Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
BAB II: STUDI
2.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja Berdasarkan uraian KAK yang telah diberikan sebagai pedoman awal dalam perencanaan dan perancangan Student Housing (asrama mahasiswa) Universitas Mercu Buana daerah Jakarta Barat telah membahas secara spesifik mengenai data jumlah mahasiswa hingga luas tapak, dengan luas lahan seluas 5.803 m2 yang akan berdiri bangunan Student Housing berupa gedung dengan lapis bangunan hingga 8 lantai dengan spesifikasi 2 lantai sebagai Fasos-fasum dan 6 lantai sebagai lantai tower/tipikal dan fasilitas Hunian. Bangunan student Housing yang diinginkan oleh Universitas Mercu Buana Jakarta Barat adalah sebuah asrama Mahasiswa berlokasi di Jakarta Barat yang tidak hanya sekedar mementingkan fungsinya tetapi juga mempertimbangkan segi keindahan bangunan serta memperhatikan kerapihan tatanan bangunan, aksesibilitas bagi penyandang cacat dan juga memperhatikan masalah lingkungan. Sehingga bangunan Student Housing yang akan diwujudkan nanti dapat menjadi salah satu icon bangunan Universitas Mercu Buana Jakarta Barat dan bersifat ramah lingkungan. Selain itu tetap juga harus memperhatikan ketentuan-ketentuan teknis dalam membangun bangunan yang berdasarkan Peraturan-peraturan teknis perencanaan bangunan di Jakarta Barat.
2.2. Studi Banding Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Asrama mahasiswa adalah suatu lingkungan
perumahan
sebagai
tempat
tinggal
mahasiswa,
yang
dalam
perkembangan lebih lanjut, dimungkinkan memiliki sarana lingkungan untuk melengkapinya, seperti perpustakaan, pengadaan buku, kantin, olah raga dan sarana lainnya yang diperlukan yang dikelola oleh mahasiswa dalam bentuk koperasi.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 14
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
Berdasarkan data dari Valentina Dian Larasati, dalam tugas akhir arsitektur (2011), asrama untuk mahasiswa merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Institusi Akademik. Hasrat untuk menyediakan ruang bagi mahasiswa yang mewadahi kegiatan komputerisasi yang aktif, nyaman, dan adanya kesempatan bersosialisasi merupakan prioritas dari rencana Universitas dan Perguruan Tinggi.
2.2.1 Aspek Perilaku dalam Asrama Mahasiswa Berdasarkan data dari Valentina Dian Larasati, dalam tugas akhir arsitektur (2011), aspek aspek perilaku manusia di dalam asrama. Asrama merupakan tipe dari perumahan yang sifatnya tetap dan memiliki karakter karakter yang khas. Biasanya suatu
asrama
selalu
berhubungan
dengan
institusi
pendidikan,
khususnya
pendidikan yang setingkat dengan universitas. Pada mulanya asrama merupakan tempat tinggal bagi orang orang yang tidak saling mengenal sehingga situasi demikian seringkali menjadi kesulitan bagi penghuninya. Dalam perencanaan asrama, pemikiran khusus seharusnya diberikan kepada masalah masalah yang berhubungan dengan sosialisasi dan individu yang bercampur di dalamnya dengan kebiasaan yang berbeda beda. Berikut ini aspek aspek perilaku di dalam asrama : 1. Keselamatan Pribadi (Personal Safety), di dalam asrama tidak lepas dari bahaya kriminal dan kekerasan, yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: peraturan asrama yang kurang ketat dan kurangnya pertahanan desain bangunan asrama. 2. Hak teritorial antara institusi pemilik asrama dan penghuni asrama. Hak para penghuni walaupun bersifat sementara, bukan berarti tidak penting, karena mereka harus menaati peraturan peraturan yang telah ditetapkan bersama. Peraturan tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan penghuni agar memiliki perasaan teritorial tempat tinggal mereka yang bersifat temporer (sementara). 3. Privacy sangat penting bagi penghuni asrama sebagaimana orang lain membutuhkannya, tetapi hal ini sangat sulit didapatkan di dalam asrama karena dihuni oleh banyak orang.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 15
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
4. Pembentukan Kelompok (Friendship), biasanya terjadi pada tahun kedua, dimana pada tahun pertama antar penghuni masih menyesuaikan diri dengan
penghuni
lain.
