BAB II METODE RESITASI, BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DAN KREATIVITAS BELAJAR
A. Metode Resitasi 1. Pengertian Metode Resitasi Untuk mengetahui pengertian metode resitasi ada beberapa pendapat dari para ahli pendidikan diantaranya: a.
Metode pemberian tugas dan resitasi adalah suatu cara penyajian pelajaran dengan cara guru memberi tugas tertentu kepada siswa dalam waktu yang telah ditentukan dan siswa mempertanggung jawabkan tugas yang dibebankannya1
b.
Metode pemberian tugas belajar dan resitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru menugaskan murid- murid mempelajari sesuatu yang kemudian harus dipertanggung jawabkan2
c.
Metode pemberian tugas belajar (resitasi) sering disebut metode pekerjaan rumah adalah metode dimana murid diberi tugas khusus diluar jam pelajaran3
d. Metode resitasi (tugas) adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar bilaman guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan kepada guru4 e. Metode resitasi adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar bilamana
1
Moh Uzer Usman Lilies Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatran Belajar Mengajar, (Bandung :PT Remaja Rosdakarya,1993), hlm. 128. 2 Abu Ahmadi, Dasar –Dasar Praktek Mengajar, ( Semarang: CV Toha Putra, 1997), hlm. 40. 3 Zuhairini, Abdul Ghofur, Slamet As Yusuf, Methodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya :Usaha Nasional, 1983), hlm. 96. 4 Zakiyah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta : Bumi Aksara 1995 ) hlm. 298.
9
10
guru memberi tugas terentu dan murid mengejakannya kemudian tugas rersebut dipertanggungjawabkan kepada guru5 . Jadi dapat disimpulkan bahwa metode resitasi adalah sejumlah tugas yang diberikan oleh guru kepada murid untuk dikerjakan di rumah dan harus dipertanggung jawabkan baik secara individu maupun kelompok.
2. Tujuan Metode Resitasi Metode ini dimaksudkan memberikan tugas kepada anak-anak baik untuk dikerjakan di rumah, maupun di sekolah, dan langkah berikutnya anakanak mempertanggungjawabkan kepada guru apa yang telah mereka pelajari6. Sebagai mana hadits nabi tentang tanggung jawab
ﺭﺍٍﻉ ﻢ ﻪ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ ﹶﺃ ﹶﻻ ﹸﻛﻠﱡ ﹸﻜ ﹶﺃﻧ: ﻢ ﺳﻠﱠ ﻭ ﻴ ِﻪﻋﹶﻠ ﺻﻠﱠﻰ ﺍﷲ ﱯ ِّ ﻨِﻋ ِﻦ ﺍﻟ ﺮ ﻤ ﺑ ِﻦ ﻋﻋ ِﻦ ﺍ ﻮ ﹲﻝ ﺴﺌﹸ ﻣ ﻮ ﻭﻫ ,ﺭﺍٍﻉ ﺱ ِ ﺎﻋﻠﹶﻰ ﺍﻟﻨ ﺍﱠﻟﺬِﻯﻴﺮﻴِﺘ ِﻪ ﻓﹶﺎﹾﺍ َﻷ ِﻣﺭ ِﻋ ﻦ ﻋ ﻮ ﹲﻝ ﺴﹸﺌ ﻣ ْ ﻭ ﹸﻛﻠﱡﻜﹸﻢ ﻴ ﹸﺔﺍ ِﻋﺮﹶﺃﺓﹸ ﺭ ﻤ ﻭﹶﺍﹾﻟ,ﻢ ﻬ ﻨﻋ ﻮ ﹲﻝ ﺴﺌﹸ ﻣ ﻮ ﻭﻫ ,َ ﻴِﺘ ِﻪﺑ ﻫ ِﻞ ﻋﻠﹶﻰ ﹶﺃ ﻉ ٍ ﺍﺟ ﹸﻞ ﺭ ﺍﻟﺮ ﻭ,ﻴِﺘ ِﻪﺭ ِﻋ ﻦ ﻋ ,ﺳِّﻴ ِﺪ ِﻩ ﻣﺎِﻝ ﻠﻰﻉ ﻋ ٍ ﺍﺪ ﺭ ﺒﻌ ﺍﹾﻟ ﻭ,0ﻢ ﻬ ﻨﻋ ﻮﹶﻟ ﹲﺔ ﺴﹸﺌ ﻣ ﻲ ﻭ ِﻫ ,ﻭِﻟ ِﺪ ِﻩ ﻭ ﺎﻌِﻠﻬ ﺑ ﺖ ِ ﻴﺑ ﻠﻰﻋ (ﻴِﺘ ِﻪ )ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﺎﻡﺭ ِﻋ ﻦ ﻋ ﻮ ﹲﻝ ﺴﹸﺌ ﻣ ﻢ ﻭ ﹸﻛﻠﱡ ﹸﻜ ﻉ ٍ ﺍﻢ ﺭ ُ ﹶﺃ ﹶﻻ ﹶﻓ ﹸﻜﻠﱡ ﹸﻜ,ﻪﻋﻨ ﻮ ﹲﻝ ﺴﺌﹸ ﻣ ﻮ ﻭﻫ 7
“Dari Ibni Umar dari Nabi SAW :sesungguhnya Rasul bersabda ingatlah setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas kepemimpinanya., Imam adalah pemimpin bagi umat(manusia),dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinanya, laki laki adalah pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinanya, perempuan adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya dan anaknya, dia bertanggung jawab atas keluarganya, pembantu itu pemimpin bagi harta majikannya dan 5
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi, Metodik Khusus Pengajaran Agama (jakarta, 1985)
hlm. 233. 6
Abd. Rachman Shaleh, Didaktik Pendidikan Agama, (Jakarta : Bulan Bintang, 1976 ),
hlm
86 7
Imam Abu Al Husain Muslim Ibnu Al Hajaj, Shahih Muslim, (Libanon, Darul Kitab Al Ilmiyah, Baerut, 1992), hlm. 1459
11
