BAB II PROFIL BISNIS
A. Biodata Bisnis Nama Bisnis
: Bola Ubi Saus Coklat Maknyus
Bidang Usaha
: Industri Rumahan
Jenis Produk/Jasa
: Makanan Ringan
Alamat Usaha
: Jalan Bahagia Gang Sada Ari No 6, Medan
Nomor Telepon
: 0852 6216 6594
Alamat Email
:
[email protected]
Situs Web
: www.bolaubisauscoklat.com
Mulai Berdiri
: Juni 2013
B. Biodata Pemilik/Pengurus Nama
: Enjelina Hutahaean
Jabatan
: Pimpinan
Tempat dan Tanggal Lahir
: Padangsidimpuan, 16 Februari 1991
Alamat Rumah
: Jalan Bahagia Gang Sada Ari No 6, Medan
Nomor Telepon
: 0852 6216 6594
Alamat rumah
: Jalan Bahagia Gang Sada Ari No 6, Medan
Universitas Sumatera Utara
C. Struktur Organisasi Fungsi struktur dalam sebuah organisasi adalah memberikan seluruh informasi kepada seluruh anggotanya untuk mengetahui kegiatan atau pekerjaan yang harus dikerjakan, berkonsultasi atau bertanggungjawab kepada siapa, sehingga proses sehingga proses kerja sama menuju pencapaian tujuan organisasi dapat terwujud sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kejelasan gambar struktur organisasi akan memberikan kemudahan bagi pimpinan untuk mendistribusikan jabatan kepada seseorang yang tepat, sehingga daya guna dan hasil guna dapat tercapai. Setiap usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis usaha. Struktur yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat orang bekerjasama tanpa menciptakan birokrasi yang berbelit-belit sehingga dapat mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap individu. Pengorganisasian yang dilakukan secara efektif dapat menghasilkan keuntungan dan manfaat tentang kejelasan ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi, serta pembagian kerja yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber daya material maupun sumber-sumber daya manusia. Dengan pengorganisasian yang efektif akan terbentuk suatu arus aktivitas kerja yang logikal, yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau kelompok, saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dan pengawasan.
Universitas Sumatera Utara
Adapun struktur organisasi dari Bola Ubi Saus Coklat Maknyus ini adalah sebagai berikut : Enjelina Hutahaean Pimpinan
Bagian Produksi
Bagian Delivery
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Usaha Bola Ubi Saus Coklat Maknyus
Untuk saat ini dalam struktur organisasi hanya terdiri dari 4 orang. Dimana terdapat seorang pimpinan yang juga sekaligus mengelola bagian keuangan, terdapat 2 orang karyawan di bidang produksi dan 1 karyawan yang bertanggungjawab untuk mengantar produk ke warung. Namun penulis mengharapkan adanya pertambahan karyawan seiring dengan perkembangan usaha ini.
Job Description : 1. Pemimpin (Enjelina Hutahaean) Pemimpin bisnis bola ubi saus coklat ini adalah penulis sendiri. Selain menjadi pemimpin, penulis juga menangani bagian keuangan. Sebagai pemimpin penulis bertugas dalam mengawasi kegiatan produksi dan kinerja bagian delivery, menetapkan kebijakan ataupun aturan yang harus
Universitas Sumatera Utara
dilakukan oleh karyawan, bertanggungjawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern maupun ekstern dan menjalin hubungan dengan karyawan dan konsumen. Sedangkan sebagai bagian keuangan, penulis bertugas dan bertanggungjawab untuk menyusun arus kas masuk dan arus kas keluar bisnis secara periodik.
