BAB II PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Singkat Baristand Industri Medan Dengan adanya pemisahan Departemen Perindustrian dan Perdagangan menjadi Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan serta dalam rangka menyesuaikan misi organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat industri, perlu menyempurnakan Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Standardisasi Industri yang berada di Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang, Bandar Lampung, Surabaya, Pontianak, Samarinda, Banjarbaru, Manado, Ambon menjadi Balai Riset dan Standardisasi Industri. Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan (Baristand Industri Medan) memiliki sejarah dan pengalaman pada awalnya bernama Balai Industri yang berdiri pada tanggal 15 April 1964 dengan status perwakilan Balai Penelitian Kimia Bogor. Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian No. 183/M/SK/73 tanggal 27 Maret 1973 status Balai Penelitian Kimia Medan ditetapkan berdiri sendiri dan bertanggung jawab kepada Lembaga Penelitian dan Pengembangan Industri Jakarta. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian No. 357/M/SK/8/1980 tanggal 26 Agustrus 1986 Balai Penelitian Kimia Medan berubah nama menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Medan. Selanjutnya terjadi penggabungan antara Proyek Penelitian Logam Medan dan Proyek Penelitian Tekstil Medan dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Perindustrian
Medan
Perdagangan
No.
berdasarkan
keputusan
348/Kep/101/1996.
7
Dengan
Menteri surat
Perindustrian Keputusan
dan
Menteri
8
Perindustrian dan Perdagangan No. 784/MTP/KEP/2002 pada tanggal 29 November 2002 nama Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Medan diubah manjadi Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan (Baristand Industri Medan). TUPOKSI sesuai Surat Keputusan Menteri Perindustrian RI nomor 49/MIND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan. 1. Tugas Pokok Baristand Industri Medan adalah : Melaksanakan riset dan standardisasi serta sertifikasi di bidang industri. 2. Fungsi Baristand Industri Medan adalah : a.
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi industri di bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin dan hasil produk serta penanggulangan pencemaran industri.
b.
Penyusunan program dan pengembangan kompetensi dibidang jasa riset/litbang.
c.
Perumusan dan penerapan standar, pengujian standar, pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/ mesin dan hasil produk.
d.
Pemasaran, kerjasama, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan pendayagunaan hasil riset/ penelitian dan pengembangan.
e.
Pelaksanaan
urusan
kepegawaian,
keuangan,
tata
persuratan,
perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan.
9
Baristand Industri Medan juga bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Produk Medan (LSPro Medan). Lembaga sertifikasi Produk Medan adalah salah satu lembaga atau organisasi yang memiliki kompetensi dalam melakukan penilaian kesesuaian untuk memberikan jasa sertifikasi terhadap proses dan produk yang telah memenuhi standar sesuai dokumen normatif yang ditetapkan (SNI) dan telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional, dan per Pebruari 2014 Susunan Manajemen LSPro Medan berubah sesuai dengan Pedoman ISO/IEC 17065 : 2012. Sertifikasi Produk yaitu Proses pemberian sertifikat produk kepada perusahaan yang telah menerapkan system mutu dan mampu menghasilkan suatu produk dengan mutu yang konsisten sesuai standar yang diakui. Manfaat Sertifikasi Produk adalah merupakan jaminan mutu, perlindungan konsumen, meningkatkan citra perusahaan terhadap konsumen, investor, masyarakat dan karyawan, meningkatkan daya saing, produk lebih kompetitif. Dokumen yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Produk menyatakan bahwa suatu perusahaan /produsen telah berhak memakai tanda SNI atau standar lainnya yang diacu dan diakui pada produk tertentu yang dihasilkan. Tipe Pelaksanaan Sertifikasi :
1. Sertifikasi Produk Pengguna Tanda SNI diberikan berdasarkan Sistem Sertifikasi Produk Tipe 5, dimana berlaku untuk 4 (empat) tahun selama perusahaan
yang
bersangkutan
memenuhi
ketentuan
SPPT
SNI,
penggunaan tanda SNI serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
10
2. Sertifikasi Produk Pengguna Tanda SNI diberikan berdasarkan Sistem Sertifikasi Produk Tipe 1b, dimana berlaku 1 (satu) kali pengapalan (shipment) selama perusahaan yang bersangkutan memenuhi ketentuan SPPT SNI, penggunaan tanda SNI serta peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk produk-produk tertentu.
