BAB II PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK UNIT KLAMBIR LIMA MEDAN
2.1. Sejarah Ringkas Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama “De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden”atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik
Indonesia. Dalam
masa perang mempertahankan
kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan
8
9
Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim). a. Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undangundang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. b. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang masih digunakan sampai dengan saat ini.
10
Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia 1. Visi Bank Rakyat Indonesia Menjadi Bank Komersil terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. 2. Misi Bank Rakyat Indonesia a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan pada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan perekonomian masyarakat. b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek Good Corporate Governance. c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Guna mendukung Visi dan Misi diatas tersebut, BRI memiliki nilai-nilai perusahaan (corporate value) yang menjadi landasan berpikir, bertindak, serta berperilaku bagi setiap insan BRI dimanapun, yaitu integritas, profesionalisme, kepuasan nasabah, keteladanan dan penghargaan kepada SDM. 2.2. Struktur Organisasi Perusahaan Pengertian organisasi beranekaragam tergantung dari sudut mana ahli yang bersangkutan melihatnya. Disini penulis mencoba mengutip dari seorang ahli mengenai pengertian organisasi S.P Siagian (1980:113) dalam bukunya “Filsafat
11
Administrasi” mengatakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan dimana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seseorang atau beberapa orang yang disebut bawahan. Struktur organisasi adalahsuatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada organisasi atau perusahaan dala menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahaan pekerja antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana fungsi dan aktifitas dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa yang melapor kepada siapa yang menyusun pembagian kerja dan merupakan
suatu
sistem
komunikasi.Dengan
demikian
kegiatan
yang
beranekaragam dalam perusahaan disusun secara teratur sehingga tujuan usaha yang ditetapkan sebelumnya dapat dicapai dengan baik. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Klambir Lima Medan bentuk organisasi nya adalah fungsional dan staf, jenjang karir para anggota organisasi tidak terikat pada tingkat pangkat dan jabatan struktual yang diperuntukkan bagi mereka yang memimpin satu-satuan kerja yang melakukan kegiatan penunjang dimana pengendalian oleh pimpinan tidak terlalu ketat namun tidak mengabaikan fungsi pengawasan. Berikut Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Klambir Lima Medan.
12
2.3. Job Description 1. Kepala Unit Tugas pokok: a. Memimpin kantor BRI Unit sesuai dengan tugas pokok penerimaan simpanan, pemberian pinjaman, dan pelayanan jasa bank lain yang ditetapkan serta membina BRI Unit dalam rangka pelayanan kepada masyarakat di wilayah sekitarnya. b. Menyusun rencana kerja anggaran tahunan BRI Unit. c. Menetapkan kebutuhan pegawai dan mengkoordinir atau selalu mengevaluasi pelaksanaan kerja sama yang baik dengan unit-unit atau sub unit organisasi BRI dan instansi lainnya sesuai dengan tugas pokok BRI Unit serta batas-batas yang dimiliki. d. Memberikan bimbingan, membuat daftar penilaian karyawan dan prestasi kerja secara periodik, serta saran usulan kenaikan pangkat bawahannya. Tanggung Jawab: a. Pencapaian sasaran atas rencana dan anggaran yang telah ditetapkan termasuk pencapaian target dibidang pengumpulan dana dari masyarakat atau kinerja usaha unit. b. Kelancaran tugas-tugas operasional termasuk efisiensi dan tercapainya kepuasan nasabah atau pelayanan yang diberikan oleh setiap petugas BRI.