2. Bagian Produksi Penulis memiliki 2 karyawan yang bertugas dalam bidang produksi. Adapun tugas dari bagian produksi adalah sebagai berikut : a. Mengolah bahan baku menjadi barang jadi b. Bertanggungjawab dalam hal pemakaian bahan baku c. Melakukan kegiatan produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan untuk menjaga cita rasa d. Melakukan pembelian bahan baku dan bahan penolong sesuai dengan instruksi pemimpin
3. Bagian Delivery 1. Mengantar bola ubi saus coklat ke warung yang telah ditetapkan sebagai warung penitipan bola ubi saus coklat 2. Mengantar karyawan bagian produksi dalam membeli bahan baku dan bahan penolong
Universitas Sumatera Utara
D. Aspek Pasar 1. Produk Yang Dihasilkan Produk akan dibahas dalam deretan lini produk dari bauran produk bola ubi saus coklat maknyus, yaitu sebagai berikut : a. Konsep Dasar Produk Inti produk (core product) : manfaat yang diberikan dari bola ubi saus coklat maknyus adalah makanan ringan yang mengenyangkan, enak dan bergizi. Wujud produk (tangible product) : produk bola ubi saus coklat ini memiliki mutu yang dijamin halal dan tanpa bahan pengawet serta bentuk fisiknya yang dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk mengkonsumsi karena adanya campuran coklat. b. Klasifikasi Produk Bola ubi saus coklat maknyus ini dapat bertahan selama 3 hari jika diletakkan dalam kulkas dan memiliki cita rasa tersendiri jika coklatnya membeku. c. Strategi Desain Produk Strategi desain dari bola ubi saus coklat maknyus disesuaikan dengan nama produk yang dihasilkan. Bentuknya yang bulat ditusuk dengan lidi sebanyak 4 bola ubi. Kemudian bola ubi yang telah digoreng tersebut dicelupkan dengan saus coklat (coklat yang telah dicairkan). Ciri-ciri desain dari bola ubi ini sangat mudah dikenal karena bentuknya yang menarik. Adapun bentuk produk
Universitas Sumatera Utara
bola ubi saus coklat maknyus yang ditawarkan adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2 : Produk Bola Ubi Saus Coklat d. Kemasan Produk Kemasan dari bola ubi saus coklat ini dikemas secara higienis untuk menghindari adanya bakteri ataupun lalat karena adanya coklat. Kemasan dari produk ini menggunakan kantong plastik.
2. Analisis SWOT Stength (Kekuatan) Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik Produk tanpa bahan pengawet Higienis Bola ubi yang dicelupkan dengan coklat membuat penampilan bola ubi semakin menarik sehingga konsumen tertarik untuk membeli Harga terjangkau dan bersaing Tenaga kerja yang sudah terlatih Lokasi penjualan di tempat strategi
Universitas Sumatera Utara
Weakness (Kelemahan) Ketika musim kemarau, memungkinkan stok ubi berkurang Adanya rasa takut dari konsumen untuk mengkonsumsi coklat karena anggapan coklat dapat menaikkan berat badan Opportunity (Peluang) Kesempatan untuk mempeluas lahan bisnis Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat Threat (Ancaman) Jumlah pesaing yang banyak pada jenis makanan ringan Kenaikan harga bahan baku
3. Gambaran Pasar Makanan yang berasal dari ubi merupakan makanan yang digemari di Indonesia. Hal ini terbukti semakin banyaknya para pebisnis yang berusaha untuk mengolah ubi menjadi makanan ringan yang dapat menarik konsumen. Hal ini jugalah yang membuat penulis membuat rencana bisnis yang berasal dari bahan dasar ubi. Bola ubi saus coklat ini memiliki cita rasa yang tinggi dengan aroma yang khas, sehat, serta harga yang ditawarkan dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Apalagi bola ubi ini dicelupi dengan saus coklat dimana coklat merupakan makanan yang digemari banyak orang. Ada beberapa cara atau jalan untuk memasarkan bola ubi saus coklat ini.
Universitas Sumatera Utara
Bisa dengan menitipkannya di warung, di toko kue, atau juga dapat dipasarkan di rumah sendiri untuk menghemat biaya.
