BAB II PERENCANAAN BISNIS “ KARET (GETAH) “
Dalam suatu
perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi
nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:
2.1 DATA PERUSAHAAN
a. Nama Perusahaan
: Jual beli karet (getah)
b. Bidang Usaha
: Jual beli
c. Jenis Produk/usaha
: Karet (getah)
d. Alamat Perusahaan
: Sekoci,kec.Besitang, Kab. Langkat
e. Nomor Telepon
: 081265195730
f. Alamat E-mail
: _
g. Bank Perusahaan
: Mandiri
h. Bentuk badan Hukum : Usaha Dagang i. Mulai berdiri
: Januari 2012
2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS a. Nama
: Agustiana
b. Jabatan
: Pimpinan
c. Tempat /Tanggal Lahir : Karya bakti/ 18 Agustus 1990 d. Alamat
: Jl. Prof A. Sopyan No. 32 Medan
e. Nomor Telepon
: 081265195730
f. Alamat E-mail
:_
g. Pendidikan Terakhir
: Sarjana Muda
2.3 STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi pada usaha “Karet (getah) “ Gambar 2.1 Struktur Organisasi PIMPINAN AGUSTIANA
Marketing LIA
SDM SARI
Keuangan JURI
Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi. Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha karet (getah) ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.
2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 2.4.1 Produk Jasa Yang Dihasilkan Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah: a. Dimensi Produk Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, berat, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku karet (getah) dibuat dalam bentuk getah yang disediakan dengan berbagai bentuk dan beragam harga yang bisa kita tawarkan. b. Nilai / Manfaat Produk Produk karet (getah) yang dihasilkan memiliki manfaat yang positif bagi para petani. Inilah manfaat inti (core benefit) dari produk karet (getah) yang dihasilkan menjadi getah padat sehingga menjadi bahan setengah
jadi yang bisa selanjutnya diproses oleh pabrik yang memiliki peralatan yang lebih canggih dan modern. c. Kegunaan / Fungsi Produk Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Produk karet (getah) merupakan produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas dan harga. Adapun produk yang dihasilkan, karakteristik, dan asesoris tambahan yaitu : 1.
Jenis Produk yang dihasilkan : Karet (getah)
2.
Karakteristik Produk
: Getah padat dan getah cair
2.4.2 Keunggulan Produk
1. Memiliki kadar getah yang baik 2. Ramah lingkungan 3. Bahan baku yang bermutu
2.4.3 Gambaran Pasar Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan ban bagi segala jenis kendaraan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman, dan jika ditinjau dari kebutuhan masyarakat terhadap ban maka kami optimis usaha yang kami jalankan akan berjalan dengan baik seiring dengan banyaknya kebutuhan akan ban. Baik dari segi pembelian karet (getah ) dari para petani maupun penjualannya dipabrik. Apalagi dengan harga karet (getah) yang relatife tinggi pada saat ini dengan
pendapatan masyarakat maka “Karet (getah)” merupakan pilihan yang terbaik untuk para petani saat ini dan bahkan untuk kedepannya. Kegiatan Pemasaran dan Promosi yang sudah di lakukan melalui Personal Selling dengan cara Memberikan contoh / sampel karet (getah) yang akan di beritahukan
kepada calon petani atau pada saat akan dijual kepabrik, hal ini
mengakibatkan naiknya jumlah karet (getah) yang dihasilkan oleh para petani.
2.4.4 Target atau Segmen Pasar Yang di Tuju
Gambaran Karakteristik Pembeli / Penjualan 1.
Penjualan maupun pembelian Individu ataupun kelompok.
2.
Distributor / Pabrik karet (getah)
2.4.5 Trend Perkembangan Pasar Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik. Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan
ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat
mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk
mengkonsumsi suatu produk dan untuk menghasilkannya pula. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi dan menghasilkan produknya berupa bahan baku atau bahan mentah dari usaha penulis. Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.
2.4.6 Proyeksi Penjualan Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan, dan faktor dalam perjalanan lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.
Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “ getah“ Perkiraan Penjualan Tahun (Dalam Kg) 2012
80000
2013
120000
2014
150000
Tabel 2.2 Proyeksi Peembelian “ getah“ Perkiraan Pem Tahun (Dalam Kg) 2012
150000
2013
180000
2014
200000
2.4.7 Strategi Pemasaran
1. Pengembangan Produk Perubahan harga
setiap tahun akan mempengaruhi peningkatan
penjualan dan pembelian yang semakin naik. Perubahan harga tersebut antara kualitas karet (getah) yang bermutu tinggi, kualitas pelayanan dalam pembelian dari para petani yang bagus dan baik, serta dengan penawaran harga yang menggiurkan.
