BAB II MAHASISWA DAN PENYUSUNAN SKRIPSI Mahasiswa dan Penyusunan Skripsi. Mahasiswa meliputi : pengertian dan tugas mahasiswa. Penyusunan skripsi melipiuti : pengertian skripsi, syarat pengajuan skripsi, penyusunan rencana penelitian, penelitian dan penulisan skripsi, teori penulisan skripsi, problematika penyusunan skripsi. A. Mahasiswa 1. Pengertian Mahasiswa Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi 24. Sedangkan perguruan tinggi ialah tempat pendidikan dan pengajaran tingkat tinggi seperti pada sekolah tinggi, universitas, akademik. 25 Biasannya misi perguruan tinggi bersifat umum yakni mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945.26 Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa juga disebut dengan moral force seperti yang disebutkan dalam bukunya Syahrini Harahab yang berjudul Penegakan Moral Akademik di Dalam dan di Luar Kampus hampir disepakati oleh semua kalangan bahwa mahasiswa adalah penyandang predikat sebagai moral force, dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan 24
Departeman pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), hlm. 543 25 Ibid., hlm 288 26 Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren : Pendidikan Alternatif Masa Depan, (Jakarta: Gema Insasni, 1997), hlm. 58
20
21
bermasyarakat, lebih dari komponen lain.
Bahkan di era reformasi
popularitas mahasiswa cenderung mengalahkan popularitas penegak moral yang lain, seperti para ulama dan guru. Memang setelah reformasi, secara umum kepedulian mahasiswa mengalami peningkatan luar biasa sebagai penegak perubahan, kekuatan moral, dan kekuatan intelektual. 27 Dalam buku Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi karangan Hisyam Zaini dkk, menyatakan bahwa mahasiswa adalah orang dewasa yang sudah mampu berfikir kritis dan dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk diri mereka. Disamping itu mahasiswa juga dapat menggunakan kemampuan untuk mereka belajar tanpa harus dipaksa.
Berdasarkan
menyampaikan
materi
alasan
tersebut
perkuliahan
seseorang
dengan
tujuan
dan
dosen
agar
dapat
mahasiswa
mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar dan kalau bisa diusahakan untuk menumbuhkan daya kretifitas sehingga mampu membuat inovasi-inovasi. 28 Jadi mahasiswa ialah pelajar yang sedang menjalani aktifitas kegiatan belajar mengajar pada sebuah lembaga jenjang perguruan tinggi dan penyandang gelar moral force sehingga mampu mengadakan perubahanperubahan sosial dalam kehidupan kemasyarakatan. Sedangkan kemahasiswaan adalah suatu bagian dari dunia perguruan tinggi, yang perannya ditunjuk jelas dalam GBHN. Dengan demikian, secara struktural peranan mahasiswa dalam pengembangan
27
Syahrini harahap, Penegakan Moral Akademik Di Dalam Dan Di Luar Kampus, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 19 28 Hisyam Zaini dkk, Strategi Pembelajaran aktif di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: CTSP, 2002), hlm. 107
22
Nasional adalah mensukseskan tugas perguruan tinggi seperti ditetapkan dalam GBHN. Namun jika kita ingin menempatkan mahasiswa suatu kekuatan sosial yang lebih mandiri, sebagai unsur modernisasi atau pendukung proses perubahan sosial, suatu gambaran yang lebih konsepsionil dari sudut sosiologis dari proses pembangunan secara umum kiranya perlu kita miliki29 Masyarakat yang seringkali sarah dengan berbagai predikat. Mereka sering dijuluki sebagai agent of exchange atau juga disebut sebagai agent of modernization, demikian pula kadang kala dinamai sebagai agent of development. Predikat semacam itu sesungguhnya tidak lain merupakan gambaran tentang harapan dan sekaligus tanggung jawab kesejarahan yang dibebankan dipundak mereka, dalam kaitan peran masa depan dalam kehidupan masyarakat. Sebagai cendekiawan muda, maka mahasiswa sebagaimana dikemukakan oleh Lewis Coser adalah orang-orang yang kelihatannya tidak pernah puas menerima
kenyataan sebagaimana
adanya.