13
c. Tersedianya kas yang sudah mencukupi. d. Terpeliharanya mekanisme built in control (watak) di BRI Unit. e. Ketertiban dan disiplin kerja serta ketrampilan pegawai BRI Unit yang dipimpin. f. Memelihara citra BRI di mata masyarakat. g. Kebenaran isi laporan dan ketepatan waktu penyampaian laporan. h. Terselenggaranya kerja sama yang baik dengan instansi lainnya. i. Keamanan, ketertiban dan kebersihan BRI Unit. 2. Mantri / ASMAN KUR Tugas pokok: a. Memeriksa permintaan pinjaman ketempat usaha nasabah yang meliputi usahanya, letak jaminan dan menganalisanya, serta mengusulkan kepada kepala unit. b. Melaksanakan pembinaan terhadap nasabah pinjaman dan simpanan. c. Memperkenalkan dan memasarkan jasa-jasa bank kepada masyarakat untuk berhubungan dengan BRI Unit. d. Melaksanakan pemberantasan tunggakan dengan cara memeriksa ke tempat usaha nasabah, menagih dan mengumpulkan langkah-langkah penanggulangannya. e. Menyampaikan hasil kunjungan ketempat nasabah kepada kepala unit. f. Menyampaikan laporan kepada kepala unit apabila ada penyimpangan dalam pelaksanaan operasional BRI Unit.
14
g. Mengikuti kegiatan ekonomi di wilayah kerjanya dalam melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala unit sepanjang tidak melanggar asas pengawasan inters. Tanggung jawab : a. Kebenaran hasil pemeriksaan ke tempat nasabah yang meliputi kegiatan usahanya, letak jaminan, serta keputusan pinjaman. b. Ketetapan pemasukan angsuran pinjaman dan pemasukan tunggakan pinjaman lainnya di BRI Unit. c. Penguasaaan dan perkembangan usaha masing-masing nasabah. 3. Teller (Receptionist Bank) Tugas Pokok : a. Bersama-sama kepala unit menyelenggarakan pengurusan kas BRI Unit. b. Menerima uang setoran dari nasabah dan memvalidasi kedalam komputer. c. Memberikan persetujuan bayar atas pengambilan simpanan sebatas kewenangan yang dimiliki. d. Menyetorkan setiap ada kelebihan kas setiap jam kerja dan penyetoran sisa kas pada akhir kas induk dengan menggunakan tanda setoran serta mengisi model 16 perincian kas. e. Emastikan kelengkapan bukti-bukti kas tunai dan OB (Over Booking) yang berada dalam pengawasannya untuk menghindari penyimpangan kas teller.
15
Tanggung Jawab: a. Pengurusan kas bersama kepala unit. b. Kelancaran dan ketetapan pelayanan dan penerimaan setoran dan pelayananuang baik itu dari atau untuk nasabah.
4. Costumer Service/ CS KUR Tugas pokok : a. Menata usaha-usaha register-register simpanan dan pinjaman, register pemberantasan tunggakan dan register surat-surat berharga. b. Memberikan pelayanan administrasi kepada nasabah atau calon nasabah pinjaman, simpanan, dan jasa perbankan lainnya di BRI Unit dengan sebaik-baiknya. c. Mengelola penyimpanan berkas-berkas pinjaman dan simpanan. d. Mengerjakan semua laporan BRI Unit. Tanggung Jawab : a. Pelaksanaaan tugas-tugas yang diberikan oleh kepala unit. b. Memberikan pelayanan administrasi kepada nasabah atau calon nasabah, dan nasabah yang akan menggunakan jasa perbankan lainnya di BRI Unit dengan sebaik-baiknya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.