bertanggung jawab kepada tuannya,ingatlah setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan bertanggung jawab atas kepemimpinannya”(HR Muslim) Adapun tujuan metode resitasi yaitu: a. Merangsang agar siswa berusaha lebih baik memupuk inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri b. Membawa kegiatan- kegiatan sekolah yang berharga kepada minat siswa yang masih terluang waktu terluang dari pada siswa agar dapat digunakan lebih konstruktif8 c. Memperkaya pengalaman sekolah dengan memulai kegiatan diluar kelas d. Memperkaya hasil belajar disekolah dengan menyelenggarakan latihan yang perlu integrasi dan penggunaanya9 metode resitasi dapat mengembangkan kreativitas belajar siswa10. Sedangkan kelebihan metode resitasi adalah murid berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian berkreatif dan berinisiatif bertanggung jawab dan berdiri sendiri.11 3. Kelebihan Metode Resitasi Setiap metode yang dipakai oleh guru tentu mempunyai kelebihan maupun kekurangan, metode resitasi adalah12: a. Baik sekali untuk mengisi waktu terluang yang konstruktif b. Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam metode ini anak harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang telah dikerjakan 8
Winarno Surachmad, Metodologi Pengajaran Nasional , (Bandung :CV.Jemmars,1979),
hlm. 91 9
Tim Pembina Mata Kuliah Didaktik Metodik atau Kurikulum Ikip Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 1993) hlm58 10 Sudirman ,ilmu pendidikan,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 1992) hlm142 11 Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi pendidikan Islam , (Jakarta: Cipuitat Press 2002) hlm 166 12 Abu Ahmadi, Metodik Khusus Mengajar Agama, (Semarang : CV Toha Putra, 1976) hlm 43
12
c. Membiasakan anak giat belajar d. Memberikan tugas anak yang bersifat praktis umpamanya membuat laporan tentang peribadatan di daerah masing -masing kehidupan sosial dan sebagainya
4. Kelemahan Metode Resitasi Sedangkan kelemahan metode resitasi yaitu: a. Sering kali siswa melakukan penipuan diman siswa hanya meniru atau menyalin hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri b. Adakalanya tugas dikerjakan orang lain tanpa pengawasan13 c. Apabila tugas terlalu sering diberikan apalagi tugas itu sukar dilaksanakan oleh siswa ketenangan mental mereka dapat terpengaruh d. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual14
5. Langkah-Langkah Metode Resitasi Langkah langkah Metode Resitasi yaitu15 Langkah pertama : Guru memberikan tugas kepada murid Langkah kedua: Pelajar mempelajari atau mengerjakan tugas Langkah ketiga : Pelajar
mempertanggungjawabkan
atau
melaporkan
hasil
usahanya
mempelajari atau mengerjakan tugas Langkah keempat: 13
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000) hlm198 14 Winarno Surakhmad, Dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar, (Bandung : Tarsito, 1973) hlm. 113. 15 Ign S Ulih Bukit Karo Karo, Metodologi Pengajaran, (Salatiga: Saudara, 1984) hlm. 40.
13
guru atau guru bersama pelajar menilai hasil- hasil yang telah dicapai Langkah kelima : Pelajar atau pelajar bersama guru mengecek kebenaran atau kesalahan tertentu (dari sumber asil) atau mengulang memepelajari atau mengerjakan tugas Sedangkan dalam bukun lain disebutkan bahwa langkah-langkah metode resitasi adalah16 1. Menetapkan tujuan pemberian tugas, hal ini diperlukan dalam rangka memudahkan penentuan jenis tugas yang akan diberikan kepada siswa 2. Menjelaskan cara-cara mengerjakan tugas tersebut 3. Menentukan batas waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tugas 4. Pelaksanaan tugas oleh siswa 5. Fase resitasi (mempertanggung jawabka) tugas yang diberikan kepada siswa baik secara tertulis maupun lisan
B. Bimbingan Belajar Orang Tua 1. Pengertian Bimbingan Belajar Orang Tua Sebelum membahas pengertian bimbingan belajar orang tua terlebih dahulu akan diuraikan tentang apa yang dimaksud bimbingan, belajar dan pengertian orang tua Secara etimologi istilah bimbingan dalam bahasa Inggris yaitu guidance yang diartikan bimbingan atau bantuan, juga dapat diartikan pimpinan arahan pedoman petunjuk. Adapun dalam pembahasan skripsi ini kata guidance digunakan untuk pengertian bimbingan atau bantuan17. Adapun pengertian Bimbingan menurut para ahli diantaranya: Dalam kamus Indonesia arab, bahwa bimbingan adalah ﺇﺭﺷﺎﺩ18 16
Moh Uzer Usman, Lilies Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1993) hlm. 128-129 17 Moh Surya bimbingan dan penyuluhan di sekolah (Bandung :Rineka Cipta 1966) hlm7 18 KH Bisri, KH Munir al Fatah, Kamus al Bisri (Surabaya : Pustaka Progresif 1999) hlm 34
14
a. Kamal Muhammad Audhoh menyebutkan
ﺍﻻﺭﺷﺎﺩ ﲟﻌﻨﺎﻩ ﺍﻟﻌﺎﻡ ﻫﻮ ﻣﻌﻮﻧﺔ ﺍﻟﻔﺮﺩ ﻋﻠﻰ ﻓﻬﻢ ﻣﺸﻜﻼ ﺗﻪ ﺍﻟﺘﻮﺍﻓﻘﻴﺔ ﺍﳌﺨﺘﻠﻔﺔ ﻭﻋﻠﻰ ﺣﻠﻬﺎ 19
“Bimbingan adalah usaha pertolongan kepada individu untuk memahami persoalan-persoalan berbeda yang dihadapi serta cara penyelesainnya” b. Bimo Walgito
Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di
berikan kepada individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan didalam kehidupannya agar individu atau sekelompok individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya20 c. Dewa Ketut Sukardi Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang diberikan seseorang atau sekelompok orang secara terus menerus dan sistematis oleh pembimbing agar individu atau sekelompok individu menjadi pribadi yang mandiri21 d. Robert l Gibson dan Marianne H Mitchell mengatakan guidance “as the process of assisting individuals in making life adjustment, it is needed in the home, school, community, and in all other phases of the individual’s environment”22 Artinya : Bimbingan adalah sebuah proses bantuan individu dalam menentukan hidupnya, bantuan ini dibutuhkan di rumah, sekolah, dan disegala bentuk lingkungan individu tersebut.
19
Kamal Muhammad Audhoh, Al Hayatun Nafsiyah (Beirut : Darul Kitab al Ilmiah 1999) hlm 149 20 Dimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Yaogyakarta: Andi Offset 1995) hlm. Cet.4. 21 Dewa Ketut Sukardi, Proses Bimbingan dan Penyuluhan di Asekolah (Jakarta: Rineka Cipta 1995), Cet.I, hlm. 2. 22
Robert L Gibson dan Marianne H Mitchell, Introduction to Guidance (New york : Macmilan Publishing co ,inc, 1981) hlm14
15
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan individu kepada individu lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
Sedangkan belajar, ada beberapa pendapat antara lain: a. Oemar Hamalik berpendapat bahwa belajar adalah suatu bentuk. Pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dengan cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.23 b. Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Madjid mengatakan
ﺃﻥ ﺍﻟﺘﻌﻠﻢ ﻫﻮ ﺗﻐﻴﲑ ﰱ ﺫﻫﻦ ﺍﳌﺘﻌﻠﻢ ﻳﻄﺮﺃ ﻋﻠﻰ ﺧﱪﺓ ﺳﺎﺑﻘﺔ ﻓﻴﺤﺪﺙ ﻓﻴﻬﺎ ﺗﻐﻴﲑﺍ ﺟﺪﻳﺪﺍ 24
Belajar adalah perubahan pada pemikiran seorang pelajar berdasarkan pengalaman yang telah lalu maka timbulah didalamnya perubahan baru. c. Arno F witting menulis bahwa Learning can be defined as any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire that occurs as a result of experience25 “Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan yang relatif permanen yang ditunjukan dengan tingkah laku individu yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman” d. Muhammad Ali belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungannya26
23
Oemar Hamalik metode belajar dan kesulitan kesulitan belajar (Bandung::Tarsito 1983)
hlm 21 24
Sholeh Abdul Aziz, Abdul Aziz Abdul Madjid, At Tarbiyatu Waturuqu tadris, (Mesir :Darun Al Maarif tth) hlm 169 25 Arno F Witting psychology of learning (United States of America :MC Graw hill book company 1981) hlm 2 26 H. Muhammad Ali Guru dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung :Sinar Baru,1992). hlm.14.
16
Orang tua adalah ayah ibu kandung27orang tuia juga dapat diartikan orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga yang biasa disebut ibu bapak28 Jadi bimbingan belajar orang tua dapat diartikan sebagai proses bantuan yang diberikan oleh orang tua kepada anak ketika mendapatkan kesulitan dalam kegiatan belajar. Manusia adalah mahluk sosial , maka dari itu manusia tidak dapat terlepas dari bantuan orang lain dan
membutuhkan bantuan orang lain.
sebagaiman anak membutuhkan bantuan dari orang tuanya, karena anak lahir belum mengetahui apa- apa , maka orang tualah yang harus membimbingnya supaya mempunyai pengetahuan .
ﻋ ِﻦ ﻮ ﹶﻥ ﻬ ﻨﻳﻭ ﻑ ِ ﻭ ﺮ ﻌ ﻭ ﹶﻥ ِﺑﺎﹾﺍ ﹶﳌ ﺮﺎ ْﺀﻣﺾ ﻳ ٍ ﻌ ﺑ ﺎ ُﺀﻭِﻟﻴ ﻢ ﹶﺍ ﻬﻌﻀ ﺑ ﺕ ِ ﺆﻣِﻨﺎ ﻭﹾﺍﳌﹸ ﻮ ﹶﻥ ﻨﺆ ِﻣ ﻭﹾﺍ ﹸﳌ (17 :ﻨ ﹶﻜ ِﺮ )ﺍﻟﺘﻮﺑﺔﺍﳌﹸ 29
“Dan orang orang yang beriman laki laki dan perempuan sebagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebagian yan lain mereka menyuruh mengerjakan yang yang ma’ruf dan melarang yang munkar.” (QS al Taubah 17)
Sedangkan dalam hadis disebutkan.
ﻢ ﺳﻠﱠ ﻭ ﻴ ِﻪﻋﹶﻠ ﷲ ُ ﻰ ﺍ ﺻﹼﻠ ﷲ ِ ﻮﻝﹸ ﺍ ﺭﺳ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ: ﻮﻝﹸ ﻳﻘﹸ ﻪ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﹶﺍﻧ: ﺮ ﹶﺓ ﻳﺮ ﻦ ﹶﺍﺑِﻰ ﻫ ﻋ ﺎِﻧ ِﻪﺠﺴ ِّ ﻤ ﻭﻳ ﺮِﻧ ِﻪ ﺼ ِّ ﻨﻳﻭ ﺍِﻧ ِﻪﻬ ِّﻮﺩ ﻩ ﻳ ﺍﺑﻮﺮ ِﺓ ﹶﻓﹶﺎ ﻋﻠﹶﻰ ﺍﹾﻟ ِﻔ ﹾﻄ ﺪ ﻮﹶﻟ ﻳ ﻮ ٍﺩ ِﺍﻻﱠ ﻮﹸﻟ ﻣ ﻦ ﺎ ِﻣﻣ ()ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ 30
27
Tim Penyusun kamus pusat bahasa , kamus besar bahasa Indonesia (Jakarta :Balai Pustaka 2002) hlm 805 28 Thamrin Nur halijah nasution ,peranan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak (Jakartab :PT Gunung Muria,1986) hlm 81 29 Depag. RI., Op.Cit., hlm. 1099.
17
“Dari Abu Hurairah sesungguhnya rasulullah bersabda: tiada seorang anakpun yang lahir kecuali ia dilahirkan dalam keadaan fithrah maka kedua orang tualah yang menjadikan anak itu beragama Yahudi, Nasrani atau Majusi” (HR. Muslim).
2. Tujuan Bimbingan Tujuan bimbingan dapat dibedakan dalam tujuan sementara dan tujuan akhir. Tujuan sementara adalah supaya orang bersikap dan bertindak sendiri dalam situasi hidupnya sekarang31 Sedangkan tujuan akhir ialah supaya orang mampu mengatur kehidupanya sendiri, mengambil sikap sendiri, mempunyai pandangan sendiri dan menanggung sendiri beresiko dari tindakan-tindakannya32
Untuk lebih jelasnya tujuan bimbingan menurut Oemar Hamalik adalah 33 1. Agar siswa bertanggung jawab menilai kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya 2. Agar siswa menjalani kehidupannya sekarang secara efektif menyiapkan dasar kehidupan masa depannya sendiri 3. Agar semua potensi siswa berkembang secara optimal meliputi semua aspek pribadinya sebagai individu yang potensial Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono mengatakan tujuan bimbingan belajar adalah 34 30
Imam Abu Al Husain Muslim Ibnu Al Hajaj, Shahih Muslim, (Libanon, Darul Kitab Al Ilmiyah, Baerut, 1992), hlm. 2047. 31 Ws Winkel bimbingan dan konseling di sekolah (Jakarta: PT Gramedia 1994) hlm 17 32 Ibid. hlm 17 33 Oemar Hamalik Psikologi belajar mengajar (Bandung :Sinar Baru Algensindo, 2000 ) hlm 195 34 Abu Ahmadi Widodo Supriyono, psikologi belajar (Jakarta :Rineka Cipta 1991) hlm 105—106
18
a. Mencarikan cara cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak atau kelompok anak b. Menunjukan cara-cara mempelajari sesuai dan menggunakan buku pelajaran c. Memberikam informasi (sarana dan petunjuk) bagi yang memanfaatkan perpustakaan. d. Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan atau ujian. e. Memilih suatu bidang setudi (mayor atau minor) sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan, cita cita dan kondisi fisik atau kesehatan. f. Menunjukan carac cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu. g. Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajarnya Adapun tujuan belajar yang diberikan untuk anak sekolah dasar (SD) khususnya adalah membantu agar. a. Mampu mengatasi kesulitan dalam belajar yang ditandai oleh prestasi yang rendah. b. Mampu mengatasi kebiasaan-kebiasaan buruk yang dilakukan murid dalam situasi belajar mengajar dan dalam hubungan sosial . c. Mampu mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani. d. Mampu mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kelanjutan sekolah. e. Mampu mengatasi kesulitan yang berhubungan dngan perencanaan dan pemilihan jenis ppekerjaan apabila tidak dapat melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi f. Mampu mengatasi kesulitan yang berhuubungan dengan sosial baik disekolah keluarga maupun masyarakat.35
3. Bentuk Bentuk Bimbingan Belajar 35
Yusuf Gunawan , gaterine Dewi liman subroto, Bimbingan dan Konseling Gramedfia Pustaka Utama,1992) hlm187
(Jakarta:
19
Ada beberapa macam bimbingan belajar orang tua diantaranya: a. Memotovasi Anak Untuk Belajar Motivasi merupakan hal yang penting didalam belajar dengan motinasi yang kuat anak akan merasa senang dan semangat untuk belajar36 motivasi ini bisa berupa pujian yang diberikan oleh orang tua kepada anak supaya anak punya keinginan untuk belajar b. Memberikan Vasilitas untuk belajar Anak dalam belajar membutuhkan fasilitas untuk belajar. Seperti alat tulis, buku meja belajar. Orang tua yanag memenuhi fasilitas tersebut dapat mendorongan anak untuk giat belajar sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajar37 sebab dengan ketidak lengkapan saran yang diperlukan hal itu akan menjadi penghalang bagi anak dalam belajar c. Menanyakan Kesulitan Belajar Dalam mengenal kesuliatan anak dalam belajar dapat membantu anak dalam mengatasi kesulitannya dalam belajar. Untuk mengetahui kesulitan tersebut orang tua dapat melakukannya dengan cara menanyakan kepada anak apakah ada pelajaran yang sukar untuk diikuti atau menanyakan kepada guru mengenai pelajaran yang sukar diikuti oleh anak d. Membimbing atau Membantu dalam mengatasi kesulitan Orang tua dapat dapat
membantu anak dalam belajar supaya
berhasil dalam belajar. Untuk mengatasi kesulitan tersebut bisa dilakukan dengan cara memberi keterangan yang diperlukan oleh anaknya atau orang tua meminta bantuan orang lain yang mampu memberikan bimbingan belajar kepada anaknya untuk mengatasi kesulitan dalam belajar38. Misalnya dengan cara memanggil guru privat. Akan tetapi tidak
36
Sardiman AM Interaksi dan motivasi belajar mengaja (Jakareta :Raja Grafindo Persada 2001) hlm 73 37 Kartini Kartono, peranan keluarga memadu anak, (Jakarta: Raja wali Press 1992) hlm 91 38 Ibid, hlm.92
20
selamanya orang tua menolong anaknya terus sehingga tidak menjadikan anak tergantung pada orang tua dan malas belajar
C. Kreativitas Belajar 1. Pengertian Kreativitas Belajar Kata kreativitas belajar terdiri dari dua kata kretivitas dan belajar ditnjau dari segi etimologi kretivitas berasal dari bahasa inggris creativity yang berarti daya cipta39 sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta, daya cipta40 Dalam pendidikan Islam kita pelajari bahwa kreativitas (creativity) merupakan salah satu sifat Tuhan Al Khaliq41 di dalam Alquran disebutkan
ﻗﻠﻰ
ﻠﻰﻢ ﺑ ﻬ ﻖ ِﻣﹾﺜﹶﻠ ﺨﻠﹸ ﻳ ﻠﻰ ﹶﺃ ﹾﻥﺪ ٍﺭ ﻋ ﺽ ﺑِﻘ ﺭ ﻭﹾﺍ ﹶﻻ ﺕ ِ ﻤﻮﻖ ﺍﻟﺴ ﺧﹶﻠ ﻱ ﺲ ﺍﱠﻟ ِﺬ ﻴﻭﹶﻟ ﹶﺍ (81 : )ﻳـﺲﻴﻢﻌِﻠ ﻖ ﺍﹾﻟ ﳋﻠﹼ ﻮ ﹾﺍ ﹶ ﻭﻫ 42
“Dan tidakkah tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu benar ia berkuasa dan maha pencipta lagi mah mengetahui”(QS yasin 18)
a.
David Campbell yang disadur oleh AM Mangunharjo dalam buku mengembangkan kreativitas mengatakan kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru (novel), berguna (useful) dapat dimengerti (understandable)43
39
John M Echosl dan Hasan Shadily kamus inggris indonesia (Jakarta: PT Gramedia, 2000)
hlm 1254 40
Tim Penyusun kamus pusat bahasa, kamus besar bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka 2002) hlm 599 41 Hasan Langgulung “Manusia dan Pendidikan Suatu Analisis Psikologi dan Pendidikan” (jakarta : PT. Al Husna Zikra, 1995) hlm.244. 42 Depag Ri Alquran dan Terjemahnya (Semarang : Toha Putra 1999) hlm 714 43 David Campbell disadur oleh AM Mangun Harja, Mengembangkan kreativitas (Yogyakarta: Kanisius,1986) hlm 11
21
b.
Utami Munandar dalam buku mengembangkan bakat dam kreativitas anak sekolah kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsur- unsur yang ada44
c.
Elizabeth B Hurlock Creativity is the capacity of persons to produce compositions, products or
ideas of any sort which are essentially new or novel and previously unknown to the producer45 Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru. dan sebelumnya tidak diketahui pembuatnya d. Al Enus seperti yang dikutip oleh hasa langgulung Kreativitas
adalah
proses
yang
dilalui
seseorang
dalam
nnngalamannya yang membawa kepada kebaikan dan pertumbuhan diri (self)nya sebagaimana ia adalah pernyataan terhadap individualitas dan keistimewaan46 Sedangkan belajar ada beberapa pendapat yaitu: a. Abu
Ahmadi
dan
Widodo
Supriyono
mengatakan
bahwa
Belajar adalah proses usah yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
44
Utami Munandar Mengembangkan bakat dan kreativiras anak sekolah (Jakarta :PT Gramedia 19870hlm 47 45 Elizabeth B Hurlock Child development sixt edition (Singapore: MC Graw Hill International Book Company 1978) hlm 326 46 Hasan Langgulung Kreativitas dan pendididkan analisis suatu kajian psikologi dan falsafah (Jakarta :Pustaka Alhusna 1991) hlm 171
22
hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan
47
lingkungan b.
Clifford T morgan Learning may be defined as relatively permanent change in behavior which occurs as a result of experience, or practice.48 "Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang
relatif tetap yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman atau latihan" c. Ibrahim Nasir mengatakan
ﻋﺒﺎﺭﺓ ﻋﻦ ﺗﻐﲑ ﺷﺒﻪ ﺩﺍﺋﻢ ﰱ ﺍﻷ ﺩﺍﺀ ﳛﺪﺙ ﻧﺘﻴﺠﺔ ﻟﻈﺮﻭﻑ: ﺍﻟﺘﻌﻠﻢ ﺍﳋﱪﺓ ﺃﻭﺍﳌﻤﺎﺭﺳﺔ ﺃﻭﺍﻟﺘﺪﺭﻳﺐ 49
"Belajar merupakan perubahan dari ketidak sempurnaan menjadi
kesempurnaan yang akan menghasilkan pengetahuan, pengalaman, atau ketrampilan”. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja untuk menghasilkan pemecahan masalah dalam hal belajar Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja untuk menghasilkan pemecahan masalah dalam hal belajar Orang yang kreatif berhasil mencapai ide, gagasan pemecahan masalah, cara kerja, hal produk baru50 . Biasanya melewati beberapa tahap 1. Persiapan (Preparation) adalah mempelajari latar belakang perkara, seluk beluk dan problematikanya. 47
Abu Ahmadi. Widodod Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Renika Cipta 1991)
48
Clifford T Morgan Introduction to Pschologi (Newyork :Graw Hill Company 1971)
hlm 121 hlm 63 36.Ibrahim Nasir, Muqoddimah Fi Al Tarbiyah, ( Oman :Al Ardan tth) hlm 98 50
David Campbell Mengembangkan kreativitas (Yogyakarta: Kanisius 1986) hlm 18
23
2. Konsentrasi (concentration) sepenuhnya memikirkan,masuk luluh, tersersap dalam perkara yang si hadapi. 3. Inkubasi (Incubation) adalah mencari kegiatan yang melepaskan diri dari kesibukan pikiran mengenai perkara yang di hadapi. 4. Iluminasi (Illumination) adalah mendapatkan ide gagasan,pemecahan penyelesaian, cara kerja, jawaban baru. 5. Verifikasi / produksi(Verification/produktion) adalah menghadapi dan memecahkan masalah praktis sehubungan dengan perwujudan ide, gagasan, pemecahan,penyelesaian, cara kerja, jawaban baru. Kreativitas penting dipupuk dan dikembangkan pada diri anak karena: 1. Karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya,dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia 2. Kreativitas sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah 3. Kreatif tidak hanya bermanfaat,tetapi juga memberikan kepuasan terhadap individu 4. Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya51
2. Ciri Ciri Kreativitas Guilford seperti yang dikutip oleh Monthy P Satiadrama dan Fidelis E Wawu karakteristik pemikiran kreatif berkaitan erat dengan lima ciri kemampuan berfikir yaitu52 1. Kelancaran (fluenty) adalah kemampuan memproduksi banyak gagasan 51
S C.Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. (Jkarta :PT Gramedia Widiasarana Indonesia 1992 )hlm 46 52 Monthy P Satia Darma dan Fidelis E Wawu Mendidik kecerdasan (Jakarta : Pustaka populer obor 2003) hlm108-109
24
2. Keluwesan (flexibility) adalah kemampuan untuk mengajukan berbagai pendekatan atau pemecahan masaalah 3. Keaslian (originality) adalah merupakan kemampuan untuk melahirkan gagasan asli sebagai hasil pemikiran sendiri 4. Penguraian (elaboration) adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terperinci 5. Perumusan kembali (redefinision) adalah merupakan kemampuan untuk mengkaji suatu persoalan melalui cara dan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah lalu Selain ciri diatas ada ciri lain yaitu53 1. Rasa ingin tahu yang mendorong Indidvidu lebih banyak mengajukan pertanyaan, selalu memperhatikan orang, obyek dan situasi serta membuatnya lebih peka dalam pengalaman dan ingin mengetahui dan meneliti 2. Memiliki imajinasi yang hidup, yakni kemampuan memperagakan atau membayangkan 3. Merasa tertantang oleh kemajuan yang mendorong untuk mengatasi masalah-masalah sulit 4. Sifat berani mengambil resiko yang membuat orang kreatif, tidak takut gagal atau mendapat kritik 5. Sifat menghargai bakat sendiri yang sedang berkembang Sedangkan kelompok pakar psikologi di Indonesia ada 10 ciri pribadi kreatif 54 1. Imajinatif 2. Punya prakarsa (inisiatif) 3. Punya minat luas 53
Ibid hlm 110 SC Utami Munandar Kreativitas dan keterbakatan strategi mewujudkan potensi kreatif dan Bakat (Jakarta :PT Gramedia 1999) hlm 24 54
25
4. Mandiri dalam berfikir 5. Selalu ingin tahu 6. Semangat berpetualang 7. Penuh energi 8. Percaya diri 9. Bersedia mengambil resiko 10. Berani dalam pendirian dan keyakinan Sedangkan dalam buku lain disebutkan Bahwa ciri ciri kreatif55 1. Penuh energi 2. Punya prakarsa 3. Percaya diri 4. Sopan 5. Rajin 6. Berani dalam berpendapat 7. Punya ingatan baik 8. Ulet
3. Faktor -faktor Kreativitas Menurut
Hasan
Langgulung,
bahwasanya
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kreatifitas anak yaitu faktor : a. Intelektual Faktor intelektual tertentu sangat mendorong dalam menangani titik kelemahan atau kesalahan pada informasi yang ada. Faktor tersebut memungkinkan anak menemukan dan menentukan masalah. b. Motivasi Faktor motivasi yaitu aspek yang membebaskan, menggerakkan dan membimbing kekuatan psikologis seorang anak untuk pekerjaannya 55
SC Utami Munandar , Pengembangan Cipta 1999) hlm 37
Kreativitas anak berbakat (Jakarta :PT Rinela
26
c. Lingkungan Faktor lingkungan yang kondusif dan responsive yang mendorong anak adalah lingkungan yang memberikan keamanan dan kebebasan psikologis56
4. Langkah-langkah Menimbulkan Kreativitas Untuk menimbulkan kreativitas David Campbel mengatakan ada 6 cara dalam menimbulkan kreativitas57 a. Ide, gagasan (idea) artinya membiasakan anak-anak mengetahui pandangan dan sikap orang lain tentang hidup, pekerjaan, politik, moral dan agamas. b. Hadiah yang merangsang (stimulation gifts) adalah hadiah untuk anakanak, sebaiknya tidak sekedar untuk menuruti kesenangan mereka dan menyenangkan mereka untuk sementara, akan tetapi menyenangkan, berguna dan memperkembangkan mereka. c. Perkenalan dengan orang-orang inovatif (innovative adults) membawa anak-anak ke tempat kenalan kenalan yang berprestasi, teman kerja yang produktif, tokoh tokoh yang bervisi, serta berkreasi dan memperkenalkan kepada mereka d. Bepergian (travel) membiarkan anak pergi ke luar rumah bergaul dengan teman dan berpetualang ke alam sekeliling secara sehat bepergian jauh e. Mengembangkan fantasi (develop their fantasi) mendorong anak menemukan cara lain untuk mengerjakan sesuatu yang sudah biasa membayangkan kemungkinan lain dan mengatasi hasil kreasi baru f. Melatih sikap positif (posotive attitude) kalau menjumpai ide, gagasan, pemecahan penyelesain cara kerja hal baru, anak dilatih tidak hanya untuk
56
Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan Islam ( Jakarta : Pustaka AL Husna 1991) hlm 372 57 David Campbell Mengembangkan kreativitas (Yogyakarta: Kanisius 1986) hlm 53-55
27
menemukan segi positif dan segi negatif lebih-lebih segi menarik (interesnya).
D. Pengaruh metode resitasi dan bimbingan belajar orang tua terhadap kreativitas belajar siswa . Kreativitas belajar tidak timbul secara kebetulan, akan tetapi perlu persiapan, antar lain dengan menyiapkan suatu lingkungan yang merangsang untuk belajar secara kreatif. Salah satu cara guru dalam mengembangkan kreativitas belajar adalah dengan menerapkan metode resitasi, karena kelebihan metode resitasi dapat mengembangkan kreativitas belajar. 58 Ketika metode resitasi dipakai oleh guru dalam mengajar , maka siswa akan bersungguh-sungguh belajar ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas dari guru. Tugas yang di berikan oleh guru untuk dikerjakn di luar jam pelajaran baik di perpustakaan ataupun di rumah. Maka dari itu tugas orang tualah untuk membimbing anaknya dalam mengerjakan tugas, karena dalam mengerjakn tugas tentu anak mengalami kesuliatan dalam belajar.cara membantu anak yang baik adalah memberikan kondisi belajar yang menyenangkan dan juga menyediakan alat dan sarana belajar selengkap mungkin. Dengan metode resitasi siswa akan memperoleh kesempatan untuk belajar lebih banyak, dengan cara ini maka kesempatan siswa dalam berfikir kreatif akan berkembang karena siswa diberi kesempatan untuk mempunyai ide sendiri. Menurut Roestiyah dalam buku strategi belajar mengajar Bahwa
pada kesempatan ini siswa juga dapat
mengembangkan daya pikirnya sendiri daya kreatif, tanggung jawqab dan melatih berdiri sensiri.59 Peranan guru sangat penting, tidak hanya berpengaruh pada siswa selama di sekolah, akan tetapi dalam masa depan anak kelak. Secara umum guru 58
Syaiful Bahri Djamarah , Aswan Zaini, Setrategi Belajar Mengajar, (Jakarta :Rineka Cipta, 1997) hlm 98 59
Roestiyah. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta :Rineka Cipta,1991)hlm135
28
diharapkan menciptakan kondisi yang baik, yang memungkinkan setiap peserta didik dapat mengembangkan kreativitasnya antara lain dengan teknik penugasan (metode resitasi).60 Diantara ciri orang yang kreatif yaitu adanya rasa ingin tahu. Dengan diberikannya tugas kepada siswa, hal ini akan menjadikan siswa termotivasi untuk belajar, dengan belajar akan bertambah ilmu pengetahuan yang belum dia ketahui. Kemudian akan timbul keingintahuan anak untuk belajar yang pada akhirnya siswa akan mempunyai kesempatan berkreatif. Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa penerapan metode resitasi bila diterapkan oleh guru dan dalam pengerjaan orang tua ikut memberi bimbingan ketika anak mengalami kesulitan maka akan berpengaruh pada siswa yang pasa akhirnya siswa akan kreatif dalam belajar
E. Kajian Penelitian yang Relevan Dalam melakukan penelitian ini terlebih dahulu peneliti akan mengadakan kajian terhadap penelitian yang sudah ada diantaranya: Judul skripsi yang berjudul pengaruh persepsi siswa pada kreativitas mengajar guru terhadap hasil belajar bidang studi fiqih di Mts Ihya’ul Ulum Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati tahun pelajaran 2003 /2004 yang ditulis Sri Amini NIM: 3502007 yang menunjukan bahwa harga Freg sebesar= 23,34. Setelah dikonsultasikan dengan Ft (0,05) = 4,02 dan harga Ft (0,01)= 7,17. Maka harga Freg = 23,34 > Ft (0.05) = 4,02dan Ft (0,01) = 7,17. Sehingga dinyatakan signifikan61 Judul skripsi yang berjudul
pengaruh penerapan metode resitasi
terhadap kemandirian siswa kelas II bidang studi PAI di SMA N 16 Semarang yang di tulis oleh Ernawati Nim:3100045, yang menunjukan bahwa harga Freg 60
E Mulyasa , Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, Implementasi dan Inovasi (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004) hlm 128 61 Sri Amini Pengaruh Persepsi Siswa pada Kreativitas mengajar guru terhadap hasiklbelajar bidang studi fiqih di MTS Ihya Ul Ulum kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati (Semarang: Fakultas Tarbiyan IAIN Walisongo)
29
sebesar= 46,8776 .Setelah di konsultasikan dengan Ft (0,05) = 3,06 dan harga Ft (0,01)= 4,75 . Maka harga Freg = 46,8776 > Ft (0.05) = 3,06 dan Ft (0,01)= 4,75 sehingga dinyatakan signifikan. 62 Judul skripsi yang berjudul pengaruh bimbingan belajar orang tua terhadap prestasi belajar PAI VI di SD N 02 Korowelang Kulon Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal tahun 2003 / 2004 yang di tulis oleh Siti Nur Cholidah Nim:3100152 yang menunjukan bahwa harga Freg sebesar =47,668 .Setelah di konsultasikan dengan Ft (0,05) = 4,17 dan harga Ft (0,01)= 7,56 . Maka harga Freg =47,668 > Ft (0.05) = 4,173 dan Ft (0,01)= 7,56
sehingga
dinyatakan signifikan.63 Judul
skripsi
yang
berjudul pengaruh persepsi siswa tentang
profesionalisme guru aqidah akhlak dan kreativatas belajar siswa terhadap hasil belajar aqidah akhlak siswa kelas II MTS Nurul Islam Kriyan Kalinyamatan Jepara, yang ditulis oleh Sholihatun Ni’mah NIM : 3100261 yang ditunjukkan oleh harga Freg sebesar =46,8776 .Setelah di konsultasikan Ft (0.05) = 3,06 dan harga Ft (0,01)= 4,75 . Maka harga Freg = 46,8776> Ft (0.05) = 3,06 dan Ft (0,01)= 4,75 sehingga dinyatakan signifikan.64 Demikianlah beberapa kajian pustaka yang peneliti temukan yang berkaitan dengan skripsi yang penulis susun. Dari masing masing judul skripsi yang penulis tampilkan menunjukan bahwa skripsi yang akan penulis susun tentang pengaruh metode resitasi dan bimbingan belajar orang tua terhadap kreativitas belajar merupakan penelitian pengembangan dari penelitian yang telah ada
62
Ernawati, Pengaruh Penerapan Metode Resitasi terhadap Kemandirian Siswa di kelas II Bidang Studi PAI SMA N16 Semarang (Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo) 63 Siti Nur Cholidah pengaruh bimbingan belajar orang tua terhadap prestasi belajar PAI VI di SD N 02 korowelang kulon kecamatan Cepiring kabupaten Kendal (Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo). 64 Sholihatuin Ni’mah , Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru Aqidah Akhlak dan Kreatrivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kls II MTS Kalinyamatan Kriyan Jepara (Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo ).
30
F. Pengajuan Hipotisis Hipotesis adalah merupakan anggapan sementara tentang suatu fenomena tertentu yang akan di selidiki.65 Sedangkan menurut Sumadi Surya brata dalam buku metodologi penelitian mengatakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. 66 Berdasarkan
pengertian
hipotesis
diatas,
maka
peneliti
akan
mengajukan hipoptesis yaitu ada pengaruh metode resitasi dan bimbingan belajar orang tua terhadap kreativitas belajar siswa di MA Rohmaniyyah Menur Mranggen Demak.
65 66
M Suyuti Ali Metodologi penelitian agama (jakarta: Rajawali grafiindo, 2002) hlm. 154. Sumadi Surya Brata Metodologi Penelitian (jakarta: Rajawali press 1992) hlm 169.
31
*************************************************
ﺝ
ﻭﺗﻌﺎﻭﺍﻧﻮ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﱪ ﻭﺍﻟﺘﻘﻮ ﺻﻠﻰ ﻭﻻ ﺗﻌﺎﻭﺍﻧﻮ ﻋﻠﻰ ﺍﻻﰒ ﻭﺍﻟﻌﺪﻭﺍﻥ
“Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”