Pembentukan
kelompok
ini
juga
dapat
meningkatkan rasa aman (personal safety) dan nyaman di dalam asrama
2.2.2 Aspek Aktivitas dalam Asrama Mahasiswa Berdasarkan data dari Valentina Dian Larasati, dalam tugas akhir arsitektur (2011), aktivitas di dalam asrama mahasiwa adalah sebagai berikut: 1. Belajar Terdapat berbagai macam metode belajar dan juga berbagai macam alat menunjang belajar. Perencanaan ruang mahasiswa harus mengakomodasi berbagai macam metode dan berbagai alat penunjang belajar yang digunakan
mahasiswa.
Dengan
meningkatnya
bidang
dan
pengaruh
teknologi, maka penting untuk mempertimbangkan ketersediaan teknologi infrastruktur paling fleksibel dan maju pada waktu merancang. Untuk mengakomodasi segala kemungkinan, maka baik apabila disediakan ruang untuk meja belajar (desk) yang cukup dan lemari penyimpanan. Meja belajar mahasiswa digunakan untuk banyak aktivitas termasuk belajar. Aktivitas ini mensyaratkan untuk tersedianya ruang akan peralatan spesifik seperti komputer, monitor, keyboard, mouse, mouse pad, stereo, dan lampu belajar. Meja belajar ini juga menjadi tempat untuk membaca, mencatat, mencari referensi materi, dan menulis. Lokasi sumber data dan lemari penyimpanan dan juga rak buku juga harus diperhitungan. Kombinasi ruang yang disyaratkan di atas dengan penambahan ruang untuk perlengkapan pribadi (perhiasan) menjadi tidak cukup apabila memanfaatkan meja belajar ukuran 42 inci.
2. Tidur Pola aktivitas mahasiswa jarang konsisten, mahasiswa dapat tidur kapan pun baik siang maupun malam. Dua penghuni dalam satu ruang jarang memiliki jadwal yang sama. Ujian dan aktivitas sosial membentuk pola mereka
secara
meluas.
Terdapat
beragam
saat
ini
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pola
yang
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
mengakibatkan konflik dalam satu unit ruang hunian. Variabel ini menjadi penting dalam mempertimbangkan perabot dan layout dalam ruang mahasiswa.
3. Bersosialisasi Ruang mahasiswa selalu mengundang ketidak selarasan sosial. Tetapi, dengan pemisahan pada penekanan kegiatan belajar dan tidur, justru berlawanan sebagai lingkungan sosial. Aktif, perabot bebas (perabot yang mudah dipindah) mengijinkan mahasiswa untuk berkesempatan mengatur ruang dengan cara yang paling efektif di pertemuan sesuai dengan kebutuhan
mereka,
hal
tersebut
harus
memungkinkan
adanya
percakapan atau pertemuan yang intim dengan jumlah penambahan secara individu pada ruang privat.