16
5. Security Tugas Pokok: Bank BRI Unit Klambir Lima Medan memiliki 2 orang securityyang bertugas untuk menjaga keamanan unit. Dimana satu orang security menjaga keamanan unti pada waktu jam kerja dan seorang security untuk menjaga keamanan pada malam hari. 6. Office Boy Tugas Pokok: Menjaga kebersihan dan keindahan unit klambir lima medan dan membantu pegawai unit lainnya jika diperlukan. 2.4. Jaringan Usaha Sebagai leading foreignexchange provider di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk, selalu mengutamakan keamanan, kemudahan, dan kecepatan layanan dalam bertransaksi. Bank BRI memiliki berbagai produk dan layanan terbaik untuk memenuhi segala kebutuhan transaksi Anda. 1. Cast Transaction Product Adapun cast transaction product, antara lain : a. Transaksi Valuta Asing Devisa Umum Transaksi Valuta Today adalah transaksi untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta (asing) lainnya dengan penyerahan di hari yang sama dengan hari transaksi. Transaksi
Valuta
Tommorow
adalah
transaksi
untuk
17
mempertukarkan valuta asing lawan valuta (lainnya) pada hari transaksi dengan penyerahan satu hari kerja setelah tanggal transaksi. Transaksi Valuta Spot adalah transaksi untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta (asing) lainnya pada hari transaksi dengan penyerahan dua hari kerja setelah tanggal transaksi. b. Banknotes PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, menawarkan transaksi Banknotes dengan kurs yang kompetitif dan kurs spesial untuk jumlah tertentu.nasabah dapat melakukan transaksi jual/beli Banknotes di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, mulai jam 8.30 hingga 15.00 WIB setiap hari kerja dan hari sabtu/minggu khusus di cabang/lokasi weekend banking. Khusus nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dapat menggunakan rekening rupiah nasabah untuk bertransaksi. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, menyediakan ragam valuta asing (mata uang utama dunia dan mata uang lainnya), seperti : A. American Dollar (USD)
B. JapaneseYen (JPY)
C. Great Britain Poundsterling (GBP)
D. Hong Kong Dollar (HKD)
E. Euro (EUR)
F. Malaysian Ringgit (MYR)
G. Australian Dollar (AUD)
H. Saudi Arabia Real (SAR)
I. Singapore Dollar (SGD)
J. Canadian Dollar (CAD)
18
2. ProdukInvestasi Untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang, kami menyediakan obligasi (surat pengakuan utang) dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing. Anda akan mendapatkan imbal hasil berupa kupon yang dibayar secara periodik maupun capital gain dari selisih harga jual dan beli. a. Surat Utang Negara (SUN), Obligasi Global (ROI) dan Global Sukuk (INDOIS), Merupakan obligasi yang diterbitkan dan dijamin pembayaran bunga & pokoknya oleh Negara Republik Indonesia. SUN diterbitkan dalam mata uang rupiah sedangkan ROI dan INDOIS dalam US Dollar. b. Obligasi
Ritel
:
Obligasi
Ritel
Indonesia
(ORI),
Sukuk
RitelIndonesia (SR), ORI dan SR merupakan suatu bentuk obligasi yang dijual secara retail yang diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah sebagai salah satu surat utang domestik. Minimal pembelian untuk obligasi tersebut adalah 5 juta rupiah dengan kelipatan 1 juta rupiah. 3. Hedging Product Adapun hedging product, antara lain : a. Forward Transaksi Forward adalah transaksi penjualan atau pembelian valuta asing dalam jumlah dan harga tertentu dengan penyerahan dan
19
penerimaan dana dilaksanakan lebih dari 2(dua) hari kerja sejak tanggal transaksi. b. Swap Currency
Swap
adalah
suatu
transaksi
/
kontrak
untuk
mempertukarkan valuta asing lawan valuta (asing) lainnya pada tanggal
valuta
tertentu
sekaligus
dengan
perjanjian
untuk
mempertukarkan kembali valuta asing lawan valuta (asing) lainnya tersebut pada tanggal valuta berbeda di masa yang akan datang. Harga / rate yang digunakan pada kedua transaksi ditentukan pada tanggal transaksi, dan kedua transaksi tersebut dilaksanakan sekaligus dan dengan counterparty yang sama. c. FX Option, Kontrak pembelian atau penjualan hak (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual sejumlah valuta asing tertentu terhadap valuta (asing) lainnya dengan harga yang telah ditentukan (strike price) untuk suatu periode tertentu dengan membayar/menerima sejumlah premi tertentu. d. Interest Rate Swap(IRS), Kontrak pertukaran/perubahan pembayaran suku bunga dari tingkat bunga tidak tetap menjadi tingkat bunga tetap atau sebaliknya tanpa penyerahan kepala surat/ jumlah pokok. Besarnya suku bunga tidak tetap (floating) ditentukan oleh besarnya suatu tolak ukur suku bunga yang diperjanjikan antara lain LIBOR (London Interbank Offer
20
Rate).SIBOR (Singapore Interbank Offer Rate) ataupun SBI (Sertifikat Bank Indonesia). e. Cross Currency Swap (CCS) Kontrak antara dua pihak untuk melakukan pertukaran dua aliran pembayaran bunga dalam dua mata uang yang berbeda, selama jangka waktu yang disepakati. Pada akhir jangka waktu tersebut, kedua pihak kemudian mempertukarkan kembali jumlah pokok (principal) sesuai kurs yang disepakati pada awal kontrak. 4. Layanan Perusahaan Beberapa produk simpanan BRI sebagai bentuk layanan publik antara lain Tabungan BRI, Deposito BRI, dan Giro BRI. a. Tabungan BRI Fasilitas Tabungan BRI terdiri dari beberapa produk, antara lain:
1.