2. Pengembangan Wilayah Pemasaran Produk yang akan dijual dan dibeli sangat tergantung dengan lokasi pemasaran. Oleh sebab itu, pemilihan lokasi harus strategis seperti membangun lapak atau tempat di areal yang mayoritas banyak penduduk yang bertani karet (getah), mudah ditemukan.
3. Kegiatan Promosi
a. Promosi Penjualan dan Pembelian Produk Sampel Pemberian pinjaman kepada para petani Pemberian sirup saat akan lebaran Pemberian kalender pada saat akan tahun baru b. Iklan Brosur dan langsung dari mulut kemulut
c.
Personal Selling Persentase Penjualan dan Pembelian.
4. Strategi Penetapan Harga
Dalam penetapan harga terhadap produk yang dibeli ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kualitas barang yang akan dibeli, keadaan ekonomi negara yang akan mempengaruhi pendapatan/income masyarakat, karena jika terjadi inflasi maupun deflasi atau nilai rupiah yang
menurun maupun meningkat sangat mempengaruhi kenaikan atau penurunan terhadap produk yang akan dibeli.
2.4.8 Analisis Pesaing
Tabel 2.3 Analisis Pesaing KEUNGGULA PESAING
KELEMAHAN N
Di
sekitar
Desa
Biaya
Tenaga 1. Terjadinya
Sekoci kec. Besitang Kerja kab. Langkat Sumut
dan
secara
hujan terus-
transportasi
menerus yang bisa
Lebih Murah
mengakibatkan banjir. 2. Mutu
produk
rendah
Di sekitar berandan Biaya barat
transportasi yang tidak terjangkau
1. Harga yang kurang menarik 2. Sistem
pelayanan
yang kurang baik
2.5
ASPEK PRODUKSI
2.5.1 Bahan Pembantu Perencanaan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per minggu):
Tabel 2.4 Harga Bahan Pembantu No.
Uraian
Banyak
Harga Satuan
Jumlah Harga
1
Sorongan
2 unit
Rp.300.000/unit
Rp. 600.000
2
Timbangan
1 unit
300.000/unit
300.000
Total
Rp 900.000
2.5.2 Bahan Baku Penolong Adapun yang menjadi bahan penolong untuk produk yang akan dihasilkan yaitu tali dan tenda biru atau plastik.
2.5.3 Kapasitas Peralatan Fasilitas Yang Dimiliki.
Tabel 2.5 Kapasitas Peralatan FASILITAS
JUMLAH
TOTAL NILAI
Sorongan
2 Unit
600.000
Timbangan
1 Unit
300.000
Plastic
5 meter
300.000
TOTAL
0
1.200.000
2.5.4 Rencana Pengembangan Usaha Strategi dan Tahap-tahap Rencana Pengembangan Usaha 1. Pembelian truk 2. Perekrutan tenaga kerja profesional
Tabel 2.6 Rencana Pengembangan Usaha Fasilitas
Jumlah
Harga Satuan
Total Nilai
Truk
1 unit
110.000.000
110.000.000
Sepeda motor
1 unit
12.000.000
12.000.000
Total
2
122.000.000
2.6
ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
2.6.1 Analisis Kompetensi SDM
Tabel 2.7 Analisis Kompetensi SDM TINGKAT PENJUALAN
JUMLAH
Tidak Lulus SD
-
SD
1
SMP
3
SMU
2
D1
-
D3/Sarjana Muda
1
Sarjana
-
TOTAL
`7
Tabel 2.8 Bagian / Departemen BAGIAN/DEPARTEMEN JUMLAH Manajemen
1
Pemasaran
1
Administrasi
3
Lain-lain
2
TOTAL
7
Keunggulan dan Kompetensi SDM Lain-lain 1. Mampu menarik pelanggan 2. Komputer
2.6.2 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM
Tabel 2.9 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM TINGKAT JABATA
PENGALAMA
KETERAMPILA
N (TAHUN)
N KHUSUS
PENDIDIKA N N Kepala Bagian
Manajemen D3
2
Pembelia
Pembelian
n Kepala Bagian
Bahasa Inggris dan D3
Pemasara n
3 Komputer
2.6.3 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM Tabel 2.10 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM TENAGA
TENAGA
YANG
HARUS
YANG
JUMLAH JABATAN KEBUTUHAN TERSEDIA DIREKRUT Kepala Bagian
1
1
1
Pembelian
2.6.4 Rencana Pengembangan Usaha 1. Strategi Pemasaran a. Membuat
Sampel
Produk
untuk
di
presentasikan
kepada
distributor/individu b. Pembuatan iklan di media cetak, brosur untuk dibagikan kepada petani c. Memberikan penawaran harga yang khusus dan voucher setiap penjualan tertentu d. Pengembangan wilayah distribusi pemasaran ke daerah-daerah e. Kerjasama dengan eksportir untuk pengiriman barang ke luar negeri
2. Strategi Produksi
a. Perbaikan kualitas produk b. Pembelian truk c. Peningkatan produktivitas tenaga kerja
3. Strategi Keuangan
a. Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha b. Mencari investor / joint ventura untuk pengembangan dan perluasan usaha c. Pengendalian sistem keuangan.