SPPT – SNI yang sudah diterbitkan :
1. Komoditi Air Minum dalam Kemasan (AMDK) untuk perusahaan yang berasal dari Sumatera Utara, NAD, Pekan Baru, Batam 2. Komoditi SIR untuk pabrik di Sumatera Utara, Aceh dan Kalimantan Selatan 3. Komoditi Pupuk yang berasal dari Sumatera Utara, Malaysia, China, Belarus 4. Komoditi Baja yang berasal dari Sumatera Utara, Krawang, Taiwan, China dan Vietnam 5. Komoditi Tepung Terigu yang berasal dari Sumatera Utara, Bekasi, Surabaya, Malaysia, Turki, Sri Lanka, Rusia, Ukraina dan Latvia. 6. Komoditi Helm untuk Pengendara Roda Dua yang berasal dari Malaysia dan China 7. Komoditi Sepeda sebagai syarat keselamatan yang berasal dari Jakarta, China, Taiwan dan Jepang. 8. Komoditi Pelek kendaraan bermotor kategori M, N, O yang berasal dari India
11
9. Komoditi Pelek kendaraan bermotor kategori L yang berasal dari Tangerang - Indonesia dan China
Persyaratan : Daftar kelengkapan permohonan sertifikasi produk dalam rangka SPPT – SNI
1. Surat permohonan Sertifikasi Produk 2. Daftar isian Permohonan Sertifikasi Produk 3. Kelengkapan dokumen permohonan (fotocopy) a) Surat Perjanjian antara Importir dan Pabrik yang menyebutkan merek (Produk Impor) b) Akte Notaris /Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan c) Tanda Daftar Perusahaan d) Surat izin usaha Industri / izin perluasan industri / Tanda Daftar Industri e) Nomor pokok wajib pajak (NPWP) f) Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (jika sudah tersertifikasi) g) Sertifikat hasil uji produk h) Dokumen sistem mutu (Panduan Mutu, Prosedur Kerja, dan Daftar Induk Dokumen) i) Sertifikat / Tanda Daftar Merek (Departemen Kehakiman & HAM) j) SIPA (Surat Izin Pengguna Air Bawa Tanah (Khusus untuk komoditi AMDK) k) API umum / API Terdaftar / API Produsen (Produk Impor)
12
Komponen Biaya : 1. Permohonan sertifikasi 2. Audit kecukupan 3. Assesmen 4. Pengambilan contoh 5. Surveilen 6. Re-asesmen ( bila diperlukan) 7. Sertifikat
B. Struktur Organisasi Menurut The Liang Gie Struktur Organisasi adalah “kerangka yang mewujudkan pola tetap dari hubungan-hubungan diantara bidang-bidang kerja, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan dan peranan masing-masing dalam kebulatan kerjasama”. Sedangkan menurut Stephen P. Robbin pakar teori organisasi merumuskan organisasi sebagai berikut : “An organization is a consciously coordinated social entuty, with a relatively identifiable boundary, that functions on a relatively continuous basic to achieve a common goal or set of goals”. ( Sebuah organisasi adalah sebuah kesatuan sosial yang di koordinasikan, dengan batas yang relatif dapat di identifikasi, yang berfungsi pada dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai tujuan bersama atau serangkaian tujuan yang memang ingin dicapai oleh suatu organisasi )
13
Berikut beberapa prinsip organisasi sebagai berikut : 1. Hirarki wewenang yang jelas 2. Kesatuan komando 3. Keseimbangan wewenang dan tanggung jawab 4. Pendelegasian wewenang kebawah bukan pendelegasian tanggung jawab
Didalam struktur organisasi juga terdapat kegunaan struktur organisasi, kegunaan ini bertujuan untuk : 1. Mengarahkan arus perintah dan tanggung jawab sehingga semua orang tahu kepada siapa ia bertanggung jawab dan kepada siapa ia memberikan instruksi 2. Mempertegas bidang tugas masing-masing sehingga tidak tumpang tindih 3. Mempermudah dalam penilaian prestasi 4. Mengertahui siapa yang bertanggung jawab terhadap setiap persoalan yang timbul 5. Membagi kegiatan tugas agar lebih adil dan obyektif 6. Dapat memotivasi pegawai 7. Mempermudah memberikan instruksi dan arahan serta dapat menumbuhkan kulitas budaya dan organisasi
14
