BAB II PROFIL E-COMMERCE INDONESIA
2.1. Sejarah E-commerce Inovasi dalam kegiatan jual beli barang dan jasa telah banyak dilakukan di era modern ini. Saat ini belanja dapat dilakukan melalui berbagai saluran (multichannel), misalnya melalui Online, jaringan TV, katalog, aplikasi mobile, dan lain sebagainya. Inovasi ini didasari oleh ide para penjual untuk menyelaraskan model operasi bisnis mereka agar sesuai dengan harapan para pembeli. Untuk menutup kesenjangan ini dibutuhkan peningkatan yang signifikan dalam kecepatan dan fleksibilitas untuk menawarkan dan melakukan transaksi barang atau jasa. Hal ini membutuhkan perubahan dalam melacak dan mengukur perilaku konsumen, memasarkan produk, mengoperasikan toko dan mengelola rantai pasokan. Belanja online atau dikenal dengan e-commerce menjadi salah satu pilihan dalam mengatasi kebutuhan belanja saat ini. Aplikasi e-commerce dimulai awal tahun 1970 dengan berbagai inovasi seperti transfer dana secara elektronik. Akan tetapi aplikasi tersebut terbatas pada perusahaan besar dan beberapa perusahaan kecil yang sangat berani. Pada awal tahun 1990-an aplikasi e-commerce meluas dengan cepat bersamaan dengan komersialisasi internet serta diperkenalkanya Web. Semenjak tahun 2003 e-commerce terus menunjukkan kemajuan yang stabil. Industri e-commerce di Indonesia saat ini sedang baik dan akan kuat dimasa yang akan datang. Menurut google Indonesia (2014) setengah dari orang-orang yang saat ini belum pernah berbelanja online menyatakan tertarik untuk melakukan pembelian secara online dan mungkin akan melakukanya dalam 12 bulan ke depan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dua dari lima orang yang tidak berbelanja online akan mempertimbangakan untuk membeli produk pakaian secara online. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan pasar prospektif bagi industri belanja online. Model belanja online sebelumnya telah banyak dikemukakan oleh ahli yang fokus di bidang e-commerce. Menurut Turban et.al, (2006) model bisnis utama dari belanja online adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Model Belanja Online Model belanja online Pemasaran lansung online Sistem tender elektronik Sebut harga anda Cari harga terbaik Pemasaran afiliasi
Gambaran Para peritel menjual secara langsung ke para pelanggan
Perusahaan melakukan tender online, meminta penawaran dari pemasok Para pelanggan memutuskan seberapa banyak harga yang bersedia dibayar Para pelanggan menyebutkan kebutuhan, membandingkan berbagai penyedia dan menunjukkan harga terendah. Para penjual meminta mitranya untuk menempatkan logo disitus milik mitranya tersebut. Jika pelanggan menemukan logo tersebut, masuk kesitus penjual, dan melakukan pembelian, maka penjual akan membayar komisi ke para mitra Pemasran Para penerima akan mengirim informasi mengenai berbagai berantai produk anda ke teman-temanya. Pembeli Para pembeli kecil menyatukan permintaanya untuk kelompok mendapatkan volume besar, kemudian kelompok tersebut melakukan tender atau bernegosiasi untuk mendapatkan harga yang murah. Lelang online Perusahaan mengadakan lelang berbagai jenis hal di internet. Penyesuaian Para pelanggan menggunakan internet untuk produk mengonfigurasikan sendiri produk atau jasa. Para penjual kemudian menetapkan harganya dan memenuhi pesanan tersebut dengan cepat. Pasar dan Transaksi dilakukan secara efektif (lebih banyak informasi perdagangan bagi pembeli dan penjual, lebih sedikit biaya transaksi) dalam elektronik pasar virtual (privat atau public) Pengintegrasian Pengintegrasi mengumpulkan informasi dan menyatukanya rantai nilai untuk para pelanggan, penjual, atau pihak lainya dalam rantai pasokan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penyedia layanan rantai nilai Broker informasi