2.2.3 Daya Tampung Tiap Kamar Berdasarkan data dari Valentina Dian Larasati, dalam tugas akhir arsitektur (2011), daya tampung tiap kamar asrama mahasiswa sebagai berikut : 1. Dalam 1 kamar dihuni 1 orang (single bed) Kelebihan : rasa privacy tinggi, kedisiplinan lebih mudah ditanamkan, serta cara belajar individu yang lebih efisien. Kekurangan : berkurangnya rasa kebersamaan, membutuhkan banyak ruang dan biaya pemeliharaan tinggi. 2. Dalam 1 kamar dihuni 2-3 orang (double bed) Kelebihan : lebih menonjolkan rasa kebersamaan, cara belajar dalam kelompok lebih baik, biaya pemeliharaan lebih murah. Kekurangan : rasa privacy kurang, bagi yang biasa belajar individu menjadi terganggu. 3. Dalam 1 kamar dihuni 4 orang (four bed) Kelebihan : rasa kebersamaan dalam kelompok lebih besar, biaya pemeliharaan lebih murah,
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 17
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
Kekurangan : rasa privacy kurang terjamin, cara belajar individu kurang efisien, mudah timbul pelanggaran peraturan yang berlaku dan akan menimbulkan perasaan kurang / tidak aman.
2.2.4 Kebutuhan Ruang Asrama Berdasarkan data dari Valentina Dian Larasati, dalam tugas akhir arsitektur (2011), bangunan asrama mahasiswa membutuhkan beberapa ruang sebagai penunjang kegiatan belajar mahasiswa, dan ruang yang dapat mewadahi segala kegiatan dan kebutuhan pokok mahasiswa akan tempat tinggal dan tempat bersosialisasi antar sesama penghuni asrama. Kebutuhan asrama berdasarkan standar bangunan asrama adalah sebagai berikut : 1. Ruang tidur Ruang tidur melayani kegiatan tinggal dan sosialisasi, namun kedua kegiatan tersebut dipisahkan secara fisik. Penataan perabot kamar tidur diupayakan agar dapat menghemat pemakaian ruang dan menciptakan suasana keakraban seperti layaknya suatu keluarga. Tempat tidur dipilih yang tunggal dan tidak permanan. Lemari pakaian dipilih yang tunggal dan permanen untuk mengurangi kecenderungan mahasiswa membuat sekat sekat yang mengurangi rasa kesatuan dan persaudaraan di dalam kamar tidur. Berikut ini merupakan alternatif penataan dan kesan yang tampil. Penataan perabot kamar belajar pribadi diupayakan agar menghemat tempat tetapi cukup memberi suasana belajar yang nyaman dan privacy.
2. Ruang makan bersama dan dapur Ruang makan bersama ini diperuntukkan bagi seluruh penghuni asrama, di samping itu untuk mengatur agar kegiatan makan bersama benar benar
bermanfaat
untuk
kegiatan
sosialisasi
dan
menumbuhkan
kebiasaan kebiasaan sepertin : a. Kebiasaan menghargai hak milik orang lain b. Kebiasaan berbagi dengan orang lain c. Kebiasaan makan secara teratur d. Kebiasaan makan dengan etiket Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 18
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
Ruang makan selain berfungsi sebagai ruang untuk makan bersama bagi penghuni
asrama,
juga
berfungsi
sebagai
tempat
berkumpul
dan
bersosialisasi bagi penguni asrama di luar waktu kuliah.
3. Kamar Mandi dan Ruang Cuci Pelayanan kamar mandi dan WC didasarkan pada pertimbangan: a. Keleluasaan pribadi b. Kemudahan pengaturan giliran c. Kemudahan perawatan
4. Ruang aktivitas Ruang ini digunakan sebagai tempat bersantai dan melakukan kegiatan bersama, misalnya: menonton televisi, dan bersosialisasi antar penghuni asrama.
5. Sarana Olahrga Sebagai komunitas muda, mahasiswa membutuhkan suatu sarana dan ruang untuk menyalurkan hobi mereka dalam berolahraga, untuk itu di dalam lingkungan asrama harus terdapat suatu ruangan untuk mewadahi kegiatan
6. Ruang Pengelola Asrama Ruang pengelola yang terdiri dari ruang tamu, ruang administrasi, serta ruang petugas, menjadi bagian di dalam lingkup bangunan asrama mahasiswa. Ruangan ini digunakan sebagai wadah dan sarana bagi staf pengelola asrama dalam menjaga dan mengawasi segala kegiatan yang berlangsung di dalam asrama mahasiswa tersebut.