Mereka
mempertanyakan
kebenaran yang berlaku pada suatu saat, dalam hubungannya dengan kebenaran yang lebih tinggi dan lebih luas. 30
29
Mohammad Djazman Al-Kindi dkk, Mahasiswa Dan Masa Depan Politik Indonesia, (Yogyakarta : PSIP DPP IMM 1993), hlm. 75 30 Ibid, hlm. 107
23
2. Tugas Mahasiswa a. Kuliah Kuliah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti “pelajaran yang diberikan” atau “ceramah”. Namun pada umumnya kata “kuliah dikaitkan pada perguruan tinggi atau pendidikan tinggi yang
sering
diartikan
sebagai
proses
belajar
atau
proses
pembelajaran. 31 Mata kuliah dibagi menjadi dua, mata kuliah teori dan mata kuliah praktek. 1) Mata kuliah teori Kuliah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan wajib mengikuti kegiatan kuliah sekurang-kurangnya 75% dari kehadiran dosen. Dalam satu semester perkuliahan dilaksanakan minimal 12 kali pertemuan dan maksimal 16 kali pertemuan. Prosedur perkuliahan ialah dimulai dengan penjelasan secara teoritis yang dilanjutkan dengan praktikum untuk mata kuliah yang mengharuskan adanya praktikum. Tugas-tugas mahasiswa antara lain: a) penulisan makalah b) tinjauan buku (book review)
31
http://id.wikipedia.org/wiki/Kuliah, di akses pada tanggal 12 Desember 2013
24
c) tugas lapangan32 2) mata kuliah praktek mata kuliah praktek terdiri dari dua mata kuliah yaitu, kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kuliah Kerja Lapangan adalah kegiatan intra kurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa berbentuk latihan ketrampilan dan tugas-tugas kerja praktik. Sedangkan Kuliah Kerja Nyata ialah kegiatan intra kurikuler yang dalam pelaksanaannya memadukan aspek tri dharma perguruan tinggi. 33 B. SKRIPSI 1. Pengertian Skripsi Skripsi adalah karya tulis ilmiah dalam suatu bidang studi yang disusun oleh mahasiswa atas dasar penelitian dalam rangka penyelesaian studi program Sarjana Strata Satu (SI).34 Drs. Komaruddin menyebutkan bahwa skripsi adalah karangan ilmiah sebagai salah satu syarat untuk mencapai tingkatan akademis tertentu. Skripsi perlu mengemukakan asumsi, premis, masalah dan hipotesa yang perlu dibuktikan didalam penyelidikan.
Jika tesis bertujuan untuk
memecahkan masalah itu. Tujuan utama bagi sebuah skripsi adalah
32
Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan Tahun Akademik 2010/2011, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2010/2011),hlm. 44 33 Ibid, hlm. 121 dan 128 34 Moh. Muslih dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2010), hlm. 1
25
identifikasi masalah, karena itu maka daerah skripsi yang sebenarnya adalah kegiatan diagnosa. Sedangkan tesis tidak hanya diagnosa tetapi juga terapi.
35
2. Syarat pengajuan skripsi Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam pengajuan skripsi antara lain : a.
Memilih masalah penelitian Memilih masalah penelitian adalah suatu langkah awal dari suatu kegiatan penelitian. Bagi orang-orang yang belum berpengalaman masalah bukanlah pekerjaan yang mudah, dan bahkan boleh dikatakan sulit. Masalah seharusnya merupakan bagian dari kebutuhan seseorang yang dipecahkan. Masalah dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari karena menjumpai hal-hal yang aneh atau didorong oleh keinginan meningkatkan hasil kerja apa saja. Masalah juga dapat diperoleh dari membaca buku. Dapat juga masalah diberi orang lain. Akan tetapi yang paling baik apabila datang dari dirinya sendiri karena didorong oleh kebutuhan memperoleh jawabannya. Dengan demikian maka penelitian akan berjalan sebaik-baiknya karena peneliti menghayati dan mendalami masalahnya. Disamping menarik, peneliti juga harus memikirkan masalah-masalah lain. Menarik saja belum cukup menjamin terlaksanannya penelitian.36
35
Komarudin, Kamus Istilah Skripsi dan Tesis, (Bandung: Angkasa, 1993), hlm. 99 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998), hlm. 25-26 36
26
b.
Menentukan topik penelitian Jika masalah telah ditemukan, telah dirasakan ada yang menarik, tidak dengan begitu saja lantas kita bisa mengangkatnya menjadi topik penelitian. Banyak pertimbangan harus dilakukan, untuk itu yang bisa dilakukan antara lain adalah: 1) Tetapkan semakin banyak penelitian. 2) Telaah kepustakaan yang berkaitan dan adakan penelitian pendahuluan . 3) Pilih salah satu masalah yang lebih memenuhi syarat. 4) Adakan
telaah
kepustakaan
lebih
mendalam
dan
studi
pendahuluan khusus. 5) Fahami kedudukan masalah dalam kerangka masalah yang lebih luas. 6) Tetapkan masalah yang tidak terlampau luas dan juga tidak terlampau sempit. 7) Tetapkan kedudukan masalah tersebut akan dilihat sebagai variable tanggal (univariat), variable ganda yang berhubungan (bivariat),
ataukah
variable
yang
saling
berhubungan
(multivariat).37 Jadi bisa dikatakan bahwa bagaimana cara mencari topik yang baik dan patut untuk diteliti.
37
Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 19
27
Hal pertama yang harus diperhatikan oleh calon peneliti ialah ciri-ciri topik yang baik agar topik penelitian yang dipilih benar-benar dapat dikatakan cukup berharga untuk diteliti. Ciri-ciri topik yang baik, antara lain adalah: 1.
Urgen untuk diteliti.
2.
Akan membuahkan sesuatu yang baru bagi ilmu pengetahuan.
3.
Merupakan sumbangan bagi pengembangan ilmu dan manfaat bagi masyarakat.
4.
Aktual. 38 Perlu suatu proyek penelitian mempunyai tujuan yang jelas
bukanlah hal yang berlebihan. Itulah kunci keberhasilan usaha secara keseluruhan. Tujuan yang jelas memberikan landasan untuk perancangan proyek, untuk penelitian metode yang paling tepat dan untuk pengelolaan proyek itu setelah dimulai. Tujuan juga merupakan faktor kunci dalam memberikan bentuk dan makna bagi laporan akhir. Tanpa tujuan yang jelas, suatu proyek penelitian dapat dengan mudah diawali dengan langkah yang salah, menyimpang selama pelaksanaannya dan akhir dengan laporan yang tidak meyakinkan. 39
38
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, edisi 1, cet ke 1, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 13 39 Nick Moore, Cara Meneliti, edisi kedua, (Bandung: Penerbit ITB, 1995), hlm. 1
28
c.
