BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1.
Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan Sejarah keberadaan kelistrikan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
berawal dari dimulainya usaha kelistrikan di Sumatera Utara pada tahun 1923 yang dibangun oleh NV. NIGEM / OGEM Perusahaan swasta Belanda diatas tanah pertapakan yang saat ini menjadi lokasi Kantor PLN Area Medan Jl. Listrik No 8 Medan. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Berandan pada tahun 1924, di Tebing Tinggi tahun 1927, di Sibolga (oleh NV ANIWM) Brastagi dan Tarutung tahun 1929, di Tanjung Balai tahun 1931, di Labuhan Bilik tahun 1936 dan Tanjung Tiram pada tahun 1937. Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Aksi Karyawan Perusahaan Listrik bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang diambil alih dan diserahkan kepada Pemerintah RI dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa ambil alih tersebut, maka dengan penetapan Pemerintah No. 1.SD/45 yang ditetapkan tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik Nasional. Pada tanggal 1 Januari 1961 dibentuklah
Badan Pimpinan Umum
Perusahaan Listrik Negara BPU-PLN. Setelah BPU-PLN berdiri dengan SK Menteri PUT No.19/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan pun berubah. Perusahaan listrik di Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Utara dan Riau diubah namanya menjadi PLN Eksploitasi. Pada tanggal 1 Januari 1965, BPUPLN dibubarkan melalui Peraturan Menteri PUT No.9/PRT/64 maka dibentuklah
4
5
Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik.
Kemudian
dengan terbitnya Peraturan Menteri No.1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN secara Nasional menjadi 15 Kesatuan daerah Eksploitasi, dimana ditetapkan pembagian daerah kerja PLN Sumatera Utara menjadi Eksploitasi– I. Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara tersebut, maka dengan keputusan Direksi PLN No.KPTS.009/DIRPLN/66 tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi-I dibagi menjadi 4 DAN dan 1 Sektor, yaitu DAN Medan, Binjai, Sibolga, Pematang Siantar ( yang berkedudukan ) di Tebing Tinggi, karena P.Siantar masih dikelola PLD dan Sektor Glugur. Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972 dan Keputusan Menteri PUTL No.01/PRT/73
untuk
menetapkan
PLN
menjadi
PERUM
yang
isinya
mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara untuk mengelola kelistrikan di seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia.
Dalam
Surat Keputusan Menteri PUTL No.01/PRT/1973 menetetapkan PLN EksploitasiI Sumatera Utara dirubah menjadi PLN Eksploitasi–II Sumatera Utara. Kemudian menyusul terbitnya Peraturan Menteri PUTL No.013/PRT/75 yang mengubah PLN Ekspoitasi menjadi PLN Wilayah, dimana PLN Eksploitasi II. Berubah namanya menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara. Kemudian pada tanggal 16 Juni 1994 terbitlah Peraturan Pemerintah No. 23/1994 yang isinya menetapkan status PLN yang berubah dari Perusahaan Umum (PERUM) Listrik Negara dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Persero. Untuk mencapai tujuan PLN meningkatkan kesejahtraan masyarakat dan mendorong perkembangan industri pada Pembangunan Jangka Panjang Tahap II
6
(PJPT-II) yang tanggung jawabnya cukup besar dan berat, kerjasama dan hubungan yang harmonisasi dengan instansi dan lembaga yang terkait perlu dibina dan ditingkatkan terus. Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan pasokan listrik dan indikasi pertumbuhan lainnya Dengan perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara yang terus mengalami pertumbuhan dengan begitu pesat, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 078.K/023/DIR/1996 tanggal 8 Agustus 1996, dibentuklah organisasi baru bidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara. Dengan perubahan tersebut maka PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara berkonsentrasi pada bidang distribusi dan penjualan tenaga listrik. Pada Tahun 2003 PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara berubah namanya menjadi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera berkedudukan di Jl. Yos Sudarso No. 284 Medan. Wilayah kerja PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara meliputi Wilayah Propinsi Sumatera Utara dengan luas 71.680,68 km², sebagian besar berada didaratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di Pulau Nias yang terlihat pada . Propinsi Sumatera Utara terdiri dari 25 Kabupaten dan 8 Kota dengan Kabupaten / Kota tersebut terdiri dari 417 Kecamatan dan secara keseluruhan desa sebesar 5.856 desa / kelurahan.