7. Area Parkir dan Ruang Hijau Di dalam lingkungan asrama mahasiswa harus disediakan area parkir dan ruang hijau sebagai bagian dari fasilitas pendukung kegiatan penghuni asrama.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 19
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
8. Ruang Bersama Ruang bersama adalah ruang yang dapat meningkatkan kebersamaan antar penghuni di dalam asrama. Suasana yang dibutuhkan dalam ruang serba guna ini adalah: a. Sirkulasi udara dalam ruang baik b. Memperoleh pencahayaan yang cukup c. Ruang luas dengan minim sekat, sehingga suasana keterbukaan lebih terlihat
2.3. Arsitektur Hemat Energi Menurut Dr. Ir. Syarif Hidayat M.Arch, dalam bahan ajar fisika bangunan (2011), perancangan bangunan menerapkan kaidah arsitektur berkelanjutan berupa konsumsi energi dan air yang efisien dan fleksibel terhadap penggunaan sumber energy bangunan, hemat energi secara teoritis, pengertiannya dapat dijabarkan sebagai berikut : Bangunan : Sesuatu yang didirikan, sesuatu yang dibangun (seperti umah, gedung, menara). Hemat : Penggunaan sesuatu dengan cermat, tidak boros. Energi : Kemampuan untuk melakukan kerja (misal untuk energi listrik dan mekanikal), daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Berdasarkan pengertian diatas, bangunan hemat energi dapat diartikan sebagai sesuatu yang didirikan atau dibangun dengan memanfaatkan secara cermat daya (kekuatan) yang digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Bangunan hemat energi dapat diartikan pula yaitu bangunan yang dalam operasionalnya dapat menekan (menghemat) penggunaan energi primer atau energi yang bersumber (terutama) dari minyak bumi. Energi primer untuk saat ini masih digolongkan sebagai energi yang bersumber dari minyak bumi (batu bara, minyak dan gas alam), namun tidak menutup kemungkinan energi yang bersumber dari tenaga air, panas bumi dan nuklir.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 20
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
2.3.1 Bangunan, Kenyamanan dan Energi Menurut Dr. Ir. Syarif Hidayat M.Arch, dalam bahan ajar fisika bangunan (2011), ada tiga sasaran yang seharusnya dipenuhi oleh suatu karya arsitektur (bangunan). Pertama, bahwa bangunan harus merupakan produk dari suatu kerja seni (work of art). Kedua, bahwa bangunan harus mampu memberikan kenyamanan (baik psikis maupun fisik) kepada penghuninya. Dan yang terakhir, bahwa bangunan perlu hemat terhadap pemakaian energi. Jadi dalam penghematan pemakaian energi harus tidak mengorbankan kebutuhan kenyamanan bagi penghuninya. Dalam bentuk diagram, kaitan antara bangunan, kenyamanan dan energi adalah sebagai berikut : Iklim luar yang tidak dikehendaki (tidak nyaman)
Bangunan
Iklim luar yang dikehendaki (tidak nyaman)
Energi
Gambar skema kaitan antara bangunan, kenyamanan dan energy (Sumber : adaptasi dari Dr. Ir. Syarif Hidayat M.Arch dalam bahan ajar fisika bangunan (2011)
Dengan bantuan energi bangunan akhirnya berhasil merubah iklim luar yang tidak nyaman menjadi iklim di dalam bangunan yang nyaman. Kondisi semacam ini, saat ini sering terjadi pada hampir seluruh bangunan yang ada di kota, baik besar maupun kecil, dimana energi digunakan bagi pemenuhan kebutuhan kenyamanan. Kenyamanan akan sangat mungkin dicapai melalui penyelesaian rancangan arsitektur apapun. Yang menjadi permasalahan adalah berapa besar energi yang 2
diperlukan persatuan luas tertentu (misalnya m lantai) untuk membuat bangunan tersebut nyaman.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 21
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