Merumuskan masalah Sebelum seorang peneliti memulai kegiatannya meneliti, harus memulai membuat rancangan terlebih dahulu. Rancangan tersebut diberi nama desain penelitian. Ada yang menyebutnya dengan istilah proposal penelitian atau usulan penelitian. Sebenarnya desain dan proposal tidaklah sama . desain penelitian adalah kurangnya termuat judul penelitian, penegasan masalah alasan mengadakan penelitian, tujuan meneliti, kegunaan hasil penelitian, landasan teori dan pembiayaan. Sedangkan proposal atau usulan penelitian dibuat oleh peneliti apabila ia membutuhkan bantuan dana. 40
d.
Memilih pendekatan Pendekatan penelitian banyak dipengaruhi oleh jenis dan banyaknya variabel. Tetapi sebaliknya jenis variabel juga dipengaruhi oleh jenis pendekatan yang dapat diambil oleh peneliti dalam membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan. Jenis pendekatan dapat ditinjau dari segi teknik sampling, timbulnya variable dan model pertumbuhan. Berikut ini beberapa jenis pendekatan: a.
Jenis pendekatan menurut teknik samplingnya meliputi: 1) Pendekatan populasi 2) Pendekatan sampel 3) Pendekatan kasus
40
Suharsimi Arikunto, Op. cit., hlm. 44
29
b.
Jenis pendekatan menurut timbulnya variable, meliputi: 1) Pendekatan eksperimen 2) Pendekatan non eksperimen
c.
Jenis pendekatan menurut pola-pola atau sifat penelitian non eksperimen, meliputi: 1) Penelitian kasus 2) Penelitian kausal kompratif 3) Penelitian korelasi 4) Penelitian historis 5) Penelitian filosofis
d.
Jenis pendekatan menurut model pengembangan atau model pertumbuhan, meliputi: 1) One shot model 2) Longitudinal model 3) Cross-sectional model41 Namun pendekatan yang sering digunakan ialah ditinjau dari
analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif menekankan pada data-data numerikal (angka)
41 42
yang
diolah
Ibid., hlm. 80-93 Saifuddin Azwar, Op. Cit, hlm.5
dengan
metode
statistika. 42
Sedangkan
30
pendekatan kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik ,karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah. 43 3. Penyusunan Rencana Penelitian Sebagai awal kerja untuk mengadakan penelitian ilmiah yang disebut skripsi, mahasiswa jenjang program sarjana diwajibkan menyusun rencana penelitian. Rencana penelitian ini lazim pula disebut proposal atau desain penelitian. Proposal atau desain penelitian yang disusun oleh mahasiswa barulah merupakan konsep yang bersifat sementara. Bersifat sementara karena proposal itu masih dikaji dan disempurnakan lebih lanjut melalui proses konsultasi dengan dosen pembimbing atau seminar penulisan proposal. Dalam setiap konsultasi atau seminar tentang proposal itu,
maka perubahan-perubahan atau penyempurnaan
terhadapnya masih mungkin untuk dilakukan. Dalam garis besarnya, dalam proposal dikemukakan tentang hal-hal tersebut dilakukan: a. Latar belakang masalah b. Perumusan masalah c. Tujuan penelitian d. Ruang lingkup penelitian e. Angapan dasar dan hipotesis f. Populasi dan sampel penelitian g. Metodologi penelitian 43
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 8
31
h. Pembatasan istilah44 4. Penelitian dan Penulisan Skripsi Salah satu kegiatan yang dilakukan mahasiswa peserta pendidikan akademik di lingkungan perguruan tinggi adalah melakukan penelitian. Hasil penelitian itu kemudian disusun dan ditulis dalam suatu karya tulis ilmiah untuk dipertanggungjawabkan pada akhir program pendidikan mereka. Bagi mahasiswa peserta program sarjana atau program strata 1 (S1), karya tulis ilmiah itu memiliki tata aturan tersendiri, yang dalam hal tertentu berbeda dengan karya tulis ilmiah lainnya, seperti makalah dan resensi buku. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian, diperpustakaan atau di lapangan atau di laboratorium. Tugas penelitian skripsi merupakan salah satu syarat bagi mereka yang akan mencapai gelar akademik dalam salah satu bidang ilmu yang menjadi keahliannya dalam program studi yang dipilihnya. Dalam lingkungan IAIN, STAIN dan PTAIS, penulisan skripsi menjadi salah satu tugas mahasiswa program S1, yang dihargai sebesar enam satuan kredit semester (SKS) dalam salah satu bidang Ilmu Agama Islam. Berkenaan dengan tugas itu, mahasiswa peserta S1 dituntut untuk melakukan penelitian, kemudian hasilnya ditulis dalam sebuah laporan yang disebut skripsi. Ia merupakan suatu kegiatan ilmiah yang diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan ilmiah, dengan
