26
BAB II PENYUSUNAN SKRIPSI DAN KECEMASAN MAHASISWA
A. Penyusunan Skripsi Penulisan karya ilmiah
merupakan salah satu kegiatan pokok
perguruan tinggi. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni. Karya ilmiah ditulis sesuai dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan tinggi.1 1. Pengertian Penyusunan Skripsi Penyusunan merupakan proses, cara, perbuatan menyusun (spt penyusunan kamus, ensiklopedia).2 Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan
yang
diperuntukkan
sebagai
persyaratan
mahasiswa
mendapatkan gelar sarjana (S.1). Istilah skripsi berasal dari kalimat deskripsi (description), yang berarti memberikan gambaran tentang suatu masalah yang dibahas dengan memaparkan data pustaka, untuk menghasilkan kesimpulan. Pembahasan (masuk akal) dan empiris (mendalam). Logis dan empiris artinya pembahasan harus masuk akal dan mendalam, dengan pembuktian berupa data yang diperoleh dari penelitian lapangan.3 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan balai pustaka,
1
Bahdin Nur Tanjung dan Ardinal, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulisan Artikel Ilmiah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), hlm. 1. 2 Qonita Alya, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pendidikan Dasar (Bandung: PT. Indah Jaya Adipratama,2009), hlm. 543. 3 Toto Djuroto, Menulis Artikel dan Karya Ilmiah (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 26.
27
berarti karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademisnya.4 Para ahli memberikan pengertian skripsi, berdasarkan sudut pandang masing-masing. Wasty Soemanto dalam bukunya yang berjudul “Pedoman Teknik Penulisan Skripsi (Karya Ilmiah)” mengemukakan bahwa skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan hasil penelitian ilmiah oleh mahasiswa jenjang program sarjana muda atau sarjana. Skripsi merupakan tugas akhir mahasiswa untuk mencapai gelar kesarjanaanya.5 Hal ini senada dengan buku pedoman penulisan skripsi program strata 1 STAIN Pekalongan tahun akademik 2013/2014 yaitu bahwa Skripsi adalah karya tulis ilmiah dalam suatu bidang studi yang disusun oleh mahasiwa atas dasar penelitian dalam rangka penyelesaian studi program Sarjana Strata Satu (S.1).6 Dalam kegiatan penelitian dan penulisan skripsi mahasiswa dituntut mengerahkan kemahiran berfikir, bersikap, dan bertindak dalam usaha menggali dan mengembangkan pengetahuan ilmiah yang baru, untuk disumbangkan dalam bidang keahliannya. Ia juga dituntut menerapkan kaidah ilmiah yang berlaku dalam lingkungan masyarakat.7 Drs. Komaruddin menyebutkan bahwa skripsi adalah karangan ilmiah
4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), hlm. 851. 5 Wasty Soemanto, Pedoman Teknik Penulisan Skripsi (Karya Ilmiah) (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 6-7. 6 Moh Muslih dkk , Pedoman Penulisan Skripsi: Jurusan Tarbiyah Prodi PAI ,(Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2013), hlm. 1. 7 Cik Hasan Bisri,Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi (Bandung: Logos, 1999), hlm. 9.
28
sebagai salah satu syarat untuk mencapai tingkatan akademis tertentu. skripsi perlu mengemukakan asumsi, premise, masalah, dan hipotesa yang perlu dibuktikan di dalam penyelidikan. Jika tesis bertujuan untuk memecahkan masalah, maka skripsi tidak mencari pemecahan masalah. Tujuan utama bagi sebuah skripsi adalah identifikasi masalah, karena itu maka daerah skripsi yang sebenarnya adalah kegiatan diagnosa.8 Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa penyusunan skripsi merupakan proses, atau cara menyusun karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan hasil dari serangkaian kegiatan penelitian sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar akademik dalam salah satu bidang ilmu yang menjadi keahliannya dalam program studi yang dipilihnya. Dalam lingkungan perguruan tinggi islam, khususnya STAIN Pekalongan, penulisan skripsi menjadi salah satu tugas mahasiswa program S1, yang dihargai sebesar enam Satuan Kredit Semester (SKS) dalam salah satu bidang Ilmu Agama Islam. Suatu karangan dari hasil penelitian dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut: a.
Menulisnya berdasarkan hasil penelitian.
b.
Pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta.
c.
Karangan
itu
mengandung
masalah
yang
sedang
dicarikan
pemecahannya.
8
Komaruddin, Kamus Istilah Skripsi dan Tesis (Bandung : Angkasa, 1993), hlm. 99.
29
d.
Baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu.
e.
Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, dan cermat.
f.
Bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas dan tepat. Sehingga tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir. Melihat persyaratan diatas, seorang penulis karangan ilmiah
hendaklah memiliki ketrampilan dan pengetahuan dalam bidang : a.
Masalah yang diteliti.
b.
Metode penelitian.
c.