2.6.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi
Rencana Pemanfaatan Teknologi Informasi
1. Pemasaran
a. Mencari peluang pasar pada situs-situs web. b. Pembuatan brosur, daftar pelanggan, daftar penjualan dan pembelian dengan menggunakan program komputerisasi.
2. Produksi
Pembuatan sistem manajemen produksi (daftar bahan penolong, bahan pembanti, dan daftar persediaan).
3. Pengembangan Produk
Pemilihan jenis karet (getah) yang berkualitas.
4. Keuangan
Pencatatan sistem keuangan dan pengolahan data keuangan dengan mempergunakan sistem komputerisasi
2.6.6 Peralatan dan sistem yang sudah di miliki
Tabel 2.11 Peralatan Spesifikasi
Perangkat Perangkat Lunak Yang
Keras
Digunakan
Pentium III, 550 Mhz, 10 Window 98 second edition, Gb, 64 MB
MS
Office
System,
2000,
Adobe,
ACD Norton
Anti Virus 2000, Win Amp Visio 2000, Autocad r 14 Printer Epson LX 800
-
Modem External
-
2.7 ANALISIS KEUANGAN
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni : a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/MPBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Pembinaan Usaha Kecil dan
Sumber pendanaan dari Program
Koperasi (PUKK)
laba BUMN termasuk saldo dana
berasal
dari
penyisihan
pembinaan usaha kecil dan koperasi (PUKK) tahu-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya. Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja/pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Karet (getah), kami menggunakan dana dari diri kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah. Adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.
2.7.1 Proyeksi Keuangan Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:
1. Sumber Pendanaan Tabel 2.12 Sumber Pendanaan Uraian
Persentase (%) (a)
Jumlah
(b)
(c)
(d)
(c
=
a+b+c+d) 1. Modal Sendiri 2. Pinjaman
Rp12,5 Jt Rp12,5 Jt Rp12,5Jt Rp12,5 Rp 50 Jt Jt 0
0
0
0
0
Jumlah (1+2) Rp50 Jt
2. Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi Tabel 2.13 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi Uraian
Jumlah
a. Tanah
-
b. Bangunan
-
c. Mesin/peralatan
Rp 1.200.000
d. Peralatan Kantor
-
e. Alat Pengangkutan
600.000
f. Biaya Pra Operasi
1.200.000
Total
Rp 3.000.000
2.7.2 Laporan Keuangan Tabel 2.14 Proyeksi Arus Kas5 Tahun Kedepan (dalam jutaan rupiah) Perencanaan Bisnis Karet (getah) Uraian
Tahun 1
a. Sumber
2
3
50 Jt
50 Jt
30 Jt
38 Jt
40 Jt
Kas 20 Jt
12 Jt
10 Jt
Dana
50 Jt
4 50 Jt
5 50 Jt
(In
flow) b. Penggunaan Dana
35 Jt
48 Jt
(Out
Flow) c. Arus
15 Jt
2 Jt
Bersih (Net Flow = a-b) d. Keadaan
0
20 Jt
32 Jt
42 Jt
57 Jt
Kas Awal e. Keadaan Kas Akhir (c + d)
20Jt
32Jt
42 Jt
57Jt
59Jt
2.7.3 Rencana Arus Kas
Tabel 2.15 Rencana Arus Kas Rencana Arus Kas (dalam juta) Jual Beli Karet (getah) Tahun 2011
KETERANGAN A. PENERIMAAN Penerimaan Penjualan Penerimaan Pinjaman Penerimaan Lain-lain Sub Total penerimaan B. PENGELUARAN Pembelian Aset (Investasi) Pembelian Bahan baku/getah
Bln I
Bln VII
Bln VIII
Bln IX
Bln X
Bln XI
180000 180000 180000 190000 190000 195000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 180000 180000 180000 190000 190000 195000