44
Ibid., hlm. 8
32
mengunakan berbagai unsur informasi dan unsur metodologi dalam bidang ilmu yang melingkupinya. Sebagai suatu kegiatan ilmiah, penelitian dan penulisan skripsi merupakan bagian dari proses belajar mengajar dalam memelihara dan mengembangkan pengetahuan ilmiah. Dalam kegiatan itu terlibat unsur dosen sebagai pembimbing dan mahsiswa sebagai pembuat skripsi. Kegiatan penelitian dan penulisan skripsi mahasiswa dituntut untuk mengarahkan kemahiran berfikir, bersikap, dan bertindak dalam usaha mengenali dan mengembangkan pengetahuan ilmiah yang baru, untuk disumbangkan dalam bidang keahliannya. Ia juga dituntut untuk menerapkan kaidah dan etika ilmiah yang berlaku dalam lingkungan masyarakat ilmiah. Kegiatan ini juga dapat dipandang sebagai suatu proses kegiatan, dalam arti dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Ia dilakukan mulai dari pemilihan wilayah penelitian, kemudian perencanaan penelitian sampai dengan penggandaan hasil penelitian, yaitu skripsi. Oleh kaena itu, diperlukan rincian dan penjelasan tentang langkah dan cara yang dilakukan dalam setiap tahapan kegiatan. Disamping itu dalam penulisan skripsi diperlukan ketetapan, kecermatan, dan tata cara penulisan karya ilmiah, pada umumnya yang berlaku dalam lingkungan masyarakat ilmiah. 45
45
Cik Hasan Bisri, Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian Dan Penulisan Skripsi, (Jakarta: Logos,1998), hlm. 13
33
Penelitian dan penulisan skripsi mencakup kegiatan penelitian, penulisan skripsi, dan persetujuan pembimbing. Tahapan ini relative sedikit, tetapi memerlukan alokasi pikiran, tenaga, waktu, dan biaya yang relative lebih besar dari pada tahapan kegiatan lainnya. Tahapan pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi melibatkan dua unsur, yaitu mahasiswa dan satu atau dua orang pembimbing skripsi. Prosedur kerja dalam tahapan ini adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi menjadi tugas mahasiswa yang akan menyusun skripsi b. Dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi, mahasiswa melakukan konsultasi dengan satu atau dua orang pembimbing skripsi. Konsultasi sebaiknya dilakukan secara simultan, tanpa saling menunggu. c. Satu atau dua orang pembimbing memiliki tugas yang sama, yaitu membantu mahasiswa bimbingannya dalam menyelesaikan tugastugas penelitian dan penulisan skripsi. Pandangan, saran, dan petunjuk
pembimbing
skripsi
dijadikan
masukan
dalam
penyelesaian tugas-tugas tersebut.46 Skripsi berfungsi sebgai media komunikasi ilmiah antara mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir Program S1 dengan civitas akademik. Dalam jangkauan yang lebih luas, skripsi juga dapat menjadi media komunikasi dalam lingkungan masyarakat
46
Ibid., hlm. 150
34
ilmiah
pada
umumnya,
apabila
memenuhi
syarat
untuk
dipublikasikan secara luas. Kadar ilmiah skripsi dipertanggung jawabkan oleh mahasiswa penulis skripsi itu dalam ujian munaqosah. Sedang mutu skripsi yang telah dipertanggung jawabkan menjadi tanggung jawab mahasiswa yang bersangkutan, para pembimbing, ketua program studi (jurusan), dekan, dan para penguji. Oleh karena itu, setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan penelitian dan ppenulisan skripsi memiliki tugas dan tanggung jawab untuk meningkatkan mutu skripsi, dan secara makro mereka merupakan pilar berkewajiban mengembangkan bidang ilmu dan keahlian yang telah menjadi pilihannya. Secara garis besar, penelitian dan penulisan skripsi berawal dari bidang ilmu yang menjadi konsentrasi dalam program studi yang dipilih, dan berakhir dalam muara bidang ilmu yang bersankutan. Berkenaan dengan hal itu, penelitian dan penulisan skripsi merupakan kegiatan untuk memperdalam sebagai salah satu dimensi pengembangan salah satu bidang ilmu, dan hasilnya dapat dijadikan salah satu media dalam melakukan penilaian terhadap perkembangan bidang ilmu tersebut. Kegiatan untuk memperdalam salah satu bidang ilmu, mengandung makna bahwa unsur-unsur informasi dan unsur-unsur metodologi dalam kegiatan penelitian dan penulisan skripsi mengacu kepada sumber-sumber yang tersedia di dalam bidang
35
ilmu
yang
bersangkutan.