4. Target Pasar Secara umum target pasar dari usaha “Bola Ubi Saus Coklat Maknyus” ini adalah semua kalangan masyarakat. Tetapi disamping itu ada 2 cara dalam melakukan segmentasi, diantaranya : a. Geografi : Jika dilihat dari segi geografinya, bola ubi saus coklat ini akan dipasarkan di daerah Pasar 1 dan Pasar 2 Padang Bulan. Karena di daerah ini terdapat beberapa sekolah dan merupakan daerah kos-kos an sehingga memungkjinkan untuk tercapainya target penjualan yang telah ditentukan. b. Demografi : Konsumen yang dituju adalah seluruh lapisan masyarakat yang didasarkan pada: Usia : 5 tahun ke atas Jenis kelamin : Pria dan Wanita Tingkat ekonomi : seluruh lapisan masyarakat
5. Trend Perkembangan Pasar Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi suatu bisnis yang dapat berkembang dengan cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perkonomian Indonesia yang cukup baik dan
Universitas Sumatera Utara
selera masyarakat yang dapat dikatakan tinggi untuk mencoba suatu produk yang unik. Dari analisis
perkembangan pasar
yang
penulis
lakukan,
pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini cukup baik dimana hal ini akan mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Dengan perolehan pendapatan yang baik hasrat untuk mengkonsumsi masyarakat juga akan tinggi. Sehingga diharapkan akan meningkatkan tingkat penjualan bola ubi saus coklat. Kondisi inflasi juga akan mempengaruhi perkembangan usaha penulis. Hal ini dikarenakan jika inflasi tinggi maka harga bahan baku juga akan tinggi. Dan ketika harga bahan baku tinggi, maka harga produk dari bola ubi saus coklat juga akan tinggi. Dan sesuai dengan hukum permintaan, ketika harga naik maka permintaan akan produk tersebut akan menurun. Tingkat bunga pinjaman yang tinggi juga akan mempengaruhi perkembangan suatu usaha yang dijalankan. Namun dalam hal ini, tidak akan berpengaruh pada perkembangan usaha penulis karena modal untuk menjalankan bisnis bola ubi saus coklat maknyus ini merupakan modal sendiri.
Universitas Sumatera Utara
6. Strategi Pemasaran Memasarkan bola ubi saus coklat maknyus juga membutuhkan strategi pemasaran agar meningkatkan penjualan. Strategi pemasaran yang dilakukakan adalah dengan mendistribusikan bola ubi saus coklat melalui saluran-saluran pemasaran. Dalam hal ini, penulis meminta bantuan kepada pengecer. Hal ini akan digambarkan melalui bagan saluran pemasaran bola ubi saus coklat maknyus, yaitu : Produsen
Pengecer
Konsumen
Gambar 2.3 : Saluran Pemasaran
Pengecer bola ubi saus coklat adalah warung. Dimana bola ubi tersebut dititip di warung yang ramai pengunjungnya. Ketika produk terjual, maka akan memberikan pendapatan kepada pemilik warung.
7. Analisis Pesaing Tingkat persaingan bola ubi saus coklat di lingkungan sekitar untuk produk yang sejenis masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan masih jarangnya usaha bola ubi saus coklat di lingkungan masyarakat. Namun banyak makanan yang terbuat dari olahan ubi yang menjadi saingan bola ubi saus coklat. Seperti kripik ubi, ondolondol, empleng-empleng dan jenis olahan ubi lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Namun persaingan ini diserahkan kepada konsumen untuk memilih makanan yang disukainya. Untuk itu, penulis lebih dituntut bagaimana bisnis ini dapat memasuki pasar dan mampu bersaing dengan pesaing yang sudah ada dan yang akan datang. Adapun keunggulan dan kelemahan bola ubi saus coklat dibandingkan dengan pesaing yang sudah ada adealah sebagai berikut: Produk
Keunggulan
Kelemahan
Bola ubi saus Memiliki cita rasa yang Bola ubi saus coklat ini coklat
berbeda dari makanan masih olahan ubi lainnya.