Teknik menulis karangan ilmiah.
d.
Penguasaan bahasa yang baik.
2. Syarat Pengajuan Judul Menyusun rencana penelitian kelihatannya saja mudah, padahal sebenarnya merupakan hal yang sulit. Tidak sedikit mahasiswa yang tidak kunjung selesai studinya karena terbentur sekian lama dalam memilih topik penelitian dan menuangkannya dalam rencana penelitian yang baik dan benar. Rencana penelitian yang tidak baik dan tidak benar akan menyulitkan langkah selanjutnya. Ini disadari benar oleh mahasiswa pada umumnya. Tetapi persoalannya untuk membuat rencana penelitian itu sendiri memang tidak mudah, memerlukan banyak waktu dan energi. Banyak faktor yang menyebabkan kesulitan itu timbul.9
9
Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 1.
30
Suatu rencana penelitian yang baik dan benar paling tidak haruslah memenuhi syarat: a. Topik skripsi diangkat dari masalah yang relevan dan berkaitan dengan kompetensi lulusan dan program studi mahasiswa. b. Skripsi ditulis dalam bahasa indonesia atau bahasa asing atas persetujuan ketua jurusan. c. Skripsi merupakan karya tulis asli mahasiswa. d. Data skripsi diperoleh dari penelitian lapangan (field research) dan atau penelitian pustaka. e. Jumlah skripsi antara 50-100 halaman, kecuali skripsi yang ditulis dalam bahasa asing antara 30-60 halaman.10 Syarat dan Prosedur Pengajuan Skripsi Syarat pengajuan skripsi meliputi : a.
Terdaftar sebagai mahasiswa STAIN Pekalongan.
b.
Tidak sedang mengambil cuti kuliah.
c.
Telah memperoleh minimal 120 sks.
d.
Mempunyai indeks komulatif (IPK) minimal 2,00.
e.
Telah menempuh mata kuliah metodologi penelitian.
Prosedur Pengajuan Skripsi sebagai berikut: a.
Mahasiswa mengajukan judul skripsi kepada sekertaris jurusan/ ketua prodi setelah berkonsultasi dengan dosen penasehat akademik (wali studi).
10
Moh Muslih dkk, Op. Cit., hlm. 1-2.
31
b.
Setelah judul disetujui, mahasiswa mengajukan proposal skripsi kepada ketua jurusan.
c.
Ketua jurusan dapat menyetujui atau menolak proposal skripsi yang diajukan mahasiswa.
d.
Setelah judul dan proposal skripsi disetujui, ketua jurusan menetapkan satu atau dua pembimbing.11 Saat pengajuan judul skripsi mahasiswa selalu semangat dalam
mencari masalah-masalah yang sedang aktual di bidang pendidikan. Permasalahan yang ditemui mahasiswa terkadang masalah-masalah yang sudah dilakukan penelitian oleh mahasiswa sebelumnya. Selain itu Penerimaan dan penolakan judul skripsi dikoreksi oleh sekertaris jurusan. Dengan menunggu dikoreksinya judul skripsi selama kurang lebih satu sampai dua minggu, mahasiswa aktif survey semua yang berhubungan dengan judul penelitian yang akan diajukan. Ketika judul telah diajukan diterima, mahasiswa diberi dosen pembimbing stelah itu mahasiswa juga harus mengikuti proses bimbingan yang terkadang juga membutuhkan waktu yang lama. Namun bagi mahasiswa yang tidak diterima judulnya dilihat dari segi psikisnya mereka lebih turun semangatnya untuk mengajukan judul skripsi lagi. Dengan begitu seharusnya mahasiswa harus lebih kreatif mencari permasalahan untuk dijadikan judul penelitian, sehingga mahasiswa akan terus belajar dalam menemukan judul skripsi.
11
Ibid., hlm. 3.
32
Ada hal pokok yang biasa keliru dilakukan para mahasiswa jika akan mengajukan rencana penelitiannya. Kekeliruan tersebut adalah mahasiswa mengajukan judulnya saja, tidak sedikit mahasiswa yang akan mengadakan penelitian untuk menyusun skripsinya datang kepada wali studinya atau jurusannya berkonsultasi mengenai rencana penelitiannya hanya dengan menyodorkan beberapa judul penelitiannya saja, tanpa disertai sesuatu penjelasan apa pun seperti yang disyaratkan oleh rencana penelitian yang lengkap. Dengan hanya menyodorkan judulnya saja jelas dialog panjang akan terjadi. Dan kadang-kadang mahasiswa sendiri jika ditanya lebih mendalam dan merinci (mendetail) mengenai rencana penelitiannya itu belum menguasai benar. Ada kemungkinan mahasiswa sekedar mengutip judul penelitian yang telah ada dengan mengubah di sana sini, atau sekedar mengubah lokasi penelitiannya saja. Jadi harus diingat betul oleh para mahasiswa bahwa rencana penelitian bukan cuma judul penelitian saja.12 2. Prosedur Seminar Proposal Skripsi Seminar proposal, baik Skripsi maupun Tugas Akhir bisa dilaksanakan melalui beberapa proses dan memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada, mahasiswa telah memenuhi semua persyaratan mengikuti seminar proposal sebagaimana yang telah ditentukan oleh panitia. Seminar proposal Skripsi dilaksanakan di hadapan dewan penguji yang telah ditunjuk oleh Sekertaris Jurusan. Setiap mahasiswa peserta
12
Tatang M. Amirin. Op. Cit.,hlm. 3.
