BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG RANTAU PRAPAT
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah hal baru. Jika listrik mulai ada di wilayah Indonesia tahun 1893 atau sekitar abad 19 di daerah Batavia (sekarang Jakarta), maka 30 tahun kemudian atau pada tahun1923 listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun di tanah pertapakan Kantor PLN Cabang Medan yang sekarang berada di Jl. Listrik No. 12 Medan, dibangun oleh NV NIGEM/OGEM perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan tahun 1924, Tebing Tinggi tahun 1927, Sibolga (NV ANIWM) Brastagi dan Tarutung tahun 1929, Tanjung Balai tahun 1931 milik Gemeente – Kotapraja, Labuhan Bilik tahun 1936 dan Tanjung Tiram tahun 1937. Lalu dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia II, maka Indonesia dikuasai Jepang. Pada masa penjajahan Jepang , Jepang hanya mengambil alih pengelolaan Perusahaan Listrik Swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerja dibagi menjadi Perusahaan Listrik Sumatera Utara, Perusahaan Listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang waktu itu. Setelah Proklamasi RI 17 Agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan listrik bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Listrik yang sudah diambil alih itu diserahkan kepada Pemerintah RI dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu, maka dengan Penetapan Pemerintah No.1 SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik. Sejarah memang membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang makin memburuk dalam hubungan Indonesia – Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan Presiden No. 163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan pasal 33 ayat (2) UUD 1945. Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan Listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli) yang mula-mula dikepalai R. Sukarno (merangkap kepala di Aceh), tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PPUT No. 16/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan dirubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumbar, Riau menjadi PLN Eksploitasi . Tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan Peraturan Menteri PUT No. 9 /PRT/64 dan Peraturan Menteri No. 1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15 Kesatuan daerah Eksploitasi. Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I. A.1 Dari Eksploitasi I Sampai Wilayah II Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Ekploitasi I Sumatera Utara tersebut, maka dengan keputusan Direksi PLN No. KPTS 009/DIRPLN/66 tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi empat cabang dan satu sektor, yaitu Cabang Medan, Binjai, Sibolga, P.Siantar (Berkedudukan di Tebing
Universitas Sumatera Utara
Tinggi). PP No. 18 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum
Listrik
Negara
dengan
hak,
wewenang
dan
tanggung
jawab
membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh Wilayah RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara diubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara. Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang merubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah. PLN Eksploitasi II menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara.
A.2 Dari Perum menjadi Persero Dengan keluarnya peraturan pemerintah No. 23 / 1994 tanggal 16 Juni 1994 maka ditetapkan status PLN sebagi persero. Adapun yang melatarbelakangi perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang terus meningkat dewasa ini. Dimana pada abad 21 nanti, PLN harus mampu menghadapi tantangan yang ada. PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional, dan harus mampu berswadaya tinggi, dengan manajemen yang berani transparan, terbuka, desentralisasi, profit center dan cost center. Untuk mencapai tujuan PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perkembangan industri yang tanggung jawabnya cukup besar dan berat, kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan instansi dan lembaga yang terkait perlu dibina dan ditingkatkan terus.
Universitas Sumatera Utara
A.3 Pemisahan Wilayah, Pembangkitan dan Penyaluran Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan pasokan
listrik
dan
indikasi
–
indikasi
pertumbuhan
lainnya.
Untuk
mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara dimasa – masa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Nomor 078.K/023/DIR/1996 tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru bidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara. Dengan pembentukan Organisasi baru PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PT PLN (Persero) Wilayah II, maka fungsi – fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola PT PLN (Persero) Wilayah II berpisah tanggung jawab pengelolaanya ke PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut. Sementara itu, PT PLN (Persero) Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik. Pada Tahun 2003 PT PLN (Persero) Wilayah II berubah menjadi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.