7
Gambar 2.1 Wilayah Kerja PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.
8
2.2.
Visi & Misi dan Tujuan Perusahaan. Sebagai Unit Bisnis,PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat Sumatera Utara sekaligus harus mampu memberikan kontribusi positif kepada pencapaian Visi dan Misi PT PLN (Persero). Proses transformasi di seluruh jajaran
PLN menuju perusahan berkelas
dunia sebagaimana tercantum dalam Visi PT PLN (Persero) akan dapat berjalan dengan baik jika pengamalan nilai-nilai Budaya Perusahaan :Saling Percaya, Integritas, Peduli
dan Pembelajar yang telah
disampaikan seluruh anggota
perusahaan dan telah disahkan oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama PT PLN (Persero) pada tanggal 27 Oktober 2002 dapat berjalan sebagai mana mestinya. Apabila pengamalan nilai-nilai budaya perusahaan dapat diwujudkan dalam kehidupan kerja, maka PT PLN (Persero) dengan seluruh jajarannya akan dapat melaksanakan pengelolaan perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)
yang telah dicanangkan pada tanggal 31
Desember 2003 oleh Direksi dan Dewan Komisaris PT PLN (Persero) dengan konsisten dan berkelanjutan. a. Visi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
9
b. Misi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara a.
Menjalankan
bisnis
kelistrikan
danbidang
lain
yang
terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. b.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. d.
Menjalankan kegiatan yang berwawasan lingkungan.
PT PLN Wilayah Sumatera Utara dengan wilayah kerja seluruh Propinsi Sumatera Utara mempunyai georafis,demografis,sosial budaya dan sumber daya ekonomi. Oleh sebab itu walaupun sebagai etitas bisnis yang tersendiri, setelah mempertimbangkan kondisi dan situasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan, seluruh unsur pimpinan PLN Wilayah Sumatera Utara telah berketetapan hati merumuskan Visi dan Misi PLN Wilayah Sumatera Utara, yang diharapkan mampu diemban atau dijabarkan oleh PLN Wilayah Sumatera Utara untuk memberikan pelayanan tenaga
listrik yang
baik bagi masyarakat
Sumatera Utara. Selain itu penjabaran Visi dan Misi PLN Wil Sumatera Utara dalam kegiatan usahanya paling sedikit pada periode 2014 – 2018 juga diperkirakan akan mampu memberikan sumbangan yang Positif kepada pencapaian Visi dan Misi PT PLN (Persero) secara korporat.
10
2.3.
Maksud dan Tujuan Perusahaan Berdasarkan visi dan misi perusahaan yang telah disebutkan diatas, maka
maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan usaha PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara adalah ”Menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai, berupaya memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pemerataan pembangunan dengan menerapkan prinsipprinsip Perseroan Terbatas sesuai AD PLN. Berdasarkan Anggaran Dasar PT PLN (Persero), maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PT PLN (Persero) adalah menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai, serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas. 2.4.