Tabungan BritAma, produk tabungan ini didukung dengan fasilitas ebanking dan sistem real time online. Dengan fasilitas tersebut, nasabah dapat melakukan transaksi tanpa mengenal ruang dan waktu. Artinya dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun.
2.
Simpedes, produk tabungan dengan mata uang rupiah. Pelayanan simpedes dapat dilakukan di berbagai kantor BRI, baik Kantor Cabang Khusus BRI, Kanca BRI, KCP BRI, BRI Unit, maupun Teras BRI. Jumlah setoran dan pengambilan juga tidak dibatasi. Program ini tentu
21
sangat membantu masyarakat pedesaan yang memiliki keterbatasan dalam mengakses bank. 3.
Simpedes TKI, produk ini diselenggarakan khusus untuk TKI yang bekerja di luar negeri, sehingga TKI dapat melakukan transaksi keuangan
dengan
mudah,
termasuk
untuk
menampung
dan
menyalurkan gaji mereka. 4.
Tabungan Haji, produk ini ditujukan bagi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji di tanah suci.
5.
Tabungan BritAma Dollar, fasilitas produk ini hampir sama dengan Tabungan BritAma, hanya saja mata uang yang digunakan adalah UD Dollar. Bank BRI menyelenggarakan produk ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin menyimpan dananya dalam mata uang asing.
6.
BritAma Bisnis, fasilitas produk ini sangat luas, dengan kemudahan dan kecepatan dalam bertransaksi, termasuk dalam pencatatan atau pelaporannya, sehingga sangat cocok digunakan untuk mendukung aktivitas bisnis nasabah.
7.
BritAma Rencana, tabungan ini merupakan investasi dengan setoran tetap setiap bulannya serta fasilitas asuransi jiwa bagi nasabah. Boleh dibilang tabungan ini merupakan produk yang cocok untuk karyawan yang ingin menabung untuk hari tuanya.
8.
BritAma Valas, produk yang dikeluarkan oleh Bank BRI untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang akan menyimpan dananya
22
dalam mata uang asing. Tersedia lima jenis mata uang dengan nilai tukar kopetitif, yaitu USD, AUD, SGD, CNY, dan EUR. 9.
BritAma Junio, yaitu produk tabungan yang dikeluarkan oleh Bank BRI dengan sasaran penabung anak-anak. Produk ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur menarik bagi anak-anak.
10. Tabunganku, yaitu produk tabungan perorangan dengan berbagai kemudahan persyaratannya. Produk ini juga dikeluarkan oleh bankbank lain di Indonesia untuk menumbuhkan dan meningkatkan budaya menabung bagi masyarakat.