sulit
untuk
ditemukan karena masih jarangnya bisnis bola ubi saus coklat ini
Pesaing sudah
yang Mudah
ditemukan Cita
rasa
ada karena bisnis ini sudah disuguhkan
yang oleh
(seperti:
kripik banyak dilakukan
produsen yang berbeda
ubi,
getuk,
terhadap
empleng-
makanan
tersebut, umumnya sama
empleng) Tabel 2.1 : Kelemahan dan Keunggulan Produk
8. Proyeksi Penjualan Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan serta faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk
Universitas Sumatera Utara
akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci, semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasanya dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 5 tahun ke depan sesuai dengan rencana produksi. Tahun
Perkiraan penjualan (Rupiah)
2013
189.408.000
2014
198.878.000
2015
208.822.000
2016
219.263.000
2017
230.226.000
Tabel 2.2 : Proyeksi Penjualan (Penjualan diperkirakan akan naik
5%
per tahun)
E. Aspek Produksi 1. Bahan baku dan Bahan Penolong Dalam
perhitungan
kebutuhan
modal
kerja
dibutuhkan
perencanaan bahan baku dan bahan penolong. Hal-hal yang diperhatikan adalah supplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persedian. Dalam usaha bola ubi saus
Universitas Sumatera Utara
coklat bahan baku yang digunakan (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari) adalah : No
Uraian
Jumlah
@
Jumlah
(Rupiah)
harga (Rupiah)
1
Singkong
10 kg
3.000
30.000
2
Gula
2 kg
10.000
20.000
3
Tepung sagu
2 kg
7.500
15.000
4
Tepung beras
2 kg
8.000
16.000
5
Tepung kanji
0,6 kg
10.000
6.000
6
Mentega
0,2 kg
30.000
6.000
7
Garam
2/3 bungkus
1.500
1.000
8
Vanili
10 bungkus
200
2.000
9
Coklat batang
2 kg
40.000
80.000
10
Tusuk sate
2 bungkus
5.000
10.000
11
Minyak goreng
6 kg
11.000
66.000
12
Plastik
10.000
10.000
Total
262.000
Tabel 2.3 : Bahan Baku dan Bahan Penolong
Dari 10kg ubi, dapat menghasilkan 300 bola ubi dimana setiap tusuk terdapat 4 bola ubi. Jadi dalam 1 hari, mampu menjual 300 bola ubi saus coklat.
Universitas Sumatera Utara
2. Proses Produksi Proses produksi menjelaskan tahapan yang diperlukan untuk menghasilkan bola ubi saus coklat. Proses produksi biasanya digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif. Bahan baku
Produksi
Pengemasan
Gambar 2.4 : Proses Produksi
Berikut ini akan dijelaskan cara pembuatan bola ubi saus coklat : 1. Kukus ubi di dandang besar selama ± 30 menit 2. Setelah itu, ubi yang telah dikukus diangkat kemudian didinginkan. Setelah ubi dingin, ubi dihaluskan dengan alu 3. Ubi yang telah dihaluskan dipindahkan ke sebuah baskom besar kemudian dicampur dengan gula, tepung sagu, mentega, garam, dan vanili. Seluruh bahan dicampur hingga seluruh bahan menyatu 4. Lalu adonan diambil sedikit demi sedikit untuk dibentuk menjadi bola-bola kecil 5. Bola bola ubi tersebut dimasukkan ke dalam cairan pencelup. Cairan pencelup ini adalah campuran tepung beras, tepung kanji, garam dan air. Setelah itu, adonan digoreng dalam minyak 6. Adonan yang telah masak didinginkan kemudian bola ubi ditusuk ke lidi
Universitas Sumatera Utara
7. Untuk saus coklat, coklat batang dihaluskan kemudian dicairkan dengan menambah sedikit air dengan cara dipanaskan 8. Bola ubi yang telah ditusuk kemudian dicelupkan ke saus coklat
3. Peralatan yang Dibutuhkan Peralatan digunakan untuk
memperlancar proses produksi.
Peralatan ini juga harus dirinci secara detail. Adapun peralatan yang digunakan untuk produksi bola ubi saus coklat adalah sebagai berikut:
Nama Peralatan
Merk
Jumlah
Harga
Jumlah
(Rupiah)
Harga (Rp)
Kompor gas
Denpoo
2 unit
220.000
440.000
Wajan
CRBN
2 set
55.000
110.000
Tempat pengukus
Supor
1 unit
200.000
200.000
Clasic Tabung gas
LPG
2
300.000
600.000
Gelas ukur
Claris
1
15.000
15.000
Tempat bola ubi
Lion Star
4
20.000
80.000
Timbangan
Lion Star
1
50.000
50.000
Baskom
Carefour
4
8.000
32.000
Sendok penggoreng
CFH Asian
2
5.000
10.000
Pisau
Soft Paring
2
10.000
20.000
-
1
100.000
100.000
Lesung
Universitas Sumatera Utara
Total
1.657.000 Tabel 2.4 : Peralatan yang digunakan
Peralatan termasuk ke dalam aktiva tetap dimana seiring berjalannya waktu, aktiva tetap ini akan kehilangan kemampuannya dalam memberikan manfaat untuk membantu proses produksi. Hal ini akan menjadi beban yang disebut dengan beban penyusutan. Penulis menggunakan metode garis lurus dalam menghitung penyusutan peralatan dimana estimasi nilai sisa peralatan adalah Rp.300.000 dan umur peralatan selama 5 tahun. Maka penyusutan peralatan adalah sebagai berikut :
4. Sarana Penunjang Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana
Universitas Sumatera Utara
penunjang ini meliputi listrik, air, dan telepon. Sarana penunjang ini juga merupakan faktor penting karena juga membantu proses produksi.