33
seminar proposal diuji oleh dewan penguji sebanyak-banyaknya 60 menit. Setelah
proses
seminar
proposal
selesai,
ketua
dewan
penguji
mengumumkan hasil seminar proposal Skripsi dan Tugas Akhir kepada peserta sekaligus menutup sidang seminar proposal Skripsi dan Tugas Akhir. Bagi mahasiswa yang lulus seminar proposal, diharuskan melakukan perbaikan proposal berdasarkan saran dan evaluasi dari penguji. Setelah mahasiswa merevisi proposal Skripsinya, mahasiswa meminta persetujuan dari dewan penguji dan mahasiswa dapat melanjutkan penyusunan skripsi di bawah bimbingan dosen penguji.13 3. Tahap Pelaksanaan dan Bimbingan Skripsi Pembimbing skripsi adalah tenaga edukatif yang memberikan bimbingan kepada mahasiswa dalam penulisan skripsi.14Pembimbing adalah orang yang sangat penting keberadaannya bagi mahasiswa penulis skripsi. Pembimbing ditugaskan dengan tujuan untuk mendukung kesuksesan mahasiswa dengan membimbing penulisan skripsi menjadi lebih baik dan benar serta berguna, diukur dari pandangan mahasiswa sendiri maupun dari dunia akademik, khususnya dalam pandangan dosen pembimbing terkait.15
13
Tim Penyusun Buku,Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)Pekalongan Tahun Akademik 2013/2014 (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press), hlm. 188-189. 14 Moh Muslih dkk, Op. Cit., hlm. 4. 15 Ali Bumi, Cara Mudah Menulis Skripsi 30 Hari Jadi (Yogyakarta: Datamedia, 2009), hlm. 72.
34
Namun demikian, tujuan yang diemban pembimbing skripsi tidak selamanya sesuai dengan kenyataan lapangan. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pandangan antara mahasiswa dengan pembimbingnya, mengenai skripsi yang ditulisnya. Selain itu, kesibukan dosen pembimbing yang melayani lebih banyak mahasiswa, bahkan mengajar di berbagai kampus, atau yang menjabat dalam sesuatu instansi penting sehingga tidak berkesempatan lagi membimbing mahasiswa, adalah kendala tersendiri. Ada mahasiswa yang sampai berlari-lari mengejar pembimbingnya, yang secara kebetulan dilihatnya sedang bersiap tancap gas dari tempat parkir kampus. Ada yang mengejarnya ke forum seminar atau bahkan dirumahnya. Sudah begitu, kadang tidak mendapat respons. Yakni ditolak dengan nada dingin; urusan kuliah harus diselesaikan dikampus, bukan disini. Mahasiswa juga harus mengikuti proses bimbingan yang terkadang juga membutuhkan waktu yang lama16 Selain itu, banyak mahasiswa yang merasa takut untuk berhadapan dengan dosen pembimbing karena munculnya perasaan ini maka akan menghambat mahasiswa itu sendiri ketika harus mengkonsultasikan tugas skripsinya tersebut dan tentu saja akan semakin memperpanjang proses pengerjaan skripsi. Perasaan tidak percaya diri atau rendah diri juga sering dialami oleh mahasiswa karena ada anggapan bahwa skripsi merupakan hal yang sangat sulit.
16
Ali Bumi, Loc. Cit., hlm. 72.
35
Proses bimbingan dimulai setelah judul yang mahasiswa ajukan diterima oleh jurusan. Kemudian mahasiswa harus mencari dosen pembimbing, stelah bertemu dengan dosen pembimbing, mahasiswa dapat mengkonsultasikan judul skripsinya tersebut dan dapat mengerjakan tahapan menyusun skripsi selanjutnya yaitu pembutan proposal skripsi, dan tahapan-tahapan berikutnya hingga skripsinya selesai . Adapun urutan-urutan yang merupakan kesatuan karangan ilmiah yang tersusun secara sistematis dan logis yaitu: Skripsi terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian pokok, dan bagian akhir. Sebagai contoh format yang lazim dipakai di jurusan tarbiyah STAIN Pekalongan dapat dikemukakan sebagai berikut: a.