b. Deposito BRI Terdiri dari tiga produk utama, yaitu Deposito Rupiah, Deposito Valas, dan Deposito On Call (DOC) BRI. Bank BRI mengeluarkan produk DOC dengan fasilitas invesment gain yang cukup tinggi. c. Giro BRI Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia) mengeluarkan produk giro dalam dua jenis, yaitu GiroBRI Rupiah, produk ini ditujukan untuk transaksi dalam mata uang rupiah dan GiroBRI Valas untuk mata uang asing. d. Fasilitas Kredit/Pinjaman Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia) Beberapa produk pinjaman di Bank BRI antara lain Pinjaman Mikro, Pinjaman Ritel, Pinjaan Menengah, Kredit Program, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
23
e. Pinjaman Mikro BRI Produk Pinjaman Mikro yang dikeluarkan oleh Bank BRI adalah KUPEDES, yaitu fasilitas kredit dengan bunga sangat ringan yang ditujukan untuk perorangan dan dapat dilayani di BRI Unit maupun Teras BRI. f. Pinjaman Ritel BRI
1. Kredit Agunan Kas, yaitu produk pinjaman dengan jaminan uang kas (fully cash collateral). 2. Kredit Investasi, yaitu fasilitas kredit jangka menengah dan jangka panjang untuk membiayai aktiva tetap perusahaan. 3. Kredit Modal Kerja, produk yang ditawarkan kepada pelaku usaha untuk membiayai operasional perusahaan atau kegiatan usahanya. 4. KMK Ekspor, fasilitas kredit yang ditujukan kepada nasabah yang mealakukan kegiatan usaha negosiasi wesel ekspor atau dikenal juga dengan istilah post ekspor financing. Fasilitas kredit ini juga bertujuan membiayai pembelian barang-barang untuk diekspor atau dikenal juga dengan istilah pre-ekspor financing. 5. KMK Konstruksi, yaitu fasilitas kredit yang ditujukan untuk membiayai kegiatan usaha jasa konstruksi. 6. KMK Konstruksi BO I, yaitu fasilitas kredit yang ditujukan untuk membiayai kegiatan usaha jasa konstruksi yang pembiayaannya bersumber dari APBN.
24
7. Kredit BRIGuna, fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah yang memiliki penghasilan tetap dalam bentuk gaji atau pensiunan. 8. Kredit Waralaba, yaitu fasilitas kredit untuk membiayai kegiatan usaha waralaba yang diberikan dalam bentuk modal kerja maupun investasi. 9. Kredit SPBU, yaitu fasilitas kredit yang ditujukan untuk kegiatan usaha SPBU Pertamina, baik dalam bentuk modal kerja maupun investasi. 10. Kredit Resi Gudang, yaitu salah satu produk kredit Bank BRI dengan jaminan Resi Gudang. 11. Kredit Kepemilikan Gudang, yaitu fasilitas kredit investasi yang ditujukan untuk pemilik bangunan gudang untuk mendukung kegiatan usahanya. 12. KMK Talangan SPBU, fasilitas kredit ini hampir sama dengan fasilitas Kredit SPBU 13. Kredit Batubara, fasilitas kredit yang ditujukan untuk membiayai kegiatan penambangan batubara. 14. Kredit Waralaba Alfamart, fasilitas kredit yang ditujukan untuk membiayai kegiatan usaha minimarket alfamart. 15. Kredit Pola Angsuran Tetap, yaitu fasilitas kredit modal kerja dan investasi dengan pola angsuran tetap dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan.
25
g. Produk Pinjaman Menengah Bank BRI Produk pinjaman ini berupa kredit Agribisnis, yaitu fasilitas kredit yang diberikan untuk kegiatan pertanian dalam arti luas, baik untuk menunjang kegiatan on-farm maupun off-farm. h. Kredit Program Bank BRI Kredit Program Bank BRI terdiri dari tiga jenis, yaitu KPEN-RP atau Kredit Pengembangan Energi Nabati & Revitalisasi Perkebunan; KKPE-Tebu atau Kredit Ketahanan Pangan & Energi untuk tanaman tebu; dan KKPE untuk tanaman pangan, hortikulturan, peternakan, perikanan, dan pengadaan alat dan mesin. i. KUR BRI KUR atau Kredit Usaha Rakyat yang dikeluarkan oleh Bank BRI yaitu KUR BRI dan KUR TKI BRI. Produk-produk Lain Bank BRI a. Jasa Bank Garansi Fasilitas ini merupakan bentuk jaminan yang diberikan oleh Bank BRI kepada rekanan nasabah. Rekanan nasabah atau pihak ketiga akan mendapatkan kepastian bahwa nasabah Bank BRI bersangkutan dapat memenuhi kewajibannya kepada pihak ketiga. Dalam menerbitkan Bank Garansi, Bank BRI tidak mengenakan biaya bunga. Fasilitas Jasa Bank Garansi terdiri dari dua jenis, yaitu Bank Garansi Umum, diberikan kepada nasabah sebagai jaminan bahwa
26
nasabah bersangkutan dapat memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran suatu produk, dan Bank Garansi Konstruksi yang diberikan kepada kontraktor yang terkait dengan kredit konstruksi. b. Jasa Kliring Bank BRI Fasilitas ini merupakan proses penyampaian surat berharga kepada Bank Tertarik, hingga adanya pengesahan oleh Bank Tertarik melalui lembaga kliring, yang dinyatakan dalam mata uang rupiah. c. Remittance Bank BRI Fasilitas ini merupakan bentuk layanan kepada nasabah yang akan melakukan pengiriman maupun penerimaan dalam bentuk valas, baik ditujukan kepada bank di dalam negeri maupun bank luar negeri. d. Jasa SKBDN BRI Fasilitas ini merupakan bentuk jaminan pembayaran yang diajukan oleh pembeli untuk menjamin pembayaran produk kepada pihak penjual. e. Layanan Ekspor Bank BRI Fasilitas ini merupakan bentuk pembiayaan ekspor berupa postshipment financing. Layanan ini diberikan dalam bentuk Negosiasi wesel
ekspor
sight
dan
Diskonto
wesel
ekspor
berjangka.
27
f. Layanan Impor Bank BRI Fasilitasinimerupakanbentukpembiayaanimpor, berupapenyediaanfasilitaskreditimpor.Produklayananinidiberikandalambe ntukPreshipment
Import
Financing
dalamrangkapenyediaanPenangguhanJaminanImpordanPostshipment Impor Financing dalamrangkapenebusandokumenimpor. 5. Layanan 24 jam Layanan 24 jam adalah saluran distribusi elektronik PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang terdiri dari ATM BRI, SMS Banking BRI, Internet Banking BRI, Call BRI, Phone Banking BRI, E-Buzz, KIOSK BRI, Mini ATM BRI, BRIZZI, MoCash, EDC Merchant. 6. Layanan BRI Prioritas BRI Prioritas mempersembahkan sebuah layanan perbankan istimewa dan menyeluruh untuk nasabah sebagai Pribadi Terpilih. Sebagai Pribadi Terpilih, BRI mengundang Nasabah untuk menikmati fasilitas dan layanan eksklusif BRI Prioritas, mulai dari layanan dan solusi perbankan dengan konsep one stop service, hingga pengelolaan kekayaan (wealth management) secara menyeluruh dan eksklusif dari Priority Banking Officer profesional dan bersertifikasi
Nasabah dapat melaksanakan berbagai transaksi dengan lebih mudah, dimana nasabah BRI Prioritas berhak atas jenis transaksi yang dapat dilayani dengan menggunakan telepon (transaction by phone*) dan
28
layanan antar jemput uang tunai ke alamat nasabah BRI Prioritas (pick up service*)
Layanan yang bisa didapatkan oleh nasabah BRI Prioritas antara lain:
a.
Konsep One Stop Banking Services
b.
Tenaga Profesional dari Manajer Prioritas Perbankan, Petugas Prioritas Perbankan dan Asisten Prioritas Perbankanyang bersertifikasi
c.
Sentra Layanan BRI Prioritas yang Eksklusif
d.
Fasilitas Ruang Pertemuan Bisnis yang Eksklusif
e.