No
Jumlah biaya/bulan Sarana penunjang (Rupiah)
1
Listrik
2
Air
3
Telepon
50.000 100.000 50.000
Total Biaya
200.000
Tabel 2.5 : Sarana Penunjang
5. Kendaraan Kendaraan digunakan untuk memperlancar proses produksi. Penulis membeli kendaraan sepeda motor Yamaha Jupiter Z New dengan harga Rp. 14.000.000. Kendaraan ini digunakan untuk belanja bahan baku dan mengantarkan bola ubi saus coklat ke warung-warung. Kendaraan juga termasuk aktiva tetap sama seperti peralatan. Dimana kendaraan
juga
akan
mengalami
penurunan
manfaat
seiring
berjalannya waktu. Penurunan manfaat ini akan menjadi beban yang disebut beban penyusutan. Sama dengan peralatan, penulis juga menggunakan
metode
garis
lurus
dalam
menghitung
beban
penyusutannya. Estimasi nilai sisa kendaraan adalah Rp.3.000.000 dan
Universitas Sumatera Utara
estimasi umur kendaraan adalah 10 tahun. Maka penyusutan kendaraan adalah sebagai berikut:
F. Analisis SDM Tenaga kerja merupakan faktor penggerak produksi sehingga produksi dapat terlaksana. Tenaga kerja yang dimiliki haruslah memiliki kompetensi bukan hanya mampu mengolah bahan baku menjadi suatu produk tetapi harus mampu menggunakan bahan baku seefisien mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan yang dapat mengakibatkan kerugian. Selain kualifikasi atau kompetensi, perencanaan SDM juga harus memperhatikan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, upah/gaji, lama kerja dalam 1 hari. Karena usaha ini masih dalam tahap awal, maka penulis sebagai pemimpin sekaligus yang akan memegang posisi keuangan dan berencana 3 karyawan dengan kompetensi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Pada bagian produksi, tidak mengharuskan pendidikan tetapi lebih mengutamakan keahlian dalam mengelola bahan dan memiliki pengalaman dalam memasak. Bagian produksi ini dipegang oleh 2 orang. 2. Pada bagian delivery, juga tidak mengutamakan pendidikan tetapi mampu mengendarai sepeda motor karena tugas yang akan dilakukan adalah mengantarkan bola ubi saus coklat ke 4 warung.
G. Rencana Pengembangan Pasar 1. Strategi Produksi Dalam strategi produksi, penulis akan meningkatkan jumlah penjualan. Peningkatan penjualan juga akan menambah jumlah warung tempat penitipan bola ubi saus coklat atau bola ubi saus coklat ini akan dititipkan juga di toko kue. Untuk dapat bersaing, penulis juga akan memberikan inovasi bola ubi saus coklat ini. Hal ini dilakukan baik dari tampilan fisik ataupun dari segi rasa.
2. Strategi Organisasi Strategi organisasi ini berkaitan dengan SDM yang mengelola bisnis ini. Organisasi yang berjalan dengan baik yaitu ketika karyawan menjalankan tugasnya dengan baik. Hal yang dilakukan penulis untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan menambah jumlah
Universitas Sumatera Utara
upah ketika jumlah produksi bertambah ataupun karyawan dapat membawa sedikit bola ubi saus coklat ke rumahnya, memberikan motivasi kepada karyawan, memiliki sifat bersahabat dengan karyawan misalnya dengan makan siang bersama. Hal ini akan memberikan kepuasan bagi karyawan sehingga lebih bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya.