Bagian Awal Bagian awal adalah bagian mulai dari sampul sampai dengan bagian sebelum bab pendahuluan. Secara rinci bagian awal meliputi : 1) Halaman Sampul Luar Halaman sampul luar memuat judul skripsi, STAIN Pekalongan, maksud skripsi, nama lengkap mahasiswa, nomor induk mahasiswa, nama jurusan, institusi (lembaga), dan tahun penyelesaian skripsi. Sampul luar dicetak dengan menggunakan karton tebal dan dilapisi bening. Warna sampul skripsi Jurusan Tarbiyah menggunakan warna hijau muda.17 2) Halaman Sampul Judul
17
Moh Muslih dkk, Op. Cit., hlm. 7.
36
Halaman judul berisi sama dengan halaman sampul luar. Perbedaannya, halaman sampul luar dibuat pada kertas tebal (berdasarkan karton), sedangkan halaman judul ini dicetak pada kertas HVS berwarna putih. 3) Halaman Pernyataan Halaman pernyataan berisi pernyataan penulis skripsi bahwa skripsi tersebut adalah betul-betul karya sendiri. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa skripsi tersebut adalah plagiat, gelar kesarjanaan yang diperoleh akan dicabut keabsahannya. 4) Halaman Nota Pembimbing Nota pembimbing berisi surat pembimbing skripsi kepada Ketua STAIN c.q. Ketua Jurusan yang isinya menyatakan bahwa mahasiswa yang dibimbingnya telah menyelesaikan skripsinya dan siap untuk dimunaqasahkan. 5) Halaman Pengesahan Halaman
pengesahan
ini
sebagai
bukti
pengesahan
administratif dan akademik oleh dewan penguji skripsi dan ketua STAIN. Halaman pengesahan ini memuat judul skripsi, nama lengkap mahasiswa, nomor induk mahasiswa. 6) Transliterasi Yang dimaksud dengan transliterasi di sini adalah trensliterasi dari tulisan Arab ke tulisan Latin. Petunjuk ini diperuntukan terutama bagi para penulis yang dalam teks mereka
37
ingin menggunakan beberapa istilah Arab yang belum dapat dianggap sebagai kata bahasa Indonesia, atau yang masih terbatas penggunaannya, atau ingin menyebutkan nama lembaga yang menggunakan huruf Arab, atau nama orang atau judul buku yang aslinya dituliskan dengan tulisan Arab.18 7) Halaman Persembahan Halaman
ini
dimaksudkan
untuk
menyampaikan
persembahan yang dikemukakan oleh penulis skripsi. Halaman ini bukan keharusan, boleh ada dan boleh tidak ada. 8) Halaman Moto Halaman moto berisi moto atau kata-kata mutiara yang dipakai oleh penulis skripsi. Moto berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi. Halaman ini boleh ada boleh tidak ada. 9) Abstrak Kata abstrak disusun dengan menggunakan urutan kata ABSTRAK (huruf kapital). Di bawahnya, dengan jarak dua spasi dicantumkan nama akhir penulis diikuti tanda koma, nama depan diikuti tanda titik; lalu diikuti judul skripsi. Selanjutnya, dicantumkan
kata
Skripsi
Jurusan/
Program
Studi
.....
(menyesuaikan) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan diakhiri tanda titik, disusul dengan pencantuman
18
Ibid., hlm. 8-9.
38
nama-nama pembimbing. Pada baris baru berikutnya dicantumkan kata-kata kunci, berkisar dari tiga sampai dengan lima kata. Pada baris berikutnya, dengan jarak dua spasi ditulis teks abstrak yang ditulis dengan spasi satu sebanyak empat paragraf. Paragraf pertama berisi latar belakang masalah. Paragraf kedua berisi uraian singkat mengenai permasalahan, tujuan, dan kegunaan penelitian. Paragraf ketiga berisis metode penelitian yang mencakup pendekatan dan jenis penelitian, teknik pengumpulan data dan jenis analisis data. Paragraf keempat berisi hasil penelitian dan simpulannya. Teks dari abstrak tidak boleh lebih dari dua halaman kuarto.19 10)
Kata Pengantar Kata
pengantar
dimaksudkan
untuk
menyampaikan
informasi secara global mengenai maksud penulisan skripsi dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi dengan urutan sebagai berikut. a) Ketua STAIN Pekalongan b) Ketua Jurusan yang bersangkutan c) Pembimbing d) Lembaga atau instansi tertentu tempat penulis mengadakan penelitian atau memperoleh data
19
Ibid., hlm. 9-10.