2.3.2 Kenyamanan Termal Menurut Dr. Ir. Syarif Hidayat M.Arch, dalam bahan ajar fisika bangunan (2011), bangunan merupakan wadah kegiatan manusia agar terselenggara secara nyaman. Dua aspek kenyamanan yang perlu dipenuhi oleh suatu bangunan, yakni kenyamanan psikis dan fisik. Kenyamanan psikis bersifat personal, kualitatif dan tidak terukur secara kuantitatif, sementara kenyamanan fisik lebih bersifat universal dan dapat dikuantifisir. Kenyamanan fisik diantaranya kenyamanan ruang (spatial comfort), kenyaman penglihatan (visual comfort), kenyamanan pendengaran (audial comfort) dan kenyamanan termal (thermal comfort). Dari keempat macam kenyamanan fisik tersebut, kenyamanan termal yang paling dominan berpengaruh pada penggunaan energi pada bangunan. Karena tubuh manusia memiliki variasi antara satu dengan lainnya, ada kecenderungan bahwa suhu nyaman yang dimiliki oleh tiap-tiap individu berbedabeda. Oleh karena itu suhu nyaman ditentukan dari sekumpulan orang yang sebagian besar menyatakan dirinya nyaman. Produktifitas manusia dapat meningkat pada kondisi termis yang nyaman.
2.3.3 Strategi Penghematan Energi dalam Bangunan Menurut Dr. Ir. Syarif Hidayat M.Arch, dalam bahan ajar fisika bangunan (2011), pada bangunan yang menggunakan kenyaman udara, suhu nyaman dalam ruangan dapat dengan mudah dilakukan, yang menjadi permasalahan adalah berapa banyak energi yang harus dikonsumsi untuk memberikan suhu dalam ruangan yang nyaman. Di bawah ini akan diuraikan strategi umum, strategi pada bangunan yang mengggunakan
pengkondisian
udara
dan
strategi
pada
bangunan
yang
menggunakan ventilasi alami untuk melakukan penghematan penggunaan energi. Suhu dalam ruangan dipengaruhi radiasi secara langsung yang menembus kaca dan ruang terbuka dan secara tidak langsung menembus kulit luar bangunan. Total radiasi matahari yang mengenai permukaan luar yaitu intensitas sinar matahari langsung, penyebaran radiasi yang berasal dari langit dan pantulan radiasi dari Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 22
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
sekelilingnya. Beberapa hal umum yang perlu diperhatikan dalam penghematan energi adalah : orientasi bangunan, material gedung dan waktu perpindahan panas, bukaan dan alat pelindung, pendingin pasif di malam hari,
2.3.3.1 Orientasi Bangunan Menurut Dr. Ir. Syarif Hidayat M.Arch dalam bahan ajar fisika bangunan (2011), Menghadapkan gedung ke arah utara-selatan atau
meletakkan sumbu yang
terpanjang ke arah barat-timur akan menghasilkan radiasi matahari dalam bangunan ke level terkecil. Dalam situasi yang sulit dimana tidak mungkin meletakkan sumbu terpanjang ke arah utara-selatan, gedung harus di beri penghalang seluruhnya pada sisi timur-barat dan pada beberapa bagian di sisi utara-selatan yang terkena sinar matahari.
2.3.3.2 Material gedung dan waktu perpindahan panas Menurut Dr. Ir. Syarif Hidayat M.Arch dalam bahan ajar fisika bangunan (2011), Radiasi permukaan luar gedung akan berpengaruh pada suhu dalam ruangan, hal ini bergantung pada 2 faktor utama yang berkaitan dengan sifat material yaitu perlawanan tehadap suhu (R) dan kapasitas panas (Q). Nilai tertinggi adalah material yang mengirimkan panas terendah kepermukaan dalam. Material dapat memperkecil aliran panas ke dalam permukaan gedung sehingga dapat menjaga suhu dalam ruangan tetap rendah pada jam kerja. Apabila desain gedung tidak dapat menghadirkan dinding yang terlindung, dinding dapat dibuat masif atau material padat sehingga membutuhkan waktu yang lama bagi radiasi panas sampai ke dalam bangunan. Diharapkan panas akan sampai pada saat malam hari di saat kantor telah kosong.