Ia
diawali
dengan
penggalian
perbendaharaan pengetahuan ilmiah yang tersebar dalam berbagai bahan bacaan, seperti buku daras (teks book), bahan bacaan yang berfungsi sebagai pengembangan buku deras itu, laporan penelitian, dan berbagai dokumen yang bersangkutan. Mahasiswa yang sedang menyiapkan diri untuk melakukan penelitian dan penulisan skripsi dituntut untuk melakukan penelaahan terhadap bahan bacaan itu, termasuk skripsi yang telah ditulis dan digandakan oleh para pendahulu mereka. Oleh karena iti, unsurunsur lain yang terlibat dalam kegiatan itu berkewajiban menyediakan kemudahan kepada mahasiswa, dengan cara memberi kesempatan kepada mereka untuk menelaah skripsi yang telah digandakan dengan cara demikian, pengembangan ilmu dapat dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. pengetahuan ilmiah yang telah didokumentasikan dalam berbagai bahan bacaan itu, pada dasarnya merupakan suatu deskripsi tentang berbagai hal yang tercakup dalam wilayah penelitian. Ia termasuk produk penalaran ilmiah, yang didalamnya mahasiswa mengalami kesulitan untuk menghindarkan diri dari riduksi dan subjektifitas, karena keterbatasan pengetahuan dan penggunaan sudut pandang tertentu. Dengan kegiatan penelitian dan penulisan skripsi itu, secara ideal, mahasiswa dapat memperkaya
wawasannya
dalam
berbagai
sudut
pandang
36
sebagaimana dirumuskan dalam kerangka berfikir, dan mengurani tingkat subjektifitas denan cara mengembangkan unsur-unsur metodologinya.47 5. Teori Penyusunan Skripsi a. Pengertian Penyusunan Skripsi Para ahli memberikan pengertian skripsi, berdasarkan sudut pandang masing-masing. Menurut Wasty Soemanto, skripsi adalah suatu karya ilmiah yang ditulis melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan hasil skripsi penelitian ilmiah oleh mahasiswa jenjang program sarjana muda dan sarjana. Skripsi dapat merupakan tugas akhir bagi mahasiswa untuk menggapai gelar sarjana. Hal ini senada dengan buku pedoman penulisan skripsi STAIN Pekalongan, skripsi adalah karya tulis ilmiah dalam suatu bidang studi yang disusun oleh mahasiswa atas dasar penelitian dalam rangka penyelesaian studi program sarjana strata satu (S1). Dalam kegiatan penelitian dan penulisan skripsi mahasiswa dituntut mengarahkan kemahiran berfikir, bersikap, dan bertindak dalam usaha menggali dan mengembangkan pengetahuan ilmiah yang baru, untuk disumbangkan dalam bidang keahliannya. Ia juga dituntut menerapkan kaidah ilmiah yang berlaku dalam lingkungan masyarakat yang ilmiah. Pendapat yang digunakan harus didukung oleh data dan fakta yang empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian yang langsung
47
Ibid., hlm 14-15
37
(observasi
lapangan)
maupun penelitian tidak
langsung (
studi
kepustakaan). Biasanya, skripsi ditulis untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana dan penyusunannya dibimbing oleh dosen atau tim yang ditunjuk oleh suatu lembaga tinggi. b.
Topik dan Kriteria Umum Skripsi 1) Topik skripsi diangkat dari masalah yang relevan dan berkaitan dengan kompetensi jurusan dan program studi mahasiswa. 2) Skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing atas persetujuan ketua jurusan. 3) Skripsi merupakan karya asli mahasiswa. 4) Data skripsi diperoleh dari riset lapangan (field research) dan atau riset Pustaka (library research). 5) Jumlah halaman skripsi antara 50-100 halaman, kecuali skripsi yang ditulis dalam bahasa asing, yaitu antara 30-60 halaman.
c. Kode Etik Penulisan Skripsi Kode etik penulisan skripsi adalah seperangkat norma yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah skripsi. Norma itu berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, serta penyebutan sumber atau informasi. Penulisan harus jujur menyebutkan rujukan, bahan, atau pikiran yang diambil dari sumber atau orang lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari sumber atau orang lain tanpa rujukan termasuk plagiasi atau
38
pencurian. Penulis skripsi harus menghindarkan diri dari kegiatan semacam itu. Penulis juga harus meminta izin tertulis jika menggunakan bahan dari suatu sumber atau dari seseorang. Jika pemilik tidak dapat dijangkau, penulis harus menyebutkan sumbernya dan menjelaskan apakah bahan itu diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi, atau dikembangkan. Nama narasumber atau sumber informasi perlu ditimbangkan untuk tidak disebutkan kalau penyantuman itu dapat merugikan narasumbr atau informan yang bersangkutan. Sebagai ganti narasumber atau informan itu dapat diganti dengan inisial atau kode tertentu. d. Syarat dan Prosedur Penyusunan Skripsi Syarat pengajuan skripsi meliputi : 1) Terdaftar sebagai mahasiswa STAIN Pekalongan. 2) Tidak sedang mengambil cuti kuliah. 3) Telah memperoleh minimal 120 sks. 4) Mempunyai indeks komulatif (IPK) minimal 2,00. 5) Telah menempuh mata kuliah Metodologi Penelitian dan Metode Penelitian Pendidikan. 48 Prosedur pengajuan skripsi sebagai berikut : 1) Mahasiswa mengajukan judul skripsi kepada sekretaris jurusan/ketua prodi setelah berkonsultasi dengan dewan Penasehat Akademik (PA)
48
hlm. 3
Tim Penulis Buku, Pedoman Penulisan Skripsi, (Pekalongan: STAIN PRESS, 2011),
39
2) Setelah judul disetujui, mahasiswa mengajukan proposal skripsi kepada ketua jurusan. 3) Ketua jurusan dapat menyetujui atau menolak proposal skripsi yang diajukan mahasiswa. 4) Setelah judul dan proposal skripsi disetujui, ketua jurusan menetapkan satu atau dua pembimbing. e. Tujuan Penulisan Skripsi Tujuan utama penulisan skripsi adalah memberi bekal pengetahuan belajar ilmiah sehingga mahasiswa mampu : 1) Berfikir dan bekerja secara ilmiah 2) Merencanakan penelitian ilmiah 3) Melaksanakan penelitian ilmiah 4) Menuliskan karya ilmiah hasil penelitian. 49 f. Ruang Lingkup Skripsi Skripsi