39
e) Dosen-dosen penyelesaian
lain
yang
studi
dan
ikut
andil
penulisan
dalam skripsi
membantu di
STAIN
Pekalongan. f)
Pihak-pihak lain yang benar-benar memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
11)
Daftar Isi Daftar isi memuat secara terperinci isi keseluruhan skripsi
beserta nomor halamannya. Unsur skripsi yang dimaksudkan dalam daftar isi dimulai dari halaman abstrak sampai dengan lampiran. Halaman sampul luar, halaman judul, halaman pernyataaan, nota pembimbing, halaman pengesahan, dan halaman persembahan, tidak perlu dimasukkan dalam daftar isi. Meskipun demikian, halaman-halaman tersebut tetap diperhitungkan untuk pemberian nomor halaman. Daftar isi diketik satu spasi.20 12)
Daftar Tabel Kalau dalam suatu skripsi terdapat lebih dari lima buah,
perlu dibuatkan daftar tersendiri beserta nomor dan nomor halaman. Kata-kata “Daftar Tabel” dicantumkan secara berurutan, masing-masing diikuti nomor halaman yang memuatnya.
13)
20
Ibid., hlm. 10.
Daftar Gambar
40
Kalau dalam suatu skripsi terdapat lebih dari lima buah gambar atau ilustrasi, diperlukan daftar gambar atau ilustrasi tersendiri. Cara menyusunnya seperti pada penyusunan daftar tabel. b.
Bagian Inti Bagian ini terdiri atas bab pendahuluan, teori yang digunakan untuk landasan penelitian, hasil penelitian, analisis hasil penelitian, dan penutup.21 1. Pendahuluan Isi pendahuluan merupakan penjelasan-penjelasan yang erat sekali hubungannya dengan masalah yang dibahas dalam bab-bab. Penjelasan-penjelasan itu dirinci sebagai berikut: a)
Latar Belakang Masalah Bagian ini pada dasarnya menerangkan keternalaran (kerasionalan) mengapa suatu topik yang dinyatakan pada judul skripsi itu diteliti. Untuk menerangkan keternalaran tersebut perlu dijelaskan dahulu pengertian rumusan topik yang dipilih untuk diteliti, baru kemudian diterangkan argumentasi yang melatarbelakangi pemilihan topik dari posisi substansi topik itu.22
b)
Perumusan Masalah Perumusan masalah adalah upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-pernyataan atau pernyataan-
21 22
Ibid., hlm. 11. Ibid., hlm. 12-13.
41
pernyataan yang ingin dicari jawabannya. Rumusan masalah merupakan
rumusan
persoalan-persoalan
yang
perlu
dipecahkan atau pernyataan yang perlu dijawab dengan penelitian. Rumusan masalah hendaklah disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya atau sebuah pertanyaan yang memerlukan jawaban. c)
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian menguraikan tentang maksud, tujuan, dan hal yang ingin dicapai. Apa yang dimaksud dan apa yang ditujuharus dirumuskan secara spesifik dengan urutan yang sesuai dengan masalah yang dirumuskan pada bagian perumusan masalah.
d)
Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian menjelaskan tentang kegunaan atau pentingnya
temuan penelitian, baik yang bersifat
teoretis dalam pengembangan ilmu maupun bagi kepentingan praktis. Adanya uraian ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa masalah yang dipilih memang layak untuk diteliti. e)
Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka berisi riset terdahulu yang relevan dengan masalah yang diteliti. Dikaji mulai dari paradigma dan pendekatan riset, teori yang digunakan hingga hasil risetnya.
42
Kerangka berpikir berisi gambaran pola hubungan antarvariabel atau keramgka konseptual yang akan digunakan untuk
memecahkan
masalah
yang
diteliti,
disusun
berdasarkan kajian teoretis yang telah dilakukan. Adapun hipotesis merupakan rumusan dugaan atau jawaban hipotesis perlu dirumuskan secara singkat, lugas,dan jelas yang dinyatakan dalam kalimat bentuk pernyataan.23 f)
Metode Penelitian Dalam metode penelitian, peneliti
menjelaskan
bagaimana penelitian akan dilakukan. Secara umum, terdapat perbedaaan metode penelitian antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Akan tetapi prosedurnya sama, yaitu dimulai dari pengumpulan data, dilanjutkan dengan pengolahan data dan yang terakhir analisis data. g)
Sistematika Pembahasan Sistematika penulisan memuat urutan hal-hal yang dimuat dalam skripsi, mulai dari bab pendahuluan sampai bab penutup. Sistematika, tidak identik dengan daftar isi. Sistematika menguraikan juga alasan mengenai apa dan mengapa hal tersebut diuraikan dalam tiap bab, yaitu:
2. Landasan Teori
23
Ibid., hlm. 14-15.
43
Uraian tentang ini terdapat dalam bab kedua. Landasan teoretis adalah teori yang digunakan untuk landasan kerja penelitian tentang topik yang akan diambil untuk diteliti. Bab ini memuat uraian teoretis tentang variabel yang diteliti. Uraiannya harus lengkap dan konsisten dengan permasalahan yang diajukan dalam skripsi atau variabel yang sedang diteliti. 3. Hasil Penelitian Uraian tentang hasil penelitian terdapat dalam bab ketiga. Dalam bab ini penulis memaparkan semua hasil penelitian yang dilakukan, baik hasil penelitian lapangan maupun penelitian pustaka. Uraiannya dilakukan secara sistematis disesuaikan dengan permasalahan yang diteliti. Apabila diperlukan, pada bab ini dapat juga disertai dengan analisis penulis terhadap masalah yang sedang dipaparkan.24 4. Analisis Hasil Penelitian Uraian analisis hasil penelitian terdapat dalam bab keempat. Uraiannya harus konsisten dengan model pendekatan penelitian dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian. Uraiannya dilakukan secara sistematis sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi. 5. Penutup
24
Ibid., hlm. 16-17
44
Bagian penutup merupakan bab terakhir skripsi. Penutup ini beisi simpulan dan saran-saran. Yang dikemukakan di dalam simpulan ialah pernyataan-pernyataan yang merupakan simpulan analisis atas pembahasan yang dilakukan di dalam bab-bab utama. c.
Bagian Akhir Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran. a) Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat identitas semua buku, jurnal, ensiklopedi laporan penelitian, dan sumber-sumber rujukan yang digunakan dalam penulisan skripsi, yang disebut di dalam bagian isi. b) Lampiran Lampiran memuat semua dokumen atau bahan penunjang yang dipandang penting dalam penulisan skripsi, tetapi dianggap terlalu mengganggu jika dimasukkan dalam bagian isi skripsi.25
B. Kecemasan Mahasiswa 1. Pengertian Kecemasan Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal dari Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang berarti mencekik.26 Kecemasan adalah sebuah perasaan takut dan khawatir yang
25
Ibid., hlm. 18. http://psikologi.or.id/psikologi-umum-pengantar/pengertian-kecemasan-anxiety.htm. Diakses, 15 Juli 2014. 26
45
tidak menyenangkan, tidak jelas, dan bersifat menyebar. 27 Seseorang yang mengalami kecemasan seringkali tidak dapat menyebutkan penyebabnya dengan jelas. Inilah yang mengakibatkan seseorang yang mengalami kecemasan biasanya mempunyai pandangan subyektif terhadap perasaan dan peristiwa yang dialami. Kecemasan
adalah
ketidak-mampuan
individu
dalam
mengendalikan emosi dan perasan antara ketakutan dan kekhawatiran yang kuat serta meluap-luap yang menyebabkan kegelisahan irasional dan perasaan tidak nyaman pada individu tersebut.28 Pendapat dari beberapa ahli seperti gunarsa dan gunarsa mengatakan bahwa kecemasan adalah rasa khawatir dan takut yang tidak jelas sebabnya. Seseorang akan mengalami kecemasan seringkali tidak dapat menyebutkan penyebabnya dengan jelas. Inilah yang mengakibatkan seseorang yang mengalami kecemasan biasanya mempunyai pandangan subjektif terhadap perasaan dan peristiwa yang dialami. Alloy menjelaskan bahwa kecemasan adalah perasaan takut dan ketakutan yang sangat mengenai sesuatu yang akan terjadi tentang ancaman-ancaman ataupun kesulitan-kesulitan yang sebenarnya samarsamar dan tidak realistis yang akan muncul di masa depan tetapi tidak jelas, dan dapat membahayakan kesejahteraan seseorang.
27
Laura A. King, Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), hlm. 310. 28 http://psikologi.or.id/psikologi-umum-pengantar/pengertian-kecemasan-anxiety.htm. Diakses 15 Juli 2014
46
Atkinson menambahkan bahwa kecemasan merupakan perasaan tidak menyenangkan yang ditandai dengan istilah-istilah kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut yang kadang-kadang dialami dalam tingkat yang berbeda-beda.29 Berdasarkan
pendapat dari beberapa ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengertian kecemasan adalah perasaan tidak menyenangkan yang ditandai dengan istilah-istilah seperti kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut yang tidak jelas penyebabnya, yang dialami dalam tingkatan yang berbeda atas situasi yang dianggap mengancam. Karakteristik utama dari gangguan kecemasan adalah perasaan cemas dan takut yang berlangsung terus-menerus serta tidak dapat dikendalikan perasaan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi, rasa ketakutan yang sangat kuat dan tidak disebabkan oleh sesuatu yang berkaitan dengan fisik, seperti penyakit, obat-obatan, atau karena meminum terlalu banyak kopi. Gejala gangguan tersebut meliputi kesulitan untuk dapat beristirahat, atau merasa teragitasi, kesulitan untuk berkonsentrasi, irritability, dan perasaan tegang yang berlebihan.30 2. Macam-macam Kecemasan a. Kecemasan Normal Istilah kecemasan (anxiety) menunjuk pada keadaan emosi yang menentang atau tidak menyenangkan yang meliputi interpretasi subjektif 29
http://www.google.co.id/url?q=http://eprints.unika.ac.id/1120/1/03.40.0139_Fitria_Linaya ningsih.pdf&sa=U&ei=MP_FU7nACsedugSMm4LABQ&ved=0CCMQFjAD&usg=AFQjCNGX GpDgXs_gfJWMLHgS5bS0VV0eQQ Diakses 15 Juli 2014. 30 Carole Wade dan Carol Tavris, Psikologi, edisi ke-9 (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 330.
47
atau rangsang fisiologis. Kecemasan dikonseptualisasikan sebagai reaksi emosional yang umum dan nampaknya tidak berhubungan dengan keadaan atau stimulus tertentu. Kecemasan digambarkan sebagai state anxiety dan trait anxiety. State anxiety adalah reaksi emosi sementara yang timbul pada situasi tertentu, yang dirasakan sebagai suatu ancaman. Keadaan ini ditentukan oleh perasaan ketegangan yang subjektif. Trait anxiety menunjuk pada ciri atau sifat seseorang yang cukup stabil yang mengarahkan seseorang untuk menginterpretasikan suatu keadaan sebagai ancaman yang disebut kecenderungan akan kecemasan. Orang tersebut cenderung untuk merasakan
berbagai
macam
keadaan
sebagai
kadaan
yang
membahayakan atau mengancam dan cenderung untuk menanggapi dengan reaksi kecemasan Jenis kecemasan normal yang lain yaitu: 1)
Kecemasan realistis. Kecemasan realistis adalah kecemasan yang sesuai dengan keadaan. Kecemasan ini berorientasi pada saat sekarang dan memberitahukan bahwa ada suatu ancaman, disini dan saat ini
2) Kecemasan eksistensial. Kecemasan eksistensial adalah kecemasan mengenai eksistensi itu sendiri. Kecemasan ini merupakan kecemasan tentang keadaan manusia yang tidak bisa melepaskan diri dari keadaan tertentu.
48
b. Kecemasan Abnormal Kecemasan dianggap abnormal bila terjadi dalam situasi yang oleh kebanyakan orang dapat diatasi dengan mudah. Perasaan cemas yang terus menerus dan tinggi intensitasnya akan sangat mempengaruhi fungsi individu, sosial, relasi dan sekolah/ pekerjaan sehari-hari. Di dalam hal ini kecemasan telah menjadi masalah perilaku. Gangguan kecemasan mencakup sekelompok gangguan dalam mana rasa cemas merupakan gejala utama (kecemasan merata dan gangguan panik) atau kecemasan dialami bilamana individu berupaya mengendalikan perilaku maladaptif tertentunya (gangguan fobia dan gangguan obsesif- komplusif). 1) Gangguan kecemasan merata Seseorang yang menderita gangguan kecemasan merata setiap hari hidup dalam keadaan tegang. Dia selalu merasa serba salah atau khawatir dan cenderung memberi reaksi yang berlebihan pada stress yang ringan. Individu tersebut terus menerus mengkhawatirkan akan segala macam masalah yang mungkin terjadi dan sulit sekali berkonsentrasi atau mengambil keputusan. Orang yang mengalami kecemasan merata dan gangguan panik tidak mengetahui dengan jelas mengapa mereka merasa ketakutan. 2) Panik Orang-orang yang menderita gangguan panik, atau yang sebelumnya dinamakan neurosis kecemasan, akan mengalami semacam serangan kecemasan atau panik. Serangan tersebut biasanya
49
datang secara mendadak, tidak dapat dijelaskan dan tidak dapat dikendalikan. Pada saat serangan panik individu merasa yakin bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi, perasaan ini biasanya disertai gejala seperti jantung berdebar-debar, kehabisan nafas, berkeringat, otot-otot bergetar, kepusingan, dan rasa muak. Orang dengan ciri gangguan ini, biasanya sudah dapat memperlihatkan respon panik hanya dengan tekanan atau halangan kecil saja. Biasanya penderita gangguan ini sangat cemas dan takut bila terjadi serangan lagi dan terhadap stress yang kecil sekalipun, mereka cenderung mudah khawatir. 31 3) Fobia Fobia merupakan suatu ketakutan yang berlebihan mengenai suatu situasi, aktivitas atau suatu hal tertentu. 32 Berbeda
dengan
kecemasan
umum,
gangguan
fobia
mengandung ketakutan yang cukup spesifik. Seseorang yang bereaksi dengan ketakutan yang amat sangat pada suatu stimulus atau situasi yang menurut kebanyakan orang lain tidaklah sangat bahaya, disebut orang yang mempunyai fobia. Orang tersebut biasanya menyadari bahwa ketakutannya itu tidak rasional tetapi dia tetap merasakan kecemasan (mulai dari rasa serba salah yang amat sangat sampai panik) yang hanya dapat diredakan dengan menghindari benda atau situasi yang menakutkan itu. Fobia biasanya dihubungkan dengan 31
Rita L. Atkinson dan Richard C. Atkinson, Pengantar Psikologi (Jakarta: Erlangga ), hlm. 248-250. 32 Carol Wade dan Carol Tavris,Op. Cit.,hlm. 331.
50
berbagai rangsang, termasuk ketinggian suatu tempat, keramaian, sendirian, sakit, angin kencang, darah, dokter, kegelapan, penyakit, ular, dll. Namun, rasa takut biasanya tidak didiagnosis sebagai gangguan fobia apabila rasa takut tersebut tidak sangat mengganggu kehidupan sehari-hari individu tersebut.33 4) Gangguan obsesif- komplusif Orang yang mengalami gangguan obsesif-komplusif merasa terpaksa berpikir tentang hal-hal yang tidak ingin mereka pikirkan atau melakukan hal-hal yang tidak mereka inginkan. Obsesi adalah pikiran, bayangan yang tidak diinginkan. Komplusi adalah desakan atau dorongan yang tidak dapat ditahan untuk melakukan tindakan atau ritual tertentu. pikiran obsesi seringkali disertai dengan tindakan komplusi.34 Penderita obsesi-komplusif akan merasa bahwa mereka tidak memliki kendali atas diri mereka sendiri. Orang dengan gangguan obsesif-komplusif berjuang mati-matian untuk membuang pikiran yang mengganggu atau menahan dorongan untuk melakukan tindakan berulang tetapi tidak mampu melakukannya. Kadang-kadang semua orang memiliki pikirang yang timbul berulang-ulang dan dorongan untuk melakukan perilaku ritualistik. Tetapi bagi orang dengan gangguan obsesif-komplusif, pikiran dan tindakan itu menyita banyak waktu sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Individu yang 33 34
Rita L. Atkinson dan Richard C. Atkinson, Op. Cit., hlm. 251. Ibid., hlm. 254.
51
bersangkutan menyadari pikirannya sebagai irasional tetapi tidak mau mengabaikan atau menekannya. Orang dengan gangguan obsesifkomplusif menyadari ketidakmasuk akalan dari perilaku komplusifnya tetapi menjadi cemas saat mencoba menahan komplusi itu, dan merasa lega jika tindakan komplusi dilakukan.35 Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kecemasan terbagi menjadi beberapa macam, antara lain: a. Kecemasan normal yaitu keadaan emosi yang tidak menyenangkan yang muncul tanpa sebab yang jelas dan tidak menimbulkan gangguan dalam diri individu, yaitu: kecemasan realistis dan kecemasan eksistensial. b.Kecemasan
abnormal
yaitu
keadaaan
emosi
yang
tidak
menyenangkan yang terus menerus dan tinggi intensitasnya sehingga dapat mempengaruhi individu dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari, yang terbagi dalam kecemasan neurotik, gangguan kecemasan merata, panik, fobia, dan obsesif-komplusif. 3). Gajala-gejala Kecemasan Gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita kecemasan, antara lain: a). Menjadi gelisah ketika sesuatu tidak sesuai dengan harapan b). Sering mengalami kesulitan bernafas, sakit perut, keringat berlebih c). Merasa takut pada banyak hal
35
Carol Wade dan Carol Tavris,Op. Cit.,hlm. 334.
52
d). Sulit tidur pada malam hari, jantung berdebar-debar e). Sulit berkonsentrasi, selalu merasa sendiri, mudah tersinggung, mudah marah Mc Mahon mengatakan bahwa seseorang yang merasa cemas akan merasakan jantung berdebar-debar, mudah merasa lelah, sesak nafas, sakit pada bagian dada, pingsan, sakit kepala, takut pada sesuatu yang akan terjadi. Daradjat menambahkan gejala kecemasan terbagi menjadi dua yaitu: a). Gejala yang bersifat fisik Ujung-ujung jari terasa dingin, pencernaan tidak teratur, detak jantung cepat, keringat bercucuran, tidur tidak nyenyak, nafsu makan hilang, kepala pusing dan nafas sesak. b). Gejala yang bersifat psikis Sangat takut, marasa akan ditimpa bahaya atau kecelakaan, tidak bisa memusatkan perhatian, tidak berdaya atau rendah diri, hilang percaya diri, tidak tentram, ingin lari dari kenyataan.36 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa gejala-gejala yang menyertai munculnya kecemasan ada yang bersifat psikologis dan ada yang bersifat fisiologis. Gejala-gejala yang termasuk ke dalam gejala fisik antara lain jantung berdebar, rasa sakit dada, tangan yang dingin, berkeringat, gangguan pernafasan, sedangkan yang bersifat 36
http://www.google.co.id/url?q=http://eprints.unika.ac.id/1120/1/03.40.0139_Fitria_Linaya ningsih.pdf&sa=U&ei=MP_FU7nACsedugSMm4LABQ&ved=0CCMQFjAD&usg=AFQjCNGX GpDgXs_gfJWMLHgS5bS0VV0eQQ Diakses 15 Juli 2014.
53
psikologis antara lain sulit berkonsentrasi, selalu resah, merasa tidak mampu, minder, putus asa dan panik.