3. Strategi Marketing Strategi marketing ini merupakan bagaimana seorang pebisnis menarik perhatian konsumen agar konsumen tersebut bersedia membeli prosuk yang dijual. Strategi marketing yang dilakukan penulis adalah menjual produk yang disertai dengan bonus. Misalnya untuk pembelian 3 tusuk maka akan gratis 1 tusuk. Hal ini tidak merugikan karena dengan jumlah bahan yang sama penulis memproduksi produk dengan lebih banyak. Misalnya 10 kg ubi mampu menghasilkan 300 tusuk/hari. Tetapi untuk menarik perhatian konsumen, maka 10 kg ubi menghasilkan 350 tusuk/hari. Hal ini dilakukan dengan mengecilkan adonan bola ubi.
Universitas Sumatera Utara
4. Strategi Keuangan Strategi keuangan yang dilakukan penulis adalah dengan menambah jumlah produksi bola ubi saus coklat sehingga jumlah laba yang akan diperoleh juga akan meningkat.
H. Analisis Risiko Dalam menjalankan bisnis biasanya menimbulkan suatu risiko. Risiko ini biasanya terjadi karena adanya ketidakpastian. Ketidakpastian ini diakibatkan karena adanya keraguan terhadap suatu hal dimasa yang akan datang atau kelemahan seseorang atau perusahaan dalam memprediksi masa depan. Ketidakpastian diklasifikasikan menjadi 3 hal, yaitu: 1. Ketidakpastian ekonomi, yaitu : ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian yang timbul akibat gejolak ekonomi di suatu negara seperti kenaikan harga BBM, kenaikan pajak yang mengurangi pendapatan seseorang. 2. Ketidakpastian politik, yaitu : ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian politik
yang timbul di suatu negara yang
menyebabkan kerusuhan ataupun perang. 3. Ketidakpastian alam, yaitu : ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.
Universitas Sumatera Utara
1. Risiko Usaha Risiko yang mungkin akan dihadapi penulis selama menjalankan bisnis bola ubi saus coklat ini adalah 1. Adanya kenaikan harga, sehingga pembelian bahan baku akan naik. Akibatnya harga per tusuk juga kemungkinan akan naik 2. Adanya perubahan selera pasar para konsumen 3. Adanya kemungkinan kecelakaan yang akan terjadi kepada karyawan di bidang delivery yang dapat mengakibatkan kerugian 4. Adanya bencana alam seperti banjir yang mengakibatkan jumlah singkong berkurang
2. Antisipasi Risiko Untuk tetap memperlancar bisnis ini, maka ketika terjadi kemungkinan risiko di atas pemulis memiliki antisipasi, yaitu : 1. Ketika harga bahan baku meningkat, maka dengan jumlah bahan baku yang sama maka produksi bola ubi saus coklat ditambah. Misalnya sebelum kenaikan harga, 10 kg ubi mampu menghasilkan 300 tusuk/hari. Tetapi setelah kenaikan harga, maka 10 kg ubi menghasilkan
450
tusuk/hari.
Hal
ini
dilakukan
dengan
mengecilkan adonan bola ubi 2. Untuk mengantisipasi selera konsumen, maka penulis akan melakukan inovasi baik dari segi rasa ataupun dari tampilan fisik.
Universitas Sumatera Utara
Seperti penambahan ceres di bola ubi atau saus coklat diganti dengan taburan keju atau aneka selai 3. Bagian delivery harus memiliki keahlian mengendarai dengan baik. Hal ini harus dilihat sebelum menjadi karyawan 4. Untuk jangka pendek, antisipasi terhadap banjir adalah dengan ikut menjaga kebersihan lingkungan. Untuk jangka panjang, penulis akan membeli tanah yang dimanfaatkan untuk penanaman ubi
I. Analisis Keuangan 1. Modal Awal Bisnis Untuk menjalankan bisnis ini dibutuhkan dana sebagai modal awal. Secara umum pengalokasian dana sebagai modal awal digunakan untuk pembelian aktiva tetap (fixed assets) dan untuk modal kerja (working capital). Modal awal penulis untuk menjalankan bisnis bola ubi saus coklat maknyus ini adalah Rp. 27.957.000. modal ini direncanakan bersumber dari orangtua penulis. Rencana Sumber Modal Jumlah Uraian (Rupiah) Modal Sendiri Pinjaman Total
27.957.000 0 27.957.000
Tabel 2.6 : Tabel Rencana Sumber Modal
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan Dana Untuk Fixed Assets Jumlah Penggunaan Dana (Rupiah) Pembelian Peralatan
14.000.000
Pembelian Kendaraan
1.657.000
Total
15.657.000
Tabel 2.7 : Tabel Penggunaan Modal Fixed Asset
Penggunaan Dana Untuk Modal Kerja Jumlah Penggunaan Dana (Rupiah) Pembelian Bahan Baku + Gas isi ulang
8.050.000
Gaji Pimpinan
1.500.000
Gaji Karyawan (3 orang)
2.400.000
Biaya Listrik. Air dan Telepon
200.000
Biaya Transportasi
150.000
Total
12.300.000
Tabel 2.8 : Tabel Penggunaan Modal Untuk Modal Kerja
2. Laporan Cash Inflow Laporan cash inflow ini merupakan laporan arus kas masuk dalam bisnis yang dijalankan. Dalam hal ini, yang termasuk cash in flow dalam Bisnis Bola Ubi Saus Coklat Maknyus adalah penjualan.