Arah Pengembangan Perusahaan Dengan diundangkannya UU No. 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan,
maka dimungkinkan munculnya pemain baru yang akan menjadi pesaing PLN. Kondisi ini tentu saja akan menjadi pertimbangan bagi PLN dalam menentukan arah pengembangan perusahaan. Manajemen PT PLN (Persero) secara korporat telah mencanangkan program metamorfosa PLN untuk menghadapi dinamika bisnis ketenagalistrikan pasca diberlakukannya UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara sebagai bagian dari PT PLN (Persero)
11
berkewajiban untuk mendukung program metamorfosa PLN ini sesuai dengan lingkup dan dinamika bisnis kelistrikan yang dihadapinya. Sehingga dengan pelaksanaan program metamorfosa ini PLN Sumatera Utara akan dapat terus meningkatkan kinerja perusahaannya untuk menuju perusahaan kelas dunia sesuai dengan visi perusahaan. Dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan melaui program metamorfosanya, PLN Sumatera Utara akan berfokus pada upaya untuk peningkatan kapasitas dan kontinuitas penyaluran TL, perbaikan kualitas operasional dan pelayanan, serta peningkatan budaya kinerja yang tinggi. Pada akhirnya dengan konsisten pada pelakasanaan program tersebut diharapkan PLN Sumatera Utara akan dapat menurunkan biaya pokok produksinya dan memperbaiki citranya di mata stakeholder.
2.5
Logo dan Makna Perusahaan
2.5.1
Bentuk Lambang Bentuk, warna dan 11ambing Perusahaan resmi digunakan adalah sesuai
yang tercantum pada lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. 031/DIR/76 Tanggal 01 Juli 1976, mengenai Pembuatan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara
Gambar 2.2 Logo Perusahaan
12
2.5.2 Elemen – elemen Dasar Lambang 1. Warna Kuning Menjadikan bidang dasar bagi elemen – elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT. PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir
dengan
sempurna.
Berwarna
kuning
untuk
menggambarkan
pencerahan bagi kehidupan masyarakat.Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insane yang berkarya di perusahaan ini. 2. Petir atau Kilat Melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan.Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat tepat para insane PT. PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya.Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insane perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman. 3. Tiga Gelombang Memiliki arti gayaenergi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang sering sejalan dengan kerja keras para insane PT. PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberikan warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tepat) seperti halnya listrik yang diperlukan dalam kehidupan manusia.
13
2.6.
Struktur Organisasi Perusahaan Dalam menjalankan badan usaha, suatu perusahaan harus memiliki
struktur organisasi.Struktur organisasi merupakan komponen dalam suatu badan usaha / organisasi. Struktur organisasi menjelaskan tentang adanya pembagian kerja dan menjelaskan tentang bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda – beda tersebut dikoordinasikan. Struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasispesialisasi
pekerjaan,
saluran
perintah
dan
penyampaian
laporan
dikoordinasikan. Struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Struktur organisasi yang digunakan PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan adalah menggunakan jenis struktur organisasi fungsional “Line and Staff Organization” atau gabungan dari pada jenis struktur organisasi fungsional dengan unsur–unsur yang terdiri dari unsur pimpinan, unsur pelaksanaan, dan unsur pengawasan.
14
Berikut ini skema dari Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan:
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Medan
15
Berdasarkan bagan struktur organisasi PT. PLN (Persero) Area Medan di atas, masing – masing fungsional memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut : 1. Manajer Area Bertanggung jawab atas pengelolaan usaha melalui optimalisasi seluruh sumber daya secara efisien, efektif dan sinergi.Pengelolaan perusahaan pembangkit, pendistribusian dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai secara efisien, meningkatkan mutu dan keandalan serta pelayanan pelanggan, dan memastikan terlaksananya Good Corporate Governance(GCG) di PT. PLN (Persero) Area Medan. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) melakukan kegiatan pengusaha pembangkit (skala kecil) secara efisien, hemat energy, handal dan ramah lingkungan. b) Mengusulkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Area Medan. c) Memastikan program Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Area Medan, dilaksanakan sesuai penetapan Direksi. d) Menetapkan
kebijakan
strategis
terkait
pengelolaan
pengusahaan
pembangkitan, pendistribusian, dan penjualan tenaga listrik Area Medan. e) Menjamin
pengelolaan
kegiatan
pengusahaan
pembangkitan,
pendistribusian, dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang baik dalam upaya peningkatan pelayanan pelanggan. f) Mengelola sistem manajemen kinerja unit dan manajemen mutu termasuk menetapkan target kinerja unit-unit dibawah koordinasinya, memonitoring dan mengendalikan pelaksanaannya.