B. Jenis Usaha/Kegiatan Perusahaan PT. PLN (Persero) Cabang Rantau Prapat ini bergerak dibidang jasa kelistrikan yang berkegiatan mendistribusikan arus atau tenaga listrik bagi masyarakat dan instansi-instansi pemerintahan maupun swasta. Kegiatan
Universitas Sumatera Utara
pendistribusian arus atau tenaga listrik ini dilakukan PT.PLN (Persero) Cabang Rantau Prapat melalui penjualan arus listrik dalam satuan KWh yang biaya pemakaian arus tersebut penagihannya biasa dilakukan perbulan. Disamping mendistribusikan tenaga atau arus listrik, PT.PLN juga berkegiatan melakukan pemeliharaan dan perawatan terhadap alat-alat penyalur pasokan listrik, sehingga arus listrik dapat tersalur dengan lancar kepada masyarakat/pelanggan. PT.PLN menyediakan pasokan listrik bagi para pelanggannya untuk kebutuhan hidup sehari-hari, hal ini sejalan dengan motto yang diusung oleh PT. PLN yaitu “Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik”.
C. Struktur Organisasi Adapun struktur organisasi dari PT.PLN (Persero) Cabang Rantau Prapat (terlampir) pada bagian akhir bab 2.
D. Job Description Adapun job description yang akan dijabarkan oleh penulis dari struktur organisasi PT.PLN (Persero) Cabang Rantau Prapat (terlampir) adalah job description bagian yang khusus dan berhubungan dengan pengelolaan program kemitraan dan bina lingkungan tersebut antara lain: 1. Bagian SDM Dan Administrasi Melaksanakan pengelolaan perencanaan sumber daya manuasia, administrasi, kesekretariatan dan logistik serta keamanan. Untuk itu, bagian sumber daya manusia dan administrasi mempunyai tugas umum:
Universitas Sumatera Utara
a. Merencanakan pengembangan sumber daya manusia (SDM) b. Melakukan kajian dan pengembangan organisasi dalam usulan perubahan struktur organisasi c. Melaksanakan tata usaha penggajian dan pengupahan d. Melaksanakan pembinaan kesejahteraan pegawai e. Melaksanakan pengadaan material dan jasa borongan untuk pengoperasian dan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik f. Melaksanakan pernyimpanan dan pengendalian persediaan material pengoperasian dan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik g. Merencanakan kebutuhan sarana kerja h. Melaksanakan kegiatan kesekretariatan dan rumah tangga i.
Melaksanakan kegiatan pengaman dan kesehatan lingkungan, pembinaan kemitraan dan bina lingkungan.
1.1 Sub Bagian Sumber Daya Manusia Melaksanakan
kegiatan
perencanaan
sumber
daya
manusia,
pengembangan sumber daya manusia dan memelihara data base pegawai (Sipeg) dan dosier pegawai. a. Merencanakan kegiatan pengembangan sumber daya manusia b. Mengelola kegiatan administrasi SDM termasuk pemeliharaan data base pegawai (Sipeg dan dosier pegawai) c. Melaksanakan kegiatan tata usaha penggajian dan pengupahan SDM d. Mengelola
kesesuaian
peraturan
internal
dengan
ketentuan
ketenagakerjaan
Universitas Sumatera Utara
e. Mengelola penilaian individu pegawai & administrasi tim investigasi f. Melaksanakan kegiatan administrasi kesejahteraan pegawai 1.2 Sub Bagian Sekretariat Melaksanakan tata usaha kesekretariatan dan pengurusan rumah tangga serta keamanan lingkungan kerja termasuk di dalamnaya pengelolaan kegiatan kemitraan dan bina lingkungan serta community development. a. Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja b. Melaksanakan kegiatan tata usaha kesekretariatan c. Melaksanakan kegiatan rumah tangga satuan organisasi terkait d. Melaksanakan kegiatan pengamanan lingkungan kerja e. Melaksanakn kegiatan administrasi dan pengurusan surat menyurat dan surat berharga perseroan f. Melaksanakan pengelolaan kegiatan kemitraan dan bina lingkungan serta community development 1.3 Sub Bagian Logistik Melaksanakan kegiatan bidang perbekalan meliputi rencana persediaan, pengadaaan dan penyimpanan barang/material, alat tulis kantor, mengelola administrasi perbekalan dan pergudangan. a. Melaksanakan tata usaha logistik baik untuk material konstruksi, operasi dan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik b. Melaksanakan penyimpanan dan pengamanan material c. Melaksanakan pelayanan penerimaan dan pengambilan barang d. Melaksanakan pengadministrasian persediaan barang dan material
Universitas Sumatera Utara
e. Melaksanakan kegiatan tata usaha pergudangan sesuai dengan ketentuan.