Universitas Sumatera Utara
Penjualan diperkirakan akan naik 1% setiap bulannya, namun terkadang terjadi penurunan pembelian sebesar 1%. Data penjualan bola ubi saus coklat untuk tahun 1 adalah sebagai berikut :
Bulan
Ramalan Penjualan
Ramalan Penjualan
(Tusuk)
(Rupiah)
1
9000
15.300.000
2
9090
15.400.000
3
9180
15.600.000
4
9271
15.761.000
5
9180
15.606.000
6
9271
15.761.000
7
9363
15.917.000
8
9271
15.761.000
9
9363
15.917.000
10
9456
16.075.000
11
9550
16.235.000
12
9456
16.075.000
111.451
189.408.000
Total Tabel 2.9 : Tabel Cash Inflow
Universitas Sumatera Utara
3. Laporan Cash Outflow Laporan cash outflow merupakan laporan arus kas keluar dari bisnis yang dijalankan. Laporan cash outflow Bola Ubi Saus Coklat Maknyus adalah sebagai berikut : Jenis Biaya
Jumlah
Biaya/bulan
Biaya/tahun
%
2014
2015
2016
2017
(Rupiah)
(Rupiah)
naik
(Rupiah)
(Rupiah)
(Rupiah)
(Rupiah)
97.333.000
5%
2.280.000
2%
Biaya Bahan Baku dan Bahan Penolong Seluruh
utk
10 Setiap bulan
bahan
kg ubi
naik
102.200.000 107.310.000 112.675.500 118.309.000
dan
turun 1% Gas
2
Total biaya bahan baku
190.000
99.613.000
2.325.000
2.371.500
2.419.000
2.467.000
104.525.000 109.681.500 115.094.500 120.776.000
dan penolong Biaya Overhead
Universitas Sumatera Utara
Listrik, air,
200.000
2.400.000
3%
2.472.000
2.546.000
2.622.000
2.701.000
150.000
1.800.000
2%
1.836.000
1.872.000
1.909.000
1.947.000
4.308.000
4.418.000
4.531.000
4.648.000
telepon Transportasi Total biaya overhead
4.200.000
Biaya Tenaga kerja Pimpinan
1 orang
1.500.000
18.000.000
3%
18.540.000
19.096.000
19.669.000
20.259.000
Bagian
2 orang
1.800.000
21.600.000
3%
22.248.000
22.915.000
23.602.000
24.310.000
1 orang
600.000
7.200.000
3%
7.416.000
7.638.000
7.867.000
8.103.000
48.204.000
49.649.000
51.138.000
52.672.000
produksi Bagian delivery Total B.tenaga kerja
46.800.000
Total Cash Outflow
150.613.000
157.037.000 163.748.500 170.763.000 178.096.000
Tabel 2.10 : Laporan Cash Outflow
Universitas Sumatera Utara
BOLA UBI SAUS COKLAT MAKNYUS RENCANA ARUS KAS TAHUN 2013 (dalam ribuan rupiah)
I
II
III
VI
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
A. Penerimaan Penjualan Sub Total penerimaan
15.300 15.400
15.600 15.761
15.606
15.761
15.917
15.761 15.917
16.075
16.235
16.075
15.300 15.400
15.600 15.761
15.606
15.761
15.917
15.761 15.917
16.075
16.235
16.075
B. Pengeluaran Pembelian Peralatan
1.657
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pembelian Kendaraan
14.000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pembelian bahan baku
7.860
7.938
8.017
8.097
8.017
8.097
8.177
8.097
8.177
8258
8.340
8.258
Gaji Pimpinan
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
Universitas Sumatera Utara
Gaji Karyawan
2.400
2.400
2.400
2.400
2.400
2.400
2.400
2.400
2.400
2.400
2.400
2.400
Listrik, Air, Telepon
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
Transportasi
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
Gas
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
B. Penyusutan Peralatan
