Gad jah Mada University Press. Yogyakarta.
Universitas Gadjah Mada
11