2.3.3.3 Bukaan dan alat pelindung Menurut Dr. Ir. Syarif Hidayat M.Arch, dalam bahan ajar fisika bangunan (2011), bukaan-bukaan yang ada pada bangunan harus terlindung untuk mencegah radiasi langsung ke gedung. Pada situasi dimana dinding kaca atau jendela harus Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 23
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
diletakkan pada salah satu bagian timur atau barat, harus dilengkapi pembayangan total secara horisontal dan vertikal. Perlindungan yang sempurna dari radiasi matahari langsung dapat membuat suhu dalam ruangan untuk tetap rendah.
2.3.3.4 Pendinginan pasif malam hari Menurut Dr. Ir. Syarif Hidayat M.Arch, dalam bahan ajar fisika bangunan (2011), pendinginan pasif malam hari atau pendinginan alami waktu
malam adalah
perpindahan panas dari gedung secara alami pada waktu malam hari untuk mengurangi beban pendinginan setiap hari. Terdapat dua cara untuk pendinginan gedung malam hari. Pertama yaitu pendinginan ruangan dengan perpindahan panas melalui udara dan yang kedua adalah pendinginan material gedung dan struktur. Tujuan teknik ini untuk mengurangi suhu udara dalam ruangan dan untuk mengurangi suhu permukaan dalam/suhu.
2.3.3.5 Strategi bangunan yang menggunakan
pengkondisian udara Menurut Dr. Ir. Syarif Hidayat M.Arch, dalam bahan ajar fisika bangunan (2011), kebutuhan untuk meminimkan konsumsi energi gedung tidak harus mengorbankan kondisi suhu nyaman yang dibutuhkan oleh pekerja kantor, kondisi nyaman adalah faktor yang dibutuhkan untuk menaikkan produktivitas pekerja. Pada bangunan yang menggunakan pengkondisian udara, AC merupakan satu dari sebagian peralatan bangunan yang sering diabaikan. Pemeliharaan yang minimum dari sistem pengaturan suhu udara akan dapat menghasilkan pengurangan efisiensi pendingin. Kalau efisiensi pendingin sistem pengaturan suhu udara berkurang, dengan jumlah energi yang sama, suhu yang seharusnya sudah nyaman akan terasa tidak nyaman karena adanya pengurangan efisiensi pendingin. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk penghematan penggunaan pengkondisian udara pada bangunan yaitu dengan konservasi beban pendinginan. Caranya adalah :
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 24
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
1. Mengurangi beban pendinginan (mengatur suhu dalam ruangan) Pengaturan ketinggian suhu dalam ruangan akan dapat memperkecil penggunaan energi untuk pendinginan, meskipun di saat yang sama mengurangi jumlah pekerja yang merasa tidak nyaman.
2. Mengurangi waktu operasional Pembatasan waktu penggunaan AC dapat memperkecil biaya untuk beban pendinginan. Misalnya pengurangan waktu operasional gedung yang tadinya sampai jam 9 malam diubah menjadi hanya sampai jam 5 sore.
2.3.3.6 Strategi bangunan yang menggunakan ventilasi alami Menurut Dr. Ir. Syarif Hidayat M.Arch, dalam bahan ajar fisika bangunan (2011), strategi untuk mencapai suhu nyaman pada ventilasi alami bangunan selain dari pelaksanaan sebuah desain yang tepat, lingkungan sekitar bangunan harus mampu untuk mendukung dengan memberikan suhu dalam ruangan yang rendah. Lingkungan sekitar gedung dapat membantu menghasilkan kondisi yang nyaman dalam gedung. Ventilasi alami sering gagal karena kekurangan bantuan dari lingkungan
sekitarnya.