Koneksi WiFi Internet di Sentra Layanan BRI Prioritas
f.
Special Parking Area
g.
Tarif spesial untuk Safe Deposit Box
h.
Call Center khusus BRI Prioritas (021) 5758899
i.
Sentra Layanan BRI Prioritas dilengkapi dengan 5 konsep area:Meeter Greeter Area, Dealing Area, Service Area, Parking Area, Working Area
E. Kinerja Usaha Terkini
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, mempublikasikan kinerja keuangan triwulan III 2014. BRI membukukan perolehan laba bersih (angka bank saja) sebesar Rp. 18,12 triliun per triwulan III 2014 atau per 30 September 2014, meningkat sebesar 19% dibandingkan periode yang sama
29
tahun 2013 sebesar Rp. 15,23 triliun. Pertumbuhan laba bersih ini menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp. 979,6, lebih besar dari angka di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 823,0.
Peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit yang terjadi di seluruh segmen bisnis. Total kredit yang sudah disalurkan mencapai Rp. 464,19 triliun pada akhir September 2014 atau meningkat 12,32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 413,27 triliun.
Dari semua segmen kredit, segmen mikro masih mendominasi dengan pertumbuhan sebesar 15,8% year on year menjadi Rp. 148,43 triliun atau meningkat sebesar Rp 20,2 triliun, dengan jumlah nasabah yang meningkat menjadi 7,1 juta nasabah dari 6,2 juta nasabah di triwulan III 2013.
Penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) BRI juga menunjukkan trend positif. Secara keseluruhan realisasi outstanding KUR yang disalurkan BRI mencapai Rp 32,03 triliun, atau meningkat 21,94% year on year, dengan jumlah nasabah yang meningkat menjadi 3,0 juta nasabah dari 2,5 juta nasabah di triwulan III 2013. Upaya BRI dalam membina nasabah KUR juga membuahkan hasil menggembirakan.
Per akhir September 2014 ini, tercatat sebanyak 966 ribu nasabah KUR hasil binaan BRI dengan plafond sebesar Rp. 17,77 triliun berhasil hijrah ke kredit komersil.Pertumbuhan kredit tersebut diimbangi dengan
30
posisi neraca yang likuid. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tercatat sebesar 85,29% pada September 2014, sedangkan kualitas aset produktif tetap terjaga dengan baik, yang terlihat pada rasio kredit bermasalah (NPL) netto sebesar 0,46%.
Adapun NPL gross BRI tercatat sebesar 1,89% atau lebih baik apabila dibandingkan dengan NPL gross rata – rata industry perbankan nasional yang tercatat sebesar 2,31% pada Agustus 2014. Selain itu, Bank BRI juga berhasil menjaga posisi permodalan yang kokoh dengan rasio kecukupan modal (CAR) tercatat sebesar 18,57% pada September 2014 dibandingkan 17,14% pada September 2013.
Dari sisi pendanaan, BRI juga berhasil menumbuhkan Dana Pihak Ketiganya. Per Akhir September 2014 total Dana Pihak Ketiga BRI mencapai Rp 544,27 Triliun atau tumbuh 19,7% year on year. Dengan rekening tabungan mencapai 46,52 juta atau meningkat 10 juta dari triwulan III tahun 2013 yang sebesar 36,96 juta nasabah.
Pertumbuhan tabungan BRI juga secara konsisten selalu di atas rata – rata industri, dengan presentase sebesar 13,5% atau lebih tinggi jika dibandingkan rata – rata pertumbuhan tabungan industry perbankan nasional yang sebesar 8,6% per Agustus 2014.
Selain pertumbuhan kredit, BRI juga terus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi terkini untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya,
31
transaksi e channel dan e banking memberikan andil lancarnya kinerja bisnis BRI melalui pertumbuhan fee based income. Fee Based Income BRI meningkat 23,8%, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada transaksi ebanking yang tumbuh sebesar 51,3% secara year on year.