ditulis
mahasiswa
bertolak
gejala
kehidupan
yang
memunculkan permasalahan untuk dipelajari dan dipecahkan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Permasalahan dalam skripsi adalah dalam lingkup dan konteks bidang studi mahasiswa yang bersangkutan pada suatu jurusan atau program studi atau fakultas. 50 g. Format Skripsi Format skripsi adalah unsur skripsi dan urutan-urutannya yang merupakan kesatuan karangan ilmiah yang tersusun secara sistematis dan 49
Makrum Kholil, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, (Pekalongan: Program Sarjana Strata 1 STAIN Pekalongan, 2007), hlm. 3 50 Bisri Mustofa, Tuntutan Karya Ilmiah, (Yogyakarta: Panji Pustaka, 2007), hlm. 7
40
logis.Skripsi terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian pokok, dan bagian akhir. 1) Bagian Awal Bagian awal adalah bagian mulai dari sampul sampai dengan bagian bab pendahuluan. Secara rinci bagian awal meliputi : a) Halaman Sampul Luar Halaman sampul luar memuat judul skripsi, STAIN Pekalongan, maksud skripsi, nama lengkap mahasiswa, nomor induk mahasiswa, nama jurusan, institusi (lembaga), dan tahun penyelesaian skripsi. Sampul luar dicetak dengan menggunakan karton tebal dan dilapisi bening. Warna sampul skripsi jurusan tarbiyah menggunakan warna hijau muda. b) Halaman Sampul Judul Halaman judul berisi sama dengan halaman sampul luar. Perbedaannya, halaman sampul luar dibuat pada kertas tebal (berdasarkan karton), sedangkan halaman judul ini dicetak pada kertas HVS berwarna putih. c) Halaman Pernyataan Halaman pernyataan berisi pernyataan penulis skripsi bahwa skripsi tersebut adalah betul-betul karya sendiri. Apabila dikemudian hari diketahui bahwa skripsi tersebut adalah plagiat, gelar kesarjanaan yang diperoleh akan dicabut keabsahannya.
41
d) Halaman Nota Pembimbing Nota pembimbing berisi surat pembimbing skripsi kepada ketua STAIN c.q. Ketua Jurusan yang isinya menyatakan bahwa mahasiswa yang dibimbingnya telah menyelesaikan skripsinya dan siap untuk dimunaqasahkan. 51 e) Halaman Pengesahan Halaman pengesahan ini
sebagai
bukti pengesahan
administratif dan akademik oleh Dewan Penguji skripsi dan Ketua STAIN. Halaman pengesahan ini memuat judul skripsi, nama lengkap mahasiswa, nomor induk mahasiswa. f) Transliterasi Yang
dimaksud
dengan
transliterasi
disini
adalah
transliterasi dari tulisan arab ke tulisan latin. Petunjuk ini diperlakukan terutama bagi para penulis yang dalam teks mereka ingin menggunakan berbagai istilah Arab yang belum dapat dianggap sebagai kata bahasa Indonesia atau yang masih terbatas penggunaannya, atau ingin menyebutkan nama lembaga yang menggunakan huruf arab, atau nama orang atau judul buku yang aslinya dituliskan dengan tulisan arab. Pedoman transliterasi yang digunakan dalam penulisan buku ini adalah hasil dari surat keputusan bersama dua menteri, yakni Menteri Agama Republik Indonesia dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
51
Makrum Kholil, dkk, Op. Cit, hlm.8
42
g) Halaman Persembahan Halaman
ini
dimaksudkan
untuk
menyampaikan
persembahan yang dikemukakan oleh penulis skripsi. Halaman ini bukan keharusan, boleh ada dan tidak ada. h) Halaman Moto Halaman moto berisi moto atau kata-kata mutiara yang dipakai oleh penulis skripsi. Moto berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi. Halaman ini boleh ada dan boleh tidak ada. i) Abstrak Kata abstrak disusun dengan menggunakan urutan kata ABSTRAK (huruf kapital). Dibawahnya, dengan jarak dua spasi dicantumkan nama akhir penulis diikuti tanda koma, nama depan dan diikuti tanda titik, tahun lulus ujian diikuti tanda titik lalu diikuti judul skripsi. Selanjutnya dicantumkan kata skripsi jurusan atau program studi. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan diakhiri tanda titik, disusul dengan pencantuman nama-nama pembimbing, pada baris baru berikutnya dicantumkan kata-kata kunci, berkisar dari tiga sampai lima kata. Pada baris berikutnya, dengan jarak dua spasi ditulis teks abstrak yang ditulis dengan satu spasi sebanyak empat paragraph. Paragraph pertama berisi latar belakang masalah, paragraph kedua berisi uraian singkat mengenai permasalahan, tujuan, dan kegunaan penelitian. Paragraph ketiga berisi metode penelitian yang
43
mencakup pendekatan dan jenis penelitian. 52 Teknik pengumpulan data dan jenis analisis data, paragraph keempat berisi hasil penelitian dan simpulannya. Teks dari abstrak tidak boleh lebih dari dua halaman kuarto.53 j) Kata Pengantar Kata pengantar dimaksud untuk menyampaikan informasi secara global mengenai maksud penelitian skripsi, dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bekerja dalam penulisan skripsi, dengan urutan sebagai berikut : a. Ketua STAIN Pekalongan. b. Ketua jurusan yang bersangkutan. c. Pembimbing. d. Lembaga atau instansi tertentu tempat penulis mengadakan penelitian atau memperoleh data. e. Dosen-dosen lain yang nyata memberi tuntunan atau bantuan. f. Pihak-pihak lain yang benar-benar memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. k) Daftar Isi Daftar isi memuat secara terperinci isi keseluruhan skripsi beserta nomor halamannya. Unsur skripsi yang dimasukkan dalam daftar isi mulai dari halaman abstrak sampai dengan lampiran.
52
Bahdin Nur Tanjung dan Ardinal, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulisan Artikel Ilmiah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), hlm. 53 53 Ibid, hlm. 9
44
Halaman sampul luar, halaman judul, halaman pernyataan, nota pembimbing, halaman pengesahan, dan
halaman persembahan,
tidak perlu dimaksukkkan dalam daftar isi. Meskipun demikian, halaman-halaman tersebut tetap diperhitungkan untuk pemberian nomor halaman. Daftar isi diketik satu spasi. l) Daftar Tabel Kalau dalam suatu skripsi terdapat lebih dari lima buah tabel, maka perlu dibuatkan tabel tersendiri beserta nomor tabel dan nomor halaman. Kata-kata “Daftar Tabel” dicantumkan di tengah-tengah. Selanjutnya, judul-judul tabel dicantumkan secara berurutan,
masing-masing
diikuti
nomor
halaman
yang
mengikutinya.54 m) Daftar Gambar Kalau dalam suatu skripsi terdapat lebih dari lima buah gambar atau ilustrasi, maka perlu dibuatkan daftar gambar atau ilustrasi tersendiri. Cara menyusunannya seperti pada penyusunan daftar tabel..55 2) Bagian Inti Bagian inti terdiri atas bab pendahuluan, teori yang digunakan untuk landasan penelitian, hasil penelitian, analisis hasil penelitian, dan penutup. a) Pendahuluan 54
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, (Jakarta: IAIN PRESS, 2000), hlm. 13 55 Tim Penyusun Buku, Op. Cit, hlm. 7-11
45
Isi pendahuluan merupakan penjelasan-penjelasan yang erat sekali hubungannya dengan masalah yang dibahas dalam bab-bab. Penjelasan-penjelasan itu dirinci dengan urutan sebagai berikut: 1. Latar Belakang Masalah Bagian ini pada dasarnya menerangkan suatu alasan mengapa suatu topik yang dinyatakan dalam judul skripsi itu diteliti. Untuk menerangkan alasan tersebut perlu dijelaskan dahulu pengertian rumusan topik yang dipilih untuk diteliti, baru kemudian diterangkan argumentasi yang melatarbelakangi pemilihan topik dari posisi subtansi topik itu. 2. Rumusan Masalah Perumusan masalah adalah upaya untuk mengatakan secara tersurat pernyataan-pernyataan atau pernyataan-pernyataan yang ingin dicari jawabannya. Rumusan masalah merupakan rumusan persoalan-persoalan yang perlu dipecahkan atau dipertanyakan yang perlu dijawab dalam penelitian. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya atau sebuah pernyataan yang memerlukan jawaban.56
56
Bahrudin Nur Tanjung dan Ardinal, Op.Cit, hlm 56
46
3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah uraian ringkas serta jelas tentang tujuan apa yang hendak dicapai dalam penelitian tersebut. 57 Tujuan penelitian menguraikan tentang maksud, tujuan, dan hal yang ingin dicapai. Apa yang dimaksud dan apa yang ditujuan harus dirumuskan secara spesifik dengan urutan yang sesuai dengan masalah yang dirumuskan pada bagian perumusan masalah. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah diidentifikasikan dan dirumuskan. Oleh karena itu, urutannya pun mengikuti konsistensi seperti yang berlaku untuk perumusan masalah. Namun demikian, banyaknya tujuan penelitian tidak harus sama dengan banyaknya masalah dalam rumusan masalah. 4. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian menjelaskan tentang kegunaan atau pentingnya temuan penelitian, baik yang bersifat teoritis dalam pengembangan ilmu maupun untuk kepentingan praktis. Adanya uraian ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa masalah yang dipilih memang layak untuk diteliti. 5. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka berisi tentang: a. Analisis teoritis dan penelitian yang relevan 57
Totok Djuroto dan Bambang Suprijadi, Menulis Artikel dan Karya Ilmiah, (Bandung: PT. Remaja Rosda, 2005), hlm. 8
47
b. Kerangka berfikir c. Hipotesis 6. Metode Penelitian Pemilihan
metode
mempertimbangkan
alternatife
rancangan evaluasi mengarah secara langsung ke pertimbangan relatife soal kekuatan dan
kelamahan data kuantitatif dan
kualitatif. 58 Terdapat perbedaan metode penelitian penelitian antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Akan tetapi prosedurnya sama dimulai dari pengumpulan data, dilanjutkan dengan pengelolaan data lalu dilakukan analisis data. Perbedaan penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif hanya terletak pada jenis dan desain penelitian, variabel penelitian, populasi sampel, dan teknik pengambilan sampel, instrument dan teknik pengumpulan data penelitian dan, tenik pengumpulan dan analisis data.59 Bagian ini berisi mengenai pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk menjawab tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. 7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan memuat urutan hal-hal yang dimuat dalam skripsi, mulai dari pendahuluan sampai dengan daftar 58