200000 0 0 200000
180000 0 0 180000
170000 0 0 170000
190000 0 0 199000
200000 0 0 200000
200000 0 0 200000
0 45000
0 45000
0 45000
0 45000
0 45000
0 45000
0 30000
Bln III
0 45000
Bln IV
0 45000
Bln V
Bln XII
Bln VI
0 35000
Bln II
0 45000
0 45000
Pembelian Bahan Pembantu Upah Buruh Transport Biaya Produksi Lain-lain Gaji Pimpinan Gaji Staf administrasi dan Umum Biaya Pemeliharaan Biaya Pemasaran Alat Tulis Kantor Listrik, Air, Telepon Biaya Administrasi Lain-lain Angsuran Pokok Biaya Bunga Biaya Pajak Pengeluaran Lain-lain Sub Total Pengeluaran
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
300 2400 0 5000 3000 300 0 100 0 100 0 0 0 0
300 2200 0 5000 3000 300 0 100 0 100 0 0 0 0
300 2400 0 5000 3000 300 0 100 0 100 0 0 0 0
300 2400 0 5000 3000 300 0 100 0 100 0 0 0 0
300 2400 0 5000 6500 300 0 100 0 100 0 0 0 0
300 2400 0 5000 6500 300 0 100 0 100 0 0 0 0
300 2400 0 5000 10000 300 0 100 0 100 0 0 0 0
300 2400 0 5000 10000 300 0 100 0 100 0 0 0 0
300 2400 0 5000 10000 300 0 100 0 100 0 0 0 0
300 2400 0 6000 11500 350 0 150 0 200 0 0 0 0
300 2400 0 6000 11500 350 0 150 0 150 0 0 0 0
46200
41000
56200
56200
56700
56700
0 300 2400 0 6000 11500 350 0 150 0 150 0 0 0 0
63200
63200
63200
65900
65850
65850
133800 139000 123800 133800 133300 138300
136800
116800
106800
133100
134150
134150
D. SALDO KAS AWAL
0 133800 272800 396600 530400 668700
805500
942300 1059100
1165900 1299000 1433150
E. SALDO KAS AKHIR
133800 272800 396600 530400 668700 805500
942300 1059100 1165900
1299000 1433150 1567300
C. SELISIH KAS
Break Even Point Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali. Rumus : Total Pendapatan
= Total Pengeluaran
(Harga Jual x Qty ) = Total Pengeluaran Estimasi dalam 1 bulan. Asumsikan keuntungan rata-rata dalam per hari =Rp 2000.000,00 Rp 2000.000,00 x 4 kali
= Rp 8.000.000,00
Biaya-biaya Transportasi
Rp 2.400.000,00
Gaji pegawai
Rp 3.000.000,00
Upah buruh
Rp
300.000,00 +
Rp 5.700.000,00 Laba bersih Rp 8.000.000,00 – Rp 5.700.000,00 Modal awal
= Rp 2.300.000,00
: Rp 50.000.000
Laba bersih
: Rp 2.300.000
Jadi perkiraan modal akan kembali yaitu : Modal Awal Laba Bersih
-
50.000.00 2.300.000
= 1 tahun 9 bulan
Biaya Variabel Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah. Biaya variabel pada bisnis karet (getah) ini: 1. Transportasi 2. Sorongan 3. Plastic 4. Tali
Biaya Tetap Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk. Biaya tetap pada bisnis karet (getah) ini: 1. Peralatan 2. Sewa tempat atau lapak 3. Biaya Pemasaran
2.8 2.8.1
ANALISIS DAMPAK RESIKO USAHA Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar
Menyerap Tenaga Kerja di sekitar Lingkungan Organisasi
2.8.2 Analisis Resiko Usaha
Kenaikan Harga Bahan Baku minyak
Kenaikan Upah Tenaga Kerja
Penurunan Daya Jual Masyarakat
Kerusakan Mesin – mesin Peralatan
2.8.3 Antisipasi Resiko Usaha
Pembelian getah setiap hari
Membuat Kontrak dengan Tenaga Kerja
Memperluas
Saluran
Distribusi
Pemasaran
Peningkatan Kuantitas Ekspor
Melakukan Maintenance secara berkala
dan
Penekanan