E. Kinerja Usaha Terkini PT.PLN (Persero) Cabang Rantau Prapat PLN dapat melalui tahun 2008 dengan selamat ditengah gejolak harga minyak dunia yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 2008 serta krisis keuangan global yang berakibat pada melemahnya nilai tukar tukar rupiah terhadap USD yang merupakan ujian tersendiri bagi perusahaan. Pendapatan dari hasil penjualan tenaga listrik meningkat 19.3% dalam tahun 2008 dibandingkan tahun 2007, hal ini sejalan dengan meningkatnya jumlah KWh terjual yang sudah mencapai 372,348,144 KWh atau meningkat 18.7% dibanding tahun 2007. Dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan, PLN telah menjalankan program penerapan tarif non subsidi untuk pelanggan diatas 6600 VA dan memberikan layanan khusus kepada calon pelanggan dengan tarif B to B. Dan menyadari bahwa beban perusahaan terbesar adalah untuk pembelian bahan bakar minyak, maka kebijakan dasar PLN dalam penggunaan energi primer adalah mengurangi penggunaan BBM dan menggantikannya dengan Non BBM antara lain batu bara, gas, panas bumi, dan energi yang dapat diperbaharui lainnya (renewable energy). Salah satu realisasinya dituangkan PLN dalam fast track program yaitu membangun pembangkit berbahan bakar batubara sebesar total 9.475 MW tersebar di seluruh Indonesia. Fast Track Program ini juga merupakan penugasan dari pemerintah yang dituangkan dalam peraturan presiden No 17 tahun 2006. Fast Track Program ini selanjutnya lebih dikenal dengan proyek percepatan pembangunan pembangkit 10.000MW.
Universitas Sumatera Utara
Dibidang penyaluran kredit kemitraan sendiri, PT.PLN (Persero) Cabang Rantau Prapat telah berhasil menyalurkan kredit mulai tahun 1994 - 2008 dengan jumlah total Rp 538.500.000,-. Ditahun 2008 ini PT. PLN (Persero) Cabang Rantau Prapat juga mengalami peningkatan kinerja dalam hal penyaluran dana program kemitraan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah kredit yang disalurkan pada tahun 2008 sebesar 6.67% dibandingkan tahun sebelumnya. Dan hal ini juga merupakan salah satu pendorong bagi bagian yang terkait untuk lebih memaksimalkan kinerjanya agar bisa lebih mengalami peningkatan di tahun 2009 ini. Ditahun 2009 ini PT. PLN (Persero) Cabang Rantau Prapat berencana untuk menyalurkan kredit mitra binaan dengan total penyaluran sebesar Rp 50.000.000,(lima puluh juta rupiah) dengan harapan pengembalian sebesar Rp56.000.000,(lima puluh enam juta rupiah). Kredit Mitra Binaan yang disalurkan PT.PLN (Persero) Cabang Rantau Prapat ini disalurkan dalam enam sektor usaha yakni sektor industri, jasa, perdagangan, perikanan, perkebunan, dan peternakan.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 1 REALISASI PENYALURAN KREDIT MITRA BINAAN TAHUN 20072008 DAN RENCANA PENYALURANNYA DI TAHUN 2009 (PER SEKTOR USAHA)
Tahun Sektor Usaha 2007
2008
2009
Industri
Rp 15.000.000,-
Rp 8.000.000,-
Rp 10.000.000,-
Jasa
Rp 6.000.000,-
Rp 10.000.000,-
Rp 10.000.000,-
Perdagangan
Rp 24.000.000,-
Rp 20.000.000,-
Rp 10.000.000,-
Perikanan
-
-
Rp 5.000.000,-
Perkebunan
-
-
Rp 10.000.000,-
Peternakan
-
Total
Rp 45.000.000,-
Rp 10.000.000,-
Rp 5.000.000,-
Rp 48.000.000,-
Rp. 50.000.000,-
Sumber Data : PT. PLN (Persero) Cabang Rantau Prapat
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara