BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL KOTA MADIUN
A. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA a. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor: 55/HK-010/B5/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten/Kota, adalah sebagai berikut: a. Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS) b. Penyediaan Alat dan obat Kontrasepsi c. Penyediaan Informasi Data Mikro b. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
WAKTU
PELAYANAN
INDIKATOR
DASAR Komunikasi Informasi
BATAS
NILAI
PENCAPAIAN (TAHUN)
Cakupan Pasangan Usia Subur dan yang isterinya dibawah usia 20
100
2014
100
2014
100
2014
100
2014
Edukasi Keluarga tahun 3,5%. Berencana Keluarga Sejahtera KB dan KS)
dan Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif (KIE 65% Cakupan Pasangan Usia Subur yang
ingin
ber-KB
tidak
terpenuhi (Unmet Need) 5% Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB 70%
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
13
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
BATAS WAKTU
PELAYANAN
INDIKATOR
DASAR
NILAI
PENCAPAIAN (TAHUN)
Cakupan
PUS
Anggota
Usaha
Peserta
KB
Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera
100
2014
100
2014
100
2014
100
2014
100
2014
(UPPKS) yang ber-KB 87% Ratio
Petugas
Keluarga
Lapangan
Berencana/Penyuluh
Keluarga Berencana (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 (dua ) Desa/Kelurahan Ratio
Pembantu
Pembina
Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu
)
petugas
di
setiap
Desa/Kelurahan Penyediaan
Alat Cakupan penyediaan alat dan
dan
obat obat
Kontrasepsi
Kontrasepsi
memenuhi
untuk
permintaan
masyarakat 30% setiap tahun Penyediaan Informasi
Cakupan penyediaan informasi Data data mikro keluarga di setiap
Mikro
Desa/Kelurahan
100%
setiap
tahun c. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di Kota Madiun STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN DASAR Komunikasi Informasi
INDIKATOR Cakupan
Pasangan
TARGET DAERAH
INDIKATOR
112
3240,74
112
117,7
SPM
Usia
dan Subur yang isterinya dibawah
Edukasi
usia 20 tahun 3,5%.
Keluarga
Cakupan sasaran Pasangan
Berencana
CAPAIAN
dan Usia Subur menjadi Peserta
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
14
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN
INDIKATOR
DASAR Keluarga Sejahtera
CAPAIAN
TARGET DAERAH
INDIKATOR
100
61,82
133
130,77
106
108,29
193
192,68
100
100
100
0
100
100
SPM
KB aktif 65% (KIE
KB dan KS)
Cakupan
Pasangan
Usia
Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) 5% Cakupan
Anggota
Bina
Keluarga Balita (BKB) ber-KB 70% Cakupan
PUS
Peserta
KB
Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga
Sejahtera (UPPKS) yang berKB 87% Ratio
Petugas
Lapangan
Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga
Berencana
(PLKB/PKB)
1
setiap
2
Petugas
di
(dua)
Desa/Kelurahan Ratio
Pembantu
Pembina
Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu ) petugas di setiap Desa/Kelurahan Penyediaan Alat dan obat Kontrasepsi
Cakupan penyediaan alat dan obat
Kontrasepsi
memenuhi
untuk
permintaan
masyarakat 30% setiap tahun Penyediaan Informasi Data Mikro
Cakupan
penyediaan
informasi data mikro keluarga di
setiap
Desa/Kelurahan
100% setiap tahun
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
15
Perhitungan: (yang berwarna merah untuk diisi) a. Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun
Persentase cakupan PUS yang usia istrinya di bawah 20 tahun. Σ PUS yang usia istrinya < 20 tahun ----------------------------------------------------- x 100% = .....% Σ PUS yang usia istrinya 15-49 tahun 31 PUS ------------------ x 100% = 0,108 % 28633 PUS
Maka, Nilai Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun adalah: 3,5 % ------------------ x 100 = 3240,74 0,108 %
b. Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif 65%
Persentase Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif adalah: Jumlah PUS yg mjd peserta KB aktif ----------------------------------------------------- x 100% = .....% Jumlah PUS 22325 PUS ------------------ x 100% = 76,51 % 29179 PUS
Maka, Nilai Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif 65% adalah: 76,51 % ------------------ x 100 = 117,7 65 %
c. Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) 5%
Persentase Unmet Need Jmlh PUS yg ingin anak ditunda atau tdk ingin anak lg dan tdk KB --------------------------------------------- x 100% =.....% Jumlah PUS di Kota Madiun
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
16
2316 PUS ------------------ x 100% = 8,089 % 28633 PUS
Maka, Nilai Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) 5% adalah: 5% ------------------ x 100 = 61,82 8,088 %
d. Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB 70%
Persentase Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB adalah: Anggota BKB ber KB ------------------------------------ x 100% = .....% Σ Seluruh PUS anggota BKB 1916 ------------------ x 100% = 91,54 % 2093
Maka, Nilai Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB 70% adalah: 91,54 % ------------------ x 100 = 130,77 70 %
e. Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB 87%
Persentase Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB adalah: Anggota UPPKS ber KB --------------------------------------------- x 100% = .....% Seluruh anggota UPPKS peserta KB 505 ------------------ x 100% = 94,22 % 536
Maka, Nilai Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB 87% adalah:
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
17
94,22 % ------------------ x 100 = 108,29 87 % f. Ratio
Petugas
Lapangan
Keluarga
Berencana/Penyuluh
Keluarga
Berencana (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 (dua ) Desa/Kelurahan
Rasio PLKB/PKB adalah Jumlah Desa/Kelurahan --------------------------------------------- = ..... PLKB/PKB 27 ---------------------- = 1,038 26 Artinya 1 orang PLKB/PKB membina sejumlah 1,038 kelurahan.
Maka, Nilai Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 (dua ) Desa/Kelurahan adalah: 2 ----------------x 100 = 192,68 1,038
g. Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu ) petugas di setiap Desa/Kelurahan
Ratio PPKBD per Desa/Kelurahan adalah: Jumlah Desa/Kelurahan --------------------------------------------= ..... Jumlah PPKBD 27 ---------------------- = 1 27
Maka nilai Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu ) petugas di setiap Desa/Kelurahan adalah: 1 ----------- x 100 = 100 1
h. Cakupan penyediaan alat dan obat Kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat 30% setiap tahun Penyediaan alat dan obat kontrasepsi di droping dari BKKBN Provinsi Jawa Timur. LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
18
i. Cakupan
penyediaan
informasi
data
mikro
keluarga
di
setiap
Desa/Kelurahan 100% setiap tahun Rekap data mikro keluarga Kelurahan -------------------------------------------------- x 100% = ..... Jumlah Kelurahan 27 ---------------------- x 100% = 100 27 d. Alokasi Anggaran Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada Tahun 2014 sebesar Rp. 3.085.809.000,- dengan rincian sebagai berikut: a.
APBD sebesar Rp. 2.613.916.000,-
b.
APBN sebesar Rp.
c.
Sumber dana lain yang sah sebesar Rp. -
471.893.000,-
e. Dukungan Personil Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera didukung oleh 10 orang dan 27 PKB f. Permasalahan dan Solusi Permasalahan : - Target pencapaian unmetneed tidak tercapai disebabkan Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak ingin anak lagi rata-rata usianya sudah diatas 40 tahun dan usia anak terakhir diatas 17 tahun. Jumlah tidak ingin anak lagi : 1252 = 4,37 dari PUS 28.633 - PUS yang ingin anak ditunda, rata-rata jumlah anaknya baru 1, dengan usia anak diatas 5 tahun. Jumlah ingin anak ditunda : 1.064 = 3,71 % dari PUS sebanyak = 28.633. - Prioritas sasaran program pelayanan kontrasepsi adalah PUS Muda Paritas Rendah (PUS MUPAR) Solusi : - Mengintensifkan pembinaan kepada kader agar memotivasi PUS unmetneed agar mau memakai salah satu alat kontrasepsi.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
19
B. BIDANG KETAHANAN PANGAN 1. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota, adalah sebagai berikut: a. Ketersediaan Dan Cadangan Pangan b. Distribusi dan Akses Pangan c.
Penganekaragaman dan Keamanan Pangan
d. Penanganan Kerawanan Pangan
2. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional Standar Pelayanan Minimal
Jenis Pelayanan Dasar Ketersediaan
Indikator SPM Dan
Cadangan Pangan
Ketersediaan
energi
protein perkapita Penguatan Cadangan Pangan Ketersediaan
Distribusi
dan
Pangan
dan
Akses
pasokan,
harga
dan
akses
Waktu
90%
2015
60%
2015
90%
2015
90%
2015
90%
2015
80%
2015
60%
2015
pangan Stabilitas Harga dan Pasokan Pencapaian Skor Pola Pangan
Penganekaragaman dan Harapan (PPH) Pengawasan dan pembinaan Keamanan Pangan Penanganan Kerawanan Penanganan Pangan
Nilai
Informasi
Pangan
Keamanan Pangan
Batas
Daerah
Rawan
Pangan
3. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan di Daerah
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
20
Standar Pelayanan Minimal
Jenis Pelayanan Dasar
Indikator Target
Indikator SPM Ketersediaan
Ketersediaan
SPM
Daerah
energi
dan
75%
75,36 %
30%
52,98 %
45%
100 %
100%
100 %
45%
47,89 %
40%
50 %
30%
33,33 %
Dan Cadangan protein perkapita Pangan
Capaian
Penguatan Cadangan Pangan Ketersediaan Informasi
Distribusi
dan
Akses Pangan
pasokan, harga dan akses pangan Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
Penganekarag
Pencapaian Skor Pola Pangan
dan Harapan (PPH)
aman Keamanan
Pengawasan dan pembinaan
Pangan
Keamanan Pangan
Penanganan Kerawanan Pangan
Penanganan
Daerah
Rawan
Pangan
Perhitungan: a. Ketersediaan energi dan protein perkapita
Ketersediaan energi (Kkal/kapita/hari) adalah: Ketersediaan pangan/kapita/hari -------------------------------------------- x kandungan kalori x BBD
Ketersediaan protein (gram/kapita/hari) adalah: Ketersediaan pangan/kapita/hari -------------------------------------------- x kandungan protein x BBD 100
Capaian ketersediaan energi adalah:
Dan nilai capaian Ketersediaan Protein adalah:
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
21
Capaian Ketersediaan Energi dan Protein adalah :
Capaian ketersediaan energi dan protein per kapita di tingkat Kota Madiun tahun 2014 adalah : Ketersediaan Energi Per Kapita
2.729 KKal
124,05%
Ketersediaan Protein Per Kapita
15.21 gram
26,68%
Ketersediaan Energi dan Protein per Kapita
b.
Penguatan Cadangan Pangan
Cadangan Pangan di tingkat pemerintah Kota Madiun adalah: Tahun 2014
c.
75,36%
Cadangan pangan (Ton)
Penguatan Cadangan Pangan (%)
52,98
52.98
Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan dihitung dengan rumus :
Capaian ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan adalah
Keterangan : Ki = Ketersediaan informasi menurut i i
= Harga ; Pasokan ; Akses
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
22
Realisasi (j) = banyaknya informasi yang terealisasi pengumpulannya menurut j Target (j) = sasaram banyaknya informasi yang akan dikumpulkan menurut j j
= Komoditas ; Lokasi ; Waktu
Capaian ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan Kota Madiun adalah : 1 = Harga Parameter Indikator
2 = Pasokan
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
9 3 52
9 3 52
100 100 100
9 3 52
9 3 52
100 100 100
9 3 12
9 3 12
100 100 100
1. Komoditas 2. Lokasi 3. Waktu (Minggu) Ki
100
100
Nilai Capaian Ketersediaan Informasi (K)
d.
3 = Akses
100
100
Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan Stabilitas harga dan pasokan pangan komoditas ke i dihitung dengan rumus :
Capaian stabilitas harga dan pasokan dihitung dengan rumus :
Capaian stabilitas harga dan pasokan pangan Kota Madiun adalah Jumlah Bulan
12
Jumlah Minggu
52 Realisasi
Komoditas
Rata-rata harga (Rp)
SD
(SD/Rata2) x 100%
Rata-rata harga (Rp)
SD
(SD/Rata2) x 100%
1. Beras
7.826
308
4
7.826
308
4
2. Jagung Pipilan
5.990
86
1
5.990
86
1
3. Kedelai
9.205
380
4
9.205
380
4
4. Daging Sapi
88.999
3.159
4
88.999
3.159
4
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
23
5. Daging Ayam
28.132
2.798
10
28.132
2.798
10
6. Telur Ayam Ras
16.625
1.210
7
16.625
1.210
7
7. Minyak Goreng
11.315
676
6
11.315
676
6
8. Gula Pasir
9.497
264
3
9.497
264
3
9. Cabe Merah
23.891
15.026
63
23.891
15.026
63
Ski
CVKRi
11,32
CVKTi
SK
11,32
100
e.
Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan Kota Madiun adalah Kelompok Bahan Pangan
No.
Energi (Kalori)
% AKG
Bobot
Skor riil
Skor PPH
Skor Maks
1.
Padi-padian
616
28.0
0.5
14.0
14.0
25.0
2.
Umbi-umbian
27
1.2
0.5
0.6
0.6
2.5
3.
Pangan Hewani
84
3.8
2.0
7.6
7.6
24.0
4.
Minyak dan Lemak
341
15.5
0.5
7.8
5.0
5.0
5.
Buah/biji berminyak
-
-
0.5
-
-
1.0
6.
Kacang-kacangan
219
10.0
2.0
19.9
10.0
10.0
7.
Gula
38
1.7
0.5
0.9
0.9
2.5
8.
Sayuran dan buah
43
2.0
5.0
9.8
9.8
30.0
9.
Lain-lain
-
-
-
-
-
-
Jumlah
1,368
62.2
60.5
47.89
100.0
Sumber : Neraca Bahan Makanan Kota Madiun 2014 ; BPS Kota Madiun f.
Pengawasan dan pembinaan Keamanan Pangan Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan di Kota Madiun baru meliputi pangan olahan. Seluruh sampel pangan olahan yang diamati termasuk kategori sampel yang aman. Jumlah Sampel (buah)
Jumlah Sampel Aman (buah)
Pangan Olahan
50
50
% Sampel Aman dari Pangan Olahan dan Pangan Segar 100
Pangan Segar
0
0
0
Jumlah
50
50
50
Produk
Sumber: Hasil Pengamatan Dinas Kesehatan Kota Madiun
g.
Penanganan Daerah Rawan Pangan Penanganan daerah rawan pangan Kota Madiun :
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
24
Tahun
Jumlah Daerah Terkena atau Termasuk Rawan Pangan yang sudah atau sedang ditangani sesuai dengan Standar yang berlaku
Jumlah Daerah Terkena atau Termasuk Rawan Pangan
2014
3
%
1
33.33
4. Alokasi Anggaran Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan yang direalisasikan melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan sebesar Rp. 8.958.203.000,- dengan rincian sebagai berikut: a. APBD sebesar Rp. 8.599.203.000,b. APBN sebesar Rp. 359.000.000,5. Dukungan Personil Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan
Minimal
Bidang
Ketahanan
Pangan
didukung
oleh
Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, BPS Kota Madiun dan Bulog Subdivre IV Madiun. 6. Permasalahan dan Solusi -
C. BIDANG LAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN a. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, adalah sebagai berikut: 1) penanganan pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak 2) penegakan dan bantuan hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
25
Dalam melaksanakan SPM Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, BPM, KB dan Ketahanan Pangan berkoordinasi dengan beberapa SKPD dan instansi lainnya antara lain: Dinas Kesehatan RSUD Kota Madiun Dinas Tenaga Kerja Bapas, dst
b. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional STANDAR PELAYANAN
JENIS PELAYANAN
MINIMAL
DASAR
BATAS WAKTU PENCAPAIAN
INDIKATOR
NILAI
(TAHUN)
Penanganan
Cakupan perempuan dan
100%
2014
pengaduan/laporan
anak korban kekerasan
100%
2014
korban
kekerasan yang
mendapatkan
terhadap perempuan dan penanganan anak
pengaduan
oleh petugas terlatih di dalam
unit
pelayanan
terpadu Indikator Penunjang: Cakupan
ketersediaan
petugas
di
Unit
Pelayanan Terpadu yang memiliki untuk
kemampuan menindaklanjuti
pengaduan/laporan masyarakat Pelayanan bagi
kesehatan Cakupan perempuan dan
perempuan
dan anak korban kekerasan
anak korban kekerasan
yang
mendapatkan
layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di
Puskesmas
tatalaksana
mampu
KtP/A
dan
Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)/Pusat
Krisis
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
26
STANDAR PELAYANAN
JENIS PELAYANAN
MINIMAL
DASAR
INDIKATOR
BATAS WAKTU PENCAPAIAN
NILAI
(TAHUN)
75%
2014
Terpadu (PKT) di RS Indikator Penunjang: a. Cakupan
Puskesmas
mampu
tatalaksana
kasus
Kekerasan
terhadap
Perempuan
dan Anak (KtP/A) b. Cakupan
RSU
Vertikal/RSUD/RS Swasta/RS Polri yang melaksanakan pelayanan
terpadu
bagi perempuan dan anak
korban
kekerasan c. Cakupan
tenaga
kesehatan tentang
terlatih tatalaksana
kasus
korban
kekerasan
terhadap
perempuan dan anak (KtP/A) di Puskesmas d. Cakupan
tenaga
kesehatan tentang
terlatih tatalaksana
kasus
korban
kekerasan
terhadap
perempuan dan anak di Rumah Sakit Rehabilitasi sosial bagi Cakupan perempuan
dan
korban kekerasan
layanan
anak rehabilitasi diberikan
sosial oleh
yang
petugas
rehabilitasi sosial terlatih bagi
perempuan
dan
anak korban kekerasan di dalam
unit
pelayanan
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
27
STANDAR PELAYANAN
JENIS PELAYANAN
MINIMAL
DASAR
INDIKATOR
BATAS WAKTU PENCAPAIAN
NILAI
(TAHUN)
50%
2014
terpadu Indikator Penunjang: Cakupan
petugas
rehabilitasi
sosial
yang
terlatih Penegakan dan bantuan cakupan perempuan dan hukum bagi perempuan anak korban kekerasan dan
anak
korban yang
kekerasan
mendapatkan
layanan bantuan hokum Indikator Penunjang: Cakupan
ketersediaan
petugas
pendamping
hukum
atau
yang
advokat
mempunyai
kemampuan pendampingan saksi
pada
dan/atau
kekerasan
korban terhadap
perempuan dan anak c. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak di Daerah JENIS PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
DASAR Penanganan
TARGET
INDIKATOR Cakupan
DAERAH
perempuan
dan
100%
CAPAIAN INDIKATOR SPM 100 %
pengaduan/laporan anak korban kekerasan yang korban
kekerasan mendapatkan
terhadap perempuan anak
pengaduan dan terlatih
di
penanganan oleh
petugas
dalam
unit
pelayanan terpadu Indikator Penunjang: Cakupan
ketersediaan
petugas di Unit Pelayanan
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
28
JENIS PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
DASAR
TARGET
INDIKATOR Terpadu
yang
DAERAH
CAPAIAN INDIKATOR SPM
memiliki
kemampuan
untuk
menindaklanjuti pengaduan/laporan masyarakat Pelayanan
Cakupan
perempuan
dan
kesehatan
bagi anak korban kekerasan yang
perempuan
dan mendapatkan
anak kekerasan
korban kesehatan
100%
0
layanan oleh
kesehatan
tenaga
terlatih
Puskesmas
di
mampu
tatalaksana KtP/A dan Pusat Pelayanan
Terpadu
(PPT)/Pusat Krisis Terpadu (PKT) di RS Indikator Penunjang: a. Cakupan
Puskesmas
mampu tatalaksana kasus Kekerasan
100%
terhadap
Perempuan
dan
Anak
(KtP/A) b. Cakupan
RSU
Vertikal/RSUD/RS Swasta/RS
100%
Polri
yang
melaksanakan pelayanan terpadu bagi perempuan dan
anak
korban
kekerasan c. Cakupan
tenaga
kesehatan terlatih tentang
100%
tatalaksana kasus korban kekerasan perempuan
terhadap dan
anak
(KtP/A) di Puskesmas d. Cakupan
tenaga
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
29
JENIS PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
DASAR
TARGET
INDIKATOR
CAPAIAN INDIKATOR
DAERAH
kesehatan terlatih tentang
SPM 0
tatalaksana kasus korban kekerasan
terhadap
perempuan dan anak di Rumah Sakit Rehabilitasi bagi
sosial Cakupan layanan rehabilitasi
75%
0%
perempuan sosial yang diberikan oleh
dan anak korban petugas kekerasan
rehabilitasi
sosial
terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam
unit
pelayanan
terpadu Indikator Penunjang: Cakupan petugas rehabilitasi
100%
sosial yang terlatih Penegakan bantuan bagi
dan Cakupan
perempuan
dan
12%
14,29%
hukum anak korban kekerasan yang
perempuan mendapatkan
layanan
dan anak korban bantuan hukum kekerasan
Indikator Penunjang: Cakupan
ketersediaan
0
petugas pendamping hukum atau
advokat
yang
mempunyai
kemampuan
pendampingan
pada
saksi
dan/atau korban kekerasan terhadap
perempuan
dan
anak Perhitungan: (yg berwarna merah diisi) a. Cakupan korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu adalah: Jmlh pengaduan/lap. yg ditindaklanjuti oleh unit pelayanan terpadu ------------------------------------------------------- x 100% = ..... Jmlh lap./pengaduan yg masuk ke unit pelayanan terpadu
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
30
26 ----------------- x 100% = 100 % 26 Indikator Penunjang: Cakupan ketersediaan petugas di Unit Pelayanan Terpadu yang memiliki kemampuan menindaklanjuti pengaduan/laporan masyarakat adalah: Jmlh petugas yg memiliki kemampuan penanganan pengaduan di unit pelayanan terpadu ---------------------------------------------------------------------- x 100% = ..... Jmlh petugas penerima pengaduan di unit pelayanan terpadu 8 ----------------- x 100% = 100 % 8 b. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana KtP/A dan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)/Pusat Krisis Terpadu (PKT) di RS adalah: Jmlh korban KtP/A yg memperoleh layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana KtP/A atau PPT/PKT di RS di suatu wil. kerja tertentu pada kurun waktu yg sama ---------------------------------------------------------------------- x 100% = ..... Jmlh seluruh korban KtP/A yg terdata datang ke Puskesmas mampu tatalaksana kasus KtP/A dan ke RS Di suatu wil. Kerja tertentu dlm kurun waktu tertentu 0 ----------------- x 100% = 100 % 0 Indikator Penunjang
Cakupan Puskesmas mampu tatalaksana kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak (KtP/A) adalah: Jmlh Puskesmas mampu tatalaksana kasus KtP/A di kota dlm kurun waktu tertentu ------------------------------------------------------- x 100% = ..... 2 Puskesmas dari sasaran program di kota dalam kurun waktu tertentu 6 ----------------- x 100% = 100 % 6
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
31
Cakupan RSU Vertikal/RSUD/RS Swasta/RS Polri yang melaksanakan pelayanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan adalah: Jmlh RSUD/RS umum vertikal/RS Swasta/rs Polri yg melaksanakan pelayanan terpadu bg korban KtP/A yg berada di wil. Kerja tertentu dan dlm kurun waktu tertentu --------------------------------------------------------------- x 100% = ..... Jmlh seluruh RS yg berada di suatu wil. kerja tertentu dlm waktu tertentu 7 ----------------- x 100% = 100 % 7
Cakupan tenaga kesehatan terlatih tentang tatalaksana kasus korban kekerasan terhadap perempuan dan anak (KtP/A) di Puskesmas adalah: Jmlh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana kasus KtP/A di Kota dalam kurun waktu tertentu --------------------------------------------------------------- x 100% = ..... 4 Tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana kasus KtP/A di Kota dalam kurun waktu tertentu 12 ----------------- x 100% = 100 % 12
Cakupan tenaga kesehatan terlatih tentang tatalaksana kasus korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di Rumah Sakit adalah: Jmlh tenaga kesehatan terlatih di RS sudah dilatih tatalaksana kasus KtP/A yg berada di suatu wil. kerja tertentudalam kurun waktu tertentu ----------------------------------------------------------------- x 100% = ..... 60% jmlh RS di wil. tertentu dikalikan dgn 3 tenaga Kesehatan di RS (standar minimal) dlm kurun waktu tertentu ............ ----------------- x 100% = ..... ............
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
32
c. Cakupan
layanan
rehabilitasi
sosial
yang
diberikan
oleh
petugas
rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu adalah: Jmlh korban kekerasan yg memperoleh pelayanan rehabsos ------------------------------------------------------ x 100% = ..... Jmlh korban kekerasan yg membutuhkan rehabsos 0 ----------------- x 100% = 0 0 Indikator penunjang: Cakupan petugas rehabilitasi sosial yang terlatih adalah: Jmlh petugas terlatih dalam rehabsos ------------------------------------------------------ x 100% = ..... Jmlh petugas rehabsos yg ada di UPT 1 ----------------- x 100% = 100 % 1 d. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum adalah: Jmlh korban yg mendapat layanan bantuan hukum ------------------------------------------------------ x 100% = ..... Jmlh korban yg membutuhkan bantuan hukum 1 ----------------- x 100% = 14,29 7 Indikator Penunjang: Cakupan ketersediaan petugas pendamping hukum atau advokat yang mempunyai kemampuan pendampingan pada saksi dan/atau korban kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah: Jmlh pengacara yang tersedia untuk mendampingi korban kekerasan ------------------------------------------------- x 100% = ..... Jmlh pengacara yg ada di daerah
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
33
0 ----------------- x 100% = 0 0 d. Alokasi Anggaran Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan sebesar Rp. 168.000.000,- dengan rincian sebagai berikut: a. APBD sebesar Rp. 168.000.000,b. APBN sebesar Rp. c.
Sumber dana lain yang sah sebesar Rp. -
e. Dukungan Personil Dalam menindaklanjuti pelayanan penanganan pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak dan pelayanan penegakan dan bantuan hukum Kota Madiun telah membentuk Pusat pelayanan Terpadu (PPT) Tindak Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak bekerjasama dengan relawanrelawan dari organisasi perempuan, akademisi, psikolog dan juga dari Kepolisian. Dalam Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Tindak Kekerasan terhadap perempuan dan Anak, dibentuk Tim Pengelola Pusat Pelayanan Pusat Pelayanan Terpadu Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Kota Madiun melalui Surat
Keputusan
Walikota
Madiun
Nomor
411.2-401.204/76/2009.
Dan
ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Kepala BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun Nomor 411.2-401.204/607/2009 tentang penunjukan pelaksana harian Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Korban Kekerasan terhadap perempuan dan Anak di Kota Madiun, dengan personil sebanyak 8 orang relawan dan 3 orang sekretariat. Untuk tenaga relawan berasal dari unsur Pusat Studi Wanita (PSW) Universitas Merdeka, PSW Universitas Widya Mandala, PSW Universitas Muhammadiyah, LSM “ Madiun Women Centre “ GOW, Konsultan Psikologi “HAZIVA” Pengadilan Agama dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Unit PPA) Polres Madiun Kota. f. Permasalahan dan Solusi Secara umum permasalahan yang terjadi adalah kurangnya koordinasi antar SKPD terkait penanganan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. Selain
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
34
itu perlunya dukungan anggaran dari masing-masing SKPD terkait dalam melaksanakan SPM tersebut.
D. BIDANG KESEHATAN 1. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan
oleh Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Dinas Kesehatan Kota Madiun, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, adalah sebagai berikut: a. Pelayanan Kesehatan Dasar b. Pelayanan Kesehatan Rujukan c. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa /KLB d. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 2. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional JENIS
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PELAYANAN
INDIKATOR
DASAR Pelayanan
Cakupan kunjungan Ibu hamil
Kesehatan Dasar
K4 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan pelayanan nifas Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan kunjungan bayi Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin
NILAI
BATAS WAKTU PENCAPAIAN (TAHUN)
95%
2015
80%
2015
90%
2015
90%
2015
80%
2010
90%
2010
100%
2010
90%
2010
100%
2010
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
35
JENIS
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PELAYANAN DASAR
INDIKATOR
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan peserta KB aktif Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun Penemuan penderita pneumonia balita Penderita DBD yang ditangani Penemuan penderita diare Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Pelayanan Cakupan pelayanan Kesehatan kesehatan rujukan pasien Rujukan masyarakat miskin Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota Penyelidikan Cakupan Desa/ Kelurahan Epidemiologi dan mengalami KLB yang Penanggulangan dilakukan penyelidikan Kejadian Luar epidemiologi < 24 jam Biasa /KLB Promosi Cakupan desa/kelurahan Kesehatan dan siaga aktif Pemberdayaan Masyarakat Cakupan Desa Siaga Aktif
NILAI
BATAS WAKTU PENCAPAIAN (TAHUN)
100%
2010
100%
2010
70%
2010
100%
2010
100%
2015
100%
2015
100%
2015
100%
2015
80%
2015
3. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Daerah
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
36
JENIS
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PELAYANAN
CAPAIAN INDIKATOR
INDIKATOR
NILAI
SPM
Pelayanan
Cakupan kunjungan Ibu hamil
95%
98,2%
Kesehatan Dasar
K4 90%
94,7%
100%
98,2%
Cakupan pelayanan nifas
97%
96%
Cakupan
80%
85,2%
Cakupan kunjungan bayi
90%
92,9%
Cakupan
100%
100%
anak
98%
93,7%
Cakupan pemberian makanan
100%
100%
buruk
100%
100,00%
Penjaringan
100%
100%
100%
78,7%
≥2/ 100.000
7,82
DASAR
Cakupan
komplikasi
kebidanan yang ditangani Cakupan
pertolongan
persalinan
oleh
tenaga
kesehatan
yang
memiliki
kompetensi kebidanan neonatus
dengan
komplikasi yang ditangani Desa/Kelurahan
Universal Child Immunization (UCI) Cakupan
pelayanan
balita pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin Cakupan
balita
gizi
mendapat perawatan Cakupan kesehatan
siswa
SD
dan
setingkat Cakupan peserta KB aktif Cakupan
penemuan
penanganan
dan
penderita
penyakit ● Penemuan Penderita AFP
penduduk dibawah 15 tahun
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
37
JENIS PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR
DASAR
● Penemuan penderita
CAPAIAN INDIKATOR
NILAI
SPM
100%
100,30%
pneumonia balita ● Penemuan dan penanganan
90%
81,7%
100%
100%
pasien TB BTA positif ● Penemuan dan Penanganan DBD ● Penanganan penderita
100%
200%
100%
90,2%
100%
11,98%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Diare Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Pelayanan
Cakupan
Kesehatan
kesehatan
Rujukan
masyarakat miskin Cakupan
pelayanan rujukan
pasien
pelayanan
gawat
darurat level 1 yang
harus
diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota Penyelidikan
Cakupan Desa/ Kelurahan
Epidemiologi dan mengalami KLB yang Penanggulangan Kejadian
dilakukan penyelidikan
Luar epidemiologi < 24 jam
Biasa /KLB Promosi Kesehatan
Cakupan
desa/kelurahan
dan siaga aktif
Pemberdayaan Masyarakat Cakupan
Desa
Siaga Aktif Perhitungan : a. Cakupan kunjungan Ibu hamil K4. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah ibu hamil yg memperoleh pelayanan antenatal K4 di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu ------------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah dalam kurun waktu yg sama
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
38
2.935 = --------------- x 100% = 98,2% 2.988 b. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah komplikasi kebidanan yg mendapat penanganan defenitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu ----------------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah dlm kurun waktu yg sama 566 = --------------- x 100% = 94,7% 598 c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu -------------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah seluruh sasaran di satu wilayah dalam kurun waktu yg sama 2.802 = --------------- x 100% = 98,2% 2.852 d. Cakupan pelayanan nifas. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah ibu nifas yg telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar di satu wilayah pada kurun waktu tertentu -------------------------------------------------------------------- x 100% Seluruh ibu nifas di satu wilayah dalam kurun waktu yg sama 2.737 = --------------- x 100% = 96% 2.852 e. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah neonatus dengan komplikasi yg tertangani ----------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah seluruh neonatus dengan komplikasi yg ada
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
39
342 = --------------- x 100% = 85,2% 401 f.
Cakupan kunjungan bayi. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu ----------------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah dalam kurun waktu yg sama 2.485 = --------------- x 100% = 92,9% 2.675
g. Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI). Tingkat capaiannya adalah: Jumlah desa/kelurahan UCI -------------------------------------- x 100% Seluruh desa/kelurahan 27 = --------------- x 100% = 100% 27 h. Cakupan Pelayanan Anak Balita. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah anak balita yg memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu --------------------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah dalam kurun waktu yg sama 9.801 = --------------- x 100% = 93,7% 10.465 i.
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah anak usia 6-24 bulan keluarga miskin yg mendapat MP-ASI --------------------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah seluruh anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
40
54 = --------------- x 100% = 100 % 54 j.
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah balita gizi buruk yg dirawat ----------------------------------------------- x 100% Jumlah balita gizi buruk 26 = --------------- x 100% = 100% 26
k. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah murid SD dan setingkat yg diperiksa kesehatannya oleh tenaga terlatih di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu --------------------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah murid SD dan setingkat di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama 3.576 = --------------- x 100% = 100% 3.576 l.
Cakupan peserta KB aktif. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah PUS yg menggunakan kontrasepsi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu --------------------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah murid SD dan setingkat di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama 23.244 = --------------- x 100% = 78,7% 29.250
m. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit. 1) Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah kasus AFP non polio yg dilaporkan ------------------------------------------------------- x 100.000 Jumlah penduduk < 15 tahun
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
41
3 = --------------- x 100.000 = 7,82 38.342 2) Penemuan Penderita Pneumonia Balita. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah penderita pneumonia balita yg ditangani di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun ---------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah perkiraan penderita pneumonia balita di satu wilayah kerja pada kurun waktu yg sama 1.115 = --------------- x 100% = 84,9% 1.314 3) Penemuan pasien baru TB BTA positif. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah pasien baru TB BTA yg ditemukan dan diobati dlm satu wilayah selama satu tahun ----------------------------------------------------------- x 100% Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dlm satu wilayah dlm waktu satu tahun 152 = --------------- x 100% = 81,7% 186 4) Penderita DBD yg ditangani. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah penderita DBD yg ditangani sesuai SOP di satu wilayah dlm waktu satu tahun ----------------------------------------------------------- x 100% Jumlah penderita DBD yg ditemukan di satu wilayah dlm waktu satu tahun yg sama 176 = --------------- x 100% = 100% 176 5) Penemuan penderita diare. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah penderita diare yg datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentu dlm waktu satu tahun ---------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah perkiraan penderita diare pada satu wilayah tertentu dlm waktu yg sama
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
42
(10% dari angka kesakitan diare x jmlh penduduk) 7.432 = --------------- x 100% = 200% 3.716 n. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah kunjungan pasien maskin di sarker strata 1 ---------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah seluruh maskin di kab/kota 52.810 = --------------- x 100% = 90,2% 58.538 o. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah pasien maskin di sarkes strata 2 & starta 3 ---------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah masyarakat miskin 7.010 = --------------- x 100% = 11,98% 58.538 p. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kota. Tingkat capaiannya adalah: Pelayanan gawat darurat level 1 ------------------------------------------ x 100% Jumlah RS Kota 8 = --------------- x 100% = 100% 8 q. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi. Tingkat capaiannya adalah:
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
43
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang ditangani < 24 jam dalam periode tertentu ---------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah KLB di desa/kelurahan yang terjadi pada 18 = --------------- x 100% =100% 18 r. Cakupan desa siaga aktif. Tingkat capaiannya adalah: Jmlh desa siaga yg aktif --------------------------------------- x 100% Jumlah desa siaga yg dibentuk 27 = --------------- x 100% =100% 27 4. Alokasi Anggaran Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan pada Tahun 2014 sebesar Rp. 36.034.524,- dengan rincian sebagai berikut: NO.
SUMBER DANA
ANGGARAN
1.
APBD I
9,800,000
2.
APBD II
3.
APBN (BOK)
613,700,000
4.
APBN (DEKONSENTRASI)
141,230,000
5.
SUMBER LAIN
35,269,794,000
JUMLAH
36,034,524,000
5. Dukungan Personil Dukungan personil yang dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan di setiap indikator SPM yaitu antara lain:
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
44
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DUKUNGAN PERSONEL JUMLAH Dokter Umum 20 Dokter Gigi 8 Bidan 40 Perawat 40 Perawat Gigi 15 Tenaga Gizi 11 Sarjana Kesehatan Masyrakat (Epidemiologi) 8 Penyuluh Kesehatan 6 Analis Laboratorium 14 Apoteker 3 Asisten Apoteker 25 Sanitarian 7 JUMLAH 197
Dalam pelaksanaan penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan tidak bisa terlepas dari kerjasama dengan lintas sektor dan masyarakat. Lintas sektor yang dimaksud disini adalah dari tenaga kesehatan yang berada di Rumah Sakit baik RS swasta maupun milik pemerintah, Laboratorium dan Kinik milik swasta, Bidan Praktek Swasta, BPM KB dan KP Kota Madiun, sedangkan peran masyarakat disini adalah bantuan tenaga dari kaderkader Posyandu yang ada di masing-masing Kelurahan. 6. Permasalahan dan Solusi Permasalahan dan Solusi yang dihadapi pada indikator SPM yang belum mencapai target adalah : 1. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada karena capaian target sudah melebihi target SPM di Kota Madiun. Tetapi tetap perlu ditingkatkan untuk mendapatkan capaian lebih tinggi. 2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada karena capaian target sudah melebihi target SPM di Kota Madiun. 3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan a. Permasalahan Di Kota Madiun tidak ada dukun beranak, semua ibu melahirkan pasti ditolong oleh tenaga kesehatan. Adapun capaian tidak mencapai 100% disebabkan adanya ibu hamil dari penduduk Kota Madiun yang tidak LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
45
melahirkan di pelayanan kesehatan di Kota Madiun, sehingga capaian kinerja pelayanan tidak masuk ke wilayah Kota Madiun. b. Solusi Perlu adanya inovasi dalam hal pelayanan kesehatan sehingga ibu hamil yang ingin melahirkan lebih cenderung ke pelayanan kesehatan di Kota Madiun. 4. Cakupan pelayanan nifas a. Permasalahan 1. Ibu Nifas tidak memenuhi persyaratan paripurna nifas dimana masih ada yang belum mengikuti KB pasca nifas. 2. Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
akan
kesehatan
pasca
melahirkan. b.
Solusi 1.
Pemberian KB pasca persalinan.
2.
Meningkatkan
penyuluhan
masyarakat, tokoh
oleh
tenaga
kesehatan
kepada
masyarakat dan kader Posyandu tentang
kesehatan pasca melahirkan. Penyuluhan bisa dilaksanakan dengan lebih inovasi yaitu iklan pengetahun di siaran radio dan televisi. 5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada karena capaian target sudah melebihi target SPM di Kota Madiun. Tetapi tetap perlu ditingkatkan untuk mendapatkan capaian lebih tinggi. 6. Cakupan kunjungan bayi Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada karena capaian target sudah melebihi target SPM di Kota Madiun. 7. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada karena capaian target sudah melebihi target SPM di Kota Madiun. 8. Cakupan pelayanan anak balita a.
Permasalahan 1. Masih adanya balita yang tidak datang menimbang ke sarana
pelayanan kesehatan secara teratur sehingga tidak mencapai paripurna balita. 2. Pelaksanaan skrining DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang) belum
dapat dilaksanakan dengan maksimal. LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
46
b.
Solusi 1. Dilaksanakannya
refreshing
meningkatkan
pengetahuan
pada
kader
kesehatan
Posyandu balita
untuk
paripurna,
dilaksanakannya penyuluhan secara teratur pada masyarakat yang dilakukan olrh petugas kesehatan atau kader posyandu serta dilaksanakannya skrening kesehatan di TK atau PAUD. 2. Diadakannya pelatihan DDTK bagi guru TK dan kader Posyandu.
9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada usia 6-24 bulan Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada karena capaian target sudah sesuai dengan target SPM di Kota Madiun 10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada karena capaian target sudah sesuai SPM di Kota Madiun 11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada capaian target sudah sesuai dengan target SPM di Kota Madiun 12. Cakupan peserta KB aktif a.
Permasalahan Masih adanya Pasangan Usia Subur yang belum KB dan kejadian kehamilan yang tidak diinginkan masih tinggi karena rendahnya pengetahuan reproduksi di usia remaja.
b.
Solusi Berkoordinasi dengan PLKB tentang validasi data dan konseling KB pada PUS serta lebih ditingkatkan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi pada PUS dan usia remaja.
13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit a.
Penemuan penderita AFP Capaian kinerja untuk indikator ini sudah sesuai dengan target SPM di Kota Madiun dan capaiannya mengalami peningkatan dibandingkan pada Tahun 2013.
b.
Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita 1) Permasalahan
Kurang tertibnya petugas dalam pelakanaan tatalaksana penemuan penderita Pneumonia sehingga tidak terjarinya penderita Pneumonia secara keseluruhan.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
47
Kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih sehingga penemuan penderita Pneumonia tidak optimal.
2) Solusi
Adanya pelatihan dan refreshing pada tenaga kesehatan tentang tatalaksana pemeriksaan Pneumonia.
Penambahan tenaga kesehatan yang terlatih di Puskesmas dan Rumah Sakit
c.
Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif 1) Permasalahan
Masih ditemukannya suspek TB yang tidak mau dirujuk untuk periksa dahak (stigma masih tinggi)
Kecenderungan penderita untuk drop out dalam minum obat karena merasa sudah sembuh sehingga tidak menyelesaikan pengobatan.
Di
Rumah
Sakit
milik
pemerintah
kota
masih
belum
tersedianya Dokter Spesialis Paru yang menangani TB secara optimal, selama ini masih menggunakan jasa dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam.
Kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih dengan sistem pencatatan dan pelaporan penderita TB sehingga banyak pasien TB yang lolos dari pencatatan.
Penemuan penderita TB yang berasal dari luar kota pada Tahun 2014 dikembalikan ke asal tempat tinggal penderita, hal tersebut dilakukan supaya tenega kesehatan terdekat dengan tempat tinggal pasien bisa lebih intensif dalam pemantauan pengobatan penderita, sehingga drop out minum obat bisa diperkecil kejadiannya.
2) Solusi
Peningkatan
pengetahuan
penyakit
TB
dengan
cara
penyuluhan kepada suspek TB, kelompok resiko tinggi dan masyarakat.
Meningkatkan motivasi penderita baik melalui peran kader sebagai PMO atau pada penderita sebelum diobati.
Pada Tahun 2015 sudah direncanakan adanya Dokter spesialis Paru di RS milik pemerintah Kota Madiun.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
48
Ditingkatkan pelaksanaan refeshing dan monitoring dari Dinas Kesehatan sebagai koordinator pelaksanaan sehingga petugas di
pelayanan
kesehatan
lebih
taat
dalam
pelaksanaan
tatalaksana pencatatan dan pelaporan penderita TB.
Berkoordinasi dengan tenaga kesehatan di luar wilayah dalam pengobatan pasien TB.
d.
Penemuan dan penanganan DBD Pada indikator ini pencapaian kinerja telah sesuai dengan target SPM Kota Madiun yaitu 100% tetapi masih terus ditinggatkan kewaspadaan DBD di masyarakat, yaitu pembiasaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) ditanamkan sejak dini.
e.
Penanganan penderita diare Pencapaian kinerja pada indikator ini telah mencapai target SPM Kota Madiun yaitu 200%. Pencapaian yang melebihi 100% ini berkaitan karena perubahan pada sasaran Perkiraan penderita diare yaitu 214/1.000 x jumlah penduduk, sedangkan terget penemuan penderita diare 10% x Perkiraan penderita. Data yang diperoleh merupakan data dari pasien yang berobat di sarana pelayanan kesehatan di Kota Madiun baik dari pasien penduduk Kota Madiun dan pasien penduduk diluar kota, sehingga melebihi target penemuan penderita Diare di Kota Madiun. Selain itu data yang diperoleh juga mendapatkan data laporan dari Kader Posyandu yang berasal dari informasi warga adanya salah satu warga yang menderita Diare.
14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin a.
Permasalahan Masih
adanya
pasien
masyarakat
miskin
yang
masih
belum
miskin
yang
belum
menggunakan pelayanan kesehatan dasar. b.
Solusi Memberikan
informasi
ke
masyarakat
menggunakan pelayanan kesehatan, jenis-jenis pelayanan kesehatan apa saja yang bisa diperoleh apabila menggunakan kartu Jamkesmas dan Jamkesda. 15. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien miskin a.
Permasalahan
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
49
Dengan dilaksanakannya Sistem JKN oleh BPJS sehingga data pasien Jamkesmas dimasukkan ke dalam data BPJS dimana didalamnya tidak terpilah jenis jaminan kesehatan di dalamnya, jaminan kesehatan bisa berasal dari Jamkesmas, Askes, Asuransi TNI Polri dan jaminan kesehatan lainnya.
Kesulitan dalam mendapatkan data capaian dimana data yang diperoleh merupakan data dari laporan kunjungan dari Puskesmas yang diberi rujukan ke Rumah Sakit, sehingga data tidak dapat menggambarkan sistem rujukan pasien jaminan kesehatan di Kota Madiun. Sistem rujukan selain dari Puskesmas juga berasal dari Dokter Keluarga.
b.
Solusi
Berkoordinasi dengan pihak terkait dalam pemecahannya karena berkaitan dengan kebijakan dalam hal pelaporan.
Perlunya pengkajian ulang dalam pelaksanaan indikator ini karena setiap tahun kendala selalu sama yaitu cara pengambilan data.
16. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota Tidak ada permasalahan karena seluruh Rumah Sakit di Kot Madiun sudah memenuhi persyaratan gawat darurat level 1. Pada Tahun 2014 jumlah Rumah Sakit di Kota Madiun menjadi 8 RS, kesemuanya sudah memenuhi persyaratan gawat darurat level 1. 17. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jamk Pencapaian kinerja pada indikator ini sudah sesuai dengan target SPM Kota Madiun yaitu 100%. Pencapaian ini dikarenakan sudah adanyakan kesadaran dari masyarakat dalam pelaporan KLB dan penanganan gerak cepat dari petugas kesehatan dalam menangani KLB. 18. Cakupan desa siaga Permasalahan dan Solusi untuk indikator SPM ini masih belum terlihat karena cakupan di setiap tahunnya sudah 100%.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
50
E. BIDANG KESENIAN 1. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kota Madiun, sesuai
dengan
Peraturan
Menteri
Kebudayaan
dan
Pariwisata
No.
PM.106/HK.501/MKP/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian, adalah sebagai berikut: a. Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Bidang Kesenian b. Sarana dan Prasarana
2. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional JENIS
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PELAYANAN
INDIKATOR
DASAR
BATAS WAKTU
NILAI
PENCAPAIAN (TAHUN)
Pelindungan,
Cakupan Kajian Seni 50%
100%
2014
Pengembangan,
Cakupan Fasilitasi Seni 30%
100%
2014
dan Pemanfaatan Cakupan Gelar Seni 75%
100%
2014
Bidang Kesenian
100%
2014
100%
2014
Cakupan Tempat 100%
100%
2014
Cakupan Organisasi 34%
100%
2014
Sarana
Cakupan Misi Kesenian 100%
dan Cakupan
Prasarana
Sumber
Daya
Manusia Kesenian 25%
3. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesenian di Daerah JENIS PELAYANAN DASAR Perlindungan, Pengembangan, Pemanfaatan Kesenian
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR
Cakupan Kajian dan Seni 50% Bidang Cakupan Fasilitasi Seni 30%
NILAI
CAPAIAN INDIKATOR SPM
100%
100%
100%
100%
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
51
JENIS PELAYANAN DASAR
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR
NILAI
Cakupan Gelar Seni 75%
100%
100%
Misi
100%
100%
Cakupan Sumber Daya Manusia Kesenian 25%
100%
100%
Cakupan Tempat 100% Cakupan Organisasi 34%
100%
100%
100%
100%
Cakupan Kesenian 100%
Sarana dan Prasarana
CAPAIAN INDIKATOR SPM
Penjelasan : a. Cakupan kajian seni sebesar 50% sampai tahun 2014 adalah minimal melakukan 8 (delapan) jenis kegiatan dari 15 (lima belas) jenis kegiatan yang termasuk dalam kategori kajian seni yaitu 1)seminar; 2) sarasehan; 3) diskusi; 4) bengkel seni; 5) penyerapan narasumber; 6) studi kepustakaan; 7) penggalian seni; 8) eksperimentasi; 9) rekonstruksi; 10) revitalisasi; 11) konservasi; 12) studi banding; 13) inventarisasi; 14) dokumentasi, dan 15) pengemasan bahan kajian. Kajian seni yg telah dilaksanakan Pemkot Madiun pada Tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1)
Seminar
2)
Sarasehan
3)
Diskusi
4)
Bengkel Seni (Workshop)
5)
Penyerapan Nara Sumber
6)
Studi kepustakaan
7)
Eksperimentasi
8)
Revitalisasi
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
52
9)
Inventarisasi
10)
Dokumentasi
11)
Pengemasan bahan kajian
b. Cakupan fasilitasi seni sebesar 30% sampai tahun 2014 adalah minimal melakukan 3 (tiga) jenis kegiatan dari 7 (tujuh) jenis kegiatan yang termasuk kategori fasilitias pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan bidang kesenian yaitu 1)penyuluhan substansial maupun teknikal; 2) pemberian bantuan; 3) bimbingan organisasi; 4) kaderisasi; 5) promosi; 6) penerbitan dan pendokumentasian, dan 7) kritik seni. Fasilitasi seni yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota Madiun pada Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
c.
1)
Penyuluhan Subtansial maupun teknikal
2)
Pemberian bantuan
3)
Bimbingan Organisasi
4)
Kaderisasi
5)
Promosi
6)
Penerbitan dan pendokumentasian
7)
Kritik seni
Cakupan gelar seni sebesar 75% sampai tahun 2014 adalah minimal melakukan 3 (tiga) jenis kegiatan dari 4 (empat) jenis kegiatan yang termasuk kategori wujud gelar seni bidang kesenian yaitu 1) pergelaran; 2) pameran; 3) festival, dan 4) lomba. Kegiatan Gelar Seni yang telah dilaksanakan oleh Pemkot Madiun pada Tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1)
pergelaran
2)
Pameran
3)
Festival
4)
Lomba
d. Cakupan misi kesenian sebesar 100% sampai tahun 2014 adalah melakukan 1 (satu) kali satu dalam 1 (satu) tahun melakukan pertukaran budaya, diplomasi atau promosi kesenian di daerahnya atau ke luar daerah. Misi kesenian yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota Madiun pada Tahun 2014 adalah promosi kesenian.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
53
e. Cakupan sumber daya manusia kesenian sebesar 25% sampai tahun 2014 adalah minimal tersedianya sumber daya manusia sejumlah 3 (tiga) orang dari 7 (tujuh) kategori sumber daya. SDM kesenian pada Pemerintah Kota Madiun sampai Tahun 2014 adalah sejumlah 7 (tujuh) kategori f.
Cakupan tempat sebesar 100% sampai tahun 2014 adalah tersedianya tempat untuk menggelar seni pertunjukan dan untuk pameran, serta tempat untuk memasarkan karya seni untuk mengembangkan industry budaya. Pemerintah Kota Madiun sampai dengan Tahun 2014 telah memiliki tempat untuk menggelar seni pertunjukan dan untuk pameran, serta tempat untuk memasarkan karya seni untuk mengembangkan industry budaya, yaitu Gedung Kesenian Kota Madiun
g. Cakupan organisasi sebesar 34% sampai tahun 2014 adalah minimal melaksanakan 2 (dua) bentuk organisasi dari 3 (tiga) kategori bentuk organisasi. Pemerintah Kota Madiun sampai dengan Tahun 2014 telah melaksanakan 2 (dua) Organisasi yaitu a. Organisasi struktural yang menangani kesenian b. Lembaga / Dewan Kesenian
4. Alokasi Anggaran Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian yang direalisasikan melalui dana APBD sebesar Rp. 1.439.500,-.
5. Dukungan Personil Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian sejumlah 7 (tujuh) orang
di bidang
Kebudayaan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun dan para pelaku seni budaya di Kota Madiun. 6. Permasalahan dan Solusi Dalam pelaksanaan penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, yaitu antara lain:
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
54
a.
Masih kurangnya tenaga/pegawai yang menangani kebudayaan di Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan, Kebudayaaan, Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun sehingga dapat menghambat kinerja dan fungsi layanan SKPD terhadap masyarakat;
b.
Selama ini dari tahun ke tahun, kegiatan yang dilakukan Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan, Kebudayaaan, Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun bersifat kegiatan rutinitas. Padahal masih banyak kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan, Kebudayaaan, Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun (telah tercantum dalam matrik kegiatan rencana strategis/renstra 5 tahun) namun karena keterbatasan pagu anggaran belum dapat direalisasikan semua. Untuk tahun 2014 Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan, Kebudayaaan, Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun telah melaksanakan 14 (empat belas) kegiatan di bidang kesenian, dan telah mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Dalam menghadapi permasalahan tersebut di atas, Dinas Pendidikan,
Kebudayaaan, Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun telah melakukan berbagai upaya antara lain yaitu: a.
Mengusulkan tenaga tambahan dengan kualifikasi S1 atau Sarjana Seni yang masih muda atau fresh graduate;
b.
Mengajukan penambahan pagu anggaran lewat dana APBD agar kegiatan yang dapat dilaksanakan bisa bervariasi dan berkembang.
F. BIDANG KETENAGAKERJAAN 1. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Madiun, sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan, adalah sebagai berikut: a.
Pelayanan Pelatihan Kerja
b.
Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja
c.
Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
d.
Pelayanan Kepesertaan Jamsostek
e.
Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
55
2. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional JENIS
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BATAS WAKTU
PELAYANAN
NILAI PENCAPAIAN
INDIKATOR
DASAR
(TAHUN)
Pelayanan
Besaran tenaga kerja yang
Pelatihan Kerja
mendapatkan
pelatihan
60%
2016
60%
2016
40%
2016
50%
2016
50%
2016
45%
2016
50%
2016
berbasis kompetensi Besaran tenaga kerja yang mendapatkan
pelatihan
kewirausahaan Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
Pelayanan Penyelesaian
Besaran
Kasus
yang
Perselisihan
diselesaikan
Hubungan
Perjanjian Bersama (PB)
dengan
Industrial Pelayanan
Besaran pekerja/buruh yang
Kepesertaan
menjadi
Jamsostek
Jamsostek aktif
Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan
peserta
Besaran
program
Pemeriksaan
Perusahaan Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan
3. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketenagakerjaan di Daerah JENIS
STANDAR PELAYANAN
CAPAIAN
PELAYANAN
MINIMAL
INDIKATOR
DASAR
INDIKATOR
Pelayanan
Besaran
Pelatihan Kerja
yang
Tenaga
pelatihan
kerja
NILAI
SPM
78%
80 %
mendapatkan berbasis
kompetensi
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
56
JENIS
STANDAR PELAYANAN
CAPAIAN
PELAYANAN
MINIMAL
INDIKATOR
DASAR
NILAI
SPM
65%
66,67 %
kerja
70%
79,54 %
yang
100%
91,67 %
80%
89,72 %
Pemeriksaan
23%
10,55 %
yang
50%
56,569 %
INDIKATOR Besaran
Tenaga
yang
kerja
mendapatkan
pelatihan kewirausahaan Pelayanan
Besaran
pencari
Penempatan
yang ditempatkan
Tenaga Kerja Pelayanan
Besaran
Kasus
Penyelesaian
diselesaikan
Perselisihan
Perjanjian Bersama (PB)
dengan
Hubungan Industrial Pelayanan
Besaran
pekerja/buruh
Kepesertaan
yang
Jamsostek
Jamsostek aktif
Pelayanan
Besaran
Pengawasan
Perusahaan
menjadi
peserta
Ketenagakerjaan Pelayanan
Perusahaan
Pengawasan
menerapkan
Standart
Ketenagakerjaan
Keselamatan
dan
Kesehatan Kerja Perhitungan: a. Besaran Tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi adalah: Jumlah tenaga kerja yang dilatih -------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jumlah pendaftar pelatihan berbasis kompetensi 180 --------------- x 100% = 80% 295 b. Besaran Tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan adalah: Jumlah tenaga kerja yang dilatih ------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jumlah pendaftar pelatihan kewirausahaan
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
57
40 --------------- x 100% = 66,67% 60 c.
Besaran pencari kerja yang ditempatkan adalah: Jumlah pencari kerja yg ditempatkan ------------------------------------------------- x 100% = .....% Jumlah pencari kerja yg terdaftar 809 --------------- x 100% = 79,54% 1.017
d. Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB) adalah: Jumlah kasus yg diselesaikan melalui PB ----------------------------------------------------- x 100% = .....% Jumlah kasus yg dicatatkan 11 --------------- x 100% = 91,67% 12 e. Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta Jamsostek aktif adalah: Jumlah pekerja/buruh peserta Jamsostek aktif ----------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jumlah pekerja/buruh 10.409 --------------- x 100% = 89,72% 11.601 f.
Besaran Pemeriksaan Perusahaan adalah: Jumlah perusahaan yg telah diperiksa ------------------------------------------------- x 100% = .....% Jumlah perusahaan yg terdaftar 40 --------------- x 100% = 10,55% 379
g. Besaran pengujian peralatan di perusahaan adalah: Jumlah peralatan yg telah diuji ----------------------------------------- x 100% = .....% Jumlah peralatan yg terdaftar
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
58
112 --------------- x 100% = 56,56% 198 4. Alokasi Anggaran Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan pada Tahun 2014 sebesar Rp. 4.019.066.000,00 dengan rincian sebagai berikut: a.
APBD sebesar Rp. 3.255.286.000,00
b.
APBN sebesar Rp. 763.780.000,00
c.
Sumber dana lain yang sah sebesar Rp. 0,00
5. Dukungan Personil Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan sebanyak 13 orang PNS pada Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Madiun 6. Permasalahan dan Solusi Dalam pelaksanaan penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan tahun 2014 terdapat indikator SPM yang belum mencapai target yaitu Besaran Pemeriksa Perusahaan dimana perbandingan antara jumlah perusahaan yang telah diperiksa lebih sedikit dari perusahaan yang
terdaftar.
Jumlah
perusahaan
yang
telah
diperiksa
sejumlah
40
perusahanaan dibanding dengan jumlah perusahaan yang terdaftar sejumlah 379 perusahaan dan hasil capaian sebesar 10,55%. Hasil capaian tersebut jauh dibawah target daerah untuk tahun 2014 sebesar 23%. Hal ini disebabkan Kurangnya SDM dikarenakan untuk kegiatan pemeriksaan perusahaan setiap pemeriksa harus memiliki standart pengawasan (fungsional)/ tenaga khusus yang bersertifikasi, sedangkan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Madiun hanya memiliki 1 (satu) personil dan telah menduduki jabatan struktural. Upaya Dinas Tenaga Kerja untuk mengatasi permasalahan indikator SPM yang belum mencapai target adalah dengan membuat usulan permohonan pertambahan personil yang memenuhi kreteria pendidikan dan nantinya akan diberikan pendidikan dan pelatihan sebagai tenaga pengawas.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
59
G. BIDANG SOSIAL 1. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan
oleh Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Madiun, sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No. 129 / HUK / 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, adalah sebagai berikut: a. Pemberian bantuan sosial bagi PMKS skala Kabupaten/Kota b. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial skala Kabupaten/Kota c. Penyediaan sarana prasarana panti sosial skala kab/kota d. Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti skala kab,/kota e. Bantuan sosial bagi korban bencana skala kabupaten/kota f. Evakuasi korban bencana skala Kabupaten/Kota g. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial terlantar yang berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu 2. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional STANDAR PELAYANAN MINIMAL JENIS PELAYANAN DASAR Pemberian bantuan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial skala Kabupaten/Kota Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial skala Kabupaten/Kota
INDIKATOR Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya Penyediaan sarana Persentase (%) panti sosial prasarana panti sosial skala kabupaten/kota yang skala Kabupaten/Kota menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
BATAS WAKTU NILAI PENCAPAIAN (TAHUN)
80%
2008-2015
80%
2008-2015
80%
2008-2015
60
STANDAR PELAYANAN MINIMAL JENIS PELAYANAN DASAR Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti skala Kabupaten/Kota Bantuan sosial bagi korban bencana skala Kabupaten/Kota Evakuasi korban bencana skala Kabupaten/Kota
Pelaksanaan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial
BATAS WAKTU NILAI PENCAPAIAN (TAHUN)
INDIKATOR Persentase (%) wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial Persentase (%) korban bencana skala kabupaten/kota yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat Persentase (%) korban bencana skala kabupaten/kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap Persentase (%) penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
60%
2008-2015
80%
2008-2015
80%
2008-2015
40%
2008-2015
3. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial di Daerah JENIS PELAYANAN DASAR
Pemberian bantuan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial skala Kota
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR
Persentase (%) PMKS skala Kab/Kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
TARGET DAERAH
72%
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
CAPAIAN INDIKATOR SPM
72,26%
61
JENIS PELAYANAN DASAR
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR
Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Sosial Skala Kota
Persentase (%) PMKS skala Kab/ Kota yang menerima program pemberdayaan KUBE atau kelompok sosial ekonomi sejenisnya
Penyediaan Sarana Prasarana panti sosial skala kota
Persentase (%) panti sosial skala kab/ kota yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti skala kota
Persentase (%) wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (WKSBM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
Bantuan Sosial bagi korban bencana skala kota
Persentase (%)korban bencana skala kota yang menerima bantuan social selama masa tanggap darurat
Evakuasi Persentase (%) korban korban bencana kab/kota yang bencana skala dievakuasi dengan kota menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap Pelaksanaan dan pengembangan bantuan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial
Persentase (%) penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
TARGET DAERAH
CAPAIAN INDIKATOR SPM
72%
74,62%
71%
100%
10%
10%
100%
100%
100%
100%
10%
68,81%
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
62
4. Alokasi Anggaran Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial pada Tahun 2014 sebesar Rp. 2.303.867.000,00 dengan rincian sebagai berikut: a. APBD sebesar Rp. 2.213.867.000,00 b. APBN sebesar Rp. 90.000.000,00 c.
Sumber dana lain yang sah sebesar Rp. 0,00
5. Dukungan Personil Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial sejumlah 10 orang 6. Permasalahan dan Solusi FAKTOR KETIDAKBERHASILAN
SOLUSI KEGIATAN/ INDIKASI PROGRAM diadakan rapat koordinas dengan dinas terkait
NO
INDIKATOR SPM
1
Prosentase (%) PMKS skala kab/ kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Koordinasi dengan dinas terkait
2
Persentase (%) Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
program kegiatan awal yang baru dilaksanakan
3
Persentase (%) penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
Anggaran untuk Usulan jaminan sosial anggaran ke penyandang cacat APBD dan APBN fisik dan mental sebesar Rp. 300.000,per tahun sejumlah 75 orang tuan dan untuk lanjut usia tidak potensial sebesar Rp. 500.000,- per tahun sejumlah 54 orang dan untuk cacat fisik diberi bantuan berupa peralatan
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
KETERANGAN melaksanakan pemberian bantuan sesuai dengan tupoksi Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Madiun
dijadikan program kegiatan lanjutan ditahun berikutnya
63
H. BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang
Komunikasi
dan
Informatika,
sesuai
dengan
Peraturan
Menteri
Komunikasi dan Informatika Nomor: 22/PER/M.KOMINFO/12/2010 tentang Standar
Pelayanan
Minimal
Bidang
Komunikasi
dan
Informatika
di
Kabupaten/Kota, adalah sebagai berikut : a. Pelaksanaan Diseminasi Informasi Nasional, melalui: - Media massa seperti majalah, radio dan televisi - Media baru seperti website (media online) - Media tradisional seperti pertunjukan rakyat - Media interpersonal seperti sarasehan, ceramah/diskusi dan lokakarya - Media luar ruang seperti media buletin, leaflet, booklet, brosur, spanduk dan baliho. b. Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat. 2. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional JENIS PELAYANAN DASAR
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
WAKTU INDIKATOR
NILAI
PENCAPAIAN (TAHUN)
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Diseminasi
pendistribusian
Informasi
nasional melalui :
Nasional
BATAS
a) media
diseminasi
dan
informasi massa
seperti
majalah, radio, dan televisi; b) media baru seperti website (media online); c) media
tradisional
seperti
pertunjukan rakyat;
12 kali/tahun setiap hari 12 kali/tahun
d) media interpersonal seperti sarasehan, ceramah/diskusi, dan lokakarya; dan/atau
2014 2014 2014
12 kali/tahun setiap
2014
kecamatan e) media luar ruang seperti media
buletin,
leaflet,
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
12 kali/tahun
2014
64
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
BATAS WAKTU
PELAYANAN
INDIKATOR
DASAR
NILAI
PENCAPAIAN (TAHUN)
booklet, brosur, spanduk, dan baliho Pengembangan Cakupan
pengembangan
dan
dan
pemberdayaan
Kelompok
Pemberdayaan
Informasi Masyarakat di Tingkat
Kelompok
Kecamatan
50%
2014
Informasi Masyarakat 3. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Komunikasi dan Informatika di Daerah JENIS
STANDAR PELAYANAN MINIMAL CAPAIAN
PELAYANAN
INDIKATOR
DASAR
NILAI
Pelaksanaan
Pelaksanaan diseminasi
Diseminasi
dan
Informasi
informasi
Nasional
melalui:
INDIKATOR
SKPD PENANGGUNG JAWAB
pendistribusian nasional
a) media
massa
seperti:
12 kali/
- radio
tahun
- majalah - Televisi;
Setiap hari
Dishubkominfo,
Setiap bulan
Bagian Humas
Setiap bulan
dan Protokol
b) media baru seperti
website
(media
online);
Bagian Humas setiap hari
Setiap hari
dan Protokol, Bagian Organisasi
c) media
tradisional
seperti pertunjukan rakyat; d) media interpersonal seperti
sarasehan,
12 kali/
-
-
12 kali/
12 kali/
Bagian Humas
tahun
tahun
dan Protokol
tahun
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
65
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
CAPAIAN
PELAYANAN DASAR
INDIKATOR
NILAI
ceramah/diskusi,
setiap
dan
lokakarya;
dan/atau e) media
INDIKATOR
SKPD PENANGGUNG JAWAB
kecama tan
luar
ruang
seperti
media
buletin,
leaflet,
booklet,
brosur,
12 kali/
12 kali/
Bagian Humas
tahun
tahun
dan Protokol
100%
100%
spanduk, dan baliho Pengembangan Cakupan pengembangan dan
dan
pemberdayaan
Pemberdayaan
Kelompok
Kelompok
Masyarakat di Tingkat
Informasi
Kecamatan
Informasi
Bagian Humas dan Protokol
Masyarakat 4. Alokasi Anggaran Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Komunikasi dan Informatika direalisasikan melalui SKPD sebagai berikut: a. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Madiun Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Komunikasi dan Informatika pada Tahun 2014 di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Madiun yang bersumber dari APBD Kota Madiun sebesar Rp.741.725.000,- dengan rincian sebagai berikut: 1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media massa, terdiri dari : a) Kegiatan Pengelolaan operasional Radio Suara Madiun dengan alokasi anggaran Rp.50.000.000,- ; b) Kegiatan Pengadaaan alat-alat penyiaran radio dengan alokasi anggaran Rp.451.725.000,- ; c) Kegiatan Pengurusan Ijin Stasiun Radio (ISR) LPPL Radio Suara Madiun dengan alokasi anggaran Rp.30.000.000,- ;
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
66
d) Kegiatan Kerjasama dan Kemitraan Media dengan alokasi anggaran Rp.25.000.000,- ; e) Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Informasi dengan alokasi anggaran Rp.50.000.000,- . 2) Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Informasi dan Komunikasi dengan kegiatan Pelatihan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi dengan alokasi anggaran Rp.25.000.000,- . 3) Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi yang terdiri dari kegiatan : a) Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian sarana postel dengan alokasi anggaran Rp.50.000.000,- ; b) Kegiatan Pengecekan software/ program warnet dan game online dengan alokasi anggaran Rp.60.000.000,- . b.
Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Madiun Program Pengembangan Komunikasi informasi dan Media Massa dengan kegiatan sebesar Rp. 2.281.832.000,- dengan rincian sebagai berikut: a. APBD sebesar Rp 2.281.832.000,b. APBN sebesar Rp 0,c. Sumber dana lain yang sah sebesar Rp 0,-
5. Dukungan Personil Selain itu Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Komunikasi dan Informatika Kota Madiun sejumlah 10 orang pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan 17 orang untuk Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Madiun.
6. Permasalahan dan Solusi Dalam pelaksanaan penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Komunikasi dan Informatika di Kota Madiun terdapat beberapa kendala yang dihadapi antara lain sebagai berikut: Permasalahan :
Dalam pelaksanaan penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Komunikasi dan Informatika pada indikator media tradisional seperti
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
67
pertunjukan rakyat belum mencapai target karena masih lintas sektoral sehingga terkendala pada teknis pelaksananya
SKPD yang menangani urusan bidang komunikasi dan informatika
tidak
dalam satu lembaga;
Terbatasnya SDM yang berkompeten di bidang komunikasi dan informatika
Solusi :
Meningkatkan koordinasi antar SKPD yang menangani urusan bidang komunikasi dan informatika;
Mengoptimalkan SDM yang tersedia dan melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas SDM bidang Kominfo dan mengikutsertakan pelatihan yang dilaksanakan Provinsi dan Pemerintah Pusat.
I. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP 1. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kantor Lingkungan Hidup Kota Madiun, sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota yang diperjelas oleh Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, adalah sebagai berikut: a. pelayanan pencegahan pencemaran air b. pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak c. pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa d. pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. 2. INDIKATOR DAN NILAI STANDAR PELAYANAN MINIMAL SERTA BATAS WAKTU
PENCAPAIAN
STANDAR
PELAYANAN
MINIMAL
SECARA
NASIONAL
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
68
INDIKATOR
NILAI
BATAS WAKTU PENCAPAIAN (TAHUN)
Pelayanan
prosentase juml. usaha dan/
20%
2009
pencegahan
atau kegiatan yang mentaati
40%
2010
pencemaran air
persyaratan administrasi dan
60%
2011
teknis pencegahan
80%
2012
pencemaran air
100%
2013
Pelayanan
prosentase jumlah usaha
20%
2009
pencegahan
dan/atau kegiatan sumber
40%
2010
yang
60%
2011
persyaratan
80%
2012
100%
2013
lahan
20%
2009
JENIS PELAYANAN DASAR
pencemaran dari
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
udara tidak
sumber
bergerak
tidak memenuhi
bergerak
administratif
dan
teknis
pencegahan
pencemaran
udara Pelayanan informasi prosentase
luasan
status
kerusakan dan/atau
tanah
untuk
40%
2010
lahan
dan/atau produksi
biomassa
yang
60%
2011
tanah
untuk telah
ditetapkan
dan
80%
2012
100%
2013
produksi biomassa
diinformasikan status kerusakannya
Pelayanan lanjut
tindak prosentase
jumlah
20%
2009
pengaduan pengaduan
masyarakat
40%
2010
dugaan
60%
2011
dan/atau
80%
2012
100%
2013
masyarakat adanya
akibat akibat
adanya
dugaan pencemaran
pencemaran
perusakan
lingkungan
dan/atau perusakan hidup yang ditindaklanjuti lingkungan hidup
3. REALISASI CAPAIAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
69
JENIS PELAYANAN DASAR
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR
Pelayanan
Prosentase
pencegahan
jumlah usaha
pencemaran air
dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan
teknis
BATAS WAKTU
TARGET DAERAH
CAPAIAN INDIKATOR SPM
2009
-
-
KET
NILAI Belum
20%
melaksanakan SPM
40%
2010
40%
40,91%
60%
2011
60%
63,6%
80%
2012
80%
81,21%
100%
2013
100%
81,81%
100%
2014
100%
88,89%
pencegahan pencemaran air Pelayanan
Prosentase
pencegahan
jumlah usaha
pencemaran
dan/atau
udara
dari kegiatan
sumber
tidak sumber
bergerak
tidak
bergerak yang memenuhi persyaratan
Belum
20%
2009
-
-
melaksanakan SPM
40%
2010
40%
50%
60%
2011
60%
100%
80%
2012
80%
100%
100%
2013
100%
100%
100%
2014
100%
100%
administratif dan
teknis
pencegahan pencemaran udara Pelayanan
Prosentase
informasi status luasan
lahan
Belum
20%
2009
-
-
SPM
kerusakan lahan dan/atau dan/atau tanah tanah untuk
Parameter
untuk
produksi produksi
biomassa
40%
2010
40%
0%
yang
diukur
tidak
sesuai
dengan
biomassa yang
melaksanakan
PP
No. 150/2000
telah
ditetapkan
60%
2011
40%
80%
2012
80%
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
20% Semua analisa
70
JENIS PELAYANAN DASAR
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR
BATAS WAKTU
TARGET DAERAH
CAPAIAN INDIKATOR SPM
NILAI
dan
60%
redoks melampaui
diinformasikan status
KET
baku mutu
100%
2013
100%
100%
kerusakannya
Semua analisa
100%
2014
100%
100%
redoks melampaui baku mutu
Pelayanan tindak
Prosentase lanjut jumlah
pengaduan
pengaduan
masyarakat
masyarakat
akibat
Belum
20%
2009
-
-
SPM 6 pengaduan yang
dugaan
pencemaran
pencemaran
masuk
dapat
adanya akibat adanya
dugaan
melaksanakan
terselesaikan
40%
2010
60%
100%
dengan catatan kasus
dan/ atau pe- dan/atau rusakan
perusakan
lingkungan
lingkungan
hidup
hidup
yang
ditindaklanjuti
1 tidak
ditemukan lokasinya
60%
2011
70%
100%
80%
2012
80%
100%
90%
2013
90%
100%
100%
2014
100%
100%
5 pengaduan terselesaikan 9 pengaduan terse lesaikan
2 pengaduan terse lesaikan
Perhitungan: a. Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air adalah: Jumlah usaha dan/atau kegiatan yg telah mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jumlah usaha dan/atau kegiatan yg diawasi 16 --------------- x 100% = 88,89 % 18
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
71
b. Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara adalah: Jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tdak bergerak yg telah memenuhi persyaratan administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara --------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yg potensial mencemari udara yg telah diinventarisasi 2 --------------- x 100% = 100% 2 c. Prosentase luasan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya adalah: Luasan lahan yg telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah utk produksi biomassa pada tahun berjalan --------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Luasan lahan yg diperuntukkan sebagai lahan dan/ atau tanah utk produksi biomassa 1543,43 --------------- x 100% = 100% 1543,43 d. Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti adalah: Jmlh pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yg ditindaklanjuti ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh pengaduan yg diterima instansi lingkungan hidup Kota dalam satu tahun 2 --------------- x 100% = 100% 2 4. Alokasi Anggaran Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 13 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Madiun Tahun
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
72
Anggaran 2014 dan Peraturan Walikota Madiun Nomor 39 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014 bahwa alokasi anggaran untuk SPM bidang
lingkungan hidup dialokasikan
dalam beberapa program dan kegiatan yaitu:
Kegiatan Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air , Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak dan Pelayanan Penyediaan Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah untuk Produksi Biomassa sebesar 50 juta ( lima puluh juta ) yang berasal dari APBD Kota Madiun
Kegiatan Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup sebesar 25 juta ( dua puluh lima juta rupiah ) yang berasal dari APBD Kota Madiun.
5. Dukungan Personil Penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal bidang lingkungan hidup didukung oleh Kantor Lingkungan Hidup sejumlah 22 orang. 6. Permasalahan dan Solusi Kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam penerapan dan pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut : 1.
Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air
Masalah Internal
Adanya
keterbatasan
anggaran
untuk
pelaksanaan
pelayanan
pencegahan pencemaran air, padahal target yang harus dicapai tiap tahunnya selalu mengalami kenaikkan.
Oleh karena itu untuk
mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan penganggaran yang cukup.
Belum didukung personel yang memadai ( baik dari segi jumlah maupun kemampuan ) dalam hal pelayanan pencegahan pencemaran air.
Masalah Eksternal
Belum optimalnya koordinasi dan kerjasama antara Kantor Lingkungan Hidup Kota Madiun dengan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dalam masalah SPM “ Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air “.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
73
Belum adanya kesadaran dari pemilik usaha dan / atau kegiatan untuk mentaati
persyaratan
administratif
maupun
teknis
pencegahan
pencemaran air. 2.
Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara Dari Sumber Tidak Bergerak
Masalah Internal
Adanya
keterbatasan
anggaran
untuk
pelaksanaan
pelayanan
pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak.
Oleh
karena itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan penganggaran yang cukup.
Belum didukung personel yang memadai ( baik dari segi jumlah maupun kemampuan ) dalam hal pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak.
Masalah Eksternal
Belum optimalnya koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Kota Madiun, dalam hal ini Kantor Lingkungan Hidup Kota Madiun dengan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dalam masalah SPM “ Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara Dari Sumber Tidak Bergerak “.
Belum adanya kesadaran dari pemilik usaha dan / atau kegiatan untuk mentaati
persyaratan
administratif
maupun
teknis
pencegahan
pencemaran udara dari sumber tidak bergerak. 3.
Pelayanan Informasi Status Kerusakan Lahan Dan/ Atau Tanah Untuk Produksi Biomassa
Masalah Internal
Adanya
keterbatasan
anggaran
untuk
pelaksanaan
pelayanan
informasi status kerusakan lahan dan/ atau tanah untuk produksi biomassa, padahal target yang harus dicapai tiap tahunnya selalu mengalami kenaikkan. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan penganggaran yang cukup.
Belum memadainya sarana prasarana berupa alat pemantauan tanah untuk produksi biomassa , misalnya ring sampler dan peralatan pengujian tanah lainnya .
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
74
Masalah Eksternal
Belum optimalnya koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Kota Madiun dalam hal ini Kantor Lingkungan Hidup dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam masalah SPM Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan /atau tanah untuk produksi biomassa.
4.
Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran Dan/ Atau Perusakan Lingkungan Hidup
Masalah Internal
Dalam masalah penganggaran dan pelaksanaan tindak lanjut pengaduan sangat tergantung dari permasalahan yang muncul di masyarakat , sehingga berakibat pada anggaran yang direncanakan, apabila kasus yang muncul banyak dan memerlukan analisa laboratorium diperlukan pendanaan yang memadai.
Belum terinternalisasi pos pengaduan masyarakat secara riil di lapangan.
Masalah Eksternal
Usaha/ kegiatan belum memiliki perilaku sadar lingkungan sehingga cenderung mengabaikan masalah yang dapat mencemari lingkungan.
Masyarakat belum memahami cara penyampaian informasi adanya dugaan pencemaran dan / atau perusakkan lingkungan.
Solusi Adapun langkah –langkah yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas antara lain :
Menyediakan penganggaran yang memadai agar target daerah dalam penerapan pelaksanaan SPM Bidang Lingkungan Hidup dapat terealisasi sesuai rencana.
Perlu adanya bimbingan teknis atau pelatihan untuk meningkatkan kapasitas personil dalam bidang pelayanan pencegahan pencemaran air, udara maupun tanah ,baik dari Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur ataupun Kementerian Lingkungan Hidup.
Melakukan sosialisasi tentang izin pembuangan air limbah kepada seluruh pemilik usaha dan/ atau kegiatan di wilayah Pemerintahan Kota Madiun yang mencakup persyaratan administrasi dan teknis sebagai upaya untuk pencegahan pencemaran air.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
75
Membina usaha skala kecil pada sentra- sentra industri tertentu dalam pengendalian pencemaran.
Pembinaan oleh Pemerintah Kota Madiun dengan cara memberikan sosialisasi kepada seluruh pemilik usaha dan kegiatan agar menerapkan ketentuan peraturan perundangan khususnya Keputusan Kepala Badan Pengendali Dampak Lingkungan Nomor 205 Tahun 1996 Tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Dari Sumber Tidak Bergerak agar pelaksanaan pemenuhan SPM di bidang lingkungan hidup dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Meningkatkan kualitas lingkungan melalui penurunan beban pencemaran yang masuk ke lingkungan:
a.
mendorong penaatan sumber pencemar memenuhi baku mutu.
b.
mendorong penggunaan bahan baku yg ramah lingkungan
Mengevaluasi dan mengembangkan pedoman, standar, kriteria dan peraturan pelaksanaan di bidang pengendalian pencemaran .
Melakukan publikasi di bidang pengendalian pencemaran sebagai bentuk akuntabilitas kepada publik.
J. BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG 1. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melaksanakan Standar Pelayanan Minimal adalah sebagai berikut: a. Sumber Daya Air b. Jalan c. Air Minum (penyediaan air minum, penyediaan sanitasi, penataan bangunan dan lingkungan serta penanganan pemukiman kumuh perkotaan) d. Cipta Karya e. Jasa Konstruksi f. Penataan Ruang
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
76
2. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL PELAYANAN INDIKATOR NILAI DASAR Sumber Daya Persentase tersedianya air baku Air untuk memenuhi kebutuhan pokok 100% minimal sehari-hari Persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada 70% sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya Jalan Persentase tingkat kondisi jalan 60% kota baik dan sedang Persentase terhubungnya pusatpusat kegiatan dan pusat produksi di wilayah kota Penyediaan Air Persentase penduduk yang Minum mendapatkan akses air minum Penyediaan Persentase penduduk yang Sanitasi terlayani sistem air limbah yang memadai Persentase pengurangan sampah di perkotaan Persentase pengangkutan sampah Persentase pengoperasian TPA Persentase penduduk yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun Penataan Persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan dan Bangunan (IMB) yang diterbitkan Lingkungan Penanganan Persentase berkurangnya luasan Permukiman permukiman kumuh di kawasan Kumuh perkotaan Perkotaan Pengembangan Persentase tersedianya 7 (tujuh) Sistem jenis informasi tingkat Kota pada Informasi Jasa Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi Konstruksi (SIPJAKI) Ijin Usaha Jasa Persentase tersedianya layanan ijin Konstruksi usaha jasa konstruksi dengan waktu penerbitan paling lama 10
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
BATAS WAKTU PENCAPAIAN (TAHUN) 2019
2019
2019
100%
2014
81,77%
2014
60%
2019
20%
2019
70%
2019
70%
2019
50%
2019
60%
2019
10%
2019
60%
2019
100%
2019
77
JENIS PELAYANAN DASAR
NILAI
BATAS WAKTU PENCAPAIAN (TAHUN)
Persentase tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah Kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital
100%
2019
Penyediaan Persentase tersedianya luasan RTH Ruang Terbuka Publik sebesar 20% dari luas Hijau (RTH) wilayah Kota/Kawasan perkotaan Publik
100%
2019
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR (sepuluh) hari kerja persyaratan lengkap
Informasi Penataan Ruang
setelah
3. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di Daerah STANDAR PELAYANAN MINIMAL JENIS PELAYANAN TARGET INDIKATOR DASAR DAERAH Sumber Daya Persentase tersedianya air baku Air untuk memenuhi kebutuhan pokok 100% minimal sehari-hari Persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada 87% sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya Jalan Persentase tingkat kondisi jalan 100% kota baik dan sedang Persentase terhubungnya pusatpusat kegiatan dan pusat produksi 100% di wilayah kota Penyediaan Air Persentase penduduk yang 84% Minum mendapatkan akses air minum Penyediaan Persentase penduduk yang Sanitasi terlayani sistem air limbah yang 10% memadai Persentase pengurangan sampah 20% di perkotaan Persentase pengangkutan sampah 75% Persentase pengoperasian TPA Persentase penduduk yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm,
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
CAPAIAN SPM 233,6%
75,19%
87,38% 100% 87,21% 1,32% 22.56% 64.61%
70%
100%
70%
78,19%
78
JENIS PELAYANAN DASAR
Penataan Bangunan dan Lingkungan Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan Pengembangan Sistem Informasi Jasa Konstruksi Ijin Usaha Jasa Konstruksi
Informasi Penataan Ruang
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TARGET INDIKATOR DAERAH selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun
Persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan Persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan Persentase tersedianya 7 (tujuh) jenis informasi tingkat Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi (SIPJAKI) Persentase tersedianya layanan ijin usaha jasa konstruksi dengan waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan lengkap Persentase tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah Kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital
Penyediaan Persentase tersedianya luasan RTH Ruang Terbuka Publik sebesar 20% dari luas Hijau (RTH) wilayah Kota/Kawasan perkotaan Publik
CAPAIAN SPM
100%
35,51%
10%
0%
100%
75%
100%
100%
50%
100%
70%
65,80%
Perhitungan: a. Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari. Tingkat capaiannya adalah: Jmlh ketersediaan air baku (m3/tahun) dari Instalasi Pengolah Air ------------------------------------------------------- x 100% = 233.6 % Jmlh kebutuhan air baku (m3/tahun) berdasar Target MDGs 10.580.900 --------------- x 100% = 233.6 % 4.529.139
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
79
b. Persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya. Tingkat capaiannya adalah: ∑ ketersediaan air irigasi (lt/det) pada setiap musim tanam ------------------------------------------------------- x 100% = 75,19% ∑ kebutuhan air irigasi (lt/det) berdasarkan rencana tata tanam 37872,46 --------------- x 100% = 75,19% 50363,85 c.
Persentase tingkat kondisi jalan kota baik dan sedang. Tingkat capaiannya adalah: ∑ akhir thn pencapaian SPM Panjang jalan memenuhi kondisi jalan baik dan sedang --------------------------------------------------------------------------------------- x 100% ∑ eksiting Panjang jalan Kota 356.610 --------------- x 100% = 87,38 % 408,114
d. Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi di wilayah kota. Tingkat capaiannya adalah: ∑
akhir thn pencapaian SPM
Panjang jalan penghubung pusat2 kegiatan dan pusat produksi --------------------------------------------------------------------- x 100% = 100% ∑ target keseluruhan Panjang jalan penghubung pusat2 kegiatan dan pusat produksi 408,114 --------------- x 100% = 100 % 408,114 e. Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum. Tingkat capaiannya adalah: Masyarakat terlayani ------------------------------------------ x 100% = 87,21 % Proyeksi Total masyarakat 180.355 --------------- x 100% = 87.21 % 206.810 f.
Persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai. Tingkat capaiannya adalah:
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
80
Jumlah penduduk yg terlayani tangki septik/MCK ------------------------------------------------------------- x 100% = 1,32 % Jmlh total penduduk seluruh Kota 2800 --------------- x 100% = 1,32 % 210.999 g. Persentase pengurangan sampah di perkotaan.
Jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengurangan volume sampah adalah: Jmlh fasilitas 3R di Kota x penduduk terlayani per fasilitas 3R = 1035 unit x 46 org = 47.610 orang
Tingkat capaian Persentase pengurangan sampah di perkotaan adalah: Jmlh penduduk yg dilayani melalui kegiatan pengurangan volume sampah ------------------------------------------------------- x 100% = 22,56% Jmlh total penduduk seluruh Kota 47.610 --------------- x 100% = 22,56% 210.999
h. Persentase pengangkutan sampah
Jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengangkutan sampah adalah: Kapasitas kendaraan pengangkut x 1000 x jmlh ritasi x jmlh truk --------------------------------------------------------------------------------- x 100% = .... Timbulan sampah 7 x 1.000 x 2 x 2 1. Dump Truck = --------------------- = 10.486 jiwa 2,67 7 x 1.000 x 2 x 24 = ------------------------ = 125.842 jiwa 2,67 Jadi kegiatan pengangkutan sampah yang dilakukan DKP Kota Madiun adalah : 2. Arm Roll
10.486 jiwa + 125.842 jiwa = 136.328 jiwa
Tingkat capaian persentase pengoperasian TPA adalah: Jmlh penduduk yg dilayani melalui keg. Pengangkutan sampah ---------------------------------------------------------------------------- x 100 Jmlh total penduduk perkotaan 136.328 jiwa --------------------x 100 = 64,61% 210.999 jiwa
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
81
i. Persentase pengoperasian TPA SPM Pengoperasian TPA sampah adalah frekuensi penutupan sel sampah (40%), kualitas pengolahan lindi (40%), dan penanganan gas (20%). Koefisien Pengoperasian TPA Kota Kecil/Sedang Open dumping = 0,0 Controlled landfill = 1,0 Koefisien Pengoperasian TPA Kota Besar/Metropolitan Open dumping = 0,0 Controlled landfill = 0,5 Sanitary landfill = 1,0 Koefisien Kualitas Pengolahan Lindi Efluen tidak memenuhi baku mutu = 0,0 Efluen memenuhi baku mutu = 1,0 Koefisien Penanganan Gas Tidak ditangani/tidak ada pipa pengumpul gas = 0,0 Ditangani hanya melalui pipa pengumpul gas = 0,5 Ditangani dengan dikumpulkan dan dibakar/dimanfaatkan = 1,0 Keterangan: A = Koefisien pengoperasian TPA B = Koefisien kualitas pengolahan lindi C = Koefisien penanganan gas Maka, Capaian Persentase pengoperasian TPA Kota Madiun adalah: (A x 40%) + (B x 40%) + (C x 20%) (1,0 x 40%) + (1,0 x 40%) + (1,0 x 20%) = 100% j. Persentase penduduk yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun.
Persentase penduduk yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota, adalah: Jmlh penduduk yg terlayani sistem drainase -------------------------------------------------------- = 78,19% Jmlh penduduk seluruh kota 165.000 --------------- x 100 = 78,19% 210.999
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
82
Persentase luasan yang masih tergenang di Kota, tingkat capaiannya adalah: Luas daerah masih tergenang (2 jam setelah hujan masih terendam > 30 cm) --------------------------------------------------------- = 30,51% Luas daerah rawan genangan 2,2 km2 ---------------x 100 = 30,51% 7,21 km2
k.
Persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan. Tingkat capaiannya adalah: Jumlah IMB yang diterbitkan ------------------------------------------- x 100% = 35,51% Jumlah bangunan gedung di Kota 15.534 -----------x 100 = 35,51% 43.740
l.
Persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan. Tingkat capaiannya adalah: ∑akhir thn pencapaian SPM Pemukiman kumuh yg tertangani di Kota --------------------------------------------------------------------------- = 0% ∑kota Total permukiman kumuh yg telah ditetapkan di Kota 0 -----x 100 = 0% 0
m. Persentase tersedianya 7 (tujuh) jenis informasi tingkat Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi (SIPJAKI). Tingkat capaiannya adalah: No
Jenis Informasi konstruksi
yang
Ada & Terupdate/ Tidak ada Ada
Bobot (%)
Nilai (%)
35
35
1.
Izin usaha jasa terupdate secara berkala
2.
Data Badan usaha jasa konstruksi yang terupdate secara berkala
Ada
10
10
3.
Data tenaga kerja jasa konstruksi yang terupdate secara berkala
Ada
10
10
4.
Potensi pasar jasa konstruksi di wilayah kabupaten/kota untuk tahun berjalan
Ada
10
10
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
83
yang dapat bersumber dari dana APBD, APBN, dan sumber pendanaan lainnya 5. 6. 7.
n.
Tanda Daftar Usaha Perseorangan yang Tidak Ada terupdate secara berkala Daftar upah tenaga kerja dan harga Tidak Ada satuan material konstruksi yang terupdate setiap 6 (enam) bulan Profil tim pembina jasa konstruksi di Ada kabupaten/kota Tingkat capaian Kota Madiun
10
0
15
0
10
10 75%
Persentase tersedianya layanan ijin usaha jasa konstruksi dengan waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan lengkap ∑ permohonan IUJK yg diterbitkan paling lama 10 hari kerja setelah persyaratan lengkap ------------------------------------------------------------ x 100 = 100 % ∑ seluruh permohonan IUJK yg persyaratannya dinyatakan lengkap 48 ---------x 100 = 100 % 48
o. Persentase tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah Kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital. Tingkat capaiannya adalah: ∑ akhir thn pencapaian SPM Jumlah peta analog/digital ------------------------------------------------------------------------- x 100 = 100% ∑ seluruh kabupaten/kota/kecamatan/kelurahan Jumlah peta analog/digital 1 ---------x 100 = 100% 1 p. Persentase tersedianya luasan RTH Publik sebesar 20% dari luas wilayah Kota/Kawasan perkotaan. Tingkat capaiannya adalah: ∑ akhir thn pencapaian SPM Luasan RTH publik yg tersedia --------------------------------------------------------------------- x 100% = ....% ∑ wil. kota/kawasan perkotaan Luasan RTH publik yg seharusnya 432 Ha -------------x 100 %= 65,80 % 664,6 Ha
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
84
4. Alokasi Anggaran Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada Tahun 2014 sebesar Rp. 89.241.324.800,- dengan rincian sebagai berikut: a.
APBD sebesar Rp. 87.564.188.000, 00
b.
APBN sebesar Rp. 2.040.000.000, 00
5. Dukungan Personil Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada Dinas Pekerjaan Umum sebanyak : Jumlah Kepangkatan Pegawai PU dan 50 Gol I =2 Penataan Gol II = 22 Ruang Gol III = 23 Gol IV = 3 Urusan
Tingkat Pendidikan SD =4 SMP = 5 SMA = 17 D3 =5 D4/ S1 = 16 S2 =3
Struktura l/ Eselon II = 1 III = 3 IV = 9 V =-
Fungsional
Staf
-
37
Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah sebanyak 8 (delapan) orang. Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebanyak 157 orang dengan rincian: a.
b.
c.
Seksi Kebersihan Lingkungan Jalan PNS
: 48 orang
Honorer/Kontrak
: 5 orang
Tenaga Lepas/Projasih
: 35 orang
Seksi Pengangkutan Sampah PNS
: 46 orang
Honorer/Kontrak
: 4 orang
Seksi Pengelolaan Sampah PNS
: 16 orang
Honorer/Kontrak
: 3 orang
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
85
6. Permasalahan dan Solusi a. Dalam pelaksanaan penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang secara umum dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar namun ada kegiatan yang Gagal Lelang pada Paket Pembangunan dan Penataan Road Race Bantaran Kali Madiun sebagaimana Surat dari Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Nomor : 27/ULP/154/401.012/2014 tanggal 14 Oktober 2014 dan Laporan Pokja 2 Pembangunan dan Penataan Road Race Bantaran Kali Madiun Nomor : 27/PokjaULP/993/401.012/2014 tanggal 13 Oktober 2014, bahwa proses pengadaan/pelelangan untuk pekerjaan : Nama paket
: Pembangunan dan Penataan Road Race Bantaran Kali Madiun
Sumber Dana : APBD Kota Madiun TA.2014 Pagu Dana
: Rp.680.000.000,- ( Enam ratus juta delapan puluh ribu rupiah)
Proses pelelangan telah dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali dengan urutan sebagai berikut : 1. Proses lelang ke-1 Diumumkan tanggal 14 Agustus 2014 dan pelelangan dinyatakan gagal gugur evaluasi administrasi dan teknis 2. Proses lelang ke-2 (Re Tender ke-1) Diumumkan tanggal 26 Agustus 2014 dan pelelangan dinyatakan gagal gugur evaluasi administrasi. Selanjutnya diadakan penyesuaian HPS dikarenakan masa berlaku Harga HPS sudah habis (masa berlaku 28 hari kalender) 3. Proses lelang ke-3 (Re Tender ke-2) Diumumkan tanggal 2 Oktober 2014 dan pelelangan dinyatakan gagal gugur evaluasi administrasi dan teknis. Dengan menimbang waktu proses lelang selama 28 hari serta waktu proses pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan selama 55 hari kalender dinilai tidak memungkinkan untuk melaksanakan Pekerjaan Paket Pembangunan dan Penataan Road Race Bantaran Kali Madiun tersebut. SOLUSI :
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
86
Pekerjaan Paket Pembangunan dan Penataan Road Race Bantaran Kali Madiun tersebut akan direview ulang dengan rencana pelaksanaan di APBD Tahun Anggaran 2015. b.
Regulasi Peta Peta Rencana Tata Ruang baik Rencana Umum maupun Rencana Detail yang digunakan sebagai informasi dalam bentuk analog maupun digital adalah Peta yang telah mendapatkan pengesahan dari Badan Informasi Geospasial (BIG) Bogor dimana peta tersebut merupakan lampiran dari Peraturan Daerah tentang RTRW (Rencana Umum) maupun RDTRK (Rencana Detail). Adapun proses penyusunan Perda sampai dengan pengesahanya merupakan sebuah perjalanan panjang yang dimulai dari Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi sampai dengan Pemerintah Pusat. Hal tersebut mengakibatkan penyediaan peta sebagai informasi tata ruang tidak dapat disediakan dalam waktu yang singkat karena ada banyak regulasi yang melingkupinya. Sedangkan solusi dari permasalahan tersebut adalah penyederhanaan proses pengesahan peta yang semula harus melalui pemerintah pusat dalam hal ini BIG disederhanakan pengesahananya menjadi hanya sampai tingkat provinsi.
c.
Keterbatasan Lahan Rencana luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik telah ditetapkan dalam Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Madiun Tahun 2010-2030. Sedangkan pemenuhan luasan RTH kota sebagai usaha dalam mencapai Standar Pelayanan Minimal terkendala dalam keterbatasan lahan Kota Madiun. Kota Madiun memiliki luas 3.323 hektar dimana dalam pengaturan polaruangnya terbagi dalam kawasan lindung seluas 437,3 hektar dan kawasan budidaya seluas 2885,7 hektar. Sedangkan pertambahan luasan RTH didapat dari berubahnya kawasan budidaya dalam hal ini persawahan menjadi sebagian kawasan lindung.
d.
Pada
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
terdapat
beberapa
permasalahan antara lain: 1)
Permasalahan : Umur kendaraan pengangkut rata-rata telah uzur dan mengalami kerusakan karena korosi akibat tetesan air lindi sewaktu pengangkutan kontainer berisi sampah.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
87
Solusi : Perawatan secara rutin berupa pencucian setiap selesai pengangkutan, dan perbaikan terhadap kerusakan-kerusakan. Selain itu, pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun telah menambah armada kendaraan pada tahun 2014 sebanyak 1 unit berupa truk pengangkut sampah. 2)
Permasalahan : Sifat korosif air lindi juga merusak bak kontainer, sehingga ada keluhan dari masyarakat saat kendaraan pengangkut melewati jalan karena berakibat tercecernya sampah. Solusi : DKP Kota Madiun secara berkala melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan kontainer pada tahun 2014 sebanyak 8 unit dan penambahan kontainer baru sebanyak 5 unit.
3)
Permasalahan : Penolakan keberadaan TPS oleh
warga dengan
alasan mengganggu lingkungan. Solusi : Jika memungkinkan dan ada lokasi pengganti, pemindahan TPS bisa dilakukan. Namun yang penting adalah mengetuk hati warga masyarakat sekitar TPS tentang perlunya kerjasama dan kerelaan demi kemaslahatan bersama. 4)
Permasalahan : Adanya TPS liar pada tanah-tanah kosong. Solusi : Membuat papan larangan membuang sampah di lokasi tersebut
5)
Permasalahan : Warga enggan (belum terbiasa) memilah sampah sejak sumbernya. Solusi : Memasyarakatkan gerakan 3R dan menggalakkan bank sampah
K. BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI 1. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 69 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota, adalah sebagai berikut: a. Pelayanan Dokumen Kependudukan b. Pemeliharaan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
88
c. Penanggulangan Bencana Kebakaran 2. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional JENIS PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
DASAR Pelayanan
INDIKATOR
Dokumen Cakupan
Kependudukan
BATAS WAKTU
NILAI
PENCAPAIAN (TAHUN)
penerbitan
Kartu
100%
2015
penerbitan
Kartu
100%
2015
Cakupan penerbitan kutipan
90%
2020
70%
2020
100%
2015
Keluarga Cakupan
Tanda Penduduk akta kelahiran Cakupan penerbitan kutipan akta kematian Pemeliharaan
Cakupan penegakan peraturan
Ketentraman
dan daerah dan peraturan kepala
Ketertiban
daerah di Kabupaten /Kota
Masyarakat
Cakupan
patroli
ketertiban
siaga 3X patrol
umum
dan
ketentraman masyarakat Cakupan
rasio
perlindungan
petugas masyarakat
(Linmas) di Kabupaten/Kota
2014
dalam sehari 1 orang
2014
setiap RT atau sebutan lainnya
Penanggulangan
Cakupan pelayanan bencana
80%
2015
Bencana Kebakaran
kebakaran kabupaten/kota Tanggap
75%
2015
Persentase aparatur pemadam
85%
2015
90%
2015
Tingkat
Waktu
(Response Time Rate) kebakaran
yang
memenuhi
standar kualifikasi Jumlah
mobil
pemadam
kebakaran diatas 3.000-5.000 liter pada WMK
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
89
3. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Daerah JENIS PELAYANAN DASAR
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
INDIKATOR
Pelayanan Dokumen Kependudukan
Cakupan penerbitan Kartu Keluarga Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk Cakupan penerbitan kutipan akta kelahiran Cakupan penerbitan kutipan akta kematian Pemelihara- Cakupan an penegakan Ketentraman peraturan dan daerah dan Ketertiban peraturan Masyarakat kepala daerah di kabupaten/kota Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di Kabupaten / Kota
SKPD PENANGGUNG JAWAB
BATAS WAKTU
CAPAI- AN INDIKATOR SPM
100%
2015
100%
100%
2015
75,82%
90%
2020
75,75%
70%
2020
14,14%
100%
2015
97%
Satpol PP
3X
2014 6X patrol dalam sehari
Satpol PP
2014
1 orang setiap RT atau sebutan lainnya
1 orang setiap RT atau sebutan lainnya
2015
100%
BPBD
NILAI
patrol dalam sehari 1 orang setiap RT atau
KET
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
sebuta n lainnya
Penanggulan Cakupan gan Bencana pelayanan Kebakaran bencana
80%
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
90
JENIS PELAYANAN DASAR
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
INDIKATOR
BATAS WAKTU
CAPAI- AN INDIKATOR SPM
75%
2015
100%
85%
2015
61%
90%
2015
100%
NILAI
SKPD PENANGGUNG JAWAB
KET
kebakaran kabupaten/kota Tingkat
Waktu
Tanggap (Response Time Rate) Persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi Jumlah
mobil
pemadam kebakaran diatas
3.000-
5.000 liter pada WMK Perhitungan : 1. Pelayanan Dokumen Kependudukan : a. Cakupan penerbitan Kartu Keluarga adalah: Jumlah KK yg diterbitkan pada tahun (2014) ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jumlah kepala keluarga dlm satu wilayah pada tahun (2014) 15.828 --------------- x 100% = 100 % 15.828 Pada tahun 2014 pemohon yang mengajukan penerbitan KK sebanyak 15.828 KK dapat diterbitkan sebanyak 15.828 KK sehingga capaian kinerja yang dihasilkan adalah 100 %, sehingga dapat diartikan indikator
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
91
ini tidak tidak mengalami kendala. Capaian kinerja tersebut sudah tercapai sejak tahun 2013. b. Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk adalah: Jumlah KTP elektronik yg diterbitkan pada tahun (2014) ------------------------------------------------------------------ x 100% = .....% Jumlah wajib KTP elektronik pada tahun (2014) 121.186 --------------- x 100% = 75,82 % 159.819 Pada tahun 2014 angka penduduk ber KTP Elektronik di Kota Madiun mencapai 121.186 orang penduduk, sedangkan wajib KTP Elektronik pada tahun 2014 sebesar 15.828 orang penduduk, sehingga capaiannya adalah 75,82%, capaian tersebut dalam kategori baik. Capaian tersebut menurun dibanding tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 dengan capaian sebear 94,86% dengan jumlah KTP Elektronik yang diterbitkan sebanyak 118.549 dokumen. Capaian ini mengalami penurunan dan tidak memenuhi target baik target nasional dan target daerah dikarenakan sejak bulan April tahun
2014
Pemerintah
Pusat
menghentikan
sementara
pencetakan/penerbitan KTP Elektronik. Sehingga banyak penduduk wajib KTP c. Cakupan penerbitan kutipan akta kelahiran adalah: Jumlah kutipan akta kelahiran yg diterbitkan sampai dengan tahun (2014) ------------------------------------------------------------------ x 100% = .....% Jumlah kelahiran yg terjadi sampai dengan tahun (2014) 5.244 --------------- x 100% = 75,75 % 6.922 Jumlah kelahiran yang terjadi sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 adalah sebanyak 6.922 orang, dengan jumlah kutipan akta kelahiran yang diterbitkan sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 hanya sebanyak 5.244 dokumen. Sehingga capaian kinerja yang dihasilkan adalah 75,75%. Capaian tersebut menurun dibanding tahun sebelumnya
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
92
yaitu sampai dengan tahun 2013 dengan capaian sebesar 86,82% dengan jumlah kutipan Akta Kelahiran yang diterbitkan sebanyak 4.170 dokumen. Capaian ini mengalami penurunan dikarenakan berdasarkan Pasal 27 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, pelaporan kelahiran oleh penduduk dilaksanakan di Instansi Pelaksana tempat penduduk berdomisili. d. Cakupan penerbitan kutipan akta kematian adalah: Jumlah kutipan akta kematian yg diterbitkan sampai dengan tahun (2014) ------------------------------------------------------------------ x 100% = .....% Jumlah kematian yg terjadi sampai dengan tahun (2014) 568 --------------- x 100% = 14,14 % 4.017 Jumlah kematian yang terjadi sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 adalah sebanyak 4.107 orang mati, namun keluarga/ketua RT setempat yang mengajukan permohonan penerbitan kutipan Akta Kematian sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 hanya sebanyak 568 dokumen. Sehingga capaian kinerja yang dihasilkan adalah 14,14%. Capaian tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya yaitu sampai dengan tahun 2013 dengan capaian sebesar 12,82% dengan jumlah kutipan Akta Kematian yang diterbitkan sebanyak 357 dokumen. Capaian ini mengalami penurunan
dikarenakan sejak bulan April tahun 2014
Pemerintah Pusat menghentikan sementara pencetakan/penerbitan KTP Elektronik. 2. Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat a. Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah di kabupaten/kota. Tingkat capaiannya adalah : Jumlah pelanggaran Perda dan atau perwal yang diselesaikan di tahun yg bersangkutan ------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jumlah pelanggaran perda dan atau perwal yang dilaporkan dan atau dipantau di tahun yg bersangkutan
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
93
1387 ------- x 100% = 97 % 1426 e.
Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Tingkat capaiannya adalah : Banyaknya kelompok patroli x 3 kali patroli dalam sehari -------------------------------------------------------------------------Banyaknya kelompok kecamatan (jumlah wilayah Kecamatan) dalam wilayah kabupaten/kota 3x3x2 -------------- = 6 kali patroli dalam sehari 3
f.
Cakupan
rasio
petugas
perlindungan
masyarakat
(Linmas)
di
Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah : Jumlah satuan linmas dlm satu Kota ------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jumlah RT atau sebutan lainnya dlm satu Kota 1299 ------- = 1 orang petugas linmas 1009 3. Penanggulangan Bencana Kebakaran a. Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten / kota adalah : Jumlah luas WMK Kota
x 100%
Jumlah luas potensi ancaman kebakaran Kota 30,25 Km2 x 100% = 100% 30,25 Km2 b. Tingkat waktu tanggap ( response time rate ) adalah : Jumlah kasus kebakaran di WMK yang tertangani dalam tingkat waktu tanggap
x 100%
Jumlah kasus kebakaran dalam jangkauan WMK 26 x 100% = 100% 26
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
94
c.
Persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi adalah : Jumlah Satgas Damkar memiliki sertifikat sesuai Standar kualifikasi
x 100%
Jumlah Satgas Damkar 12 x 100% = 61% 18 d. Jumlah Mobil Pemadam Kebakaran Diatas 3.000 – 5.000 Liter pada WMK adalah : Jumlah WMK memiliki mobil dan / atau mesin damkar yang laik pakai
x 100%
Jumlah WMK atau lingkungan dan atau kawasan berpotensi kebakaran 3 buah
x 100% = 100%
0,33625 WMK 4. Alokasi Anggaran Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri yang direalisasikan melalui: a. Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Tahun 2014 pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebesar Rp. 854.525.250,- (APBD) dengan rincian sebagai berikut : -
Sosialisasi Kebijakan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Anggaran Rp. 439.972.000,00 Realisasi Rp. 438.342.750,00 ( 99,63 % )
-
Pemantapan
Pencatatan Perkawinan
bagi
Pemeluk Agama Non
Muslim dan Penghayat kepercayaan Anggaran Rp. 82.674.000,00 Realisasi Rp. 76.781.500,00 ( 92,87 %) -
Pemantapan Akta Kelahiran bagi Siswa Taman Kanak-Kanak Anggaran Rp. 86.424.000,00 Realisasi Rp. 78.744.000,00 ( 91,11 %)
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
95
-
Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil Anggaran Rp. 120.234.000,00 Realisasi Rp. 90.504.000,00 ( 75,27%)
-
Pengolahan dalam Penyusunan Laporan Data Kependudukan Anggaran Rp. 37.406.000,00 Realisasi Rp. 37.398.000,00 ( 99,98 %)
-
Fasilitasi dan Implementasi SOP Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Anggaran Rp. 133.005.000,00 Realisasi Rp. 132.755.000,00 ( 99,81%)
b. Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Tahun 2014 pada Satuan Polisi Pamong Praja Rp.1.063.000.000,- dengan rincian sebagai berikut :
c.
-
APBD sebesar Rp.1.063.000.000,-
-
APBN sebesar Rp -
-
Sumber dana lain yang sah sebesar Rp -
Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pemerintahan
Dalam
Negeri
Tahun
2014
pada
Badan
Penanggulangan Bencana Daerah sebesar Rp. 425.000.000,- dengan rincian sebagai berikut : -
APBD sebesar Rp. 375.000.000,00
-
APBN sebesar Rp. 50.000.000,00
-
Sumber dana lain yang sah sebesar Rp. 0,00
5. Dukungan Personil Penerapan
dan
pencapaian
Standar
Pelayanan
Minimal
Bidang
Pemerintahan Dalam Negeri didukung oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri sejumlah antara lain: a.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebanyak 34 orang PNS maupun honorer.
b.
Satuan Polisi Pamong Praja sebanyak 72 orang ( laki-laki 71 orang dan 1 orang wanita) terdiri dari PNS
sebanyak 26 orang sedangkan tenaga
kontrak 46 orang. LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
96
c.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebanyak 18 orang.
6. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang dihadapi didalam pelaksanaan SPM adalah sebagai berikut: a. Pelayanan Dokumen Kependudukan : Berdasarkan kinerja yang dicapai pada penyelenggaraan urusan Kependudukan dan pencatatan sipil secara umum dapat dilaksanakan dengan baik namun masih terdapat permasalahan yang dihadapi : 1)
Masih ada sebagian masyarakat yang belum melaporkan adanya perubahan data karena adanya peristiwa kependudukan dan peristiwa penting lainnya.
2)
Data base yang ada sangat dinamis, selalu berubah setiap saat sesuai dengan hasil pelayanan pendaftaran penduduk belum sepenuhnya 100% falid karena masih banyak peristiwa kematian yang belum didaftarkan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Madiun.
3)
Aplikasi program SIAK belum sempurna, SIAK belum bisa online ke semua daerah di Indonesia karena belum semua daerah menggunakan SIAK dalam pelayanan adminduk.
4)
Terbatasnya
SDM
yaitu
tenaga
ahli
Informasi
Teknologi
untuk
pengoperasionalkan Perangkat SIAK/mengakses database kependudukan (tenaga 1 orang belum cukup memadai). 5)
Terjadinya pemalsuan dokumen dari masyarakat selaku pemohon sehingga menimbulkan permasalahan dikemudian hari.
6)
Kurangnya
kesadaran
masyarakat
untuk
melaporkan
setiap
mutasi/perubahan terhadap data kependudukan. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut di atas dilakukan upaya melalui : 1)
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kepemilikan dokumen kependudukan (KK, KTP, dan Akta-akta Catatan Sipil) melalui kegiatan sosialisasi.
2)
Penduduk yang memiliki KTP telah habis masa berlakunya diharapkan segera mengurus ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
3)
Setiap data yang diambil/direkam dari database selalu dicantumkan tanggal data tersebut direkam dan mensosialisasikan kepada masyarakat
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
97
bahwa semua peristiwa kependudukan dan peristiwa penting lainnya harus didaftarkan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 4)
Diadakan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Adminduk Depdagri dan mengusulkan untuk penyempurnaan sistem SIAK.
b. Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam memberikan pelayanan di Satpol PP diantaranya : Masalah Internal Jumlah personil PNS Satpol PP belum sesuai dengan kebutuhan dan Analisa Jabatan. Masalah Eksternal 1) Banyaknya pendatang baru yang tinggal di Kota Madiun sehingga rentan terhadap pelanggaran Perda dan Perwal. 2) Maraknya tempat hiburan dan pengaruh teknologi dan informatika yang disalahgunakan sehingga mengakibatkan pelanggaran Perda dan Perwal. 3) Kemajuan Kota Madiun berdampak pada perkembangan usaha-usaha ekonomi yang tidak diikuti pemahaman aturan oleh para usaha baru sehingga menimbulkan pelanggaran Perda dan Perwal. Dalam menghadapi permasalahan
peningkatan
pelayanan masyarakat
melalui kualitas pelayanan publik perlu diambil langkah - langkah sebagai berikut : Masalah Internal Pengajuan penambahan personil PNS Satpol PP sesuai bezzeting pegawai. Masalah Eksternal 1) Meningkatkan intensitas sosialisasi pada masyarakat dan Badan Usaha tentang Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota berkenaan dengan pengaturan kegiatan-kegiatan masyarakat dan Badan Usaha serta penyelenggaraan tibum trammas, penegakan Perda dan Perlindungan Masyarakat. 2) Melaksanakan giat operasi non yustisi. 3) Melaksanakan giat operasi yustisi sebagai alternatif terakhir dalam penegakan Perda. c. Penanggulangan Bencana Kebakaran
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
98
Penetapan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal dengan jenis pelayanan dasar penanggulangan bencana kebakaran berdasarkan Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten / Kota telah dilaksanakan secara maksimal dengan pemberdayaan dalam Sumber Daya Manusia yang dimiliki utamanya Aparatur Pemadam Kebakaran. Akan tetapi dari 4 ( empat ) indikator Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) dengan jenis pelayanan dasar Penanggulangan Bencana Kebakaran hanya 1 ( satu ) indikator yang belum mencapai target yang ditentukan secara Nasional yaitu “ Persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi Standar kualifikasi “ sampai batas waktu pencapaian Tahun 2015 sebesar 85%, sedangkan untuk Tahun 2014 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Madiun baru mencapai 61% sudah memenuhi target yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Madiun. Hal ini tetap diupayakan memenuhi target Nasional apabila dalam Tahun 2015 akan mengirimkan tenaga untuk mengikuti Diklat Damkar di Jakarta. Bahkan tiga inidkator lainnya telah melebihi capaian target secara nasional. Disamping itu ntuk memenuhi capaian indikator dimaksud maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Madiun tetap memprogramkan Kegiatan Pembekalan Dan Pelatihan Penanggulangan Bencana Kebakaran setiap tahunnya, juga mengusulkan ke Pemerintah Kota Madiun melalui Analisis Jabatan penambahan Aparatur Pemadam Kebakaran sebagaimana dipersyaratkan oleh Permendagri Nomor 16 Tahun 2009 tentang Standar Kualifikasi Aparatur Pemadam Kebakaran di Daerah.
L. BIDANG PENDIDIKAN DASAR 1. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota, adalah Pendidikan Dasar. LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
99
2. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM Pelayanan
Sarana
Pendidikan
Prasarana
Dasar oleh Kota
dan Tersedia
NILAI
BATAS WAKTU
satuan
pendidikan dalam jarak yang
terjangkau
dengan
berjalan
kaki
yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk
SMP/MTs
100%
2014
100%
2014
100%
2014
dari
kelompok permukiman permanen
di
daerah
terpencil Jumlah
peserta
dalam
setiap
rombongan untuk
didik belajar
SD/MI
tidak
melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi
36
Untuk
orang. setiap
rombongan
belajar
tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang
cukup
untuk
peserta didik dan guru, serta papan tulis Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
100
STANDAR PELAYANAN JENIS PELAYANAN DASAR
MINIMAL INDIKATOR SPM eksperimen didik
NILAI
BATAS WAKTU
peserta
Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru Pendidik dan Di setiap SD/MI Tenaga tersedia 1 (satu) orang Kependidikan guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua)
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
100%
2014
100%
2014
100%
2014
100%
2014
101
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%; Di setiap SMP/MTs
NILAI
BATAS WAKTU
100%
2014
100%
2014
100%
2014
100%
2014
tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat
pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran
Matematika,
IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris dan PKn Di
setiap
Kabupaten/Kota semua kepala
SD/MI
berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat
pendidik Di
setiap
kabupaten/kota semua kepala
SMP/MTs
berkualifikasi akademik
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
102
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM
NILAI
BATAS WAKTU
S-1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat
pendidik Di
setiap
kabupaten/kota semua pengawas sekolah dan madrasah
memiliki
kualifikasi akademik S-1
100%
2014
100
2014
100%
2014
100%
2014
atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat
pendidik Kurikulum
Pemerintah kabupaten/kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk
membantu
satuan
pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran
yang
efektif Penjaminan
Kunjungan
pengawas
Mutu Pendidikan ke satuan pendidikan dilakukan
satu
kali
setiap bulan dan setiap kunjungan
dilakukan
selama 3 jam untuk melakukan
supervisi
dan pembinaan Pelayanan
Sarana
Pendidikan
Prasarana
dan Setiap
SD/MI
menyediakan buku teks
Dasar oleh
yang sudah ditetapkan
Satuan
kelayakannya
Pendidikan
Pemerintah
oleh mencakup
mata pelajaran Bahasa
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
103
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM
NILAI
BATAS WAKTU
Indonesia, Matematika, IPA,
IPS
dengan
dan
PKn
perbandingan
satu set untuk setiap peserta didik Setiap
SMP/MTS
100%
2014
100%
2014
100%
2014
menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya Pemerintah
oleh mencakup
semua mata pelajaran Bahasa
Indonesia,
Matematika, IPA, IPS dan
PKn
dengan
perbandingan satu set untuk
setiap
peserta
didik Setiap
SD/MI
menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka
manusia,
model tubuh manusia, bola
dunia
(globe),
contoh peralatan optik, kit
IPA
untuk
eksperimen dasar, dan poster/carta IPA Setiap SD/MI memiliki 100
judul
buku
pengayaan dan 10 buku referensi,
dan
setiap
SMP dan MTs memiliki 200
judul
buku
pengayaan dan 20 buku
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
104
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM
NILAI
BATAS WAKTU
referensi
Pendidik
dan Setiap
guru
tetap
Tenaga
bekerja 37,5 jam per
Kependidikan
minggu
di
pendidikan,
100%
2014
100%
2014
100%
2014
satuan termasuk
merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, hasil
menilai
pembelajaran,
membimbing
atau
melatih peserta didik, dan
melaksanakan
tugas tambahan Satuan
pendidikan
menyelenggarakan proses
pembelajaran
selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan pembelajaran
sebagai
berikut : Kelas I - II : 18 jam per minggu Kelas III : 24 jam per minggu Kelas IV – VI : 27 jam per minggu Kelas VII – IX : 27 jam per minggu Kurikulum
Setiap
satuan
pendidikan menerapkan Kurikulum
sesuai
ketentuan yang berlaku
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
105
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM Setiap
guru
menerapkan
NILAI
BATAS WAKTU
100%
2014
100%
2014
100%
2014
100%
2014
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
yang
disusun
berdasarkan untuk
silabus
setiap
mata
pelajaran
yang
diampunya Penilaian
Setiap
guru
Pendidikan
mengembangkan menerapkan
dan
program
penilaian
untuk
membantu meningkatkan kemampuan
belajar
peserta didik Penjaminan
Kepala
sekolah
Mutu Pendidikan melakukan
supervisi
kelas dan memberikan umpan
balik
kepada
guru dua kali dalam setiap semester Setiap
guru
menyampaikan laporan hasil
evaluasi
pelajaran
serta
penilaian
hasil setiap
peserta Kepala
mata
didik kepada Sekolah
pada
akhir semester dalam bentuk laporan hasil Kepala
Sekolah
atau
Madrasah menyampaikan laporan
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
106
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM hasil
Ulangan
Semester
NILAI
BATAS WAKTU
Akhir
(UAS)
dan
Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN)kepada
orang
tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan kota atau Kantor Kemenag Kota pada setiap akhir semester Manajemen
Setiap
satuan
Sekolah
pendidikan menerapkan prinsip-
100%
2014
prinsip
Manajemen
Berbasis
Sekolah (MBS) 3. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pendidikan Dasar di Daerah STANDAR PELAYANAN MINIMAL JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM
Pendidikan Sarana
Tersedia
satuan
Dasar
dan
dalam jarak yang terjangkau
Prasaran
dengan berja-lan kaki yaitu
a
maksimal 3 km untuk SD/MI
CAPAIAN
TARGET
INDIKAT
DAERAH
OR SPM
100%
100%
pendidikan
dan 6 km SMP/MTs dari kelompok pemukiman permanen di daerah terpencil
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
107
STANDAR PELAYANAN MINIMAL JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM
CAPAIAN
TARGET
INDIKAT
DAERAH
OR SPM
100%
78%
100%
82%
100%
100%
100%
100%
Jumlah peserta didik dalam setiap
rombong-an
belajar
untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang
dan
untuk
SMP/MTs
tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap
rombongan
belajar
tersedia 1(satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru serta papan tulis Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set
peralatan
untuk
praktek
demonstrasi
IPA dan
eksperimen peserta didik Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala
sekolah,
kependidikan
dan
staf
lainnya
dan
setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru Pendidikan
Di setiap SD/MI tersedia 1
dan (satu) orang guru untuk setiap
Tenaga
32 peserta didik dan 6 orang
Kepen-
guru
didikan
pendidikan dan untuk daerah
untuk
setiap
satuan
khusus tersedia 4 orang guru untuk setiap satuan pendidikan
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
108
STANDAR PELAYANAN MINIMAL JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM
CAPAIAN
TARGET
INDIKAT
DAERAH
OR SPM
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
94%
Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata
pelajaran
dan
untuk
daerah khusus tersedia satu orang
guru
untuk
setiap
rumpun mata pelajaran Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau DIV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi S1 atau DIV
sebanyak
70%
dan
separuh diantaranya (35% dari keseluruhan memiliki
guru)
sertifikat
telah pendidik,
untuk daerah khusus masingmasing sebanyak 40 % dan 20% Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi S1 atau DIV
dan
sertifikat
telah
memiliki
pendidik
masing-
masing satu orang untuk mata pelajaran
Matematika,
IPA,
Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, Di setiap Kabupaten / Kota semua
kepala
SD/MI
berkualifikasi akademik S1 atau DIV
dan
telah
memiliki
sertifikat pendidik
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
109
STANDAR PELAYANAN MINIMAL JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM
CAPAIAN
TARGET
INDIKAT
DAERAH
OR SPM
100%
86%
100%
100%
100%
100%
100%
91%
100%
83%
100%
77%
Di setiap Kabupaten / Kota semua
kepala
SMP/MTs
berkualifikasi akademik S1 atau DIV
dan
telah
memiliki
sertifikat pendidik Di setiap Kabupaten / Kota semua pengawas sekolah dan madrasah
berkualifikasi
akademik S1 atau DIV dan telah
memiliki
sertifikat
pendidik Kurikulu
Pemerintah Kabupaten/ Kota
m
memiliki
rencana
dan
melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam
mengembangkan
kurikulum
dan
proses
pembelajaran yang efektif Penjamin
Kunjungan
an Mutu satuan
Pengawas
pendidikan
ke
dilakukan
Pendidika satu kali setiap bulan dan n
setiap
kunjungan
dilakukan
selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan Pelayanan Sarana Pendidikan dan
Setiap buku
Dasar oleh Prasaran
ditetapkan kelayakannya oleh
Satuan
Pemerintah
Pendidikan
a
SD/MI menyediakan teks yang sudah
pelajaran
mencakup Bahasa
Matematika,
IPA,
mata
Indonesia, dan
IPS
dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
110
STANDAR PELAYANAN MINIMAL JENIS PELAYANAN DASAR
Pendidik dan Tenaga Kependid ikan
INDIKATOR SPM perbandingan satu set untuk setiap peserta didik Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan optic, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta IPA Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi, dan setiap SMP/MTS memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan Satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran minggu
per
CAPAIAN
TARGET
INDIKAT
DAERAH
OR SPM
100%
76%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
proses
selama tahun
34
dengan
kegiatan tatap muka sebagai berikut: (a) Kelas I-II: 18 jam per minggu; (b) Kelas III: 24 jam per minggu; (c) Kelas IVVI: 27 jam per minggu; atau (d) Kelas VII-IX : 27 jam per minggu Kurikulum Satuan
pendidikan
menerapkan kurikulum tingkat
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
111
STANDAR PELAYANAN MINIMAL JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM satuan
pendidikan
CAPAIAN
TARGET
INDIKAT
DAERAH
OR SPM
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
(KTSP)
sesuai ketentuan yang berlaku Setiap
guru
menerapkan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran disusun
(RPP)
yang
berdasarkan
silabus
untuk setiap mata pelajaran yang dipunya Penilaian
Setiap guru mengembangkan
Pendidik-
dan
an
penilaian
menerapkan
program
untuk
meningkatkan
membantu kemampuan
belajar peserta didik Kepala
Sekolah
melakukan
supervisi
kelas
memberikan
umpan
dan balik
kepada guru dua kali dalam setiap semester Setiap
guru
menyampai-kan
laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala
sekolah
semester
pada
dalam
akhir bentuk
laporan hasil prestasi belajar peserta didik Kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil ulangan akhir semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) (US/UN)
serta
ujian
kepada
peserta
akhir
orang
didik
menyampaikan
tua dan
rekapi-
tulasinya
kepada
Pendidikan
Kabupaten/
Dinas Kota
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
112
STANDAR PELAYANAN MINIMAL JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM
CAPAIAN
TARGET
INDIKAT
DAERAH
OR SPM
100%
100%
atau Kantor Kementerian Agama di kabupaten/kota pada setiap akhir semester Manaje-
Setiap
satuan
pendidikan
men
menerapkan
Sekolah
manajemen berbasis sekolah
prinsip-prinsip
(MBS) Perhitungan: a.
Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dari kelompok pemukiman permanen di daerah terpencil, tingkat pencapaiannya adalah: Jmlh kelompok permukiman permanen yg sdh dilayani SD/MI dlm jarak kurang dari 3 km -------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh kelompok permukiman permanen di Kota 27 --------------- x 100% = 100% 27
Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km SMP/MTs dari kelompok pemukiman permanen di daerah terpencil, tingkat pencapaiannya adalah: Jmlh kelompok permukiman permanen yg sdh dilayani SMP/MTs dlm jarak kurang dari 6 km -------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh kelompok permukiman permanen di Kota 27 --------------- x 100% = 100% 27
b.
Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, tingkat capaiannya adalah: Jmlh SD/MI yg semua rombelnya tidak melebihi 32 orang -------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
113
39 --------------- x 100% = 55% 71
Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1(satu) ruang kelas SD/MI yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru serta papan tulis Jmlh SD/MI yg telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel ------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 71 --------------- x 100% = 100.% 71
Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang, tingkat capaiannya adalah: Jmlh SMP/MTs yg semua rombelnya tidak melebihi 36 orang -------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 22 --------------- x 100% = 100% 22
Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1(satu) ruang kelas SMP/MTs yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru serta papan tulis, tingkat capaiannya adalah: Jmlh SMP/MTs yg telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi dan papan tulis untuk setiap rombel ----------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 22 --------------- x 100% = 100% 22
c.
Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik, tingkat capaiannya adalah: Jmlh SMP/MTs yg telah memiliki ruang laboratorium IPA yg dilengkapi dengan meja dan kursi untuk 36 peserta didik ------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
114
18 --------------- x 100% = 82% 22
Di setiap SMP dan MTs memiliki minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik, tingkat capaiannya adalah: Jmlh SMP/MTs yg memiliki satu setperalatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik ------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 18 --------------- x 100% = 82% 22
d.
Di setiap SD/MI tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah, dan staf kependidikan lainnya. Tingkat capaiannya adalah: Jmlh SD/MI yg memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dgn meja dan kursi utk setiap orang guru, kepala sekolah/madrash dan staf kependidikan lainnya ---------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 71 --------------- x 100% = 100% 71
Di setiap SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah, dan staf kependidikan lainnya. Tingkat capaiannya adalah: Jmlh SMP/MTs yg memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dgn meja dan kursi utk setiap orang guru, kepala sekolah/madrash dan staf kependidikan lainnya ---------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 22 --------------- x 100% = 100% 22
Di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru. Tingkat capaiannya adalah: Jmlh SMP/MTs yg memiliki ruang kepala sekolah/ madrasah yg terpisah dari ruang guru dan dilengkapi meja kursi ------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
115
22 --------------- x 100% = 100% 22
e.
Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik, tingkat capaiannya adalah: Jmlh SD/MI yg memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik --------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 71 --------------- x 100% = 100% 71
Di setiap SD/MI tersedia 6 orang guru untuk setiap satuan pendidikan, tingkat capaiannya adalah: Jmlh SD/MI yg memiliki 6 orang guru ------------------------------------------------ x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 71 --------------- x 100% = 100% 71
f.
Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran, tingkat capaiannya adalah: Jmlh SMP/MTs yg memiliki guru untuk setiap mata pelajaran ------------------------------------------------ x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 22 --------------- x 100% = 100% 22
g.
Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV, tingkat capaiannya adalah: Jmlh SD/MI yg memiliki 2 orang guru yg memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV ------------------------------------------------ x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 71 --------------- x 100% = 100% 71
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
116
Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik, tingkat capaiannya adalah: Jmlh SD/MI yg memiliki 2 orang guru yg telah memiliki sertifikat pendidik ------------------------------------------------ x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 71 --------------- x 100% = 100% 71
h.
Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70%, tingkat capaiannya adalah: Jmlh SMP/MTs yg memiliki guru dengan kualifikasi S1 atau D-IV ≥ 70% --------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 22 --------------- x 100% = 100% 22
Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik ≥ 35%, tingkat capaiannya adalah: Jmlh SMP/MTs yg memiliki guru dengan kualifikasi S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik ≥ 35% ------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 22 --------------- x 100% = 100% 22
i.
Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan PKn. Tingkat capaiannya adalah: Jmlh SMP/MTs yg memiliki guru dengan kualifikasi S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing 1 orang utk mapel Matematika, IPA, Bhs Inggris, Bhs Indonesia dan PKn ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 22 --------------- x 100% = 100% 22
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
117
j.
Di setiap kabupaten/kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik. Tingkat capaiannya adalah: Jmlh kepala SD/MI yg berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikasi pendidik ------------------------------------------------------------ x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 67 --------------- x 100% = 94% 71
k.
Di setiap kabupaten/kota semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik. Tingkat capaiannya adalah: Jmlh kepala SMP/MTs yg berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikasi pendidik ------------------------------------------------------------ x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota
l.
Di setiap kabupaten/kota semua pengawas sekolah/ madrasah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik. Tingkat capaiannya adalah: Jmlh pengawas sekolah/madrasah yg berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikasi pendidik ---------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh pengawas sekolah/madrasah di wilayah Kota 11 --------------- x 100% = 100% 11
m. Pemerintah kabupaten/kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif. Tingkat capaiannya adalah 100%, karena Kota Madiun memiliki rencana dan telah melaksanakan kegiatan untuk membantu sekolah mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif. n.
Kunjungan pengawas ke SD/MI dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan. Tingkat capaiannya adalah: Jmlh SD/MI yg mendapat kunjungan oleh pengawas satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan selama ≥ 3 jam utk melaksankan supervisi dan pembinaan ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
118
65 --------------- x 100% = 92% 71
Kunjungan pengawas ke SMP/MTs dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan. Tingkat capaiannya adalah: Jmlh SMP/MTs yg mendapat kunjungan oleh pengawas satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan selama ≥ 3 jam utk melaksankan supervisi dan pembinaan --------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 20 --------------- x 100% = 90% 22
o.
Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik. Tingkat capaiannya masing-masing sekolah adalah: Jmlh set buku teks mata pelajaran (Bhs Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn) yg sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah yg disediakan oleh sekolah ------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh peserta didik 16436 --------------- x 100% = 101% 16350
Tingkat capaian Kota Madiun adalah: Jmlh SD/MI yg telah memenuhi indikator tsb diatas ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 59 --------------- x 100% = 83% 71
p.
Setiap
SMP/MTS
menyediakan
buku
teks
yang
sudah
ditetapkan
kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik. Tingkat capaiannya masing-masing sekolah adalah: Jmlh set buku teks mata pelajaran yg sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah yg disediakan oleh sekolah ------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh peserta didik
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
119
9442 --------------- x 100% = 97% 9641
Tingkat capaian Kota Madiun adalah: Jmlh SMP/MTs yg telah memenuhi indikator tsb diatas -------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 17 --------------- x 100% = 77% 22
q.
Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta IPA. Tingkat capaiannya adalah: Jmlh SD/MI yg telah memiliki set peraga dan bahan IPA secara lengkap ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 54 --------------- x 100% =76% 71
r.
Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi. Tingkat capaiannya adalah: Jmlh SD/MI yg telah memenuhi jmlh buku pengayaan dan refrensi ------------------------------------------------------ x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 71 --------------- x 100% = 100% 71
Setiap SMP dan MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi. Tingkat capaiannya adalah: Jmlh SMP/MTs yg telah memenuhi jmlh buku pengayaan dan refrensi ---------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 22 --------------- x 100% = 100% 22
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
120
s.
Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran,
membimbing
atau
melatih
peserta
didik,
dan
melaksanakan tugas tambahan. Tingkat capaiannya adalah: Tingkat capaian masing-masing sekolah adalah: Jmlh guru tetap yg raTa-rata jam kerja per minggu ≥ 37,5 jam ------------------------------------------------ x 100% = .....% Jmlh seluruh guru tetap di satuan 1593 --------------- x 100% = 100% 1593
Tingkat capaian SD/MI di Kota Madiun adalah: Jmlh SD/MI yg telah memenuhi indikator tsb diatas ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 71 --------------- x 100% = .....% 71
Tingkat capaian SMP/MTs di Kota Madiun adalah: Jmlh SMP/MTs yg telah memenuhi indikator tsb diatas --------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 22 --------------- x 100% = 100% 22
t.
Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan pembelajaran sebagai berikut : Kelas I - II : 18 jam per minggu Kelas III : 24 jam per minggu Kelas IV – VI : 27 jam per minggu Kelas VII – IX : 27 jam per minggu Tingkat capaian masing-masing sekolah adalah: Jmlh rombongan belajar yg memenuhi standar --------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh seluruh rombongan belajar di satuan pendidikan
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
121
955 --------------- x 100% = 100% 955
Tingkat capaian SD/MI di Kota Madiun adalah: Jmlh SD/MI yg menyelenggarakan proses pembelajaran di sekolah selama 34 minggu per tahun dgn kegiatan pembelajaran kelas I s/d kelas VI seperti diatas --------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 71 --------------- x 100% = 100% 71
Tingkat capaian SMP/MTs di Kota Madiun adalah: Jmlh SMP/MTs yg menyelenggarakan proses pembelajaran di sekolah selama 34 minggu per tahun dgn kegiatan pembelajaran kelas VII s/d kelas IX selama 27 jam per minggu ------------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 22 --------------- x 100% = 100% 22
u.
Setiap satuan pendidikan menerapkan Kurikulum sesuai ketentuan yang berlaku. Tingkat capaian SD/MI di Kota Madiun adalah: Jmlh SD/MI yg menerapkan kurikulum sesuai dengan ketentuan yg berlaku ------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 71 --------------- x 100% = 100% 71
Tingkat capaian SMP/MTs di Kota Madiun adalah: Jmlh SMP/MTs yg menerapkan kurikulum sesuai dengan ketentuan yg berlaku ------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 22 --------------- x 100% =100% 22
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
122
v.
Setiap guru menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya. Tingkat capaian masing-masing sekolah adalah: Jmlh guru yg menerapkan RPP berdasarkan silabus utk mata pelajaran yg diampunya ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh keseluruhan guru di satuan pendidikan 1593 --------------- x 100% = 100% 1593
Tingkat capaian SD/MI di Kota Madiun adalah: Jmlh SD/MI yg telah memenuhi indikator tsb diatas ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 71 --------------- x 100% = 100% 71
Tingkat capaian SMP/MTs di Kota Madiun adalah: Jmlh SMP/MTs yg telah memenuhi indikator tsb diatas ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 22 --------------- x 100% = 100% 22
w.
Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik. Tingkat capaian masing-masing sekolah adalah: Jmlh guru yg mengembangkan dan menerapkan program penilaian utk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh keseluruhan guru di satuan pendidikan 1593 --------------- x 100% = 100% 1593
Tingkat capaian SD/MI di Kota Madiun adalah: Jmlh SD/MI yg telah memenuhi indikator tsb diatas ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
123
71 --------------- x 100% = 100% 71
Tingkat capaian SMP/MTs di Kota Madiun adalah: Jmlh SMP/MTs yg telah memenuhi indikator tsb diatas ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 22 --------------- x 100% = 100% 22
x.
Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester. Tingkat capaian SD/MI di wilayah Kota Madiun adalah: Jmlh SD/MI yg kepala sekolahnya melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 71 --------------- x 100% = 100% 71
Tingkat capaian SMP/MTs di wilayah Kota Madiun adalah: Jmlh SMP/MTs yg kepala sekolahnya melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota
22 --------------- x 100% = 100% 22
y.
Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada Kepala Sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik. Tingkat capaian masing-masing sekolah adalah: Jmlh guru yg menyampaikan laoran hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada Kepala Sekolah pada akhir semester ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh keseluruhan guru di satuan pendidikan
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
124
1593 --------------- x 100% = 100% 1593
Tingkat capaian SD/MI di Kota Madiun adalah: Jmlh SD/MI yg telah memenuhi indikator tsb diatas ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota 71 --------------- x 100% = 100% 71
Tingkat capaian SMP/MTs di Kota Madiun adalah: Jmlh SMP/MTs yg telah memenuhi indikator tsb diatas ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 22 --------------- x 100% = 100% 22
z.
Kepala Sekolah atau Madrasah menyampaikan laporan hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN)kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan kabupaten/kota atau Kantor Kemenag Kab/Kota pada setiap akhir semester. Tingkat capaian Kota Madiun adalah: Jmlh satuan pendidikan yg menyampaiakan laporan hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN) kepada orang tua peserta pendidik ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh satuan pendidikan di wilayah Kota 93 --------------- x 100% = 100% 93
Tingkat capaian SD/MI di Kota Madiun adalah: Jmlh SD/MI yg menyampaikan rekapitulasi hasil tes tengah tahunan kepada Dinas Pendidikan Kota pada setiap akhir semester ----------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SD/MI di wilayah Kota
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
125
71 --------------- x 100% = 100% 71
Tingkat capaian SMP/MTs di Kota Madiun adalah: Jmlh SMP/MTs yg menyampaikan rekapitulasi hasil tes tengah tahunan kepada Dinas Pendidikan Kota pada setiap akhir semester -------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh SMP/MTs di wilayah Kota 22 --------------- x 100% = 100% 22
aa. Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip- prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Tingkat capaian sekolah/madrasah memiliki rencana kerja tahunan di Kota Madiun adalah: Jmlh satuan pendidikan yg memiliki rencana kerja tahunan --------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh satuan pendidikan di wilayah Kota 93 --------------- x 100% = 100% 93
Tingkat capaian sekolah/madrasah memiliki laporan tahunan di Kota Madiun adalah: Jmlh satuan pendidikan yg memiliki laporan tahunan --------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh satuan pendidikan di wilayah Kota 93 --------------- x 100% = 100% 93
Tingkat capaian sekolah/madrasah memiliki komite sekolah di Kota Madiun adalah: Jmlh satuan pendidikan yg memiliki komite sekolah yg berfungsi baik --------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh satuan pendidikan di wilayah Kota 93 --------------- x 100% = 100% 93
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
126
4. Alokasi Anggaran Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Dasar pada Tahun 2014 sebesar Rp.29.941.578.000,- dengan berasal dari sumber dana APBD Pemerintah Kota Madiun. 5. Dukungan Personil Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Dasar dari jajaran struktural sejumlah 25 orang dan jajaran fungsional meliputi Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah dan Guru sebanyak 197 orang. 6. Permasalahan dan Solusi Dalam menyelenggarakan pendidikan khususnya penerapan standar pelayanan minimal pada jenjang pendidikan dasar, permasalahan yang dihadapi selama tahun 2014 adalah : a.
Jumlah peserta didik dalam satu rombel untuk kelas,V, dan VI pada jenjang sekolah dasar masih mengikuti peraturan yang lama dimana satu rombel berisi 36 siswa sampai 40 siswa sehingga sebagian sekolah dasar rombelnya berisi lebih dari 32 siswa.
b.
Beberapa sekolah dasar dan menengah pertama belum teliti dalam menginventaris peralatan IPA sehingga ada item yang sudah rusak belum diganti sehingga mempengaruhi jumlah set yang dimiliki.
c.
Beberapa sekolah jenjang sekolah dasar ataupun sekolah menengah pertama menempati lahan yang terbatas sehingga untuk pengembangan ruangnya seperti penambahan kelas kegiatan belajar mengajar, dan untuk ruang pendukung pembelajaran seperti laboratarium IPA cukup sulit dan mebeleirnya yang ada di laboratarium sudah rusak namun belum diganti.
d.
Belum dilengkapinya jumlah set
buku mata pelajaran per anak yang
walaupun sudah berulangkali diperingatkan Dinas Dikbudmudora e.
Pergantian Kepala sekolah pada sekolah swasta oleh yayasan tanpa mempertimbangkan kepemilikan sertifikat pendidik.
f.
Bertambahnya sekolah baru (swasta) yang kualifikasi kepala sekola dan guru belum semua sesuai SPM.
g.
Belum optimalnya penataan guru sesuai dengan kebutuhan pada satuan pendidikan.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
127
h.
Mepetnya pelaksanaan
Program DAK tahun 2014 secara keseluruhan
dikarenakan keterlambatan 2014, sehingga untuk
Petunjuk Teknis Pelaksanaan kegiatan DAK
rehabilitasi bangunan, pengadaan buku dan alat
peraga pembelajaran pada akhir tahun belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut diatas, upaya yang dilakukan antara lain adalah:
Membatasi mutasi masuk pada sekolah-sekolah yang rombelnya sudah melebihi pagu
Penambahan ruang kelas baru dan ruang pendukung lain yang disesuaikan dengan ketersediaan lahan dan kemampuan anggaran anggaran pemerintah dan Pengembangan sekolah dengan penambahan ruang secara vertikal
Menghimbau yayasan dalam melakukan mutasi untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga
Melaksanakan pemetaan guru kembali sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama Nomor 05/X/PB/2011, SPB/03/M.PAN-RB/10/2011, 48 Tahun 2011, 158/PMK.01/2011, 11 Tahun 2011 tentang penataan dan pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil.
M. BIDANG PERUMAHAN RAKYAT 1. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum adalah a. Rumah Layak Huni dan Terjangkau b. Lingkungan Yang Sehat dan Aman yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU). Sebagai dasar hukum yang dipakai adalah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
128
2. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional STANDAR PELAYANAN
BATAS
MINIMAL
WAKTU
JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR
Rumah Layak Huni dan Cakupan Terjangkau
NILAI
PENCAPAIAN (TAHUN)
ketersediaan
rumah layak huni
100%
2009-2025
70%
2009-2025
100%
2009-2025
Cakupan layanan rumah layak
huni
yang
terjangkau Lingkungan Yang Sehat Cakupan dan
Aman
didukung
Lingkungan
yang Yang Sehat dan Aman dengan yang
didukung
dengan
prasarana, sarana dan PSU utilitas umum (PSU) 3. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perumahan Rakyat di Daerah JENIS PELAYANAN DASAR
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR
TARGET DAERAH
CAPAIAN INDIKATOR SPM
Rumah Layak Huni Cakupan ketersediaan dan Terjangkau rumah layak huni
70%
94,38%
Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau
70%
94,38%
60%
100%
Lingkungan Yang Cakupan Lingkungan Yang Sehat dan Aman Sehat dan Aman yang yang didukung didukug dengan PSU dengan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) Perhitungan : a. Cakupan ketersediaan rumah layak huni adalah:
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
129
Jumlah rumah layak huni di suatu wil. Provinsi pd kurun waktu tertentu ---------------------------------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah rumah di suatu wil provinsi pada kurun waktu tertentu
39.830 -------------x 100 = 94,38% 42.199 b. Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau adalah: Jumlah rmh tangga MBR yg menempati rmh layak huni dan terjangkau pada kurun waktu tertentu ------------------------------------------------------------------------------------------ x 100% Jumlah rumah tangga MBR pada kurun waktu tertentu
39.830 ----------x 100 = 94,38% 42.199 c. Cakupan Lingkungan Yang Sehat dan Aman yang didukung dengan PSU adalah : Jumlah rmh lingkungan yg didukung PSU pada kurun waktu tertentu -------------------------------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah lingkungan perumahan pada kurun waktu tertentu
27 ---------X 100 = 100 % 27 4. Alokasi Anggaran Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat pada Tahun 2014 sebesar Rp. 970.900.000,- dengan rincian sebagai berikut: 1. APBD sebesar Rp. 970.900.000, 00 2. APBN sebesar Rp. 0, 00 5. Dukungan Personil Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat adalah sebagai berikut : Jumlah Kepangkatan Pegawai Perumahan 32 Gol I =Rakyat Gol II = 20 Gol III = 12 Gol IV = Urusan
Tingkat Pendidikan SD =2 SMP = 2 SMA = 15 D3 =3 D4/ S1 = 9 S2 =1
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
Struktural / Eselon II = III = 1 IV = 3 V =-
Fungs ional -
Staf 28
130
6. Permasalahan dan Solusi Dalam pelaksanaan penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat, secara umum program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar dan sudah mencapai target daerah maupun target nasional. N. BIDANG PERHUBUNGAN DAERAH 1. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Madiun, sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM.81 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM.2 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut: a. Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan b. Jaringan Prasarana Angkutan Jalan c. Fasilitas Perlengkapan Jalan d. Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor e. Sumber Daya Manusia (SDM) f. Keselamatan
2. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional JENIS PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
DASAR Jaringan
INDIKATOR SPM
BATAS
NILAI
WAKTU
75%
2014
Pelayanan Tersedianya angkutan umum yang
Angkutan Jalan
melayani tersedia
wilayah
yang
telah
jaringan
jalan
untuk
jaringan jalan Kabupaten/Kota
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
131
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM
BATAS
NILAI
WAKTU
60%
2014
100%
2014
40%
2014
60%
2014
60%
2014
50%
2014
100%
2014
Tersedianya angkutan umum yang melayani tersedia
wilayah
yang
telah
jaringan
jalan
untuk
jaringan jalan Kabupaten/Kota Jaringan
Prasarana Tersedianya
Angkutan Jalan
halte
pada
Kabupaten/Kota
setiap
yang
telah
dilayani angkutan umum dalam trayek. Tersedianya
terminal
angkutan
penumpang
pada
setiap
Kabupaten/Kota
yang
telah
dilayani angkutan umum dalam trayek. Fasilitas Perlengkapan Tersedianya fasilitas perlengkapan Jalan
jalan (rambu, marka, Papan nama jalan , Paku jalan ,APILL, Guadriil ,dll)
Pelayanan Pengujian Tersedianya
unit
Kendaraan Bermotor
bermotor
kendaraan
pengujian bagi
Kabupaten/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal
4000
(empat
ribu)
kendaraan wajib uji. Sumber Manusia (SDM)
Daya Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal pada Kabupaten/Kota
yang
telah
memiliki terminal. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM)
di
kendaraan
bidang
pengujian
bermotor
pada
Kabupaten/Kota yang melakukan pengujian
telah berkala
kendaraan bermotor. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) .Andalalin, Pengelolaan Parkir pada 40%
2014
Kabupaten/Kota.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
132
JENIS PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
DASAR
INDIKATOR SPM
BATAS
NILAI
WAKTU
100%
2014
100%
2014
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai
pengawas
kelaikan
kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum Keselamatan
Terpenuhinya standar keselamatan bagi
angkutan
melayani
umum
yang
di
dalam
trayek
Kabupaten/Kota. 3. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perhubungan Daerah di Daerah Dari sekian banyak indikator Standar Pelayanan Minimal, Kota Madiun hanya dapat memenuhi indikator Standar Pelayanan Minimal angkutan jalan saja, karena Kota Madiun tidak mengakomodasi angkutan sungai dan danau ataupun laut serta tidak melayani lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TARGET
JENIS PELAYANAN
DAERAH
DASAR
INDIKATOR SPM
(sesuai Perwal
CAPAI AN SPM (diisi)
SPM) Jaringan
Pelayanan Tersedianya
Angkutan Jalan
angkutan
umum
yang
melayani
wilayah
yang
telah
tersedia
jaringan
jalan
untuk
jaringan
100%
100%
0%
0%
jalan
Kabupaten/Kota Tersedianya
angkutan
umum
yang melayani jaringan trayek yang
menghubungkan
daerah
tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kabupaten/Kota
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
133
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TARGET
JENIS PELAYANAN
DAERAH
DASAR
INDIKATOR SPM
(sesuai Perwal
CAPAI AN SPM (diisi)
SPM) Jaringan
Prasarana Tersedianya halte pada setiap
Angkutan Jalan
Kabupaten/Kota
yang
telah
dilayani angkutan umum dalam
100%
100%
50%
50%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
trayek. Tersedianya Terminal Angkutan PENUMPANG
pada
Kabupaten/Kota
setiap
yang
telah
dilayani angkutan umum dalam trayek. Tersedianya Terminal Angkutan BARANG / CARGO pada setiap Kabupaten/Kota
yang
telah
dilayani angkutan umum dalam trayek. Fasilitas
Tersedianya fasilitas
Perlengkapan Jalan
perlengkapan jalan (MARKA JALAN) yang sudah ada pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (RAMBU) yang sudah ada pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya perlengkapan HIMBAUAN)
fasilitas jalan yang
(PAPAN
sudah
ada
pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya perlengkapan
fasilitas jalan
(PAPAN
NAMA JALAN) yang sudah ada pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya perlengkapan TIKUNGAN)
jalan yang
fasilitas (CERMIN sudah
ada
pada jalan Kabupaten/Kota.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
134
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TARGET
JENIS PELAYANAN
DAERAH
DASAR
INDIKATOR SPM
(sesuai Perwal
CAPAI AN SPM (diisi)
SPM) Tersedianya
fasilitas
perlengkapan
jalan
(
PAKU
JALAN ) yang sudah ada pada
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya
fasilitas
perlengkapan jalan ( TRAFFIC CONE ) yang sudah ada pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya
fasilitas
perlengkapan jalan ( APILL TL) yang
sudah
ada
pada
jalan
Kabupaten/Kota. Tersedianya
fasilitas
perlengkapan
jalan
(
APILL
WARNING) yang sudah ada pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya
fasilitas
perlengkapan jalan ( ROAD BARRIER ) yang sudah ada pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya
fasilitas
perlengkapan jalan ( GUADRILL) yang
sudah
ada
pada
jalan
Kabupaten/Kota. Tersedianya
fasilitas
perlengkapan jalan (DELINATOR) yang
sudah
ada
pada
jalan
Kabupaten/Kota. Pelayanan Pengujian Tersedianya Kendaraan Bermotor
kendaraan
unit
pengujian
bermotor
bagi
Kabupaten/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal
4000
(empat
ribu)
kendaraan wajib uji.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
135
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TARGET
JENIS PELAYANAN
DAERAH
DASAR
INDIKATOR SPM
(sesuai Perwal
CAPAI AN SPM (diisi)
SPM) Sumber Manusia (SDM)
Daya Tersedianya Manusia
Sumber
(SDM)
di
Daya bidang
terminal pada Kabupaten/Kota yang telah Penumpang
memiliki
Tersedianya Manusia
di
telah
60%
62%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Daya bidang
terminal pada Kabupaten/Kota yang
83%
Terminal
Sumber
(SDM)
80%
memiliki
Terminal
Barang / cargo Tersedianya Manusia
Sumber
(SDM)
di
Daya bidang
pengujian kendaraan bermotor pada Kabupaten/Kota yang telah melakukan pengujian kendaraan bermotor. Tersedianya Manusia
berkala
Sumber (SDM)
Pengelolaan
Daya
Andalalin,
Parkir
pada
Sumber
Daya
Kabupaten/Kota. Tersedianya
Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum Keselamatan
Terpenuhinya keselamatan
standar bagi
angkutan
umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
136
Perhitungan : a. Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah: ∑ Jaringan jalan kota terlayani angkutan umum -------------------------------------------------------------- x 100% = .....% ∑ Total jaringan jalan kota 406.56 --------------- x 100% = 100% 406.56
b. Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah: ∑ Jaringan trayek daerah tertinggal/terpencil terlayani angkutan umum dlm suatu Kota -------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% ∑ Total jaringan trayek daerah tertinggal/terpencil pada Kota 0 --------------- x 100% = 0% 0
c. Tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek. Tingkat capaiannya adalah: ∑ Tersedianya halte pada setiap Kota ---------------------------------------------------- x 100% = .....% ∑ Total kebutuhan halte pada suatu Kota 10 --------------- x 100% = 100% 10
d. Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek. Tingkat capaiannya adalah: Terminal penumpang ∑ --------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh jaringan pelayanan AKDP, angkutan kota dan angkutan pedesaan 3 --------------- x 100% = 50% 6
e. Tersedianya terminal angkutan Barang pada setiap Kab/ Kota yang seharusnya ada melayani bongkar muat barang adalah: LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
137
Terminal Barang / Cargo ∑ --------------------------------------------------------- x 100% = .....% Jmlh terminal angkutan barang pd setiap kota Yg seharusnya ada melayani bongkar muat barang 1 --------------- x 100% = 100% 1
f. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (Marka ) pada jalan Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah: Fasilitas perlengkapan jalan terpasang pada jalan Kota ∑ --------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Total kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan pada Kota 14.608 --------------- x 100% = 100% 14.608
g. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (Rambu) pada jalan Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah: Fasilitas perlengkapan jalan terpasang pada jalan Kota ∑ --------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Total kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan pada Kota 2.866 --------------- x 100% = 100% 2.866
h. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan ( papan Himbauan ) pada jalan Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah: Fasilitas perlengkapan jalan terpasang pada jalan Kota ∑ --------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Total kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan pada Kota 53 --------------- x 100% = 100% 53
i. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan ( Papan Nama Jalan ) pada jalan Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah: Fasilitas perlengkapan jalan terpasang pada jalan Kota ∑ --------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Total kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan pada Kota 912 --------------- x 100% = 100% 912
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
138
j. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan ( Cermin Tikungan
) pada jalan
Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah: Fasilitas perlengkapan jalan terpasang pada jalan Kota ∑ --------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Total kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan pada Kota 30 --------------- x 100% = 100% 30
k. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan ( Paku Jalan ) pada jalan Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah: Fasilitas perlengkapan jalan terpasang pada jalan Kota ∑ --------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Total kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan pada Kota 1.250 --------------- x 100% = 100% 1.250
l. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan ( Traffic Cone
) pada jalan
Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah: Fasilitas perlengkapan jalan terpasang pada jalan Kota ∑ --------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Total kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan pada Kota 83 --------------- x 100% = 100% 83
m. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan ( APILL /TL ) pada jalan Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah: Fasilitas perlengkapan jalan terpasang pada jalan Kota ∑ --------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Total kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan pada Kota 28 --------------- x 100% = 100% 28
n. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan ( APILL / Warning ) pada jalan Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah: Fasilitas perlengkapan jalan terpasang pada jalan Kota ∑ --------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Total kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan pada Kota 9 --------------- x 100% = 100% 9
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
139
o. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan ( Road Barrier
) pada jalan
Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah: Fasilitas perlengkapan jalan terpasang pada jalan Kota ∑ --------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Total kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan pada Kota 115 --------------- x 100% = 100% 115
p. Tersedianya
fasilitas
perlengkapan
jalan
(Guadrill
)
pada
jalan
Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah: Fasilitas perlengkapan jalan terpasang pada jalan Kota ∑ --------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Total kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan pada Kota 15 --------------- x 100% = 100% 15
q. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan ( Delinator
) pada jalan
Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah: Fasilitas perlengkapan jalan terpasang pada jalan Kota ∑ --------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% Total kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan pada Kota 450 --------------- x 100% = 100% 450
r. Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kabupaten/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 (empat ribu) kendaraan wajib uji. Tingkat capaiannya adalah: ∑ Kendaraan bermotor wajib uji ------------------------------------------- x 100% = .....% ∑ 4000 kendaraan wajib uji 1 --------------- x 100% = 100% 1
s. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Terminal Penumpang pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki Terminal Penumpang
Tingkat
capaiannya adalah: SDM di Bidang Terminal Penumpang yang ada pada kondisi sekarang sebanyak 50 orang, dan yang seharusnya ada SDM di bidang Terminal LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
140
Penumpang sebanyak 60 orang dikarenakan belum adanya SDM pengganti yang pensiun dan Mutasi . t. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Terminal Barang / cargo pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki Terminal Barang / Cargo Tingkat capaiannya adalah: SDM di Bidang Terminal Penumpang yang ada pada kondisi sekarang sebanyak 8 orang ,dan yang seharusnya ada SDM di bidang Terminal Penumpang sebanyak 13 orang dikarenakan belum adanya SDM pengganti yang pensiun dan Mutasi u. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Pengujian Kendaraan Bermotor pada Kabupaten/Kota yang telah melakukan Pengujian berkala kendaraan Bermotor Tingkat capaiannya adalah: SDM di Bidang Pengujian Kendaraan Bermotor yang ada pada kondisi sekarang
sebanyak 4 orang ,dan yang seharusnya ada SDM di bidang
Pengujian Kendaraan Bermotor
sebanyak 4 orang , sehingga sudah
mencukupi dalam pemberian pelayan Pengujian Kendaraan Bermotor di wilayah Kota Madiun . v. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota. SDM Andalalin yang ada pada kondisi sekarang sebanyak 10 orang ,dan SDM pegelolaan Parkir sebanyak 20 orang sehingga sudah mencukupi dalam pemberian pelayanan pada evaluasi Andalalin dan Pengelolaan Parkir di wilayah Kota Madiun w. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum. SDM Pengawas Kelaikkan Kendaraan ( PPNS ) yang ada pada kondisi sekarang sebanyak 6 orang sehingga sudah mencukupi dalam pemberian pelayanan Pengawasan Kelaikkan Kendaraan di Kota Madiun . x. Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota. Tingkat capaiannya adalah: ∑ Angkutan umum (perkotaan) memenuhi standar keselamatan ---------------------------------------------------------------------------------- x 100% = .....% ∑ Total angkutan umum pada Kota 104 --------------- x 100% = 100% 104
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
141
4. Alokasi Anggaran Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan dan bidang Kominfo Kota Madiun pada Tahun 2014 sebesar Rp. 12.999.125.000,- dengan rincian sebagai berikut:
APBD sebesar Rp. 12.257.400.000,- Bidang Perhubungan
APBD sebesar Rp. 741.725.000,- Bidang Kominfo
5. Dukungan Personil Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah pada tahun 2014 adalah sejumlah 131 orang terdiri dari 95 orang PNS dan 36 orang Tenaga Kontrak. a. Berdasarkan Eselon : 1) Eselon II b/ Kepala Dinas / Sekretaris : 2 orang 2) Eselon III b/ Kepala Bidang
: 3 orang
3) Eselon IV a/ Kepala Seksi
: 16 orang
4) Eselon IV b/ Kepala Seksi
: 3 orang
5) Staf
: 71 orang
b. Berdasarkan Gol/ Ruang :
c.
1) Gol IV
: 4 orang
2) Gol III
: 26 orang
3) Gol II
: 58 orang
4) Gol I
: 7 orang
5) Kontrak
: 36 orang
Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) S2
: 2 orang
2) S1
: 12 orang
3) D3
: 9 orang
4) D2
: 1 orang
5) SLTA
: 56 orang
6) SLTP
: 8 orang
7) SD
: 7 orang
d. Berdasarkan Jenis Kelamin : 1) Laki-Laki
: 81 orang ( PNS ) dan 35 orang ( Tenaga Kontrak)
2) Perempuan : 14 orang ( PNS ) dan 1 ( Tenaga Kontrak )
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
142
6. Permasalahan dan Solusi Permasalahan : Dalam pelaksanaan penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah terdapat permasalahan antara lain : a.
Masih kurangnya masyarakat
sarana prasarana untuk memberikan pelayanan pada
( Ketersediaan Gedung Kantor Dishubkominfo Kota Madiun
yang belum nyaman ,belum tersedianya gedung Balai Pengujian Kendaraan Bermotor ) b.
Kurangnya SDM
aparatur
Perhubungan dan Kominfo dalam operator
pelayanan Solusi : a.
Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai
b.
Meningkatkan kualitas dan kwantitas aparatur pelayanan
O. BIDANG PENANAMAN MODAL 1. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2011, sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal di Kabupaten/Kota, adalah sebagai berikut: a. Kebijakan Penanaman Modal b. Kerjasama Penanaman Modal c. Promosi Penanaman Modal d. Pelayanan Penanaman Modal e. Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal f. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal g. Penyebarluasan, Pendidikan dan Pelatihan Penanaman Modal 2. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional JENIS PELAYANAN DASAR
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR
Kebijakan tersedianya informasi peluang Penanaman Modal usaha sektor/bidang usaha
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
NILAI 1 (satu) bidang
BATAS WAKTU PENCAPAI AN (TAHUN) 2014
143
Kerjasama Penanaman Modal Promosi Penanaman Modal Pelayanan Penanaman Modal
Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal Penyebarluasan, Pendidikan dan Pelatihan Penanaman Modal
unggulan 1 sektor/bidang usaha pertahun terselenggaranya fasilitasi pemerintah daerah dalam rangka kerjasama kemitraan 1 kali /tahun terselenggaranya promosi peluang penanaman modal 1 kali/tahun terselenggaranya pelayanan perijinan dan non perijinan bidang penanaman modal melalui pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal 100% terselenggaranya bimbingan pelaksanaan kegiatan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha 1 kali/tahun terimplementasikannya Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) 100% terselenggaranya sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada masyarakat 1 kali /tahun
usaha/tahun 1 (satu) kali/tahun
2014
1 (satu) kali/tahun
2014
100%
2014
1 (satu) kali/tahun
2014
100%
2014
1 (satu) kali/tahun
2014
3. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Penanaman Modal di Daerah JENIS PELAYANAN DASAR
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TARGET INDIKATOR DAERAH
Kebijakan Penanaman Modal
tersedianya informasi peluang usaha sektor/bidang usaha unggulan 1 sektor/bidang usaha pertahun
Kerjasama Penanaman Modal Promosi Penanaman Modal Pelayanan Penanaman Modal
terselenggaranya fasilitasi pemerintah daerah dalam rangka kerjasama kemitraan 1 kali /tahun terselenggaranya promosi peluang penanaman modal 1 kali/tahun terselenggaranya pelayanan perijinan dan non perijinan bidang penanaman modal melalui pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
1 (satu) sektor/ bidang usaha/ tahun 1 (satu) kali/ Tahun 1 (satu) kali/ Tahun 100%
CAPAIAN SPM
1 (satu) sektor bidang usaha/tahun 2 (dua) kali/tahun 1 (satu) kali/tahun 9%
144
JENIS PELAYANAN DASAR
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TARGET INDIKATOR DAERAH
CAPAIAN SPM
100% Pendaftaran PMDN Izin Prinsip PMDN Izin Usaha PMDN Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal Penyebarluas an, Pendidikan dan Pelatihan Penanaman Modal
terselenggaranya bimbingan pelaksanaan kegiatan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha 1 kali/tahun terimplementasikannya Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) 100%
1 (satu) kali/ Tahun
-
100%
0%
terselenggaranya sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada masyarakat 1 kali /tahun
1 (satu) kali/ Tahun
1 (satu) kali/tahun
Perhitungan a. Tersedianya informasi peluang usaha sektor/bidang usaha unggulan 1 sektor/bidang usaha pertahun berupa sektor perdagangan b. Terselenggaranya fasilitasi pemerintah daerah dalam rangka kerjasama kemitraan 1 kali /tahun dengan melaksanakan kegiatan Temu Usaha dengan UKM c.
Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal 1 kali/tahun dengan melaksanakan kegiatan Promosi Investasi
d. Terselenggaranya pelayanan perijinan dan non perijinan bidang penanaman modal melalui pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal 100%. Prosentasenya capaiannya adalah: (Jmlh jenis perizinan dan non perizinan yg dpt Dilayani PTSP PDKPM) ----------------------------------------------------------- x 100% = .....% 6
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
145
33 --------------- x 100% = 5,5 % 6
e.
terselenggaranya bimbingan pelaksanaan kegiatan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha 1 kali/tahun dengan melaksanakan kegiatan belum ada kegiatan
f.
terimplementasikannya Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) 100%. Tingkat capaiannya adalah: (Jmlh jenis pelayanan yg dilayani menggunakan SPIPISE) ------------------------------------------- x 100% = .....% 4 0 --------------- x 100% = 0 % 4
g.
terselenggaranya
sosialisasi
kebijakan
penanaman
modal
kepada
masyarakat 1 kali /tahun dengan melaksanakan kegiatan Sosialisasi Kebijakan Penanaman Modal 4. Alokasi Anggaran Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal pada Tahun 2014 sebesar Rp 152.500.000,- dengan rincian sebagai berikut: a.
APBD sebesar Rp 152.500.000
b.
APBN sebesar Rp -
c.
Sumber dana lain yang sah sebesar Rp -
5. Dukungan Personil Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal adalah sejumlah 5 (lima) orang. 6. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan SPM Bidang Penanaman Modal antara lain: a. Target pelayanan perijinan bidang penanaman modal belum dapat dicapai baik nasional maupun daerah
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
146
b. Pengelolaan data dan sistem indormasi penanaman modal belum dapat menggunakan SPIPISE c. Belum adanya SDM yang terlatih dalam pelayanan perijinan penanaman modal d. Belum adanya data investasi. Solusi : a. Dalam melaksanakan pelayanan perijinan penanaman modal dibutuhkan lembaga teknis yang menangani perijinan penanaman modal b. Mengikuti pelatihan PTSP, SPIPISE dan pelayanan perijinan penanaman modal c. Menyusun data investasi.
LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014
147