Kinerja e-banking BRI yang terus meningkat dapat dilihat dari peningkatan jumlah pengguna, jumlah transaksi dan volume transaksi pada ATM, Mobile Banking dan Internet Banking BRI.
Dari segi pengguna, pemegang kartu ATM BRI mengalami kenaikan sebesar 59,8%dari 18,5 juta menjadi 29,6 juta di Triwulan III/2014. Sedangkan jumlah pengguna Mobile Banking BRI yang pada Triwulan III/2013 tercatat sebanyak 5,1 juta, meningkat 58,7% menjadi 8,1 juta pada Triwulan III/2014. Dan untuk jumlah pengguna Internet Banking BRI naik 128,8% , dari 820 ribu menjadi 1,9 juta. Dari sisi jumlah transaksi, di ATM BRI mengalami kenaikan 30,5%, dari 823,2 juta pada Triwulan III/2013 lalu menjadi 1,074 miliar di Triwulan III/2014. Sedangkan pada Mobile Banking BRI jumlah transaksi pada Triwulan III/2013 lalu sebanyak 57,7 juta, meningkat hingga 67% menjadi 96,4 juta pada Triwulan III/2014. Dan untuk jumlah transaksi Internet Banking BRI naik 143% , dari 16,1 juta menjadi 39,2 juta. Dan dari volume transaksi, di ATM BRI naik 55,3%, dari Rp 446,2 Triliun pada Triwulan III/2013 lalu menjadi Rp 693,0 Triliun di Triwulan III/2014. Sedangkan volume transaksiMobile Banking BRI pada Triwulan
32
III/2013 lalu tercatat Rp 14,5 Triliun, meningkat hingga 195,1% menjadi Rp 42,8 Triliun pada Triwulan III/2014. Dan untuk volume transaksiInternet Banking BRI naik 219,8% , yakni dari Rp 16,8 Triliun menjadi Rp 53,7 Triliun. Sebagai
upaya
untuk
meningkatkan
kualitas
layanan
dalam
bertransaksi, Bank BRI terus mengembangkan jaringan unit kerja baik konvensional maupun e – channel. Dalam kurun waktu September 2013 sampai dengan September 2014, BRI telah menambah sedikitnya 665 unit kerja konvensional, baik itu dalam bentuk Kantor Wilayah, Kantor Cabang, hingga Teras BRI keliling. PerSeptember 2014, BRI memiliki 10.234 jaringan kerjakonvensional, yang terdiri dari 8.204 jaringan mikro, termasuk Teras BRI dan Teras BRI Keliling, 972 Kantor Kas, 581 KCP, 457 Kantor Cabang, serta 19 Kantor Wilayah yang kesemuanya terhubung real time online. Untuk menaikkan pertumbuhan laba BRI, selain menjadi Market Leader di bisnis mikro, Strategi BRI adalah mengoptimalkan kinerja e channel dan e-banking serta
meningkatkancrossselling dan integrated
marketing. Dengan Infrastruktur teknologi informasi yang handal serta didukung dengan jumlah nasabah yang besar, maka tidak dapat dipungkiri bahwa BRI merupakan bank yang terdepan dalam peningkatan finansial inclusion dalam perekonomian Indonesia, sekaligus sebagai Bank yang sangat siap untuk
33
menangkap peluang dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin terdesentralisasi.
F. Rencana Usaha BRI sendiri lebih menekankan pertumbuhan organik pada tahun depan. BRI menargetkan penambahan 50-100 cabang baru di 2015 meliputi kantor cabang utama, kantor cabang pembantu, serta unit Teras BRI. Namun BRI tetap mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 3 triliun untuk pertumbuhan anorganik pada 2015. Targetnya adalah bank skala kecil ataupun usaha jasa keuangan lain meliputi asuransi dan sebagainya. Menghadapi MEA, BRI sendiri lebih suka memperkuat penguasaan pangsa pasar dalam negeri. Sebab potensi NIM di industri perbankan negara tetangga tak sebesar di Indonesia.Ini membuat BRI tak terlalu antusias ekspansi di negara tetangga.