16
g) Memastikan pelaksanaan kebijakan pokok pengembangan mekanisme niaga dan operasi yang telah ditetapkan direksi. h) Menetapkan kebijakan strategis penyusunan dan pemantauan manajemen resiko Area Medan. i) Mengembangkan dan memelihara kompetensi anggota organisasi. j) Menetapkan laporan Menejemen Area Medan
2. Asissten Manajer (Asman) Jaringan Bertanggung jawab atas rencana dan pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi, Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) dan Pembangkit Tenaga Listrik Mikro Hidro (PLTMH) untuk menjamin mutu dan keandalan jaringan distribusi. Hasil / output pendistribusian energi listrik yang kontiniu dan handal. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Menyusun Program Rencana Kerja (PRK) untuk kegiatan operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi. b) Melakukan
monitoring
dan
evaluasi
pelaksanaan
operasi
dan
Pemeliharaan Jaringan Distribusi, PDKB, serta PLTMH. c) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi. d) Melakukan analisa dan evaluasi kinerja Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi dan PDKB. e) Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja proteksi distribusi dan pelayanan teknik.
17
f) Melakukan verifikasi dan validasi asset distribusi secara periodik. g) Mengkoordinasikan penyusunan dan mengendalikan pelaksanaan SOP untuk setiap jenis pekerjaan distribusi guna tercapainya Zero Accident. h) Melakukan koordinasi dalam rangka operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi dengan Rayon/instansi terkait termasuk PFK. i) Menyusun pola operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi yang efisien. 2.1.Sub Bagian Supervisor Operasi Distribusi Bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan pengoperasian jaringan distribusi sesuai SOP untuk menjamin keandalan, keamanan, mutu dan efisien penyaluran tenaga listrik. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Menyusun Program Rencana Kerja Operasi. b) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Operasi Jaringan Distribusi sesuai SOP. c) Melaksanakan pemutakhiran data asset distribusi secara berkala. d) Melakukan pengendalian pengoperasian jaringan distribusi. e) Mengendalikan dan memonitoring pelaksanaan operasional teknik. f) Mengkoordinasikan dengan Area, Rayon dan Instansi terkait dalam rangka operasi jaringan distribusi. g) Mengevaluasi kinerja operasi.
18
2.2.Sub Bagian Supervisor Pemeliharaan Distribusi Bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan jaringan distribusi untuk meningkatkan keandalan, keamanan, mutu dan efisiensi jaringan distribusi. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Merencanakan penyusunan Program Rencana Kerja (PRK). b) Melaksanakan dan mengevaluasikan kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi sesuai SOP dan anggaran yang ditetapkan. c) Merencanakan kebutuhan material operasi dan pemeliharaan untuk meningkatkan keandalan dan keamanan jaringan distribusi termasuk PRK. d) Melaksanakan koordinasi dengan rayon dan bagian terkait dalam pelaksanaan pemeliharaan jaringan distribusi. e) Menyiapkan peralatan kerja untuk operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi. 2.3.Sub Bagian Supervisor PDKB Bertanggung jawab dalam mengelola pekerjaan PDKB untuk meningkatkan keandalan, keamanan, mutu dan efisensi jaringan distribusi. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan PDKB. b) Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan PDKB sesuai dengan SOP. c) Mengusulkan Surat Perintah Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan dan Surat Penunjukan Pengawas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan d) Melaksanakan inventarisasi dan mengusulkan peremajaan peralatan PDKB.