Berikut adalah struktur organisasi Baristand Industri Medan :
Sumber : Baristand (2015) Gambar 1.1 Struktur Organisasi Baristand Industri Medan
Berikut adalah struktur organisasi pada kantor Baristand Industri Medan : a. Subbagian Tata Usaha b. Seksi Teknologi Industri c. Seksi Program dan Pengembangan Kompetensi d. Seksi Standardisasi dan Sertifikasi e. Seksi Pengembangan Jasa Teknik f. Kelompok Jabatan Fungsional
15
C. Job Description 1. Subbagian Tata usaha Mempunyai
tugas
melakukan
urusan
kepegawaian,
keuangan,
inventarisasi barang milik Negara, tata persuratan, perlengkapan kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan Baristand Industri, serta pengelolaan perpustakaan. 2. Seksi Teknologi Industri Mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan
bahan
penelitian
dan
pengembangan teknologi industri bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk serta penanggulangan pencemaran industri. 3. Seksi Program dan Penegmbangan Kompetensi Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, penyusunan program dan pengembangan kompetensi dibidang jasa riset/litbang. 4. Seksi Standardisasi dan Sertifikasi Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan penerapan standar, pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk. 5. Seksi Pengembangan Jasa Teknik Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemasaran, kerjasama, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan.
16
6. Kelompok Jabatan Fungsional Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing.
Visi dan Misi BARISTAND Baristand Industri Medan memiliki visi sebagai berikut yaitu: Menjadi lembaga litbang terkemuka dan profesionalyang dapat memberikan solusi bagi industri. Baristand Industri Medan memiliki misi sebagai berikut yaitu: 1. Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta perekayasaan di bidang mesin dan peralatan. 2. Peningkatan Jasa Pelayanan Teknis. 3. Mendorong penerapan Standart Nasional. 4. Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi dan penanggulangan pencemaran industri. 5. Pengembangan kompetensi bidang teknologi proses dan produk. 6. Meningkatkan pelayanan ketata usahaan untuk mendukung TUPOKSI.
Arti Logo Perusahaan Bentuk logogram terinspirasi dari gabungan stilasi daun, dengan sirkuit yang terdapat di dalam daun yang menghubungkan komponen elektronik satu sama lain tanpa kabel, dan roda gigi yang berjumlah 5 (lima) yang melambangkan 5 (lima) asas Negara Indonesia dan 5 (lima) nilai inti (core value) Kementrian
17
Perindustrian
yang
Integritas,
Profesionalisme,
Inovatif,
Produktif,
dan
Kompetitif. Kementrian Perindustrian diharapkan juga berperan dalam : 1. Peningkatan kesejahteraan rakyat. 2. Penciptaan lapangan kerja. 3. Peningkatan daya saing industri 4. Kepedulian lingkungan. 5. Pengembangan inovasi pada pembangunan industri nasional. Bentuk huruf (typeface) yang bold dan dinamis merefleksikan kekuatan dan semangat dari Kementerian Perindustrian sebagai organisasi yang modern dan menjangkau seluruh masyarakat industri. Sedangkan warna biru pada huruf Kementerian Perindustrian menggambarkan pentingnya peran teknologi dalam pembangunan industri nasional. Berikut adalah logo Kemenperin yang digunakan oleh Baristand Indutri Medan sebagai Kop Surat Baristand Industri Medan :
Sumber :www.logokemenperin.com
Gambar 1.2 Logo Kemenperin Republik Indonesia
18
Makna Warna Logo Kementerian Perindustrian 1) Warna Merah Oranye melambangkan dinamis dan bijaksana. 2) Warna Hijau melambangan pertumbuhan, kesejahteraan danberwawasan lingkungan. 3) Warna Biru melambangkan percaya diri, kemandirian dan teknologi. 4) Warna Abu-abu melambangkan sikap optimis dan berdaya guna.