Moh. Muslih, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam, Op. Cit., hlm. 15-16 59 Jonatan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Op.Cit., hlm. 254
48
pustaka dan kalau perlu dilengkapi dengan lampiran dan indeks.60 b.) Landasan Teori Uraian tentang ini terdapat dalam bab kedua. Landasan teoritis adalah teori yang digunakan untuk landasan kerja penelitian tentang topik yang diambil untuk diteliti. Bab ini memuat uraian teoritis tentang variabel yang diteliti. Uraiannya harus lengkap dan konsisten dengan permasalahan yang diajukan dalam skripsi atau variabel yang sedang diteliti. c.) Hasil Penelitian Uraian tentang hasil penelitian terdapat dalam bab ketiga. Dalam bab ini peneliti memaparkan semua hasil penelitian yang dilakukan, baik hasil penelitian lapangan maupun penelitian pustaka. Uraian dilakukan secara sistematis disesuaikan dengan permasalahan yang diteliti. Apabila diperlukan, pada bab ini dapat juga disertai dengan analisis penulis terhadap masalah yang sedang dipaparkan. d.) Analisis Hasil Penelitian Uraian analisis hasil penelitian terdapat dalam bab keempat. Uraiannya harus konsisten dengan model pendekatan penelitian dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian. Uraiannya
60
Makrum Kholil, dkk, Op. Cit, hlm, 15
49
dilakukan secara sistematis sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi. e.) Penutup Bagian penutup merupakan bab terakhir skripsi. Penutup ini berisi simpulan dan saran-saran. Yang dikemukakan didalam simpulan ialah pernyataan-pernyataan yang merupakan simpulan analisis atas pembahasan yang dilakukan di dalam bab-bab utama. Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh. 61 3) Bagian Akhir Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran. a) Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat identitas semua buku, jurnal, ensiklopedi laporan penelitian, dan sumber-sumber rujukan yang digunakan dalam penulisan skripsi, yang disebut di dalam bagian isi. Sumber yang tidak disebutkan dalam bagian isi tidak boleh dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya, semua
61
Ibid, hlm. 68
50
sumber yang disebutkan di dalam bagian isi, harus disebut pula di dalam daftar pustaka. Apabila di antara sumber-sumber kepustakaan itu ada yang dituliskan dengan selain huruf latin, sumber kepustakaan harus ditulis dengan transliterasinya. b) Lampiran Lampiran memuat semua dokumen atau bahan penunjang yang dipandang penting dalam penulisan skripsi, tetapi dianggap terlalu mengganggu jika dimasukan dalam bagian isi skripsi. Lampiran hendaknya berisi keterangan yang dipandang penting untuk skripsi dan tesis. Misalnya yang penelitian data mentah hasil penelitian, rumus statistik yang digunakan, hasil perhitungan statistik, surat
izin dan tanda bukti telah
melaksanakan pengumpulan data penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran. 62
6. Problematika penyusunan skripsi Sebah pekerjaan khusus senantiasa membutuhkan sikap mental yang khusus pula. Demikian pula dalam menulis skripsi, dibutuhkan mental yang positif, berani menghadapi tekanan dan tantangan serta disiplin.
62
Tim Penyusun, Op. Cit, hlm. 15
51
Paling kritis adalah pada hari-hari menjelang batas akhir studi, mahasiswa banyak yang tertekan, bahkan putus asa, karena sindrom akhir studi dan beban menulis skripsi. Bagi sebagian mahasiswa, menulis skripsi adalah tugas teramat berat. Tekanan jiwa karena kesulitan menulis skripsi tersebut diderita bukan hanya oleh mahasiswa cerdas atau bodoh, miskin atau kaya, tapi oleh banyak mahasiswa yang tidak memiliki cara dalam menyikapi skripsi. Umumnya karena salah cara, yaitu melakukan tindakan yang tidak selaras antara tujuan dan kemampuan diri. Sebuah cara yang menyelaraskan kemampuan diri yaitu kemampuan berfikir, ketrampilan menulis, ketebalan dana, kelonggaran waktu, keluasan akses informasi kenyamanan suasana kerja dan dukungan lainnya disesuaikan dengan tingkat kesulitan skripsi yang ditarjetkan. Jika dikehendaki, sebenarnya menulis skripsi itu mudah. Waktu yang dibutuhkan juga tidak terlalu lama. 63
63
hlm. 11-12
Ali Bumi, Cara Mudah Menulis Skripsi 30 Hari Jadi, (Yogyakarta: Datamedia, 2009),