19
e) Memonitor masa berlaku dan mengusulkan sertifikat / brevet personil PDKB. f) Mengusulkan revisi SOP atau mengajukan SOP baru ke komisi PDKB g) Melaporkan penyelesaian pekerjaan kepada kepala operasi 3. Asisten Manajer (Asman) Transaksi Energi Listrik Bertanggung jawab dalam kegiatan transaksi energi pelanggan dan Area / Rayon / Unit terkait, pengendalian susut dan pemeliharaan meter transaksi untuk memenuhi standar operasional yang berlaku.Hasil / output laporan transaksi energi listrik, susut dan pemeliharaan meter transaksi. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan Manajemen Billing. b) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi sistem AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat) terkait dengan proses billing. c) Menyusun biaya operasi dan investasi serta data pendukung RKAP. d) Memonitoring dan mengendalikan
realisasi penggunaan
anggaran
SKKI/SKKO. e) Mengkoordinasikan kegiatan operasional dibagian transaksi energi. f) Mengevaluasi dan mengendalikan susut, PJU, P2TL, AMR, Pemeliharaan APP, pemeliharaan meter transaksi dan hasil ukur meter transaksi. g) Menyusun rencana program pemeliharaan meter transaksi. h) Melaksanakan settlemen antar unit pelaksana dan P3B dalam pengelolaan transfer price energy. i) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pemasangan dan pemeliharaan AMR.
20
j) Merencanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan APP dan hasil penerapan metrologi secara berkala. k) Memonitoring dan mengevaluasi manajemen APP. l) Mengkoordinasikan kegiatan wiring dan Setting APP. m) Mengkoordinasikan dengan bagian dan instansi yang berwenamg untuk kegiatan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL). 3.1.Sub. Bagian Supervisor Pemeliharaan Meter (Har Meter) Bertanggung jawab atas kegiatan pemeliharaan meter transaksi untuk akurasi pengukuran pemakaian energi listrik. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Memonitor Program Pemeliharaan Meter Transaksi yang disebabkan oleh meter rusak, buram, macet dan tua. b) Memonitor pelaksanaan dan pemeliharaan AMR. c) Merencanakan kebutuhan Kwh meter untuk pemeliharaan. d) Memonitor pelaksanaan hasil peneraan metrologi secara berkala. e) Menyiapkan data pendukung RKAP untuk kebutuhan pemeliharaan meter transaksi. f) Memonitor pekerjaan pemeliharaan dan tera ulang APP serta meter elektronik (ME) dan sistem AMR yang dikerjakan pihak ketiga. g) Melaksanakan pengujian alat ukur, pembatas dan kelengkapannya untuk material baru atau bekas andal. h) Memastikan hasil sampling peneraan APP baru hasil metrology dan rekondisi pihak ketiga. i) Memonitor manajemen segel APP.
21
3.2.Sub Bagian Supervisor Pengendalian Susut (DalSut) Bertanggung jawab atas kegiatan pengendalian susut jaringan, menertibkan PJU / Reklame liar dan pelaksanaan P2TL. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Memonitor pelaksanaan penekanan susut dan berkoordinasi dengan bagian / Rayon terkait. b) Memetakan dan melaporkan perkembangan susut Area dan Rayon secara berkala. c) Melakukan updating data PJU secara berkala. d) Melakukan koordinasi dan pengawasan hasil P2TL yang telah dilakukan dengan bagian atau Rayon terkait. e) Melakukan evaluasi kinerja pihak ketiga berdasarkan SLA (Service Level Agreement). f) Membuat target operasi serta memonitor pelaksanaan P2TL secara rutin. g) Memastikan kelengkapan P2TL sesuai aturan. h) Melaksanakan komunikasi dengan bagian terkait dan instansi berwenang untuk pelaksanaan P2TL. i) Melakukan analisa dan evaluasi (ANEV) atas hasil pelaksanaan P2TL. 3.3.Sub Bagian Supervisor Transaksi dan Energi Bertanggung jawab atas kegiatan pengendalian dan keakuratan APP. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Memastikan antara data pelanggan dan APP terpasang. b) Membuat laporan hasil berita acara pemeriksaan. c) Berkoordinasi dengan bagian terkait tentang kelainan APP.