D. Jaringan Kegiatan Instansi adalah unsur pelaksana pengabdian atau pelayanan kepada masyarakat. Baristand Industri Medan merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan. Baristand Industri Medan lebih berorientasi pada pelayanan di bidang riset dan standardisasi serta sertifikasi di bidang industri. Dengan demikian, diharapkan Baristand
Industri
Medan
dapat
meningkatkan
Produktivitas,
dan
mengembangkan sarana dan prasarana agar lebih baik kedepannya.
E. Kinerja Kegiatan Terkini Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi/perusahaan tersebut, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Baristand Industri Medan, terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan dapat tewujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.
19
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang
bermutu
dan
tepat.
Jadi
kinerja
usaha
terkini
yang
dijalankan
instansi/perusahaan adalah menyelenggarakan beberapa program prioritas, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat.
F. Rencana Kegiatan Usulan penjabaran lebih rinci program prioritas yang akan dilaksanakan masing-masing Unit Kerja pada Baristand Industri Medan adalah sebagai berikut : 1.
Pelayanan Penyelenggaraan Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI dan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu
2.
Pelayanan Penyelenggaraan Teknis Pengujian dan Kalibrasi
3.
Jasa Pelayanan Teknis Pelatihan dan Konsultansi
4.
Pelayanan Penyelenggaraan Pelatihan
5.
Jasa Pelayanan yang berasal dari kerjasama dengan pihak lain Fasilitas & Kegiatan yang dihasilkan oleh Baristand Industri Medan guna
meningkatkan kualitas pelayanan yang dihasilkan dan akan ditingkatkan lagi untuk kedepannya adalah : 1. Laboratorium Makanan-Minuman/Hasil Pertanian Pengujian : Biji Kopi, Biji Coklat, AMDK, Tepung Terigu, Garam, Pakan Ternak, Rokok, Serelia & Produk Olahannya, Kakao Bubuk, Gula Rafinasi, Minuman Beralkohol. 2. Laboratorium Pencemaran Lingkungan Pengujian : Air Limbah, Air Sungai , Air Sumur, Air Laut, Limbah Padat, Udara Ambient, Emisi, Getaran
20
3. Laboratorium Mikrobiologi Pengujian : AMDK, Makanan-Minuman , Pakan Ternak 4. Laboratorium Kimia Mineral Pengujian : Kaustik Soda, Bahan Galian dan Mineral, Pupuk 5. Laboratorium Produk Industri Logam Pengujian : Besi Cor, Logam dan Paduannya, Baja Tulangan Beton, Baja Lembaran Lapis Seng (BjLS) 6. Laboratorium Kalibrasi Suhu, Tekanan , Dimensi, Volumetrik, Kekerasan 7. Standardisasi & Pengawasan Mutu Rancangan SNI, Pengawasan Mutu Berkala & Verifikasi SNI , Sertifikasi Sistim Mutu, Bimbingan ISO Guide 17025, 9000, 14000 & HACCP 8. Workshop Pengecoran Logam : Pembuatan Rotary Furnace, Induction Furnace, Cupola Furnace,
Pembuatan
Hot
Blast
Cupola,
Screw
Press
PKS
Perbengkelan : Pembuatan Prototip Mesin, Pembuatan Prototip Alat 9. Pelatihan Teknik Operasional Diklat : Teknik Kalibrasi, Manajemen Kalibrasi, ISO Guide 17025, ISO 9000, ISO 14000, Analis Laboratorium, Pengendalian Pencemaran, Pengujian Pupuk, Teknologi Proses Non Ferro
21
10. Rancang Bangun dan Perekayasaan a. Penelitian Proses dan Pembuatan Anvil making dan Paron dari steel b. Penelitian perbaikan nozzle quality sebagai cairan alumunium melalui inspeksi teknik c. Pembuatan paron cap. 75 kg untuk IKM pengecoran logam d. Penelitian pembuatan screw press untuk industri CPO e. Penelitian pembuatan ripple mill untuk pemecah biji sawit f. Penelitian tentang industri pengecoran logam