Gedung
disekeliling
bangunan
yang
padat
dapat
mempengaruhi gerak udara diseluruh gedung. Permukaan beton atau aspal akan memantulkan kembali panas dari matahari ke dalam gedung yang bisa menambah suhu dalam gedung, oleh sebab itu perlu dikurangi. Berdasarkan strategi-strategi di atas, karena penghawaan pada gedung kantor sewa ini menggunakan AC, maka penggunaan aliran angin/ventilasi silang yang masuk ke dalam gedung tidak dipergunakan karena dapat menyebabkan udara dingin yang ada di dalam gedung keluar. Penggunaan aliran angin di pakai untuk mendinginkan material
bangunan
untuk
mempercepat
proses
penguapan
dengan
cara
menghembuskannya.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 25
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
2.4. Studi Banding Tema 2.4.1 Studi Banding Tema Arsitektur Hemat Energi
Gambar 1. Massachusetts College of Art and Design’s Student Residence Hall (sumber : diunduh dari http://www.archdaily.com/469699/massachusetts-college-of-art-and-design-sstudent-residence-hall-add-inc/ )
Massachusetts College of Art and Design’s Student Residence Hall Architects: ADD Inc. Location: Boston, MA, USA Area: 145,600 sqft Year: 2013 Photographs: Chuck Choi, Lucy Chen, Peter Vanderwarker
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 26
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
Gambar 2. Site Plan Massachusetts College of Art and Design’s Student Residence Hall (sumber : diunduh dari http://www.archdaily.com/469699/massachusetts-college-of-art-and-design-sstudent-residence-hall-add-inc/ )
Bangunan pada lantai dasar ini terdapat ruang seperti cafe hall, ruang tamu, Klinik kesehatan, Ruang Mekanikal dan Elektrikal. Lantai dasar ini merupakan area semi Publik
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 27
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
Gambar 3. Second Flor Massachusetts College of Art and Design’s Student Residence Hall (sumber : diunduh dari http://www.archdaily.com/469699/massachusetts-college-of-art-and-design-sstudent-residence-hall-add-inc/ )
Pada Lantai dua digunakan sebagai ruang komunal. Terdapat ruang dapur dan ruang makan, ruang games, fasilitas laundry, pusat kebugaran, ruang belajar, ruang office dan apartment. Area lantai 2 ini merupakan area semi private.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 28
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
Gambar 4. Third Flor – Typical tower Massachusetts College of Art and Design’s Student Residence Hall (sumber : diunduh dari http://www.archdaily.com/469699/massachusetts-college-of-art-and-design-sstudent-residence-hall-add-inc/ )
Berdasarkan analisis yang saya lakukan, pada perencanaan lay out denah typical floor Tower Massachusetts menerapkan prinsip arsitektur hemat energy. Ini terlihat pada penggunaan kamar mandi untuk setiap kamar (hunian) yang lebih efisien. Sehingga dapat menghemat penggunaan air dan penggunaan ruang.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 29
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
Gambar 5. Section Plan & Interior Massachusetts College of Art and Design’s Student Residence Hall (sumber : diunduh dari http://www.archdaily.com/469699/massachusetts-college-of-art-and-design-sstudent-residence-hall-add-inc/ )
Pada gambar diatas adalah section plan dan interior bangunan yang didesain dengan permainan warna pada setiap lantainya yang memberikan konsep kesan semangat terhadap mahasiswa. Pada perencanaan ruang komunal ini ditempatkan pada sisi sudut bangunan yang mendapatkan pencahayaan yang lebih efisien.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 30
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