22
d) Memvalidasi data kelainan APP. e) Memeriksa pemakaian energi listrik pelanggan prabayar secara berkala. f) Memeriksa dan mengecek pemakaian energi listrik pelanggan prabayar secara berkala 4. Asman pelayanan dan Administrasi Bertanggung jawab atas kelancaran pengelolaan dan pengendalian kegiatan bidang administrasi dan keuangan yang meliputi sumber daya manusia, kesekretariatan, anggaran, keuangan dan akuntansi untuk mendukung laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu serta mencapai target kinerja sesuai tujuan perusahaan. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Mengelola peningkatan Integritas Layanan Publik (ILP). b) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pengelolaan tenaga kerja. c) Mengkoordiasikan pengelolaan kegiatan administrasi umum, SDM dan Pelanggan. d) Memonitor data pelanggan. e) Memverifikasi dan validasi terhadap kelengkapan transaksi pembayaran. f) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pencatatan transaksi keuangan. g) Mengkoordinir dan mengelola Anggaran Investasi, Anggaran Operasi dan Cash Budget. h) Mengevaluasi kontrak perjanjian dengan pihak ketiga. i) Menyusun kebutuhan rencana diklat dan evaluasi hasil diklat. j) Melakukan monitoring operasional kendaraan dinas, fasilitas kantor dan pemeliharaan gedung.
23
k) Mengkoordinasikan proses pelanggaran disiplin pegawai. l) Mengevaluasi fasilitas / sarana kerja, permintaan perlengkapan K3/APK, tunjangan kecelakaan kerja. m) Memonitor realisasi anggaran. n) Memproses permohonan SPPD / Perjalanan Dinas 4.1.Sub Bagian Supervisor Administrasi Umum Bertanggung jawab atas proses administrasi SDM, kegiatan kesekretariatan, proses akuntansi dan keuangan untuk menjamin terpenuhinya tertib administrasi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Rincian tugas sebagai berikut : a) Melaksanakan pengelolaan tenaga kerja. b) Melaksanakan pengelolaan K3. c) Melaksanakan
investigasi
kejadian
kecelakaan
kerja,
kebakaran,
kebanjiran, dan musibah lain yang terkait K3. d) Melaksanakan pengelolaan sarana kerja dan administrasi perkantoran. e) Melaksanakan pengelolaan fungsi keuangan dan akuntansi. f) Melaksanakan fungsi kehumasan. g) Menyiapkan data pendukung RKAP untuk bagian pelayanan dan administrasi. h) Melaksanakan rekonsiliasi data dengan fungsi terkait atas pendapatan, bank, hutang-piutang, persekot dinas, dan PUMP-KPR/BPRP. i) Menyiapkan rincian biaya di Rayon untuk rencana alokasi dan dana operasional
24
4.2.Sub. Bagian Supervisor Pelayanan Pelanggan Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan fungsi Pelayanan Pelanggan, administrasi pelanggan, dan pengelolaan pendapatan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan pengamanan pendapatan. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Melaksanakan dan mensupervisi fungsi Pelayanan Pelanggan sesuai proses bisnis. b) Melaksanakan kunjungan pelanggan potensial (TM/TT). c) Menyiapkan rencana Tingkat Mutu Pelayanan secara periodeik dan menindaklanjuti pencapaian TMP. d) Melaksanakan kegiatan Riset Pasar dan menyusun Data Potensi Pasar (Captive Power). e) Mengelola peta segmentasi pelanggan. f) Melaksanakan supervise untuk penyempurnaan layanan PB/PD di Rayon. g) Memastikan proses PB/PD dan SPJBTL pelanggan Potensial sesuai kewenangannya. h) Memonitor penertiban SIP/SPJBTL. i) Memonitor Mutasi Data Induk Langganan (DIL) dan memelihara arsip Data Induk Langganan. j) Memonitor laporan penagihan lain-lain (multi guna, P2TL, BP). k) Memonitor dan mensupervisi pengendalian piutang pelanggan.