Penyedia layanan menyediakan layanan khusus dalam operasi rantai pasokan seperti menyediakan logistic atau layanan pembayaran. Broker menyediakan berbagai layanan yang berkaitan dengan informasi belanja online, seperti penjaminan, pengisi, pencocokan antara sipembeli dengan penjual, dan pengevaluasian penjual serta berbagai produknya. Barter secara Perantara mengelola pertukaran online untuk kelebihan produk online dan/atau perusahaan menerima poin untuk kontribusinya, dan poin itu dapat digunakan untuk membeli barang lain yang dibutuhkan. Pendiskon Perusahaan (contohnya half.com) menawarkan diskon harga besar besar. Menarik bagi pelanggan yang hanya mempertimbangkan harga dalam keputusan pembelian. Keanggotaan Hanya para anggota saja yang dapat menggunakan layanan yang disediakan, termasuk keakses informasi tertentu, melakukan perdagangan, dan sebagainya. (contoh, Egreetings.com) Perbaikan Perusahaan merestrukturisasi rantai pasokannya ke berbagai rantai pasokan pusat atau konfigurasi lainya, meningkatkan kolaborasi, mengurangi penundaan dan memperlancar aliran pasokan. Sumber: Turban et.al (2006) Menurut Lukman (2014) di Indonesia terdapat beberapa model bisnis ecommerce: 1). Listing atau iklan baris, di website dengan model seperti ini seorang penjual dapat secara gratis menjual produknya tapi website bersangkutan tidak menangani transaksi atau pembayaranya. Pembeli dapat membeli produk dengan menghubungi langsung penjual. Pembayaran yang dilakukan biasanya dengan COD (Case on Delivery) atau sistem pembayaran yang disepakati, contohnya OLX.com. 2). Marketplace C2C, di website dengan model seperti ini seseorang dapat secara gratis menjual produknya dan website bersangkutan juga menangani transaksi atau pembayaranya. Biasanya penjual di website ini memiliki stok produk lebih banyak dibanding penjual di website iklan baris, contohnya bukalapak.com. 3). Shopping Mall, sepertihalnya marketplace tetapi penjual harus melewati
http://digilib.mercubuana.ac.id/
verifikasi, contohnya blibli.com. 4). Toko Online B2C, penjual memiliki website sendiri dan memiliki stok produk serta menjualnya pada individu, stok dan pembayaran diatur oleh penjual, contohnya Berrybenka.com. 5). Toko online di media sosial, contohnya adalah toko-toko online yang berjualan menggunakan twitter, facebook atau sekarang yang lebih populer di instragram.
Gambar 2.1 Model E-commerce di Indonesia Sumber: Enrico (2014)
2.2. Lingkup Belanja Online Pada saat ini terdapat bayak aplikasi belanja online. Menurut Turban et.al (2006) untuk dapat menjalankan berbagai macam aplikasi tersebut perusahan membutuhkan informasi, infrastruktur, dan layanan pendukung yang tepat. Infrastruktur tersebut meliputi peranti keras, peranti lunak dan jaringan berkisar dari penjelajahan hingga multimedia dan juga berdasarkan lima area pendukung berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Orang, yaitu para penjual, pembeli, perantara, ahli sistem informasi, dan karya lainya, serta peserta lainta. 2. Kebijakan public, terdapat beberapa isu hukum dan kebijakan serta peraturan lainya, seperti perlindungan atas privasi dan perpajakan, yang ditetapkan oleh pemerintah. 3. Pemasaran dan periklanan, belanja online biasanya membutuhkan dukungan pemasaran dan periklanan seperti juga bisnis lainya. Ini sangat penting terutama dalam transaksi online B2C yang pembeli dan penjualnya biasanya tidak saling mengenal. 4. Layanan pendukung, berbagai layanan, dari pembayaran hingga pengiriman pesanan serta pembuatan isi, dibutuhkan untuk mendukung belanja online. 5. Kemitraan bisnis, usaha bersama, pasar elektronik dan kemitraan bisnis adalah yang umum dalam belanja online. Hal ini sering kali terjadi disepanjang rantai pasokan yaitu interaksi antara perusahaan dengan para pemasoknya, pelangganya dan mitra lainya. Semua komponen belanja online membutuhkan praktik belanja online yang baik. Perusahaan perlu merencanakan, mengorganisasi, memotivasi, membuat strategi dan merestrukturisasi berbagai proses seperti yang dibutuhkan. Menurut Turban at al., transaksi e-commerce dapat dilkukan antar berbagai pihak. Jenis umum dari transaksi e-commerce adalah: a. Bisnis ke bisnis (business to business-B2B): adalah dalam transaksi B2B, baik penjual maupun pembeli adalah organisasi bisnsis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Perdagangan kolaboratif (collaborative commerce – commerce): dalam ccommerece para mitra bisnis berkolaborasi secara elektronik. Kolaborasi seperti ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis disepanjang rantai pasokan. c. Bisnis ke konsumen (business to consumer-B2C): dalam B2C penjual adalah perusahaan dan pembeli adalah perorangan. d. Konsumen ke konsumen (consumer-consumer-C2C): dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa ke orang lain. e. Konsumen ke bisnis (consumer to business): dalam C2B konsumen memberitahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. f. Perdagangan intra bisnis (intraorganisasi): Dalam situasi ini perusahaan menggunakan e-commerce secara internal untuk memperbaiki operasinya. Kondisi khusus dalam hal ini disebut sebagai EC B2C (business to-itsemployees). g. Pemerintah ke warga (government to citizen-G2C) dan ke pihak lain: pemerintah menyediakan layanan ke para warganya melalui teknologi ecommerce. h. Perdagangan mobile (mobile commerce-m-commerce) dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon seluler untuk melakukan akses internet dan berbelanja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.3. Sumber Daya dan lain-lain 2.3.1. Blibli.com Blibli.com merupakan sebuah vendor belanja online yang juga disebut online mall. Didirikan pada 25 Juli 2011 oleh PT. Global Digital Niaga. Blibli.com menyasar konsumen yang berumur 25-35 tahun. Karena pada usia ini mereka lebih open minded, lebih menerima perkembangan dan menggunakan internet tidak hanya untuk belanja tapi juga guna mensosialisasikan dan mengexpresikan diri mereka. Blibli.com memberikan beberapa services kepada pelanggan dalam bentuk 1) sistem operasional yang lancar melalui Merchant Tool Application (MTA). MTA dapat digunakan untuk memajang produk, mengontrol stock, merespon pemesanan dan juga mengupdate harga. 2) Sistem logistic yang efektif. Dengan partner logistic NSC dan RPX, proses antar jemput barang serta pengiriman menjadi lancar. 3) Sistem pembayaran yang aman. Blibli didukung oleh dua bank nasional di Indonesia yaitu Bank Mandiri dan Bank BCA. Sehingga konsumen dapat secara aman dan nyaman dalam melakukan pembayaran. 4) Pelayana yang baik. Dengan demikian kepentingan para konsumen dapat dilakukan dengan baik. 5) Team yang kompeten dalam bidangnya, diantaranya,market research, pengawasan produk untuk dapat mendesain bisinis e-commerce dengan baik. 2.3.2. Zalora.co.id Zalora adalah salah satu cabang zalando di Eropa, Zalora menjual berbagai macam merek terkenal, zalora menawarkan ongkos kirim yang gratis, selain itu zalora juga membuat desain website yang menarik sehingga banyak konsumen
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang tidak bosan. Maka dari itu zalora Indonesia membuat situs website zalora.co.id untuk para konsumen agar lebih mudah melihat produk yang diinginkan dan semua informasi yang lengkap tentang zalora. Di zalora konsumen cukup masuk kesitus toko zalora dan mengklick informasi yang diinginkan kemudian konsumen bisa melakukan transaksi. Salah satu keunikan zalora adalah menggunakan 3D view untuk produk yang mereka pajang padan website. Selain itu zalora juga menambah fitur yang berfungsi untuk membantu konsumen untuk memilih pruduk yang baik lebih cepat. Zalora juga menyediakan size system yang bisa dipilih menurut huruf dan informasi barang juga tersedia di website tersebut. Fitur fitur ini sangat mengutungkan bagi pelanggan. Di zalora juga memberikan informasi trend rating produk, sehingga konsumen dapat memilih kualitas yang terbaik dari suatu barang dengan tingkan rating trend yang diinginkan. Semua fitur ini memberikan pengaruh pada pada potensi pasar zalora sendiri. 2.4. Tantangan dan Manfaat Belanja Online E-commerce memiliki beberapa keterbatasan baik secara teknolgi dan nonteknologi yang telah menghambat pertumbuhan dan penerimaanya. Menurut Turban et.al (2006) keterbatasan e-commerce dibagi menjadi keterbatasan teknologi dan nonteknologi seperti pada Tabel 2.2. Disamping keterbatasan tersebut e-commerce telah mengalami kemajuan yang sangat cepat. Selain itu berbagai aktivitas B2B, e-auction (lelang elektronik), e-government, dan beberapa aktivitas B2B telah meningkat. Dengan makin bayaknya pengalaman dan membaiknya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
teknologi, rasio manfaat dan biaya e-commerce akan meningkat, hingga mennghasilkan tingkat adopsi e-commerce yang lebih tinggi lagi. Tabel 2.2 Tantangan Bisnis Online Keterbatasan teknologi Standar umum keamanan, keandalan dan kualitas Faktor software masih dalam tahap pengembangan Masih sulit mengintegrasikan internet dan software e-commerce dengan aplikasi dan data base yang ada Akses internet masih mahal dan kurang nyaman
Keterbatasan nonteknologi Faktor keamanan dan privasi menjadi masalah dalam belanja Kepercayaan yang rendah pada ecommerce Kebiasaan masarakat yang masih belum percaya pada transaksi tanpa kertas dan tanpa tatap muka Regulasi yang terkadang masih mengganggu perkembangan ecommerce Web server khusus dibutuhkan untuk Penipuan secara online masih tinggi menabah kemampuan jaringan dan hal ini menambah biaya e-commerce Sumber: Turban et.al (2006) Disamping keterbatasan tersebut e-commerce telah mengalami kemajuan yang sangat cepat. Selain itu berbagai aktivitas B2B, e-auction (lelang elektronik), e-government, dan beberapa aktivitas B2B telah meningkat. Dengan makin bayaknya pengalaman dan membaiknya teknologi, rasio manfaat dan biaya ecommerce akan meningkat, hingga mennghasilkan tingkat adopsi e-commerce yang lebih tinggi lagi. Beberapa inovasi dalam sejarah manusia meliputi banyak manfaat bagi perusahaan, individu, dan masyarakat sepertihalnya belanja online. Manfaat ini akan semakin meningkat dengan signifikan seiring dengan meluasnya belanja online. Menurut Tubran et.al (2006) manfaat utama bagi perusahaan adalah ketersediaan pasar nasional dan internasional serta menurunya biaya pemrosesan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
distribusi, dan penariakan informasi. Manfaat utama bagi pelanggan adalah akses kesejumlah besar produk dan jasa, 24 jam sehari. Manfaat utama bagi masyarakat adalah kemampuan untuk dengan mudah dan nyaman memberikan layanan informasi, serta berbagai produk ke orang-orang.
Tabel 2.3 Manfaat E-commerce Manfaat
Gambaran
Bagi organisasi 1. Pasar yang luas
Lokasi konsumen dan pemasok mencapai seluruh dunia 2. Mengurangi Mengurangi biaya informasi, penyimpanan, biaya distribusi 3. Bisnis 24 jam Bisnis berjalan 24/7/365 4. Meminimalisir Internet bisa digunkan sebagai media komunikasi biaya komunikasi berbiaya murah 5. Belanja yang Cara belanja yang hemat waktu dan hemat biaya efektif 6. Inventory yang Pelayanan yang baik dan cepat dapat mengurangi rendah biaya inventory 7. Biaya distribusi Biaya pendistribusian bisa di kurangi sampai 90% yang rendah 8. Kompetitif Model bisnis yang kompetitif Bagi konsumen 1. Ubiquity Bisa berbelanja kapan dan dimana saja 2. Produk dan Banyak pilihan produk, vendor dan style layanan 3. Pilihan harga Konsumen bisa membandingkan harga antar toko 4. Tersedia Mudah menemukan barang yang dibutuhkan sesuai informasi dengan informasi yang disediakan di toko online Bagi masyarakat 1. Komunikasi Mengurangi kemacetan dan polusi teknologi 2. Layanan yang Memberikan pendidikan, kesehatan yang baik dan luas salaing merasakan manfaatnya 3. Meningkatkan Bisa belanja dalam jumlah yang banyak dan murah standar hidup 4. Aman dan Meningkatkan keamanan nasional nyaman Sumber: Turban et.al (2006)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5. Proses Kegiatan Aplikasi Bisnis Belanja Online Belanja online memungkinkan konsumen untuk berbelanja di rumah. Belanja online menawarkan produk dan jasa yang lebih banyak jenisnya, termasuk yang paling unik dan sering kali dengan harga yang murah. Menurut Turban et.al (2006) ada dua mekanisme belanja online yang terkenal adalah ruang pamer elektronik dan mal elektronik. Ruang pamer elektronik merupakan perluasan dari toko fisik seperti Home Depot, The Sharper Image, atau Wal-Mart. Ruang pamer elektronik merupakan bisnis yang dimulai oleh para wirausahawan yang melihat adanya peluang dalam Web, seperti Amzon.com, CDNow.com, Uvine.com. Disamping digunakan oleh para peritel ruang pamer juga digunakan oleh para produsen. Ruang pamer milik para peritel dan produsen dapat menjual ke individu (B2C) atau keperusaan (B2B). Mal elektronik atau juga dikenal dengan istilah e-mall adalah kumpulan dari berbagai toko terpisah dibawah satu alamat internet. Ide dasar mal elektronik sama dengan mal belanja biasa, menyediakan tempat belanja lengkap yang menawarkan banyak produk dan jasa. Tiap e-mall dapat meliputi ribuan penjual. Contohnya Shopping yahoo.com dan eshop.msn.com meliputi puluhan ribu produk dari ribuan penjual.
http://digilib.mercubuana.ac.id/