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
B. Penyusutan Kendaraan
92
92
92
92
92
92
92
92
92
92
92
92
12.572 12.652
12.572
12.652
12.732
12.652 12.732
12.813
12.895
12.813
3.109
3.034
3.109
3.185
3.185
3.262
3.340
3.262
Sub Total Pengeluaran C. SELISIH KAS
28.072 12.493 (12.772)
2.907
3.028
3.109
D. SALDO KAS AWAL
27.957 15.185
18.092 21.120
24.229
27.263
30.372
33.557 36.666
39.851
43.113
46.453
E. SALDO KAS AKHIR
15.185 18.092
21.120 24.229
27.263
30.372
33.557
36.666 39.851
43.113
46.453
49.715
Tabel 2.11 : Laporan Arus Kas Bola Ubi Saus Coklat Maknyus
Universitas Sumatera Utara
Perkiraan Laporan Arus Kas Bola Ubi Saus Coklat 2013 - 2017
Tahun URAIAN 2013
2014
2015
2016
2017
A. Cash Inflow (Penjualan)
189.408.000
198.878.000
208.822.000
219.263.000
230.226.000
B. Cash Outflow + Pembelian Aktiva Tetap
167.650.000
176.033.000
184.835.000
194.075.000
203.779.000
C. Arus Kas Bersih
21.748.000
22.845.000
23.987.000
25.188.000
26.447.000
D. Saldo Kas Awal
27.957.000
49.715.000
72.560.000
96.547.000
121.735.000
E. Saldo Kas Akhir
49.715.000
72.560.000
96.547.000
121.735.000
148.182.000
Tabel 2.12 : Perkiraan Arus Kas Untuk 5 tahun (Penjualan naik 5% per tahun)
Universitas Sumatera Utara
4. Break Even Point (BEP) Perhitungan BEP ini bertujuan untuk melihat berapa unit yang harus diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan mencapai titik impas. Dalam hal ini perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan. Perhitungan BEP Bisnis Bola Ubi Saus Coklat adalah sebagai berikut Diketahui : VC = Rp. 7.860.000 FC = Rp. 4.440.000 Q = 9000 unit P = Rp.1.700
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Dari data di atas menunjukkan bahwa keadaan seimbang akan terjadi ketika memproduksi 5371 tusuk bola ubi saus coklat. Keadaan seimbang ini akan dibuktikan dengan rumus sebagai berikut : TR = TC P.Q = FC +V.Q 1700 x 5370,967442* = 4.440.000.000 + (7.860.000/9000 x 5370,967442) 9.130.645,161 = 9.130.645,161
Perhitungan di atas menunjukkan ketika terjadi pengeluaran (TC) untuk memulai bisnis, maka pendapatan yang diperoleh dari bisnis (TR) harus mampu menutupi pengeluaran. Ketika TR = TC maka bisnis dalam keadaan tidak untung atau tidak rugi, ketika TR>TC maka terjadi keuntungan, tetapi jika TC>TR maka bisnis tersebut mengalami kerugian.
*
Nilai Q tidak dibulatkan untuk mendapatkan keseimbangan antara TR dan TC karena pembulatan akan mengurangi nilai
Universitas Sumatera Utara
5. Payback Period Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan kembali atau periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan ratio antara initial cash investment dengan cash flownya yang hasilnya merupakan satuan waktu. Pengembalian modal bisnis bola ubi saus coklat adalah sebagai berikut:
Dari perhitungan di atas menunjukkan bahwa modal akan kembali pada bulan ke 6. Hal ini dapat dilihat dari Laporan Arus Kas dimana saldo akhir bulan ke 6 adalah Rp.30.372.000 dan modal sebesar Rp.27.957.000 telah kembali.
Universitas Sumatera Utara