Gambar 6. Concept Building Massachusetts College of Art and Design’s Student Residence Hall (sumber : diunduh dari http://www.archdaily.com/469699/massachusetts-college-of-art-and-design-sstudent-residence-hall-add-inc/ )
Desain dengan orientasi matahari di sebelah Selatan, jendela di sisi utara memberikan cahaya yang baik pada bangunan. Di sebelah Selatan sisi bangunan dirancang untuk membantu mengurangi panas dengan menggunakan Passive Solar Design yaitu material yang berfungsi mengurangi panas yang masuk kedalam bangunan
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 31
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
2.4.2 Studi Banding Asrama Mahasiswa UIN
Gambar 7. Bangunan Asrama UIN (Sumber : Foto eka Mustika)
Asrama Pria UIN ini berada di daerah Ciputat, Jakarta Selatan. Asrama UIN dipengaruhi oleh gaya arsitektur Islam. Bangunan ini menggunakan konsep arsitektur tropis. Hal itu dapat terlihat dan bagaimana pemecahan terhadap permasalahan iklim. Seperti untuk mengatasi tampias hujan maka digunakan balkon dan diberi lisplank beton yang ditekuk. Kemudian pemanfaatan pengudaraan dan pencahayaan alami dengan memaksimalkan bukaan ke arah luar. Bangunan asrama UIN ini terdiri dari 2 lantai, Asrama ini terdiri dan 19 kamar. Pada lantai dasar terdapat 7 kamar. Sedangkan pada lantai 2 terdapat 12 kamar. Jumlah hunian mahasiswa
yang
terdapat
dalam
asrama
ini
berjumlah
76
mahasiswa.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 32
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
Gambar 8. Eksisting denah lantai 1 (Sumber : Adaptasi dari foto Eka Mustika)
Asrama pada lantai 1 ini terdiri dari beberapa ruang seperti : 1. Teras 2. Lobby 3. Kamar 7 Unit 4. Dapur & Ruang Makan Bersama 5. R. Pembina Asrama 6. Gudang & R. Pompa
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 33
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
Gambar 9. Eksisting denah lantai 2 (Sumber : Adaptasi dari foto Eka Mustika)
Asrama pada lantai 2 ini terdiri dari beberapa ruang seperti : 1. Kamar 12 Unit 2. R. Berkumpul (Komunal) 3. R. Cuci 4. R. Jemur 5. Kamar Mandi
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 34
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
Gambar 10. Denah kamar lantai 1 (Sumber : Adaptasi dari foto Eka Mustika)
Gambar 11. Denah kamar lantai 2 (Sumber : Adaptasi dari foto Eka Mustika)
Setiap kamar memilild luas sekitar 4 m x 5 m. Dengan ketinggian langit-langit kamar sekitar 3.5 m. Dalam setiap kamar telah disediakan 2 ranjang bertingkat, 2 lemari dan 4 meja belajar. Kamar mahasiswa menggunakan bukaan jendela yang cukup besar sehingga pengudaraan alami dan pencahayaan alami dapat dimanfaatkan secara semaksimal mungkin. Dengan menempatkan posisi meja belajar dekat jendela, mahasiswa dapat Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 35
Proposal Perancangan Arsitektur Akhir Student Housing Universitas Mercu Buana
belajar selama siang han tanpa menggunakan penerangan buatan. Suhu dalam kamar juga terasa sejuk, karena kondisi asrama yang berada pada daerah dataran tinggi. Penempatan furnitur dalam kamar dapat diatur oleh mahasiswa sendini. Hal im tergantung keinginan mahasiswa masing-masing. Dengan pengaturan yang bebas, mahasiswa dapat menentukan posisi perletakkan yang sesuai. Permasalahan Asrama UIN : 1. Kurangnya fasiitas penunjang seperti warnet, poliklinik, mini market (Retail). 2. Kamar hunian yang menghadap ke arah timur mengalami penyinaran langsung sehingga ruangan menjadi panas ketika pagi hari. 3. Tidak adanya fasilitas olah raga. 4. Tidak adanya parkiran mobil, sehingga mobil tamu harus menggunakan bahu jalan sebagai area parkir.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 36